PENDAHULUAN
Banyaknya masyarakat dari luar kota yang sengaja datang ke Bandung tidak
hanya untuk wisata namun juga mengadakan pertemuan bisnis menjadikan kota
ini memerlukan Convention Center yang independent dan tidak bergabung
dengan bangunan lain. Selama ini para masyarakat atau pengusaha baik asli
Bandung maupun Pendatang sering mengadakan kegiatan bersifat formal atau
non formal dan selalu menyelenggarakan nya di hotel atau balai-balai pertemuan
yang tidak dilengkapi oleh fasilitas pendukung.
Disimpulkan dari uraian diatas disebutkan bahwa Kota Bandung membutuhkan
sarana dan wadah yang dibangun khusus untuk keperluan wisata konvensi atau
aktifitas bersifat masal yang di lakukan di dalam ruangan atau indoor.
1|Page
1.2 Tujuan
Tujauan dari pemilihan Proyek yaitu:
a) Menyediakan Convention center bagi Kota Bandung yang dapat di
manfaatkan untuk meningkatkan kualitas Kota Bandung.
b) Menyusun program dasar perencanaan dan konsep perancangan
arsitektur dari Bandung Convention Center.
2|Page
Dalam penulisan proposal ini, akan digunakan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini, akan dibahas mengenai latar belakang dirancangnya aplikasi
penyewaan dan pemeliharaan pada Integrity Convention Centre. Selain
itu, bab ini juga membahas tentang ruang lingkup, tujuan dan manfaat
pembuatan aplikasi, metodologi yang digunakan, serta penjabaran
sistematika penulisan.
3|Page
2.1 Definisi Convention Centre
4|Page
2.2 Fungsi Convention Hall
Merupakan suatu wadah yang dipergunakan oleh sekelompok orang untuk
melakukan kegiatan dalam bidang tertentu sesuai jenis aktifitas
yang berlangsung dalam kaitannya terhadap kegiatan pertemuan, pameran dan
hiburan.(Nyoman, 1999.)
Ragam fungsi Gedung Convention Center menurut fungsi utaamanya adalah:
1. Fungsi wadah pertemuan
2. Fungsi wadah pameran/ eksebisi
3. Fungsi wadah hiburan/ rekreasi
4. Fungsi perkantoran
c. Manfaat
Pada pembahasan ini beberapa manfaat yang ditimbulkan oleh adanya aktivitas
kegiatan pertemuan antara lain:
1) Dapat menyatukan berbagai persepsi, perbedaan pendapat, menemukan
pemecahan secara bersamam-sama dalam suatu tempat.
2) Mendorong terciptanya peningkatan status dikalangan masyarakat sebagai
makhluk sosial.
3) Meningkatkan sumber daya manusia seiring pekembangan era globalisasi.
5|Page
d. Jenis dan sifat pertemuan
Kegiatan pertemuan pada pembahasan ini dapat dikembangkan menurut jenis dan
sifatnya adalah kegiatan pertemuan yang bersifat edukasional dan kegiatan pertemuan
yang seremonial.
1) Rapat/sidang adalah pertemuan untuk membicarakan tentang suatu masalah.
Permasaalahan dapat dipecahkan secara bersama-sama dengan
mempergunakan methode diskusi dan penyelesaian bersumber kesimpulan
berbagai masukan atau ide (peserta mempunyai posisi yang sama untuk
memecahkan masalah).
2) Konferensi adalah pertemuan untuk merundingkan atau bertukar pendapat
mengenai suatu masaalah umumnya jenis pertemuan ini dipergunakan untuk
menyelesaikan perbedaan pendapat dari dua
kelompok yang berselisih yang biasanya diakhiri dengan penandatanganan surat
atau perjanjian/memorandum.
3) Seminar adalah pertemuan atau persidangan untuk membahas
Suatu masalah tertentu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan berbagai
fenomena yang terjadi dalam kehidupan di bawah pimpinan para ahli / pakar dama
kehidupan di bawah pimpinan para ahli / pakar.
