Manfaat outbound
GANKMETRO APRIL 9, 2015 ARTIKEL OUTBOUND
Pengertian Outbound
Outbound adalah suatu bentuk dari pembelajaran segala ilmu terapan yang
disulasikan dan dilakukan di alam terbuka atau tertutup dengan bentuk permainan
yang efektif, yang menggabungkan antara intelegensia, fisik dan mental.
Sejarah outbound
Outbound merupakan inovatif yang ditemukan oleh cendikiawan berkebangsaan
Jerman yang bernama Dr. Kurt Hant. Beliau lahir di Jerman pada tanggal 5 Juni
1886. Ilmu dan ide terapan pendidikan inovatif outbound Kurt Hant bertahan dan
berkembang sampai saat ini. Sekarang semua kegiatan outbound di sesuaikan
dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan yang di target.
Macam-macam outbound
Berdasarkan pemainnya outbound:
1. Outbound Anak/Kids
Outbound anak adalah suatu kegiatan outbound yang dilakukan oleh anak-
anak yang berumur berkisar antara umur 5 tahun keatas sampai umur 15
tahun. Biasanya outbound anak bertujuan mengembangkan kepencayaan
diri , keberanian dan daya kretifitas.
2. Outbound Dewasa/adult
Outbound dewasa adalah suatu kegiatan outbound yang di lakukan oleh
sesorang berumur lebih dari tujuh belas tahun keatas. Outbound dewasa
memiliki beragam permainan yang memacu jantung atau andrenalin seperti
arum jeram, art rope dan lain lain.
Berdasarkan jenis game outbound:
1. Outbound Training
2. Arum jeram (rafting)
3. Paint Ball (war game)
4. High Rope aktivity seperti Flaying Fox
5. Fun Outing
6. Family Gathering
7. Camping
Tujuan outbound:
1. Team building
Team building adalah bentuk dari peningkatan hubungan kerjasama, solid,
sinergi dan kekompakan tim atau kelompok.
2. Team work
Team work adalah suatu bentuk kerjasama tim untuk mencapai tujuan
bersama
3. Komunikasi.
Komunikasi adalah suatu proses dan tata cara menyampaikan informasi yang
tepat kepada seseorang maupun kelompok.
4. Leadhersip
Leadership adalah kekuatan proses dalam mempengaruhi seseorang atau
kelompok untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
5. Konsentrasi
Kosentrasi adalah proses peningkatan daya fokus dan daya ingat fikiran
seseorang terhadap sesuatu.
6. Kreatifvitas
Kretivitas adalah suatu proses peningkatan suatu daya cipta atau ide baru
untuk dikembangkan.
7. Strategi Planning
Strategi planning adalah suatu perencanaan dari segi manajemen untuk
mencapai sasaran atau tujuan.
8. Analisis
Analisis adalah kemampuan untuk menelaah dan menyelidiki sesuatu
sehingga mudah dipahami dan dipecahakan.
9. Conviden
Covidence adalah peningkatan percaya diri terhadap kemampuan yang di
milikinya.
Manfaat outbound:
1. Menjalin Silahturohmi
2. Melepas penat atau kejenuhan rutinitas
3. Mendapatkan ilmu materi yang diisipkan dalam permainan outbound
4. Lebih mengenal lingkungan
5. Membangun percaya diri
6. Menganalisa kemampuan seseorang untuk keperluan manajemen
pengertian outbound
outbound adalah
arti outbound
arti outbond
outbound artinya
kegiatan outbound
pengertian outbond
kegiatan outbond
tujuan outbound
LATAR BELAKANG MASALAH
Pembelajaran Pendidikan Jasmani sebagai bagian dari sistem pendidikan di Indonesia secara
keseluruhan tidak diragukan lagi peranannya dalam turut mendukung terciptanya manusia
Indonesia seutuhnya, selain bertujuan sehat jasmani tetapi juga sehat rohani. Sehat jasmani
memberikan pengertian bahwa melalui pendidikan jasmani akan mendukung dan mampu
beradaptasi terhadap tugas-tugas fisik sehari-hari untuk bergerak. Bergerak yang melibatkan
fungsi otot, jantung, paru dan peredaran darah (Cardio-vascular). Sementara itu sehat
rohani memiliki pengertian, adanya nilai-nilai yang harus dibentuk dan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk kematangan mental, sosial dan kepribadian dalam
berinteraksi dengan lingkungannya (Abdullah.A. 1998)
Bila melihat tujuan Pendidikan jasmani yang bernilai tinggi dan luhur tersebut, maka
menuntut upaya tindakan yang kreatif dari guru pendidikan jasmani dalam mewujudkan hal
tersebut. Tidak cukup dengan hanya mengantarkan siswa belajar Penjas pada jam sekolah
yang sangat terbatas waktu bergeraknya, tetapi harus mampu mendorong secara sadar
pada diri siswa bahwa untuk memenuhi sempitnya ruang dan waktu untuk bergerak di
sekolah melalui aktivitas gerak atau olahraga di luar sekolah. Ingat bahwa proses pendidikan
di sekolah dilaksanakan dalam bentuk Intra-kurikuler, ko-kurikuler dan Ekstrakurikuler.
