EKONOMI
Dosen Pengampu:
Kelas:
EKI 309 A3
Oleh:
Kelompok 3
1
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum makna ekonomi di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam menggunakan sumber daya yang langka, untuk memproduksi barang dan jasa
yang dibutuhkan manusia. Dalam menjalankan setiap pengolahan sumber daya yang
dimaksud dibutuhkan peran sebuah negara. Negara memiliki peran yang sangat vital dalam
mengolahnya, agar apa yang dikelola dapat menjadi maslahat untuk kemakmuran negara
tersebut khusunya dan seluruh umat manusia pada umumnya. Dalam menjalankan semua
program yang akan dilaksanakan, setiap negara memiliki sebuah sistem ekonomi yang telah
dianut dari awal berdirinya negara tersebut. Tentunya setiap negara memiliki sistem yang
berbeda dalam menjalankan roda perekonomian negara tersebut. Sistem ekonomi yang dianut
setiap negara juga mempengaruhi tingkat kemakmuran dari negara tersebut.
Dewasa ini banyak diketahui berbagai sistem-sistem ekonomi yang dikenalkan kepada
masyarakat dunia, seperti sistem ekonomi kapitalis, sosialis dan campuran. Semua sistem
tersebut memiliki perbedaan-perbedaan yang mengakibatkan dalam proses pengaplikasian
sering terjadi permasalahan. Hingga kini pemikir-pemikir masih mencari sistem ekonomi
terbaik yang mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dunia secara menyeluruh
tidak hanya berdasarkan golongan-golongan tertentu. Maka pertama-tama perlu dipahami
perbedaan sistem ekonomi yang ada, metode-metode sistem ekonomi, dan fungsi dari sistem
ekonomi itu sendiri.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka terdapat rumusan
masalah sebagai berikut:
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat disimpulkan tujuan penulisan ini
yaitu:
3
BAB II
PEMBAHASAN
Secara sederhana bisa dikatakan, bahwa sistem ekonomi Islam adalah suatu sistem
ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam. Sumber dari keseluruhan nilai
tersebut sudah tentu Al-Quran, As-Sunnah, ijma dan qiyas. Nilai-nilai sistem ekonomi Islam
ini merupakan bagian integral dari keseluruhan ajaran Islam yang komperhensif dan telah
dinyatakan Allah Swt. sebagai ajaran yang sempurna.
Karena didasarkan pada nilai-nilai Ilahiah, sistem ekonomi Islam tentu saja akan
berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang didasarkan pada ajaran kapitalisme, dan juga
berbeda dengan sistem ekonomi sosialis yang didasarkan pada ajaran sosialisme. Memang,
dalam beberapa hal, sistem ekonomi Islam merupakan kompromi antara kedua sistem
tersebut, namun dalam banyak hal sistem ekonomi Islam berbeda sama sekali dengan kedua
sistem tersebut. Sistem ekonomi Islam memiliki sifat-sifat baik dari kapitalisme dan
sosialisme, namun terlepas dari sifat buruknya.
1) Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt kepada
manusia.
2) Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3) Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir
orang saja.
4) Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk
kepentingan banyak orang.
4
5) Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti.
6) Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)
7) Islam melarang riba dalam segala bentuk.
1) Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan mengarahhkan kegiatan ekonomi
2) Syariah sebagai batasan untuk memformulasi keputusan ekonomi
3) Akhlak berfungsi sebagai parameter dalam proses optimalisasi kegiatan ekonomi
Secara global kelemahan system ekonomi Islam dapat dilihat dari beberapa factor sebagai
berikut:
5
kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam
ekonomi. Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai
dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba
sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan
bebas dengan berbagai cara.
6
2.1.3 Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem Ekonomi Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan
kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi
tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk
mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi,
gas, dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori
yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas
demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada
yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.
7
Kelemahan sistem ekonomi sosialis:
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-
kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam
sistem ekonomi campuran pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan
kegiatan perekonomian.
8
5) Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
6) Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
Konsep dari ekonomi kapitalis di mana sumber kekayaan itu sangat langka dan harus di
peroleh dengan cara bekerja keras di mana setiap pribadi boleh memiliki kekayaan yang tiada
batas, untuk mencapai tujuan hidup nya. Dalam sistim ekonomi kapitalis perusahaan di miliki
oleh perorangan. Terjadinya pasar (market) dan terjadinya demand and supply adalah ciri
khas dari ekonomi kapitalis. Keputusan yang diambil atas isu yang terjadi seputar masalah
ekonomi sumbernya adalah dari kalangan kelas bawah yang membawa masalah tersebut ke
level yang lebih atas.