Kegiatan yang bersifat seremonial
1) Pesta/ resepsi
2) Upacara
3) Pertunjukan/ penataran
6|Page
2) Mendorong para konsumen untukn lebih mengembangkan wawasan mengenai
hasil produksi sebagaio upaya untuk mengantisipasi persaingan dipasaran,
utamanya hasil produksi luar negeri.
c. Bentuk-bentuk promosi/pemasaran
Mengenai pameran merupakan ajang promosi dari hasil produksi maka dapat
diuraikan dalam beberapa bentuk:
1) Display produk contoh dalam skala kecil
Bentuk promosi atau pameran yang dilakukan oleh produsen maupun pengusaha
berfungsi untuk tujuan promosi produk baru.
2) Display pre-stand
Jenis promosi atau pameran yang terdiri atas beberapa pengusaha kecil yang
menyewakan satu stand pertempat yang berkaitan dengan suatu kegiatan atau event
tertentu yang berlangsung pada saat itu.
3) Trade show
Bentuk promosi atau pameran dengan tujuan dagang murni, biasanya dilakukan
oleh asosiasi atau publik tertentu yang mempnyai sasaran. Kegiatan ini diselenggarakan
pada pusat-pusat konvensi. Gedung serbaguna pertemuan bisnis atau seminar, suatu
kegiatan eksebisi.
4) Pameran besar
Pameran besar-besaran atau disebut dengan pecan raya yang diselenggarakan
dalam suatu kompleks atau arena yang berskala nasional, bahkan internasional.
7|Page
Motivasi individu : bertujuan menapatkan kesenangan
dan kepuasan serta membentuk kepribadian dan karakter diri.
Motivasi umum : bertuan untuk membina hubungan pantar manusia
(berkomunikasi)
2) Manfaat
Manfaatnya sangat besar terhadap kehidupan manusia, hal ini dapat dilihat dari
beberapa hal yaitu:
Mengandung unsur-unsur yang bersifat pendidikan seperti bekomunikasi
Mengembalikan kondisi pengunjung terutama setelah meakiukan aktivitas yang
menguras pikiran.
3) Jenis dan macam hiburan/ rekreasi
Hiburan/rekreasi budaya (cultural Assets)
Yaitu dengan tujuan mengunjungi rumah adat, museum, makam
bersejarah, benteng dan lain-lain.
Hiburan / rekreasi kota (city fasilities) Yaitu kunjungan terhadap pergelaran seni,
pameran, kolam renang, lapangan olahraga, taman, bioskop, restoran, dan
sebagainya.
Hiburan / rekreasi obyek pendidikan Biasanya untuk wisata remaja dengan
mengunjungi pabrik-pabrik, industri, perkebunan, universitas dan lain-lain.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa hiburan/rekreasi pada Gedung Convetion
Center ini untuk penerapannya lebih di fokuskan pada hiburan / rekreasi kota (city
fasilities).
4. Fungsi perkantoran
a. Pengertian
1) Tempat yang di gunakan dalam menjalakan bisnis maupun profesi.
2) Kantor kawasan Center Business Distric (CBD) mempunyai satu hubungan yang
sangat erat sejak awal pekembangannya di dalam proyek mixused yang di
dalamnya tegantung jenis kegiatan seperti hunian, hotel dan industry.
3) Tempat/ruang, gedung/kumpulan gedung dimana dipusatkan administrasi dari
suatu organisasi atau bagian darinya sehingga kegiatan yang bersifatteknis
ataupun operasional bias berjalan dengan baik
8|Page
b. Batasan fungsi
Fungsi perkantoran pada Gedung Convenction Center terbatas pada fungsi sebagai
ruang pengelolah fasilitas, untuk memenuhi kebutuhan penuntutnya sehinngga dengan
penanganan fasilitas secara profesional akan menarik lebih banyak konsumen untuk
menyewa fasilitas tersebut sesuai dengan jenis kegiatan yang ada didalamnya.
