Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
EZRA ABIGAIL EMELINE
15031105017
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2017
I. TUJUAN
a. Mahasiswa dapat mengolah susu menjadi es krim dengan prosedur yang
benar.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan pengolahan susu menjadi es krim.
c. Mahasiswa dapat memahami sistem emulsi dalam pengolahan susu
menjadi es krim.
Gula Pasir
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan sebagai
karbohidrat yang sering digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industry
pangan biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa. Gula yang biasa
digunakan untuk pembuatan es krim adalah gula pasir.
Setiap jenis gula yang digunakan akan memberikan hasil yang
berbeda. Setiap jenis gula memiliki tekstur dan tingkat kemanisan
tersendiri. Untuk gula pasir, pilih yang butirannya lebih halus sehingga
mudah larut (Chan, 2009). Gula adalah salah satu golongan karbohidrat
dengan rasa manis (Arsyad, 200). Sukrosa (sakarosa) dinamakan juga gula
tebu atau gula bit. Secara komersial gula pasir yang 99% terdiri atas
sukrosa (Almatsier, 2001).
Menurut Levi Adhitya Chan (2008: 10), dalam pembuatan es krim,
gula pasir berfungsi sebagai bahan pemanis untuk memberikan cita rasa
dan mempertahankan titik beku produk adonan, sehingga adonan tidak
terlalu cepat membeku saat diproses dan juga menentukan tekstur es krim.
Ini penting agar udara yang masuk ke dalam adonan bisa lebih banyak
sehingga tekstur menjadi lebih lembut. Selain memberikan rasa manis,
gula juga berfungsi sebagai pengawet karena memiliki sifat higroskopis.
Kemampuannya memiliki kandungan air dalam bahan pangan ini bisa
memperpanjang masa simpan.
Telur
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa
yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu, telur mudah
diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk,
bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain
sebagainya. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis jenis
burung, seperti ayam, bebek, dan angsa.
Garam
Garam yang digunakan dalam pembuatan es krim ini adalah garam
yodium yang butirannya halus, berwarna putih, kering, bebas dari
gumpalan gumpalan. Fungsi garam digunakan untuk membangkitkan
rasa lezat dan memantapkan rasa pada es krim. Jumlah garam yang
digunakan dalam pembuatan es krim harus tepat ukurannya agar
menghasilkan es krim yang baik.
Dalam praktikum ini tahap pertama yang dilakukan setelah persiapan alat
dan bahan adalah pemisahan kuning telur dan putih telur. Telur dalam
pembuatan es krim berfungsi untuk menghasilkan es krim dengan tekstur yang
lembut dan sebagai pengemulsi. Kemudian penimbangan gula pasir sebanyak
200 gr dan susu diukur sampai sebanyak 500 ml. Gula pasir dibutuhkan dalam
pembuatan es krim dimana gula pasir berfungsi sebagai bahan pemanis untuk
memberikan cita rasa dan mempertahankan titik beku produk adonan, sehingga
adonan tidak terlalu cepat membeku saat diproses dan juga menentukan tekstur
es krim. Ini penting agar udara yang masuk ke dalam adonan bisa lebih banyak
sehingga tekstur menjadi lebih lembut. Selain memberikan rasa manis, gula
juga berfungsi sebagai pengawet karena memiliki sifat higroskopis.
IX. SARAN
Saran untuk praktikum selanjutnya agar para anggota praktikan dapat
bekerja sama dengan baik sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar
dan hasilnya optimal. Untuk para praktikan juga diharap dapat menjaga
kebersihan tempat praktikum atau laboratorium pengolahan.
X. DAFTAR PUSTAKA
Aliyah, Rakhmi. 2010. PENGARUH JENIS BAHAN PENGENTAL DALAM
PEMBUATAN ES KRIM SARI WORTEL TERHADAP KADAR
BETAKAROTEN DAN SIFAT INDERAWI. Jurusan Teknologi Jasa dan
Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
http://lib.unnes.ac.id/3121/1/6326.pdf
Magdalena, Novia. 2012. LAPORAN PRAKTEK PRODUKSI ES KRIM
RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii). Program Studi Diploma III
Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/26278/NTU3MjM=/Es-Krim-
Rumput-Laut-Eucheuma-cottonii-abstrak.pdf
XI. LAMPIRAN GAMBAR