BLITAR
OLEH KELOMPOK C :
KEDIRI
2012
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Pengertian
Acute Lung Oedema (ALO) adalahterjadinyapenumpukancairansecaramasif di
rongga alveoli yang
menyebabkanpasienberadadalamkedaruratanrespirasidanancamangagalnapas.
Acute Lung Oedema (ALO) adalahkegawatan yang
mengancamnyawadimanaterjadiakumulasi di interstisialdan intra alveoli
parudisertaihipoksemiadankerjanapas yang meningkat.
II . Etiologi.
1. Kardiogenik
2. Kardiomiopati
Pada kasus gangguan katup mitral atau aorta, katup yang berfungsi
untuk mengatur aliran darah tidak mampu membuka secara adekuat (stenosis)
atau tidak mampu menutup dengan sempurna (insufisiensi). Hal ini
menyebabkan darah mengalir kembali melalui katub menuju paru-paru.
4. Hipertensi
2. NON-KARDIOGENIK
III. Patofisiologi.
ALO kardiogenik dicetuskan oleh peningkatan tekanan atau volume
yang mendadak tinggi di atrium kiri, vena pulmonalis dan diteruskan
(peningkatan tekanannya) ke kapiler dengan tekanan melebihi 25 mmHg.
Mekanisme fisiologis tersebut gagal mempertahankan keseimbangan sehingga
cairan akan membanjiri alveoli dan terjadi oedema paru. Jumlah cairan yang
menumpuk di alveoli ini sebanding dengan beratnya oedema paru. Penyakit
jantung yang potensial mengalami ALO adalah semua keadaan yang
menyebabkan peningkatan tekanan atrium kiri >25 mmHg.
Sedangkan ALO non-kardiogenik timbul terutama disebabkan oleh
kerusakan dinding kapiler paru yang dapat mengganggu permeabilitas endotel
kapiler paru sehingga menyebabkan masuknya cairan dan protein ke alveoli.
Proses tersebut akan mengakibatkan terjadinya pengeluaran sekret encer
berbuih dan berwarna pink froty. Adanya sekret ini akan mengakibatkan
gangguan pada alveolus dalam menjalankan fungsinya.
1. Stadium 1
Adanya distensi pada pembuluh darah kecil paru yang prominen akan
mengganggu pertukaran gas di paru dan sedikit meningkatkan kapasitas difusi
CO. Keluhan pada stadium ini biasanya hanya berupa sesak napas saat
melakukan aktivitas.
2. Stadium 2
3. Stadium 3
Penurunandayapompaventrikelkiri
Peningkatantekanankapilerparu
Akumulasicairan intra
ALO
B1 B2 B3 B4B5 B6
VI. Penatalaksanaan.
1.Pengkajian.
1. Pengkajian
B1, terdapat nyeri saat inspirasi, RR, sesak napas, sianosis, batuk,
suara napas ronki.
B3, biasanya disertai penurunan kesadaran pada kasus ALO yang telah
memberat.
B5 Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa/benjolan, tidak ada pembesaran hepar
dan lien, tidak ditemukan haemorhoid, bisingusus 12 x/menit
2. Diagnosa Keperawatan.
1. Bersihanjalannapastakefektifb.dsekret yang kental.
2. Pola nafas tak efektif b/d penurunan ekspansi paru.
3. Gangguan pertukaran gas b/ d gangguan tansport O2 ke jaringan.
3. Rencana Tindakan.
1. Bersihan jalan nafas tak efektif b / d sekret yang kental.
Tujuan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan 1x24 jam
diharapkan bersihan nafas efektif.
Kriteria hasil :
- Tidakterdapatronchi (suaranapasvesikuler)
- Klienmampumelakukanbatukefektif
- RR dalamrentang normal, 14-20x/menit
- Klienmengatakantidaksesak
Intervensi :
Intervensi :
1. Kajifrekuensi,
kedalamanpernafasansertacatatpenggunaanototaksesori
R/ untuk mengevaluasi derajat distress pernafsan/ kronisnya
suatu penyakit.
6. Berikanoksigentambahandanpertahankanventilasimekanikdan
Bantu intubasi
R/ Dapat memperbaiki atau mencegah terjadinya hipoksia dan
kegagalan nafas serta tindakan untuk penyelamatan hidup.
Daftar Pustaka