LECTURE NOTES
0812FTeoriAkuntansi
LEARNING OUTCOMES
1. Mahasiswa dapat menerangkan apa yang dimaksud dengan teori akuntansi dan tujuannya
2. Mahasiswa mampu memahami bagaimana pendekatan pragmatis untuk pengembangan
teori diterapkan pada akuntansi.
3. Mahasiswa dapat menarik kesimpulan pentingnya syntax, semantics, dan pragmatism di
dalam pengembangan dan evaluasi dari teori-teori yang ada.
4. Mahasiswa mampu memahami tentang teori normative dan positive dibangun.
5. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan dan memahami issues untuk pengembangan teori
auditing.
OUTLINE MATERI :
0812FTeoriAkuntansi
Dalam teori akuntansi yang menjadi issu utama adalah berhubungan dengan pertanyaan
seputar pengukuruan (measurement). Secara umum, bagaimana seharusnya asset dan liabilitas
diukur? Apakah berdasarkan harga perolehannya, harga jualnya, harga belinya atau present value
dari arus kas dimasa datang dan lain sebagainya.
Apa itu teori? Arti kata teori digunakan dalam berbagai cara, Hendriksen memberikan
definisi dari teori dalam kaitannya dengan teori akuntasi adalah:
Suatu kesatuan yang saling terkait dari hipotesa, konsep, dan prinsip-prinsip pragmatis yang
membentuk suatu acuan kerangka umum bagi suatu yang dibutuhkan.
Seperangkat prinsip-prinsip yang luas yang;
(1) memberikan kerangka acuan umum tentang praktik akuntansi yang dapat dievaluasi
(2) panduan pengembangan praktek dan prosedur baru.
Dari definisi di atas sehubungan dengan pengertian teori akuntansi dapat dikatakan bahwa tujuan
utama teori akuntansi akan memberikan seperangkat prinsip yang koheren yang secara logis
berfungsi sebagai kerangka acuan untuk mengevaluasi dan mengembangkan praktek-praktek
akuntansi
Suatu hal yang penting untuk dipahami adalah teori akuntansi tidak dipisahkan dari
realitas. Teori akuntansi merupakan suatu konsep yang modern bilamana dibandingkan dengan
teori-teori matematika atau fisika. Akuntansi telah berkembang sebagai suatu alat untuk mencatat
kegiatan atau transaksi. Bahkan catatan/risalah dari Pacioli atas double entry accounting adalah
mengenai pendokumentasian atas proses yang terlibat, bukan menerangkan mengenai pedoman
yang mendasari dari metode pendokumentasian tersebut. Akuntansi merupakan suatu instrument
dari perilaku manusia yang dibuat dan digunakan untuk tujuan khusus dari individu-individu
yang sedang menyiapkan informasi. Menurut Chambers, akuntansi dikembangkan untuk
memperbaiki suatu cara atau metode. Akuntasi sering digambarkan sebagai praktik yang
0812FTeoriAkuntansi
Pre-theory
Sebelum system double-entry diformalkan pada tahun 1400-an, sangatsedikit teori akuntansi
yang tertulis. Selama periode pengembangan dari sisten double entry, penekanan utama
yang melandasi terbentuk system doubly entry adalah praktik akuntasi yang ada. Kemudian
pada tahun 1494, Franciscan monk, Fra Pacioli, menulis buku pertama sebagai dokumen dari
system akuntansi double system yang sampai saat ini kita kenal.
0812FTeoriAkuntansi
Dalam perkembangan teori akuntansi 300 tahun setelah Paciole 1494, disebut sebagai pre-
theory period *(dari tahun 1400-an sampai 1800-an) dimana menurut Goldberg dalam
periode tersebut tidak terdapat teori yang dikembangkan sejak munculnya teori double entry
system. Meskipun terdapat masukan adanya beberapa teori akuntansi dalam periode tersebut,
namun tingkatnya tidak signifikan.
Pragmatic Accounting
Dalam periode 1800-1955 sering disebut sebagai periode keilmuan umum/general scientific
period, dimana selama periode tersebut, kebanyakan teori dikembangkan dalam rangka
memberikan penjelasan dari praktik akuntansi yang berlaku. Teori yang dikembangkan
berdasarkan analisis empiris yaitu analisa yang mendasarkan pada observasi dunia nyata.
