Chapter I - 3 PDF
Chapter I - 3 PDF
PENDAHULUAN
Balok merupakan sistem struktur yang sangat banyak dan umum dipakai pada
dunia konstruksi. Namun seiring bertambahnya fungsi struktur dan beban yang harus
dipikul oleh struktur, diperlukan ukuran balok yang cukup besar untuk memenuhi
tuntutan tersebut.
Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang banyak dijumpai dan sering
dipakai di Indonesia dan juga relatif mudah untuk mendapatkannya. Berat jenis kayu
lebih ringan bila dibanding baja ataupun beton, selain itu kayu juga mudah dalam
pengerjaannya. Ditinjau dari segi struktur, kayu cukup baik dalam menahan gaya
tarik, tekan dan lentur. Ditinjau dari segi arsitektur, bangunan kayu mempunyai nilai
estetika yang tinggi dan relatif ekonomis. Kayu mempunyai kekurangan yaitu
Struktur beton tetap menjadi struktur utama dan umum untuk keperluan
berbagai konstruksi bangunan, dan dapat bernilai ekonomis untuk daerah yang
didaerahdaerah yang jarang dan sulit untuk mendapatkan material penyusun beton
membuat struktur beton menjadi sangat mahal. Beton mempunyai kelebihan yaitu
Atas dasar tersebut maka dibuat perpaduan antara kedua jenis bahan bangunan
yaitu menjadi balok komposit kayu-beton. Dengan demikian dapat diperoleh sifat
dapat diatasi dengan kombinasi antara kayu dan beton dalam satu kesatuan struktur
komposit.
khususnya bagi daerah yang sulit mendapatkan material penyusun beton, sementara
banyak terdapat bahan kayu sehingga tercapai harga yang ekonomis. Penggunaan
Paku dapat dipakai sebagai penghubung geser (shear connector). Karena paku
merupakan penghubung geser dengan sifat discreet, maka jumlah penghubung geser
dan jaraknya merupakan hal yang penting. Penghubung geser yang terlalu rapat akan
geser yang kurang akan menyebabkan balok tidak bekerja dengan aksi komposit
Maka dibuatlah komposit kayu beton berdasarkan metode elastis dan metode
ultimate dimana metode elastis penghubung geser ditentukan oleh gaya lintang yang
bekerja sedangkan metode ultimate berdasarkan gaya geser horizontal total yang
Balok kayu dan beton akan digabungkan menjadi balok komposit dengan
menggunakan paku sebagai penghubung gesernya. Balok kayu dan beton tersebut
akan disusun sedemikian rupa sehingga balok kayu akan diproyeksikan untuk
memikul beban tarik pada bagian bawah, sementara beton akan diproyeksikan untuk
kayu-beton untuk melihat perbandingan antara komposit kayu beton yang didisain
mendapatkan:
a. Kadar air,
b. Berat jenis,
dibawah ini :
A B
C
1
Kayu
1.50 1.50 Potongan 1-1
kayu,
6. Benda uji berupa balok T dengan beton sebagai sayap dan kayu
8. Ukuran Model 1 dan 2 adalah sama, dengan syarat garis netral elastis
10. Bentang (L) benda uji balok T komposit yang diuji adalah 3,00
meter,
12. Beban dianggap bekerja pada pusat geser ( shear center ) sehingga