Anda di halaman 1dari 387

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

(RKL)

KEGIATAN PENGERUKAN SUNGAI DAN WADUK DI DKI JAKARTA FASE 1


DALAM RANGKA JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT /
JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE PROJECT
(JUFMP / JEDIP)

JAKARTA
2010
KATA PENGANTAR

Project Management Unit (PMU), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,


Departemen Pekerjaan Umum yang akan melaksanakan Kegiatan
Pengerukan Sungai dan Waduk di DKI Jakarta Fase 1 Dalam Rangka Jakarta
Urgent Flood Mitigation Project/Jakarta Emergency Dredging Initiative Project
(JUFMP/JEDIP) merasa berkewajiban untuk ikut berperan serta dalam
melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Berdasarkan hasil kajian ANDAL telah diidentifikasi adanya dampak-
dampak penting akibat kegiatan tersebut baik pada tahap pra pengerukan,
tahap pengerukan maupun tahap pasca pengerukan yang perlu dikelola agar
kelestarian lingkungan dapat tercapai. Usaha-usaha pengelolaan terhadap
dampak penting tersebut secara rinci diuraikan dalam dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL) ini.
Dengan adanya dokumen RKL dan RPL ini diharapkan dampak negatif yang
akan muncul dapat dikurangi atau dihindari, dan dampak positif yang akan
muncul dapat ditingkatkan atau dikembangkan.
Atas kerjasama, perhatian serta bantuan dari semua pihak khususnya tim
teknis dan komisi Amdal Daerah Provinsi DKI Jakarta sehingga dokumen
RKL dan RPL ini dapat tersusun, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Februari 2010

Project Management Unit (PMU)


Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Departemen Pekerjaan Umum

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [i]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL . iv
DAFTAR GAMBAR .. v
DAFTAR PETA .. vi
BAB I PENDAHULUAN I-1
1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................................................................I-1
1.2 KEBIJAKAN TERHADAP PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ......................I-3
1.3 TUJUAN DAN KEGUNAAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ..........................I-4
1.3.1 Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup ......................................................I-4
1.3.2 Kegunaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup..................................................I-4
1.3.2.1 Kegunaan Bagi Pemrakarsa ........................................................................I-4
1.3.2.2 Kegunaan Bagi Pemerintah Daerah ............................................................I-5
1.3.2.3 Kegunaan Bagi Masyarakat ........................................................................I-5
BAB II PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP II-1
2.1 PENDEKATAN TEKNOLOGI .................................................................................................... II-1
2.2 PENDEKATAN SOSIAL EKONOMI ........................................................................................... II-1
2.3 PENDEKATAN INSTITUSI........................................................................................................ II-1
BAB III RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) III-1
3.1 DAMPAK PADA TAHAP PRA PENGERUKAN .......................................................................... III-1
3.1.1 Persepsi Masyarakat ................................................................................................ III-1
3.2 DAMPAK PADA TAHAP PENGERUKAN ................................................................................. III-2
3.2.1 Kualitas Udara dan Kebauan ................................................................................... III-3
3.2.2 Kebisingan ............................................................................................................... III-4
3.2.3 Kuantitas Air Permukaan......................................................................................... III-6
3.2.4 Kualitas Air Permukaan........................................................................................... III-7
3.2.5 Limbah/Sampah Padat ............................................................................................. III-8
3.2.6 Kesempatan Kerja dan Berusaha ........................................................................... III-10
3.2.7 Persepsi Masyarakat .............................................................................................. III-11
3.2.8 Gangguan Kamtibmas ........................................................................................... III-13
3.2.9 Sarana dan Prasaran Kota ...................................................................................... III-14
3.2.10 Transportasi/lalu lintas .......................................................................................... III-15
3.3 DAMPAK PADA TAHAP PASCA PENGERUKAN.................................................................... III-17
3.3.1 Kuantitas Air Permukaan/Banjir............................................................................ III-17

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [ii]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
3.3.2 Persepsi Masyarakat .............................................................................................. III-19
3.3.3 Transportasi/Lalu lintas ......................................................................................... III-20
3.4 STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ......................................... III-24
3.5 SISTEMATIKA LAPORAN IMPLEMENTASI RKL DAN RPL .................................................... III-26

DAFTAR PUSTAKA

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [iii]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
DAFTAR TABEL

Tabel III-1 Ringkasan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Jedi Fase 1 ....... III-27

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [iv]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
DAFTAR GAMBAR

Gambar III-1 Struktur Organisasi Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra Pengerukan,


Pengerukan dan Pasca Pengerukan Kegiatan Pengerukan Sungai dan
Waduk dalam Rangka Jedi Fase 1................................................................... III-25

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [v]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
DAFTAR PETA

Peta III-1 Lokasi Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Pengerukan Sungai dan


Waduk JEDI Fase 1 ......................................................................................... III-23

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [vi]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Wilayah DKI Jakarta merupakan pusat politik dan ekonomi Indonesia,


dengan populasi melebihi 24 juta. Wilayah Kota Jakarta sendiri berpenduduk
sekitar 9 juta merupakan Daerah Khusus Ibukota (DKI). DKI terletak di
delta Sungai Ciliwung dan sekitar 40% dari wilayahnya berada di bawah
permukaan laut. Setiap tahun, sebagian besar bagian kota mengalami banjir
di musim hujan, umumnya dari bulan November hingga bulan April.

Besarnya dampak yang diakibatkan oleh banjir di Ibu Kota telah menjadi isu
Nasional akibat kerugian keuangan yang besar dan berdampak pada
masyarakat di wilayah Jakarta. Dalam rangka mengurangi besarnya kerugian
dan kerusakan akibat banjir, Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi
serangkaian saluran pengendali banjir, saluran pembuangan dan waduk
yang memerlukan perbaikan dalam waktu yang mendesak. Rehabilitasi
bangunan ini akan mengurangi risiko banjir dan membawa manfaat
langsung tehadap lebih dari satu juta orang yang tinggal dan bekerja di
daerah-daerah rawan banjir.

Pemerintah Indonesia telah mengajukan pinjaman kepada Bank Dunia untuk


membiayai pekerjaan pengerukan dan perbaikan sebagian besar bagian dari
sistem drainase yang ada di Jakarta. Salah satu proyek yang diusulkan adalah
Jakarta Emergency Dredging Initiative-JEDI yang termasuk dalam Proyek
Mitigasi Banjir Jakarta (Jakarta Urgent Flood Mitigation Project-JUFMP) yang
bertujuan untuk mengurangi timbunan endapan di saluran pengendali banjir.
Endapan tersebut dapat mengurangi kapasitas tampung menjadi setengah
kali dari kapasitas desain.

Salah satu kegiatan di dalam proyek JEDI adalah pekerjaan pengerukan ke


16 struktur drainase. Pemrakarsa proyek ini adalah Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air (SDA) Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Cipta Karya dan serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta, dengan
tanggung jawab untuk:

1) Tiga saluran drainase nasional di bawah kewenangan Ditjen Cipta Karya:


(i) Tanjungan, (ii) Angke Hilir, dan (iii) Cideng-Thamrin.

2) Tiga banjir kanal di bawah kewenanganan Ditjen SDA: (i) Cengkareng


Drain, (ii) Banjir Kanal Barat; dan (iii) Sunter.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [I1]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
3) Lima saluran drainase (DPU DKI): (i) Ciliwung-Gunung Sahari, (ii)
Sentiong-Sunter, (iii) Grogol-Sekretaris, (iv) Pakin-Kali Besar-Jelakeng,
dan (v) Krukut-Cideng.

4) Lima waduk (DPU DKI): (i) Waduk Pluit, (ii) Waduk Sunter Utara, (iii)
Waduk Sunter Selatan, (iv) Waduk Sunter Timur III, dan (v) Waduk
Melati.

Pada Fase 1 dari proyek JEDI, empat saluran drainase/sungai dan satu
waduk, telah dipilih sebagi lokasi uji perencanaan dan teknik desain serta
metode-metode pengelolaan lingkungan hidup terhadap keseluruhan lokasi
proyek. Lokasi-lokasi tersebut dipilih karena diperkirakan memiliki dampak
lingkungan dan sosial yang relatif kecil, meskipun pekerjaan pengerukan
tersebut harus memenuhi salah satu tujuan utama dari kegiatan proyek, dan
memberikan manfaat yang signifikan terhadap upaya pencegahan banjir.
Lokasi-lokasi yang termasuk ke dalam Proyek JEDI Fase 1 adalah:

1) Banjir Kanal Cengkareng Drain;

2) Saluran Drainase Ciliwung - Gunung Sahari;

3) Saluran Drainase Sentiong Sunter;

4) Banjir Kanal Sunter; dan

5) Waduk Melati.

Berdasarkan kajian Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Kegiatan


Pengerukan Sungai dan Waduk JEDI Fase 1 telah dievaluasi dan
diprakirakan berbagai dampak besar dan penting yang akan muncul
terhadap komponen lingkungan fisik kimia, hayati dan sosial ekonomi,
sehingga perlu disusun dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) sebagai pedoman
utama dalam upaya pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
selanjutnya. Hal ini dilakukan oleh pemrakarsa kegiatan dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) ini merupakan


dokumen yang memuat pokok-pokok arahan, prinsip-prinsip kerja, kriteria
pedoman ataupun persyaratan untuk mencegah, menanggulangi dan
mengendalikan dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan
Pengerukan Sungai dan Waduk JEDI Fase 1. Dampak penting yang akan
dikelola merupakan hasil evaluasi dampak yang terjadi akibat kegiatan pra
pengerukan, pengerukan dan pasca pengerukan Kegiatan Pengerukan Sungai
dan Waduk JEDI Fase 1.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [I2]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
1.2 KEBIJAKAN TERHADAP PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP

Sesungguhnya daya dukung lingkungan hidup bukan tidak terbatas. Karena


keterbatasan itu, sangat diperlukan pengelolaan lingkungan hidup, yaitu
upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup, meliputi
kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan
hidup merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat
dan dunia usaha. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa kesepahaman
tentang kebersamaan ini sangat menentukan keberhasilan pengelolaan
lingkungan bagian-bagian kota Jakarta. Berbagai laporan penelitian
melaporkan semakin menurunnya kualitas lingkungan fisik kota Jakarta
akibat perusakan dan pencemaran lingkungan.

Sejak penetapan Undang-undang tentang Pokok-pokok Pengelolaan


Lingkungan Hidup, Pemerintah sudah bertekad untuk memasyarakatkan
kebijakan pembangunan berkelanjutan. Dapat dijelaskan bahwa
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan adalah upaya
sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber
daya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan,
kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Dengan demikian, penting sekali untuk memahami dan mementingkan
penggolongan fungsi sumberdaya alam yang harus dipertahankan fungsinya
terutama kualitas udara, kualitas air dan keanekaragaman hayati. Disamping
itu, kegiatan pembangunan seyogyanya akan menjadi motor penggerak
penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan hidup
masyarakat.

Sehubungan dengan itu, beberapa kebijakan pengelolaan lingkungan hidup


yang relevan dengan kegiatan Pengerukan Sungai dan Waduk JEDI Fase 1,
antara lain :

a) Memelihara keseimbangan lingkungan alam dengan lingkungan binaan;


b) Mencegah dan/atau menanggulangi kemacetan lalu lintas untuk
mencegah pencemaran kualitas udara akibat emisi gas buang kendaraan
bermotor;
c) Memperkecil berbagai pencemaran lingkungan, seperti polusi udara, air
dan tanah;
d) Menyeimbangkan interaksi kegiatan proyek dengan lingkungan
sekitarnya terutama interaksi sosial kemasyarakatan.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [I3]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
1.3 TUJUAN DAN KEGUNAAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

1.3.1 Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tujuan disusunnya Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) ini


adalah untuk:

a) Menyusun alternatif penanganan dampak negatif, merencanakan dan


melaksanakan tindakan-tindakan untuk mencegah, mengurangi atau
menanggulangi dampak negatif yang akan terjadi serta meningkatkan
dampak positif yang akan terjadi, sehingga kegiatan yang akan
dilaksanakan dapat memberikan manfaat yang optimal;

b) Menetapkan langkah-langkah operasional yang terjangkau oleh


kemampuan teknologi berdasarkan pertimbangan ekonomi dan
institusional;

c) Sebagai umpan balik dalam rangka menyempurnakan sistem


pengendalian lingkungan ke dalam maupun ke luar dari batas
kegiatan/tapak proyek, sehingga tercipta mekanisme pengelolaan,
termasuk batasan hak dan kewajiban serta lingkup tanggung jawab
masing-masing pengelolaan.

1.3.2 Kegunaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

1.3.2.1 Kegunaan Bagi Pemrakarsa

a) Sebagai dasar upaya pencegahan kerusakan lingkungan baik di dalam


areal lokasi proyek maupun di luar area proyek yang mungkin
disebabkan oleh kegiatan ini;

b) Sebagai pedoman bagi Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat


Jenderal Sumber Air (SDA) Departemen Pekerjaan Umum dan Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta sebagai pemrakarsa kegiatan di
dalam membuat keputusan-keputusan mengenai kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan;

c) Sebagai pedoman bagi Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat


Jenderal Sumber Air (SDA) Departemen Pekerjaan Umum dan Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta untuk melaksanakan kerjasama
pengelolaan lingkungan di dalam areal Proyek JEDI Fase 1 dan daerah
sekitarnya dengan Instansi Terkait lainnya terutama untuk
memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif;

d) Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hukum yang berlaku.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [I4]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
1.3.2.2 Kegunaan Bagi Pemerintah Daerah

a) Untuk membantu kebijaksanaan Pemda DKI Jakarta di dalam usaha


pelestarian lingkungan dan sumberdaya alam;

b) Untuk membantu Pemda DKI Jakarta dan Penanggung jawab Kamtibmas


dalam mengantisipasi berbagai dampak yang akan timbul agar lebih
mudah mengadakan tindakan-tindakan preventif (pencegahan) serta
pengawasan pengelolaan lingkungan;

c) Untuk membantu Pemda DKI Jakarta di dalam pembinaan pengelolaan


lingkungan.

1.3.2.3 Kegunaan Bagi Masyarakat

a) Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usaha menjaga


keamanan, kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan;

b) Untuk dipergunakan masyarakat sebagai kontrol sosial guna


memaksimalisasi dampak positif dan meminimalisasi dampak negatif;

c) Untuk menjamin kepastian hukum akan hak dan kewajiban masyarakat,


baik terhadap kegiatan proyek maupun dalam menjamin hubungan
sumberdaya masyarakat dengan hak-hak yang dimilikinya.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [I5]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
BAB II
PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Pengelolaan lingkungan hidup disusun untuk menangani dampak penting


yang telah diprediksi dari kajian ANDAL dengan menggunakan pendekatan-
pendekatan rasional yang akan diterapkan melalui pendekatan teknologi,
sosial ekonomi dan institusi.

2.1 PENDEKATAN TEKNOLOGI

Pendekatan teknologi adalah cara-cara pengelolaan lingkungan yang


berorientasi pada teknologi yang dapat digunakan untuk mengelola dampak
penting lingkungan hidup dari suatu kegiatan. Pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan melalui aplikasi teknologi yang dapat diterapkan oleh
pemrakarsa dengan mempertimbangkan biaya dan kemampuan.

2.2 PENDEKATAN SOSIAL EKONOMI

Pendekatan sosial ekonomi dilakukan dalam rangka menanggulangi dampak


besar dan penting melalui tindakan-tindakan yang bermotifkan sosial
ekonomi, misalnya melakukan sosialisasi rencana proyek kepada masyarakat
sekitar, penanganan masalah kamtibmas dan persepsi negatif masyarakat,
memprioritaskan penyerapan tenaga kerja setempat (Kelurahan/Kecamatan
masing-masing lokasi kegiatan) sesuai dengan keahlian dan ketrampilan
yang dimiliki sepanjang dibutuhkan.

2.3 PENDEKATAN INSTITUSI

Pendekatan institusi adalah mekanisme kelembagaan yang akan ditempuh


pemrakarsa dalam rangka menanggulangi dampak besar dan penting
lingkungan hidup. Pendekatan ini mencakup pengelolaan lingkungan
melalui koordinasi dengan instansi yang berwenang dalam pengawasan
dampak lingkungan dan kerjasama dengan instansi terkait dalam
pengendalian dampak lingkungan. Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan
secara berkala kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Instansi yang berwenang dalam pengawasan dan instansi yang terkait dalam
koordinasi pengelolaan lingkungan, antara lain :

a) Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI


Jakarta;
b) Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta;

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [II1]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
c) Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta;
d) WaliKota Administrasi Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat;
e) Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta
Pusat;
f) Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Utara, Jakarta Barat dan
Jakarta Pusat;
g) Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat;
h) Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat;
i) Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat;
j) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat;
k) Polsek terkait di masing-masing lokasi kegiatan;
l) Kantor Kecamatan terkait di masing-masing lokasi kegiatan;
m) Kantor Kelurahan terkait di masing-masing lokasi kegiatan.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [II2]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
BAB III
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(RKL)

Uraian Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) ini merupakan


penjabaran dan aplikasi dari studi ANDAL yang telah disusun. Dalam uraian
ini akan dijelaskan mengenai pedoman pelaksanaan pengelolaan lingkungan
yang berkaitan dengan dampak penting akibat kegiatan. Uraian RKL ini
ditujukan untuk menekan dampak negatif penting sehingga dampak tersebut
dapat diantisipasi dan dikelola, serta meningkatkan dampak positif. Dengan
demikian, Kegiatan Pengerukan Sungai dan Waduk JEDI Fase 1 dapat
berjalan dengan lancar tanpa mengganggu lingkungan di sekitarnya.

3.1 DAMPAK PADA TAHAP PRA PENGERUKAN

Komponen lingkungan yang akan terkena dampak penting pada Tahap Pra
Pengerukan Sungai dan Waduk JEDI Fase 1 sesuai dengan prioritas dampak
penting adalah persepsi masyarakat.