Normative period
Pada periode tahun 1956-1970 disebut dengan periode normative period karena dalam
periode tersebut para pembuat teori akuntansi berupaya membangun suatu norma untuk
praktek akuntansi terbaik/best practice. Dalam periode tersebut, para periset kurang begitu
memperhatikan mengenai apa yang terjadi di dalam praktik, tetapi lebih menekankan
mengenai pengembangan teori yang mendasarkan pada what should be. Pada periode
tersebut, perdebatan terutama didominasi mengenai pengukuran daripada praktik yang
terjadi (actual) dalam pencatatan dan pelaporan informasi. Dalam perdebatan tersebut tidak
terdapat pilihan yang jelas untuk praktik akuntansi, sehingga mendorong berlanjutnya
pengunaan metode biaya historis. Teori normative mengadopsi tujuan yang ideal dan
kemudian mendetailkan cara-cara dalam mencapai tujuan yangtelah ditetapkan. Mereka
memberikan pedoman untk what should occur dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fokus utama dari teori akuntansi normative dalam periode tersebut adalah pengaruh
perubahan harga atas nilai asset dan perhitungan profit.
Dalam periode normative tersebut, terdapat dua kelompok yang dominan: yaitu kelompok
yang menjadi pendukung kerangka konseptual dan kelompok pengkritik atas historical cost.
Ide dari conceptual framework/ kerangka konseptual semakin meningkat popularitasnya.
conceptual framework merupakan teori akuntasi yang terstruktur. Sebagai contoh dari
kerangka konseptual adalah publikasi dari AAA yang diketuai oleh Godberg, yang
0812FTeoriAkuntansi
Positive accounting
Pada awal tahun 1970-an, periode teori akuntansi normative telah berakhir, yang kemudian
diganti dengan periode specific scientific theory atau disebut juga dengan positive era.
Terdapat dua factor yang mendorong berahirnya periode normative:
o Tidak diterimannya teori akuntansi normative
o Ketersediaan prinsip ekonomi keuangan dan metode testing.
Karena prinsip akuntanasi normative adalah bagaimana (how) akuntansi sebaiknya di
praktikan, sehingga akan terdapat opini yang subjective atas rekening yang seharusnya
dilaporkan dan cara terbaik melakukakn terebut. Opini atas tujuan dan metode akuntansi akan
berbeda tiap individual, dan adalam teori akuntansi normative tidak memberikan solusi
bilamana terdapat perbedaan mengenai hal tersebut. Normative theories tidak dapat diuji
secara empiris karena hal tersebut adalah tidak mungkian mendemonstrasikan secara empiris
apa yang seharusnya. Disamping itu, asumsi-asumsi yang mendasari dari teori akuntansi
normative tidak teruji dan tidak jelas apakah teori tersebut mempunyai dasar yang kuat atau
tidak.
Ketidakpuasan dengan teori normative dan dikombinasikan dengan meningkatnya akses atas
data empiris serta peningkatan pengakuan atas argumentasi ekonomi dalam literature
akuntansi, telah mengarahkan ke dalam seuatu era baru ayng disebut dengan teori positive.
Tujuan dari teori akuntansi positive adalah untuk menerangkan dan memprediksi praktik
akuntansi, sebagai contoh adalah bonus plan hypothesis, dimana teori ini mendasarkan
bahwa manager umumnya adalah wealth-maximisers, dimana seorang manager yang salah
satu factor penentu gaji-nya adalah bonus, maka manager tersebut akan terdorong untuk
mengunakan kebijakan akuntansi yang memaksimalkan pelaporan mengenai profit
perusahaan. Teori ini mengemukakan suatu prediksi/hypotesa bahwa manager yang digaji
dengan mengunakan bonus plan akan mengunakan metode akuntansi yang meningkatkan
profit dibandingkandengan manager yang digaji tidak berdasarkan bonus.
