Anda di halaman 1dari 8

Tanaman dan obat tradisional

Cara pengelolahan Manfaat

1 Jahe Zingiber officinale Rosc

Umbi atau Rimpang

Direbus dan ditumbuk Menghangatkan Badan

2. Kencur Kaempferia galanga L.

Umbi atau Rimpang

Direbus Obat Batuk, sakit kepala, melancarkan dahak

3. Kunyit Curcuma domestica Val

Umbi atau Rimpang

Ditumbuk atau direbus Mengobati diare dan masuk angin

4. Lengkuas Languas galangal L. Stunzt

Umbi atau Rimpang

Ditumbuk Menghilangkan panu dan bersifat anti bakteri.

5. Temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb

Umbi atau Rimpang

Direbus Mengatasi sembelit dan memperkuat sekresi empedu

6. Alang-alang

Imperata Cylindrica Beav

Umbi atau Rimpang

Ditumbuk dan direbus Melancarkan air seni

7. Mengkudu Morinda Citrifolia Buah Dijus Mengobati penyakitradang usus , susah buang air kecil,
batuk, amandel ,

lever , .

8. Jeruk nipis Citrus aurantifolia Buah Dijus Mengobati penyakitdemam ,

batuk kronis , kurang darah , menghilangkan bau badan.

9 Jintan Trachyspermum roxburghianumsyn

Daun Direbus Mengobati batuk, mules, dan sariawan

10. Pacar cina Aglaiae ordorota Lour

Daun Direbus Mengobati penyakit

gonorhoe
11 Saga Abrus precatorius Daun Direbus Mengobati batuk dan sariawan

12 Sirih Chavica betle L Daun Direbus atau digosok Mengobati batuk, antiseptika , dan obat kumur

No Nama Tumbuhan

Bagian yang digunakan

Cara pengolahan

Zat yang terkandung Manfaat

13 Daun seledri

Daun Direbus butilftalida dan butilidftalida

Mengobati tekanan darah tinggi

14 Daun jambu biji

Daun Direbus flavonoid seperti tanin Mengobati diare

15 Daun kumis kucing

Daun Direbus Saponin, minyak atsiri, zat samak, lemak dan glucosit orthosiphonin

Bersifat memperlancar air seni

16 Daun pegagan

Daun Direbus asiaticoside, thankuniside, isothankunisie, madecassoside, brahmoside, brahmic


acid,tanin serta garam mineral

Mengobati sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri)

17 Daun landap

Daun Direbus saponin, flavonoida, tanin, garam kalium, dan silikat

Mengobati rematik

18 Batang kayu manis

Batang Direbus zat-zat anti inflamasi (radang sendi)

Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung , diare

19 Buah Ketumbar

Buah Dijus lalu ditempelkan

asam petroselinat,

asam oktadasenat, dan felandren

Obat antikembung

20 Rimpang alang - alang

Akar Direbus arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, dan simiarenol


Obat untuk memperlancar air seni

Manfaat Tanaman

Obat Tradisional

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar didunia, Negara yang memiliki begitu banyak
keanekaragaman baik habitat, maupun flora dan fauna yang dimilikinya. Keanekaragaman ini pula
membuat Indonesia memiliki banyak keanekaragaman hayati termasuk juga keanekaragaman
tanaman obat tradisional atau lebih sering dikenal dengan tanaman herbal.

Pada masyarakat modern ini, masyarakat belum begitu tahu tentang manfaat apa saja yang dapat
kita peroleh dari tanaman herbal untuk kesehatan, itu dikarenakan masyarakat lebih mengenal obat
obatan dari bahan kimia, baik karena anjuran dari resep dokter yang lebih sering memberikan
resep untuk membeli obat obatan kimia di apotek atau pun karena mudah didapatkan di toko atau
warung terdekat, sehingga membuat masyarakat kurang mengetahui kelebihan tersendiri yang
dimiliki tanaman herbal ketimbang obat - obatan kimia yang biasa mereka konsumsi, bahkan
terkadang masyarakat saat membeli obat tidak begitu tahu kandungan obat yang diresepkan oleh
dokter.

