Anda di halaman 1dari 3

Nama : Azka Abidi

NIM : 21010115060070
Kelas : B
Judul Jurnal Internasional

Effect Of Building Shape On The Response To Wind And Earthquake

Pengaruh Desain Bentuk Bangunan Terhadap Angin dan Gempa Bumi

Penulis

MD. Mahmud Sazzad

MD. Samdani Azad

Latar Belakang

Melihat kemajuan sains dan teknologi yang semakin modern, perubahan dalam konstruksi bangunan
pun mulai diteliti. Pandangan tentang arsitektur mulai diperbaiki. Arsitektur bangunan tahun 1800an
berbeda dengan zaman sekarang. Pada tahun 1900an, desain arsitektur yang sedikit rumit telah
diperkenalkan, seperti bangunan-bangunan gedung bertingkat. Bangunan zaman sekarang mulai
muncul perubahan dalam pandangan arsitektur, bentuk, ukuran & pandangan estetis.

Seiring dengan bertambahnya tinggi bangunan, bangunan akan semakin rentan terhadap terjadinya
gempa dan angin besar. Cukup membutuhkan banyak bahan dan biaya yang harus diinvestasikan
untuk membuat bangunan modern aman yang tahan gempa dan angin. Akibatnya, timbul berbagai
inovasi dari para peneliti untuk meminimalkan dampak gempa dan angin pada bangunan yang dapat
mengurangi biaya konstruksi bangunan.

Pertimbangan terhadap bentuk bangunan untuk meminimalisasi kerugian telah menarik perhatian
para peneliti karena merupakan teknik yang tidak memerlukan perawatan khusus kecuali bentuknya
sendiri.

Permasalahan

Dengan meningkatnya penerapan teknologi modern di Teknik Sipil, pembangunan gedung bertingkat
semakin meningkat dengan cepat. Bangunan-bangunan seperti inilah yang rentan terhadap beban
akibat angin atau gempa. Banyak pendekatan telah diadopsi untuk meminimalkan dampak besar
beban pada sisi bangunan bertingkat tinggi. Bentuk bangunan adalah salah satu pendekatan seperti
itu. Makalah ini menyajikan sebuah studi numerik tentang efek bentuk bangunan pada respon
terhadap angin dan gempa bumi. Tiga bentuk bangunan yang berbeda telah dipertimbangkan dalam
penelitian ini dan perbandingan antara bentuk bangunan yang berbeda terhadap pengaruh beban
sisi akibat angin dan gempa telah dipresentasikan. Analisis dibantu komputer telah dilakukan untuk
melakukan perbandingan relatif dan memfokuskan efek bentuk bangunan. Kode Bangunan Nasional
Bangladesh (BNBC), 2006 telah dipertimbangkan dalam analisis. Hasilnya menggambarkan bahwa
bentuk bangunan memiliki efek nyata dalam meminimalkan kerugian besar bangunan.

Metodelogi

Metodologi Analisis:

Ada sejumlah ketentuan di BNBC untuk menganalisis kekuatan angin dan gempa. Untuk analisis
tenaga angin, yaitu:
a) Metode area permukaan: Metode ini berlaku untuk bingkai kaku gable, bingkai kaku satu sisi dan
jenis sistem pembingkaian lainnya. Di dalam Praktik, tekanan angin diterapkan secara normal pada
semua permukaan eksterior.

b) Metode area yang diproyeksikan: Metode area yang diproyeksikan relevan untuk semua
bangunan dan struktur tanpa yang ditentukan untuk metode sebelumnya. Diasumsikan bahwa
tekanan angin diterapkan pada area proyeksi vertikal secara keseluruhan. Untuk kesederhanaan,
dinilai bahwa gaya angin didahului sebagai beban titik pada sendi.

Dalam makalah ini, metode area yang diproyeksikan digunakan.

Dalam kasus analisis seismik, ada juga beberapa metode lagi yang digunakan.

Metode gaya statik ekuivalen: Dalam metode analisis ini, gaya seismik diterapkan sebagai beban titik
yang dihitung dengan merefleksikan faktor modifikasi bobot dan profil tegak lurus dari struktur
tertentu.

