A. Hasil Penelitian
1. Alat dan Bahan
Penelitian dalam skripsi ini dilakukan menggunakan alat dan bahan
penelitian sebagai berikut:
a. Pesawat MRI 1,5 Tesla Siemens Magnetom Avanto
Spesifikasi pesawat MRI yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pesawat MRI dengan merk Siemens tipe Magnetom Avanto yang
memiliki kuat medan magnet 1,5 Tesla. Pesawat MRI Siemens
Magnetom Avanto menggunakan magnet utama dengan jenis
superconductor serta memiliki 8 channel.
c. Operator Console
Operator console adalah perangkat alat yang merupakan pusat dari
semua pengoperasian sistem secara umum seperti memasukkan data
pasien, mengecek kadar helium, menjalankan proses pemindaian,
memilih parameter sequence yang digunakan, mengolah data, dan
pencetakan film.
Gambar 4.3 Operator Console MRI
(Sumber: Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta)
f. Spuit 5 cc
g. Bahan yang digunakan seperti darah ayam, lemak ayam, sumsun
tulang ayam, dan cairan sendi ayam
2. Hasil
a. Penentuan Sampel Vial
Dari hasil pemindaian menggunakan modalitas imajing Ct-Scan
dimana pada setiap aspek sampel dilakukan penandaan atau
menggunakan aplikasi ROI pada ke 4 tabung sampel yang berisi darah
ayam, tulang ayam, cairan sendi ayam serta lemak ayam, sehingga
diperoleh hasil pengukuran nilai HU (Houndsfield Unit) sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Hasil nilai HU pada uji kesetaraan jaringan menggunakan
CT Scan
2 Darah 55 43.3
c. Posisi Phantom
Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu mengatur phantom
pada posisi yang tepat dimana phantom berada pada posisi simetris
dari segala sisi. Posisi phatom tegak lurus terhadap lampu indikator
dengan cincin pengait yang berada di samping kanan dan kiri dari
phantom sebagai titik tengah dari garis lampu indikator.
Gambar 4.6 Pengaturan phantom ke posisi simetris
Gambar 4.12 Region of Interest (ROI) pada area yang berdekatan dengan
ramps pada Sequence T1W TSE
Gambar 4.13 posisi window level senilai dengan nilai Half Maximum pada
Sequence T1W TSE
Gambar 4.12 mengukur panjang ramps pada posisi window level senilai
dengan nilai Half Maximum pada Sequence T1W TSE
Gambar 4.15 mengukur panjang ramps pada posisi window level senilai
dengan nilai Half Maximum pada Sequence T2W TSE
Dari pengolahan data pada Gambar 4.12, 4.13, 4.14, dan 4.15 dapat
disajikan data yang terlihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 menggunakan
persamaan (2.1),(2.2), (2.3) dan (2.4), nilai z (mm) dapat ditentukan.
Tabel 4.3 Hasil pengukuran uji geometri pemindaian citra T1W Cor TSE
Tabel 4.4 Hasil pengukuran uji geometri pemindaian citra T2W Cor TSE
Gambar 4.17 hasil gambaran Sequence T2W TSE untuk uji sensitometri.
Selain itu juga diperoleh jumlah pixel MRI untuk setiap material
dari sampel pada gambaran T1 Cor TSE dan T2 Cor TSE yang
ditunjukan pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6
Tabel 4.5 Hasil pengukuran uji Sensitivitas T1 Cor TSE
Gambar 4.24 hasil ROI slice ke dua untuk nilai SNR menggunakan
Sequence T1W TSE.
Gambar 4.25 hasil ROI slice ke dua untuk nilai SNR menggunakan
Sequence T2W TSE
T Uniformity
Max Min
a
T1W COR 1 310.67 269.62 7.07 % 92.93 % 2.0
b
T1W COR 2 311.15 270.83 6.93% 93.07 % 2.1
e
T1W COR 3 306.60 269.64 6.41 % 93.59 % 2.0
l
Tabel 4.8 Hasil pengukuran uji uniformitas dengan sequence
T2W TSE
Uji Geometri
1 1.11 mm 1.14 mm 2 mm ACR
Pemindaian Citra
Mampu Mampu Buku
Uji Plane Cube 1 Terlihat
menampilkan menampilkan Panduan
2 ( Uji perbedaan
nilai pixel nilai pixel phantom
Kesensitivitasan ) pixel
yang berbeda yang berbeda magphan
Buku
Uji Plane Cube 3
2 cm, 4 cm , 2 cm, 4 cm , 2 cm, 4 cm, 8 Panduan
5 ( Uji Distorsi
8.01 cm 8.01 cm cm phantom
Geometri )
magphan
Mampu Mampu
Terlihat
Uji Plane Cube 4 menampilkan menampilkan Buku
perbedaan
( Uji perbedaan perbedaan Panduan
6 warna pada
kesensitivitasan warna pada warna pada phantom
setiap
kontras Rendah ) tiap tiap magphan
kedalaman
kedalaman kedalaman
3. Pembahasan
a. Penentuan Sampel Vial
Sebelum melakukan pemindaian dengan pesawat MRI terlebih
dahulu dilakukan pemindaian menggunakan pesawat Ct- Scan untuk
memperoleh nilai HU yang setara dengan nilai HU pada manusia.
Penggunaan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sudah
sesuai dengan nilai standar HU dari manusia. Seperti ditunjukan pada
Tabel 4.1 dimana nilai hasil pengukuran dari lemak -89.7 dan nilai
standar HU pada manusia -90, nilai hasil pengukuran dari darah 43.3
dengan standar HU pada manusia 55, nilai hasil pengukuran dari
tulang 311.5 dengan standar HU pada manusia sebesar lebih dari 250,
dan cairan sendi dengan hasil pengukuran 21.6 masih dalam batas
setara dengan nilai standar HU pada manusia yaitu 18.
Dapat dikatakan bahwa sampel yang digunakan memiliki nilai
HU yang setara dengan nilai batas toleransi HU pada manusia,
sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini sebagai alat uji
kelayakan dari pesawat MRI Siemens 1.5 Tesla di Rs Kanker
Dharmais.