PEMBAHASAN
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda dan dampak psikologis.
Tanah longsor adalah terjadinya pergerakan tanah atau bebatuan dalam jumlah besar
secara tiba-tiba atau berangsur yang umumnya terjadi didaerah terjal yang tidak stabil. Faktor
lain yang mempengaruhi terjadinya bencana ini adalah lereng yang gundul serta kondisi tanah
dan bebatuan yang rapuh. Air hujan adalah pemicu utama terjadinya tanah longsor. Ulah
manusia pun bisa menjadi penyebab tanah longsor seperti penambangan tanah, pasir, dan batu
yang tidak terkendalikan.
2. Saat Bencana
Saat bencana dengan cara menyelamatkan diri dan pergi ke tempat yang lebih aman.
3. Sesudah Bencana
a. Penyelamatan korban secepatnya ke daerah yang lebih aman
b. Penyelamatan harta benda yang mungkin masih dapat di selamatkan,
c. Menyiapkan tempat-tempat penampungan sementara bagian para pengungsi seperti
tenda-tenda darurat
d. Menyediakan dapur-dapur umum
e. Menyediakan air bersih, sarana kesehatan
f. Koordinasi dengan aparat secepatnya
Adapun dampak negatif dari terjadinya bencana tanah longsor adalah sebagai berikut:
2. Dampak Positif
Adapun dampak positif dari bencana yang diakibatkan adanya pergerakan tanah adalah
sebagai berikut:
Dengan adanya korban jiwa secara tidak langsung mengurangi kepadatan penduduk.
Memotivasi para peneliti untuk meneliti struktur dan kondisi tanah di berbagai tempat,
hal ini biasanya dilakukan oleh para ahli geologi.
Menjadikan sikap waspada dan siaga bagi orang-orang yang tinggal di daerah rawan
tanah longsor.
Menambah kepedulian kita terhadap korban tanah longsor dan kepedulian terhadap
sesama pada umumnya.
Meningkatkan kesadaran diri terkait dengan sebab terjadinya tanah longsor seperti
penebangan hutan dan perluasan lahan.
2.2.2 Tsunami
A. Defenisi Tsunami
Tsunami adalah kata berbahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan (tsu
artinya lautan, nami berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang
ombak raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa
bumi.Gelombang ombak yang ditimbulkan memiliki kecepatan 600 mil per jam (hampir
1.000 km per jam) atau sama dengan kecepatan rata-rata pesawat udara. Tinggi gelombang
bisa mencapai 6 sampai 14 meter untuk ukuran rata-rata, tapi bisa juga mencapai 30 meter.
Gelombang tsunami bisa menghantam daratan selama 5 sampai 30 menit.
c) Tsunami jarak jauh; terjadi lebih dari dua jam setelah gempa.
Jarak lokasi daerah ini dari pusat gempa lebih dari 1.000 km, karena itu kecil
kemungkinan daerah ini merasakan gempa. Namun masih mungkin terjadi pasang surut
sebelum gelombang tsunami datang. Sistem peralatan daerah ini tidak perlu dilengkapi
dengan accelerograph, kecuali daerah ini juga termasuk daerah rawan tsunami jarak dekat.
Peralatan yang diperlukan untuk daerah ini adalah Tremors yang sudah dipasang di Stasiun
Geofisika Tretes.
C. Penyebab Tsunami
Tsunami dapat dipicu oleh bermacam-macam gangguan (disturbance) berskala besar
terhadap air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng, meletusnya gunung berapi di
bawah laut, atau tumbukan benda langit. Tsunami dapat terjadi apabila dasar laut bergerak
secara tiba-tiba dan mengalami perpindahan vertikal.
1. Longsoran Lempeng Bawah Laut (Undersea landslides)
Gerakan yang besar pada kerak bumi biasanya terjadi di perbatasan antar lempeng
tektonik. Celah retakan antara kedua lempeng tektonik ini disebut dengan sesar (fault).