1.2 Identifikasi Masalah

Obat obatan tradisional sangatlah berguna terutama bagi masyarakat kecil yang kurang mampu
untuk membeli obat obatan modern. Namun banyak dari masyarakat yang meracik obat obatan
tradisional tersebut hanya dari perkataan orang lain atau pengalaman sendiri. Inilah yang
menyebabkan kurangnya pengaruh obat dalam menyembuhkan karena salahnya penggunaan dan
dosis yang tepat.

Pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman obat tradisional masih sangat rendah.
Contoh kecil akibat dari pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat tradisional yang masih
sangat randah adalah seringnya masyarakat salah dalam menentukan bahan baku dalam pembuatan
obat tradisional dan tidak tahu bagaimana cara mengolah bahan tersebut, sehingga yang didapat
bukanlah manfaat melainkan efek samping yang berlebih.

Selain itu, kurangnya pengetahuan pengguna obat obatan tradisional dalam penentuan dosis bisa
menjadi hal yang berbahaya. Bukannya manfaat yang didapat, melainkan efek samping yang
berlebih, seperti halnya penggunaan tanaman dringo (Acorus calamus), yang biasa digunakan untuk
mengobati stres. Tumbuhan ini memiliki kandungan senyawa bioaktif asaron. Senyawa ini punya
struktur kimia mirip golongan amfetamin dan ekstasi.

Dalam dosis rendah, dringo memang dapat memberikan efek relaksasi pada otot dan menimbulkan
efek sedatif (penenang) terhadap system saraf pusat (Manikandan S, dan Devi RS., 2005), (Sukandar
E Y, 2006)).Namun, jika digunakan dalam dosis tinggi malah memberikan efek sebaliknya, yakni
meningkatkan aktivitas mental (psikoaktif) (Fang Y, et al., 2003)

1.3 Pembahasan Masalah


Tanaman obat tradisional atau lebih dikenal dengan tanaman herbal adalah bahan atau ramuan
bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari
bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.

Dalam karya tulis ini saya akan berusaha membahas pendeskripsian sedetail mungkin dari tanaman
obat tradisional (herbal) itu sendiri. Dikarenakan luasnya cakupan mengenai pemanfaatan tanaman
obat tradisional. Maka dirasa perlu dibuatnya pembahasan masalah. Secara garis besar pembahasan
yang saya uraikan sebagai berikut:

1. Jenis tanaman dan bagian tanaman yang paling sering digunakan dalam pembuatan obat

obatan tradisional.

2. Manfaat dan cara pengolahan obat obatan tradisional

3. Nama ilmiah tanaman

4. Fungsi fungsi tanaman obat tradisional ( herbal)

5. kelebihan kelebihan yang dimiliki tanaman obat tradisional ( herbal).

1.4 Rumusan Masalah

Tanaman obat tradisional, seperti halnya obat buatan pabrik yang memang tak bisa dikonsumsi
sembarangan. Tetap ada dosis yang harus dipatuhi, seperti halnya resep dokter. Hal ini menepis
anggapan bahwa obat tradisional tak memiliki efek samping. Anggapan bila obat tradisional aman
dikonsumsi walaupun gejala sakit sudah hilang adalah keliru. Sampai batas-batas tertentu, mungkin
benar. Akan tetapi bila sudah melampaui batas, justru membahayakan.

Sebelum membahas lebih lanjut, pembahasan makalah ini akan dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud tanaman obat tradisional ( herbal ) ?

