Pada akhir masa sidang III lalu, padat berupa mineral dan bahan
Rapat Paripurna DPR mengesahkan organik; zat cair; serta udara sebagai
salah satu RUU usul inisatif DPR satu kesatuan yang berfungsi sebagai
mengenai Konservasi Tanah dan Air. penyangga kehidupan dan media
RUU ini diinisiasi oleh Komisi yang pengatur tata air. Adapun pengertian air
membidangi pertanian, perkebunan dan dalam konteks RUU ini adalah air yang
kehutanan, yakni Komisi IV. Jika dilihat terkandung dalam butiran tanah.
dari runtutan waktu, RUU tentang Sebagai sumberdaya yang tidak
Konservasi Tanah dan Air sebenarnya tak terbatas dan tak dapat diperbaharui,
bukan ide baru. Usulan pembentukan pembentukan lapisan tanah secara
RUU ini sudah muncul sejak periode alami sangatlah lamban bahkan bisa
keanggotaan 2000-2004 dan 2004- sampai ratusan atau ribuan tahun.
2009. Pada Prolegnas Jangka Panjang Sebaliknya kerusakan dan erosi tanah
2010-2014, RUU ini kembali masuk ke terjadi secara cepat, dapat dipastikan
dalam daftar RUU yang akan setiap hari terjadi erosi tanah sehingga
diselesaikan pada periode tersebut di tanah menjadi semakin kritis dan rusak.
nomor urut 153 dan beberapa kali Di lain pihak ketersediaan air tanah
masuk dalam daftar prioritas tahunan, semakin terbatas dibandingkan
terakhir pada Prolegnas Tahun 2013 kebutuhannya. Akibat lanjut dari
Nomor 04A/DPRRI/II/ 2012-2013 kekritisan dan kerusakan lahan antara
dengan nomor urut 61. lain terjadinya bencana banjir, tanah
longsor dan kekeringan yang
Urgensi Konservasi Tanah dan Air mengakibatkan kerugian triliunan
Perlu diketahui bahwa cakupan rupiah, korban jiwa dan terganggunya
tanah dan air dalam RUU ini tata kehidupan ekonomi dan sosial.
merupakan satu kesatuan. Tanah Tujuan akhir dari kegiatan
sebagai salah satu sumberdaya alam konservasi tanah pada hakikatnya
yang tidak terbarukan merupakan adalah sekaligus mengkonservasi air.
sistem pendukung kehidupan yang Konservasi tanah dan air merupakan
strategis sebagai modal dasar upaya pelindungan, pemulihan,
pembangunan yang berkelanjutan, peningkatan, dan pemeliharaan fungsi
sehingga perlu dilindungi tanah pada lahan sesuai dengan
kelestariannya untuk kepentingan lintas kemampuan dan peruntukan lahan
generasi. Berdasarkan definisinya, untuk mendukung pembangunan yang
tanah diartikan sebagai lapisan berkelanjutan dan kehidupan yang
permukaan bumi yang terdiri atas zat lestari.
RechtsVinding Online
dapat bertindak sebagai fasilitator dapat KTI dengan dilandasi azas kesukarelaan
diperankan oleh pemerintah baik pusat (voluntary agreement) untuk
maupun daerah Lembaga Swadaya memelihara ekosistem (lingkungan)
masyarakat (LSM/NGO), dan juga Derah Aliran Sungai Cidanau dan
organisasi non-profit. ditujukan untuk mendorong percepatan
Beberapa best practices terkait upaya rehabilitasi ekosistem
konsep pembayaran jasa lingkungan (lingkungan) dengan objek perjanjian
telah dipraktikkan di beberapa daerah adalah produk jasa lingkungan dalam
di Indonesia dalam berbagai kerangka. bentuk sumber daya air yang dihasilkan
Dalam kerangka G to G misalnya, hal ini oleh Derah Aliran Sungai Cidanau.
dipraktikkan oleh Pemerintah Daerah FKDC dan PT. Krakatau Tirta
Kuningan dan Cirebon. Kuningan Industri (KTI) membuat kesepakatan-
merupakan wilayah hulu yang menjadi kesepakatan yang dituangkan dalam
sumber penyediaan air bagi wilayah Perjanjian Pembayaran Jasa
hilir salah satunya di wilayah Cirebon. Lingkungan, dengan jangka waktu untuk
Best practice lainnya yang menjadi salah 5 (lima) tahun (2005-2009).
satu objek penelitian empiris dalam Kesepakatan penting tersebut antara
rangka penyusunan Naskah Akademik lain; KTI menunjuk FKDC sebagai
RUU tentang Konservasi Tanah dan Air lembaga yang mewakili kepentingan
adalah praktek imbal jasa lingkungan KTI sebagai buyer di masyarakat yang
dalam kerangka C to P (Community to telah ditetapkan sebagai produsen jasa
Privat) antara masyarakat kelompok lingkungan (seller) di hulu DAS Derah
tani di hulu Cidanau dengan PT Aliran Sungai Cidanau, KTI secara
Krakatau Tirta Indah (PT KTI) yang sukarela (voluntary) membayar jasa
merupakan anak perusahaan dari PT lingkungan atas pemanfaatan sumber
Krakatau Steel. daya air Derah Aliran Sungai Cidanau.
Kelompok Tani Karya Muda II Pada intinya ruang lingkup
merupakan salah satu kelompok tani di perjanjian adalah bahwa pihak FKDC
wilayah Gunung Karang yang (sebagai fasilitator dari PT KTI)
melakukan kontrak/perjanjian membayarkan jasa lingkungan kepada
pembayaran jasa lingkungan dengan PT pihak kelompok tani sebesar 1.200.000
Krakatau Tirta Industri per hektar per tahun selama masa
melalui/difasilitasi oleh Forum kontrak (5 tahun) sedangkan pihak
Komunikasi Daerah Aliran Sungai kelompok tani bersedia membangun
Cidanau (FKDC). Perjanjian pembayaran dan memelihara hutan dengan tanaman
jasa lingkungan terbagi dua, yakni jenis kayu-kayuan dan jenis buah-
perjanjian antara FKDC dengan PT KTI buahan. Jenis tanaman yang diberkan
dan antara FKDC dengan para kelompok jasa lingkungan adalah semua jenis
tani. tanaman kehutanan termasuk tanaman
Dasar perjanjian pembayaran jasa multi-purpose trees species (MPTS)
lingkungan ini adalah naskah berdasarkan ketentuan kehutanan dan
kesepahaman antara FKDC dengan PT
RechtsVinding Online