3.1.1 Persepsi Masyarakat


a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah persepsi masyarakat
di sekitar lokasi pengerukan rutin sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Sosialiasi publik kegiatan pengerukan Sungai dan Waduk JEDI Fase 1.

c) Tolok Ukur Dampak


Persepsi positif masyarakat terhadap pelaksanaan sosialisasi kegiatan
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


Mengupayakan agar persepsi masyarakat di sekitar lokasi pengerukan
rutin sungai dan waduk JEDI Fase 1 positif.

e) Pengelolaan Dampak
Upaya pengelolaan dampak kegiatan pengerukan rutin Sungai dan
Waduk JEDI Fase 1 terhadap persepsi masyarakat akan dilakukan
melalui:

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III1]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
Memasang papan pengumuman dalam rangka akan melakukan
kegiatan pengerukan sungai dan waduk Jedi Fase 1 sebelum dimulai
kegiatan pengerukan;
Melakukan kegiatan sosialisasi secara rutin kepada masyarakat sekitar
lokasi kegiatan pada saat akan memulai kegiatan pengerukan;
Koordinasi dengan tokoh masyarakat dan aparat/instansi terkait
sebelum dan selama pengerukan rutin sungai dan waduk JEDI Fase 1
berlangsung.

f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Lokasi pengelolaan dampak persepsi negatif masyarakat adalah di
sekitar lokasi pengerukan rutin sungai dan waduk JEDI Fase 1 di
Cengkareng Drain, Saluran Ciliwung-Gn. Sahari, Saluran Sentiong Sunter,
Sunter Drain bagian hilir dan Waduk Melati.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan dampak persepsi negatif mesyarakat akan dilakukan di
sekitar lokasi pengerukan rutin sungai dan waduk JEDI Fase 1 dilakukan
sejak tahap pra pengerukan.

h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan


Pelaksana pengelolaan dampak persepsi negatif masyarakat adalah
Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan
Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum serta
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan


Instansi pengawas pengelolaan dampak persepsi masyarakat adalah
KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Kelurahan sekitar.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan dampak persepsi masyarakat secara periodik akan
dilaporkan kepada KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan
BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

3.2 DAMPAK PADA TAHAP PENGERUKAN

Komponen lingkungan yang akan terkena dampak penting pada Tahap


Pengerukan Sungai dan Waduk JEDI Fase 1 sesuai dengan prioritas dampak
penting adalah kuantitas air permukaan/banjir, lalu lintas, kualitas air
permukaan, kualitas udara, kebisingan, kebauan, limbah padat, sarana dan
prasaran kota, kesempatan kerja dan berusaha, persepsi masyarakat dan
kamtibmas.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III2]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
3.2.1 Kualitas Udara dan Kebauan

a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak


Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah kualitas udara
ambien dan tingkat kebauan di dalam dan sekitar lokasi proyek.

b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan dan pengangkutan material keruk (sampah dan
lumpur keruk) sebanyak + 2.080.000 m3.

c) Tolok Ukur Dampak


Kualitas udara ambien sesuai SK. Gub. KDKI Jakarta No. 551 Tahun 2001
tentang Penetapan Baku Mutu Kualitas Udara Ambien dan Tingkat
Kebauan sesuai KepMen LH No. Kep-50/MENLH/11/1996 tentang Baku
Mutu Tingkat Kebauan.

d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


Mencegah terjadinya penurunan kualitas udara dan peningkatan kebauan
selama tahap pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

e) Pengelolaan Dampak
Untuk mencegah penurunan kualitas udara dan peningkatan kebauan di
sekitar lokasi kegiatan selama tahap pengerukan sungai dan waduk JEDI
Fase 1 akan diupayakan melalui :
Mempercepat pengangkutan material keruk (sampah dan lumpur
keruk) ke tempat pembuangan akhir/disposal area setiap hari;
Pengangkutan material keruk (sampah dan lumpur keruk) oleh
kendaraan truk pengangkut dilakukan tidak melebihi kapasitas
angkut dan ditutup dengan plastik/terpal untuk menghindari ceceran
sampah dan lumpur pada badan jalan, dan dilakukan di luar jam
sibuk pada malam hari (jam 21.00 s/d 05.00 WIB);
Mobilisasi kendaraan pengangkut tersebut dilakukan dengan
kecepatan yang terbatas 40 Km/jam untuk menghindari ceceran
sampah dan lumpur keruk;
Menggunakan kendaraaan yang kondisi baik dan telah lolos uji emisi
dengan diberi stiker lolos uji emisi untuk memperkecil emisi gas
buang dan mencegah tercecernya sampah dan lumpur keruk selama
pengangkutan ke disposal area;
Kontainer penampung material keruk sementara akan dilengkapi
dengan penutup;
Truk pengangkut dilengkapi dengan lapisan kedap air (watertight)
untuk mencegah ceceran lumpur tumpah ke jalan;

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III3]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi lapisan
kedap air (watertight) untuk mencegah adanya kebocoran.

f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Lokasi pengelolaan dampak penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebauan adalah di lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 dan
lokasi disposal area.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan dampak penurunan kualitas udara dan peningkatan kebauan
akan dilakukan selama kegiatan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase
1 berlangsung.

h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan


Pelaksana pengelolaan dampak penurunan kualitas udara dan
peningkatan kebauan adalah Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan


Instansi pengawas pengelolaan dampak penurunan kualitas udara dan
peningkatqan kebauan adalah KLH dan Walikota Jakarta Utara, Jakarta
Barat dan Jakarta Pusat.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan dampak terhadap kualitas udara dan peningkatan
kebauan secara periodik akan dilaporkan kepada KLH dan Walikota
Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat serta BPLHD Provinsi DKI
Jakarta.

3.2.2 Kebisingan
a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah kebisingan di dalam
dan sekitar lokasi proyek serta lokasi disposal area.

b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan dan pengangkutan material keruk (sampah dan
lumpur keruk) sebanyak + 2.080.000 m3.

c) Tolok Ukur Dampak


Kualitas udara ambien sesuai SK. Gub. KDKI Jakarta No. 551 Tahun 2001
tentang Penetapan Baku Mutu Kualitas Udara Ambien dan Tingkat
Kebisingan Dalam Wilayah DKI Jakarta.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III4]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Mencegah terjadinya peningkatan kebisingan selama tahap pengerukan
sungai dan waduk JEDI Fase 1.

e) Pengelolaan Dampak
Untuk mencegah peningkatan kebisingan di sekitar lokasi kegiatan
selama tahap pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 akan
diupayakan melalui :
Melaksanakan pengerukan dalam cara yang efisien untuk
meminimalkan dampak terhadap kebisingan;
Mengikuti prosedur pengerukan standar untuk operasi pengerukan
dan pemeliharaan peralatan dan kendaraan;
Menetapkan batas kecepatan maksimum untuk kendaraan yang
beroperasi di lokasi pengerukan dan untuk dump truck
pengangkutan material keruk.

f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Lokasi pengelolaan dampak kebisingan adalah di lokasi pengerukan
sungai dan waduk JEDI Fase 1 di Cengkareng Drain, Saluran Ciliwung-
Gn. Sahari, Saluran Sentiong Sunter, Sunter Drain bagian hilir dan Waduk
Melati serta lokasi disposal area.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan dampak kebisingan akan dilakukan selama kegiatan
operasional pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 berlangsung.

h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan


Pelaksana pengelolaan dampak kebisingan adalah Pemrakarsa Kegiatan
(Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal Cipta
Karya Departemen Pekerjaan Umum serta Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi DKI Jakarta).

i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan


Instansi pengawas pengelolaan dampak kebisingan adalah KLH dan
Walikota Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan dampak terhadap kebisingan secara periodik akan
dilaporkan kepada KLH dan Walikota Jakarta Utara, Jakarta Barat dan
Jakarta Pusat serta BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III5]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
3.2.3 Kuantitas Air Permukaan
a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Kuantitas air permukaan/banjir di sekitar lokasi pengerukan sungai dan
waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 dengan volume
2.080.000 m3.

c) Tolok Ukur Dampak


Berkurangnya genangan air/banjir setelah dilakukan pengerukan.

d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


Mengurangi genangan air/banjir di sekitar lokasi pengerukan sungai dan
waduk JEDI Fase 1 setelah pengerukan dilakukan.

e) Pengelolaan Dampak
Untuk mengurangi terjadinya genangan air/banjir akibat kegiatan
pengerukan Sungai dan waduk JEDI Fase 1, akan diupayakan melalui :
Menyediakan informasi dan pendidikan kepada masyarakat sekitar
lokasi proyek masing-masing tentang menjaga sungai/ drainase kanal
dan waduks menjadi bersih;
Pemasangan papan pengumuman tentang dilaksanakannya kegiatan
pengerukasn pada lokasi-lokasi yang akan dikeruk, sebelum kegiatan
pengerukan dilaksanakan;
Melaksanakan pengerukan dengan menggunakan peralatan keruk
yang memenuhi standar dan sesuai dengan SOP.

f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Lokasi pengelolaan dampak pengerukan terhadap kuantitas air
permukaan/banjir adalah di lokasi sungai dan waduk JEDI Fase 1 di
Cengkareng Drain, Saluran Ciliwung-Gn. Sahari, Saluran Sentiong Sunter,
Sunter Drain bagian hilir dan Waduk Melati.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan dampak pengerukan terhadap kuantitas air
permukaan/banjir akan dilakukan sejak tahap pengerukan hingga pasca
pengerukan.

h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan


Pelaksana pengelolaan dampak terhadap kuantitas air permukaan/banjir
adalah Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III6]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum serta
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan


Instansi pengawas pengelolaan dampak pengerukan terhadap kuantitas
air permukaan/banjir adalah Suku Dinas PU Tata Air dan KLH Jakarta
Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan dampak pengerukan terhadap kuantitas air
permukaan/banjir secara periodik akan dilaporkan kepada Suku Dinas
PU Tata Air, KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan BPLHD
Provinsi DKI Jakarta.

3.2.4 Kualitas Air Permukaan


a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah Kualitas air
permukaan (dengan parameter TSS) di sekitar lokasi pengerukan sungai
dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 dengan volume
2.080.000 m3.

c) Tolok Ukur Dampak


Tolok ukur dampak adalah tidak terjadi pencemaran/penurunan kualitas
air permukaan akibat peningkatan konsentrasi TSS.

d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


Mencegah/menghindari terjadinya pencemaran/penurunan kualitas air
permukaan (meningkatnya TSS) di sekitar lokasi proyek pengerukan.

e) Pengelolaan Dampak
Untuk mencegah/menghindari terjadinya pencemaran/penurunan
kualitas air permukaan akibat kegiatan pengerukan sungai dan waduk
JEDI Fase 1 akan diupayakan melalui :
Timbulnya dampak ini tidak dapat dihindari karena sifat kegiatan
yang alami dapat memperbaiki sendiri, dan karena itu hanya dapat
dipantau.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III7]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Lokasi pengelolaan dampak limbah cair adalah di masing-masing lokasi
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 di Cengkareng Drain, Saluran
Ciliwung-Gn. Sahari, Saluran Sentiong Sunter, Sunter Drain bagian hilir
dan Waduk Melati.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan dampak kualitas air akan dilakukan selama tahap
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan


Pelaksana pengelolaan dampak kualitas air adalah Pemrakarsa Kegiatan
(Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal Cipta
Karya Departemen Pekerjaan Umum serta Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi DKI Jakarta).

i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan


Instansi pengawas pengelolaan dampak kualitas air adalah Suku Dinas
PU Tata Air dan KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan dampak kualitas air secara periodik akan dilaporkan
kepada Suku Dinas PU Tata Air, KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta
Pusat dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

3.2.5 Limbah/Sampah Padat

a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak


Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah kebersihan
lingkungan akibat sampah kegiatan pengerukan/pemisahan material
keruk.

b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan/pemisahan material keruk.

c) Tolok Ukur Dampak


Tolok ukur dampak adalah kebersihan lingkungan/tidak tercecernya
sampah di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


Mencegah/menghindari pengotoran lingkungan akibat pengerukan/
emisahan material keruk (sampah).

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III8]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
e) Pengelolaan Dampak
Untuk mencegah/menghindari pengotoran lingkungan akibat sampah
selama pengerukan/pemisahan material keruk (sampah) Sungai dan
Waduk JEDI Fase 1 akan diupayakan melalui :
Mengumpulkan sampah hasil pengerukan dan pemisahan material
keruk (sampah dan lumpur keruk) agar tidak tercecer ke lingkungan
sekitarnya;
Mempercepat pengangkutan sampah hasil pengerukan dan
pemisahan material keruk sungai dan waduk JEDI Fase 1 ke lokasi
pembuangan (TPA) bekerjasama dengan Sudin Kebersihan atau
pihak swasta yang mempunyai ijin dari Pemda DKI Jakarta (Dinas
Kebersihan);
Melakukan pengawasan kebersihan lingkungan di lokasi pengerukan
sungai dan waduk JEDI Fase 1 dan badan jalan sekitar secara
kontinyu setiap hari selama kegiatan pengerukan berlangsung dengan
menempatkan petugas pemantau khusus.

f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Lokasi pengelolaan sampah adalah di dalam dan di sekitar lokasi
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan sampah akan dilakukan selama tahap operasi pengerukan
sungai dan waduk JEDI Fase 1.

h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan


Pelaksana pengelolaan dampak kualitas air adalah Pemrakarsa Kegiatan
(Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal Cipta
Karya Departemen Pekerjaan Umum serta Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi DKI Jakarta).

i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan


Instansi pengawas pengelolaan dampak sampah adalah Suku Dinas
Kebersihan, KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan BPLHD
Provinsi DKI Jakarta.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan sampah secara periodik akan dilaporkan kepada Suku
Dinas Kebersihan, KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan
BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III9]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
3.2.6 Kesempatan Kerja dan Berusaha
a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah kesempatan kerja
dan berusaha di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan mobilisasi tenaga kerja.

c) Tolok Ukur Dampak


Jumlah tenaga kerja bagi masyarakat di sekitar lokasi pengerukan sungai
dan waduk JEDI Fase 1.

d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


Mengupayakan agar masyarakat di sekitar lokasi pengerukan sungai dan
waduk JEDI Fase 1 dapat mendapatkan kesempatan kerja dan berusaha di
sekitar lokasi pengerukan.

e) Pengelolaan Dampak
Upaya pengelolaan dampak kegiatan mobilisasi tenaga kerja terhadap
kesempatan kerja dan berusaha akan dilakukan melalui :
Menginformasikan lowongan kerja yang dibutuhkan di Proyek
Pengerukan sungai dan waduk JEDI fase 1 kepada masyarakat sekitar
melalui Kantor Kecamatan/Kelurahan dan Suku Dinas Tenaga Kerja;
Mengutamakan/memprioritaskan bagi penduduk sekitar proyek
untuk mengisi lowongan pekerjaan yang dibutuhkan selama tahap
operasional pengerukan sungai dan waduk JEDI fase 1 sepanjang
persyaratan dan kualifikasi/ketrampilan yang dibutuhkan proyek
terpenuhi.

f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Lokasi pengelolaan dampak terbukanya kesempatan kerja dan berusaha
adalah di masing-masing lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase
1 di Cengkareng Drain, Saluran Ciliwung-Gn. Sahari, Saluran Sentiong
Sunter, Sunter Drain bagian hilir dan Waduk Melati.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan dampak kesempatan kerja dan berusaha akan dilakukan
selama tahap pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 di Cengkareng
Drain, Saluran Ciliwung-Gn. Sahari, Saluran Sentiong Sunter, Sunter
Drain bagian hilir dan Waduk Melati.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III10]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana pengelolaan dampak kesempatan kerja dan berusaha adalah
Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan
Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum serta
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan


Instansi pengawas pengelolaan dampak kesempatan kerja dan berusaha
adalah KLH dan Walikota Administrasi Jakarta Utara, Jakarta Barat dan
Jakarta Pusat.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan dampak kesempatan kerja dan berusaha secara
periodik akan dilaporkan kepada KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat,
Jakarta Pusat dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

3.2.7 Persepsi Masyarakat


a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Persepsi masyarakat di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI
Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi peralatan dan kendaraan
pengangkut material keruk (sampah dan lumpur keruk), dan kegiatan
pengerukan.

c) Tolok Ukur Dampak


Persepsi masyarakat terhadap kegiatan pengerukan sungai dan waduk
JEDI Fase 1.

d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


Mengupayakan agar persepsi masyarakat di sekitar lokasi pengerukan
sungai dan waduk JEDI Fase 1 positif.

e) Pengelolaan Dampak
Upaya pengelolaan dampak kegiatan mobilisasi peralatan dan kendaraan
pengangkut material keruk (sampah dan lumpur keruk), kegiatan
pengerukan dan pengangkutan material keruk terhadap persepsi
masyarakat akan dilakukan melalui :
Membuat papan pengumuman tentang pelaksanaan kegiatan
pengerukan sebelum kegiatan pengerukan dimulai dan memasang
pada jarak 1 km dari papan pengumuan;

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III11]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
Persyaratan bagi kontraktor pengerukan: penggunaan alat keruk yang
memenuhi standar dan pergerakan/manuver alat keruk sesuai
dengan SOP pengerukan;
Mengelola untuk mengantisipasi dampak penting fisik-kimia, biologi,
dan sosial-ekonomi, budaya serta dari masing-masing komponen
proyek kegiatan;
Melanjutkan kegiatan informal dengan para pemimpin masyarakat
sebagai kemajuan kegiatan pengerukan untuk mempertahankan
dukungan dari masyarakat;
Melanjutkan untuk memberikan informasi kepada stakeholder yang
relevan dan masyarakat yang berpotensi terkena dampak selama
kegiatan pengerukan;
Memberikan informasi kesempatan kerja dalam proyek pengerukan
kepada masyarakat sekitar lokasi pengerukan melalui kantor
kelurahan dan Kantor Kecamatan dan Kantor Tenaga Kerja;
Memprioritaskan tenaga kerja dari masyarakat setempat selama
bekerja dalam kegiatan pengerukan sepanjang mereka memenuhi
persyaratan dan kualifikasi;
Menyediakan pelatihan yang memadai untuk staf di lokasi
pengerukan untuk mengoperasikan peralatan berat, melakukan
pengerukan, dan mengangkut material keruk;
Mendidik staf untuk melakukan perilaku yang sesuai di lokasi
pengerukan setiap saat.

f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Lokasi pengelolaan dampak persepsi negatif masyarakat adalah di
masing-masing lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 di
Cengkareng Drain, Saluran Ciliwung-Gn. Sahari, Saluran Sentiong Sunter,
Sunter Drain bagian hilir dan Waduk Melati.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan dampak persepsi masyarakat akan dilakukan selama tahap
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan


Pelaksana pengelolaan dampak persepsi masyarakat adalah Pemrakarsa
Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal
Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum serta Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi DKI Jakarta).

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III12]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan
Instansi pengawas pengelolaan dampak persepsi masyarakat adalah KLH
dan Walikota Administrasi Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan dampak persepsi masyarakat secara periodik akan
dilaporkan kepada KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan
BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

3.2.8 Gangguan Kamtibmas


a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah kamtibmas di
sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan mobilisasi peralatan dan kendaraan pengangkut material keruk
(sampah dan lumpur keruk).

c) Tolok Ukur Dampak


Angka kriminalitas di dalam dan di sekitar lokasi pengerukan sungai dan
waduk JEDI Fase 1 dan tidak terjadinya komplain masyarakat terhadap
pelaksanaan pengerukan dan aktivitas tenaga kerja operasional
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


Mengupayakan agar angka kriminalitas di dalam dan di sekitar lokasi
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 dapat ditekan serendah
mungkin.

e) Pengelolaan Dampak
Upaya pengelolaan dampak kegiatan mobilisasi peralatan terhadap
kamtibmas akan dilakukan melalui:
Menyediakan pelatihan yang memadai untuk staf di lokasi
pengerukan untuk mengoperasikan peralatan berat dan untuk
melakukan pengerukan;
Menyediakan petugas keamanan yang memadai di setiap lokasi
pengerukan.

f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Lokasi pengelolaan dampak gangguan kamtibmas adalah di dalam dan di
sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 di Cengkareng

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III13]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
Drain, Saluran Ciliwung-Gn. Sahari, Saluran Sentiong Sunter, Sunter
Drain bagian hilir dan Waduk Melati.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan dampak gangguan kamtibmas akan dilakukan selama tahap
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan


Pelaksana pengelolaan dampak gangguan kamtibmas adalah Pemrakarsa
Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal
Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum serta Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi DKI Jakarta).

i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan


Instansi pengawas pengelolaan dampak gangguan kamtibmas adalah
KLH dan Walikota Administrasi Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta
Pusat.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan dampak gangguan kamtibmas secara periodik akan
dilaporkan kepada KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan
BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

3.2.9 Sarana dan Prasaran Kota


a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah sarana dan
prasarana di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan mobilisasi peralatan pengerukan dan kegiatan pengerukan.

c) Tolok Ukur Dampak


Kondisi sarana dan prasarana kota dan jumlah komplain yang diterima
terhadap kegiatan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


Mengupayakan agar sarana dan prasaran kota tidak terganggu oleh
kegiatan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 positif.

e) Pengelolaan Dampak
Upaya pengelolaan dampak kegiatan mobilisasi peralatan terhadap
sarana dan prasarana kota akan dilakukan melalui :

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III14]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
Penempatan alat-alat berat yang sesuai dengan tempatnya;
Menyediakan pelatihan yang memadai untuk staf di lokasi
pengerukan untuk mengoperasikan peralatan berat;
Koordinasi dan kerjasama teknis dengan stakeholder yang relevan
(seperti keberadaan pipa air minum milik PAM Jaya/Aerta/Palyja),
termasuk di tingkat kotamadya dan tingkat kecamatan, yang
bertanggung jawab atas infrastruktur dan fasilitas perkotaan
sepanjang kegiatan pengerukan.

f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Lokasi pengelolaan dampak sarana dan prasarana kota adalah di masing-
masing lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 di Cengkareng
Drain, Saluran Ciliwung-Gn. Sahari, Saluran Sentiong Sunter, Sunter
Drain bagian hilir dan Waduk Melati.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan dampak sarana dan prasarana kota akan dilakukan selama
tahap operasional pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan


Pelaksana pengelolaan dampak sarana dan prasarana kota adalah
Kontraktor Pelaksana Pengerukan dan Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI
Jakarta).

i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan


Instansi pengawas pengelolaan dampak sarana dan prasarana kota adalah
KLH dan Walikota Administrasi Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta
Pusat.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan dampak sarana dan prasarana kota secara periodik
akan dilaporkan kepada KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat
dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

3.2.10 Transportasi/lalu lintas


a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah lalu lintas di sekitar
lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III15]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
b) Sumber Dampak
Kegiatan mobilisasi peralatan, operasional pengerukan (peralatan berat)
dan pengangkutan material keruk (sampah dan lumpur keruk) sungai
dan waduk JEDI Fase 1.

c) Tolok Ukur Dampak


Tidak terjadi kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi pengerukan sungai
dan waduk JEDI Fase 1 terutama pada saat jam-jam sibuk.

d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


Mengendalikan agar tidak terjadi gangguan kelancaran lalu lintas di
sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 selama tahap
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

e) Pengelolaan Dampak
Pengelolaan dampak gangguan kelancaran lalu lintas akan diupayakan
melalui :
Memberikan pemberitahuan tentang kegiatan pengerukan di jalan-
jalan yang akan dan saat ini dipengaruhi oleh kegiatan;
Memberikan rambu-rambu pemberitahuan di lokasi yang tepat di
masing-masing lokasi pengerukan untuk meminimalkan resiko
keselamatan;
Menempatkan petugas pengatur lalu lintas di setiap lokasi
pengerukan untuk mengatur antrian truk-truk pengangkut;
Pengangkutan material keruk (sampah dan lumpur keruk) oleh
kendaraan truk pengangkut dilakukan tidak melebihi kapasitas
angkut dan ditutup dengan plastik/terpal untuk menghindari ceceran
sampah dan lumpur pada badan jalan, dan dilakukan di luar jam
sibuk pada malam hari (jam 21.00 s/d 05.00 WIB);
Mobilisasi kendaraan pengangkut tersebut dilakukan dengan
kecepatan yang terbatas 40 Km/jam untuk menghindari ceceran
sampah dan lumpur keruk;
Truk pengangkut dilengkapi dengan lapisan kedap air (watertight)
untuk mencegah ceceran lumpur tumpah ke jalan;
Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi lapisan
kedap air (watertight) untuk mencegah adanya kebocoran.
Penempatan alat-alat berat yang sesuai dengan tempatnya;
Menjaga kebersihan truk untuk mengangkut bahan dikeruk;
Menyediakan pelatihan yang memadai untuk staf di lokasi
pengerukan untuk mengoperasikan peralatan berat;

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III16]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
Koordinasi dengan stakeholder yang relevan, termasuk di tingkat
kotamadya dan tingkat kecamatan, sepanjang periode pengerukan.

f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Lokasi pengelolaan dampak gangguan kelancaran lalu lintas adalah pada
badan-badan jalan di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI
Fase 1 di Cengkareng Drain, Saluran Ciliwung-Gn. Sahari, Saluran
Sentiong Sunter, Sunter Drain bagian hilir dan Waduk Melati.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan dampak terhadap kelancaran lalu lintas akan dilakukan
selama tahap pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan


Pelaksana pengelolaan dampak gangguan kelancaran lalu lintas adalah
Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan
Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum serta
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan


Instansi pengawas pengelolaan dampak gangguan kelancaran lalu lintas
adalah Suku Dinas Perhubungan dan KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat
dan Jakarta Pusat.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan dampak gangguan kelancaran lalu lintas secara
periodik akan dilaporkan kepada Suku Dinas Perhubungan, KLH Jakarta
Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

3.3 DAMPAK PADA TAHAP PASCA PENGERUKAN

Komponen lingkungan yang akan terkena dampak penting pada tahap pasca
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 sesuai dengan prioritas dampak
penting adalah: Kuantitas Air Permukaan/Banjir, Persepsi Masyarakat dan
transportasi/lalu lintas.

3.3.1 Kuantitas Air Permukaan/Banjir


a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah Kuantitas air
permukaan/banjir di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI
Fase 1.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III17]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan rutin (maintenance dredging) sungai dan waduk JEDI
Fase 1.

c) Tolok Ukur Dampak


Berkurangnya genangan air/banjir setelah pengerukan rutin (maintenance
dredging) sungai dan waduk JEDI Fase 1.

d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


Mengurangi genangan air/banjir di sekitar lokasi pengerukan sungai dan
waduk JEDI Fase 1 setelah dilakukan pengerukan rutin (maintenance
dredging).

e) Pengelolaan Dampak
Untuk meningkatkan dampak positif pengerukan rutin (maintenance
dredging) sungai dan waduk JEDI Fase 1 terhadap penurunan kuantitas
air permukaan/genangan air/banjir, akan diupayakan melalui :
Sosialisasi kepada masyarakat sekitar masing-masing lokasi kegiatan
untuk menjaga kebersihan sungai dan waduk di sekitar lokasi tempat
tinggal mereka;
Secara rutin membersihkan sampah yang ada di masing-masing
sungai dan waduk dan melakukan pengerukan/maintenance dredging
secara rutin setiap 2 (dua) tahun sekali.

f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Lokasi pengelolaan dampak pengerukan rutin (maintenance dredging)
terhadap kuantitas air permukaan/banjir adalah di lokasi pengerukan
sungai dan waduk JEDI Fase 1 di Cengkareng Drain, Saluran Ciliwung-
Gn. Sahari, Saluran Sentiong Sunter, Sunter Drain bagian hilir dan Waduk
Melati.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan dampak pengerukan rutin (maintenance dredging) sungai dan
waduk JEDI Fase 1 terhadap kuantitas air permukaan/banjir akan
dilakukan selama sungai dan waduk JEDI Fase 1 beroperasi.

h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan


Pelaksana pengelolaan dampak pengerukan rutin (maintenance dredging)
Waduk dan Sungai JEDI Fase 1 terhadap kuantitas air permukaan/banjir
adalah Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan
Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum serta
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III18]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan
Instansi pengawas pengelolaan dampak pengerukan rutin (maintenance
dredging) sungai dan waduk JEDI Fase 1 terhadap kuantitas air
permukaan/banjir adalah Suku Dinas PU Tata Air dan KLH Jakarta
Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan dampak pengerukan rutin (maintenance dredging)
Sungai dan Waduk JEDI Fase 1 terhadap kuantitas air permukaan/banjir
secara periodik akan dilaporkan kepada Suku Dinas PU Tata Air, KLH
Jakarta Utara,Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan BPLHD Provinsi DKI
Jakarta.

3.3.2 Persepsi Masyarakat


a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah persepsi masyarakat
di sekitar lokasi pengerukan rutin (maintenance dredging) sungai dan
waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan rutin (maintenance dredging) sungai dan waduk JEDI
Fase 1.

c) Tolok Ukur Dampak


Persepsi masyarakat sekitar terhadap pelaksanaan pengerukan rutin
(maintenance dredging) sungai dan waduk JEDI Fase 1.

d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


Mengupayakan agar persepsi masyarakat di sekitar lokasi pengerukan
rutin (maintenance dredging) sungai dan waduk JEDI Fase 1 positif.

e) Pengelolaan Dampak
Upaya pengelolaan dampak kegiatan pengerukan rutin (maintenance
dredging) sungai dan waduk JEDI Fase 1 terhadap persepsi masyarakat
akan dilakukan melalui :
Mengelola berbagai dampak negatif yang akan muncul akibat
kegiatan pengerukan/maintenance dredging seperti kebisingan,
kebauan, gangguan lalu lintas seperti telah diuraikan sebelumnya;
Menginformasikan tentang pelepasan tenaga kerja setelah kegiatan
pengerukan telah selesai;

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III19]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
Koordinasi dengan tokoh masyarakat dalam penerimaan tenaga kerja
pengerukan/maintenance dredging dan ikut membantu berbagai
kegiatan sosial kemasyarakatan warga sekitar.

f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Lokasi pengelolaan dampak persepsi negatif masyarakat adalah di
sekitar lokasi pengerukan rutin sungai dan waduk JEDI Fase 1 di
Cengkareng Drain, Saluran Ciliwung-Gn. Sahari, Saluran Sentiong Sunter,
Sunter Drain bagian hilir dan Waduk Melati.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan dampak persepsi negatif mesyarakat akan dilakukan di
sekitar lokasi pengerukan rutin sungai dan waduk JEDI Fase 1.

h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan


Pelaksana pengelolaan dampak persepsi negatif masyarakat adalah
Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan
Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum serta
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan


Instansi pengawas pengelolaan dampak persepsi masyarakat adalah
KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Kelurahan sekitar.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan dampak persepsi masyarakat secara periodik akan
dilaporkan kepada KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan
BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

3.3.3 Transportasi/Lalu lintas


a) Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah lalu lintas di sekitar
lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan demobilisasi peralatan pengerukan JEDI Fase 1.

c) Tolok Ukur Dampak


Tidak terjadi kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi pengerukan sungai
dan waduk JEDI Fase 1 terutama pada saat jam-jam sibuk.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III20]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
d) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Mengendalikan agar tidak terjadi gangguan kelancaran lalu lintas di
sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 selama tahap
pasca pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

e) Pengelolaan Dampak
Pengelolaan dampak gangguan kelancaran lalu lintas akan diupayakan
melalui :
Menempatkan petugas pengatur lalu lintas di setiap lokasi
pengerukan untuk memperlancar kegiatan demobilisasi peralatan
pengerukan;
Menjaga kebersihan truk untuk mengangkut peralatan pengerukan;
Koordinasi dengan stakeholder yang relevan, termasuk di tingkat
kotamadya dan tingkat kecamatan, sepanjang periode pasca
pengerukan.

f) Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Lokasi pengelolaan dampak gangguan kelancaran lalu lintas adalah pada
badan-badan jalan di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI
Fase 1 di Cengkareng Drain, Saluran Ciliwung-Gn. Sahari, Saluran
Sentiong Sunter, Sunter Drain bagian hilir dan Waduk Melati.

g) Periode Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan dampak terhadap kelancaran lalu lintas akan dilakukan
selama tahap pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

h) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan


Pelaksana pengelolaan dampak gangguan kelancaran lalu lintas adalah
Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan
Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum serta
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

i) Pengawas Pengelolaan Lingkungan


Instansi pengawas pengelolaan dampak gangguan kelancaran lalu lintas
adalah Suku Dinas Perhubungan dan KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat
dan Jakarta Pusat.

j) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan


Hasil pengelolaan dampak gangguan kelancaran lalu lintas secara
periodik akan dilaporkan kepada Suku Dinas Perhubungan, KLH Jakarta
Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III21]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
Ringkasan pengelolaan lingkungan dapat dilihat pada Tabel III-1, sedangkan
lokasi pengelolaan lingkungan tahap pra pengerukan, pengerukan dan pasca
pengerukan dapat lihat pada Gambar III-1.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III22]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
PetaIII1.LOKASIPENGELOLAAN LINGKUNGAN
Keterangan:
KuantitasdanKualitasairpermukaan Persepsimasyarakat Transportasi/lalulintas
Kualitasudara,Kebisingan&kebauan
3.4 STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Pelaksanaan pengelolaan lingkungan tahap pengerukan dan tahap pasca


pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 dilakukan oleh pemrakarsa
kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Cipta
Karya Departemen Pekerjaan Umum dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
DKI Jakarta). Dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan,
pemrakarsa kegiatan sebagai penanggung jawab akan berkoordinasai dengan
Instansi Pembina, yaitu BPLHD Provinsi DKI Jakarta, KLH Jakarta Barat,
Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Selain itu, juga akan berkoordinasi dengan
masyarakat pemerhati/peduli lingkungan (Formapel) yang terdapat d
wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara serta dengan tokoh-
tokoh masyarakat (RT/RW/Kelurahan dan Dewan Kelurahan setempat).
Selama pekerjaan pengerukan berlangsung, pemrakarsa kegiatan akan
menempatkan Bagian Humas, Sosial Kemasyarakatan yang akan
berkoordinasi dengan instansi pembina dan tokoh-tokoh masyarakat. Di
lokasi proyek akan ditempatkan Posko Pengaduan.

Hasil implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan (RKL dan RPL)


akan dilaporkan setiap 6 bulan sekali pada tahap pengerukan dan tahap
pasca pengerukan ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta dengan tembusan ke KLH
Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan instatansi terkait lainnya.

Struktur organisasi yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan tahap Pra


pengerukan, pengerukan dan pasca pengerukan dapat dilihat pada Gambar
III-1.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III24]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
DITJEN SUMBER DAYA AIR (PIU: Balai Besar
INSTANSI TERKAIT DI LINGKUNGAN Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, MASYARAKAT PEMERHATI
PEMDA DKI JAKARTA (BPLHD, DAN DITJEN CIPTA KARYA (PIU: Direktorat
KLH JAKARTA BARAT, JAKARTA Pengembangan Penyehatan LIngkungan
PUSAT DAN JAKARTA TIMUR Pemukiman) Forum Masyarakat Peduli Lingkungan
PROVINSI DKI JAKARTA (PIU: DInas PU PROV. (FORMAPEL), RT/RW, Dekel,
DKI Jakarta Kelurahan)
PEMBINA

PELAKSANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PEMELIHARAAN
KESELAMATAN & HUMAS SOSIAL DAN
SARANA DAN CHIEF ENGINEERING PETUGAS KEAMANAN
KESEHATAN KERJA KEMASYARAKATAN
PRASARNA

Keterangan:
:GarisKomando
:GarisKoordinasi
SEKSIK3 :Bertanggungjawabataspengelolaandanpemantauanterhadap
keselamatandankesehatankerjaselamakegiatanpengerukan
berlangsung

Gambar III-1 Struktur Organisasi Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra


Pengerukan, Pengerukan dan Pasca Pengerukan Kegiatan
Pengerukan Sungai dan Waduk dalam Rangka Jedi Fase 1

Catatan:

Tugas pokok Bagian Humas, Sosial dan Kemasyarakatan adalah:


1. Memantau pelaksanaan pekerjaan pengerukan di lapangan setiap hari;
2. Berkoordinasi dengan Instansi Pembina/Instansi terkait dan masyarakat
pemerhati lingkungan (Formapel) maupun masyarakat umum di sekitar
lokasi pengerukan;
3. Menerima masukan-masukan dari Instansi Pembina/Instansi terkait dan
masyarakat terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
proyek dan pengelolaan lingkungan hidup untuk disampaikan kepada
pimpinan dan ditindak lanjuti.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III25]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
3.5 SISTEMATIKA LAPORAN IMPLEMENTASI RKL DAN RPL

Sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 tahun 2005


tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL,
sistematika laporan implementasi RKL dan RPL adalah sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan
1.1. Identitas Perusahaan
1.2. Lokasi Kegiatan
1.3. Deskripsi Kegiatan
1.4. Perkembangan Lingkungan Sekitar
Bab II. Pelaksanaan
2.1. RKL
2.1.1. Jenis Dampak dan Sumber Dampak
2.1.2. Upaya Pengelolaan
2.1.3. Lampiran Visualisasi Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan
2.2. RPL
2.2.1. Jenis Dampak dan Sumber Dampak
2.2.2. Uraian Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan
2.2.3. Lampiran Hasil Pelaksanaan Pengukuran
Bab III. Evaluasi
3.1. Tujuan Evaluasi
3.2. Evaluasi Kecenderungan (trend evaluation)
3.3. Evaluasi Tingkat Kritis (critical level evaluation)
3.4. Evaluasi Pentaatan (compliance evaluation)
Bab IV. Kesimpulan

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III26]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
Tabel III-1 Ringkasan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Jedi Fase 1

JenisDampak Sumber Tujuan TolokUkur UpayaPengelolaan Lokasi Periode InstitusiPengelolaanLingkungan


