Anda di halaman 1dari 114

Rencana Perawatan dan

Perawatan pada Anak


Pada prinsipnya, perawatan pasien anak
tergantung kasusnya. Jika pasien anak
cukup kooperatif, perawatan bisa dimulai
dari keluhan yang dia sampaikan, bisa jadi
itu kasus terparahnya
Tetapi jika pasien anak tsb tdk kooperatif,
maka lakukan perawatan sederhana
terlebih dahulu, supaya anak believe dg
Drg nya dulu.
Ideal Urutan Rencana
Perawatan Kasus Anak
Extraction (CE/infiltration/block)
Endodontic (endo)
Operative Dentistry (opdent)
Stainless Steel Crown (SSC)
Topikal Aplikasi Fluor (TAF)
Space Maintainer (SM)
Space Regainer (SR)
Dental Health Education (DHE)
1.Atraumatic Restorative Treatment
2. Fissure Sealant
3. Stainless Steel Crown /
Policarbonat Crown
4.Topikal Aplikasi Fluor
5. Space Maintainer dan Space Regainer

Laelia Dwi Anggraini,


Pediatric Dentist
RSGMP UMY
I HEAR and I FORGET
I SEE and I REMEMBER
I DO and I UNDERSTAND

Confucius, Ancient Chinese Philosopher


LAELIA DWI ANGGRAINI, Paediatric Dentist
Praktek :
- Apotik Pelita, Jl Gejayan 57 Yk. Selasa, Rb, Jumat & Sabtu
- AMC, Senin
Kantor :
Prodi Kedokteran Gigi, Fak Kedokteran, Univ Muh Yogyakarta

Contact person :
Gandok RT 4 RW 25, Wedomartani, Sleman
Jl. Hayam Wuruk 86 Yogyakarta telf 510810
Hp. 08122788529 FB: laelia anggraini
Email : laelia_dentist@yahoo.com
Pendahuluan
Gigi desidui bagi anak-anak, berperan
dalam fungsi mastikasi, fungsi fonetik
(bicara) dan fungsi estetis (penampilan)
Karies gigi anak yang tdk dirawat, akan
mengakibatkanterjadinya premature
loss , yang mengganggu erupsi gigi anak
yang dalam pertumbuhan
danperkembangan.
Berbagai macam makanan kariogenik pada
kantin sekolah, salah satu penyebab kehilangan
gigi posterior desidui terlalu dini
Predisposisi Karies
Konsumsi makanan dan minuman yang
bersifat kariogenik akan memperkuat
terjadinya karies gigi. Faktor luar yang
merupakan predisposisi dan
pendukung terjadinya karies pada
anak-anak antara lain anak masih
tergantung pada orang dewasa dalam
hal kesehatan mulutnya. Belum ada
kesadaran anak dalam menjaga
kebersihan mulut dan belum adanya
pengetahuan pada anak-anak tentang
makanan/minuman yang merupakan
faktor resiko karies 4).
Proses Terjadinya Karies
Karies ini mengenai jaringan keras gigi ialah email, dentin dan sementum. Tanda
terjadinya karies adalah adanya demineralisasi bagian anorganik gigi diikuti oleh
kerusakan bahan organik. Proses demineralisasi ini terjadi karena adanya asam
yang dihasilkan dari proses fermentasi karbohidrat oleh mikroorganisme

THE DENTAL CARIES THEORY


TEORI LAMA (1)
TEORI LAMA (2)
TEORI BARU
Penyebab karies
Diagnosis tdk hanya mencatat lokasi dan
keparahan lesi

Seharusnya diketahui, dpt terjadi lesi lain yg


baru atau lesi yg ada dapat mnjd aktif

Identifikasikan faktor resiko


Anjuran penanganan lesi gigi oleh WHO (1992)
Lesi dini: remineralisasi fluor
Konsultasi diet
Kavitas inisial: aplikasi penutup fissure,
restorasi dng preparasi minimal
Kavitas sedang : restorasi dng
preparasi minimal
Kavitas dalam: restorasi dng preparasi
minimal, dan perawatan endodontik
Karies Gigi
Tahap Karies pd gigi
a. Karies email
b. Karies dentin
c. Mengenai syaraf gigi
d. Abscess: bengkak

