Anda di halaman 1dari 8

Apa itu pertidaksamaan?

Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan dua hal tidak
mempunyai kesamaan atau tidak sama dengan. Hubungan tidak sama dengan dapat
dinotasikan dengan tanda:

< (kurang dari)


(kurang dari atau sama dengan
> (lebih dari)
(lebih dari atau sama dengan)
Jika ada pertidaksamaan x < a maka niai x yang memenuhi adalah lebih kecil dari a dan
dalam garis bilangan dilukiskan seperti

Jika ada pertidaksamaan matemati x a maka nilai x yang memenuhi adalah lebih besar
dari a dan dalam garis bilangan dilukiskan

Sifat-sifat Pertidaksamaan Matetamatika


Sobat hitung menjadi sangat penting untuk mengetahui sifat pertidaksamaan sebagai hal
mendasar untuk mengerjakan berbagai macam soal. Berikut sifat-sifat dari
pertidaksamaan matematika

1. Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika sobat menambahkan atau


mengurangkan suatu pertidaksamaan dngan bilangan atau suatu ekspresi
matemtaika tertentu
Jika a > b maka:
a+c > b+c ; a-c > b-c
Jika a<b maka:
a+c < b+c ; a-c < b-c
misalnya
x + 6 > 8 x+6-6 > 8-6 x > 2
2. Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika sobat mengalikan atau
membaginya dengan bilangan POSITIF
Jika a > b dan c > 0 maka
ac > bc dan a/c > b/c
milsalkan
4x 12, Jika sobat membagi masing masing ruas dengan angka 4 (positif) 4x/4 12/ 4
x 3
3. Tanda pertidaksamaan akan berbalik jika dikali atau dibagi dengan sebuah
bilangan NEGATIF
Jika a > b dan c < 0 maka:
ac < bc dan a/c < b/c (amati bahwa tanda berbalik)
Banyak sobat hitung yang mungkin lupa dengan keharusan membalik tanda. Contohnya
seperti berikut

-3x 9 untuk menyelesaikan pertidaksamaan tersebut sobat harus membagi tiap ruas
kanan dan kiri dengan -3 atau dengan kata lain mengalikan tiap ruas dengan -1/3. Karena
dikali dengan bilangan negatif maka tanda wajib berbalik.
-3x 9 -3x/-3 9/-3 x -3 (amati tanda berbalik)

4. Eksponen (Pemangkatan) Pertidaksamaan


Ada yang unik dari pemangkatan pertidaksamaan matematika, tanda pertidaksamaan
berbalik tergantung dari ganjil atau genapanya pangkatnya.

jika a > b > 0 maka


a2 > b2 > 0
a3 > b3 > 0
a4 > b4 > 0
a5 > b5 > 0
dan seterusnya. Secara umum an > bn ; a bilangan asli
jia a < b < 0 maka
a2 > b2 > 0
a3 < b3 < 0
a4 > b4 > 0
a5 < b5 < 0
dan seterusnya. Secara umum an > bn, jika n genap dan an < bn jika n ganjil
Contoh
x < -2 jika sobat pangkatkan dua didapat x2 > (-2)2 (tanda berubah jika n genap akan
selalu an > bn) dan logikanya masuk jika x saja kurang dari -2 (-3, -4, -5, dst) pasti
x2 hasilnya akan selalu lebih dari 4, -32 = 9; -42 = 16, dst.
Bentuk-Bentuk Pertidaksamaan Kuadrat
Selama ini ada beberapa bentuk pertidaksamaan kuadrat, diantaranya:

Pertidaksamaan Linier
Pertidaksamaan dengan vaiable berpangkat 1
Contoh
Tentukan nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 3x-2 < x+8
Jawab
3x-2 < x+8
3x-x < 8+2
2x < 10
x<5

Pertidaksamaan Kuadrat
Cobat sobat tentukan nilai x dari pertidaksamaan kuadrat berikut x2-x-60
Jawab:
x2-x-6 0
(x-3) (x+2) 0
x1 = 3 dan x2 = -2
garis bilangan dari pertidaksamaan (x-3) (x+2) 0

dari gambar di atas sobat sudah tahu mana area yang menghasilkan nilai positif dan
negatif. Kemudian karena tanda pertidaksamaan adalah 0 maka nilai yang memenuhi
pertidaksamaan matematika (x-3) (x+2) 0 adalah yang menghasilkan x2-x-6 0 bernilai
negatif yaitu -2x3
Pertidaksamaan Polinom
contoh
x3 2x2 15x < 0
x (x2 2x 15) < 0
x (x-5) (x+3) < 0
x1 = 0 ; x2 = 5 ; x3 = -3
nilai x kemudian kita letakkan pada garis bilangan