Lingkungan Dampak Pengelolaan Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
TAHAPPRAPENGERUKAN
1. Persepsi Sosialiasipublik Mengupayakan Persepsipositif Upayapengelolaandampakkegiatan Lokasi Pengelolaan Pemrakarsa KLHJakarta KLHJakarta
masyarakat kegiatan agarpersepsi masyarakat pengerukanrutinSungaidanWadukJEDIFase pengelolaan dampakpersepsi Kegiatan Utara,Jakarta Utara,Jakarta
pengerukan masyarakatdi terhadap 1terhadappersepsimasyarakatakandilakukan dampak negatif (Direktorat Barat,Jakarta Barat,Jakarta
Sungaidan sekitarlokasi pelaksanaan melalui: persepsinegatif mesyarakatakan Jenderal Pusatdan Pusatdan
WadukJEDIFase1 pengerukanrutin sosialisasi Memasangpapanpengumumandalam masyarakat dilakukandi SumberDaya Kelurahan BPLHD
sungaidanwaduk kegiatan rangkaakanmelakukankegiatanpengerukan adalahdi sekitarlokasi Airdan ProvinsiDKI
sekitar.
JEDIFase1positif pengerukan sungaidanwadukJediFase1sebelum sekitarlokasi pengerukanrutin Direktorat Jakarta
sungaidanwaduk dimulaikegiatanpengerukan; pengerukan sungaidan JenderalCipta
JEDIFase1 rutinsungaidan wadukJEDIFase Karya
Melakukankegiatansosialisasisecararutin wadukJEDIFase 1dilakukansejak Departemen
kepadamasyarakatsekitarlokasikegiatan 1diCengkareng tahappra Pekerjaan
padasaatakanmemulaikegiatan Drain,Saluran pengerukan Umumserta
pengerukan; CiliwungGn. Dinas
Koordinasidengantokohmasyarakatdan Sahari,Saluran Pekerjaan
aparat/instansiterkaitsebelumdanselama SentiongSunter, UmumProvinsi
pengerukanrutinsungaidanwadukJEDI SunterDrain DKIJakarta).
Fase1berlangsung. bagianhilirdan
WadukMelati

TAHAPPENGERUKAN
1.Kualitasudara Kegiatan Mencegah Kualitasudara Untukmencegahpenurunankualitasudaradan Lokasi Pengelolaan Pemrakarsa KLHdan KLHdan
danKebauan pengerukandan terjadinya ambientsesuaiSK. peningkatankebauandisekitarlokasikegiatan pengelolaan dampak Kegiatan Walikota Walikota
pengangkutan penurunan Gub.KDKIJakarta selamatahappengerukansungaidanwaduk dampakkualitas penurunan (Direktorat JakartaUtara, JakartaUtara,
materialkeruk kualitasudara No.551Tahun JEDIFase1akandiupayakanmelalui: udaradan kualitasudara Jenderal JakartaBarat JakartaBarat
(sampahdan ambiendan 2001tentang kebauanadalah danpeningkatan SumberDaya danJakarta danJakarta
lumpurkeruk) peningkatan PenetapanBaku Mempercepatpengangkutanmaterialkeruk dilokasi kebauanakan Airdan Pusat. Pusatserta
sebanyak+ kebauanselama MutuKualitas (sampahdanlumpurkeruk)ketempat pengerukan dilakukanselama Direktorat BPLHD
3
2.080.000m . tahappengerukan UdaraAmbiendan pembuanganakhir/disposalareasetiaphari; sungaidan kegiatan JenderalCipta ProvinsiDKI
sungaidanwaduk TingkatKebisingan Pengangkutanmaterialkeruk(sampahdan wadukJEDIFase operasional Karya Jakarta
JEDIFase1 DalamWilayah lumpurkeruk)olehkendaraantruk 1diCengkareng pengerukan Departemen
DKIJakartadan pengangkutdilakukantidakmelebihi Drain,Saluran sungaidan Pekerjaan
tingkatkebauan kapasitasangkutdanditutupdengan CiliwungGn. wadukJEDIFase Umumserta
sesuaiKepMenLH plastik/terpaluntukmenghindariceceran Sahari,Saluran 1berlangsung Dinas
No.Kep sampahdanlumpurpadabadanjalan,dan SentiongSunter, Pekerjaan
50/MENLH/11/19 dilakukandiluarjamsibukpadamalamhari SunterDrain UmumProvinsi
96tentangBaku (jam21.00s/d05.00WIB); bagianhilirdan DKIJakarta).
MutuTingkat Mobilisasikendaraanpengangkuttersebut WadukMelati
Kebauan dilakukandengankecepatanyangterbatas sertalokasi
40Km/jamuntukmenghindariceceran disposalarea
sampahdanlumpurkeruk;

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III27]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
JenisDampak Sumber Tujuan TolokUkur UpayaPengelolaan Lokasi Periode InstitusiPengelolaanLingkungan
Lingkungan Dampak Pengelolaan Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
Menggunakankendaraaanyangkondisibaik
dantelahlolosujiemisidengandiberistiker
lolosujiemisiuntukmemperkecilemisigas
buangdanmencegahtercecernyasampah
danlumpurkerukselamapengangkutanke
disposalarea;
Kontainerpenampungmaterialkeruk
sementaraakandilengkapidenganpenutup;
Trukpengangkutdilengkapidenganlapisan
kedapair(watertight)untukmencegah
ceceranlumpurtumpahkejalan;
Melakukanpemeriksaansecaraberkala
terhadapkondisilapisankedapair
(watertight)untukmencegahadanya
kebocoran.
2.Kebisingan Kegiatan Mencegah Kebisingansesuai Untukmencegahpeningkatankebisingandi Lokasi Pengelolaan Pemrakarsa KLHdan KLHdan
pengerukandan terjadinya SK.Gub.KDKI sekitarlokasikegiatanselamatahap pengelolaan dampak Kegiatan Walikota Walikota
pengangkutan peningkatan JakartaNo.551 pengerukansungaidanwadukJEDIFase1akan dampak kebisinganakan (Direktorat JakartaUtara, JakartaUtara,
materialkeruk kebisinganselama Tahun2001 diupayakanmelalui: kebisingan dilakukanselama Jenderal JakartaBarat JakartaBarat
(sampahdan tahappengerukan tentang adalahdilokasi kegiatan SumberDaya danJakarta danJakarta
lumpurkeruk) sungaidanwaduk PenetapanBaku Melaksanakanpengerukandalamcarayang pengerukan operasional Airdan Pusat. Pusatserta
sebanyak+ JEDIFase1 MutuKualitas efisienuntukmeminimalkandampak sungaidan pengerukan Direktorat BPLHD
3
2.080.000m . UdaraAmbiendan terhadapkebisingan; wadukJEDIFase sungaidan JenderalCipta ProvinsiDKI
TingkatKebisingan Mengikutiproseduroperasistandaruntuk 1diCengkareng wadukJEDIFase Karya Jakarta
DalamWilayah operasipengerukandanpemeliharaan Drain,Saluran 1berlangsung Departemen
DKIJakarta peralatandankendaraan; CiliwungGn. Pekerjaan
Menetapkanbataskecepatanmaksimum Sahari,Saluran Umumserta
untukkendaraanyangberoperasidilokasi SentiongSunter, Dinas
pengerukandanuntukdumptruck SunterDrain Pekerjaan
pengangkutanmaterialkeruk. bagianhilirdan UmumProvinsi
WadukMelati DKIJakarta).
sertalokasi
disposalarea

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III28]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
JenisDampak Sumber Tujuan TolokUkur UpayaPengelolaan Lokasi Periode InstitusiPengelolaanLingkungan
Lingkungan Dampak Pengelolaan Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
3.KuantitasAir Kegiatan Mengurangi Berkurangnya Untukmengurangiterjadinyagenangan dilokasisungai Sejaktahap Pemrakarsa SukuDinasPU SukuDinasPU
Permukaan pengerukan genangan genangan air/banjirakibatkegiatanpengerukanSungai danwadukJEDI pengerukan Kegiatan TataAirdan TataAir,KLH
sungaidanwaduk air/banjirdi air/banjirsetelah danwadukJEDIFase1,akandiupayakan Fase1di hinggapasca (Direktorat KLHJakarta JakartaUtara,
JEDIFase1 sekitarlokasi dilakukan melalui: Cengkareng pengerukan. Jenderal Utara,Jakarta JakartaBarat,
denganvolume pengerukan pengerukan Menyediakaninformasidanpendidikan Drain,Saluran SumberDaya Baratdan JakartaPusat
3
2.080.000m sungaidanwaduk kepadamasyarakatsekitarlokasiproyek CiliwungGn. Airdan JakartaPusat danBPLHD
JEDIFase1setelah masingmasingtentangmenjagasungai/ Sahari,Saluran Direktorat ProvinsiDKI
pengerukan drainasekanaldanwadukmenjadibersih; SentiongSunter, JenderalCipta Jakarta.
dilakukan SunterDrain Karya
Pemasanganpapanpengumumantentang bagianhilirdan Departemen
dilaksanakannyakegiatanpengerukasnpada WadukMelati Pekerjaan
lokasilokasiyangakandikeruk,sebelum Umumserta
kegiatanpengerukandilaksanakan; Dinas
Melaksanakanpengerukandengan Pekerjaan
menggunakanperalatankerukyang UmumProvinsi
memenuhistandardansesuaidenganSOP. DKIJakarta)
4.KualitasAir Kegiatan Mencegah/mengh Tidakterjadi Untukmencegah/menghindariterjadinya Dimasing Selamatahap Pemrakarsa SukuDinasPU Secara
Permukaan pengerukan indariterjadinya pencemaran/penu pencemaran/penurunankualitasairpermukaan masinglokasi pengerukan Kegiatan TataAirdan periodikakan
sungaidanwaduk pencemaran/penu runankualitasair akibatkegiatanpengerukansungaidanwaduk pengerukan sungaidan (Direktorat KLHJakarta dilaporkanke
JEDIFase1 runankualitasair permukaanakibat JEDIFase1akandiupayakanmelalui: sungaidan wadukJEDIFase Jenderal Utara,Jakarta SukuDinas
denganvolume permukaan peningkatan wadukJEDIFase 1. SumberDaya Baratdan Perhubungan,
3
2.080.000m . (meningkatnya konsentrasiTSS Timbulnyadampakinitidakdapatdihindari 1diCengkareng Airdan JakartaPusat KLHJakarta
TSS)disekitar karenasifatkegiatanyangalamidapat Drain,Saluran Direktorat Utara,Jakarta
lokasiproyek memperbaikisendiri,dankarenaituhanya CiliwungGn. JenderalCipta Barat,Jakarta
pengerukan dapatdipantau. Sahari,Saluran Karya Pusatdan
SentiongSunter, Departemen BPLHD
SunterDrain Pekerjaan ProvinsiDKI
bagianhilirdan Umumserta Jakarta
WadukMelati. Dinas
Pekerjaan
UmumProvinsi
DKIJakarta).
5.LimbahPadat Kegiatan Mencegah/meng Kebersihan Untukmencegah/menghindaripengotoran Dimasing Selamatahap Pemrakarsa SukuDinas Secara
pengerukandan hindari lingkungan/tidak lingkunganakibatsampahselama masinglokasi pengerukan Kegiatan Kebersihan periodikakan
pengangkutan pengotoran tercecernya pengerukan/pemisahanmaterialkeruk pengerukan sungaidan (Direktorat danKLH dilaporkanke
materialkeruk lingkunganakibat sampahdisekitar (sampah)SungaidanWadukJEDIFase1akan sungaidan wadukJEDIFase Jenderal Jakarta SukuDinas
(sampahdan pengerukan/ lokasi diupayakanmelalui: wadukJEDI 1. SumberDaya Utara, Kebersihan,
lumpurkeruk) emisahan pengerukan Fase1di Airdan JakartaBarat KLHJakarta
sebanyak+ materialkeruk sungaidan Mengumpulkansampahhasilpengerukan Cengkareng Direktorat danJakarta Utara,Jakarta
3
2.080.000m . (sampah). wadukJEDIFase danpemisahanmaterialkeruk(sampahdan Drain,Saluran JenderalCipta Pusat Barat,Jakarta
1 lumpurkeruk)agartidaktercecerke CiliwungGn. Karya Pusatdan
lingkungansekitarnya; Sahari,Saluran Departemen BPLHD
Mempercepatpengangkutansampahhasil Sentiong Pekerjaan ProvinsiDKI
pengerukandanpemisahanmaterialkeruk Sunter,Sunter Umumserta Jakarta

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III29]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
JenisDampak Sumber Tujuan TolokUkur UpayaPengelolaan Lokasi Periode InstitusiPengelolaanLingkungan
Lingkungan Dampak Pengelolaan Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
sungaidanwadukJEDIFase1kelokasi Drainbagian Dinas
pembuangan(TPA)bekerjasamadengan hilirdan Pekerjaan
SudinKebersihanataupihakswastayang WadukMelati. Umum
mempunyaiijindariPemdaDKIJakarta ProvinsiDKI
(DinasKebersihan); Jakarta).
Melakukanpengawasankebersihan
lingkungandilokasipengerukansungaidan
wadukJEDIFase1danbadanjalansekitar
secarakontinyusetiaphariselamakegiatan
pengerukanberlangsungdengan
menempatkanpetugaspemantaukhusus.
6.KesempatanKerja Kegiatan Mengupayakan Jumlahtenaga Upayapengelolaandampakkegiatanmobilisasi Dimasing Selamatahap Pemrakarsa KLHdan Secara
danBerusaha mobilisasitenaga agarmasyarakat kerjabagi tenagakerjaterhadapkesempatankerjadan masinglokasi pengerukan Kegiatan Walikota periodikakan
kerja disekitarlokasi masyarakatdi berusahaakandilakukanmelalui: pengerukan sungaidan (Direktorat Administrasi dilaporkan
pengerukan sekitarlokasi sungaidan wadukJEDIFase Jenderal JakartaUtara, kepadaKLH
sungaidanwaduk pengerukan Menginformasikanlowongankerjayang wadukJEDIFase 1diCengkareng SumberDaya JakartaBarat JakartaUtara,
JEDIFase1dapat sungaidanwaduk dibutuhkandiProyekPengerukansungaidan 1diCengkareng Drain,Saluran Airdan danJakarta JakartaBarat,
mendapatkan JEDIFase1 wadukJEDIfase1kepadamasyarakat Drain,Saluran CiliwungGn. Direktorat Pusat JakartaPusat
kesempatankerja sekitarmelaluiKantorKecamatan/Kelurahan CiliwungGn. Sahari,Saluran JenderalCipta danBPLHD
danberusahadi danSukuDinasTenagaKerja; Sahari,Saluran SentiongSunter, Karya ProvinsiDKI
sekitarlokasi Mengutamakan/memprioritaskanbagi SentiongSunter, SunterDrain Departemen Jakarta.
pengerukan penduduksekitarproyekuntukmengisi SunterDrain bagianhilirdan Pekerjaan
lowonganpekerjaanyangdibutuhkanselama bagianhilirdan WadukMelati Umumserta
tahapoperasionalpengerukansungaidan WadukMelati Dinas
wadukJEDIfase1sepanjangpersyaratandan Pekerjaan
kualifikasi/ketrampilanyangdibutuhkan UmumProvinsi
proyekterpenuhi. DKIJakarta).
7.Persepsi Kegiatantenaga Mengupayakan Persepsi Upayapengelolaandampakkegiatanmobilisasi Dimasing Pengelolaan Pemrakarsa KLHdan KLHJakarta
Masyarakat kerja,mobilisasi agarpersepsi masyarakat peralatandankendaraanpengangkutmaterial masinglokasi dampakpersepsi Kegiatan Walikota Utara,Jakarta
peralatandan masyarakatdi terhadapkegiatan keruk(sampahdanlumpurkeruk),kegiatan pengerukan masyarakatakan (Direktorat Administrasi Barat,Jakarta
kendaraan sekitarlokasi pengerukan pengerukandanpengangkutanmaterialkeruk sungaidan dilakukanselama Jenderal JakartaUtara, Pusatdan
pengangkut pengerukan sungaidanwaduk (sampahdanlumpurkeruk)terhadappersepsi wadukJEDIFase tahap SumberDaya JakartaBarat BPLHD
materialkeruk sungaidanwaduk JEDIFase1 masyarakatakandilakukanmelalui: 1diCengkareng pengerukan Airdan danJakarta ProvinsiDKI
(sampahdan JEDIFase1positif Drain,Saluran sungaidan Direktorat Pusat. Jakarta
lumpurkeruk), Membuatpapanpengumumantentang CiliwungGn. wadukJEDIFase JenderalCipta
dankegiatan pelaksanaankegiatanpengerukansebelum Sahari,Saluran 1. Karya
pengerukan kegiatanpengerukandimulaidanmemasang SentiongSunter, Departemen
padajarak1kmdaripapanpengumuan; SunterDrain Pekerjaan
Persyaratanbagikontraktorpengerukan: bagianhilirdan Umumserta
penggunaanalatkerukyangmemenuhi WadukMelati. Dinas
standardanpergerakan/manuveralatkeruk Pekerjaan
sesuaidenganSOPpengerukan; UmumProvinsi
Mengelolauntukmengantisipasidampak DKIJakarta).