2. Apa saja jenis tumbuhan yang biasa digunakan sebagai obat tradisional serta apa nama ilmiahnya
?

3. Bagaimana pengaruh tanaman obat tradisional ( herbal ) bagi kesehatan ?

4. Bagaimana cara pengolahan tanaman obat tradisional yang tepat?

5. Apa saja bagian dari tanaman obat tradisional yang paling sering digunakan dalam pembuatan
obat tradisional?

6. Apa kelebihan kelebihan yang dimiliki tanaman obat tradisional(herbal) ketimbang obat obatan
dari bahan kimia ?

1.5 Tujuan Pembahasan

Berdasarkan permasalahan yang ada di atas, tujuan akhir yang ingin di capai dalam penelitian ini
adalah:

1. Mengetahui definisi tentang tanaman obat tradisional.

2. Mengetahui berbagai jenis tumbuhan yang biasa digunakan sebagai obat tradisional beserta nama
ilmiahnya.
3. Mengetahui manfaat tumbuhan obat tradisional.

4. Mengetahui cara pengolahan tanaman obat tradisional.

5. Mengetahui bagian tumbuhan obat tradisional yang paling sering digunakan dalam pembuatan
obat tradisional.

6. Menjelaskan kelebihan kelebihan tanaman obat tradisional (herbal) daripada obat obatan kimia.

1.6 Kegunaan Pembahasan

Berdasarkan permasalahan yang ada di atas, kegunaan pembahasan ini adalah:

a. Pembahasan ini bagi kami berguna sebagai wahana latihan dalam pembuatan karya tulis ilmiah.

b. Dengan adanya pembahasan ini tentunya akan semakin memperkaya ilmu

pengetahuankita, khususnya tentang pemanfaatan tanaman obat tradisional.

c. Pembahasan ini digunakan untuk memberikan informasi bahwa banyak sekali tanaman yang bisa
dijadikan sebagai obat obatan

1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian yang saya gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan penelitian
korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian
tersebut saya menghubungkan data-data yang saya dapat antara yang satu dengan yang lain. Selain
itu saya juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang saya gunakan.
Sehingga diharapkan penelitian saya bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.

Bab II

Pembahasan

2.1 Landasan Teori

Pengobatan secara tradisional tertua yang tercatat dalam sejarah yaitu pada Bangsa Yunani kuno
juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates ( tahun
466 sebelum masehi ) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam
De Materia Medica. Orang- orang Yunani kuno juga telah melakukan pengobatan herbal. Zaman
Mesir kuno ( tahun 2500 sebelum masehi ) yang ditulis dalam Papyrus Ehers meyebutkan Sejumlah
besar resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala
penyakit dan diagnosanya, Pada saat itu, para pendeta Mesir kuno telah melakukan dan
mempraktekkan pengobatan Herbal. Dalam kepercayaan agama Islam tentang pengobatan, telah
disabdakan oleh Rasullullah SAW Setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah menurunkan
(pula) obatnya. (HR. Bukhari-Muslim).

SKN (Sistem Kesehatan Nasional) juga menyatakan bahwa pengobatan tradisional yang terbukti
berhasil guna dan berdayaguna terus dilakukan pembinaan dan bimbingan serta dimanfaatkan untuk
pelayanan kesehatan masyarakat. UU kesehatan No. 23 Tahun 1992 pasal 47 menyatakan
pengobatan tradisional yang mencakup cara, obat dan pengobatan atau perawatan cara lainnya
dapat dipertanggung jawabkan maknanya. Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang
saling terkait, (Young, 1980) Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor, yaitu pengobatan
rumah tangga/ pengobatan sendiri menggunakan obat, obat tradisional, atau cara tradisional,
pengobatan medis yang dilakukan oleh oleh perawat, dokter, puskesmas, atau rumah sakit, serta
pengobat tradisional. Dalam pemilihan sumber pengobatan di susunlah suatu criteria tentang
sumber pengobatan tersebut. (Young, 1980), Kriteria yang digunakan untuk memilih sumber
pengobatan adalah pengetahuan tentang sakit dan pengobatannya, keyakinan terhadap obat/
pengobatan, keparahan sakit, dan keterjangkauan biaya dan jarak. Dari empat kriteria tersebut,
keparahan sakit menduduki tempat yang dominan. Sebagaimana diketahui bahwa pola penyakit di
Indonesia (bahkan di dunia) telah mengalami pergeseran dari penyakit infeksi (yang terjadi sekitar
tahun 1970 ke bawah) ke penyakit-penyakit metabolik degeneratif (sesudah tahun 1970 hingga
sekarang).