Karena tanda pertidaksamaan < maka nilai yang memenuhi adalah nilai x yang
menghasilkan x3 2x2 15x < 0 bernilai negatif (-) yaitu x < -3 dan 0 < x < 5.
Pertidaksamaan Harga Mutlak
Nilai mutlak dinyatakan dengan tanda kurung pagar. Mutlak dari x dinyatakan dengan
notasi x . Yang dimaksud dengan nilai atau harga mutlak dari suatu bilangan sama
dengan nilaipositif dari bilangan tersebut. Misal nih

3 = 3 dan 3 = 3

jadi dalam nilai/ harga mutlak berlaku x untuk x 0 dan -x untuk x < 0.
Pertidaksamaan harga mutlak merupakan pertidaksamaan yang variabelnya berada di
dalam tanda mutlak. Sifat-sifat dari harga mutlak sebagai berikut

Untuk a > 0 maka


x < a jika dana hanya jika -a < x < a
x > a jika dan hanya jika x<-a atau x > a

Contoh
tentukan nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
2x-1 < 5

-5 < 2x-1 < 5


-5+1 < 2x-1+1 <5+1 (masing-masing ruas ditambah 1)
-4 < 2x < 6 (masing-masing ruas dibagi 2)
-2 < x < 3
jadi nilai x yang memenuhi pertidaksamaan adalah -2 < x < 3

Contoh Berikutnya
2x-1 3
2x-1 -3 atau 2x-1 3
2x-1 -3
2x -2
x -1
2x-1 3
2x 4
x2
10. Pengertian bilangan Real
Bilangan real adalah bilangan yang merupakan gabungan dari bilangan rasional dan bilangan irrasional itu
sendiri.
Contoh: R = { 0, 1, , , 2, 5, ..... }Himpunan bilangan riil merupakan gabungan antara himpunan
bilangan Rasional dan bilangan Irasional. Dengan perluasan dari bilangan asli, cacah, bulat, rasional,
irasional dan real, maka himpunan titik-titik pada garis bilangan tak ada tempat kosong lagi. artinya,
setiap titik pada garis bilangan dapat berkorespodensi satu-satu dengan setiap bilangan real.

Bilangan real atau bilangan riil menyatakan bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk decimal,
seperti 2,86547 atau 3.328184. Dalam notasi penulisan bahasa Indonesia, bilangan desimal adalah
bilangan yang memiliki angka di belakang koma (,) sedangkan menurut notasi ilmiah, bilangan
desimal adalah bilangan yang memiliki angka di belakang tanda titik (.).

Bilangan real meliputi bilangan rasional, seperti 42 dan , dan bilangan irrasional, seperti , dan dapat
direpresentasikan sebagai salah satu titik dalam garis bilangan. Himpunan semua bilangan riil dalam
matematika dilambangkan dengan R (berasal dari kata real).

Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan Riil


1. Penjumlahan
2. Sifat tertutup
,.
3. Sifat komutatif
.
4. Sifat asosiatif
5. Ada elemen identitas. 0 adalah elemen identitas penjumlahan sehingga berlaku:
.
6. Setiap bilangan riil mempunyai invers penjumlahan
, elemen invers pada penjumlahan adalah lawannya, yaitu: sehingga

2. Perkalian
3. Sifat tertutup
4. Sifat komutatif
.
5. Sifat asosiatif

1. Terdapat elemen identitas


1 adalah elemen identitas perkalian sehingga berlaku:
2. Invers perkalian
memiliki invers terhadap perkalian. Akan tetapi, jika .
3. Sifat disributif perkalian terhadap penjumlahan
4. Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan

Bilangan riil terbagi dua, yaitu:


Bilangan rasional adalah bilangan Real yang dapat disusun ulang dalam bentuk pecahan di mana
bilangan bulat, . Bilangan rasional merupakan gabungan antara bilangan bulat dan bilangan pecahan
(tetapi dibatasi pada pecahan desimal terbatas dan pecahan desimal tak terbatas berulang, sebab
pecahan desimal tak terbatas dan tak berulang bukan merupakan bilangan rasional).

Contoh:

1. Angka .maka . Jadi 4adalah bilangan


2. Pecahan . Pecahan ini jelas merupakan bilangan rasional, karena .
3. Pecahan . Maka merupakan bilangan rasional juga.
Bilangan rasional terbagi lagi menjadi:

1. Bilangan Bulat
Himpunan bilangan bulat adalah gabungan antara himpunan bilangan cacah dengan himpunan
bilangan bulat negatif, yaitu {,-3,-2,-1,0,1,2,3, }. Jika semesta pembicaraan kita adalah himunan
bilangan bulat, maka kita dapat memperluas himpunan bilangan positif, himpunan bilangan negatif,
himpunan bilangan prima, dan himpunan bilangan komposit.

1. Bilangan Positif
Bilangan Positif adalah bilangan yang berada pada deret ukur garis bilangan yang dimulai dari Nol
ke arah kanan tanpa batas {0,1,2,3,} juga meliputi angka dibelakang koma {(0,1), (0,2), (0,3), }
dan seterusnya.

2. Bilangan Negatif
Bilangan Negatif adalah negasi atau kebalikan dari bilangan positif, yaitu bilangan yang berada pada
deret ukur garis bilangan yang dimulai dari -1 ke arah kiri tanpa batas {-1, -2, -3, -4, } juga
meliputi angka di belakang koma {(-1,0), (-1,1), (-1,2), (-1,3), } dan seterusnya.

3. Bilangan Prima
Dalam matematika, bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1, yang
faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. 2 dan 3 adalah bilangan prima. 4 bukan
bilangan prima karena 4 bisa dibagi 2. Sepuluh bilangan prima yang pertama adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13,
17, 19, 23 dan 29.
4. Bilangan Komposit
Bilangan komposit adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan prima.
Bilangan komposit dapat dinyatakan sebagai faktorisasi bilangan bulat, atau hasil perkalian dua
bilangan prima atau lebih. Sepuluh bilangan komposit yang pertama adalah 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15,
16, dan 18. Atau bisa juga disebut bilangan yang mempunyai faktor lebih dari dua.

Sifat Aljabar Bilangan Bulat :


a) Sifat Assosiatif untuk penjumlahan dan perkalian
1. b) SifatKomunitatifuntuk penjumlahan dan perkalian
c) Unsur Identitas terhadap penjumlahan dan perkalian
d) Unsur Invers terhadap penjumlahan

Sifat Urutan Bilangan Bulat :


1. Jika dan b bulangan bulat maka juga merupakan bilangan bulat
2. Jika dan b bulangan bulat maka juga merupakan bilangan bulat
3. Jika berlaku
4. Jika berlaku
5. Jika berlaku
6. Untuk setiap dua bilangan bulat berlaku satu dan hanya satu dari

1. Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan atau ditampilkan dalam bentuk dimana bilangan
bulat dan . disebut pembilang dan disebut penyebut.

Contoh:

Apakah pola desimal yang berulang-ulang seperti bilangan 0,25252525.. merupakan


bilangan rasional?
Jawab:
Misalkan
Kalikan dengan 100 menghasilkan:
Kurangi persamaan kedua dengan persamaan kesatu:

adalah bilangan rasional.

Karena bilangan 0,252525252525. Dapat dibentuk menjadi pecahan dimana

Bilangan irrasional merupakan bilangan real yang tidak bisa dibagi atau lebih tepatnya hasil baginya
tidak pernah berhenti. Sehingga tidak bisa dinyatakan ,dengan bilangan bulat dan serta. Bilangan
desimal tak terbatas dan tak berulang merupakan bilangan irasional.

Contoh:
Buktikan untuk
Jawab :

Untuk membuktikan kita bisa menggunakan metode pembuktian kontradiksi (proof by


contradiction), yaitu dengan mengasumsikan bahwa lawan dari pernyataan adalah benar lalu
menunjukkan bahwa asumsi tersebut salah yang artinya pernyataan dalil tersebut benar.

Pertama, asumsikan bahwa bilangan rasional yang bisa dibentuk menjadi ..

..Pindah ruas dan kuadratkan.

Karena ruas kiri genap, maka ruas kanan juga harus genap. Oleh karena itu, misalkan

Maka haruslah bilangan genap. Artinya, pada asumsi ini mengakibatkan keduanya haruslah genap.
Padahal, bilangan ini haruslah relatif prima.

Karena apabila kedua bilangan harus bilangan genap, artinya bilangan tersebut seharusnya bisa
disederhanakan. Jadi, tidak akan ada yang memenuhi kondisi
Jadi, adalah bilangan irasional.

Anda mungkin juga menyukai