Tidur
Tidur
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan keadaan relativf tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan
kegiatan otak dan badaniah yang berbeda. Sehingga tanpa tidur yang cukup,
Menurut Perry & Potter (2005), tidur merupakan proses fisiologi yang
bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan. Selain itu
tidur dikendalikan oleh sistem saraf. Walaupun tidur adalah aktivitas yang ringan
otak.
B. Rumusan Masalah
1
3. Bagimana mekanisme tidur?
C. Tujuan
D. Manfaat
2. Bagi Penulis
Makalah ini sebagai penambah referensi dan masukan bagi penulis yang lain
2
BAB II
KONSEP TEORI
A. Pengertian Tidur
Tidur adalah suatu keadaan dibawah sadar yang orang tersebut dapat
1991).
mekanisme serebral yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat otak
agar dapat tidur dan bangun. Salah satu aktivitas tidur ini diatur oelh sistem
(Hidayat, 2008)
B. Fisiologi Tidur
Menurut Hidayat (2008) telah dijelaskan bahwa fisiologi tidur merupakan
pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang secara
bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan
bangun. Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis
3
yang merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susuna saraf
bagian atas pons. Selain itu, Reticular Activating System (RAS) dapat memberi
rangsang visual, pendengaran, nyeri dan perabaan juga dapat menerima stimulasi
dari korteks serebri termsuk rangsangan emosi dan proses piker. Dalam keadaan
Demikian juga pada saat tidur, disebabkan adanya pelepasa serum serotonin
dalam sel khusu yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu bulbar
impuls yang diterima di pusat otak dan sistem limbik. Dengan demikian sistem
pada batang otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS
dan BSR.
C. Mekanisme Tidur
Tidur adalah bagian dari ritme biologis yang bekerja selama 24 jam dengan
tujuan untuk mengembalikan stamina. Pengaturan tidur dan terbangun diatur oleh
Produksi yang dihasilkan oleh dua mekanisme serebral dalam batang otak ini
berperan sangat spesifik dalam menginduksi rasa kantuk juga sebagai modulator
4
Dalam tubuh serotonin diubah menjadi melatonin. Melatonin merupakan
hormone katekolamin yang diproduksi secara alami dalam tubuh tanpa bantuan
cahaya. Namun ada juga yang mencoba meningkatkan melatonin dengan sinar
matahari pagi hari agar ritme circadian (siklus tidur bangun) menjadi lebih kuat
dan seimbang. Adanya lesi pada pusat pengatur tidur dan terbangun dibagian
merangsang otak untuk melakukan aktivitas. Pada orang dalam keadaan stress
atau cemas, kadar hormone ini akan meningkat dalam darah yang akan
pathogenesis nyeri yang akan memicu pusat syaraf nyeri di otak pada daerah
korteks parentalis tepatnya girus posterior sentralis. Rangsang nyeri ini akan
diteruskan pada derajat tertentu dan berpengaruh pada pusat tidur yang terletak
munculnya sinyal dalam bentuk keadaan waspada dan pada akhirnya akan
D. Tahapan Tidur
5
Menurut Asmadi (2008), Pada hakikatnya tidur dapat diklasifikasikan
kedalam dua kategori yaitu tidur dengan gerakan bola mata cepat (Rapid Eye
Movement- REM) dan tidur dengan gerakan bola mata lambat (Non Rapid Eye
Movement- NREM).
Fase awal tidur didahului dengan fase NREM yang terdiri dari 4 stadium,
lalu diikuti dengan fase REM. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM
terjadi secara bergantian antara 4-7 kali siklus semalam. Bayi baru lahir total tidur
16-20 jam/hari, anak-anak 10-12 jam/hari, kemudian menurun 9-10 jam/hari pada
umur diatas 10 tahun dan kira-kira 7-7,5 jam/hari pada orang dewasa.
Tipe NREM dibagi dalam 4 stadium yaitu:
a. Tidur stadium satu
Fase ini merupakan antara fase terjaga dan fase awal tidur. Fase ini didaptkan
kelopak mata tertutup, tonus otot berkurang dan tampak gerakan bola mata
kekanan dan kekiri. Fase ini hanya berlangsung 3-5 menit dan mudah sekali
betha dan kadang gelombang theta dengan amplitude yang rendah. Tidak
berkurang, tidur lebih dalam daripada fase pertama. Gambaran EEG terdiri
6
Merupakan tidur yang dalam serta sukar dibangunkan. Gambaran EEG
spindle.
Fase tidur NREM ini biasanya berlangsung antara 70 menit sampai 100
menit. Setelah itu akan masuk fase REM. Pada waktu REM jam pertama
prosesnya berlangsung lebih cepat dan menjadi lebih intens dan panjang saat
yang sangat rendah, apabila dibangunkan hamper semua organ akan dapat
menceritakan mimpinya, denyut nadi bertambah dan pada laki-laki terjadi ereksi
E. Gangguan Tidur
Ada dua pendapat yang dikemukakan oleh Eliopoulos (2005) tentang
gangguan tidur diataranya adalah insomnia, apnea, periode limb movement/ PLM
(pergerakan anggota berkala), dan restless leg syndrome/ RLS (sindrom kaki
resah).
Insomnia adalah masalah dalam memulai tidur atau selalu terbangun
ditengah malam dan tidak dapat tidur kembali. Ada tiga jenis gangguan insomnia,
yaitu sulit tidur (sheet onset insomnia), selalu terbangun ditengah malam (sheet
maintenance insomnia), dan selalu bangun lebih awal di pagi hari (early
awakening insomnia).
Apnea adalah salah satu gangguan tidur yang cukup serius. Apnea terjadi
karena adanya gangguan jalan nafas bagian atas, hilangnya fungsi saraf yang
dibangunkan akan merasa terengah-engah dan bingung. Tidur apnea sangat khas
7
dengan dengkuran yang tidak teratur. Mengantuk, kelesuan dan sakit kepal
merupakan keadaan yang biasa terjadi pada siang hari. Apnea lebih sering terjadi
satu atau dua bagian kaki yang terjadi secara tiba-tiba dan singkat selama 20
sampai 40 detik. PLM ini lebihn sering dihubungkan dengan penggunaan obat
ketidaknyamanan terhadap adanya rangsangan yang terjadi pada otot kaki dan
tidak dapat mengendalikan kaki untuk dapat bergerak, berjalan serta berdiri.
Sensari ini dapat terjadi ketika berada di tempat tidur atau duduk maupun berdiri
dalam waktu yang lama. RLS dapat menyebabkan bangun yang sering.
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Tidur berfungsi untuk kesehatan dan pemulihan dari kondisi sakit. Tercukupinya
kebutuhan tidur bisa membuat seseorang aktif dan fresh dalam menjalankan
aktivitasnya. Tahapan dalam tidur melibatkan susunan saraf pusat, saraf perifer,
bergantian mengaktifkan dan menekan pusat otak unruk tidur dan bangun.
9
MAKALAH FISIOLOGI
Disusun Oleh:
2. Darmiati (010215A012)
3. Daryati (010215A013)
2015
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
BAB I PENDAHULAUAN.................................................................. 1
A.Latar Belakang........................................................................ 1
B.Rumusan Masalah.................................................................... 1
C.Tujuan...................................................................................... 2
D.Manfaat.................................................................................... 2
BAB V PENUTUP................................................................................. 10
A.Simpulan.................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
11
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, arthur c. 1991. Buku Teks Fisiologi Kedokteran II. Jakarta : EGC
Hidayat, aziz alimut. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasr Manusia: Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
12
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul FUNGSI SISTEM SARAF DALAM
TIDUR.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah
Fisiologi. Dalam penulisan makalah ini juga tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi, karena kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
tuntunan-Nya dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang
kami hadapi dapat teratasi.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah bersedia membantu dalam menyelesaikan
makalah ini. Selain itu kami juga mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak, demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
ii
13