0812FTeoriAkuntansi
Behavioural research
Kebutuhan adanya single standard yang dapat diterima secara luas semakin meningkat. Pada
tahunn 2005, IASB dan US Financial Accounting Standard Board (FASB) membuat suatu
poject bersama untuk meningkatkan kerangka konseptual bagai standard setter dan pihak-
pihak yang menyiapkan laporan keuangan. Adanya standard akuntansi internasional
diperlukan untuk menghamonisasikan praktek akuntansi lintas Negara yang akan mengurangi
0812FTeoriAkuntansi
0812FTeoriAkuntansi
Theory formulation.
What is a theory?
Secara sederhana teori dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan dari ungkapan
keyakinan dalam suatu bahasa. Satu definisi dari teori adalah suatu system yang deduktif
dari penurunan suatu pernyataan yang umum ke yang lebih khusus atau parsial.
Braithwaite menyatakan bahwa suatu scientific theory adalah suatu deductive system
dimana konsekuensi secara logis dapat diobservasi mengikuti dari kenyataan yang
diobservasi. Definisi lainnya dari teori dikemukakan oleh Popper, yang lebih
menekankan sifat teori daripada komponen logis,teori adalah suatu jaring yang
dilemparkan untuk menangkap apa yang kita sebut dengan dunia untuk menerangkan dan
memahami suatu hal.
08
812FTeoriA
Akuntansi
M
Meskipun istiilah teori (ttheory), daalil (proposittion) atau hhipotesis (hyypothesis) sering
s
digunakan secara berganttian untuk menerangkan
m n suat hal yaang sama, naamun sebenaarnya
m
maknanya berbeda.
a.. Theory ad
dalah suatu alur argumeentasi yang logis
l dari assumsi dasar dan terhubuungan
dengan peernyataan keesimpulan.
Mc Donalld berpendappat bahwa teeori harus meemiliki tiga unsur:
(1) pengk
kodean fenom
mena untuk representasi
r simbolik,
pulasi atau koombinasi sessuai dengan aturan dan
(2) manip
mbali ke fennomena duniia nyata.
(3) penterrjemahan kem
Teori meeliputi asum
msi, pernyataan, argument yang menghubung
m gkan asumsii dan
pernyataaan untuk mennjadikanaya suatu kesim
mpulan dan kesimpulan
k ittu sendiri.
b. Propositio
on adalah peernyataan yaang berasal dari suatu teeori yang diiekspresikann atau
disajikan dalam bentuuk konseptuual atau pernnyataan penndapat yang dapat diperrcaya,
diragukan
n atau ditolakk sebagai baaik benar atauu salah.
c.. Hypothessis adalah prroposisi yanng telah diopperasionalkaan sehingga dapat diujii atau
bisa jugaa diartikan sebagai Sebbuah anggappan atau duugaan yangg diajukan untuk
u
menjelask
kan fakta teertentu dan digunakan sebagai dasar untuk peenyelidikan lebih
lanjut yan
ng mana dapat dibuktikaan atau dibanntah.
Formulaating a Theo
ories
0812FTeoriAkuntansi
pendekatan terstruktur dan menyatakan bahwa sebuah teori ditemukan oleh peneliti tanpa adanya
prasangka atas problem riset atau suatu bentuk yang mana penelitian akhirnya dilakukan.
Part of Theory
Teori harus diekspresikan dalam bahasa, baik dalam bahasa verbal atau bahasa
matematika. Pengembangan teori breawal dari dunia tidak nyata berupa abstraksi dalam pikiran
manusia. Agar menjadi bermanfaat, akhirnya teori harus berhubungan dengan dunia nyata.
Syntactics Relationship
Hubungan syntactic adalah suatu proses formal yang memastikan bahwa setiap tahapa
dalam teori mengikuti tahapan sebelumnya. Hubungan syntactic atau secara logis berkaitan
dengan bahasa yang digunakan. Sebagai contoh jika teori diekspresikan dalam bahasa inggris
maka, hubungannya mengacu pada aturan English grammar. Formula matematika
diformulasikan dengan menggunakan hubungan syntactic.