Hal ini seiring dengan laju perkembangan tingkat ekonomi dan peradaban manusia yang ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi dengan berbagai penemuan baru yang
bermanfaat dalam pengobatan dan peningkatan kesejahteraan umat manusia. Dalam data statistik
tentang kematian akibat efek samping obat-obatan yang diperoleh, Isa (2009:1) mengatakan, Untuk
mengatasi penyakit mereka mengutamakan cepat sembuh walaupun cuma sesaat. Pola hidup ini
harus di bayar mahal. Di Amerika saja, efek samping obat obatan bertanggung jawab atas
kematian 100.000 pasien setiap hari.

Menurut WHO, negara negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan obat herbal sebagai
pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari populasi
menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer (WHO, 2003). Faktor pendorong terjadinya
peningkatan penggunaan obat herbal di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang
pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk
penyakit tertentu di antaranya kanker serta semakin luas akses informasi mengenai obat herbal di
seluruh dunia (Sukandar EY,2006).

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit
degeneratif dan kanker. WHO juga mendukung upaya- upaya dalam peningkatan keamanan dan
khasiat dari obat tradisional (WHO, 2003). Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih
aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek
samping yangrelatif lebih sedikit dari pada obat modern.

Bab III

Pengolahan Data

3.1 Tanaman herbal bagi kesehatan

Ada masyarakat yang berpendapat kalau reaksi obat kimia lebih cepat dibanding obat dari tanaman
herbal, padahal reaksi yang lama dalam pengobatan hal tersebut sangatlah wajar karena obat
bukanlah cabai yang saat dimakan makan rasa pedasnya akan dirasakan saat itu juga sehingga ada
beberapa orang yang bertanya adakah Pengaruh tanaman herbal bagi kesehatan.

Berikut ini adalah kasus yang terjadi sekitar tahun 1985, terdapat banyak pasien di salah satu rumah
sakit di Jawa Tengah yang sebelumnya mengkonsumsi daun keji beling. Pada pemeriksaan
laboratorium dalam urine-nya ditemukan adanya sel-sel darah merah (dalam jumlah) melebihi
normal. Hal ini sangat dimungkinkan karena daun keji beling merupakan diuretik kuat sehingga
dapat menimbulkan iritasi pada saluran kemih. Akan lebih tepat bagi mereka jika menggunakan
daun kumis kucing (Ortosiphon stamineus) yang efek diuretiknya lebih ringan dan dikombinasi
dengan daun tempuyung (Sonchus arvensis) yang tidak mempunyai efek diuretik kuat tetapi dapat
melarutkan batu ginjal berkalsium.
Pada periode sebelum tahun 1970-an banyak terjangkit penyakit infeksi yang memerlukan
penanggulangan secara cepat dengan mengunakan antibiotika (obat modern). Pada saat itu jika
hanya mengunakan Obat herbal atau Jamu yang efeknya lambat, tentu kurang bermakna dan
pengobatannya tidak efektif. Sebaliknya pada periode berikutnya hinga sekarang sudah cukup
banyak ditemukan turunan antibiotika baru yang potensinnya lebih tinggi sehingga mampu
membasmi berbagai penyebab penyakit infeksi.

Dari dua kasus yang terjadi diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman herbal berpengaruh terhadap
kesehatan manusia, meskipun telah ditemukan antibiotik terbaru yang efektif untuk meyembuhkan
penyakit. Namun peran tanaman herbal yang sedikit memiliki efek samping bagi tubuh sulit
digantikan.

3.2 Kelebihan Obat Herbal dalam Penyembuhan Penyakit

1. Tidak Menimbulkan Efek Samping

Obat herbal benar-benar merupakan produk alami yang telah tersedia di alam. Pengolahan obat ini
pun dilakukan secara alami, bahkan tradisional, tanpa pencampuran bahan kimia atau sintetis. Oleh
sebab itulah, dapat dipastikan bahwa obat-obatan herbal sama sekali tidak memiliki efek samping
sehingga sangat aman digunakan.

