Anda di halaman 1dari 6

Adab Bergaul/Etika Pergaulan dalam masyarakat

Etika Pergaulan Dalam Masyarakat

Agama Islam mengajarkan agar kita selalu hormat dan sopan kepada semua orang yang
lebih tua, dari mereka yang sudah mengenyam banyak pengalaman, kita memperoleh ilmu
untuk bekal dimasa datang. Kita mendapat warisan kebudayaan yang akan kita teruskan,
apalagi para pahlawan yang turut memerdekakan bangsa kita. Barang siapa yang bersikap
hormat kepada orang yang lebih tua, maka akan dijanjikan oleh Rasulullah SAW, akan dihormati
pula pada masa tuanya nanti dan apabila tidak menghormati orang yang lebih tua maka
Rasulullah SAW, pun tidak hendak mengakui seseorang tersebut sebagai umatnya.

1. Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Sebaya

Sebagian tanda memuliakan Allah adalah menghormati orang Islam yang telah putih
rambutnya (tua) (HR Abu Daud). Sebaya bisa berarti sama usianya, maka dari itu pergaulan
dengan orang sebaya sangat penting. Hampir setiap hari, dikalangan masyarakat maupun di
sekolah, kita sering kali berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan dengan kita
dalam beberapa hal. Pada saat kita kesulitan, merekalah orang yang tepat untuk dimintai tolong
baik bersifat pribadi pun kita lebih terbuka.

firman Allah dalam alQuran dan juga sunnah Nabi dari Hadits-hadits nabi yang menerangkan
tentang adab dan tata cara bergaul dengan teman sebaya. Etika yang perlu diperhatikan antara
lain sebagai berikut :

1. Saling Mencintai dan menyukai teman

Dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad saw. yang berbunyi :


Artinya : tidak sempurna iman seseorang, sehingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai
dirinya sendiri. (HR. Bukhari)

Juga diterangkan dan dinyatakan dalam hadits yang lain yang bunyinya :


Artinya : perumpamaan dua orang bersaudara adalah seperti kedua belah tangan, yang satu
membasuh yang lain. (HR. Abu Naim)

2. Saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa

Adab dan cara bergaul dengan teman sebaya adalah saling tolong menolong antara
teman dalam hal kebaikan dan taqwa. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam firmannya pada Al-
Quran :




Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Juga diterangkan dalam dalil hadits Nabi tentang perintah tolong menolong yang artinya :
"Jadilah kamu orang-orang yang mensyafaati orang lain terhadap dirimu, agar kamu
mendapat pahala. (HR. Abu Dawud)

3. Dilarang atau jangan mencari-cari kesalahan, keburukan atau aib orang lain

Dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad saw. yang artinya :


"Hai orang-orang yang beriman dengan lidahnya, dan belum masuk iman itu dalam
hatinya, jangan kamu mengumpat orang lain, dan jangan kamu mencari-cari aib orang lain,
karena orang suka mencari-cari aib saudaranya sesama muslim itu, maka Allah akan mencari-
cari aibnya. Dan orang yang aibnya ditampakkan oleh Allah, maka akan diketahui oleh umum,
sekalipun ia bersembunyi di dalam rumah." (HR. Ahmad, Bukhari-Muslim).

4. Adab Berbicara
Hendaknya berbicara dengan teman sebaya dengan lemah lembut, dengan muka yang
manis, ramah dan suka memberikan kemudahan kepada orang lain. Sebagaimana sabda Nabi
Muhammad saw :


Artinya : "Sesungguhnya Allah menyukai kepada orang yang suka memberi kemudahan (kepada
orang lain) dan selalu jernih mukanya". (HR. Baihaqi).

5. Suka mengucapkan salam kepada teman

Dalam Islam memberi dan mengucapkan salam adalah salah satu kewajiban manusia di
antara sesama muslim. Memberi salam kepada orang lain, merupakan adab pergaulan yang
dianjurkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah saw. : Sebagaimana sabda Nabi yang artinya :

"Demi Tuhan yang jiwaku berada di tangan-Nya, kamu tidak akan masuk surga sehingga
kamu beriman, dan kamu tidak (dianggap) beriman sehingga kamu saling cinta-mencintai.
Maukah kamu kutunjukkan sesuatu yang apabila kamu mengerjakan dengan sungguh-sungguh,
maka kamu akan berkasih-kasihan? Maka mereka menjawab: mau, ya Rasulullah. Sabda beliau :
ucapkan salam di antara sesama kamu". (HR. Muslim).

Setia kawan dan berbuat dengan segala keikhlasan, termasuk di dalamnya memelihara
kehormatan saudara, menyelamatkan jiwanya, dan juga melindungi harta miliknya dari
kejahatan orang lain.

Dalil sabda Nabi Muhammad saw. yang artinya :

"Barangsiapa yang menolak untuk mengaibkan kehormatan saudaranya, maka


penolakannya itu menjadi pelindung dari api neraka. (HR. Turmidi).

2. Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Muda

Bahwasannya Allah telah mewahyukan kamu agar kamu bertawadlu (rendah hati)
hingga tak seorang pun yang bersombong diri terhadap lainnya, dan tidak ada seorang pun yang
menganiaya yang lainnya. (HR Muslim). Dalam pergaulan, tidak hanya orang yang lebih tua dan
orang yang menjadi perhatian kita untuk selalu kita hormati, tapi juga orang-orang yang lebih
muda. Islam menganjurkan kita agar bersikap merendah dan santun sesama mukmin, termasuk
orang yang lebih muda dari kita.

3. Etika Pergaulan Dengan Sesama Muslim Dan Umat Islam

Pergaulan antar sesama muslim berkaitan dengan peraturan-peraturan tentang


pergaulan umat Islam antar satu golongan atau satu agama. Kita sebagai muslim dan umat Islam
yang menganut ajaran Allah harus mengetahui bagaimana etika pergaulan dikalangan
masyarakat muslim, yaitu kita harus bertingkah laku yang sopan santun, lemah lembut dan
tidak bertindak salah (keliru) kita harus bisa membedakan yang baik dan buruk seperti halnya
bagaimana kita menghadapi berita khayal (kosong) yang dibawa dan disebarkan oleh orang
fasik dan jail.

4. Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Berbeda Agama

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kami disisi Allah adalah orang yang
paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujuraat:
13). Agama Islam menganjurkan kepada kita untuk bergaul dengan orang-orang yang berbeda
agama dengan agama kita. Pada dasarnya mereka pun sama dengan kita (makhluk ciptaan
Allah) hanya saja berbeda keyakinan, banyak beraneka sifat prilaku dan keinginan, juga
kepercayaan dan keyakinan yang berbeda namun merupakan bagian dari masyarakat bangsa.
Tak selayaknya kita membedakan orang yang berbeda agama, kita harus tetap bergaul dengan
mereka sebagai sesama makhluk Allah dan sebagai anggota masyarakat.

5. Etika Dalam Berpakaian Dan Memandang

Penutup aurat sekaligus perhiasan agama Islam memerintahkan agar setiap orang
memakai pakaian yang sesuai dengan fungsinya yaitu menutupi aurat, sedangkan bagus berarti
memadai (serasi) sebagai perhiasan penutup tubuh yang sesuai kemampuan si pemakai. Untuk
keperluan ibadah sholat di masjid kita dianjurkan pakai pakaian yang baik dan suci bersih
(terhindar najis).

Berpakaian bagi kaum perempuan mukmin telah digariskan oleh Al Quran adalah
menutup seluruh auratnya. Pada dasarnya pakaian muslim tidak menghalangi si pemakai-
melakukan kegiatan sehari-hari dalam masyarakat, semua kembali pada niat si pemakai dalam
melaksanakan ajaran Allah.

6. Etika Dalam Berbicara Kepada Masyarakat

Alat komunikasi paling utama dalam pergaulan adalah berbicara, dengan bicara kita
dapat menyampaikan sesuatu, sebaliknya kita juga dapat mengetahui keinginan orang lain.
Berbicara bisa mendatangkan banyak orang (teman) dan bisa pula mendatangkan musuh, maka
dari itu kita harus pandai-pandai menjaga cara berbicara kita dengan baik. Agama Islam
mengajarkan agar kita berbicara sopan supaya tidak berakibat merugikan diri sendiri ataupun
orang lain.

Sebagai umat muslim, tentunya kita sadar betapa kita hidup dalam masyarakat dengan
berbagai budaya etnic dan politik,, dan pastinya banyak permasalahan permasalahan yang
terkadang membuat kehidupan kita "agak" kurang nyaman, tentunya kita ingin memberikan
atau menjalani suatu kehidupan bermasyarakat yang damai, harmoni, aman, tentram dan,
bernuansa islami.

Untuk mewujudkan impian tersebut tentu tidak semudah membalikan tangan, harus di
mulai dari diri kita sendiri pastinya, untuk memulai dari diri kita sendiri tentunya kita harus
mengetahui adab-adab apa sajakah yang di ajarkan Islam Melalui Rasulullah SAW? Berikut ini
adalah Adab Seorang Muslim Dalam Pergaulan Masyarakat Islami dan Sosial..

Adab pertama, saling mengajarkan sesuatu yang belum diketahui orang lain

Adalah mengajarkan sesuatu yang belum diketahui orang lain. Rasulullah SAW
bersabda ajarilah (orang yang tidak tahu). Artinya seorang muslim yang lebih mengetahui
tentang suatu hal, maka ia memiliki kewajiban untuk mengajarkannya pada orang lain,
terutama menyangkut permasalahan agama ataupun permasalahan lainnya. Pada waktu
bersamaan, orang lain pun juga memiliki kewajiban yang sama, sehingga dari sini akan muncul
sebuah karakter masyarakat & komunitas islami yang digambarkan dalam Al-Quran yaitu;
"Watawashou bilhaqi watawashou bis shobri (saling memberikan nasehat dalam kebenaran, dan
kesabaran)".

