Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Rumah Sakit sebagai salah satu tempat pelayanan masyarakat, di Bidang
kesehatan adalah rawan terhadap kejadian gangguan kesehatan, terjadinya kecelakaan
waktu bekerja, gangguan dari lingkungan dan terjadinya bermacam-macam bencana
karena api, listrik, gas, air, ledakan, kimia maupun rusaknya bangunan. Hal ini mudah
terjadi karena rumah sakit mempunyai sarana dan prasarana yang bila tidak ditangani
dengan baik dapat menimbulkan gangguan lingkungan maupun bencana terhadap
orang-orang yang ada di dalam maupun sekitarnya. Demikian pula sistem dan fungsi
rumah sakit serta produk dan limbahnya bila tidak ditangani dengan baik dapat
berakibat buruk bagi manusia yang ada di sekitarnya. Penghuni rumah sakit, selain
manusia (penderita, keluarganya, petugas medis dan non medis serta tamu) juga
mungkin terdapat hewan-hewan seperti kucing, tikus, kecoak, lalat dan nyamuk dapat
juga berupa hewan bakteri, virus yang berasal dari penderita.
Interaksi antar bangunan, penghuni, sarana prasarana, fungsi, sistem dan
limbanhnya mempunyai potensi terjadinya bahaya~bahaya dari segi biologi, kimia,
fisika (panas, radiasi, suara), ergometri dan psikososial. Pada akhirnya akan
mengurangi produktivitas, kinerja dan efektifitas pelayanan akibat penurunan mutu
sumberdaya manusia beserta alatnya. Oleh karena itu perlu selalu diupayakan sejak
dari perencanaan sampai pelaksanaan pelayanan ini agar selalu dicegah dan ditekan
potensi risiko terjadinya bahaya-bahaya yang disebut di atas serta kita terjadi agar
ditanggunhkan dengan cepat dan tepat sehingga deampaknya tidak terlalu merugikan
bagi semua pihak.

1.2. Tujuan dan Manfaat Pelayanan K3RS


Kebijakan umum tentang K3RS di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Mohamad
Saleh Kota Probolinggo adalah untuk menjadi dasar/pedoman bagi tim K3RS dan
seluruh anggotanya termasuk seluruh jajaran staf RSUD Dr. Mohamad Saleh Kota
Probolinggo dalam pelaksanaan setiap program/ kegiatan K3 agar terwujud kondisi K3
yang dirumuskan menurut falsafah :

Rumah Sakit dibangun, dilengkapi, dijalankan dan dipelihara sedemikian rupa


sehingga mampu memberikan jaminan keamanan dan menjaga keselamatan pasien,
pengunjung dan karyawan, mencegah terjadinya kebakaran serta adanya kesiap-
siagaan menghadapi bencana atau musibah.

1
Tujuan
Terciptanya lingkungan kerja dan cara kerja yang aman, sehat, nyaman dan sesuai
dengan standar kesehatan kerja
Manfaat
1. Bagi Rumah sakit
a. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standard akreditasi RS;
b. Meningkatkan citra RS.
2. Bagi Karyawan RS
a. Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK);
b. Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK);
c. Menciptakan kenyamanan dalam bekerja.
3. Bagi pasien dan pengunjung
a. Mutu layanan yang baik
b. Kepuasan pasien dan pengunjung
c. Melindungi pasien dari penyakit nosokomial dan kecelakaan

1.3. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup K3RS RSUD Dr. Mohamad Saleh mencakup kegiatan-kegiatan
dibidang :
a. Pengamanan peralatan medik, pengamanan radiasi dan limbah radioaktif;
b. Pengamanan peralatan berat non medik, pengamanan dan keselamatan bangunan;
c. Pengamanan sanitasi sarana kesehatan kerja dan pencegahan penyakit akibat
kerja;
d. Pengembangan manajemen tanggap darurat;
e. Pelayanan kesehatan kerja dan pencegahan penyakit akibat kerja;
f. Pengumpulan, pengolahan, dokumentasi data dan pelaporan kegiatan K3RS;
g. Bidang satuan tugas fungsional.

1.4. Batasan Operasional


A. Pengertian K3 menurut WHO / ILO (1995)
Kesehatan kerja bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan
fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis
pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh
kondisi pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari resiko
akibat faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan
pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi

2
dan psikologisnya, secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada
manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya.
B. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja atau buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan,
pengobatan dan rehabilitasi.