Sementara Islam mempunyai suatu konsep yang berbeda mengenai kekayaan, semua
kekayaan di dunia adalah milik dari Allah SWT yang dititipkan kepada kita, dan kekayaan
9
yang kita miliki harus di peroleh dengan cara yang halal, untuk mencapai Al-falah (makmur
dan success) dan Saada Haqiqiyah (kebahagian yang abadi baik di dunia dan
akhirat). Dalam Islam yang ingin punya properto atau perusahaan harus mendapatkannya
dengan usaha yang keras untuk mencapai yang namanya Islamic Legal Maxim,
yaitu mencari keuntungan yang sebanyak banyak nya yang sesuai dengan ketentuan dari
prinsip prinsip syariah. Yang sangat penting dalam transaksi Ekonomi Islam adalah tidak ada
nya unsur Riba (interest) Maisir (judi) dan Gharar (ke tidak pastian).
Lain halnya dengan konsep ekonomi sosialis, di mana sumber kekayaan itu sangat
langka dan harus di peroleh lewat pemberdayaan tenaga kerja (buruh), di semua bidang,
pertambangan, pertanian, dan lainnya. Dalam sistem Sosialis, semua bidang usaha
dimiliki dan diproduksi oleh Negara. Tidak terciptanya market (pasar) dan tidak terjadinya
supply dan demand, karena Negara yang menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara
merata. Perumusan masalah dan keputusan di tangani langsung oleh negara.
1. Metode Induktif
Metode dimana suatu keputusan dilakukan dengan mengumpulkan semua data informasi
yang ada di dalam realitas kehidupan. Realita tersebut mencakup setiap unsur kehidupan
yang dialami individu, keluarga, masyarakat lokal, dan sebagainya yang mencoba mencari
jalan pemecahan sehingga upaya pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dikaji secermat
mungkin. Sebagai contoh, upaya menghasilkan dan menyalurkan sumber daya ekonomi.
Upaya tersebut dilakukan sedemikian rupa sampai diperoleh barang dan jasa yang dapat
tersedia pada jumlah, harga dan waktu yang tepat bagi pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk
mencapai tujuan kebutuhan tersebut, diperlukan perencanaan yang dalam ilmu ekonomi
berfungsi sebagai cara atau metode untuk menyusun daftar kebutuhan terhadap sejumlah
barang dan jasa yang diperlukan masyarakat
10
2. Metode Deduktif
Metode ilmu ekonomi yang bekerja atas dasar hukum, ketentuan, atau prinsip umum yang
sudah diuji kebenarannya. Dengan metode ini, ilmu ekonomi mencoba menetapkan cara
pemecahan masalah sesuai dengan acuan, prinsip hukum, dan ketentuan yang ada dalam ilmu
ekonomi. Misalnya, dalam ilmu ekonomi terdapat hukum yang mengemukakan bahwa jika
persediaan barang dan jasa berkuranng dalam masyarakat, sementara permintaannya tetap
maka barang danjasa akan naik harganya. Bertolak dari hukum ekonomi tersebut, para ahli
ekonomi secara deduktif sudah dapat menentukan bahwa harus dijaga agar persediaan barang
dan jasa yang dibutuhkan masyarakat tersebut selalu dapat mencukupi dalam kuantitas dan
kualitasnya Buolding (1955:12) menyebutnya sebagai metode experiment intelektual
3. Metode Matematika
4. Metode Statistika
Suatu metode pemecahan masalah ekonomi dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis,
penafsiran, dan penyajian data dalam bentuk angka-angka secara statistik. Dari angka-angka
yang disajikan, kemudian dapat diketahui permasalahan yang susungguhnya. Selanjutnya
dicarikan cara pemecahannya. Sebagai contoh, pembahasan mengenai pengangguran. Dalam
hal ini, dapat terlebih dahulu diidentifikasi unsur-unsur yang berkaitan dengan pengangguran,
misalnya data perusahaan, data tenaga kerja yang terdidik atau kurang terdidik, jenis dan
jumlah lapangan kerja yang tersedia, jumlah dan tingkat upah yang ditawarkan perusahaan,
tempat perusahaan beroperasi, rata-rata tempat tinggal para calon pekerja. Dari data yang
terkumpul tersebut, seorang ahli ekonomi dapat menyusun analisis dan penafsiran data secara
statistik yang berhubungan dengan pemecahan masalah penganguran tersebut. selanjutnya,
dari angka-angka statistik tersebut dapat ditentukan cara yang tepat untuk membantu
mengatasi masalah pengangguran secara akurat berdasarkan tafsiran peneliti terhadap angka-
angka yang disajikan statistik.
11
Dan dalam sistem ekonomi sendiri, untuk mengkaji sistem ekonomi itu sendiri
terdapat beberapa metodologis yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
Pendekatan model untuk mempelajari sistem telah dikritik atas dasar bahwa itu
berkaitan dengan abstraksi oversimplifield dari realitas. Sebagai contoh, adalah menegaskan
bahwa hal itu tidak berguna untuk mempertimbangkan ekonomi terpusat murni, hanya karena
tidak pernah ada atau mungkin ada. Suatu keberatan yang kedua adalah bahwa tidak mungkin
untuk mengukur dan membandingkan kinerja model, sementara ini dapat dilakukan dalam
kaitannya dengan studi kasus. Akibatnya adalah diperdebatkan perbandingan model khusus
rentan terhadap ideologis dalam interpretasi dan penilaian.