Sebagai contoh, di sekeliling tepian Samudra Pasifik yang biasa disebut dengan Lingkaran
Api (Ring of Fire), lempeng samudra yang lebih padat menunjam masuk ke bawah lempeng
benua. Proses ini dinamakan dengan penunjaman (subduction). Gempa subduksi sangat
efektif membangkitkan gelombang tsunami.
2. Gempabumi Bawah Laut (Undersea Earthquake)
Gempa tektonik merupakan salah satu gempa yang diakibatkan oleh pergerakan
lempeng bumi. Jika gempa semacam ini terjadi di bawah laut, air di atas wilayah lempeng
yang bergerak tersebut berpindah dari posisi ekuilibriumnya. Gelombang muncul ketika air
ini bergerak oleh pengaruh gravitasi kembali ke posisi ekuilibriumnya. Bila wilayah yang luas
pada dasar laut bergerak naik ataupun turun, tsunami dapat terjadi.
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah
besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke
bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah
beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung
Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun
secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan kesetimbangan air yang berada di atasnya. Hal
ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga
banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng
benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat
mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang
menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-
tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya
dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini
cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
F. Mitigasi Tsunami
Selanjutnya, pada 11 April 1967 terjadi di Tinabung, Sumatera Selatan dengan jumlah
korban tewas 58 orang. Pada 14 Agustus 1968 di Tambu, Sulawesi Tengah menewaskan 200
orang dengan ketinggian gelombang mencapai 10 meter. Kemudian 23 Februari 1969 di
Majene, Sulawesi Selatan dengan tinggi gelombang mencapai 10 meter dan menewaskan 64
korban.
Pada 2 Juni 1994 tsunami setinggi 14 meter melanda Banyuwangi, Jawa Timur
menyebabkan 238 korban tewas. Pada 1 Januari 1996 tsunami setinggi enam meter melanda
Palu, Sulawesi Tengah dengan sembilan korban tewas.
Kemudian 17 Februari 1996 tsunami setinggi 12 meter menerjang pesisir Biak, Papua
menyebabkan 160 orang tewas dan 28 Nevember 1998 di Taliabu, Maluku Utara tsunami
dengan ketinggian tiga meter menyebabkan 34 orang tewas.
Pada 4 Mei 2000 tsunami setinggi tiga meter melanda Banggai, Sulteng menyebabkan
50 korban tewas dan tsunami terbesar pada 26 Desember 2004 melanda Aceh dengan
ketinggian gelombang mencapai 10 meter dan menewaskan 79.940 orang.
H. Dampak Tsunami
1. Dampak Positif
1.Bencana alam merenggut banyak korban,sehingga lapangan pekerjaan menjadi terbuka
luas bagi yang masih hidup
2. Menjalin kerjasama dan bahu membahu untuk menolong korban bencana,menimbulkan
efek kesadaran bahwa manusia itu saling membutuhkan satu sama lain
3. Kita bisa mengetahui sampai dimanakah kekuatan konstruksi bangunan kita serta
kelemahannya dan kita dapat melakukan inovasi baru untuk penangkalan apabila bencana
tersebut datang kembali tetapi dengan konstruksi yang lebih baik.
2. Dampak Negataif
1. Banyak tenaga kerja ahli yang menjadi korban sehingga sulit untuk mencari lagi
tenaga ahli yang sesuai dalam bidang pekerjaanya
2. Pemerintah akan kewalahan dalam pelaksaan pembangunan pasca bencana karna faktor
dana yang besar..
3. Menambah tingkat kemiskinan apabila ada masyarakat korban bencana yang
2.2.3 Banjir
A.Defenisi Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan
saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak
dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya
sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
B. Jenis Jenis Banjir
Jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau,
dan banjir laut pasang.
a. Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
b. Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
C. Penyebab Banjir
Tanda-tanda yang paling terlihat itu adalah keadaan lingkungan sekitar kita, berikut
tanda-tandanya :
Ada perubahan air dari jernih menjadi keruh,misalnya saat hujan biasa air berwarna
coklat,saat akan banjir berwarna coklat gelap.