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III30]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
JenisDampak Sumber Tujuan TolokUkur UpayaPengelolaan Lokasi Periode InstitusiPengelolaanLingkungan
Lingkungan Dampak Pengelolaan Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
pentingfisikkimia,biologi,dansosial
ekonomi,budayasertadarimasingmasing
komponenproyekkegiatan;
Melanjutkankegiataninformaldenganpara
pemimpinmasyarakatsebagaikemajuan
kegiatanpengerukanuntuk
mempertahankandukungandari
masyarakat;
Melanjutkanuntukmemberikaninformasi
kepadastakeholderyangrelevandan
masyarakatyangberpotensiterkenadampak
selamakegiatanpengerukan;
Memberikaninformasikesempatankerja
dalamproyekpengerukankepada
masyarakatsekitarlokasipengerukan
melaluikantorkelurahandanKantor
KecamatandanKantorTenagaKerja;
Memprioritaskantenagakerjadari
masyarakatsetempatselamabekerjadalam
kegiatanpengerukansepanjangmereka
memenuhipersyaratandankualifikasi;
Menyediakanpelatihanyangmemadaiuntuk
stafdilokasipengerukanuntuk
mengoperasikanperalatanberat,melakukan
pengerukan,danmengangkutmaterial
keruk.
Mendidikstafuntukmelakukanperilaku
yangsesuaidilokasipengerukansetiapsaat.
8. Gangguan Kegiatan Mengupayakan Angkakriminalitas Upayapengelolaandampakkegiatanmobilisasi Lokasi selamatahap Pemrakarsa KLHdan secara
Kamtibmas mobilisasi agarangka didalamdandi peralatanterhadapkamtibmasakandilakukan pengelolaan pengerukan Kegiatan Walikota periodikakan
peralatandan kriminalitasdi sekitarlokasi melalui: dampak sungaidan (Direktorat Administrasi dilaporkan
kendaraan dalamdandi pengerukan Menyediakanpelatihanyangmemadaiuntuk gangguan wadukJEDIFase Jenderal JakartaUtara, kepadaKLH
pengangkut sekitarlokasi sungaidanwaduk stafdilokasipengerukanuntuk kamtibmas 1. SumberDaya JakartaBarat JakartaUtara,
materialkeruk pengerukan JEDIFase1dan mengoperasikanperalatanberatdanuntuk adalahdidalam Airdan danJakarta JakartaBarat,
(sampahdan sungaidanwaduk tidakterjadinya melakukanpengerukan; dandisekitar Direktorat Pusat JakartaPusat
lumpurkeruk) JEDIFase1dapat komplain lokasi JenderalCipta danBPLHD
ditekanserendah masyarakat Menyediakanpetugaskeamananyang pengerukan Karya ProvinsiDKI
mungkin terhadap memadaidisetiaplokasipengerukan. sungaidan Departemen Jakarta
pelaksanaan wadukJEDIFase Pekerjaan
pengerukandan 1diCengkareng Umumserta
aktivitastenaga Drain,Saluran Dinas
kerjaoperasional CiliwungGn. Pekerjaan

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III31]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
JenisDampak Sumber Tujuan TolokUkur UpayaPengelolaan Lokasi Periode InstitusiPengelolaanLingkungan
Lingkungan Dampak Pengelolaan Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
pengerukan Sahari,Saluran UmumProvinsi
sungaidanwaduk SentiongSunter, DKIJakarta)
JEDIFase1 SunterDrain
bagianhilirdan
WadukMelati
9.Saranadan Kegiatan Mengupayakan Kondisisaranadan Upayapengelolaandampakkegiatanmobilisasi Lokasi selamatahap Kontraktor KLHdan Secara
PrasaranKota mobilisasi agarsaranadan prasaranakota peralatanterhadapsaranadanprasaranakota pengelolaan operasional Pelaksana Walikota periodikakan
peralatan prasarankota danjumlah akandilakukanmelalui: dampaksarana pengerukan Pengerukan Administrasi dilaporkan
pengerukandan tidakterganggu komplainyang danprasarana sungaidan dan JakartaUtara, kepadaKLH
kegiatan olehkegiatan diterimaterhadap Penempatanalatalatberatyangsesuai kotaadalahdi wadukJEDIFase Pemrakarsa JakartaBarat JakartaUtara,
pengerukan pengerukan kegiatan dengantempatnya; masingmasing 1 Kegiatan danJakarta JakartaBarat,
sungaidanwaduk pengerukan Menyediakanpelatihanyangmemadaiuntuk lokasi (Direktorat Pusat JakartaPusat
JEDIFase1positif sungaidanwaduk stafdilokasipengerukanuntuk pengerukan Jenderal danBPLHD
JEDIFase1 mengoperasikanperalatanberat; sungaidan SumberDaya ProvinsiDKI
Koordinasidankerjasamateknisdengan wadukJEDIFase Airdan Jakarta.
stakeholderyangrelevan(seperti 1diCengkareng Direktorat
keberadaanpipaairminummilikPAM Drain,Saluran JenderalCipta
Jaya/Aerta/Palyja),termasukditingkat CiliwungGn. Karya
kotamadyadantingkatkecamatan,yang Sahari,Saluran Departemen
bertanggungjawabatasinfrastrukturdan SentiongSunter, Pekerjaan
fasilitasperkotaansepanjangkegiatan SunterDrain Umumserta
pengerukan. bagianhilirdan Dinas
WadukMelati Pekerjaan
UmumProvinsi
DKIJakarta)
10.Transportasi/lalu Kegiatan Mengendalikan Tidakterjadi Pengelolaandampakgangguankelancaranlalu Lokasi Selamatahap Pemrakarsa SukuDinas Secara
lintas mobilisasi agartidakterjadi kemacetanlalu lintasakandiupayakanmelalui: pengelolaan pengerukan Kegiatan Perhubungan periodikakan
peralatan, gangguan lintasdisekitar dampak sungaidan (Direktorat danKLH dilaporkan
operasional kelancaranlalu lokasipengerukan Memberikanpemberitahuantentang gangguan wadukJEDIFase Jenderal JakartaUtara, kepadaSuku
pengerukan lintasdisekitar sungaidanwaduk kegiatanpengerukandijalanjalanyangakan kelancaranlalu 1 SumberDaya JakartaBarat Dinas
(peralatanberat) lokasipengerukan JEDIFase1 dansaatinidipengaruhiolehkegiatan; lintasadalah Airdan danJakarta Perhubungan,
danpengangkutan sungaidanwaduk terutamapada Memberikanramburambupemberitahuan padabadan Direktorat Pusat KLHJakarta
materialkeruk JEDIFase1selama saatjamjamsibuk dilokasiyangtepatdimasingmasinglokasi badanjalandi JenderalCipta Utara,Jakarta
(sampahdan tahappengerukan pengerukanuntukmeminimalkanresiko sekitarlokasi Karya Barat,Jakarta
lumpurkeruk) sungaidanwaduk keselamatan; pengerukan Departemen Pusatdan
sungaidanwaduk JEDIFase1 Menempatkanpetugaspengaturlalulintasdi sungaidan Pekerjaan BPLHD
JEDIFase1 setiaplokasipengerukanuntukmengatur wadukJEDIFase Umumserta ProvinsiDKI
antriantruktrukpengangkut; 1diCengkareng Dinas Jakarta
Drain,Saluran Pekerjaan
Pengangkutanmaterialkeruk(sampahdan CiliwungGn. UmumProvinsi
lumpurkeruk)olehkendaraantruk Sahari,Saluran DKIJakarta)
pengangkutdilakukantidakmelebihi SentiongSunter,
kapasitasangkutdanditutupdengan SunterDrain
plastik/terpaluntukmenghindariceceran bagianhilirdan
sampahdanlumpurpadabadanjalan,dan WadukMelati

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III32]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
JenisDampak Sumber Tujuan TolokUkur UpayaPengelolaan Lokasi Periode InstitusiPengelolaanLingkungan
Lingkungan Dampak Pengelolaan Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
dilakukandiluarjamsibukpadamalamhari
(jam21.00s/d05.00WIB);
Mobilisasikendaraanpengangkuttersebut
dilakukandengankecepatanyangterbatas
40Km/jamuntukmenghindariceceran
sampahdanlumpurkeruk;
Trukpengangkutdilengkapidenganlapisan
kedapair(watertight)untukmencegah
ceceranlumpurtumpahkejalan;
Melakukanpemeriksaansecaraberkala
terhadapkondisilapisankedapair
(watertight)untukmencegahadanya
kebocoran;
Penempatanalatalatberatyangsesuai
dengantempatnya;
Menjagakebersihantrukuntukmengangkut
bahandikeruk;
Menyediakanpelatihanyangmemadaiuntuk
stafdilokasipengerukanuntuk
mengoperasikanperalatanberat;
Melaksanakanpengerukandan
pengangkutanbahanbahanyangdikeruk
selamaperiodeoffpeak;
Koordinasidenganstakeholderyangrelevan,
termasukditingkatkotamadyadantingkat
kecamatan,sepanjangperiodepengerukan.
C.TAHAPPASCAPENGERUKAN
1.KuantitasAir Kegiatan Mengurangi Berkurangnya Untukmeningkatkandampakpositif Lokasi Selamasungai Pemrakarsa SukuDinasPU secara
Permukaan/Banjir pengerukanrutin genangan genangan pengerukanrutin(maintenancedredging) pengelolaan danwadukJEDI Kegiatan TataAirdan periodikakan
(maintenance air/banjirdi air/banjirsetelah sungaidanwadukJEDIFase1terhadap dampak Fase1 (Direktorat KLHJakarta dilaporkan
dredging)sungai sekitarlokasi pengerukanrutin penurunankuantitasairpermukaan/genangan pengerukan beroperasi. Jenderal Utara,Jakarta kepadaSuku
danwadukJEDI pengerukan (maintenance air/banjir,akandiupayakanmelalui: rutin SumberDaya Baratdan DinasPUTata
Fase1. sungaidanwaduk dredging)sungai (maintenance Airdan JakartaPusat. Air,KLH
JEDIFase1setelah danwadukJEDI Sosialisasikepadamasyarakatsekitar dredging) Direktorat Jakarta
dilakukan Fase1. masingmasinglokasikegiatanuntuk terhadap JenderalCipta Utara,Jakarta
pengerukanrutin menjagakebersihansungaidanwadukdi kuantitasair Karya Barat,Jakarta
(maintenance sekitarlokasitempattinggalmereka; permukaan/ban Departemen Pusatdan
dredging) Secararutinmembersihkansampahyangada jiradalahdi Pekerjaan BPLHD
dimasingmasingsungaidanwadukdan lokasi Umumserta ProvinsiDKI
melakukanpengerukan/maintenance pengerukan Dinas Jakarta
dredgingsecararutinsetiap2(dua)tahun sungaidan Pekerjaan

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III33]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
JenisDampak Sumber Tujuan TolokUkur UpayaPengelolaan Lokasi Periode InstitusiPengelolaanLingkungan
Lingkungan Dampak Pengelolaan Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
sekali.. wadukJEDIFase UmumProvinsi
1diCengkareng DKIJakarta).
Drain,Saluran
CiliwungGn.
Sahari,Saluran
SentiongSunter,
SunterDrain
bagianhilirdan
WadukMelati.
2.Persepsi Kegiatan Mengupayakan Persepsi Upayapengelolaandampakkegiatan Disekitarlokasi Pengelolaan Pemrakarsa KLHJakarta secara
Masyarakat pengerukanrutin agarpersepsi masyarakat pengerukanrutin(maintenancedredging) pengerukan dampakpersepsi Kegiatan Utara,Jakarta periodikakan
(maintenance masyarakatdi sekitarterhadap sungaidanwadukJEDIFase1terhadap rutinsungaidan negatif (Direktorat Barat,Jakarta dilaporkan
dredging)sungai sekitarlokasi pelaksanaan persepsimasyarakatakandilakukanmelalui: wadukJEDIFase mesyarakatakan Jenderal Pusatdan kepadaKLH
danwadukJEDI pengerukanrutin pengerukanrutin Mengelolaberbagaidampaknegatifyang 1diCengkareng dilakukandi SumberDaya Kelurahan JakartaUtara,
Fase1. sungaidanwaduk sungaidanwaduk akanmunculakibatkegiatan Drain,Saluran sekitarlokasi Airdan sekitar. JakartaBarat,
JEDIFase1positif. JEDIFase1 pengerukan/maintenancedredgingseperti CiliwungGn. pengerukan Direktorat JakartaPusat
kebisingan,kebauan,gangguanlalulintas Sahari,Saluran rutinsungaidan JenderalCipta danBPLHD
sepertitelahdiuraikansebelumnya; SentiongSunter, wadukJEDIFase Karya ProvinsiDKI
SunterDrain 1 Departemen Jakarta.
Menginformasikantentangpelepasantenaga bagianhilirdan Pekerjaan
kerjasetelahkegiatanpengerukantelah WadukMelati Umumserta
selesai; Dinas
Koordinasidengantokohmasyarakatdalam Pekerjaan
penerimaantenagakerjapengerukan/ UmumProvinsi
maintenancedredgingdanikutmembantu DKIJakarta)
berbagaikegiatansosialkemasyarakatan
wargasekitar.
3.Transportasi/Lalu Kegiatan Mengendalikan Tidakterjadi Pengelolaandampakgangguankelancaranlalu Lokasi selamatahap Pemrakarsa SukuDinas secara
lintas demobilisasi agartidakterjadi kemacetanlalu lintasakandiupayakanmelalui: pengelolaan pengerukan Kegiatan Perhubungan periodikakan
peralatan gangguan lintasdisekitar dampak sungaidan (Direktorat danKLH dilaporkan
pengerukanJEDI kelancaranlalu lokasipengerukan Menempatkanpetugaspengaturlalulintasdi gangguan wadukJEDIFase Jenderal JakartaUtara, kepadaSuku
Fase1 lintasdisekitar sungaidanwaduk setiaplokasipengerukanuntuk kelancaranlalu 1. SumberDaya JakartaBarat Dinas
lokasipengerukan JEDIFase1 memperlancarkegiatandemobilisasi lintasadalah Airdan danJakarta Perhubungan
sungaidanwaduk terutamapada peralatanpengerukan; padabadan Direktorat Pusat. ,KLHJakarta
JEDIFase1selama saatjamjam Menjagakebersihantrukuntukmengangkut badanjalandi JenderalCipta Utara,Jakarta
tahappasca sibuk. peralatanpengerukan; sekitarlokasi Karya Barat,Jakarta
pengerukan Koordinasidenganstakeholderyangrelevan, pengerukan Departemen Pusatdan
sungaidanwaduk termasukditingkatkotamadyadantingkat sungaidan Pekerjaan BPLHD
JEDIFase1. kecamatan,sepanjangperiodepasca wadukJEDIFase Umumserta ProvinsiDKI
pengerukan. 1diCengkareng Dinas Jakarta
Drain,Saluran Pekerjaan
CiliwungGn. UmumProvinsi
Sahari,Saluran DKIJakarta).
SentiongSunter,

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III34]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
JenisDampak Sumber Tujuan TolokUkur UpayaPengelolaan Lokasi Periode InstitusiPengelolaanLingkungan
Lingkungan Dampak Pengelolaan Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
SunterDrain
bagianhilirdan
WadukMelati

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL) [III35]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
DAFTAR PUSTAKA

APHA, 1992. Standard Methods, APHA, AWWA, WPCF, Washington DC


BPLHD., 2008. Laporan Status Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Penjaringan dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Cengkareng dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Kembangan dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Kebun Jeruk dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Sawah Besar dalam Angka, Tahun 2008
BPS, Kecamatan Pademangan dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Kemayoran dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Tanjung Priok dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Koja dalam Angka, Tahun 2008
BPS, Kecamatan Kelapa Gading dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Tanah Abang dalam Angka, Tahun 2008
Louis Berger Inc. and PT. Indah Karya (Persero). Drainage Management for
Jakarta: Priority Assistance, WJEMP DKI 3-8,), April 2004.
Nippon Koei and Kwarsa Hexagon (2005) Outline Plan for Major Drainage and
Small Lakes Management in Jabodetabek-Bopunjur Area, WJEMP
Pusat 3-10, , June 2005.
Soemarwoto, O. 1991. Analisis Dampak Lingkungan (Environmental Dampak
Analysis) . Gajah Mada Universitas Press, Yokyakarta.
World Bank (2008). Preliminary Assessment of Sediment Quality, Final Report 28
October 2008

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL)
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
LAMPIRAN
SOP Pengerukan:
1. Pengerukan di masing-masing areal/lokasi sungai dan waduk Jedi Fase 1
dilakukan dengan menggunakan peralatan yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi di lapangan;
2. Pada lokasi sungai/waduk yang memungkinkan ditempatkan disposal
area temporer, material keruk akan ditempatkan/ditampung sementara di
lokasi disposal area temporer. Sedangkan yang tidak memungkinkan
ditempatkan disposal area temporer, material keruk akan langsung
diangkut ke lokasi disposal area akhir, yaitu di lahan areal Ancol Barat
Bagian Timur;
3. Sebelum ditempatkan di disposal area temporer maupun akhir, material
keruk terlebih dahulu ditiriskan menggunakan kontainer;
4. Di setiap lokasi pengerukan akan ditempatkan petugas lapangan yang
memantau kebersihan lingkungan terutama ceceran-ceceran lumpur dan
sedimen;
5. Kontainer penampung material keruk sementara akan dilengkapi dengan
penutup;
6. Pengangkutan material keruk dilakukan dengan menggunakan dump
truck kapasitas + 20 m3;
7. Truk pengangkut dilengkapi dengan lapisan kedap air (watertight)
untuk mencegah ceceran lumpur tumpah ke jalan;
8. Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi lapisan kedap
air (watertight) untuk mencegah adanya kebocoran;
9. Persyaratan bagi kontraktor pengerukan: penggunaan alat keruk yang
memenuhi standar dan pergerakan/manuver alat keruk sesuai dengan
SOP pengerukan;
10. Di setiap lokasi pengerukan akan ditempatkan Posko dan petugas
lapangan yang akan memantau kebersihan lingkungan, berkoordinasi
dengan Instansi terkait dan masyarakat serta menerima pegaduan/usul
masyarakat untuk disampaikan ke pimpinan dan ditindak lanjuti.