Suatu metode analitis (syntactic) mengandalkan pada sebuah syllogism. Suatu
syllogism terdiri atas satu set premis dan satu kesimpulan. Sebagai contoh:
Semantics
Hubungan semantic menyangkut penugasan atas konsep dan pengukuran peristiwa
dunia nyata sehingga teori memiliki arti. Hubungan semantic memperhatikan hubungan dari
satu kata, symbol pada objek atau kejadian dunia nyata dan hubungan semantic ini membuat
teori menjadi realistic dan bermanfaat. Sebagai contoh formula akuntansi A = L + E adalah
0812FTeoriAkuntansi
abstrak, hanya jika kita mengkorelasikan setiap konsep ke objek nyata maka kita bias
membuat persamaan yang realistic. Nilai sebenarnya atau akurasi semantic dari suatu premis
dibentuk oleh referensi ke penjelasan dunia nyata yang akurat. Hal ini dibangun dalam
hubungannya dengan premis individual dan kesimpulan. Sebagai contoh argument berikut
ini:
Pragmatics
Hubungan pragmatics menitikberatkan pada bagaimana konsep akuntansi dan
hubungan dengan kejadian atau objek dunia nyata mempengaruhi prilaku manusia. Perhatian
ini didasarkan pada suatu pernyataan atas tujuan akuntansi bahwa akuntansi seharusnya
menyediakan informasi yang berguna mengalokasikan sumber daya ekonomi yang terbatas.
Jadi modal keputusan dari premis awal adalah bahwa informasi akuntansi harus dapat
memenuhi kebutuhan akan informasi bagi penggunanya.
Fungsi penting dalam metodologi keilmuan adalah pengujian teori untuk menentukan
apakah teori tersebut dapat diterima dan bermanfaat.
Criteria of truth:
Beberapa kriteria dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu teori itu valid atau apakah
kesimpulan tersebut benar. Critea of truth dapat disajikan sebagai berikut:
a. Dogmatic basis.
Contoh dari pendekatan dogmatis untuk mengevaluasi suatu teori adalah penerimaan suatu
teori secara sederhana, believe what we read, hal ini karena adanya pernyataan penguasa
bahwa suatu teori itu bagus yaitu antara lain dari pemuka agama, guru dan lain sebagainya.
Pendekatan ini tidak didasarkan pada bukti bukti yang objektif, tapi lebih kepada opini
0812FTeoriAkuntansi
individual semata. Dalam akuntansi, dogma adalah dasar dimana akuntansi menerima
kevalidan suatu prosedur atau aturan.
b. Self-evident basis
Pendekatan ini didasarkan pada penilaian seseorang atau individu atas kewajaran dari
suatu teori dan tergantung pada daya ingat, pemahaman, dan kemampuan untuk
mengaksesnya tanpa melalui proses menyeluruh, untuk menentukan apakah suatu teori
pantas atau layak.
c. Scientific basis
Pendekatan ini meliputi suatu evaluasi apakah aturan syntactic secara logis sudah valid,
proses induksi untuk menilai apakah suatu prediksi dari suatu teori yang dianut dalam
dunia nyata dan pemalsuan sebagai upaya peneliti untuk mengevaluasi suatu teori i untuk
mencoba membuktikan hasil prediksi palsu.
Dalam konstruksi teori akuntansi terdapat beberapa pendekatan yang berbeda untuk
melakukan formulasi dalam akuntansi. Chapter ini akan mengklasifikasikan dan menjelaskan
beberapa pendekatan ini yaitu pendekatan pragmatic, syntactic, semantic, normative, positive
and neuralistic.
2. Pragmatic Theories
Pendekatan pragmatic dalam konstruksi teori akuntansi merupakan pendekatan inductive yaitu
pendekatan yang didasarkan observasi yang nyata untuk belajar dari apa yang dilakukan oleh
akuntan (descriptive pragmatic approach) atau bagaimana penguna merespon (psychological
pragmatic approach) informasi akuntansi dalam menerapkan/mencontoh prinsip-prinsip atau
prosedur akuntansi. Oleh sebab itu, suatu teori dapat dikembangkan melalui observasi atas
bagaimana para akuntan bertindak dalam situasi tertentu. Teori dapat diuji dengan mengamati
apakah akuntan benar-benar melakukannya dalam siatuasi yang nyata, atau mereka bertindak
sesuai dengan teori yang ada.