ART/FS
CONTOH KASUS (from Lasmi SpKGA)
CONTOH KASUS (from Lasmi SpKGA)
CONTOH KASUS (from Textbook)
CONTOH PERAWATAN (case Drg Dewi, Solo)
CONTOH PERAWATAN
CONTOH PERAWATAN (case Drg Dewi, Solo)
CONTOH PERAWATAN (case Drg Dewi, Solo)
CONTOH PERAWATAN (case Drg Dewi, Solo)
1. Atraumatic Restorative Treatment
Prinsip Umum Preparasi kavitas

Pengambilan jaringan terinfeksi saja


Perluasan kavitas disesuaikan dng perkembangan
lesi dr DEJ
Extention for prevention tdk perlu
Karies kronis jaringan terinfeksi tdk ada
Dentin sklerotik selama tdk mengganggu estetika
ditinggalkan
Pengambilan jaringan karies dengan instrumen
genggam (ART)
Keuntungan preparasi minimal

Sisa jaringan yg ditinggalkan lebih kuat


Cedera thd jar pulpa minimal
Pengembalian bentuk anatomi gigi lebih
mudah
Pekerjaan lbh cepat, mudah dan murah
Prinsip dasar

Saat ini, bahan ART menggunakan glass-


ionomer sebagai restorative material.
Melakukan tambalan menggunakan bahan yang
melekat dengan gigi
Menghilangkan jaringan karies hanya
menggunakan hand instruments
Problem awal ART
Keterbatasan listrik
Keterbatasan air
Daerah pinggiran
Teknik Tambalan ART
ART tidak cocok untuk semua jenis
kavitas gigi
Diagnosis yang tepat dari kavitas
yang dapat atau tidak dapat
dirawat, merupakan kunci
keberhasilan perawatan.
Indikasi ART

Pada dasarnya ART dapat diaplikasikan pada :