Lantai
Muatan spesifik untuk lantai permanen berkisar antara 14 sampai 17KN/m2
(300 350 LBS/FT2 ). Kemudian seperti kebanyakan gedung eksibisi,lantai harus
menggunakan karpet karena karpet berguna dalam menutup rangkaian kabel
dan sebagai isolator, sehingga mengurangi bahaya tersetrum.
Dinding
9|Page
Beberapa tipe bahan dinding yang dapat dipakai di ruangan eksibisi antara lain:
o Beton dengan tekstur.
o Beton datar dengan dinding plester yang di finising cat atau vynil.
o Dilapisi dengan lembaran lembaran logam yang dipadu dengan struktur
beton, balok balok atau dengan pengisian tembok.
o Tembok dengan hiasan lampu dan peredam suara.
Langit Langit
Langit langit pada hall eksibisi harus mempunyai ketinggian minimal 5meter.hal
ini dikarenakan pengunjung yang banyak akan menimbulkan kepengapan dalam
ruangan, sehingga butuh sirkulasi udara yang baik .Jenis ruang dan fasilitas yang
tersedia dalam ruangan Convention and Exhibition Centre menurut Fred Lawson
(1981; hal. 91) adalah sebagai berikut :
a) Ruang Convensi Utama atau auditorium, berjumlah satu atau dua dengan
kapasitas antara 1000 3000 tempat duduk.
b) Ruang konvensi sedang atau ballroom berjumlah dua atau tiga buahdengan
kapasitas 200 500 tempat duduk.
c) Ruang pertemuan berjumlah empat sampai sepuluh buah dengan kapasitas
antara 20 50 tempat duduk.
d) Exhibition hall.
e) Servis food untuk peserta konvensi.
f) Monitor televisi dan broadcasting.
g) Pelayanan pers, cenference organizer untuk delegasi.
h) Pelayanan penggandaan, printing, dan penerjemah bahasa.
i) Pelayanan recording, filming, dan publisitas.
j) Pelayanan parkir untuk delegasi (VIP) dan parkir umum.
10 | P a g e
c) Penyelesaian kebisingan ruangan dengan interior yaitu dengan menambahkan
lapisan pada dinding dan langit langit bangunan yang dapat menyerap pada
beberapa sisi dan dapat memantulkan di sisi yang lainnya.
11 | P a g e
Jenis ini memiliki letak panggung yang dikelilingi oleh audiensi di semua
sudutnya. Pintu masuknya berada di bawah atau sejajar panggung.
Bentuk ini di Indonesia diaplikasikan pada panggung panggung
tradisional seperti pendopo yang berada di tengah.
180 Encirclement
Bentuk ini digunakan pada jaman romawi kuno, posisi audience berada tepat di depan
panggung. Bentuk ini dikenal dengan sebutan thrust stages
90 Encirclement
Bentuk ini mirip dengan kipas, pandangan seluruh audience terfokuspada panggung.
Bentuk ini fleksibel dengan back ground screen.
Zero Encirclement
Bentuk ini biasa disebut End Stages yang memiliki stages dikelilingi posisi audience.
Bentuk ini muncul karena pilihan struktur shell.
12 | P a g e
Gambar2.3 bentuk Theatre Zero Encirclement
Sumber: Theatre Planning, Roderick Ham, 1972
7. Penataan tempat duduk auditorium yang direncanakan Menurut Lawson (1981; hal.
142) hal yang perlu diperhatikan adalah estetika pengaturan tempat duduk, perawatan,
pembersihan, jarak pandang, dan orientasi pada audio visual, kapasitas, dan lamanya
evakuasi ketika terjadi bencana. Ada 2 sistem penataan tempat duduk yaitu:
Sistem Tradisional
Tempat duduk disusun terbagi menjadi beberapa baris. Terdapat jalur sirkulasi diantara
pemisahan tempat duduknya.
Sistem Kontinental
Sistem tempat duduk yang dapat mengefisiensi ruang sehingga dapat di masuki
pengunjung lebih banyak dari sistem tradisional.