0812FTeoriAkuntansi
Pendakatan pragmatic kemungkinan merupakan pendekatan yanga paling tua dan merupakan
metode yang umum digunakan dalam mengkonstruksi teori akuntansi. Sampai saat ini,
pendekatan ini merupakan cara yang paling popular dalam mempelajari keahlian akuntansi.
Namun demikian terdapat beberapa kritik dari pendekatan ini terhadap konstruksi teori
akuntansi:
Menurut pendapat Sterling metode dengan pendekatan pragmatic ini merupakan suatu
pendekatan yang tidak layak dalam melakukan konstruksi teori akuntansi.
Berbeda dengan pendekatan descriptive pragmatic yang melakukan observasi terhadap prilaku
akuntan, pendekatan pstchological pragmatic melakukan observasi terhadap respon dari penguna
ouput akuntan (seperti penguna dari laporan keuangan). Reaksi dari para penguna diambil
sebagai alat bukti untuk mengetahui bahwa laporan keuangan sangat bermanfaat dan
mengandung informasi yang relevan.
Permasalahan dengan psychological pragmatic adalah beberapa penguna output dari akuntan
terkadang mempunyai respon atau prilaku yang tidak logis atau bahkan terdapat kemungkinan
para penguna tidak bereaksi (padahal diperkirakan akan bereaksi) terhadap hasil output akuntan.
Dalam upaya mengatasi permasalah ini perlu dilakukan pengujian output akuntan dengan
0812FTeoriAkuntansi
mengunakan sample pengguna dalam jumlah besar, tidak hanya melakukan observasi terhadap
beberapa penguna output akuntan.
0812FTeoriAkuntansi
4. Normative Theory
Tahun 1950 sampai 1960 atau yang dikenal dengan masa keemasan (golden age) dari riset
normative accounting. Dalam periode ini, peneliti akuntansi berkonsentrasi hanya pada
rekomendasi policy dan apa yang seharusnya akuntan lakukan, dan tidak melakukan analisis
atau penjelasan mengenai praktik akuntansi apa yang saat ini diterima. Normative teori pada
saat ini juga menfokuskan pada perolehan true income dalam suatu periode akuntansi.
Teori true income memfokuskan pada pengukuran tunggal atas asset dan profit. Namun
demikian tidak terdapat persetujuan/agreement atas pengukuran yang benar mengani value
dan true income (profit).
Pendekatan yang berguna/Decision usefulness mengasumsikan bahwa tujuan dasar dari
akuntansi adalah untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi para penguna laporan
keuangan yang bermanfaat, relevan. Sebagai contoh, laporan keuangan digunakan oleh
investor dalam memutuskan untuk membeli atau menjual saham.
Dalam teori ini, para akuntan biasanya melakukan adjustmen atas pengukuran historical cost
terhadap adanya perubahan inflasi atau nilai pasar atas asetnya. Para peneliti normative
theory mengatakan bahwa pendekatan dari teori mereka adalah pembuatan teori merupakan
suatu kegiatan keilmuan (scientific) dan umumnya teori mereka didasarkan pada skema yang
analytic (syntactic) dan empiris.
Secara konseptual, the normative theories diawali dengan scope dan tujuan akuntansi,
asumsi-asumsi yang digunakan dalam system akuntansi, dan definisi dari konsep-konsep
utama akuntasi. Scope yang digunakan dalam teori ini adalah lebih umum, yang terkait
dengan balance sheet dan income statement secara keseluruhan tidak hanya mendasarkan
pada item tertentu seperti hutang yang meragukan.
Para pakar teori normative juga membuat asumsi mengenai sifat dari operasi perusahaan
berdasarkan pengamatan mereka. Detail dan prinsip dan aturan akutansi yang tepat serta
penjelasan yang logis mengenai output akuntansi juga dipetakan/outlined. Laporan keuangan
0812FTeoriAkuntansi
sebaiknya mempunyai arti apa yang mereka katakan dan seharusnya terkait dengan dunia
nyata (semantic).
Chart tersebut di atas mengambarkan prosedur menguji bahwa teori akuntansi berguna bagi
para penguna-nya. Garis panah diatas menunjukkan ouput dari setiap kotak. Para pembuat
keputusan mengunakan data akuntansi untuk membuat prediksi .mengenai perusahaan.
Berdasarkan dari prediksi ini, para pembuat keputusan memutuskan apa yang harus
dilakukan, seperti menjual saham perusahaan atau membeli saham lebih banyak.
5. Positive Theories
Selama tahun 1970-an, teori akuntansi melihat ke arah masa lalu ke empiris metodologi,
yang sering ditujukan dengan positive metodologi. Positive atau empiris berarti pengujian
atau terkait dengan hipotesa akuntansi atau teori, berdasarkan ke pengalaman atau dunia
nyata. Riset positive accounting yang pertama berdasarkan pengujian empiris atas beberapa
asumsi yang dibuat oleh normative accounting theorists. Sebagai contoh pengunaan
kuisioner dan teknik survey lainnya terhadap usefulness (manfaat) atas teknik-teknik
akuntansi yang berbeda-beda.
Secara umum positive theory berkenaan dengan explaining (penjelasan) alasan dari praktik
yang dipakai saat ini dan predicting (memprediksikan) atas peran dari akuntansi
(accounting role) dan informasi terkait dengan keputusan (decision making) dari individual,
perusahaan, dan pihak lainnya yang berkontribusi terhadap pasar dan perekonomian. Dalam
pengujian teori ini mengasumsikan bahwa informasi akuntansi merupakan suatu komoditi
ekonomi dan politik dan para individual perorangan melakukan tindakan berdasarkan
kepentingannya sendiri.
0812FTeoriAkuntansi
Teori positive, secara umum dikembangkan dan diuji dengan mengunakan pendekatan
keilmuan (scientific). Perbedaan utama dari normative dan positive theory adalah bahwa teori
normative merupakan suatu ajuran, sementara positive theories merupakan suatu
pendeskripsian, penjelasan dan prediksi (descriptive, explanatory atau predictive).
Normative theories menganjurkan/menyarankan bagaimana seharusnya orang atau akuntan
seharusnya berprilaku dalam mencapai suatu outcome yang dinilai sebagai suatu hak, moral
atau outcome yang baik. Positive theories tidak menyarankan bagaimana invidivu berprilaku
untuk mencapai suatu outcome tetapi menjelaskan bagaimana para individu berprilaku
tertentu. Sebagai contoh dari positive theories adalah seorang akan berupaya mencapai
beberapa tujuan seperti memaksimalkan nilai saham atau kekayaan pribadi tanpa
memperhatikan apakah tujuan tersebut benar atau salah.
Banyak para peneliti dari positive theory tidak memasukan cara pandang dari normative
theory, begitu sebaliknya dimana peneliti dari normative theory tidak menerima nilai-nilai
dari positive accounting research. Dalam kenyataannya, suatu teori dapat merupakan
gabungan dari beberapa teori atau saling melangkapi. Positive accounting theory dapat
membantu menyediakan suatu pemahaman mengenai peran akuntansi, yang dapat
membentuk suatu dasar bagi pengembangan normative theories untuk memperbaiki praktek
akuntansi.
6. Different Prespectives.
Dalam bagian ini kita akan mefokuskan atas apa yang mungkin dipertimbangkan untuk
menjadi pendekatan yang sangat terstruktur untuk formulasi suatu teori yaitu the scientific
approach. Saat kita mengembangkan suatu teori untuk menjelaskan prilaku yang diobservasi
dan mengunakan teori untuk membuat suatu hipotesa yang dapat diuji. Kemudian kita
mengikuti struktur yang tinggi dan tepat atau prosedur yang telah ditentukan untuk
pengumpulan data, kemudian melakukan validasi atau menolak atas hipotesa yang diuji.
Pendekatan riset ini digambarkan sebagai pendekatan scientific dan pendekatan ini
merupakan salah satu pendekatan yang yang saat ini digunakan oleh kebanyakan peneliti di
bidang akuntansi dan untuk dipublikasi di journal-journal akuntansi.
0812FTeoriAkuntansi
Kebanyakan peneliti sekarang menerima bahwa pendekatan yang tepat tergatung dari sifat
pertanyaan riset yang diajukan. Kritik pertama dari scientific method adalah riset dengan
skala statistic yang besar dengan kencenderungan untuk mengabungkan semua menjadi satu.
Terdapat beberapa peneliti yang mendukung adanya riset yang mefokuskan pada
naturalistic/lingkungan. Ide dari pendekatan ini adalah dalam melakukan riset harus
senatural mungkin. Dengan pendekatan ini akan ada konsekuensi bahwa tidak terdapat
asumsi/teori yang tetap dan akan lebih mefokuskan pada permasalahan suatu perusahaan
secara khusus.
Naturalist accounting approach dapat dibandingkan dengan scientific accounting approach,
dimana peneliti naturalis mulai dari situasi tertentu dunia nyata dengan perhatian utamanya
pada pertanyaan apa yang terjadi di sini?, jadi tidak digunakan untuk me-generalisasi
kondisi dari populasi seluruhnya. Pendekatan naturalist memandang akuntansi sebagai
realitas yang terstruktur dan lebih menyukai mengunakan case studies dan pengalaman
pribadi daripada pendekatan scientific.
Dalam pendekatan naturalist terdapat beberapa asumsi yang menerangkan gaya riset
naturalist dan berbeda sebagaimana yang terdapat dari penelitian dari Tomkins dan Groves:
the everyday accountant and researching his reality accounting organizations and society,
vol 8, no.4, 1983, pp.361-74, yaitu
0812FTeoriAkuntansi
0812FTeoriAkuntansi
SIMPULAN
Teori bisa didefinisikan dalam berbagai pengertian dan salah satunya Hendriksen
memberikan definisi untuk teori sebagai suatu kesatuan yang saling terkait dari hipotesa,
konsep, dan prinsip-prinsip pragmatis yang membentuk suatu acuan kerangka umum bagi
suatu yang dibutuhkan. Juga merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang luas yang;
(1) memberikan kerangka acuan umum tentang praktik akuntansi yang dapat dievaluasi
(2) panduan pengembangan praktek dan prosedur baru.
Dengan kata lain, tujuan utama teori akuntansi akan memberikan seperangkat prinsip
yang koheren yang secara logis berfungsi sebagai kerangka acuan untuk mengevaluasi
dan mengembangkan praktek-praktek akuntansi
Sebelum double entry system dikenalkan oleh Luca Pacioli teori akuntansi tidak
mengalami kemajuan yang berarti dalam perkembangannya. Setelah sistem double entry
dikenalkan yang disebut juga dengan periode Pre theory diteruskan dengan general
scientific period, normative period, specific scientific theory dan behavioural research.
Beberapa kriteria (criteria of the truth) dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu
teori itu valid atau apakah kesimpulan tersebut benar. Criteria of truth terdiri dari dogma
basis dimana teori diterima secara sederhana dan lebih mengacu pada opini pribadi. Self
evident basis, merupakan pendekatan yang didasarkan pada penilaian seseorang atau
individu atas kewajaran dari suatu teori dan tergantung pada daya ingat, pemahaman,
dan kemampuan untuk mengaksesnya tanpa melalui proses menyeluruh, untuk
menentukan apakah suatu teori pantas atau layak. Scientific basis, pendekatan ini
meliputi suatu evaluasi apakah aturan syntactic secara logis sudah valid, proses induksi
untuk menilai apakah suatu prediksi dari suatu teori yang dianut dalam dunia nyata dan
pemalsuan sebagai upaya peneliti untuk mengevaluasi suatu teori i untuk mencoba
membuktikan hasil prediksi palsu.
Akuntansi didominasi oleh pendekatan deskriptif pragmatis dalam pengembangan
teorinya. Pendekatan pragmatis adalah pendekatan induktif yang didesain untuk
mempelajari dari apa yang diakukan akuntan atau bagaimana respon user terhadap
informasi akuntansi dalam rangka menjalankan prinsip dan prosedur akuntansi.
0812FTeoriAkuntansi
0812FTeoriAkuntansi
0812FTeoriAkuntansi
DAFTAR PUSTAKA
Godrey, Hodgson, et al, Accounting Theory, 6th and, 2006. Wiley & Sons, Australia
Godrey, Hodgson, et al, Accounting Theory, 7th and. 2010. Wiley & Sons, Australia