Kecenderungan yang terjadi dalam pembelajaran Penjas di sekolah dasar saat ini, terkesan
kaku dengan instruksi-instruksi guru dalam menyampaikan pembelajaran untuk mencapai
keterampilan gerak tertentu, bahkan terkesan secara otoriter dari sikap guru memaksa
mencapai tahapan latihan yang berat membuat siswa jenuh dan tidak berminat untuk
belajar.
Pada dasarnya anak lebih suka belajar menghadapi tantangan yang dirasakan mampu
dilakukannya, berkompetisi sesama teman merupakan daya tarik sendiri yang membuat
anak termotivasi melakukan aktivitas gerak dengan sungguh-sungguh. Baik aktivitas secara
individual maupun kelompok yang akan memberikan nuansa pembelajaran Penjas yang
menarik. Dalam muatan kurikulum Pendidikan Jasmani terakhir ini menawarkan materi-
materi yang tidak hanya bersumber pada kecabangan olahraga seperti atletik, permainan
bola voli, sepak bola, bola basket, Futsal dan sebagainya, tetapi juga terdapat materi belajar
gerak di alam terbuka (out door) dilingkungan sekolah.
Aktivitas di luar kelas atau diluar gedung sekolah merupakan aktvitas yang menantang bagi
siswa untuk belajar dengan hal-hal baru tetapi nyata merupakan bagian yang dilakukan oleh
sebagian masyarakat kita. Anak-anak diajak untuk melakukan aktivitas yang tidak biasa
dilakukan dalam kehidupannya. Bekerjasama dalam suatu tim atau kelompok untuk
melakukan suatu tujuan tertentu yang selain menuntut kemampuan fisik dan keterampilan
tertentu, tetapi menuntut pengembangan kepribadian seperti sikap tenggang rasa, saling
peduli, suka menolong dan kepekaan terhadap situasi dan kondisi, daya juang, tidak
mengenal putus asa, bertanggung jawab, nilai-nilai kepemimpinan dan sebagainya. Kegiatan
demikian merupakan bagian dari aktivitas yang sedang populer saat ini yaitu out bound.
Out bound berkembang dimasyarakat bukan hanya pada lingkungan pendidikan saja, seperti
untuk siswa di sekolah atau lembaga kepramukaan, tetapi sudah diterapkan sebagai
pendidikan orang dewasa dibeberapa lembaga pemerintah dan swasta untuk melatih
karyawan, pegawai dan stapnya serta pimpinannya agar menjadi individu-individu yang
kokoh, kuat, tekun, bekerja sama, saling membantu sehingga memiliki sistem manajemen
yang kuat dan mampu meraih tujuan-tujuan sesuai target yang ditetapkan lembaganya.
Tidak semua aktivitas out bound juga bisa ditransfer dalam kondisi pembelajaran di sekolah,
namun dapat dipilih bagian-bagian tertentu dari aktivitas out bound dan dimodifikasi secara
kreatif aktivitasnya menjadi bentuk berbeda yang lebih menarik.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, pembahasan yang akan diuraikan
adalah Bagaimana mengembangkan aktivitas Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
di sekolah melalui pendekatan out-bound?
Adapun tujuan pembahasan ini akan memberikan wawasan terhadap praktisi-praktisi
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan guru, pelatih dan siswa dalam
mengembangkan pendidikan jasmani di sekolah dengan menerapkan aktivitas outnbound.
Manfaat dari pembahasan ini diharapkan para praktisi dilapangan dapat memilih dan
mengembangkan serta menerapkan bentuk-bentuk outbound sebagai bagian dari
pendekatan pendidikan jasmani di sekolah.
PEMBAHASAN
Pengertian Out bound masih hangat diperdebatkan banyak kalangan praktisi out bound
sendiri, hal itu dilandasi oleh perkembangan kegiatan-kegiatan outbound yang sangat pesat
akhir-akhir ini karena sudah menjadi bagian dari bisnis sebagai daya saing dibidang olahraga.
Keunikan dan tingkat kreativitas pengelolanya membuat outbaound yang dikembangkan
menjadi berbeda dengan outbound lainnya. Namun pada dasarnya masih mengacu pada
beberapa definisi yang sama.
Outbound adalah kegiatan di alam terbuka yang mampu memacu semangat belajar.
Outbound merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat dari
serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas
seseorang. Oleh karena itu. Kimpraswil (2007) menyatakan bahwa outbound adalah usaha
olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan
pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka melaksanakan tugas dan
kepentingan organisasi secara lebih baik lagi (http://www.kimpraswil.go.id/ )
Kegiatan outbound berawal dari sebuah pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain
juga membuat setiap anak merasa senang, dan bahagia. Dengan bermain anak dapat belajar
menggali dan mengembangkan potensi, dan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa
percaya dirinya. Oleh karena itu, bermain merupakan fitrah yang dialami setiap anak.
Pengalaman merupakan guru dalam proses pembelajaran secara alami. Misalnya, seorang
anak mengalami proses alami bermain. Hal itu dalam rangka menambah dan
mengembangkan pengetahuan dari setiap pengalamannya. Jadi, tidak menutup
kemungkinan siapapun berhak bermain baik anak-anak, remaja, orang dewasa ataupun
orang tua. Karena belajar dari sebuah pengalaman dalam aktivitas bermain dijadikan
sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan yang dapat dilakukan di ruangan terbuka
atau tertutup.
outbound merupakan perpaduan antara permainan-permainan sederhana, permainan
ketangkasan, dan olah raga, serta diisi dengan petualangan-petualangan. Hal itu yang
akhirnya membentuk adanya unsur-unsur ketangkasan, dan kebersamaan serta keberanian
dalam memecahkan masalah. Seperti halnya Iwan (2007) menegaskan bahwa permainan
yang disajikan dalam outbound memang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bukan
hanya psikomotorik (fisik) peserta yang tersentuh tapi juga afeksi (emosi) dan kognisi
(kemampuan berpikir) (http://www.peloporadventure.co.id/ )
b. Metode
Metode yang digunakan dalam Outbound Student Program adalah:
1. Kerjasama dalam kelompok
2. Petualangan Individual dan kelompok
3. Ceramah (keterkaitan antara kegiatan simulasi dengan prinsip manajemen)
4. Diskusi (refleksi kegiatan)
c. Pola Pendekatan
Kegiatan outbound student program menggunakan pola pendekatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Spiritual/Keyakinan
2. Kegiatan Kesehatan dan Kebugaran
3. Kegiatan Prestasi
4. Kegiatan Keluarga
5. Kegiatan Sosial
Pembahasan atas kegiatan menggunakan: Emosional, Intelektual dan Spiritual
A. Simpulan
Outbound training saat ini menawarkan solusi terbaik bagi pelajar (TK/ SD/ SMP/ SMA) atas
permasalahan hubungan antar manusia melalui kegiatan di ruang terbuka. Pelatihan yang
menggunakan kombinasi antara teori, simulasi, role play, diskusi dan metode belajar dari
pengalaman. Peserta diajak untuk membebaskan diri dari paradigma lama, lepas dari ruang
dan batasan-batasan formalitas yang sering menghambat kreativitas dan menutup jalan
untuk membuka diri seluas-luasnya bagi suatu perubahan positif.
Menyelenggarakan outbound harus membangun sinergi dan sikap empati antar sesama
anggota; Membangun motivasi meraih prestasi dalam kegiatan yang meriah dan fun;
membina keakraban dan kekeluargaan serta kepekaan terhadap lingkungan; Membangun
kecintaan pada sekolah melalui kegiatan yang rekreatif dan fun.
Latihan-latihan dasar dapat di aplikasikan dalam bentuk games yang menarik pada
pembelajaran Penjaskes di sekolah, karena tujuan-tujuan yang dikembangkan dalam
pelatihan outbound identik dengan tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan.
B. Saran
Abdulah, A. (1998), Azas, dan Falsafah Pendidikan Jasmani, BP3GSD Jakarta Detjin Dikti
Depdiknas.
Cholik,M. (1997), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. BP3GSD Jakarta Detjin Dikti
Depdiknas.
Chandra, Widia., (2009), (file://localhost/G_okezone_com.htm )