12
primitif tidak memiliki link kuat seperti ke sektor modern paralel. Dengan perbedaan dalam
pikiran saya percaya bahwa studi tentang sistem ekonomi komparatif bermanfaat mungkin
termasuk negara-negara kurang berkembang tetapi tidak ekonomi primitif.
Model dan pendekatan kasus tetapi harus dipandang sebagai pelengkap daripada
kompetitif. Model menyediakan kerangka kerja untuk memilih dan membandingkan kasus.
Pada gilirannya perbandingan kasus dengan model yang seharusnya mereka menggambarkan
harus memimpin revisi dan perbaikan model, misalnya elaborasi dari berbagai model
sosialisme pusat direncanakan atau sosialisme pasar dengan pengaturan kepemilikan yang
berbeda dan kombinasi yang berbeda dari perintah dan pertukaran. Dalam hal ini, ekonomi
Eropa barat dan timur menawarkan studi kasus sangat menjanjikan yang dapat menyarankan
berbagai model menengah antara model tradisional kapitalisme diatur terinspirasi oleh
negara-negara bersatu dan model klasik sosialisme perencanaan pusat terinspirasi oleh serikat
Soviet. Model-model ini antara dapat menghasilkan sejumlah hipotesis dapat diuji tentang
operasi dan kinerja sistem ekonomi untuk memandu studi kasus selanjutnya.
13
3. Disiplin melawan Pendekatan Interdisipliner
Dalam bidang ini, seperti dalam orang lain, adalah tugas penyidik untuk
menggunakan semua alat yang relevan. Dalam beberapa kasus, ia mungkin mendapatkan dan
menggunakan mereka sendiri. Di lain solusi yang paling memuaskan adalah untuk
mengamankan kolaborasi sarjana yang sesuai di bidang lain yang memiliki keterampilan
disiplin tambahan. Ilustrasi termasuk bergabung bekerja dengan ekonom dan ilmuwan politik
pada keputusan pemerintah alokasi sumber daya oleh ekonom dan phychologists pada
manajemen perusahaan dan oleh para ekonom dan sosiolog (atau antrhopologists) pada
kekuatan lain-budaya membentuk sistem ekonomi. Untungnya tren saat ini di lain disiplin
ilmu sosial yang menguntungkan untuk kerjasama tersebut. Metode komparatif telah lama
digunakan dalam antropologi. Dalam beberapa tahun terakhir studi banding yang sistematis
telah menerima peningkatan perhatian baik di ilmu politik dan sosiologi. Perbandingan
politik berkaitan dengan analisis transnasional dari konfigurasi sosial alam semesta kelompok
kepentingan, partai politik, sikap ideologis seperti mereka membentuk dan perilaku kondisi
politik dan struktur elit. Sosiologi Perbandingan dikhususkan untuk studi lintas-sosial
kekerabatan, keluarga, dan perkawinan, pemerintahan dan birokrasi; stratifikasi sosial dan
mobilitas, ekologi, sosiologi perkotaan dan kependudukan dan orientasi nilai budaya. Potensi
untuk bantuan timbal balik dan fertilisasi silang antara bidang ini dan studi ekonomi
komparatif jelas dan menarik.
Sistem ekonomi memiliki banyak kegunaan yang fungsi sangat vital bagi
perekonomian suatu negara di seluruh dunia ini. Dari berbagi sistem ekonomi yang ada di
dunia ini mempunyai fungsi dalam perekonomian, di antaranya adalah sebagai berikut.
3. Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar
dapat terlaksana seperti yang diharapkan.
14
4. Menyediakan mekanisme tertentu agar pembagian hasil produksi di antara anggota
masyarakat dapat terlaksana sebagaimana mestinya.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi
antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah
sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia dengan subjek; barang-barang ekonomi
sebagai objek; serta alat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan
ekonomi.
Setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Sistem yang dianut
sebuah negara biasanya sesuai dengan paham ideologi negara tersebut. Negara yang
berideologi komunisme biasanya akan menerapkan sistem sosialis. Dan jika negara tersebut
menganut paham kapitalisme maka cenderung menganut sistem ekonomi kapitalis. Ada juga
negara yang menggabungkan kedua sistem di atas atau yang biasa disebut sistem campuran.
16
DAFTAR PUSTAKA
Suprayitno, Eko, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan Konvensional,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
http://myajisakablog.blogspot.co.id/2011/03/perbandingan-sistem-ekonomi.html?m=1
(Diakses pada 11 Oktober 2017)
http://desiesyworlds.blogspot.co.id/2012/04/bentuk-dan-perbandingan-sistem-ekonomi.html
(Diakses pada 11 Oktober 2017)
17