13 | P a g e
Gambar 2.5 Sistem Penataran Auditorium Continental
Sumber : Conference, Convention, and Exhibition Facilities, Fred Lawson, 1981
14 | P a g e
Bentuk pencahayaan ini biasanya melingkar juga digunakan untuk memecah
pencahayaan di daerah khusus. Pencahayaan yang melingkar dapat mengurangi tingkat
kekontrasan.
15 | P a g e
2. Mini Convention Room
Pusat Mini Convention room sebagai ruang untuk berbagai seminar, komite, pertemuan
dll kapasitas tempat duduk karena itu, mungkin dalam teater. Kategori kelas untuk mini
convention sebagai berikut:
16 | P a g e
6. Kenyamanan Hakiki
7. Eksplorasi elemen lansekap area yang berstruktur.
Museum tsunami adalah sebuah museum yang dirancang oleh salah satu arsitek
terkenal Indonesia yaitu Ridwan Kamil. Museum ini merupakan salah satu cara
untuk mengenang kejadian tsunami yang terjadi di Aceh pada tanggal 26
Desember 2004. Museum Tsunami Aceh diresmikan pada tahun 2009. Bangunan
ini menyerupai sebuah kapal yang memiliki cerobong besar ditengah bangunan
dan menggunakan material kaca yang ditutup oleh secondary skin yang
merupakan salah satu ciri khas dari arsitektur kontemporer. Berikut ruang-ruang
utama yang ada di Museum Tsunami Aceh
1. Ruang Renungan
Dalam ruangan ini terdapat sebuah lorong sempit dan remang sekaligus dapat
mendengarkan suara air yang mengalir beserta suara azan. Pada kiri dan kanan
dinding lorong tersebut terdapat air yang mengalir yang di ibaratkan gemuruh
tsunami yang pernah terjadi di masa silam.
17 | P a g e
Gambar 24. Ruang Renungan
Sumber : www.google.com
2. Memorial Hill
Setelah berjalan melewati Lorong Tsunami, pengunjung akan memasuki Ruang
Kenangan (Memorial Hall). Ruangan ini memiliki 26 monitor sebagai lambang
dari kejadian tsunami yang melanda Aceh ada 26 Desember 2004.Setiap monitor
menampilkan gambar dan foto para korban dan lokasi bencana yang melanda
Aceh pada saat tsunami sebanyak 40 gambar yang ditampilkandalam bentuk
slide. Gambar dan foto ini seakan mengingatkan kembali kenangan tsunami yang
melanda Aceh atau disebut space of memory yang tidak mudah untuk dilupakan
dan dapat dipetik hikmah dari kejadian tersebut.
18 | P a g e
tsunami yang tewas dalam peristiwa besar tersebut. Bangunan ini mengandung
nilai
-nilai Religius yang merupakan cerminan hubungan manusia dengan sang
pencipta / Allah. Ruangan berbentuk silinder dengan cahaya remang dan
ketinggian 30 meter ini memiliki kurang lebih 2.000 nama-nama koban tsunami
yang tertera disetiap dindingnya.
4. Lorong Cerobong
Setelah Sumur Doa, pengunjung akan melewati Lorong Cerobong (Romp
Cerobong) menuju Jembatan Harapan. Lorong ini sengaja didesain dengan lantai
yang bekelok dan tidak rata sebagai bentuk filosofi dari kebingungan dan
keputusasaan masyarakat Aceh saat didera tsunami pada tahun 2004 silam,
kebingungan akan arah tujuan, kebingungan mencari sanak saudara yang hilang,
dan kebingungan karena kehilangan harta dan benda, maka filosofi lorong ini
disebut Space of Confuse. Lorong gelap yang membawa pengunjung menuju
cahaya alami melambangkan sebuah harapan bahwa masyarakat Aceh pada saat
itu masih memiki harapan dari adanya bantuan dunia untuk Aceh guna
membantu memulihkan kondisi fisik dan psikologis masyarakat Aceh yang pada
saat usai bencana mengalami trauma dan kehilangan yang besar.