C. Manajemen K3 RS
Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan K3 di RS

D. Upaya K3 di RS
Upaya K3 di RS menyangkut tenaga kerja, cara atau metode kerja, alat kerja,
proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi peningkatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non kesehatan
merupakan resultante dari tiga komponen K3 yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja, yang dimaksud dengan :
1. Kapasitas kerja adalah kemampuan seseorang pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu;
2. Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik
maupun non fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat
diperberat oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau non
fisik;
3. Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tenpat kerja yang meliputi faktor
fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja
dalam melaksanakan pekerjaannya.

E. Bahaya Potensial di RS
Bahaya potensial yang mungkin terjadi di RS dan dapat menyebabkan kecelakaan,
diantaranya adalah mikrobiologik, desain/fisik, kebakaran, mekanik,
kimia/gas/karsinogen, radiasi dan risiko hukum atau keamanan, yang dapat
mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Hal tersebut disebabkan oleh
faktor biologi (virus, bakteri, jamur dan hewan pengerat), faktor kimia (antiseptik,
gas anestesi dan bahan desinfektan), faktor ergonomi (tata cara kerja yang salah),
faktor fisik (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran dan radiasi), faktor psikososial
(hubungan antar karyawan/atasan)

3
Bahaya potensial lainnya yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja (PAK)
yang terjadi di RS, umunya berkaitan dengan faktor biologik (kuman pathogen
yang berasal umumnya dari pasien), faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil
namun terus menerus seperti antiseptik pada kulit, gas anestesi pada hati), faktor
ergonomi (tata cara duduk, tata cara mengangkat pasien), faktor fisik dalam dosis
kecil yang terus menerus (suhu udara panas, listrik tegangan tinggi, dan radiasi),
faktor psikologis (hubungan kerja antar karyawan atau atasan serta tata cara kerja
di kamar bedah, dibagian penerimaan pasien, di unit gawat darurat dan ruang
perawatan).

F. Respon Kegawatdaruratan di RS
Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang dapat menimbulkan keracunan,
kematian, luka serius bagi pekerja, pengunjung ataupun masyarakat, sehingga
dapat mengganggu operasional yang berakibat kegiatan usaha berhenti sebagian
atau seluruhnya. Hal lain akibat dari kegawatdaruratan adalah kerusakan fisik
lingkungan ataupun mengancam finansial dan citra, sehingga muntal mempunyai
sistem tanggap darurat sebagai bagian dari Manajemen K3RS.

1.5. Landasan Hukum


Landasan hukum dalam implementasi K3RS di RSUD Dr. Mohamad Saleh adalah
sebagai berikut :

Dasar Hukum Tentang

A. Undang-undang
1. UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 tahun 2003 Ketenagakerjaan
3. UU No. 36 Tahun 2009 Kesehatan
4. UU No. 44 tahun 2009 Rumah sakit
B. Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah RI No.11 Persyaratan Kesehatan Konstruksi ruang di
Tahun 1975 RS, Persyaratan & Petunjuk Teknis tata
cara penyehatan lingkungan RS
2. Peraturan Pemerintah RI No.12 Keselamatan kerja terhadap radiasi
Tahun 1975
3. Peraturan Pemerintah RI No.13 Ijin pemakaian zat radioaktif dan atau
Tahun 1975 sumber radiasi lainnya.
4. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
2012 dan Kesehatan Kerja

4
Dasar Hukum Tentang

C. Menakertran
1. Permenaker RI No. Per 05/Men/1978 Syarat-syarat K3 dalam pemakaian lift
listrik untuk pengangkutan orang & barang
2. Permenaker RI No. Per 01/Men/1980 Keselamatan dan kesehatan kerja pada
konstruksi bangunan
3. Permenaker RI No. Per 02/Men1980 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam
4. penyelenggraan keselamatan kerja
5. Permenaker RI No. 04/Men 1980 Syarat-syarat pemasangan dan
pemeliharaan alat pemadam api ringan
6. Permenaker RI No. Per 02/Men/1983 Kewajiban melapor penyakit akibat kerja