RencanaPengelolaanLingkunganHidup(RKL)
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDI)
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
(RPL)

KEGIATAN PENGERUKAN SUNGAI DAN WADUK DI DKI JAKARTA FASE 1


DALAM RANGKA JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT /
JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE PROJECT
(JUFMP / JEDIP)

JAKARTA
2010
KATA PENGANTAR

Project Management Unit (PMU), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,


Departemen Pekerjaan Umum yang akan melaksanakan Kegiatan
pengerukan sungai dan waduk di DKI Jakarta Fase 1 Dalam Rangka Jakarta
Urgent Flood Mitigation Project/Jakarta Emergency Dredging Initiative Project
(JUFMP/JEDIP) merasa berkewajiban untuk ikut berperan serta dalam
melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Berdasarkan hasil kajian ANDAL telah diidentifikasi adanya dampak-
dampak penting akibat kegiatan tersebut baik pada tahap pra pengerukan,
tahap pengerukan maupun tahap pasca pengerukan yang perlu dikelola agar
kelestarian lingkungan dapat tercapai. Usaha-usaha pengelolaan terhadap
dampak penting tersebut secara rinci diuraikan dalam dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup (RKL). Untuk mengetahui
keberhasilan/efektivitas pengelolaan lingkungan yang dilakukan, perlu
dilakukan pemantauan lingkungan yang dituangkan dalam dokumen
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
Dengan adanya dokumen RKL dan RPL ini diharapkan dampak negatif yang
akan muncul dapat dikurangi atau dihindari, dan dampak positif yang akan
muncul dapat ditingkatkan atau dikembangkan.
Atas kerjasama, perhatian serta bantuan dari semua pihak khususnya tim
teknis dan komisi Amdal Daerah Provinsi DKI Jakarta sehingga dokumen
RKL dan RPL ini dapat tersusun, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Fabruari 2010

Project Management Unit (PMU)


Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Departemen Pekerjaan Umum

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [i]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...... i


DAFTAR ISI... ii
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR PETA ......... iv

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................I-1


1.1 LATAR BELAKANG ...............................................................................................................I-1
1.2 TUJUAN DAN KEGUNAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP .........................................I-3
1.2.1 Tujuan Pemantauan Lingkungan .............................................................................I-3
1.2.2 Kegunaan Pemantauan Lingkungan ........................................................................I-3

BAB II LINGKUP RENCANA PEMANTUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)


DAN PELAKSANAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN ............................... II-1
2.1 LINGKUP PEMANTAUAN..................................................................................................... II-1
2.2 PELAKSANAAN PEMANTAUAN ........................................................................................... II-1
2.2.1 Tahap Pra Pengerukan ........................................................................................... II-1
2.2.1.1 Persepsi Masyarakat............................................................................... II-1
2.2.2 Tahap Pengerukan ................................................................................................. II-2
2.2.2.1 Kualitas Udara dan Kebauan.................................................................. II-2
2.2.2.2 Kebisingan ............................................................................................. II-3
2.2.2.3 Kuantitas Air Permukaan/Banjir ............................................................ II-4
2.2.2.4 Kualitas Air Permukaan ......................................................................... II-6
2.2.2.5 Limbah Padat/ Sampah .......................................................................... II-7
2.2.2.6 Kesempatan Kerja dan Berusaha............................................................ II-8
2.2.2.7 Persepsi Masyarakat............................................................................... II-9
2.2.2.8 Kamtibmas ........................................................................................... II-10
2.2.2.9 Sarana dan Prasarana Kota................................................................... II-11
2.2.2.10 Transportasi/Lalu Lintas ...................................................................... II-12
2.2.3 Tahap Pasca Pengerukan ..................................................................................... II-13
2.2.3.1 Kuantitas Air Permukaan/Banjir .......................................................... II-13
2.2.3.2 Persepsi Masyarakat............................................................................. II-14
2.2.3.3 Transportasi/Lalu Lintas ...................................................................... II-15

DAFTAR PUSTAKA

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [ii]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
DAFTAR TABEL

Tabel II-1 Ringkasan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Pengerukan


Sungai dan Waduk di DKI Jakarta (JEDI Fase 1) .............................................II-17

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [iii]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
DAFTAR PETA

Peta II-1 Lokasi Pemantauan Lingkungan Tahap Pra pengerukan dan Pengerukan ........II-24

Peta II-2 Lokasi Pemantauan Lingkungan Tahap Pasca Pengerukan...............................II-25

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [iv]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Wilayah DKI Jakarta merupakan pusat politik dan ekonomi Indonesia,


dengan populasi melebihi 24 juta. Wilayah Kota Jakarta sendiri berpenduduk
sekitar 9 juta merupakan Daerah Khusus Ibukota (DKI). DKI terletak di
delta Sungai Ciliwung dan sekitar 40% dari wilayahnya berada di bawah
permukaan laut. Setiap tahun, sebagian besar bagian kota mengalami banjir
di musim hujan, umumnya dari bulan November hingga bulan April.

Besarnya dampak yang diakibatkan oleh banjir di Ibu Kota telah menjadi isu
Nasional akibat kerugian keuangan yang besar dan berdampak pada
masyarakat di wilayah Jakarta. Dalam rangka mengurangi besarnya kerugian
dan kerusakan akibat banjir, Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi
serangkaian saluran pengendali banjir, saluran pembuangan dan waduk
yang memerlukan perbaikan dalam waktu yang mendesak. Rehabilitasi
bangunan ini akan mengurangi risiko banjir dan membawa manfaat
langsung tehadap lebih dari satu juta orang yang tinggal dan bekerja di
daerah-daerah rawan banjir.

Pemerintah Indonesia telah mengajukan pinjaman kepada Bank Dunia untuk


membiayai pekerjaan pengerukan dan perbaikan sebagian besar bagian dari
sistem drainase yang ada di Jakarta. Salah satu proyek yang diusulkan adalah
Jakarta Emergency Dredging Initiative-JEDI yang termasuk dalam Proyek
Mitigasi Banjir Jakarta (Jakarta Urgent Flood Mitigation Project-JUFMP) yang
bertujuan untuk mengurangi timbunan endapan di saluran pengendali banjir.
Endapan tersebut dapat mengurangi kapasitas tampung menjadi setengah
kali dari kapasitas desain.

Salah satu kegiatan di dalam proyek JEDI adalah pekerjaan pengerukan ke


16 struktur drainase. Pemrakarsa proyek ini adalah Direktorat Jenderal Cipta
Karya dan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Departemen
Pekerjaan Umum serta Pemerintah Jakarta (DKI), dengan tanggung jawab
untuk:

1) Tiga saluran drainase nasional di bawah kewenangan Ditjen Cipta Karya:


(i) Tanjungan, (ii) Angke Hilir, dan (iii) Cideng-Thamrin;

2) Tiga banjir kanal di bawah kewenanganan Ditjen SDA: (i) Cengkareng


Drain, (ii) Banjir Kanal Barat; dan (iii) Sunter;

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [I1]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
3) Lima saluran drainase (DPU DKI): (i) Ciliwung-Gunung Sahari, (ii)
Sentiong-Sunter, (iii) Grogol-Sekretaris, (iv) Pakin-Kali Besar-Jelakeng,
dan (v) Krukut-Cideng;

4) Lima waduk (DPU DKI): (i) Waduk Pluit, (ii) Waduk Sunter Utara, (iii)
Waduk Sunter Selatan, (iv) Waduk Sunter Timur III, dan (v) Waduk
Melati.

Pada Fase 1 dari proyek JEDI, empat saluran drainase/sungai dan satu
waduk, telah dipilih sebagi lokasi uji perencanaan dan teknik desain serta
metode-metode pengelolaan lingkungan hidup terhadap keseluruhan lokasi
proyek. Lokasi-lokasi tersebut dipilih karena diperkirakan memiliki dampak
lingkungan dan sosial yang relatif kecil, meskipun pekerjaan pengerukan
tersebut harus memenuhi salah satu tujuan utama dari kegiatan proyek, dan
memberikan manfaat yang signifikan terhadap upaya pencegahan banjir.
Lokasi-lokasi yang termasuk ke dalam Proyek JEDI Fase 1 adalah:

1) Banjir Kanal Cengkareng Drain;

2) Saluran Drainase Ciliwung - Gunung Sahari;

3) Saluran Drainase Sentiong Sunter;

4) Banjir Kanal Sunter; dan

5) Waduk Melati.

Berdasarkan kajian Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Kegiatan


Pengerukan Sungai dan Waduk JEDI Fase 1 telah dievaluasi dan
diprakirakan berbagai dampak besar dan penting yang akan muncul
terhadap komponen lingkungan fisik kimia, hayati dan sosial ekonomi,
sehingga perlu disusun dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) sebagai pedoman
utama dalam upaya pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
selanjutnya. Hal ini dilakukan oleh pemrakarsa kegiatan dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) ini disusun sejalan


dengan kegiatan pengelolaan yang terdapat pada dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup(RKL) sebagai upaya untuk mengetahui
sejauhmana efektivitas langkah-langkah pengelolaan yang telah dilakukan.
Selain itu, juga dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pemrakarsa
maupun instansi/lembaga/pihak-pihak yang berkepentingan untuk
menyusun suatu pedoman dalam menentukan kebijaksanaan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [I2]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
1.2 TUJUAN DAN KEGUNAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

1.2.1 Tujuan Pemantauan Lingkungan

Tujuan pemantauan lingkungan dari kegiatan pengerukan sungai dan waduk


JEDI Fase 1 adalah:

1. Untuk mengetahui efektivitas usaha pengelolaan lingkungan yang akan


dilakukan, termasuk penekanan dampak negatif dan pengembangan
dampak positif dari kegiatan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1;
2. Mengembangkan kemampuan dalam pendugaan perubahan lingkungan
di masa yang akan datang.

1.2.2 Kegunaan Pemantauan Lingkungan

Kegunaan Pemantauan Lingkungan bagi Pemrakarsa Kegiatan adalah:

1. Sebagai sarana untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan atau teknologi


yang digunakan dalam pengelolaan/pengendalian dampak negatif dan
pengembangan dampak positif yang tertuang di dalam Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL);
2. Sebagai indikator dini perihal adanya perubahan lingkungan yang tidak
dikehendaki, sehingga langkah-langkah penanggulangan dampak dapat
secara efektif dilaksanakan;
3. Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hukum yang berlaku;
4. Sebagai sarana untuk mengumpulkan bukti-bukti yang relevan pada
kasus-kasus penuntutan dan pembelaan diri;
5. Sebagai sarana untuk mengambil kebijaksanaan lebih lanjut bagi kegiatan
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Kegunaan Pemantauan Lingkungan bagi Pemerintah Daerah Khusus Ibukota


Jakarta adalah:

1. Sebagai sarana umpan balik bagi Pemerintah Daerah Khusus Ibukota


Jakarta dalam menentukan langkah-langkah kebijaksanaan yang telah
dan akan diambil guna memperbaiki kualitas lingkungan/melakukan
upaya pelestarian lingkungan dan sumberdaya alam;
2. Sebagai sarana umpan balik bagi Pemerintah Daerah dan Instansi terkait
(Dinas dan Suku Dinas terkait) dalam mengantisipasi dan mengevaluasi
berbagai dampak kegiatan yang telah dan akan timbul agar lebih mudah
mengadakan tindakan-tindakan prefentif (pencegahan) serta pengawasan
pengelolaan lingkungan;

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [I3]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
3. Untuk membantu Pemerintah Daerah di dalam pembinaan pemantauan
lingkungan.
Sedangkan bagi masyarakat, pemantauan lingkungan berguna untuk:

1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usaha membantu keamanan,


kebersihan, ketertiban, dan kelestarian lingkungan;
2. Dipergunakan masyarakat sebagai kontrol sosial, guna memaksimalisasi
dampak positif dan meminimalisasi dampak negatif.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [I4]
KegiatanPengerukanSungaidanWadukFase1(JUFMP/JEDIP)
BAB II
LINGKUP RENCANA PEMANTUAN LINGKUNGAN
HIDUP (RPL) DAN PELAKSANAAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN

2.1 LINGKUP PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Lingkup pemantauan lingkungan kegiatan pengerukan sungai dan waduk


JEDI Fase 1 difokuskan pada komponen lingkungan yang berdasarkan hasil
Studi ANDAL pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 dinilai terkena
dampak penting baik pada tahap pra pengerukan, pengerukan maupun
tahap pasca pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1. Urutan pemantauan
lingkungan disesuaikan dengan prioritas dampak penting.

2.2 PELAKSANAAN PEMANTAUAN

2.2.1 Tahap Pra Pengerukan

2.2.1.1 Persepsi Masyarakat

a) Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: Persepsi masyarakat di sekitar


lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Indikator: ada tidaknya komplain warga masyarakat sekitar lokasi


pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan sosialisasi publik

c) Parameter Yang Dipantau


Persepsi masyarakat sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI
Fase 1.

d) Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan persepsi masyarakat selama
tahap pra pengerukan dan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

e) Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan dan pencatatan


lapangan dan wawancara dengan warga masyarakat sekitar lokasi

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II1]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 menggunakan kuesioner.
Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif.

Lokasi Pemantauan: Di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk


JEDI Fase 1, yaitu Cengkareng Drain, Saluran Ciliwung-Gn. Sahari,
Saluran Sentiong-Sunter, Sunter Drain bagian hilir dan Waduk Melati.

Jangka Waktu/frekuensi: Sebulan sekali selama tahap pra pengerukan


dan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

f) Institusi Pemantauan

Pelaksana: Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya


Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

Pengawas: KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan


Aparat Kelurahan di lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase
1.

Pelaporan: Ke KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan


BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Setiap tiga bulan sekali selama tahap
pengerukan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

2.2.2 Tahap Pengerukan

2.2.2.1 Kualitas Udara dan Kebauan

a) Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: Kualitas udara ambien dan


kebauan di lokasi proyek.

Indikator: Kualitas udara ambien sesuai SK. Gubernur KDKI Jakarta


No. 551 Tahun 2001 dan Tingkat Kebauan sesuai dengan KepMen LH
No Kep-50/MENLH/11 Tahun 1996.

b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan dan pengangkutan material keruk (sampah dan
lumpur keruk) dari lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1
hingga ke lokasi disposal area.

c) Parameter Yang Dipantau

Kualitas udara ambien sesuai SK. Gubernur KDKI Jakarta No. 551
Tahun 2001;

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II2]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
Tingkat Kebauan sesuai KepMen LH No Kep-50/MENLH/11 Tahun
1996

d) Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui penurunan kualitas udara ambien dan peningkatan
kebauan pada tahap pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

e) Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: Pengambilan sampel udara


dengan gas sampler dan kertas saring untuk dianalisis di
laboratorium sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Data yang
diperoleh dibandingkan dengan baku mutu udara ambien SK.
Gubernur KDKI Jakarta No. 551 Tahun 2001 dan Tingkat Kebauan
sesuai KepMen LH No Kep-50/MENLH/11 Tahun 1996

Lokasi Pemantauan: Di masing-masing lokasi pengerukan sungai dan


waduk JEDI Fase 1 dan lokasi disposal area .

Jangka Waktu/frekuensi: Tiga bulan sekali selama tahap pengerukan


sungai dan waduk JEDI Fase 1.

f) Institusi Pemantauan

Pelaksana: Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya


Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

Pengawas: Sudin Kesehatan Masyarakat dan KLH Jakarta Utara,


Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

Pelaporan: Ke Sudin Kesehatan Masyarakat, KLH Jakarta Utara,


Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta, tiga
bulan sekali selama tahap pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

2.2.2.2 Kebisingan

a) Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: Kebisingan di sekitar lokasi


proyek dan lokasi disposal area.

Indikator: Tingkat kebisingan sesuai SK. Gubernur KDKI Jakarta No.


551 Tahun 2001.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II3]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan dan pengangkutan material keruk (sampah dan
lumpur keruk) dari lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1
hingga ke lokasi disposal area.

c) Parameter Yang Dipantau

Tingkat kebisingan sesuai SK. Gubernur KDKI Jakarta No. 551 Tahun
2001.

d) Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui tingkat kebisingan pada tahap pengerukan sungai dan
waduk JEDI Fase 1 dibandingkan dengan rona awal.

e) Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: Pengukuran kebisingan


dengan menggunakan sound level meter. Data yang diperoleh
dibandingkan dengan baku mutu kebisingan SK. Gubernur KDKI
Jakarta No. 551 Tahun 2001.

Lokasi Pemantauan: Di masing-masing lokasi pengerukan sungai dan


waduk JEDI Fase 1 dan dilokasi disposal area.

Jangka Waktu/frekuensi: Satu bulan untuk pengukuran kebisingan


selama tahap pengerukan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

f) Institusi Pemantauan

Pelaksana: Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya


Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

Pengawas: Sudin Kesehatan dan KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat dan
Jakarta Pusat.

Pelaporan: Ke Sudin Kesehatan Masyarakat, KLH Jakarta Utara,


Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta, tiga
bulan sekali selama tahap pengerukan pengerukan sungai dan waduk
JEDI Fase 1.

2.2.2.3 Kuantitas Air Permukaan/Banjir

a) Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: Kuantitas air permukaan di


sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II4]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
Indikator: Berkurangnya genangan air/banjir di sekitar lokasi
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 akibat pengerukan sungai
dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 dengan volume
2.080.000 m3.

c) Parameter Yang Dipantau


Kuantitas air permukaan/genangan/banjir di sekitar lokasi pengerukan
sungai dan waduk JEDI Fase 1.

d) Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui keberhasilan pengerukan/pengelolaan kuantitas air
permukaan/genangan/banjir di lokasi pengerukan sungai dan waduk
JEDI Fase 1.

e) Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: a) Pengamatan sebelum dan


setelah kegiatan pengerukan, dan b) Dengan menggunakan flow
meter untuk menentukan laju aliran di setiap lokasi dan
menggunakan persamaan sederhana untuk menentukan tingkat laju
aliran air.

Lokasi Pemantauan: Di masing-masing sungai dan waduk JEDI Fase


1.

Jangka Waktu/frekuensi: Sebelum dan setelah pengerukan pada


setiap lokasi (Cengkareng Drain, Ciliwung-Gn.Sahari, Sentiong-
Sunter, Sunter Drain bagian hulu, dan Waduk Melati).

f) Institusi Pemantauan

Pelaksana: Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya


Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

Pengawas: Sudin PU Tata Air dan KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat
dan Jakarta Pusat.

Pelaporan: Ke Sudin PU Tata Air, KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat,


Jakarta Pusat dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta, enam bulan sekali
selama tahap pengerukan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II5]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
2.2.2.4 Kualitas Air Permukaan

a) Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: Kualitas air permukaan


(dengan parameter TSS) dan logam berat dalam sedimen di sekitar
lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Indikator: Konsentrasi TSS dalam air dan konsentrasi logam berat


dalam sedimen.

b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 dengan volume
2.080.000 m3.

c) Parameter Yang Dipantau


Konsentrasi TSS dalam air dan logam berat dalam sediment.

d) Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui penurunan konsentrasi TSS selama kegiatan
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 dan konsentrasi logam berat
dalam sedimen setelah dilakukan pengerukan sungai dan waduk JEDI
Fase 1.

e) Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: Pengambilan sampel dan


dianalisis di laboratorium sesuai dengan standar Indonesia/SNI
untuk parameter TSS dalam air dan logam berat dalam sedimen.

Lokasi Pemantauan: Di masing-masing lokasi pengerukan sungai dan


waduk JEDI Fase 1 (bagian hulu, tengah dan hilir).

Jangka Waktu/frekuensi: Sebelum dan setelah pengerukan pada


setiap lokasi (Cengkareng Drain, Ciliwung-Gn.Sahari, Sentiong-
Sunter, Sunter Drain bagian hulu, dan Waduk Melati) untuk
parameter TSS dalam air dan setelah pengerukan untuk parameter
logam berat dalam sedimen.

f) Institusi Pemantauan

Pelaksana: Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya


Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

Pengawas: KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II6]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
Pelaporan: Ke KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan
BPLHD Provinsi DKI Jakarta, enam bulan sekali selama tahap
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

2.2.2.5 Limbah Padat/ Sampah

a) Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: Sampah di lokasi pengerukan


sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Indikator: Kebersihan lingkungan/tidak terjadi ceceran sampah di


sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan dan pemisahan material keruk (sampah dan
lumpur keruk) sungai dan waduk JEDI Fase 1.

c) Parameter Yang Dipantau


Kebersihan lingkungan di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk
JEDI Fase 1.

d) Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan sampah dan lumpur keruk
pada tahap pengerukan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

e) Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan lapangan. Data


yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.