Analisis dinamis. analisis dinamis terdiri dari metode berikut :

- Analisis spektrum respon: Dalam metode ini, analisis dinamik linier dilakukan dengan
mempertimbangkan gerak tanah seismik.
- Analisis waktu sejarah: Dalam metode ini, analisis dinamis nonlinier dilakukan dengan
mempertimbangkan gerak darat seismik.

Untuk analisis seismik, metode gaya statik ekuivalen digunakan dalam makalah ini.

Landasan Teori

Sekarang, ini menjadi tantangan bagi insinyur struktural dan geoteknik untuk memenuhi kebutuhan
perancangan mengingat variasi bentuk, penyimpangan vertikal, persyaratan klien, keamanan
terhadap bencana alam seperti angin dan gempa bumi dan faktor keadaan ekonomi. Oleh sebab itu
para peneliti telah melakukan penelitian yang akhirnya dapat menciptakan metode-metode
penelitian berdasarkan berbagai uji coba yang telah dilakukan dan metode tersebut dapat
dibuktikan dan dapat diaplikasikan.

Sebagai bukti dari metode tersebut para peneliti mendapatkan hasil pencarian bentuk bangunan
yang dapat mengurangi dampak negatif yang besar.

Hasil

Dari Tabel 4, perpindahan maksimum berada di "Gedung C". Dan minimal ada di "Building A".

Dari Gambar. 2 dan 3, pandangan eksplisit tentang pemodelan sisi model dapat ditunjukkan. Hal ini
juga diamati dari Gambar. 2 dan 3 Perlu dicatat bahwa perbedaan perpindahan lebih terlihat dalam
kasus model A dan B dibandingkan dengan model B dan C.
Gambar. 4 dan 5 dua model pertama (model A dan B) di kedua arah sementara berbeda untuk
model ketiga (model C). Tabel 5 menunjukkan bahwa akibat beban seismik maksimum untuk
Bangunan C.

Dari Tabel 6, dapat diketahui bahwa dasar geser maksimum terdapat di Gedung A. Tabel 7
menunjukkan eksentrisitas model. Bangunan A dan B tidak memiliki eksentrisitas sementara Gedung
C memiliki perbedaan yang sedikit. Eksentrisitas adalah perbedaan antara ordinat COM (pusat
massa) dan COR (pusat kekakuan) .Dengan sumbu X, Id eksentrisitas dicatat sebagai Ex sedangkan
arah arahan yang sama sama dengan Ey.

Kesimpulan

Investigasi numerik dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh bentuk bangunan terhadap drift dan
displacement akibat beban angin dan gempa. Sejumlah kesimpulan bisa dibuat dari penelitian ini.

1. Perpindahan maksimum akibat gempa diamati pada bentuk bangunan jenis C dan dicatat
sepanjang arah-y. Ini karena distribusi gaya seismik bergantung pada kekakuan relatif dari kerangka
lateral.

2. Perpindahan maksimum akibat angin juga diamati pada bentuk bangunan jenis C dan dicatat
sepanjang arah-x. Hal ini karena distribusi tekanan angin bergantung pada daerah yang terpapar.
Simpul terlemah untuk beban seismik tidak lemah untuk beban angin. Hal ini karena node memiliki
kekakuan lebih terhadap tekanan angin.

3. Pergeseran cerita maksimum untuk gempa berada di sepanjang arah saat berada di sepanjang
arah x untuk beban angin. Drift cerita maksimum dicatat untuk "Gedung C".

4. Perbedaan substansial dirasakan untuk kedua kasus yang terdiri dari perpindahan lateral karena
beban angin daripada beban seismik. Padahal kondisi inklusif terburuk adalah untuk kekuatan
gempa.

5. "Gedung A" adalah model teraman mengingat semua kondisi

Komentar

1. Keunggulan

Keunggulan menurut saya adalah dari abstrak bagus, dapat langsung dipahami intinya,
pendahuluan sebagai pengenalan dari isi cukup bagus, pembaca dapat mudah
membayangkan atau mudah diterima. Terdapat gambar dan grafik yang singkat, jelas,
dan tidak rumit. Data mudah dipahami dan cukup rapi.

2. Kekurangan
Kekurangan menurut saya adalah penjelasan dan cara mencari hasil dengan metode-
metodenya dari grafik terlalu singkat, pembaca hanya bisa mengira-ngira, belum sampai
bisa memahami secara total.

Anda mungkin juga menyukai