- Kavitas yang melibatkan dentin
- Kavitas yang bisa dibersihkan dengan
hand instruments
Kontraindikasi ART
Karies sulit dijangkau hand instruments misal di
proximal
Kavitas karies sulit dibersihkan dengan hand
instruments
Gigi sakit dalam jangka waktu lama dan ada
kemungkinan inflamasi pulpa kronis
Karies yang melibatkan pulpa
Adanya pembengkakan (abses) atau fistula yang
dekat dengan gigi yang karies
Mengapa ART
Menjangkau semua kelompok masyarakat
Preparasi minimal
Biaya rendah
Mengurangi trauma pasien
Kontrol infeksi sederhana karena
peralatan mudah dan cepat dibersihkan
Alasan penggunaan GIC
Mirip jaringan keras oral dan tidak
menginflamasi pulpa atau gingiva
Adanya pelepasan fluoride yang mencegah
terjadinya karies
Mengurangi pemotongan jaringan sehat
dalam mempersiapkan preparasi
Hal yang perlu diperhatikan sebelum
melakukan Atraumatic Restorative
Treatment adalah :
Persiapkan kondisi terbaik di dalam
maupun di luar mulut
Pilih dan gunakan instrumen yang tepat
Kontrol infeksi
Penggunaan material glass ionomer
ALAT-ALAT UNTUK ART
Kunci dari ART adalah instrument yg tajam
EXCAVATOR SENDOK. Digunakan untuk
menghilangkan karies dentin yang lunak. Ada tiga jenis
ukuran :
kecil. diameter sekitar 1 mm digunakan untuk kavitas
yang kecil dan membersihkan enamel / dentine
junction.
medium. diameter sekitar 1.5 mm digunakan untuk
kavitas yang lebih besar. Permukaan yang bulat bisa
juga digunakan untuk mendorong bahan ke kavitas
yang kecil.
Besar. Diameter sekitar 2 mm digunakan pada kavitas
yang besar dan untuk membersihkan sisa material
glass ionomer .
Kaca Mulut pencahayaan, melihat kavitas
tak langsung, menarik pipi/lidah
Eksplorer/Sonde identifikasi karies
No Tekan! hancurkan perm gigi & proses
penghentian karies
No Tusuk! merusak/buka kamar pulpa
Pinset ambil kapas, kertas artikulating dll
DENTAL HATCHET.
Digunakan untuk melebarkan kavitas,
memotong email yang tidak tersokong
dentin yang telah dibersihkan dari karies
(Gambar 2). Lebar blade adalah 1 mm.
1. Menghilangkan jaringan
infeksius
Ekskavasi dapat dengan mudah dilakukan
apabila gigi dalam keadaan kering.
Menghilangkan karies lunak dari enamel-
dentine junction dapat menyebabkan email
tidak tersokong dentin. Email yang overhanging
harus dihilangkan dan dapat dipatahkan dengan
mudah menggunakan blade dental hatchet.
Letakkan pada ujung email dan patahkan
menjadi bagian-bagian kecil
Perlu diperhatikan
- enamel-dentine junction.
Jika karies tidak dibersihkan sempurna maka bakteri
akan tumbuh dan menyebabkan karies sekunder.
- Dasar kavitas yang dalam
Saat membersihkan karies yang dalam, hati-hati
terhadap kemungkinan terbukanya pulpa. Jika sudah
terlanjur terbuka dan terjadi perdarahan harus
dilakukan perawatan khusus tergantung kondisi yang
ada.
2. Pembersihan Kavitas
Pembersihan dilakukan untuk meningkatkan
perlekatan kimia antara Glass-ionomer (GI)
dengan struktur gigi dengan dua kemungkinan
cara berikut :
menggunakan dentine conditioner atau tooth
cleaner khusus atau cairan glass-ionomer
Apabila ada oleskan cavity cleanser (misal:
dentin conditioner) sebelum menambal kavitas
Dentine conditioner
Biasanya adalah 10% polyacrylic acid. Letakkan satu
tetes di kertas GI atau slab. Celupkan kapas kecil
kemudian bersihkan seluruh kavitas dan fisur di
sebelahnya selama 10-15 detik.
Cairan glass-ionomer dapat digunakan jika kandungan
asamnya sama dengan condisioner
Kemudian bersihkan segera kavitas dan fisure paling
tidak dua kali menggunakan cotton wool pellets yang
sudah dicelupkan dalam air bersih.
Baca aturan pabrik dengan
seksama karena kadang
cairannya adalah untuk air
yang terdemineralisasi
sehingga tidak bisa
digunakan sebagai
kondisioner.
Jika gigi sudah
terkontaminasi darah atau
saliva ulangi prosedur
pencucian, pembersihan dan
rekondisi kavitas.
Mixing
Memperhatikan aturan
rasio dari pabrik
Hasil akhir terlihat halus
seperti permen karet.
Dilakukan setelah kavitas
kering dan terlindungi dari
saliva
Aplikasi pada kavitas
Dari tepi kavitas, sedikit
demi sedikit
Waktu mulai dari
mencampur sampai
aplikasi dlm kavitas tdk
boleh lebih dari satu
menit.
Jangan lakukan
apapun selama
periode pengerasan
dan jaga kondisi gigi
tetap kering
Akhir tahapan restorasi

Setelah 1 atau 2 menit (tergantung kondisi cuaca)


lakukan cek gigitan menggunakan articulation
paper. Jika masih terlalu tinggi, kurangi tambalan
menggunakan applier/carver
Terakhir olesi restorasi ART dengan petroleum
jelly. (produk Fuji IX, Ketac Molar )
Ada produk yg tdk memerlukan
varnis/petroleum jelly ( Chemflex)
Class I
ART