5. Jembatan Harapan
Lorong cerobong membawa pengunjung ke arah Jembatan Harapan (space of
hope). Disebut jembatan harapan karena melalui jembatan ini pengunjung dapat
melihat 54 bendera dari 54 negara yang ikut membantu Aceh pasca tsunami,
jumlah bendera sama denga jumlah batu yang tersusun di pinggiran kolam. Di
setiap bendera dan batu bertuliskan kata Damai dengan bahasa dari masing-
masing negara sebagai refleksi perdamaian Aceh dari peperangan dan konflik
19 | P a g e
sebelum tsunami terjadi. Dengan adanya bencana gempa dan tsunami, dunia
melihat secara langsung kondisi Aceh, mendukung dan membantu perdamaian
Aceh, serta turut andil dalam membangun (merekontruksi) Aceh setelah bencana
terjadi.
kapal
20 | P a g e
3. Konsep ruang Pada lantai dasar
terkesan terbuka merupakan area terbuka
dan dijadikan area
komunal sehingga dapat
menyatu dengan ruang
luar
Menonjolkan penggunaan
beton sebagai bahan utama
sehingga memberikan kesan
kejujuran
21 | P a g e
7. Eksplorasi elemen -Lansekap mengoptimalkan
lansekap penggunaan vegetasi.
22 | P a g e
Sistem struktur : Tension Membrane Polymer
23 | P a g e
Gambar 4.3 Tampak Belakang
Sumber : Goggle
Program Ruang:
1. Lobby yang ber fungsi sebagai pusat informasi, juga dapat digunakan untuk pameran
temporer.
Fasilitas ini berfungsi sebagai ruang serba guna yaitu untuk pertemuan,
pameran, resepsi pernikahan, dan pertunjukan. Ruangan dapat dibagi-bagi menjadi
ruang-ruang lebih kecil untuk meningkatkan fleksibilitas. Ruang ini memiliki
perlengkapan standar seperti meja, kursi, infokus, layar, papan tulis dan lain-lain yang
disusun sesuai dengan kebutuhan.
5. Fasilitas Servis
24 | P a g e
2.6.4 ANALISA STRUKTUR
Sub Struktur
Pedestal untuk masing-masing pipa utama berbentuk kotak 1,00 x 1,00 m dengan
ketinggian 25 cm. Pedestal berdiri langsung diatas poor dengan dimensi 1,30 x 2,50 m
dengan ketinggian 70 cm. Pondasi dalam berupa mini pile ukuran 25 x 25 cm sebanyak 6
buah sedalam 9 m.
25 | P a g e
Gambar 4.6 Tiang Struktur
Sumber : Foto Survei
Upper Struktur
Bentuk permukaan membran yang diterapkan pada bangunan ini adalah bentuk
anticlatic / negative surface condition.
Bangunan ini terdiri dari 7 buah segmen membran berbentuk pelana (saddle
shape), dimana masing-masing membran ini dibatasi oleh 2 buah busur truss utama dan
bagian bawah busur truss tambahan. Busur truss tambahan bagian atas dan truss
pengaku pada bagian puncak busur tidak memiliki peran dalam membatasi permukaan
membran.
26 | P a g e
Gambar 4.7 Tepi Permukaan Membran
Sumber : Google Search
Penutup atapnya membran
BUSUR TRUSS
Modul Horizontal
27 | P a g e
Elemen bidang horizontal, berupa pelat lantai. Tidak ada peninggian maupun
penurunan bidang.
Sistem modul jarak antar tiang pancang kolom berjarak 10 Meter,
Modul Vertical
28 | P a g e
Gambar 4.11 Eksterior Kaca sebagai Pemisah
Sumber : Foto Survei
Dinding kaca transparan, yang memisahkan ruang dalam dan ruang luar.
System Plambing
29 | P a g e
Gambar 4.13 Diagram Sistem air bekas dan kotor
Sumber : Google Search
Instalasi Listrik
Aliran Listrik didapat langsung dari PLN, serta untuk antisipasi pemadaman
digunakan genset.
30 | P a g e
Gambar 4.13 Diagram Sistem Instalasi Listrik
Sumber : Google Search
31 | P a g e