7. Permenaker RI No. 02/Men/1983 Instalasi kebakaran Automatik


7. Permenaker RI No. Per 03/Men/!983 Pelayanan Kesehatan tenaga kerja
8. Permenaker RI No. Per 02/Men/1989 Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
9. Permenaker RI No. Per 05/Men/1996 Sistim Manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (SMK3)
10.Permenaker RI No. 18 Tahun 2010 Alat Pelindung Diri
11. Permenaker RI No.13 Tahun 2011 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja
12. Kepmenaker RI No. 186 Tahun Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat
1999 Kerja
C. Menteri Kesehatan
1. SK Menkes RI Tim K3
No.852 /Menkes/SK/X/1993
2. Per Menkes RI Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
No.1204/ Menkes/Per/XI/2004 Sakit
3. Kep. Menkes RI Pedoman Keamanan Laboratorium-
No.1244 /Menkes/SK/XII/1994 Mikrobiologi dan Biomedis
4. Kep.Menkes RI Standard Kesehatan dan Keselamatan Kerja
No. 1087/Menkes/SK/VIII/2010 Di Rumah sakit
5. Direktorat Bina Kesehatan Kerja Pedoman Manajemen Kesehatan dan
Kementrian Kesehatan RI Tahun Keselamatan Kerja (K3) di Rumah sakit
2012
6. Per Menkes RI Pengamanan bahan berbahaya bagi
No.472/ Menkes/Per/V/1996 kesehatan

5
Dasar Hukum Tentang

D. Keputusan Dirjen
1. Keputusan Dirjen P.PM & PLP Persyaratan Kesehatan lingkungan ruang &
No.HK 00.06.64.44 bangunan serta fasilitas sanitasi RS
2. Keputusan Dirjen Batan Pengangkutan Zat Radioaktif Ketentuan
No.03/160/DI/1989 Keselamatan kerja terhadap radiasi.

6
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1 Organisasi K3RS


Organisasi K3RS RSUD Dr. Mohamad Saleh di tetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Direktur No. 188.4/104/301/2013 tentang Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit RSUD Dr. Mohamad Saleh. Organisasi ini dibentuk sebagai upaya di
dalam pengendalian dan pencegahan terjadinya insiden di lingkungan RSUD Dr.
Mohamad Saleh. Struktur organisasi Tim K3RS mengacu kepada struktur organisasi
RS yng dilengkapi dengan staf yang memenuhi syarat kualitas, jabatan dan uraian
tugas. Organisasi ini bertanggung jawab kepada direktur dan terintegrasi dalam Tim
yang ada di RS.
Susunan Tim K3RS terdiri dari :
a. Ketua dan Wakil Ketua Tim K3
Membuat target keselamatan dan menjamin efektifitas pencapaiannya;
Membuat rencana kerja Keselamatan;
Memastikan semua karyawan, pasien, pengunjung dan pihak ketiga memahami
kebijakan terkait keselamatan;
Memastikan dilakukan identifikasi terhadap aspek keselamatan dan memastikan
penilaian tingkat pentingnya serta mekanisme pengendaliannya;
Memastikan implementasi dari pengendalian aspek keselamatan di RSUD Dr.
Mohamad Saleh;
Mampu memberikan contoh tindakan dan memberikan briefing terkait
keselamatan.

b. Sekretaris K3RS
Mendistribusikan tugas kepada satuan kerja terkait dalam hal keselamatan;
Membuat dan Merekap evaluasi kinerja Bagian dan satuan kerja terkait
keselamatan;
Mendistribusikan perundang-undangan yang terkait dengan K3RS;
Mematuhi peraturan dan ketetapan Rumah Sakit terkait keselamatan.

c. Koordinator Koordinator pada Tim K3 RS


Mengidentifikasi potensial bahaya;
Mampu memberikan briefing atau training terkait keselamatan di Seluruh area
rumah sakit sesuai sub-sub tupoksinya;
Mampu melakukan investigasi insiden;

7
Melaporkan setiap adanya insiden dan potensial bahaya dari satuan kerja terkait
keselamatan ke Ketua Tim K3 RS.
Melakukan tugas sesuai yang diinstruksikan seperti menyusun manajemen risiko
terkait dengan pekerjaan yang dilakukan;
Memastikan sarana, lingkungan dan aktifitas kerja dalam kondisi aman .
Membuat evaluasi kinerja sesuai bagian yang terkait dengan Tupoksinya.
Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait keselamatan.