Before After
EVALUASI ART
Karies sekunder setelah penumpatan ART
tergolong rendah.
Kegagalan ART lebih banyak disebabkan
krn kesalahan operator
Jika ada fraktur, atau lepas, perlakukan
seperti aplikasi ART pada kasus baru.
Penyebab kegagalan : adukan tll kering,
dipaksa masuk kavitas
Jikapecah, buang yg pecah, apa masih
melekat dg baik, lalu aplikasi yg baru
2. Fissure Sealant
FISSURE SEALANT
Adalah suatu metode penumpatan gigi
dengan menutup area fisure (ceruk yang
dalam) dengan suatu bahan restorasi gigi
Dilakukan dengan bahan komposit
(idealnya flowable composite) atau bahan
glass ionomer (yang agak dicairkan)
Menghasilkan suatu tumpatan yang
menutup area fisure.
Pertimbangan
Mengingat fisure adalah daerah yang peka
karies
Penegakan diagnosa susah dilakukan
Anatomi dan bentuk kavitasi
Lesi aproksimal berkembang lamban
Tingkat keparahan berkembang cepat
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
FS hanya digunakan pd fisure yg dalam shg
mudah terserang karies.
FS tidak digunakan pd gigi yang sudah
terserang karies
FS hanya dpt digunakan untuk pencegahan
karies pd tahap awal
Sealant sebagian besar mengandung BIS-
GMA resin
Pelekatan didapat dari adanya dekalsifikasi
sebagian permukaan email (karena
penggunaan larutan etsa). Asam akan
mengetsa permukaan email dan
melarutkan kandungan mineralnya 7-10
mikron.
Adanya mikropit yang terbentuk, akan diisi
oleh bahan bonding, dibantu penyinaran
(light cure).
Selanjutnya komposit diaplikasikan di atas
bahan bonding, disinari kembali
IDEAL SEALANT
Syringe langsung dapat digunakan dengan
prosedur aplikasi yang mudah
Warna sesuai warna gigi aslinya
Viskositas rendah shg mudah masuk pit &
fissure
Memuat dan melepaskan fluoride
Ideal utk Minimally Invansive Dentistry
(MID)
Clinpro - Pit and Fissure Sealant
( RESIN KOMPOSIT ) Resin-Soluble F- source

Placement aid . . .

Smart Technology!
Clinical use
Isolate

Isolate Inspect Clean/etch Rinse/dry Apply Cure Result


Hipotesis
Free Karies

Inspection of fissue

Isolate Inspect Clean/etch Rinse/dry Apply Cure Result


Cleaning of fissure

Acid etching

Isolate Inspect Clean/etch Rinse/dry Apply Cure Result


Rinsing and drying of etched
surfaces

Isolate Inspect Clean/etch Rinse/dry Apply Cure Result


Clinpro sealant applied; note colour before
curing

Isolate Inspect Clean/etch Rinse/dry Apply Cure Result


Clinpro sealant after light curing. Note
difference with before

Isolate Inspect Clean/etch Rinse/dry Apply Cure Result


Final result of Clinpro Sealant
application

Dr. Chris Bryant

Isolate Inspect Clean/etch Rinse/dry Apply Cure Result


3. Stainless Steel Crown /
Policarbonat Crown
PENGERTIAN PCC/SSC
PCC/SSC adalah mahkota dari
polycarbonate/stainless steel crown yang dibuat oleh
pabrik ataupun lab. dalam berbagai ukuran dan
mempunyai bentuk anatomis sesuai gigi asli. Selain
berfungsi sebagai retainer pada beberapa kasus,
PCC/SSC menjadi bahan restorasi pilihan dalam
perawatan gigi sulung anterior/posterior dengan
kerusakan gigi yang luas karena dapat menutupi
seluruh mahkota gigi dan membentuk kembali
bentuk anatomi gigi serta lebih tahan lama
dibandingkan restorasi lainnya.
INDIKASI PCC/SSC
Kerusakan yg meluas pada gigi susu
anterior/posterior
Gigi dengan struktur mahkota masih kuat
Gigi yg mengalami gangguan pertumbuhan
dan perkembangan
Gigi sesudah perawatan saluran akar.
Tidak dianjurkan pada pasien yang
mempunyai kebiasaan bruxism
Keuntungan dan Kerugian
Estetika lebih bagus
Kekuatan lebih kuat daripada tumpatan
resin komposit biasa dan tumpatan veneer
Sementasi mudah
><
Tidak dapat digunakan pada pasien dengan
kebiasaan bruxism
Pengurangan gigi untuk preparasi lebih
banyak
Langkah-langkah Persiapan PCC/SSC
1. Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa rontgen foto
periapikal sebelum dilakukan preparasi untuk melihat
apakah kavitas sudah mengenai tanduk pulpa atau
belum
2. Pengurangan incisal sebesar 1 -1.5mm menggunakan
bur flame ujung membulat
3. Menggunakan bur diamond taperred mengurangi
interproksimal pada bagian dsital dan mesial
4. Pengurangan bagian lingual/palatal juga diperlukan.
Ukuran yang sesuai dari mahkota yang sesuai kontur
dipilih dengan mengukur lebar mesiodistal
5. Setelah gigi selesai di preparasi, dilakukan pencetakan
gigi menggunakan alginat lalu di isi stone gips untuk
kemudian dikirim ke lab
6. Jika PCC sudah jadi, maka di lakukan try-
in terlebih dahulu sebelum di sementasi
7. Lakukan cek oklusi dengan artikulating
paper jika terdapat terdapat traumatik
oklusi maka bisa dilakukan pengurangan
pada PCC nya.
8. Jika sudah tidak terdapat trauma oklusi
maka bisa dilakukan sementasi dengan
menggunakan SIK Luting (Fuji I).
9. Gigi yang akan di lakukan sementasi di isolasi terlebih
dahulu dengan menggunakan cotton roll dan saliva
ejector.
10. Aplikasi cavity cleanser kemudian di angin-anginkan
11. Aplikasi dentin conditioner selama 15 detik lalu cuci
kemudian angin-anginkan, cotton roll diganti dengan
yang baru
12. Aplikasi SIK luting pada PCC kemudian di
sementasikan, tekan sampai SIK setting, SIK yang
berlebih bisa dihilangkan
13. Cek oklusi kembali menggunakan artikulating paper
CONTOH PERAWATAN (Laelia SpKGA case)
CONTOH PERAWATAN (Lasmi SpKGA case)
CONTOH PERAWATAN (Lasmi SpKGA case)
CONTOH PERAWATAN (Lasmi SpKGA case)
CONTOH PERAWATAN (Lasmi SpKGA case)
4.Topikal Aplikasi Fluor
Topikal Aplikasi Fluor
Mekanisme
Gigi decidui erupsi Free karies
Preventive care TAF

Tidak terdapat karies pada semua regio


Hasil OHI dengan skor baik
Mekanisme fluor dalam pencegahan
karies gigi :

Fluor bekerja dengan cara menghambat


metabolisme bakteri plak yang dapat
memfermentasi karbohidrat melalui perubahan
hidroksi apatit pada enamel menjadi fluor
apatit.
Reaksi kimia :
Ca10(PO4)6.(OH)2 + F Ca10(PO4)6.(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan
terhadap asam sehingga dapat menghambat
proses demineralisasi dan meningkatkan
remineralisasi yang merangsang perbaikan dan
penyembuhan lesi karies.
Indikasi pemberian TAF
White spot
Pasien dengan resiko tinggi gigi berlubang
Pasien dengan kondisi gigi berlubang yang
sering
Perawatan orthodonsi
Perlindungan tambahan untuk anak-anak
dengan air minum tanpa flour
Untuk mengurangi sensitifitas gigi
Melindungi permukaan akar
Alat & Bahan
Alat Bahan
- Alat diagnostik - Cotton role
- Brush - Cotton pellet
- Air syringe - Suction
- Pumice murni
- Fluocal solute
Larutan Topical Aplikasi Fluor
Prosedur Kerja :
Kunjungan Pertama; Tahap Kerja :
1. Lakukan brushing dengan menggunakan
pumice murni
2. Isolasi daerah kerja dari kontaminasi saliva dengan
double isolasi menggunakan suction dan cutton roll
3. Keringkan daerah kerja
4. Oleskan larutan fluor dengan kapas kecil yang
dipegang dengan pinset aplikasikan larutan pada
seluruh permukaan gigi
5. Biarkan kering selama 3 menit
6. Perawatan diulangi tiga bulan kemudian
7. Pasien diinstruksikan untuk tidak kumur, minum, dan
makan selama satu jam setelah aplikasi fluor
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Subyektif :
Pemeriksaan Obyektif :
(misal: Free karies)
Assesment :
(misal: Indeks kesehatan gigi dan mulut
baik)
Treatment :
Kontrol
DHE
penampakan klinis
Kesimpulan :
Decision Making:
Tidak terdapat karies pada semua regio,
dengan skor baik
Diagnosa:
Free Karies
Treatment:
TAF (topical aplication flour)
5. Space Maintainer dan
Space Regainer
SPACE MAINTAINER KOMBINASI
BUCAL TUBE PADA PASIEN ANAK
DI RSGMP UMY
Space Maintainer Lepasan
SM lepasan adalah SM yang
dapat dilepas dan dipasang
sendiri oleh pasien. Alat ini
merupakan jenis alat yang
paling sederhana (Sutatmi
Suryo, 1980) dan sering utk
kehilangan molar desidui
unilateral maupun bilateral
(Snawder, 1980)
SM lepasan memiliki
kekurangan mengganggu
pertumbuhan rahang ke arah
lateral dan menghentikan
pertumbuhan lengkung rahang
intercaninus (Finn, 1973)
SM berfungsi :
1. Memperbaiki fungsi mastikasi/ pengunyahan.
2. Memperbaiki fungsi estetik/ penampilan
3. Memperbaiki fungsi fonetik/ bicara
4. Mencegah mesial drifting gigi M1 permanen
(oclusion key)
5. Mencegah pergeseran gigi tetangga ke ruang
kosong akibat pencabutan gigi desidui
terlalu dini.
6. Mencegah ekstrusi (modot) gigi
antagonisnya
ERUPSI GIGI PERMANEN
INDIKASI
1. Kebersihan mulut (OH) baik
2. Kehilangan gigi desidui terlalu dini
3. Benih gigi permanen menggantikan posisi gigi
tsb
4. Analisa ruang menunjukkan terdapat ruang
yang memungkinkan untuk gigi
permanennya.
5. Bad habit anak.
Contoh Case SM

Kondisi klinis gigi 75 (case IR2012)


KONTRA INDIKASI

Gigi permanen penggantinya tidak ada


(anodontia)
Kekurangan ruang untuk erupsi gigi permanen
Kelebihan ruangan yang frontal untuk erupsi
gigi permanen
Kekurangan ruang yang frontal untuk erupsi
gigi permanen untuk erupsi gigi permanen
Tidak terdapat tulang alveolar yang menutup
mahkota gigi permanen yang akan erupsi.
OKLUSI
SYARAT-SYARAT SPACE
MAINTAINER
tidak mengganggu erupsi gigi permanen
tidak mempengaruhi fungsi fonetik/bicara
tidak mempengaruhi fungsi mastikasi/pengunyahan
tidak mempengaruhi fungsi pergerakan mandibula
dapat menjaga ruang dimensi proksimal
tidak mengganggu erupsi gigi antagonisnya serta mencegah
ekstrusi (modot) gigi antagonisnya
tidak memberikan tekanan abnormal pada gigi penyangga
tidak mengganggu jaringan lunak
desain yang sederhana, ekonomis dan mudah dibersihkan.
(Herdiyati, 2008)
Hasil Cetakan
Macam Perhitungan SM
ANALISIS YANG DIGUNAKAN PADA
PENGUKURAN SPACE MAINTAINER
Pengamatan Langsung
Analisis Gigi-geligi Campuran
Metode Rata-rata
Metode Moyers
Metode Huckaba
Determinasi lengkung

No Metode RAHANG BAWAH


Kanan Kiri
1. Metode rata-rata + 3.0 mm + 0.4 mm
2. Moyers + 1.8 mm - 0.8 mm
3. Huckaba + 5.83 mm + 0.89mm
Standart perawatan space
maintainer
1. Kehilangan ruang <2mm -
observasi
2. Kehilangan ruang 2-4mm - Space
Maintainer
3. Kehilangan ruang 2-4mm, dg mesial
drifting M1 permanen - Space
Regainer
4. Kehilangan ruang >4mm - Space
Regainer
Klasifikasi Space Maintainer Lepasan
menurut Bauer
Kelas 1 : Unilateral maxilarry postor
Kelas 2 : Unilateral mandibular postor
Kelas 3 : Bilateral maxilarry or
Kelas 4 : Bilateral mandibular postor
Kelas 5 : Bilateral maxilarry antor postor
Kelas 6 : Bilateral mandibular antor postor
Kelas 7 : Kehilangan satu atau lebih gigi antor
desidui
Kelas 8 : Semua gigi desidui
PROSEDUR PERAWATAN
1. Memotivasi pasien agar mau memakai
alat, serta memotivasi orang tua agar mau
selalu mengingatkan anaknya untuk
memakai space maintainer.
2. Pembuatan space maintainer.
Space maintainer yang dilengkapi dengan:
Labial arch dengan u loop, dengan stainless
wire 0,7 mm.
C klamer, dengan stainless wire 0,7 mm.
Penutupan ruang pada gigi yang premature
loss dengan menggunakan plat akrilik setebal
2-3 mm.
3. Jalannya perawatan.
Labial arch di pasifkan karena hanya untuk
retensi,begitu juga dengan C klamer. Labial
arch harus benar-benar longgar agar tidak
mengganggu pertumbuhan rahang ke anterior.
Plat akrilik yang digunakan untuk penutupan
ruang pada gigi yang premature loss dikurangi
jika gigi pengganti sudah mulai erupsi, agar
tidak menggangu erupsi gigi-geligi.
4. Space maintainer diobservasi / dikontrol
ketika rahang sudah berkembang dan gigi-gigi
pengganti sudah erupsi sebagian (partial
erupsi).
Pengamatan
SM lepasan sebagai alat penahan ruang akibat
kehilangan gigi desidui secara dini, masih
mempunyai kekurangan ialah menghambat
pertumbuhan rahang ke arah lateral. Adanya
double tube pada bagian plat akrilkik yang dibelah,
sebagai antisipasi terhadap pertumbuhan rahang
ke arah lateral. Pertumbuhan ke arah lateral dapat
dipantau pada adanya regangan dari kawat,
penambahan lebar intercaninus dan intermolar.
Pengamatan dilakukan dari 60 hasil perawatan ,
yang terdiri dari laporan awal, laporan akhir
(progress report), model awal dan model akhir,
serta OPG awal dan OPG akhir
Gambar alat SM lepasan kombinasi
bucal tube

Tube pada pertengahan plat akrilik


yang sifatnya mengikuti gerakan ke
lateral, sehingga memungkinkan alat
untuk meregang menyesuaikan
pertumbuhan rahang anak.
Rata-rata pengamatan selama minimal 7x
kontrol. Pengamatan terlama adalah13 bulan.
Pengamatan terpendek adalah 3 bulan
Hasil pengukuran Moyers menunjukkan,
kekurangan ruang rata-rata untuk satu atau
dua gigi.
Hasil pengukuran jarak double tube awal
menunjukkan 0mm, dan jarak double tube
akhir menunjukkan rata-rata terjadi
peregangan, ialah 4mm. Tertinggi ialah 8,6
Arah pertumbuhan rahang
meliputi anteroposterior,
lateral dan vertikal
Space maintainer ini
merupakan SM modifikasi
dengan memberi tambahan
berupa tube yang dipasang
Adanya labial arch berjejer (double tube) yang
dimaksudkan supaya berfungsi utk memantau
lengkung gigi tetap dalam pertumbuhan ke arah lateral,
lengkung idealnya. dg double tube ini ditanam
Inilah perbedaan SM
double tube yang dipakai di
pada plat akrilik. Diharapkan
RSGM UMY dengan SM jika ada pertumbuhan ke
double tube yang arah lateral, ada regangan
dilaporkan Yuliastuti dari double tube tsb.
(2005).
Pemasangan double tube dilakukan seperti
pemasangan skrup ekspansi rahang bawah ialah
diletakkan pada tengah plat akrilik yang telah
dibelah. Plat akrilik tidak boleh terlalu tebal
karena dapat mengganggu gerak lidah dan
mengurangi stabilitas alat (Moyers, 1973) dan
ketebalan plat kurang lebih 2 mm (Snawder,
1980)
Sampai jumpa ..

Anda mungkin juga menyukai