Ada penambahan/pengurangan debit air
Ada aliran lumpur dengan batu kecil mungkin diikuti banjir bandang
Dengarkan suara yang tidak biasa kita dengar misalnya gemuruh air,massa tanah dll
E. Proses Terjadinya Banjir
Proses banjir terjadi ketika musim hujan datang dan menyebabkan sumber air seperti
sungai, laut, danau, dan selokan tak lagi mampu menampung air yang turun. Tanah yang
gundul tanpa ditumbuhi pepohonan akan mempercepat proses meluapnya air tesebut, karena
pepohonan yang seharusnya menyerap air tersebut untuk dijadikan bahan fotosintesis telah
sirna ditebang dan dijadikan bahan furniture. Ketika sumber air tak lagi dapat menampung, air
akan meluap dan mengalir ke pemukiman penduduk, menimbulkan dampak yang tidak bisa
dibilang sedikit.
Banjir dalam skala besar akan menyebabkan kerugian dan kerusakan terhadap
penduduk. Jika air yang meluap berasal dari sumber yang dipenuhi tumpukkan sampah, air
banjir tersebut akan menimbulkan penyakit seperti gatal-gatal, diare dan sebagainya.
F. Mitigasi Banjir
2. Saat Banjir
- Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan
aliran listrik di wilayah yang terkena bencana.
- Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih
memungkinkan untuk diseberangi.
- Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir,
serta segera amankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
- Jika air terus meninggi, hubungi instansi terkait.
3. Setelah Banjir
H. Dampak Banjir
4.Kerugian Administratif
Sering kali dampak banjir ini bukan sekedar membawa dampak kerugian material.
Akibat banjir sering kantor, sekolah atau instansi bahkan pribadi harus kehilangan dokumen
penting kependudukan dan sejenisnya.
Akibat banjir sering kali sekolah harus diliburkan paksa dari aktivitas belajar. Seluruh
siswa dan dan guru tidak bisa beraktivitas rutin, bahkan terkadang banyak berkas dan data
penting yang disimpan sekolah rusak terendam banjir.
Banjir memang tidak bisa diketahui kapan datangnya, namun juga dapat diantisipasi
dengan menyiapkan diri menyelamatkan dokumen penting ke tempat yang lebih tinggi.
Membuat bangunan khusus yang bertingkat yang aman untuk meletakkan dokumen penting
serta alat-alat belajar yang rentan rusak bila terendam banjir bagi sekolah yang berada di
daerah rawan banjir adalah perlu.
5.Kembali Ke Titik Nol
Dampak banjir sering menjadikan seseorang, keluarga, lingkungan masyarakat,
instansi, sekolah dan siapa saja mengalami kerugian. Tidak jarang pula keluarga harus
kehilangan segala-galanya. Kehilangan orang-orang yang dicintai,keluarga, rumah dan segala
isinya, juga pekerjaan.
Berada dititik nol istilah yang tepat . Semua habis dan hilang sekejab. Tidak jarang
mereka yang mengalami musibah banjir ini harus kehilangan ingatan pula karena mengalami
depresi yang berat akibat tidak kuat menanggung beban dampak banjir untuk dirinya.
6.Bencana Nasional
Sering kali di negara kita tercinta ini terjadi bencana banjir besar atau banjir bandang.
Baru-baru ini juga terjadi di Papua tepatnya di Wasior terjadi banjir bandang yang memakan
korban manusia begitu banyak.
Kehidupan masyarakat yang teratur dan tentram tiba-tiba terkoyak gara-gara banjir.
Penderitaan begitu jelas tergambar pada mereka yang harus mengalaminya. Pemerintah
menetapkan sebagai bencana nasional.