Hak asasi manusia adalah prinsip-prinsip moral atau norma-norma yang menggambarkan standar
tertentu dari perilaku manusia da dilindungi secaara teratur sebagai hak-hak hokum dalam hokum kota
dan internasional.
Hak Asasi Manusia dimiliki oleh setiap individu yang merupakan hak dasar yang bila mendapat ancaman
maka ia boleh menuntutnya. Adapun hak-hak tersebut yang setiap orang miliki dalam sebuah Negara
yaitu:
Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan sekelompok orang atau individu termasuk
aparat Negara baik secara sengaja atau tidak sengaja mengurangi, menghalangi, menghilangkan,
mengabaikan bahkan mencabut hak seseorang atau individu dan sekelompok orang yang mendapat
jaminan undang-undang dan mekanisme hukum sebagai warga Negara suatu Negara itu sendiri.
Negara secara aktif melakukan tindakan yang secara langsung menimbulkan pelanggaran HAM
Pelanggaran HAM terjadi karena kelalaian Negara dalam menjamin maupun melindungi hak
asasi suatu individu maupun sekelompok orang
Hak asasi manusia atau HAM mempunya beberapa ciri-ciri khusus jika dibandingkan dengan hak-hak
yang lainnya. Berikut ciri khusus hak asasi manusia.
Pelanggaran HAM berat adalah suatu tindakan pelanggaran HAM yang mengancam nyawa
seseorang atau bahkan hilangnya nyawa seseorang, misalnya perampokan, penganiayaan,
penyanderaan, pembunuha.
Pembunuhan secara sewenang-wenang yang tidak mengikuti keputusan pengadilan dan hokum
yang berlangsung secara umum.
Pelanggaran HAM ringan adalah pelanggaran yang tidak mengancam nyawa seseorang namun
merugikan orang tersebut, misalnya perlakuan tidak adil dalam persidangan, tidak mendapat layanan
pendidikan dan kesehatan yang sejajar, tidak mendapatkan keadilan social di tengah masyarakat.
Melakukan penganiayaan
Melakukan tindakan yang dapat mencemarkan nama baik seseorng
Di Indonesia masih banyak yang melanggar atau tidak mematuhi aturan yang sudah berlaku
hingga saat ini. Yaitu melanggar pasal dari undang-undang dasar 1945, salah satu contohnya tentang
HAK ASASI MANUSIA. Karena masih banyak dari berbagai kalangan yang melakukan pelanggaran yang
beragam jenisnya. Misalnya, mulai dari diskriminasi, pembunuhan, hingga pelecehan.
Dan menurut saya, undang-undang yang paling sering dilanggar ialah UUD 1945 pasal 28 ayat (1)
yang berbunyi seagai berku Hak untuk hidup, Hak untuk tidak disiksa, hak untuk kerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun. Saya memilih pasal ini sebagai isi dari pendapat saya, karena pelanggaran tersebt masih sering
terjadi di Indonesia. Baik yang terjadi di lingkungan sekitar maupun di daerah lain yang dapat kita
saksikan di TV.
Dan menurut saya pasal tersebut harus lebih ditegaskan lagi karena pasal tersebut sangat
penting untuk menjamin perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhannya. Karena pasal
tersebut dilaksanakan oleh selutuh masyarakat Indonesia, maka tidak ada yang melanggar. Maka angka
kematian di Indonesia akan berkurang dan penduduk Indonesia akan lebih merasa aman dan nyaman.
Dan Indonesia kedepannya akan lebih baik dan tidak ada perbedaan antara manusia di mata hokum.
Dan jumlah konflik di Indonesia akan lebih sedikit.
Dan menurut saya cara yang paling penting untuk menghilangkan pelanggaran tersebut ialah
rasa saling menghormati antara manusia dan mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa. Dan
menyamakan semua kedudukan manusia sehingga tidak ada yang membedakan suku, agama, dan ras
Pendapat saya mengenai pelanggaran hak asasi manusia yang berat dan ringan
Setiap orang bertanggung jawab dalam penegakan HAM. Walaupun secara formal tanggung
jawab Negara lebih besar, tetapi peran masyarakat luas sebenarnya dampak yang sangat besar bagi
terbangunnya kesadaran untuk menghormati HAM. Tentu saja kesadaran itu harus diawali dengan
pemahaman akan pentingnya Hak Asasi Manusia. Tetapi orang harus memahami baahwa HAM seorang
perlu mendapat perlindungan demi martabatnya sebagai manusia. Jika seseorang memahami konsep
sedasar ini, maka akan semakin mudah menyebarluakan tanggung jawab masing-masing individu untuk
turut aktif dalam penegakan upaya HAM, sikap positif dalam penegakan HAM dapat dimulai dari
lingkungan keluarga, warga sekitar tempat tingga, sekolah dan masyarkat luas. Di lingkunga masyarakat
luas, sikap positif terhadap penegakan HAM dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
Setiap kita adalah pejuang hak asasi manusia. Penegakan hak asasi manusia dapat kita mulai di
lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga. Msalnya, jika kita berusaha untuk memahami bahwa
saudara kita yang perempuan mempunyai hak yang setara dengan saudara laki-laki untuk mendapat
pendidikan, maka kita sebenarnya telah memulai sutu langkah kecil untuk menghormati Hak Asasi
Manusia. Kita sebagai warga Negara Indonesia mendukung adanya upaya penegakan HAM yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga perlindungan HAM. Adapun duungan tersebut dapat ditunjukan antara
lain dengan sikap berikut: