Anda di halaman 1dari 4

MODEL EOQ DENGAN PERISHABLE

(Studi Kasus pada Divre III BULOG, Bojonegoro)


Rahma Zuanisa, Kwardiniya A.

Jurusan Matematika, F.MIPA,Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia


Email: rahma.zuanisa@gmail.com

Abstrak. EOQ (Economic Order Quantity) adalah teknik pengendalian permintaan atau pemesanan barang optimal dengan
biaya inventory serendah mungkin seperti carrying cost (biaya penyimpanan) dan ordering cost (biaya pemesanan). Salah
satu masalah didalam persediaan adalah barang dapat mengalami kerusakan atau penurunan kualitas dari waktu ke waktu.
Dalam skripsi ini dibahas tentang model EOQ untuk barang rusak dengan persediaan tergantung pada tingkat penjualan.
Fungsi biaya dari model ini terbukti konveks dan diperoleh solusi optimal. Untuk memperoleh siklus waktu yang optimal
digunakan metode Newton-Raphson. Hasil penerapan model EOQ (Economic Order Quantity) dengan perishable pada
Divre III BULOG Bojonegoro didapatkan laba maksimum sebesar Rp 4.959.154.723,89 dan optimum order quantity
sebanyak 5987,76 pemesanan ketika tingkat kerusakan 0,015063904, tingkat penjualan 99,070903 dan waktu optimumnya
adalah 0,0018812. Waktu optimum ini adalah waktu ketika terjadi laba maksimal.
Kata kunci : EOQ, kerusakan barang, tingkat penjualan, metode Newton-Raphson.

1. PENDAHULUAN
Persediaan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Tanpa adanya
persediaan para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa pada suatu waktu tidak dapat
memenuhi keinginan para pelanggan. Pengisian persediaan akan bertambah apabila keuntungan yang
diharapkan terjamin kelancarannya. Dengan demikian, perlu diusahakan keuntungan yang diperoleh
lebih besar daripada biaya-biaya yang dikeluarkan (Rangkuti, 2004).
Pada artikel ini mengacu pada jurnal yang ditulis oleh Padmanaban dan Vrat (1995) dan
diterapkan pada Divre III BULOG Bojonegoro yang mengalami permasalahan persediaan, yaitu
barang dapat mengalami kerusakan atau penurunan kualitas dari waktu ke waktu. Artikel ini
menggunakan model EOQ untuk mencari laba maksimum untuk persediaan beras di BULOG yang
memburuk. BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan.
Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah, BULOG tetap melakukan
kegiatan menjaga harga dasar Pembelian untuk gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok,
menyalurkan beras untuk orang miskin (raskin) dan pengelolaan stok pangan.

2. METODOLOGI
Penelitian dalam artikel ini dilaksanakan di Divre III BULOG Bojonegoro Jawa Timur. Data yang
digunakan pada Skripsi ini adalah data sekunder yang didapat dari arsip-arsip BULOG pada bulan januari
sampai desember tahun 2012. Dalam penelitian ini data sekunder yang dibutuhkan adalah :
1. data penjualan per siklus
2. data kerusakan,
3. biaya penyimpana siklus,
4. biaya pemesanan per siklus,
5. data persediaan barang.
Untuk menganalisa data yang perlu dilakukan adalah dicari parameter kerusakan dan tingkat penjualan.
Selanjutnya dicari sales revenue ( ), material cost (MC), carrying cost ( ) per siklus, Net Profit per
unit time ( ( )) dan optimum order quantity ( ).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada kasus ini bertujuan untuk menentukan laba maksimum dan kuantitas pemesanan optimal.
Persediaan dimulai pada saat t = 0 dan naik terus-menerus sampai . Pada saat tingkat
persediaan mencapai titik tertinggi. Persamaan diffensial mewakili tingkat persediaan pada waktu
dan dapat dituliskan sebagai berikut.

( )
( ) { ( )} ( )
solusi dari persamaan (1), untuk kondisi batas ( ) adalah

( ) ( ( )( )
) ( )
( )
dimana
( ) tingkat persediaan pada saat ,
nilai parameter tingkat kerusakan,
nilai parameter tingkat penjualan,
Waktu optimum ketika laba mencapai maksimal.
Dari persamaan (2) dapat diperoleh pendapatan penjualan atau sales revenue ( ), material
cost (MC), carrying cost ( )per siklus.

{ ( )}

( )
{ ( ( ) )} (3)
( )
( )
( ) (4)
( )

( )

( )
( ( ) ) (5)
( )

selanjutnya dicari total cost per cycle ( ) dengan menjumlahkan persamaan (4), (5) dan ordering
cost ( ). Dapat ditulis dengan,

Net Profit per unit time ( ( )) merupakan pengurangan total cost per cycle ( ) terhadap
persamaan (3) sales revenue ( )
( ) ( )
{ ( ( ) )} ( )
( ) ( )
( ) (6).
( )
( ( ) )
( )
( )

Dari persamaan (6), Kondisi yang diperlukan untuk keuntungan maksimum persatuan waktu
adalah
( )

{ ( )}
[ ( ) ( ) ]
( ) (( ) ( ))
( )

Nilai optimum dari dapat diperoleh dari persamaan (6) dengan menggunakan metode Newton-
Raphson. Dari nilai optimum diperoleh kuantitas pemesanan optimum sebagai berikut:

( )( )
( )
( )

241
Tujuan dilakukan uji konveksitas adalah untuk menjamin solusi yang diperoleh adalah optimal.
Kondisi yang cukup untuk nilai optimal keuntungan adalah
( )

( ) { ( )} ( )
[ {( ( ) ) } ] (7)
( )

untuk , persamaan (7) selalu bernilai negatif.

4. STUDI KASUS
Data yang telah dicatat oleh Divre III BULOG Bojonegoro dalam satu periode pada Januari-
Desember 2012 mengeluarkan biaya penyimpanan beras ( ) sebesar Rp 3.759.575 per bulan. Untuk
memperoleh biaya penyimpanan per unit per waktu ( ) dapat dilakukan dengan cara membagi biaya
penyimpanan per bulan dengan jumlah persediaan per bulan. Oleh karena itu diperoleh rata-rata biaya
penyimpanan per unit per waktu ( ) sebesar Rp 2.264243614 per kg.
Biaya pemesanan terdiri dari biaya telepon atau ongkos menghubungi supplier, biaya
pembongkaran dan pemasukan ke gudang. Rata-rata biaya pemesanan per bulan diperoleh dengan cara
membagi jumlah biaya pemesanan selama 1 periode dengan banyak data. Diperoleh rata-rata biaya
pemesanan per bulan ( ) sebesar Rp 777.750. BULOG membeli beras kepada supplier dengan biaya
pembeliaan sebesar Rp 5.800 dan dijual kembali dengan harga jual sebesar Rp 7.500. Rata-rata jumlah
penjualan ( ) adalah 2895509,9 kg per bulan.
optimum dapat diperoleh menggunakan metode Newton-Raphson. Setelah optimum
diperoleh setiap bulan maka optimum dapat digunakan untuk perhitungan biaya penyimpanan
(holding cost), biaya barang (material cost) dan pendapatan penjualan (sales revenue). Dengan cara
mensubtitusikan optimum kedalam persamaan ( ) . Untuk mempermudah
perhitungan dalam skripsi ini menggunakan Software Delphi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada
Tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil Perhitungan Menggunakan Software Delphi

Parameter
Parameter
tingkat T
Bulan tingkat SR MC HC
penjualan Optimum
kerusakan ()
()
Januari 0.113697796 97.504231 0.1156478 6133475 4748751 110136.30
Februari 0.021274866 99.056762 0.1127605 5384066 4164577 95155.46
Maret 0.015063904 99.070903 0.1127480 5379827 4161037 95070.93
April 0.02940367 98.149821 0.1144560 5796782 4484208 103400.40
Mei 0.1237497 92.021707 0.1281539 10934770 8468387 208055.47
Juni 0.007794532 98.170476 0.1144386 5786986 4475628 103204.61
Juli 0.00482178 96.176927 0.1184911 6943933 5370249 126402.33
Agustus 0.003983628 98.257977 0.1142696 5743313 4441682 102331.85
September 0.009473737 97.877447 0.1149991 5932360 4588147 106110.98
Oktober 0.017240561 97.090861 0.1164108 6365162 4931394 114779.74
November 0.020415613 96.70438 0.1173734 6603307 5107672 119554.80
Desember 0.048287564 95.908832 0.1190251 7131265 5517811 130178.18

242
Dari Tabel 1, dapat dihitung laba maksimum (net profit) menggunakan bantuan Software Delphi
dengan rumus:
( ) ( ( ))

Tabel 2. Hasil Perhitungan Menggunakan Software Delphi

Bulan P Q
Januari 4296127.30 818.75
Februari 3073626.66 718.03
Maret 3068517.81 717.42
April 3769338.84 773.14
Mei 11553118.40 1460.07
Juni 3760998.78 771.66
Juli 5650483.69 925.91
Agustus 3689075.30 765.81
September 4003097.69 791.06
Oktober 4649381.92 850.24
November 5097669.10 880.63
Desember 5927539.67 951.35

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa Profit maksimum terjadi pada bulan Maret 2012. Terjadi
profit maksimum sebesar Rp 4.959.154.723,89 ketika = 0,015063903 99,070903 dan
0,0018812. dari juga dapat diperoleh optimum order quantity ( )
sebanyak 5987,76 pemesanan.

5. KESIMPULAN
Laba maksimum dan optimum order quantity bergantung pada tingkat penjualan, tingkat
kerusakan dan waktu optimum. Kerusakan produk pada skripsi ini berdistribusi eksponensial (tingkat
kerusakan konstan). Hasil penerapan model EOQ (Economic Order Quantity) dengan perishable pada
Divre III BULOG Bojonegoro didapatkan laba maksimum sebesar Rp 4.959.154.723,89 dan optimum
order quantity sebanyak 5987,76 pemesanan ketika parameter tingkat kerusakan 0,015063904 ,
parameter tingkat penjualan 99,070903 dan waktu optimum 0,0018812. Waktu optimum ini adalah
waktu ketika terjadi laba maksimal. Laba maksimum dalam 1 periode terjadi pada bulan Maret 2012.

6. UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan
semangat dan doa tiada henti. Selain itu terima kasih juga kepada Ibu Kwardiniya, Bapak Agus
Widodo dan Ibu Endang Wahyu Handamari atas bimbingan, saran, nasihat, motivasi serta kesabaran
selama penyusunan artikel ini.

DAFTAR PUSTAKA
Padmanabhan, G. dan Vrat. P, (1995), EOQ Models for Perishable Items under Stock Dependent
Selling Rate, European Jurnal of Operational Research, 86, hal. 281-292.
Rangkuti, F, (2004), Manajemen Persediaan (Aplikasi di Bidang Bisnis). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

243

Anda mungkin juga menyukai