Ibu mengatakan anaknya sesak, menderita batuk pilek selama 4 hari. Ibu mengeluh anaknya batuk
namun dahaknya tidak bisa keluar. Anak dirumah sudah demam 4 hari belum turun sampai
sekarang. Ketika tidur anak sering terbangun karena batuk. Ibu mengatakan anaknya sekarang jadi
lemah dan minta digendong terus. Anak hanya mau minum sedikit yaitu setengah gelas kecil
sehari. Ibu mengatakan sejak sakit anaknya makannya berkurang. Anaknya mau ngemil roti dan
kue sedikit. setiap makan pasien hanya menghabiskan 3 sendok makan dari porsi makanan yang
disediakan di R.
Hasi pemeriksaan fisik diketahui KU lemah, TB= 90 cm, BB saat sehat= 14 kg, BB saat ini= 12,5
kg, nadi teraba lemah, nadi: 125 x/mnt, TD: 80/55, T: 39,5 C, terdapat secret hidung, RR: 40
0
x/mnt, Ronkhi (+) di lapang paru kanan, perkusi redup pada paru kanan, mukosa bibir kering,
kulit kering, turgor kulit 3 detik, , Hct: 50%, hasil lab leukosit 20.000/mm3, hasil foto thorax:
bercak infiltrate di lapang paru kanan, kekuatan otot 4 pada semua ektremitas, tonus otot
menurun.
Anak tidak dalam kondisi dehidrasi berat, sehingga kebutuhan cairan pada anak adalah
kebutuhan cairan rumatan (maintenance).
10 kg II: 50 ml
10 kg III: 20 ml
1000cc/24 jam
Anak tidak dalam kondisi syok hipovolemi maupun gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit yang berat (tidak berisiko kehilangan elektrolit yang beragam), sehingga jenis
cairan yang diberikan yaitu jenis cairan rumatan (maintenance) (bukan cairan resusitasi
maupun cairan dengan komponen elektrolit beragam).
Jenis cairan yang dipilih yaitu jenis cairan C1.1 s/d C1.5
Sesuai usia yaitu C1.4 (D5% dalam 0,225%NaCL). Hal ini sesuai juga dengan
kebutuhan natrium anak.
BB anak 12,5 kg :
Kebutuhan natrium = 2-4 x 12,5 = 25 50 meq/ hari
3-5 x 12,5=37,5- 62,5 meq/hari
Maka pemilihan jenis cairan yang tepat yaitu pasien diberikan C1.4 (D5% dalam
0,225%NaCL)
3. Perhitungan tetesan infus (factor tetes terumo 20, Otsuka 15)
Lama infuse X 60
= 1350cc X 20
24 jam X 60
= 19 tts/mnt