Lokasi Pemantauan: Di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk


JEDI Fase 1.

Jangka Waktu/frekuensi: Setiap hari selama tahap pengerukan sungai


dan waduk JEDI Fase 1.

f) Institusi Pemantauan

Pelaksana: Kontraktor Pelaksana pengerukan sungai dan waduk JEDI


Fase 1.

Pengawas: Sudin Kebersihan dan KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat


dan Jakarta Pusat.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II7]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
Pelaporan: Ke Sudin Kebersihan, KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat,
Jakarta Pusat dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta, setiap tiga bulan
sekali selama tahap operasi sungai dan waduk JEDI Fase 1.

2.2.2.6 Kesempatan Kerja dan Berusaha

a) Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: Terbukanya kesempatan kerja


dan berusaha di lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Indikator: Jumlah penduduk sekitar lokasi pengerukan yang bekerja


dan berusaha di lokasi kegiatan pengerukan JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan mobilisasi tenaga kerja.

c) Parameter Yang Dipantau


Jumlah penduduk sekitar lokasi pengerukan Jedi Fase 1 yang bekerja dan
berusaha di sekita lokasi kegiatan.

d) Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui sejauh mana penduduk sekitar dapat terserap sebagai
tenaga kerja pada tahap pengerukan.

e) Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: Mengkaji data yang terdapat


di bagian personalia. Data yang ada dianalisis secara deskriptif
berdasarkan persentase tenaga kerja yang berasal dari penduduk
sekitar lokasi kegiatan pengerukan.

Lokasi Pemantauan: Di dalam dan di sekitar lokasi pengerukan


sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Jangka Waktu/frekuensi: tiga bulan sekali selama tahap pengerukan


sungai dan waduk JEDI Fase 1.

f) Institusi Pemantauan

Pelaksana: Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya


Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II8]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
Pengawas: Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Utara, Jakarta Barat,
Jakarta Pusat dan Aparat Kelurahan di lokasi pengerukan sungai dan
waduk JEDI Fase 1.

Pelaporan: Ke KLH dan Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Utara,


Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Setiap
enam bulan sekali selama tahap pengerukan sungai dan waduk JEDI
Fase 1.

2.2.2.7 Persepsi Masyarakat

a) Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: Persepsi masyarakat di sekitar


lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Indikator: ada tidaknya komplain warga masyarakat sekitar lokasi


pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi peralatan, pengerukan, dan
pengangkutan material keruk.

c) Parameter Yang Dipantau


Persepsi masyarakat sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI
Fase 1.

d) Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan persepsi masyarakat selama
tahap pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

e) Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan dan pencatatan


lapangan dan wawancara dengan warga masyarakat sekitar lokasi
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 menggunakan kuesioner.
Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif.

Lokasi Pemantauan: Di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk


JEDI Fase 1.

Jangka Waktu/frekuensi: Sebulan sekali selama tahap pengerukan


sungai dan waduk JEDI Fase 1.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II9]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
f) Institusi Pemantauan

Pelaksana: Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya


Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

Pengawas: KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan


Aparat Kelurahan di lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase
1.

Pelaporan: Ke KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan


BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Setiap enam bulan sekali selama tahap
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

2.2.2.8 Kamtibmas

a) Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: Kamtibmas di sekitar lokasi


pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Indikator: Angka kriminalitas dan gangguan kamtibmas di sekitar


lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan mobilisasi peralatan dan pengerukan sungai dan waduk.

c) Parameter Yang Dipantau


Kondisi kamtibmas (angka kriminalitas) di sekitar lokasi pengerukan
sungai dan waduk JEDI Fase 1.

d) Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan kamtibmas pada tahap
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

e) Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan dan pencatatan


lapangan, mengkaji data yang tersedia di bagian keamanan. Data
yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif.

Lokasi Pemantauan: Di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk


JEDI Fase 1.

Jangka Waktu/frekuensi: Setiap bulan selama tahap pengerukan


sungai dan waduk JEDI Fase 1.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II10]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
f) Institusi Pemantauan

Pelaksana: Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya


Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

Pengawas: Polsek dan Kelurahan di Lokasi pengerukan sungai dan


waduk JEDI Fase 1, KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta
Pusat.

Pelaporan: Ke KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan


BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Setiap enam bulan sekali selama tahap
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

2.2.2.9 Sarana dan Prasarana Kota

a. Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: sarana dan prasarana di


sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Indikator: ada tidaknya kerusakan sarana dan prasaran kota sekitar


lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b. Sumber Dampak
Kegiatan mobilisasi peralatan.

c. Parameter Yang Dipantau


Kerusakan sarana dan prasarana kota akibat kegiatan pengerukan sungai
dan waduk JEDI Fase 1.

d. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan kegiatan pengerukan
terhadap keberadaan sarana dan prasarana kota selama tahap
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

e. Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan dan pencatatan


lapangan. Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif.

Lokasi Pemantauan: Di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk


JEDI Fase 1.

Jangka Waktu/frekuensi: Sebulan sekali selama tahap pengerukan


sungai dan waduk JEDI Fase 1.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II11]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
f. Institusi Pemantauan

Pelaksana: Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya


Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

Pengawas: KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan


Aparat Kelurahan di lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase
1.

Pelaporan: Ke KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan


BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Setiap enam bulan sekali selama tahap
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

2.2.2.10 Transportasi/Lalu Lintas

a) Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: Kelancaran lalu lintas pada


badan-badan jalan di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk
JEDI Fase 1.

Indikator: Tidak terjadi kemacetan lalu lintas pada badan-badan jalan


di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan mobilisasi peralatan, pengerukan dan pengangkutan material
keruk (sampah dan lumpur keruk) sungai dan waduk JEDI Fase 1.

c) Parameter Yang Dipantau


Kelancaran lalu lintas pada badan-badan jalan di sekitar lokasi
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

d) Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui apakah upaya pengelolaan lalu lintas di sekitar lokasi
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 berjalan dengan baik.

e) Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan/pencatatan


lapangan. Data yang ada dianalisis secara deskriptif.

Lokasi Pemantauan: Pada badan-badan jalan di sekitar lokasi


pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Jangka Waktu/frekuensi: Setiap bulan selama tahap pengerukan


sungai dan waduk JEDI Fase 1.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II12]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
f) Institusi Pemantauan

Pelaksana: Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya


Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

Pengawas: Sudin Perhubungan dan KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat


dan Jakarta Pusat.

Pelaporan: Ke Sudin Perhubungan, KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat,


Jakarta Pusat dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta, enam bulan sekali
salama tahap pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

2.2.3 Tahap Pasca Pengerukan

2.2.3.1 Kuantitas Air Permukaan/Banjir

a) Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: Kuantitas air


permukaan/banjir.

Indikator: Berkurangnya banjir/genangan di sekitar lokasi


pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan rutin sungai dan waduk JEDI Fase 1 (Maintenance
Dredging).

c) Parameter Yang Dipantau


Kuantitas air permukaan/banjir.

d) Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui apakah pengerukan rutin (maintenance dredging)
sungai dan waduk JEDI Fase 1 berjalan dengan baik sehingga mengurangi
banjir/genangan di sekitarnya.

e) Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: a) Pengamatan sebelum dan


setelah kegiatan pengerukan, dan b) Dengan menggunakan flow
meter untuk menentukan laju aliran di setiap lokasi dan
menggunakan persamaan sederhana untuk menentukan tingkat laju
aliran air.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II13]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
Lokasi Pemantauan: Di masing-masing sungai dan waduk JEDI Fase
1.

Jangka Waktu/frekuensi: Sebelum dan setelah pengerukan pada


setiap lokasi (Cengkareng Drain, Ciliwung-Gn.Sahari, Sentiong-
Sunter, Sunter Drain bagian hulu, dan Waduk Melati).

f) Institusi Pemantauan

Pelaksana: Pemrakarsa kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Air


(SDA) Departemen Pekerjaan Umum dan Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi DKI Jakarta).

Pengawas: Sudin PU Tata Air dan KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat
dan Jakarta Pusat.

Pelaporan: Ke Sudin PU Tata Air, KLH Jakarta Utara,Jakarta Barat,


Jakarta Pusat dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta, enam bulan sekali
selama Pasca Pengerukan pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

2.2.3.2 Persepsi Masyarakat

a) Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: Persepsi masyarakat.

Indikator: Ada tidaknya komplain dari warga masyarakat sekitar


selama tahap pasca pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan pengerukan rutin (maintenance dredging) sungai dan waduk JEDI
Fase 1.

c) Parameter Yang Dipantau


Persepsi masyarakat warga sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk
JEDI Fase 1.

d) Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui apakah upaya pengelolaan persepsi masyarakat yang
dilakukan berjalan dengan baik sehingga tidak terjadi komplain warga
masyarakat sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

e) Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan dan pencatatan


lapangan, wawancara dengan warga masyarakat sekitar lokasi

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II14]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 menggunakan kuesioner.
Data yang ada dianalisis secara deskriptif.

Lokasi Pemantauan: Warga masyarakat sekitar lokasi pengerukan


sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Jangka Waktu/frekue nsi: Setiap tiga bulan selama tahap pasca


pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

f) Institusi Pemantauan

Pelaksana: Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya


Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

Pengawas: KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan aparat
Kelurahan sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Pelaporan: Ke KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan


BPLHD Provinsi DKI Jakarta, enam bulan sekali selama pasca
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

2.2.3.3 Transportasi/Lalu Lintas

a) Dampak Penting Yang Dipantau

Komponen lingkungan yang dipantau: Kelancaran lalu lintas pada


badan-badan jalan di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk
JEDI Fase 1.

Indikator: Tidak terjadi kemacetan lalu lintas pada badan-badan jalan


di sekitar lokasi pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

b) Sumber Dampak
Kegiatan demobilisasi peralatan.

c) Parameter Yang Dipantau


Kelancaran lalu lintas pada badan-badan jalan di sekitar lokasi
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

d) Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui apakah upaya pengelolaan lalu lintas di sekitar lokasi
pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1 berjalan dengan baik selama
kegiatan demobilisasi peralatan.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II15]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
e) Metode Pemantauan

Metode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan/pencatatan


lapangan. Data yang ada dianalisis secara deskriptif.

Lokasi Pemantauan: Pada badan-badan jalan di sekitar lokasi


pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Jangka Waktu/frekuensi: Setiap tiga bulan selama tahap pengerukan


sungai dan waduk JEDI Fase 1.

f) Institusi Pemantauan

Pelaksana: Pemrakarsa Kegiatan (Direktorat Jenderal Sumber Daya


Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta).

Pengawas: Sudin Perhubungan dan KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat


dan Jakarta Pusat.

Pelaporan: Ke Sudin Perhubungan, KLH Jakarta Utara, Jakarta Barat,


Jakarta Pusat dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta, enam bulan sekali
selama tahap pengerukan sungai dan waduk JEDI Fase 1.

Ringkasan Rencana Pemantauan Lingkungan pengerukan sungai dan waduk


JEDI Fase 1 dapat dilihat pada Tabel II-1, sedangkan lokasi pemantauan
lingkungan tahap pengerukan dan pasca pengerukan dapat dilihat pada Peta
II-1 dan Peta II-2.

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II16]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDIP)
Tabel II-1 Ringkasan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Pengerukan Sungai dan Waduk di DKI Jakarta (JEDI Fase 1)

DampakPentingYangDipantau Tujuan MetodePemantauan InstitusiPemantauan


Sumber Parameter
Komponen Pemantauan Pengumpulandan JangkaWaktu/ InstitusiPengelolaanLingkungan
Indikator Dampak YangDipantau Lokasi
Lingkungan Lingkungan AnalisisData Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
I.TAHAPPRAPENGERUKAN
1. Persepsi Adatidaknya Kegiatan Persepsi Untuk Pengamatandan Disekitar Sebulansekali Pemrakarsa KLHJakarta KeKLHJakarta
Masyarakat komplain sosialisasi masyarakat mengetahui pencatatan lokasi selamatahap Kegiatan Utara,Jakarta Utara,Jakarta
warga publik sekitarlokasi keberhasilan lapangandan pengerukan prapengerukan (Direktorat Barat,Jakarta Barat,Jakarta
masyarakat pengerukan pengelolaan wawancara sungaidan danpengerukan Jenderal Pusatdan PusatdanBPLHD
sekitarlokasi sungaidanwaduk persepsi denganwarga wadukJEDI sungaidan SumberDaya Aparat ProvinsiDKI
pengerukan JEDIFase1 masyarakat masyarakat Fase1,yaitu wadukJEDIFase Airdan Kelurahandi Jakarta,Setiap
sungaidan selamatahappra sekitarlokasi Cengkareng 1. Direktorat lokasi tigabulansekali
wadukJEDI pengerukandan pengerukan Drain, JenderalCipta pengerukan selamatahap
Fase1 pengerukan sungaidanwaduk Saluran Karya sungaidan pengerukan
sungaidanwaduk JEDIFase1 CiliwungGn. Departemen wadukJEDI pengerukan
JEDIFase1. menggunakan Sahari, Pekerjaan Fase1 sungaidanwaduk
kuesioner.Data Saluran Umumserta JEDIFase1
yangdiperoleh Sentiong Dinas
akandianalisis Sunter, Pekerjaan
secaradeskriptif. SunterDrain UmumProvinsi
bagianhilir DKIJakarta).
danWaduk
Melati
II.TAHAPPENGERUKAN
1.KualitasUdara Kualitasudara Kegiatan Kualitasudara Untuk Pengambilan Dimasing Tigabulansekali Pemrakarsa Sudin KeSudin
dankebauan ambiensesuai pengerukan ambiensesuai mengetahui sampeludara masing selamatahap Kegiatan Kesehatan Kesehatan
SK.Gubernur dan SK.Gubernur penurunan dengangas lokasi pengerukan (Direktorat Masyarakat Masyarakat,KLH
KDKIJakarta pengangkutan KDKIJakartaNo. kualitasudaradan samplerdan pengerukan sungaidan Jenderal danKLH JakartaUtara,
No.551 materialkeruk 551Tahun2001; peningkatan kertassaring sungaidan wadukJEDIFase SumberDaya JakartaUtara, JakartaBarat,
Tahun2001 (sampahdan Tingkatkebauan kebisinganpada untukdianalisisdi wadukJEDI 1 Airdan JakartaBarat JakartaPusatdan
danTingkat lumpurkeruk) sesuaiKepMen tahappengerukan laboratorium Fase1dan Direktorat danJakarta BPLHDProvinsi
Kebauan darilokasi LHNoKep sungaidanwaduk sesuaiStandar lokasi JenderalCipta Pusat DKIJakarta,enam
sesuai pengerukan 50/MENLH/11 JEDIFase1 Nasional disposal Karya bulansekali
KepMenLH sungaidan Tahun1996 Indonesia(SNI). area Departemen selamatahap
NoKep wadukJEDI Datayang Pekerjaan pengerukan

50/MENLH/1 Fase1hingga diperoleh Umumserta sungaidanwaduk
1Tahun1996 kelokasi dibandingkan Dinas JEDIFase1
disposalarea. denganbakumutu Pekerjaan
udaraambienSK. UmumProvinsi

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II17]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDI)
DampakPentingYangDipantau Tujuan MetodePemantauan InstitusiPemantauan
Sumber Parameter
Komponen Pemantauan Pengumpulandan JangkaWaktu/ InstitusiPengelolaanLingkungan
Indikator Dampak YangDipantau Lokasi
Lingkungan Lingkungan AnalisisData Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
GubernurKDKI DKIJakarta).
JakartaNo.551
Tahun2001dan
TingkatKebauan
sesuaiKepMenLH
NoKep
50/MENLH/11
Tahun1996
2.Kebisingan Kebisingan Kegiatan Tingkat Untuk Pengukuran Dimasing Satubulansekali Pemrakarsa Sudin KeSudin
sesuaiSK. pengerukan Kebisingan mengetahui kebisingandengan masing selamatahap Kegiatan Kesehatan Kesehatan
Gubernur dan ambiensesuai tingkatkebisingan soundlevelmeter. lokasi pengerukan (Direktorat Masyarakat Masyarakat,KLH
KDKIJakarta pengangkutan SK.Gubernur tahappengerukan Datayang pengerukan pengerukan Jenderal danKLH JakartaUtara,
No.551 materialkeruk KDKIJakartaNo. sungaidanwaduk diperoleh sungaidan sungaidan SumberDaya JakartaUtara, JakartaBarat,
Tahun2001 (sampahdan 551Tahun2001; JEDIFase1 dibandingkan wadukJEDI wadukJEDIFase Airdan JakartaBarat JakartaPusatdan
lumpurkeruk) dibandingkan denganbakumutu Fase1dan 1 Direktorat danJakarta BPLHDProvinsi

darilokasi denganronaawal kebisingan lokasi JenderalCipta Pusat DKIJakarta,enam
pengerukan menurutSK. disposal Karya bulansekali
sungaidan GubernurKDKI area Departemen selamatahap
wadukJEDI JakartaNo.551 Pekerjaan pengerukan
Fase1hingga Tahun2001 Umumserta sungaidanwaduk
kelokasi Dinas JEDIFase1
disposalarea. Pekerjaan
UmumProvinsi
DKIJakarta).
3.KuantitasAir Berkurangnya Kegiatan Kuantitasair Untuk a)Pengamatan Dimasing Sebelumdan Pemrakarsa SudinPUTata KeSudinPUTata
Permukaan/ genangan pengerukan permukaan/ mengetahui sebelumdan masing setelah Kegiatan AirdanKLH Air,KLHJakarta
Banjir air/banjirdi sungaidan genangan/banjir keberhasilan setelahkegiatan sungaidan pengerukan (Direktorat JakartaUtara, Utara,Jakarta
sekitarlokasi wadukJEDI disekitarlokasi pengerukan/peng pengerukan,dan wadukJEDI padasetiap Jenderal JakartaBarat Barat,Jakarta
pengerukan Fase1dengan pengerukan elolaankuantitas b)Dengan Fase1. lokasi SumberDaya danJakarta PusatdanBPLHD
sungaidan volume sungaidanwaduk airpermukaan/ menggunakan (Cengkareng Airdan Pusat ProvinsiDKI
wadukJEDI 2.080.000m3 JEDIFase1 genangan/banjir flowmeteruntuk Drain,Ciliwung Direktorat Jakarta,enam
Fase1akibat dilokasi menentukanlaju Gn.Sahari, JenderalCipta bulansekali
pengerukan pengerukan alirandisetiap SentiongSunter, Karya selamatahap
sungaidan sungaidanwaduk lokasidan SunterDrain Departemen pengerukan
wadukJEDI JEDIFase1 menggunakan bagianhulu,dan Pekerjaan sungaidanwaduk
Fase1. persamaan WadukMelati) Umumserta JEDIFase1
sederhanauntuk Dinas
menentukan Pekerjaan