Hal ini sekaligus menggambarkan bahwa berta'awun dalam kehidupan sosial tidak
harusselalu dalam bentuk pemberian materi, namun ta'awun juga dapat diberikan dalam
bentuk lain, seperti mengajarkan nilai dan kebaikan kepada orang lain, mengajak orang lain
pada kebaikan, dsb.

Adab Kedua, senantiasa berusaha untuk memudahkan urusan orang lain

Dalam pergaulan pada masyarakat Islami adalah senantiasa berusaha untuk


memudahkan urusan orang lain. Artinya bahwa setiap muslim senantiasa dianjurkan untuk
berusaha memudahkan orang lain, terutama pada saat-saat orang lain memerlukan bantuan
atau ketika mendapatkan kesulitan. Seperti membantu menyelesaikan pekerjaan orang lain,
memberikan bantuan kepada orang lain ketika terjadi musibah, dsb. Memudahkan orang lain
bisa juga diaplikasikan dalam bentuk-bentuk lain, seperti memberikan senyuman, menanyakan
kabar, berjabat tangan, dsb.

Adab Ketiga, mengendalikan emosi

Dalam pergaulan masyarakat Islami adalah perintah untuk mengendalikan emosi.


Sebagai makhluk sosial, mengatur emosi sangatlah penting, karena dalam hidup bermasyarakat
sangat mungkin terjadi kesalahpahaman antara seseorang dengan orang lain. Hal ini
disebabkan karana sifat, watak, latar belakang maupun cara berfikir yang berbeda-beda. Oleh
karenanya, Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk menaham emosi dengan cara diam.
Diam dalam hadits di atas bukan berarti diam memendam rasa marah dalam hati, yang sangat
mungkin untuk meledak pada waktu tertentu. Namun diam dalam hadits ini lebih dimaksudkan
untuk memaafkan saudara kita yang berbuat kesalahan terhadap kita, serta tidak
melampiaskan emosi kita pada saat itu.

Demikian pentingnya mengendalikan emosi, Rasulullah SAW bahkan mengkategorikan


orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan emosinya ketika marah :
Rasulullah SAW bersabda, Orang yang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat. Akan tetapi
orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan emosinya ketika marah.(HR Bukhari
Muslim).

Oleh karenanya, dalam segala hal hendaknya kita berusaha untuk mengendalikan emosi.
Karena kekuatan jiwa seseorang terlihat dari caranya ketika mengendalikan emosi.

Manfaat etika dalam kehidupan seorang manusia

Adapun manfaat dari menerapkan etika dalam kehidupan;

1. Membuat anda menjadi disegani, dihormati, disenangi orang lain.

2. Memudahkan hubungan baik anda dengan orang lain (Better Human Relation).

3. Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi.

4. Menjadikan anda dapat memelihara suasana yang baik dalam berbagai lingkungan, baik itu
lingkungan keluarga, pergaulan, dan tempat dimana anda bekerja.

Etika Pergaulan Remaja

Tata Cara Pergaulan Remaja;

a. Mengucapkan Salam

b. Meminta Izin

c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda

d. Bersikap santun dan tidak sombong

e. Berbicara dengan perkataan yang sopan

f. Tidak boleh saling menghina

g. Tak boleh saling membenci dan iri hati

h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat

i. Mengajak untuk berbuat kebaikan

KESIMPULAN

Dalam pergaulan hendaklah kita saling hormat menghormati baik itu orang tua sendiri
atau orang tua yang tentunya lebih tua dari kita. Hormat menghormati seseorang perlu adanya
aturan lebih terhadap orang tua kita yang telah mendidik dan membesarkan kita dan dalam
pergaulan pun hendaknya kita mempunyai sikap sopan santun dan ramah tamah karena dengan
sikap ini kita akan lebih mudah bergaul dengan siapa pun. Selain dalam pergaulan kita juga
harus memperhatikan kesopanan dalam tata cara makan minum dan juga etika dalam pakaian
dan memandang. Dengan adanya pergaulan kita harus menghargai orang yang lebih tua dan
kalau berbicara haruslah bicara baik jangan bicara yang kasar kepada orang lain atau orang
yang lebih tua dari kita dengan cara-cara itulah kita akan mudah bersosialisasi.

SARAN

Dalam pergaulan sehari-hari sebagai masyarakat yang berbudaya kita harus mangerti
ajaran moral tertentu atau kita harus mengerti bagaimana mengambil sikap yang bertanggung
jawab yang berhadapan dengan berbagai ajaran moral. Serta didalam etika pergaulan kita harus
memilih sikap pergaulan sesuai dengan kondisi, kesempatan dan norma-norma yang berlaku
didalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai