Is I 4862025466067
Is I 4862025466067
yang dibuat dihadapan Arry Supratno, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat
Notula Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa nomor 42tanggal 15 Agustus
2008 yang dibuat dihadapan Gaby Siantori Notaris di Banjarmasin, Akta mana
60
61
telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik
pekerjanya. Hari kerja efektif yang dijalankan selama satu minggu untuk staf
kantor adalah 6 hari kerja dan untuk karyawan produksi selama 7 hari. Waktu
libur yang diberikan untuk karyawan produksi adalah sistem offbergantian masing
Berikut ini adalah keterangan jam kerjastaff kantor dan karyawan produksi :
a. Karyawan Shift
62
Untuk shift sore dan shift malam kegiatan karyawan produksi sama
dengan kegiatan pada shift pagi, hanya dibedakan pada waktu kerjanya. Staf
Ka. Pabrik
ANTONI NAINGGOLAN
ENGINEER ADMINISTRASI
PRODUKSI
Operator Operator
Spv. Proses 1 Laboratorium
Maintenance Workshop
Nelwan A
Manurung
Spv. Laboratorium
Spv. Proses 2
Yapter
Rayadi
Operator
Laboratorium
Operator Produksi
Pabrik pengolahan minyak kelapa sawit ( Palm oil mill ) PT. Bangkitgiat
yang diantaranya :
Clarification Station.
b. Water Treatment Plant : Proses pengolahan air untuk pabrik dan domestik.
Berikut ini adalah flow process produksi pengolahan minyak kelapa sawit :
65
Transportasi
Loading Ramp
TBS Segar
Rebusan
Janjang
Rebus
Hoist. Crane
Air Condensat
Tankos
Thresher Mulching
Brondolan
Rebus
Digester
Press
minyak CPO yang akan menuju ke stasiun klarifikasi dan pengolahan kernel yang
Vibrating Shell
Vibrating Destoner Shell
VibratingScreen Destoner Destoner Hopper Shell
Fibre
VibratingScreen Hopper Shell
Screen Hopper
Fibre Fibre
Halus Destoner
Hopper
Fibre HalusScreen
Halus
Halus
Continues
Continues Ripple Mill
Clarifier Tank
Continues Ripple Mill
Clarifier Tank
Continues Ripple Mill
Clarifier Tank Ripple Mill
Clarifier Tank Cracked
Cracked
Mixture Cracked
Wet Oil Sludge Underflow
Wet Oil Sludge Underflow Mixture Cracked
Wet Oil Sludge Underflow Mixture
Wet Oil Sludge Underflow Mixture
LTDS 1
LTDS 1
Wet Oil Tank Sludge Tank LTDS 1
Wet Oil Tank Sludge Tank Kernel LTDSShell
1
Wet Oil Tank Sludge Tank Kernel Dryer Kernel Shell
Wet Oil Tank Sludge Tank Kernel Dryer Kernel Cracked Mixture Shell
Kernel Dryer Kernel Cracked Mixture Shell
KernelKernel Dryer Cracked Mixture
Kernel LTDS 2 Cracked Mixture
Produksi LTDS 2
Kernel
Produksi
Purifier Sand Cyclone Kernel LTDS 2
Purifier Sand Cyclone Produksi LTDSShell
2
Purifier Sand Cyclone Produksi
Kernel Banker Shell
Purifier Sand Cyclone Kernel Banker Shell
Kernel Banker Shell
Kernel Banker
Hydrocyclone
Wet Hydrocyclone
Vacuum Drier Sludge Centifuge Wet Hydrocyclone
Vacuum Drier Sludge Centifuge Kernel Shell
KCP Kernel Wet Hydrocyclone Shell
Vacuum Drier Sludge Centifuge KCP Wet
Vacuum Drier Centifuge Light Phase
SludgeHeavy Kernel Shell
Heavy Light Phase KCP Kernel Shell
Phase KCP Air Hydrocyclone
Phase
Heavy Light Phase Air Hydrocyclone
Heavy Light Phase
Phase WWT
Air Hydrocyclone
Storage Tank Phase Sludge Pit WWT pond)
Air Hydrocyclone
Storage Tank Sludge Pit (contac
(contac pond) WWT
Storage Tank Sludge Pit WWTpond)
Storage Tank Sludge Pit (contac
(contac pond)
yang sudah di rebus dan kemudian memisahkan minyak kasar dari daging buah
kelapa sawit.
Pada stasiun ini terdapat beberapa mesin dan tahapan proses pengolahan
Pada tahap ini proses yang dilakukan adalah memisahkan buah / brondolan
dari janjangan. Proses yang dilakukan adalah buah yang telah di rebus
putar putar dan dibanting agar inti buah / brondolan tersebut dapat
Pada tahap ini proses yang dilakukan adalah membawa inti buah atau
Pada tahap ini proses yang dilakukan adalah mengolah buah kelapa sawit
yang dibawa dari fruit elevator dengan cara melumatkan buah dan
daging buah yang telah dipisahkan dengan bijinya dari mesin digester,
untuk menghasilkan minyak kasar (Crude Oil) yang akan diolah ke stasiun
berikutnya.
Mesin digester dan mesin press ini mempunyai peranan yang sangat
penting pada proses pengolahan minyak kelapa sawit. Tanpa adanya kedua mesin
tersebut proses pengolahan minyak kelapa sawit tidak akan dapat berjalan. Kedua
mesin tersebut merupakan tahapan proses awal pemisahan minyak dengan daging
buah serta bijinya, dan pada proses ini sangat dituntut untuk memberikan hasil
olahan minyak yang optimal agar pada proses selanjutnya dapat berjalan dengan
buah dan memisahkan daging buah dengan bijinya.Mesin digester juga berfungsi
mendorong buah menuju mesin press. Berikut ini adalah cara kerja dari mesin
karena itu saat operasi digester harus terisi buah minimal 3/4 penuh,
mesin tersebut, yang kedua dan ketiga adalah pisau pisau digester
atau disebut short arm dan long arm yang berfungsi untuk
bijinya, yang terakhir adalah expeller arm salah satu pisau pemotong
Mesin press adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengepress daging
buah yang telah dilumatkan dari mesin digester untuk menghasilkan minyak kasar
(Crude Oil), dimana pada hasil pengepressan mesin ini terdapat toleransi standar
losses minyak yang masih terkandung dalam daging buah. Berikut ini adalah cara
kerja dari mesin press dan bagian bagian yang terdapat pada mesin press :
71
dimana buah akan keluar dengan bantuan worm screw dan pada
minyak pada daging buah (oil loss in fibre) atau pecahnya biji buah
Mesin press terdiri dari beberapa bagian utama yang memiliki peran
Pada tabel dibawah ini dapat dilihat pengumpulan data losses hasil dari
Mesin Press
Desember Januari Februari
Hasil Hasil
Hari Hasil
Lab Lab
ke Total Lab Total Total
(Std NG Good NG Good (Std NG Good
Mesin (Std Mesin Mesin
Losse Mesin Mesin Mesin Mesin Losse Mesin Mesin
Produksi Losses Produksi Produksi
s 4,5 s
4,5%)
%) 4,5%)
Tabel 4.2 Data Hasil LossesOutput Mesin Press Bulan Des 2014 Feb 2015
downtime) yang akan digunakan dalam perhitungan ini adalah waktu breakdown
menghasilkan produk.
pada stasiun press, mesin digester, dan mesin press dalam periode produksi bulan
a. Mesin Digester
Waktu
Total Kerusakan
Hari
Breakdown Jam Waktu / downtime
Ke
(menit) per hari
(menit)
2 Motor dinamo mati 19.00 - 21.00 120 120
6 Panel digester short 15.25 - 16.30 65 65
9 Steam injection bocor 11.00 - 12.15 75 75
12 Putaran shaft rendah 14.27 - 15.47 100 100
15 Body liner digester bocor 15.15 - 16.25 70 70
18 Suara kasar pada Gearbox 10.20 - 11.23 87 87
24 Suara kasar elektro motor 09.00 - 10.08 83 83
29 Bearing gearbox pecah 12.45 - 14.00 94 94
31 Chute sliding door tersumbat 13.21 - 14.21 60 60
Total waktu kerusakan (Breakdown) selama 1 bulan 754
Sumber : Data Perusahaan
Waktu
Total Kerusakan
Hari
Breakdown Jam Waktu / downtime
Ke
(menit) per hari
(menit)
4 Bearing coupling pecah 17.12 - 18.49 97 97
12 Chute sliding door bocor 21.45 22.55 70 70
14 Bottom plate retak 14.35 - 17.10 155 155
76
Waktu
Total Kerusakan
Hari
Breakdown Jam Waktu / downtime
Ke
(menit) per hari
(menit)
3 Suara elektro motor kasar 19.35 - 21.05 90 90
5 Putaran Shaft rendah 16.20 - 18.05 105 105
11 Long arm retak 11.32 - 15.32 240 240
14 Steam injection bocor 13.16 - 14.38 82 82
16 Chute sliding tersumbat 15.55 - 17.05 70 70
20 Suara kasar pada gearbox 10.03 - 11.38 95 95
23 Bearing gearbox pecah 11.40 - 13.20 100 100
28 Panel digester short 10.23 - 11.28 65 65
30 Expeller arm patah 17.25 - 20.35 190 190
Total waktu kerusakan (Breakdown) selama 1 bulan 1037
Sumber : Data Perusahaan
b. Mesin Press
Waktu
Total Kerusakan
Hari
Breakdown Jam Waktu / downtime
Ke
(menit) per hari
(menit)
2 Dinamo motor mati 11.20 - 13.20 110 110
6 Suara kasar elektro motor 09.45 - 11.05 82 82
10 Bearing gearbox pecah 16.15 - 18.28 133 133
14 Worm screw p.cage tipis 13.20 - 16.50 210 210
77
Waktu
Total Kerusakan
Hari
Breakdown Jam Waktu / downtime
Ke
(menit) per hari
(menit)
2 Cable control panel short 09.15 - 10.26 71 71
3 Sheal oil bocor 19.19 - 20.53 84 84
12 Electric motor hydrolic mati 10.03 - 11.32 92 92
17 Shaft spur gear patah 13.06 - 16.26 200 200
19 Suara gearbox kasar 10.30 - 12.03 93 93
20 Hydrolic press macet 09.10 - 10.50 100 100
22 Screw press patah 15.07 - 19.17 250 250
26 Pulley motor kendor 16.21 - 17.52 91 91
30 Worm legthening macet 17.33 - 19.44 131 131
Total waktu kerusakan (Breakdown) selama 1 bulan 1112
Sumber : Data Perusahaan
Waktu
Total Kerusakan /
Hari
Breakdown Jam Waktu downtime
Ke
(menit) per hari
(menit)
1 Bearing gearbox pecah 15.21 - 17.56 135 135
6 Adjusting cone macet 14.00 - 17.01 181 181
8 Coupling gearbox pecah 11.44 - 13.46 122 122
Bearing body press
13 16.10 - 17.55 105 105
belakang pecah
78
melakukan proses produksi. Berikut ini adalah data waktu setup and adjustment
Tabel 4.10 Data Waktu Setup and Adjustment Mesin Digester dan Mesin Press
menghasilkan produk secara terencana. Dalam hal ini waktu planned downtime
pada PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri yaitu pada saat jadwal pemeliharaan mesin
dimana mesin akan berhenti pada saat hours meter yang tertera pada mesin
digester dan mesin press setiap mencapai 1000 jam, bagian maintenance akan
Press pada periode bulan Desember 2014 Februari 2015. Berikut ini adalah data
total downtime untuk mengetahui mesin kritis yang nantinya akan dilakukan
minimasi downtime.
Downtime Komulatif % %
No Nama Mesin Downtime Komulatif
( Jam ) Downtime
( Jam ) Downtime
1 Mesin Press 3328 3328 35,43 12,39
2 Mesin Digester 2847 6175 30,31 22,99
3 Mesin Fruit Elevator 1782 7957 18,97 29,63
4 Mesin Thresher 1437 9394 15,30 34,98
Total 9394 26854 100 100
Sumber : Pengolahan Data
dibawah ini maka mesin Digester dan mesin Press adalah mesin kritis
2847 menit (47.45 jam) dan mesin Press= 3328 menit (55.46 jam).
81
urutan 2 mesin yang memiliki waktu downtime terbesar, mesin tersebut adalah
mesin kritis yaitu mesin Press dan mesin Digester.Dari kedua mesin tersebut
mesin tersebut.
Kumulatif %
Downtime %
No Nama Komponen Downtime Kumulatif
(menit) Downtime
(menit) Downtime
1 Long arm 435 435 25,20 5,57
2 elektro motor 258 693 14,95 8,87
3 Motor dinamo 244 937 14,14 12,00
4 Shaft digester 205 1142 11,88 14,62
5 Short arm 200 1342 11,59 17,18
6 Bearing gearbox 194 1536 11,24 19,66
7 Expeller arm 190 1726 11,01 22,10
Total 1726 7811 100 100
Sumber : Pengolahan Data
Nama Mesin
komponen Long arm adalah komponen kritis berdasarkan total downtime terbesar.
mesin press distasiun Press pada periode Desember 2014 Februari 2015.
Tabel 4.13 Data total Downtime komponen mesin Press berdasarkan perhitungan
Frekuensi Kumulatif
Kumulatif %
Downtime %
No Nama Komponen Downtime Kumulatif
(menit) Downtime
(menit) Downtime
1 Worm screw press cage 410 410 24,20 5,34
2 Bearing gearbox 268 678 15,82 8,84
3 Screw press 250 928 14,76 12,10
4 Shaft spur gear 200 1128 11,81 14,70
5 Hydrolic press 195 1323 11,51 17,24
6 Pulley motor 188 1511 11,10 19,69
7 Electric motor hydrolic 183 1694 10,80 22,08
Total 1694 7672 100 100
Sumber : Pengolahan Data
dibawah ini maka komponen Worm Screw Press Cage adalah komponen kritis
Nama Mesin
DigesterSebelumPenerapan TPM
b) Planned Downtime
rutinitas dilakukan setiap hari dengan waktu 2,5 jam / hari (150 menit).
b. Pemeriksaan,pembersihan,penggantian,
c) Running Time
Downtimerata-rata ........................................(4.3)
hilangakibat perlu adanya penyesuaian terhadap mesin dan part nya. Sedangkan
e) Operating Time
ini didapat dari hasil pengurangan running time dengan waktu setup and
adjustment.
rata-rata........................(4.6)
f) Planned Availability
Operating Running
Planned Availability = 100% ....................................(4.7)
Time Time
bulannya :
g) Unplanned Downtime
mesin tidak beroperasi akibat terjadi kerusakan secara tiba-tiba dan tidak
87
breakdown mesin.
bulannya :
Sedangkan untuk perhitungan net operating time rata-rata setiap bulannya adalah :
rata-rata ...................................(4.11)
i) Uptime
Net OperatingTime
Uptime = ...................................................................(4.12)
Operating time
j) Availability
%.................................(4.14)
100%.......................................................................(4.15)
Februari 2015
suatu produk, maka theoretical cycle time yang digunakan adalah actual cycle
1 Mesin Press 60
2 Mesin Digester 60
b)Performance Efficiency
bulannya adalah :
2015
baik produk yang baik (yang sudah memenuhi standar kualifikasi produk),
maupun produk cacat atau reject product (yang tidak memenuhi standar
kualifikasi produk).
data ini total product dan good product yang dimaksud adalah mesin press yang
melakukan produksi secara good atau notgood. Berikut ini adalah hasil
Total
NG Good
Total Mesin
NG Mesin Mesin
Mesin GoodMesin Produksi
Tahun Bulan Mesin Rata- Rata-
Produksi (unit) Rata-
(unit) Rata Rata
(unit) Rata
(unit) (unit)
(unit)
b) Rate Of Quality
optimal dengan jumlah mesin keseluruhan yang berproduksi. Nilai rate of quality
menunjukkan kemampuan mesin dalam menghasilkan mesin good atau not good
Good Mesin
Rate Of Quality = x 100 %........................................(4.18)
Total Mesin Produksi
ini akan menjawab pertanyaan komponen kritis yang harus cepat dilakukan
Nilai Risk Priority Number( RPN ) terbesar yang menjadi prioritas sebagai
komponen kritis.
92
mesin Digester (komponen Long Arm), dan pada mesin Press (komponen Worm
Screw Press Cage) merupakan komponen kritis yang memiliki nilai RPN terbesar.
Komponen tersebutlah yang menjadi prioritas karena memiliki tingkat resiko yang
Langkah 1: Menetapkan lini produksi Stasiun Press sebagai lini kritis yang
akandi fokuskan.
press.
pemeriksaan.
tinjau ulang standar yang ada atau tetapkan standar baru di stasiun
Press.
pressadalah :
1. Pembersihan awal pada mesin, agar operator di stasiun press memahami dan
inspeksi).
4. Inspeksi menyeluruh agar dapat memperbaiki inspeksi mesin yang sulit dan
2. Kerjasama antar departemen yang baik dan diketuai oleh bagian maintenance.
TPM.
6. Pelatihan dilapangan untuk operator baru agar lebih paham dan mengerti.
diimplementasikan
perawatan untuk :
dihadapi.
semakinmeningkat.
trainingpada operator.
Management
4.2.5.6Quality Maintenance
Losses yang tinggi pada stasiun press dapat dicegah melalui pengecekan
minyak dalam toleransi yang diperbolehkan atau tidak. Potensi losses yang
Kegiatan TPM ini tidak dilaksanakan oleh satu bagian saja dalam
implementasi ini adalah ZeroAccident dan Zero Pollution .Sedangkan pihak yang
Perusahaan
dimulai. Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah pendekatan TPM pada PT.
Bangkitgiat Usaha Mandiri, berikut ini adalah 8 langkah penerapan TPM yang
tersebut.
Step4: Menetapkan aturan-aturan dan target yang harus dicapai pada akhir
penerapan TPM.
Step 6 : Mencoba untuk menemukan kondisi awal dari mesin yang ada, dan
kerusakan operasi.
bekerja sebagai pemimpirn di perusahaan tersebut antara lain adalah kepala pabrik
dan juga kepada kepala bagian yang ada (maintenance, kepala bagian produksi,
brainstorming yang ada dalam TPM, presentasi TPM yang sudah ada dan
meningkatkan produktivitas dan etos kerja dari top management sampai low
defect.
bergambar. Selain penjelasan dengan slide, dibuat grup-grup yang terdiri dan atas
tugas masing-masing sehingga ada 3 grup totalnya, grup pertama terdiri dari
operator mesin, staf maintenance yang memimpin penerapan TPM dan kepala
101
bagian produksi. Selanjutnya grup kedua terdiri atas staf gudang, dan satpam yang
dipimpin oleh kepala bagian gudang, kepala bagian penyediaan, dan kepala
kegunaannya.
dengan menggunakan mesin yang sudah disediakan, tugas memperbaiki mesin itu
beranggapan jika operator juga diberi tanggung jawab menjaga mesin, mereka
tidak akan mengerti apakah yang baik untuk mesin ini baik untuk mesin lainnya.
Begitu juga petugas pergudangan, mereka menganggap tidak perlu ikut campur
dapat diberikan antara lain, jika operator mesin juga menganggap mesin sebagai
benda pribadinya, apakah mereka akan memperlakukannya dengan baik dan hati-
kondisimesin baik atau buruk, bagaimana cara menanganinya. Hal ini akan
mesin, serta dapat meluangkan waktu untuk fokus terhadap satu kerusakan yang
ditempel di dalam kantor untuk menunjukkan keseriusan kepala pabrik dan kepala
lingkup pekerjaan ini dapat membantu penerapan berjalan sesuai dengan target
yang ingin dicapai. Dengan adanya struktur organisasi TPM ini dapat dilihat
tercapai, atau target produksi yang telah ditetapkan sebelumnya terlampaui.Hal ini
produktivitas yang diharapkan dari karyawan. Motto dan slogan juga dibuat
103
juga dengan pcnerapan TPM, dibuat juga target-target yang ingin dicapai.Slogan-
slogan penerapan TPM yang diinginkan dapat membuat karyawan merasa mampu
untuk mencapai target tersebut, hal ini dikarenakan tulisan atau angka yang ada di
untukdapat dicapai penerapan TPM ini. Dalam jangka waktu berapa lama kita
Pada tahap pengambilan data dalam pengolahan data diatas dapat dilihat
tersebut dapat terjadi. Terkadang operator mesin tidak peduli dengan kerusakan
yang terjadi pada mesin mereka menganggap ini biasa, jika losses yang dihasilkan
hampir 10 % nya merupakan losses minyak, jika mesin tidak dapat berfungsi
mengawasi jalannya produksi. Jika terjadi kerusakan, atau produk yang dihasilkan
dalam losses tinggi, tim harus menandai bagian mesin mana yang rusak dengan
104
label atau pemberian tanda di bagian mesin yang rusak tersebut. Hal ini dilakukan
karena :
1. Semua orang di perusahaan dapat melihat bahwa pada mesin ini ada
kerusakan.
sedangditerapkan.
kerusakan tersebut.
atau tidak, jika ada kesalahan lagi maka dapat ditambahkan label di mesin
tersebut.
maka dapat dilihat apakah ada mur atau baut yang tidak terpasang atau lepas,
haltersebut juga mempengaruhi moral dari tim. Hal ini didapatkan karena
saja yang perlu diambil. Tim TPM dapat memberitahukan jika terjadi kerusakan
kerusakan dapat ditekan, dan juga mempengaruhi produksi yang berjalan, serta
Setelah penerapan yang dilakukan dari poin 1 sampai poin 6 diatas, maka
dilakukan pengambilan data untuk diukur setiap 1 bulan yang dalam penelitian ini
optimal atau belum. Batas kondisi optimal yang harus dicapai dalam
Salah satu aspek terpenting dalam pendekatan TPM dan hasil yang
didapatkan dari penerapan ini dapat dilihat secara langsung. Pada tahapan
sebelumnya tugas dari tim TPM dan operator dalam membersihkan lantai
pada tahap ini,diterapkanlah lingkungan kerja yang bersih, baik sebelum maupun
merupakan salah satu penerapan TPM yang berguna agar kondisi mesin tetap
lubrikasi dan pembersihan.Berikut di bawah ini adalah tabel yang memuat tujuh
Berikut ini adalah keterangan setiap bagian dari tujuh langkah penerapan
autonomousmaintenance :
1) Pembersihan
operator dapat mengetahui kondisi optimal mesin yang seharusnrya. Selain itu
mesin lebih bertanggung jawab dalam melakukan proses produksi. Tujuan dari
dengan yang diharapkan atau tidak, jika ada kesalahan lagi maka dapat
pembersihan, maka dapat dilihat apakah ada mur atau baut, yang tidak
tersebut juga mempengaruhi moral dantim. Hal ini didapatkan, karena tim
2) Pembetulan Masalah
Pada dua langkah diatas, setelah dilakukan tahap tersebut dapat ditentukan
selama 30 menit sebelum memulai pekerjaan dan hal tersebut juga dilakukan
4) Inspeksi Umum
Inspeksi umum dimaksudkan agar kemampuan setiap operator sama, hal ini
ini operator setiap mesin berkumpul untuk diskusi dan menceritakan apa saja
masalah yang timbul dan terlihat oleh mereka dan melakukan cara
penyelesaiannya. Hal ini masih dilakukan setiap apel pagi sebelum memulai
juga sharing awal, dengan harapan operator yang satu dengan operator yang
5) Inspeksi Autonomous
Tahap ini terdiri dari langkah keteraturan dan kerapihan, di mana aktifitas
implementasidari inspeksi.
Pada akhimya tujuan yang diharapkan dapat diperoleh dan perilaku operator
7) Autonomous Maintenance
Dengan adanya keenam hal di atas kemudian dilakukan evaluasi, pada tahap
harus dilakukan lebih mendalam atau menunggu operator terbiasa dulu dengan
Pada tabel dibawah ini dapat dilihat pengumpulan data hasil losses dari
maintenance (TPM) pada bulan Maret sampai bulan Mei tahun 2015.
111
Tabel 4.19 Data Losses Output Mesin Press Bulan Maret Mei2015
Mesin Press
Oktober November Desember
pada stasiun press, mesin digester, dan mesin presssetelah penerapan TPM dalam
periode produksi bulan Maret sampai Mei tahun 2015 adalah sebagai berikut :
a. Mesin Digester
Waktu
Kerusakan
Total
Hari /
Breakdown Jam Waktu
Ke downtime
(menit)
per hari
(menit)
7 Motor dinamo mati 15.20 - 17.20 120 120
10 Panel digester short 13.10 - 14.00 50 50
Chute sliding door
11 tersumbat 20.17 - 21.17 60 60
13 Body liner digester bocor 14.13 - 15.45 92 92
Suara kasar coupling
16 Gearbox 17.22 - 18.27 65 65
Chute sliding door
27 tersumbat 16.40 - 17.47 67 67
30 Control panel digester mati 12.33 - 13.33 60 60
31 Suara kasar elektro motor 19.25 - 20.53 88 88
Total waktu kerusakan (Breakdown) selama 1 bulan 602
Sumber : Data Perusahaan
113
Waktu
Kerusakan
Total
Hari /
Breakdown Jam Waktu
Ke downtime
(menit)
per hari
(menit)
5 Suara kasar elektro motor 12.15 13.45 90 90
7 Putaran shaft rendah 16.22 17.47 85 85
Chute sliding door
9 tersembut 21.40 22.55 75 75
17 Bearing gearbox pecah 15.10 17.17 127 127
20 Chute sliding door bocor 20.36 21.44 68 68
23 Steam injection bocor 17.32 18.42 70 70
Suara kasar coupling
27 gearbox 14.16 15.51 95 95
Total waktu kerusakan (Breakdown) selama 1 bulan 610
Sumber : Data Perusahaan
Waktu
Kerusakan
Total
Hari /
Breakdown Jam Waktu
Ke downtime
(menit)
per hari
(menit)
3 Short arm retak 15.10 - 18.10 180 180
Body liner digester bawah
9 bocor 20.27 - 21.29 62 62
13 Bearing v-block retak 14.30 - 16.07 97 97
19 Chute sliding tersumbat 12.19 - 13.24 65 65
21 Control panel digester short 11.46 - 12.46 60 60
22 Coupling gearbox patah 17.21 - 18.53 92 92
28 Suara kasar elektro motor 16.50 - 17.20 80 80
Total waktu kerusakan (Breakdown) selama 1 bulan 636
Sumber : Data Perusahaan
114
b. Mesin Press
Waktu
Kerusakan
Total
Hari /
Breakdown Jam Waktu
Ke downtime
(menit)
per hari
(menit)
5 Pulley motor kendor 13.23 - 14.49 86 86
8 Hydrolic press macet 16.34 - 17.54 80 80
12 Suara kasar gearbox 20.21 - 21.51 90 90
13 Adjusting cone macet 14.14 - 17.16 182 182
17 Pulley motor putus 19.10 - 21.05 115 115
19 Suara kasar elektro motor 11.16 - 12.33 77 77
23 Control panel tidak berfungsi 11.24 - 12.29 65 65
27 Dinamo motor mati 15.31 - 17.04 93 93
29 Adjusting cone macet 13.18 - 16.18 180 180
Total waktu kerusakan (Breakdown) selama 1 bulan 968
Sumber : Data Perusahaan
Waktu
Kerusakan
Total
Hari /
Breakdown Jam Waktu
Ke downtime
(menit)
per hari
(menit)
2 Panel press short 11.10 - 12.17 67 67
Suara kasar coupling
5 gearbox 14.53 - 16.26 93 93
15 Sheal oil bocor 16.23 - 17.38 75 75
17 Adjusting cone macet 17.06 - 20.04 178 178
25 Hydrolic press macet 19.41 - 21.16 95 95
27 Bearing gearbox pecah 15.35 - 17.21 106 106
30 Hydrolic press macet 13.18 - 14.48 90 90
Total waktu kerusakan (Breakdown) selama 1 bulan 704
115
Waktu
Kerusakan
Total
Hari /
Breakdown Jam Waktu
Ke downtime
(menit)
per hari
(menit)
3 Worm screw p.cage tipis 13.24 - 16.31 187 187
5 Pulley motor kendor 11.28 - 12.48 80 80
12 Suara kasar pada gearbox 16.50 - 18.26 96 96
13 Body press belakang bocor 14.40 - 16.08 88 88
22 Hydrolic press macet 18.26 - 19.51 85 85
Bearing body belakang
26 pecah 15.17 - 16.47 90 90
28 Worm legthening macet 13.32 - 15.32 120 120
Total waktu kerusakan (Breakdown) selama 1 bulan 746
Sumber : Data Perusahaan
melakukan proses produksi. Berikut ini adalah data waktu setup and adjustment
setelah implementasi TPM pada bulan Maret sampai dengan Mei tahun 2105:
Tabel 4.26 Data Waktu Setup and Adjustment Mesin Digester dan Mesin Press
1 67 68 74 71 67 85
2 73 72 80 97 86 70
3 75 75 0 0 103 105
4 62 81 68 70 77 67
5 76 92 96 98 68 96
6 0 0 69 68 72 79
7 97 73 72 73 70 82
8 84 93 76 75 73 77
9 78 84 81 70 95 81
10 89 69 76 82 69 63
11 90 74 83 85 71 79
12 77 98 85 69 64 97
13 95 110 75 74 92 95
14 68 77 71 72 77 72
15 66 83 92 95 81 81
16 90 79 68 80 62 68
17 82 104 115 108 71 85
18 74 86 76 77 83 77
19 78 96 78 83 96 72
20 69 70 82 72 81 67
21 72 67 80 68 92 73
22 67 85 77 70 95 97
23 80 105 69 82 78 84
24 83 68 72 78 88 65
25 68 79 94 89 0 0
26 75 82 80 76 84 100
27 88 103 106 92 78 82
28 76 88 72 75 109 110
29 70 113 80 80 67 80
30 90 78 91 90 84 78
31 87 73 79 66
Total Waktu 2346 2525 2338 2319 2412 2433
Sumber : Data Perusahaan
Penerapan TPM
b) Planned Downtime
secara rutinitas dilakukan setiap hari dengan waktu 2,5 jam / hari (150
menit).
c) Running Time
downtimerata-rata
hilangakibat perlu adanya penyesuaian terhadap mesin dan part nya. Sedangkan
e) Operating Time
ini didapat dari hasil pengurangan running time dengan waktu setup and
adjustment.
adjustment rata-rata
f) Planned Availability
Operating Running
Planned Availability = 100%
Time Time
119
bulannya :
g) Unplanned Downtime
mesin tidak beroperasi akibat terjadi kerusakan secara tiba-tiba dan tidak
breakdown mesin.
bulannya :
Sedangkan untuk perhitungan net operating time rata-rata setiap bulannya adalah :
rata-rata.
i)Uptime
Net OperatingTime
Uptime =
Operating time
j) Availability
100%
suatu produk, maka theoretical cycle time yang digunakan adalah actual cycle
1 Mesin Press 60
2 Mesin Digester 60
b)Performance Efficiency
bulannya adalah :
baik produk yang baik (yang sudah memenuhi standar kualifikasi produk),
maupun produk cacat atau reject product (yang tidak memenuhi standar
kualifikasi produk).
122
data ini total product dan good product yang dimaksud adalah mesin press yang
melakukan produksi secara good atau notgood. Berikut ini adalah hasil
Tabel 4.28Total and GoodMesinProduct Mesin Press dan Mesin Digester Bulan
Total
NG Good
Total Mesin
NG Mesin Mesin
Mesin GoodMesin Produksi
Tahun Bulan Mesin Rata- Rata-
Produksi (unit) Rata-
(unit) Rata Rata
(unit) Rata
(unit) (unit)
(unit)
b) Rate Of Quality
optimal dengan jumlah mesin keseluruhan yang berproduksi. Nilai rate of quality
menunjukkan kemampuan mesin dalam menghasilkan mesin good atau not good
Good Mesin
Rate Of Quality = x 100 %
Total Mesin Produksi
123