Anda di halaman 1dari 19

II4021 Sistem Pendukung Pengambil Keputusan

Penalaran Berbasis Aturan


Pebriani Artha / 18214048
Bagian I
Suatu set of rules diberikan sebagai berikut:

R1: IF A THEN B
R2: IF C THEN A
R3: IF D THEN ~C ELSE C
R4: IF E THEN F
R5: IF F AND BTHEN G
R6: IF G THEN H
R7: IF H THEN I
Selesaikan 3 kasus berikut (masing-masing independent)
1. Diketahui fakta bahwa: ~D dan E. Lakukan dengan cara Forward Chaining untuk
membuktikan apakah I TRUE?
2. Diketahui fakta bahwa: A. Lakukan dengan cara Backward Chaininguntuk membuktikan
apakah I TRUE?
3. Diketahui fakta bahwa: C dan E. Apakah H True? (pilih apakah menggunakan forward
chainingg atau backward chaining)

Bagian II
1. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari sistem pakar berbasis aturan!
2. Sistem pakar, berdasarkan berbagai aspek, dapat dibagi ke dalam beberapa kategori.
Sebutkan!
3. Sebutkan 5 contoh aplikasi sistem pakar yang dikenal dan banyak digunakan (dilengkapi
penjelasan)!
Solusi
Bagian I
1. Diketahui fakta bahwa: ~D dan E. Lakukan dengan cara Forward Chaining
untuk membuktikan apakah I TRUE?
Siklus 1
a. Cocokkan bagian IF dari setiap rule terhadap fakta dalam working memory.
Rule yang dapat dipilih:
R3: IF D THEN ~C ELSE C
R4: IF E THEN F
Rule lainnya tidak dipilih karena bagian IF nya tidak dapat dicocokkan
b. Jika ada lebih satu rule yang dapat digunakan, pilih satu yang ditetapkan.
Rule 3 dijalankan pertama.
c. Berlakukan rule tersebut. Jika fakta baru diperoleh, tambahkan itu ke working
memory.
Pada langkah ini, Rule 3 diberlakukan. Diperoleh fakta baru C. Maka C ditambahkan ke
working memory
d. Stop (atau exit) ketika kesimpulan ditambahkan ke working memory atau jika ada rule
yang menetapkan berakhirnya proses tersebut
Kesimpulan I belum diraih, maka lakukan lagi dari tahap pertama. Rule yang berlaku
masih Rule 3 dan 4. Rule 3 telah dijalankan, selanjutkan menjalankan Rule 4.
Dari rule 4 diperoleh fakta baru F. Maka F ditambahkan ke database.
Siklus 2
a. Database berisi fakta ~D, E, C, F. Rule yang dapat dicocokkan adalah R2, R3, dan R4.
b. R3 dan R4 telah digunakan, maka dipilih R2 untuk diberlakukan.
c. R4: IF C THEN A. R2 diberlakukan dan diperoleh fakta baru A, kemudian ditambahkan
ke database
d. A bukan hasil yang diharapkan, proses diulang kembali
Siklus 3
a. Database berisi fakta ~D, E, C, F, A Rule yang dapat dicocokkan adalah R1, R2, R3, dan
R4.
b. R2, R3 dan R4 telah digunakan, maka dipilih R1 untuk diberlakukan.
c. R1: IF A THEN B. R1 diberlakukan dan diperoleh fakta baru B, kemudian ditambahkan ke
database
d. B bukan hasil yang diharapkan, proses diulang kembali
Siklus 3
a. Database berisi fakta ~D, E, C, F, A, B. Rule yang dapat dicocokkan adalah R1, R2, R3,
dan R4.
b. R2, R3 dan R4 telah digunakan, maka dipilih R1 untuk diberlakukan.
c. R1: IF A THEN B. R1 diberlakukan dan diperoleh fakta baru B, kemudian ditambahkan ke
database
d. B bukan hasil yang diharapkan, proses diulang kembali
Siklus 4
a. Database berisi fakta ~D, E, C, F, A Rule yang dapat dicocokkan adalah R1, R2, R3, dan
R4.
b. R2, R3 dan R4 telah digunakan, maka dipilih R1 untuk diberlakukan.
c. R1: IF A THEN B. R1 diberlakukan dan diperoleh fakta baru B, kemudian ditambahkan ke
database
d. B bukan hasil yang diharapkan, proses diulang kembali
Siklus 5
a. Database berisi fakta ~D, E, C, F, A, B. Rule yang dapat dicocokkan adalah R1, R2, R3,
dan R4, R5.
b. R1, R2, R3 dan R4 telah digunakan, maka dipilih R5 untuk diberlakukan.
c. R5: IF F AND B THEN G. R5 diberlakukan dan diperoleh fakta baru G, kemudian
ditambahkan ke database
d. G bukan hasil yang diharapkan, proses diulang kembali
Siklus 6
a. Database berisi fakta ~D, E, C, F, A, B, G. Rule yang dapat dicocokkan adalah R1, R2, R3,
R4, R5, dan R6
b. R1, R2, R3, R4, R5 telah digunakan, maka dipilih R6 untuk diberlakukan.
c. R6: G THEN H. R6 diberlakukan dan diperoleh fakta baru H, kemudian ditambahkan ke
database
d. H bukan hasil yang diharapkan, proses diulang kembali
Siklus 7
a. Database berisi fakta ~D, E, C, F, A, B, G, H. Rule yang dapat dicocokkan adalah R1, R2,
R3, R4, R5, R6, R7
b. R1, R2, R3, R4, R5, dan R6 telah digunakan, maka dipilih R7 untuk diberlakukan.
c. R7: H THEN I. R7 diberlakukan dan diperoleh fakta baru I, kemudian ditambahkan ke
database
d. I merupakan hasil yang ingin dibuktikan, maka proses berhenti (selesai).
Langkah-langkah diatas dapat digambarkan sebagai berikut:

Siklus 1 Siklus 2
Siklus 3 Siklus 4
Siklus 5 Siklus 6
Siklus 7
2. Diketahui fakta bahwa: A. Lakukan dengan cara Backward Chaining untuk
membuktikan apakah I TRUE?
Langkah 1
a. Pilih rules dengan kesimpulan yang cocok dengan tujuan (goal).
Hanya kesimpulan dari R7 sesuai dengan goal I. R7: IF H THEN I
b. Ganti goal dengan premis dari rule. Ini dinamakan sebagai subgoal.
Pada R7, H tidak ada pada database. Sehingga H dijadikan sub-goal.
c. Kerjakan secara backward (mundur) sampai semua subgoals yang diketahui bernilai
true.
Sub-goal belum bernilai true, maka ulangi lagi
Langkah 2
a. Goal adalah I sub-goal adalah H. R6 memiliki H sebagai simpulan. R6: IF G THEN H
b. Pada R6, G tidak terdapat dalam database. Maka G menjadi sub-goal berikutnya.
c. Sub-goal belum bernilai true, maka ulangi lagi.
Langkah 3
a. Goal adalah I sub-goal adalah H dan G. G merupakan sub-goal terbaru. R5 menghasilkan
G sebagai simpulan. R5: IF F AND B THEN G
b. Pada R5, F dan B tidak terdapat dalam database. Maka F dan B menjadi sub-goal
berikutnya.
c. Sub-goal belum bernilai true, maka ulangi lagi.
Langkah 4
a. Goal adalah I sub-goal adalah H, G, F dan B. F dan B merupakan sub-goal terbaru. R1
menghasilkan B sebagai kesimpulan dan R4 menghasilkan F sebagai kesimpulan. Dipilih
R1 terlebih dahulu.
b. Pada R1, A terdapat dalam database. Maka B bernilai true.
c. Pada R4, E tidak terdapat dalam database dan tidak ada rule yang menghasilkan E sebagai
kesimpulan, maka E bernilai false.
d. R1 bernilai true dan R4 bernilai false, maka R5 yang menghasiilkan sub-goal G tidak dapat
dipenuhi.
e. Jika ada subgoal yang tidak terpenuhi maka goal utama tidak dapat diraih. Kesimpulannya
adalah tidak dapat dibuktikan bahwa I bernilai true.
Langkah-langkah diatas dapat digambarkan sebagai berikut:

Langkah 1
Langkah 2 Langkah 3
Langkah 4
3. Diketahui fakta bahwa: C dan E. Apakah H True? (pilih apakah menggunakan
forward atau backward chaining)
Dipiilih backward chaining karena tree sempit dan cukup dalam
Langkah 1
a. Pilih rules dengan kesimpulan yang cocok dengan tujuan (goal).
Hanya kesimpulan dari R6 sesuai dengan goal H. R6: IF G THEN H
b. Ganti goal dengan premis dari rule. Ini dinamakan sebagai subgoal.
Pada R6, G tidak ada pada database. Sehingga G dijadikan sub-goal.
c. Kerjakan secara backward (mundur) sampai semua subgoals yang diketahui bernilai
true.
Sub-goal belum bernilai true, maka ulangi lagi
Langkah 2
a. Goal adalah H, sub-goal adalah G. R5 menghasilkan G sebagai kesimpulan. R5: IF F AND B
THEN G
b. Pada R5, F dan B tidak terdapat dalam database. Maka F dan B menjadi sub-goal
berikutnya.
c. Sub-goal belum bernilai true, maka ulangi lagi.
Langkah 3
a. Goal adalah H, sub-goal G, F dan B. F dan B merupakan sub-goal terbaru. R1 menghasilkan
B sebagai kesimpulan dan R4 menghasilkan F sebagai kesimpulan.
b. Pada R1, A tidak terdapat pada database, sementara pada R4, E sudah terdapat pada
database, menyebabkan sub-goal F bernilai true.
c. A menjadi sub-goal berikutnya
d. Sub-goal belum semuanya bernilai true, maka ulangi lagi.
Langkah 4
a. Goal adalah H, sub-goal G, F dan B, dan A. A merupakan sub-goal terbaru. R2
menghasilkan A sebagai kesimpulan.
b. Pada R2, C berada pada database, menyebabkan sub-goal A menjadi true.
c. Telah diketahui premis R2. Maka R2 dijalankan dan diperoleh A. Kemudian A ditambahkan
ke database.
d. Kembali ke langkah 3, semua premis R1 dan R4 telah diketahui, R1 dijalankan
menghasilkan B dan R4 menghasilkan F. Kemudian B dan F ditambahkan ke database.
e. Kembali ke langkah 2, premis pada R5 telah diketahui, R5 dijalankan dan diperoleh G.
Kemudian G ditambahkan ke database.
f. Kembali ke langkah 1, premis R6 telah diketahui. R6 dijalankan kemudian diperoleh H
yang merupakan goal. Goal tercapai dan proses selesai.
Langkah-langkah diatas dapat digambarkan sebagai berikut:

Langkah 1
Langkah 2 Langkah 3
Langkah 4
c. d.
Langkah 4
e. f.
Bagian II

1. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari sistem pakar berbasis aturan!


A. Kelebihan dari sistem pakar adalah sebagai berikut.
Memungkinkan komputer bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
Meningkatkan output dan produktivitas.
Meningkatkan kualitas.
Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang
termasuk keahlian langka).
Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
Memiliki reliabilitas.
Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
mengandung ketidakpastian.
Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
B. Kelemahan dari sistem pakar adalah sebagai berikut.
Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya relatif mahal
karena diperlukan banyak data.
Perlu admin khusus yang selalu update informasi dalam bidang yang sesuai
dengan sistem pakar.
Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan
perangkat lunak konvensional.
Rumit dalam hal knowledge acquisition nya.
Membutuhkan waktu yang lama dalam pengembangannya
2. Sistem pakar, berdasarkan berbagai aspek, dapat dibagi ke dalam beberapa
kategori. Sebutkan!
Interpretasi : Menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan data sensor.
Prediksi : Memperkirakan akibat yang mungkin dari situasi yang diberikan.
Diagnosis : Menyimpulkan kesalahan sistem berdasarkan gejala.
Design : Menyusun objek-objek berdasarkan kendala.
Planning : Merencanakan tindakan.
Monitoring : Membandingkan hasil pengamatan dengan proses perencanaan.
Debugging : Menentukan penyelesaian dari kesalahan sistem.
Reparasi : Melaksanakan rencana perbaikan.
Instruction : Diagnosis, debugging dan reparasi kelakuan pelajar.
Control : Diagnosis, debugging dan reparasi kelakuan sistem

3. Sebutkan 5 contoh aplikasi sistem pakar yang dikenal dan banyak digunakan
(dilengkapi penjelasan)!
Adver : sebuah sistem pakar digunakan untuk menggunakan strategi media
periklanan yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan dengan
parameter biaya iklan per seribu pemirsa.
Brickwork Expert (Bert) : sebuah sistem pakar untuk merancang bangunan. BERT
digunakan untuk memeriksa sebuah disain bangunan, kemudian memberikan
beberapa rekomendasi untuk perbaikan. Inputnya bisa dalam bentuk gambar.
Delta : sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan pada mesin-mesin Diesel
Electric Locomotive.
Dendral : Sistem pakar untuk analisis struktur molekul suatu senyawa yang belum
diketahui. Senyawa yang belum diketahui tersebut dianalisis dengan
menggunakan mass spectrometer dan nuclear magnetic reconancy
equipment. Data hasil analisis tersebut dimasukkan ke DENDRAL yang akan
membuat struktur molekulnya.
Prospector : Sistem pakar untuk membantu menemukan lokasi yang mengandung
bahan tambang. Basis pengetahuannya berisi kaidah berdasar data empiris dan
taksonomi beberapa jenis mineral dan batu-batuan. Untuk mengetahui apakah
suatu daerah mengandung bahan tambang, lebih dahulu dilakukan survey
keadaan geologi dan pengambilan contoh tanah dan batu-batuan. Berdasarkan
data hasil survey tersebut akan diberikan rekomendasi apakah daerah tsb layak
untuk dieksplorasi dan akan diputuskan apakah akan dilakukan penggalian atau
tidak.
Heatings : Sistem pakar Untuk pengontrolan proses pembakaran batubara secara
terus menerus dengan menggunakan sensor yang dihubungkan ke komputer. Bila
terjadi kerusakan yang menimbulkan bahaya (peralatan & manusia) dapat dengan
mudah mengetahui dan memberikan pemecahannya. Misal, bila bila heatings
mendeteksi kadar CO melewati ambang batas akan terdengar bunyi alarm dan
menyuruh membuka ventilasi.

Referensi:
1. https://www.slideshare.net/norelianamdsharif/topic-8-expert-system
2. https://www.slideshare.net/osmancikk/expert-systems-13306349
3. https://socs.binus.ac.id/2012/11/06/introduction-to-expert-systems/
4. https://en.wikipedia.org/wiki/Expert_system

Anda mungkin juga menyukai