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II18]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDI)
DampakPentingYangDipantau Tujuan MetodePemantauan InstitusiPemantauan
Sumber Parameter
Komponen Pemantauan Pengumpulandan JangkaWaktu/ InstitusiPengelolaanLingkungan
Indikator Dampak YangDipantau Lokasi
Lingkungan Lingkungan AnalisisData Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
tingkatlajualiran UmumProvinsi
air. DKIJakarta).
4.Kualitasair Konsentrasi Kegiatan KonsentrasiTSS Untuk Pengambilan Dimasing Sebelumdan Pemrakarsa KLHJakarta KeKLHJakarta
permukaan TSSdiairdan pengerukan dalamairdan mengetahui sampeldan masing setelah Kegiatan Utara,Jakarta Utara,Jakarta
logamberat sungaidan logamberat penurunan dianalisisdi lokasi pengerukan (Direktorat Barat,dan Barat,Jakarta
disedimen wadukJEDI dalamsedimen konsentrasiTSS laboratorium pengerukan padasetiap Jenderal JakartaPusat PusatdanBPLHD
Fase1dengan selamakegiatan sesuaidengan sungaidan lokasi SumberDaya ProvinsiDKI
volume pengerukan standar wadukJEDI (Cengkareng Airdan Jakarta,enam
2.080.000m3 sungaidanwaduk Indonesia/SNI Fase1 Drain,Ciliwung Direktorat bulansekali
JEDIFase1dan untukparameter (bagian Gn.Sahari, JenderalCipta selamatahap
konsentrasilogam TSSdalamairdan hulu,tengah SentiongSunter, Karya pengerukan
beratdalam logamberatdalam danhilir) SunterDrain Departemen sungaidanwaduk
sedimentsetelah sedimen bagianhulu,dan Pekerjaan JEDIFase1
dilakukan WadukMelati) Umumserta
pengerukan untuk Dinas
parameterTSS Pekerjaan
dalamairdan UmumProvinsi
setelah DKIJakarta).
pengerukan
untuk
parameter
logamberat
dalamsedimen
5.LimbahPadat/ Kebersihan Kegiatan Kebersihan Untuk Pengamatan Dimasing Setiaphari Pemrakarsa Sudin KeSudin
Sampah lingkungan/ti pengerukan lingkungandi mengetahui lapangan.Data masing selamatahap Kegiatan Kebersihan, Kebersihan,KLH
dakterjadi dan sekitarlokasi keberhasilan yangdiperoleh lokasi pengerukan (Direktorat KLHJakarta JakartaUtara,
ceceran pemisahan pengerukan pengelolaan dianalisissecara pengerukan sungaidan Jenderal Utara,Jakarta JakartaBarat,
sampahdi materialkeruk sungaidanwaduk sampahdan deskriptif. sungaidan wadukJEDIFase SumberDaya Barat,dan JakartaPusatdan
sekitarlokasi (sampahdan JEDIFase1. lumpurkeruk wadukJEDI 1. Airdan JakartaPusat BPLHDProvinsi
pengerukan lumpurkeruk) padatahap Fase1 Direktorat DKIJakarta,enam
sungaidan sungaidan pengerukan JenderalCipta bulansekali
wadukJEDI wadukJEDI sungaidanwaduk Karya selamatahap
Fase1. Fase1 JEDIFase1 Departemen pengerukan
Pekerjaan sungaidanwaduk
Umumserta JEDIFase1
Dinas
Pekerjaan
UmumProvinsi

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II19]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDI)
DampakPentingYangDipantau Tujuan MetodePemantauan InstitusiPemantauan
Sumber Parameter
Komponen Pemantauan Pengumpulandan JangkaWaktu/ InstitusiPengelolaanLingkungan
Indikator Dampak YangDipantau Lokasi
Lingkungan Lingkungan AnalisisData Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
DKIJakarta).


6.Kesempatan Jumlah Kegiatan Jumlahpenduduk Untuk Mengkajidata Didalam Tigabulansekali Pemrakarsa SudinTenaga KeSudin
kerjadan penduduk mobilisasi sekitarlokasi mengetahui yangterdapatdi dandi selamatahap Kegiatan KerjadanKLH tenagaKerja,KLH
berusaha sekitarlokasi tenagakerja. pengerukanJedi sejauhmana bagianpersonalia. sekitar pengerukan (Direktorat JakartaUtara, JakartaUtara,
pengerukan Fase1yang penduduksekitar Datayangada lokasi sungaidan Jenderal JakartaBarat JakartaBarat,
yangbekerja bekerjadan dapatterserap dianalisissecara pengerukan wadukJEDIFase SumberDaya danJakarta JakartaPusatdan
danberusaha berusahadisekita sebagaitenaga deskriptif sungaidan 1 Airdan Pusat BPLHDProvinsi
dilokasi lokasikegiatan. kerjapadatahap berdasarkan wadukJEDI Direktorat DKIJakarta,enam
kegiatan pengerukan. persentasetenaga Fase1 JenderalCipta bulansekali
pengerukan kerjayangberasal Karya selamatahap
JEDIFase1 daripenduduk Departemen pengerukan
sekitarlokasi Pekerjaan sungaidanwaduk
kegiatan Umumserta JEDIFase1
pengerukan. Dinas
Pekerjaan
UmumProvinsi
DKIJakarta).


7.Persepsi Adatidaknya Kegiatan Persepsi Untuk Pengamatandan Disekitar Sebulansekali Pemrakarsa KLHJakarta KeKLHJakarta
Masyarakat komplain pengerukan, masyarakat mengetahui pencatatan lokasi selamatahap Kegiatan Utara,Jakarta Utara,Jakarta
warga pemisahan sekitarlokasi keberhasilan lapangandan pengerukan pengerukan (Direktorat Barat,dan Barat,Jakarta
masyarakat sampah,dan pengerukan pengelolaan wawancara sungaidan sungaidan Jenderal Pusat PusatdanBPLHD
sekitarlokasi pengangkutan sungaidanwaduk persepsi denganwarga wadukJEDI wadukJEDIFase SumberDaya ProvinsiDKI
pengerukan sampah/ JEDIFase1 masyarakat masyarakat Fase1 1 Airdan Jakarta,Setiap
sungaidan lumpurkeruk selamatahap sekitarlokasi Direktorat enambulansekali
wadukJEDI kedisposal pengerukan pengerukan JenderalCipta selamatahap
Fase1 area sungaidanwaduk sungaidanwaduk Karya pengerukan
JEDIFase1 JEDIFase1 Departemen sungaidanwaduk
menggunakan Pekerjaan JEDIFase1
kuesioner.Data Umumserta
yangdiperoleh Dinas
akandianalisis Pekerjaan
secaradeskriptif UmumProvinsi
DKIJakarta).


RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II20]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDI)
DampakPentingYangDipantau Tujuan MetodePemantauan InstitusiPemantauan
Sumber Parameter
Komponen Pemantauan Pengumpulandan JangkaWaktu/ InstitusiPengelolaanLingkungan
Indikator Dampak YangDipantau Lokasi
Lingkungan Lingkungan AnalisisData Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
8.Gangguan Angka Kegiatan Kondisi Untuk Pengamatandan Disekitar Setiapbulan Pemrakarsa Polsekdan KeKLHJakarta
Kamtibmas kriminalitas mobilisasi kamtibmas(angka mengetahui pencatatan lokasi selamatahap Kegiatan Kelurahandi Utara,Jakarta
dangangguan peralatandan kriminalitas)di keberhasilan lapangan, pengerukan pengerukan (Direktorat Lokasi Barat,Jakarta
kamtibmasdi pengerukan sekitarlokasi pengelolaan mengkajidata sungaidan sungaidan Jenderal pengerukan PusatdanBPLHD
sekitarlokasi sungaidan pengerukan kamtibmaspada yangtersediadi wadukJEDI wadukJEDIFase SumberDaya sungaidan ProvinsiDKI
pengerukan wadukJEDI sungaidanwaduk tahappengerukan bagiankeamanan. Fase1 1 Airdan wadukJEDI Jakarta,Setiap
sungaidan Fase1 JEDIFase1 sungaidanwaduk Datayang Direktorat Fase1,KLH enambulansekali
wadukJEDI JEDIFase1 diperolehakan JenderalCipta JakartaUtara, selamatahap
Fase1 dianalisissecara Karya JakartaBarat pengerukan
deskriptif Departemen danJakarta sungaidanwaduk
Pekerjaan Pusat. JEDIFase1
Umumserta
Dinas
Pekerjaan
UmumProvinsi
DKIJakarta).
9.Saranadan Adatidaknya Kegiatan Kerusakansarana Untuk Pengamatandan Disekitar Sebulansekali Pemrakarsa KLHJakarta KeKLHJakarta
PrasaranaKota kerusakan mobilisasi danprasarana mengetahui pencatatan lokasi selamatahap Kegiatan Utara,Jakarta Utara,Jakarta
saranadan peralatan kotaakibat keberhasilan lapangan.Data pengerukan pengerukan (Direktorat Barat,dan Barat,Jakarta
prasarankota kegiatan pengelolaan yangdiperoleh sungaidan sungaidan Jenderal Pusat PusatdanBPLHD
sekitarlokasi pengerukan kegiatan akandianalisis wadukJEDI wadukJEDIFase SumberDaya ProvinsiDKI
pengerukan sungaidanwaduk pengerukan secaradeskriptif. Fase1 1. Airdan Jakarta,Setiap
sungaidan JEDIFase1 terhadap Direktorat enambulansekali
wadukJEDI keberadaan JenderalCipta selamatahap
Fase1 saranadan Karya pengerukan
prasaranakota Departemen sungaidanwaduk
selamatahap Pekerjaan JEDIFase1
pengerukan Umumserta
sungaidanwaduk Dinas
JEDIFase1 Pekerjaan
UmumProvinsi
DKIJakarta).
10.Transportasi/ Tidakterjadi Kegiatan Kelancaranlalu Untuk Pengamatan/ Padabadan Setiapbulan Pemrakarsa Sudin KeSudin
LaluLintas kemacetan mobilisasi lintaspadabadan mengetahui pencatatan badanjalan selamatahap Kegiatan Perhubungan Perhubungan,KLH
lalulintas peralatan, badanjalandi apakahupaya lapangan.Data disekitar pengerukan (Direktorat danKLH JakartaUtara,
padabadan pengerukan sekitarlokasi pengelolaanlalu yangadadianalisis lokasi sungaidan Jenderal JakartaUtara, JakartaBarat,
badanjalandi dan pengerukan lintasdisekitar secaradeskriptif pengerukan wadukJEDIFase SumberDaya JakartaBarat JakartaPusatdan
sekitarlokasi pengangkut sungaidanwaduk lokasipengerukan sungaidan 1 Airdan danJakarta BPLHDProvinsi

RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II21]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDI)
DampakPentingYangDipantau Tujuan MetodePemantauan InstitusiPemantauan
Sumber Parameter
Komponen Pemantauan Pengumpulandan JangkaWaktu/ InstitusiPengelolaanLingkungan
Indikator Dampak YangDipantau Lokasi
Lingkungan Lingkungan AnalisisData Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
pengerukan materialkeruk JEDIFase1 sungaidanwaduk wadukJEDI Direktorat Pusat DKIJakarta,enam
sungaidan (sampahdan JEDIFase1 Fase1 JenderalCipta bulansekali
wadukJEDI lumpurkeruk) berjalandengan Karya salamatahap
Fase1 sungaidan baik Departemen pengerukan
wadukJEDI Pekerjaan sungaidanwaduk
Fase1 Umumserta JEDIFase1
Dinas
Pekerjaan
UmumProvinsi
DKIJakarta).
III.TAHAPPASCAPENGERUKAN
1. KuantitasAir Berkurangnya Kegiatan Kuantitasair Untuk a)Pengamatan Dimasing Sebelumdan Pemrakarsa SudinPUTata KeSudinPUTata
Permukaan/ banjir/ pengerukan permukaan/banjir mengetahui sebelumdan masing setelah Kegiatan AirdanKLH Air,KLHJakarta
Banjir genangandi rutin apakah setelahkegiatan sungaidan pengerukan (Direktorat JakartaUtara, Utara,Jakarta
sekitarlokasi (maintenance pengerukanrutin pengerukan,dan wadukJEDI padasetiap Jenderal JakartaBarat Barat,Jakarta
pengerukan dredging) (maintenance b)Dengan Fase1. lokasi SumberDaya danJakarta PusatdanBPLHD
sungaidan sungaidan dredging)sungai menggunakan (Cengkareng Airdan Pusat ProvinsiDKI
wadukJEDI wadukJEDI danwadukJEDI flowmeteruntuk Drain,Ciliwung Direktorat Jakarta,enam
Fase1 Fase1 Fase1berjalan menentukanlaju Gn.Sahari, JenderalCipta bulansekali
denganbaik alirandisetiap SentiongSunter, Karya selamaPasca
sehingga lokasidan SunterDrain Departemen pengerukan
mengurangi menggunakan bagianhulu,dan Pekerjaan sungaidanwaduk
banjir/genangan persamaan WadukMelati) Umumserta JEDIFase1
disekitarnya sederhanauntuk Dinas
menentukan Pekerjaan
tingkatlajualiran UmumProvinsi
air. DKIJakarta).
2. Persepsi Adatidaknya Kegiatan Persepsi Untuk Pengamatandan Warga Setiapbulan Pemrakarsa KLHJakarta KeKLHJakarta
Masyarakat komplaindari pengerukan masyarakatwarga mengetahui pencatatan masyarakat selamatahap Kegiatan Utara,Jakarta Utara,Jakarta
warga rutin sekitarlokasi apakahupaya lapangan, sekitar pasca (Direktorat Barat,Jakarta Barat,Jakarta
masyarakat (maintenance pengerukan pengelolaan wawancara lokasi pengerukan Jenderal Pusatdan PusatdanBPLHD
sekitar dredging) sungaidanwaduk persepsi denganwarga pengerukan sungaidan SumberDaya aparat ProvinsiDKI
selamatahap sungaidan JEDIFase1 masyarakatyang masyarakat sungaidan wadukJEDIFase Airdan Kelurahan Jakarta,enam
pasca wadukJEDI dilakukanberjalan sekitarlokasi wadukJEDI 1 Direktorat sekitarlokasi bulansekali
pengerukan Fase1 denganbaik pengerukan Fase1 JenderalCipta pengerukan selamapasca
sungaidan sehinggatidak sungaidanwaduk Karya sungaidan pengerukan
wadukJEDI terjadikomplain JEDIFase1 Departemen wadukJEDI sungaidanwaduk


RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II22]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDI)
DampakPentingYangDipantau Tujuan MetodePemantauan InstitusiPemantauan
Sumber Parameter
Komponen Pemantauan Pengumpulandan JangkaWaktu/ InstitusiPengelolaanLingkungan
Indikator Dampak YangDipantau Lokasi
Lingkungan Lingkungan AnalisisData Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Fase1 wargamasyarakat menggunakan Pekerjaan Fase1 JEDIFase1
sekitarlokasi keusioner.Data Umumserta
pengerukan yangadadianalisis Dinas
sungaidanwaduk secaradeskriptif Pekerjaan
JEDIFase1 UmumProvinsi
DKIJakarta).
3. Transportasi/ Tidakterjadi Kegiatan Kelancaranlalu Untuk Pengamatan/ Padabadan Setiapbulan Pemrakarsa Sudin KeSudin
LaluLintas kemacetan demobilisasi lintaspadabadan mengetahui pencatatan badanjalan selamatahap Kegiatan Perhubungan Perhubungan,KLH
lalulintas peralatan badanjalandi apakahupaya lapangan.Data disekitar pasca (Direktorat danKLH JakartaUtara,
padabadan sekitarlokasi pengelolaanlalu yangadadianalisis lokasi pengerukan Jenderal JakartaUtara, JakartaBarat,
badanjalandi pengerukan lintasdisekitar secaradeskriptif pengerukan sungaidan SumberDaya JakartaBarat JakartaPusatdan
sekitarlokasi sungaidanwaduk lokasipengerukan sungaidan wadukJEDIFase Airdan danJakarta BPLHDProvinsi
pengerukan JEDIFase1 sungaidanwaduk wadukJEDI 1 Direktorat Pusat DKIJakarta,enam
sungaidan JEDIFase1 Fase1 JenderalCipta bulansekali
wadukJEDI berjalandengan Karya salamatahap
Fase1 baik Departemen pengerukan
Pekerjaan sungaidanwaduk
Umumserta JEDIFase1
Dinas
Pekerjaan
UmumProvinsi
DKIJakarta).


RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL) [II23]
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDI)
PetaII1.LOKASIPEMANTAUANLINGKUNGANTAHAPPRAOPERASIDANOPERASI
Keterangan:
Kualitasairpermukaan Persepsimasyarakat Transportasi/lalulintas
Kualitasudara,Kebisingan& kebauan
PetaII2.LOKASIPEMANTAUANLINGKUNGANTAHAPPASCA OPERASI
Keterangan:
Kuantitasairpermukaan Persepsimasyarakat Transportasi/lalulintas
DAFTAR PUSTAKA

APHA, 1992. Standard Methods, APHA, AWWA, WPCF, Washington DC


BPLHD., 2008. Laporan Status Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Penjaringan dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Cengkareng dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Kembangan dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Kebun Jeruk dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Sawah Besar dalam Angka, Tahun 2008
BPS, Kecamatan Pademangan dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Kemayoran dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Tanjung Priok dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Koja dalam Angka, Tahun 2008
BPS, Kecamatan Kelapa Gading dalam Angka, Tahun 2008
Biro Pusat Statistik, Kecamatan Tanah Abang dalam Angka, Tahun 2008
Louis Berger Inc. and PT. Indah Karya (Persero). Drainage Management for
Jakarta: Priority Assistance, WJEMP DKI 3-8,), April 2004.
Nippon Koei and Kwarsa Hexagon (2005) Outline Plan for Major Drainage and
Small Lakes Management in Jabodetabek-Bopunjur Area, WJEMP
Pusat 3-10, , June 2005.
Soemarwoto, O. 1991. Analisis Dampak Lingkungan (Environmental Dampak
Analysis) . Gajah Mada Universitas Press, Yokyakarta.
World Bank (2008). Preliminary Assessment of Sediment Quality, Final Report 28
October 2008


RencanaPemantauanLingkunganHidup(RPL)
KegiatanPengerukansungaidanwadukFase1(JUFMP/JEDI)

Anda mungkin juga menyukai