PENDAHULUAN
Di benua Amerika, hampir semua negara di Amerika Latin dan Kanada mengadopsi
IFRS. Di Asia-Oceania, Indonesia, Australia, Selandia Baru, Korea, Hong Kong, dan Singapura
telah atau akan mengadopsi IFRS secara penuh. Afrika Selatan dan Israel telah mengadopsi
IFRS. Di Eropa, negara-negara selain Uni Eropa seperti Turki dan Rusia juga telah mengadopsi
IFRS secara penuh. Sebagian besar negara anggota G20 juga merupakan pengadopsi IFRS.
arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya
transparansi informasi keuangan. Selain itu IFRS juga memastikan bahwa laporan keungan
interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan,
1. Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang
disajikan.
2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
penekanan pada penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan transparan
Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu
negara ikut serta dalam bisnis lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional
yang berlaku sama di semua negara untuk memudahkan prosesrekonsiliasi bisnis. Perbedaan
utama standar internasional ini dengan standar yang berlaku di Indonesia terletak pada penerapan
sehingga laporan keuangan disajikan dengan basis true and fair(IFRS framework paragraph
46).
Indonesia yang tadinya berkiblat pada standar akuntansi keluaran FASB (Amerika), mau
tidak mau harus beralih dan ikut serta menerapkan IFRS karena tuntutan bisnis global.
Mengadopsi IFRS berarti menggunakan bahasa pelaporan keuangan global, yang akan membuat
perusahaan bias dimengerti oleh pasar dunia (global market). Firma akuntansi big four
mengatakan bahwa banyak klien mereka yang telah mengadopsi IFRS mengalami kemajuan
yang signifikan saat memasuki pasar modal global. Dengan kesiapan adopsi IFRS sebagai
standar akuntansi global yang tunggal, perusahaan Indonesia akan siap dan mampuuntuk
Beberapa hal yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan saat pertama kali memakai
IFRS adalah kesiapan dari akunting perusahaan agar segera mengupdate pengetahuannya tentang
mengatisipasi dengan segera membentuk tim sukses konvergensi IFRS yang bertugas
menyusun road map konvergensi IFRS serta berkoordinasi dengan proyek lainnya
untuk optimalisasi sumber data, dikarenakan dalam IFRS terdapat beberapa hal besar
perbedaandibandingkan dengan prinsip yang saat ini berlaku, antara lain, penggunaan Fair-value
basis dalam penilaian aktiva, baik aktiva tetap, saham, obligasi dan lain-lain, sementara sampai
dengan saat ini penggunaan harga perolehan masih menjadi basic mind akuntansi
Indonesia. Sayangnya IFRS sendiri belum memiliki definisi dan petunjuk yang jelas dan seragam
Jenis laporan keuangan berdasarkan PSAK terdiri dari 5 elemen (Neraca, Rugi-Laba dan
Perubahan Ekuitas, CashFlow, dan Catatan Atas Laporan Keuangan). Dalam draft usulan IFRS
Atas Laporan Keuangan, dan Neraca Komparatif). Penyajian neraca dalam IFRS tidak lagi
didasarkan pada susunan Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas, tapi dengan urutan Aktiva dan
Kewajiban Usaha, Investasi, Pendanaan, Perpajakan dan Ekuitas. Laporan Cash Flow
berdasarkan CashFlow Usaha (Operasional dan Investasi), CashFlow Perpajakan dan CashFlow
Penghentian Usaha.
Perpajakan perusahaan, terutama terkait pajak atas koreksi laba-rugi atas penerapan IFRS
Standar ini berlaku apabila sebuah perusahaan menerapkan IFRS untuk pertama kalinya
melalui suatu pernyataan eksplisit dan tanpa syarat tentang kesesuaian dengan IFRS. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang pertama kali berdasarkan
IFRS (termasuk laporan keuangan interim untuk periode pelaporan tertentu) menyediakan titik
awal yang memadai dan transparan kepada para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengecualian untuk penerapan retrospektif IFRS
adalah:
2. Nilai dasar jumlah penilaian kembali yang dapat dianggap sebagai nilai terpilih.
3. Employee Benefits.
4. Perbedaan kumulatif atas translasi (penjabaran) mata uang asing, good, dan
KEUANGAN INTERNASIONAL
Neraca, secara umum, menyajikan informasi mengenai kekayaan perusahaan dan klaim-
klaim sehubungan dengan kekayaan tersebut. Klaim dalam hal ini, bisa berupa utang atau
Suatu aset diklasifikasikan ke dalam kelompok aset lancar apabila memenuhi salah
Dalam bentuk kas atau setara-kas yang penggunaannya tidak dibatasi (untuk
pelaporan); atau
untuk dijual kepada pihak lain, dalam siklus operasi normal perusahaan;
atau
Jika tak satupun dari keempat kriteria di atas terpenuhi, maka suatu asset
Apapun yang bisa ditabung di bank dan bisa ditarik dalam wujud sewaktu-
waktu, dianggap kas. Misalnya: uang kertas, koin, check yang belum
uang.
Insrumen in1estasi *ang dimaksudkan untuk di&ual kembali dalam &angka pendek
ini antara lain e"ek sekuritas dan sekuritas ekuitas *ang dibeli untuk maksud
hedging
0.