2. Bebas Racun

Obat-obatan kimia atau obat farmasi merupakan racun sehingga tidak boleh dikonsumsi secara
sembarang. Namun, ada yang berbeda dari obat herbal. Yaitu, bebas racun. Dengan demikian, obat
herbal sangat aman dikonsumsi oleh siapa pun. Bahkan, obat herbal dapat dijadikan sebagai peluruh
racun di dalam tubuh atau detoksifikasi.

3. Menghilangkan Akar Penyakit

Umumnya, obat-obatan kimia hanya bekerja untuk menyembuhkan gejala penyakit. Namun, tidak
demikian dengan obat-obatan herbal. Selain menyembuhkan gejala penyakitnya, obat-obatan herbal
bekerja hingga menghilangkan akar penyakitnya.

Cara kerja yang berbeda ini disebabkan efek obat herbal yang bersifat menyeluruh (holistik).
Akhirnya, pengobatan tidak hanya terfokus pada penghilangan penyakit, tetapi juga pada
peningkatan sistem kekebalan tubuh sebagai cara untuk melawan penyakit.

4. Mengandung Banyak Khasiat

Misalnya, jintan hitam atau yang lebih terkenal dengan sebutan habbatussauda yang dapat
menyembuhkan asam urat, migren, diabetes, hepatitis, bahkan kanker. Contoh lain, bawang putih
yang bersifat antivirus serta mampu menguatkan jantung dan menurunkan kolesterol.

3.3 Jenis tanaman herbal, Kandungan dan Manfaatnya

Berikut ini kandungan dalam beberapa tanaman herbal yang sering di manfaatkan didalam tanaman
herbal :

Bab IV

Penutup

4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah saya lakukan dapat saya tarik kesimpulan :

a. Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam
penyembuhan maupun pencegahan penyakit.

b. Bagian dari tumbuh tumbuhan yang paling sering dijadikan obat adalah daun. Namun akar juga
terkadang digunakan dalam pembuatan obat tradisional.

c. Cara pengolahan obat tradisional masih sederhana, yaitu sengan cara ditumbuk dan direbus

d. Dalam penggunaan tanaman obat tradisional tetap membutuhkan dosis yang tepat.

e. Penggunaan tanaman obat tradisional harus mempunyai ketepatan waktu penggunaan. Artinya
ketepatan waktu penggunaan obat tradisional menentukan tercapai atau tidaknya efek yang
diharapkan.

f. Dalam segi penyembuhan meskipun tanaman herbal umumnya lebih lambat dalam pengobatan
penyakit dibanding penyembuhan menggunakan Obat obatan kimia, namun pengobatan secara
tradisional menggunakan tanaman herbal jauh lebih aman bagi tubuh dengan sangat sedikit efek
samping yang ditimbulkannya, bebas racun, mudah di produksi, menghilangkan akar penyakit,
mudah diperoleh, murah dan mempunyai banyak khasiat.

4.2 Saran

saran saya adalah:

a. Seharusnya kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar kita
dengan sebaik mungkin. Serta tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup disekitar kita agar
tercipta lingkungan hidup yang sehat.

b. Saran yang terbaik untuk kesehatan, yaitu mengikuti anjuran dari pepatah yang berbunyi Lebih
baik mencegah daripada mengobati, dari pada kita berjuang mati matian untuk mengobati
penyakit kita, lebih baik kita berjuang mati matian untuk menjaga kesehatan kita sebelum
terserang penyakit.

c. Bagi pemerintah diharapkan memberi bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat untuk lebih
mengetahui tentang manfaat tanaman obat tradisional.

d. Bagi pemerintah juga diharapkan mampu mengembangkan usaha pembuatan obat obatan
tradisional agar menjadi komoditi unggulan

Anda mungkin juga menyukai