d. Tim Add Hoc


Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait keselamatan;
Memastikan sarana, lingkungan dan aktifitas kerja dalam kondisi aman;
Melaporkan setiap adanya insiden dan potensial bahaya di area kerja dan area
lain yang ditemuinya kepada koordinator yang terkait dengan permasalahan K3
yang ada;.
Mampu memberikan briefing atau training terkait dengan keselamatan di satuan
kerjanya.
Menjaga sarana, lingkungan dan aktifitas kerja yang aman dan selamat serta
menjaga kebersihan lingkungan;

Distribusi ketenagaan kepengurusan K3RS RSUD Dr. Mohamad Saleh meliputi :


a. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Penunjang
b. Ketua (tenaga kesehatan atau medis senior yang memahami permasalahan terkait
dengan K3RS)
c. Ahli K3RS
d. Wakil Medis (Dokter)
e. Wakil dari keperawatan
f. Wakil Farmasi
g. Wakil Sanitasi
h. Wakil PNM
Susunan pengurus dan anggota K3RS RSUD Dr. Mohamad Saleh terlampir.

2.2 Tugas dan Fungsi Tim K3RS


Tugas dan fungsi Tim K3RS RSUD Dr. Mohamad Saleh adalah sebagai berikut :
a. Tugas pokok
Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan prosedur
Menyusun program K3RS;
Menyusun rekomendasi untuk bahan pertimbangan direktur RS yang berkaitan
dengan K3RS;

8
Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis terkait kebijakan, pedoman, panduan
dan standar prosedur operasional keselamatan dan kesehatan kerja RSUD Dr.
Mohamad Saleh;
Melaporkan pelaksanaan dan hasil monitoring dan evaluasi tiap kejadian,
maupun berkala tiap bulan dan tahunan kepada direktur rumah sakit Dr.
Mohamad Saleh;
Tim bertanggung jawab kepada Direktur RSUD Dr. Mohamad Saleh.
b. Fungsi
Pengolahan data dan informasi yang berhubungan dengan K3RS;
Membantu direktur dalam upaya manajemen K3, promosi K3, pelatihan dan
penelitian K3 di RS;
Pengawasan pelaksanaan program kerja K3RS;
Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif;
Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K3RS;
Investigator dalam kejadian PAK dan KAK.

9
BAB III
STANDAR FASILITAS

3.1 Gambaran Umum Rumah Sakit


1. Nama Rumah Sakit : RSUD Dr. Mohamad Saleh Kota
Probolinggo
2. Alamat / Telpon / Fax. : Jl. Panjaitan No. 65 Probolinggo, Jawa
Timur
Telepon : (0335) 433478, 4331189, 421118
Fax : (0335) 432702
Email : rsudprob@yahoo.com
Website : rsud.probolinggokota.go.id
3. Status Kepemilikan : Pemerintah Kota Probolinggo
4. Nama Direktur : Dr. Bambang Agus Suwignyo,M.MKes
5. Kelas Rumah Sakit : Tipe B Non Pendidikan
6. Nomor Registrasi RS : 3574012
7. No. & tanggal ijin operasional RS : P2T/3/03 23/VIII/2011. TGL 8 Agustus 2011
8. Masa Berlaku : 8 Agustus 2016
9. Luas Lahan : 11.752,142 m2
10. Luas Bangunan : 15.646,63 m2

10
Gambar 3 Denah Rungan di RSUD Dr. Mohamad Saleh

3.2 Standar Fasilitas


Standar fasilitas yang terkait dengan K3RS di RSUD Dr. Mohamad Saleh adalah
sebagai berikut :
a. Standar penggunaan APD
Standar penggunaan APD di masing-masing unit kerja sebagai berikut:
1. Sarung tangan (hand gloves);
2. Masker;
3. Tutup Wajah;

11
4. Tutup Kepala;
5. Gaun Lengan Panjang;
6. Sepatu Boot;
7. Aprron;
8. Leather Hand Gloves;
9. Helmet;
10. Safety Glass.

b. Standard Pengamanan dari Kebakaran


RSUD Dr. Mohamad Saleh telah memiliki fasilitas untuk pengamanan dari bahaya
kebakaran berupa APAR. APAR di RSUD Dr. Mohamad Saleh sebagai berikut :
Lokasi APAR dan Jumlahhya di RSUD Dr. Mohamad Saleh

Lokasi APAR dan Jumlahnya di RSUD Dr. Mohamad Saleh

12
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1. Logistik K3
Logistik yang dimiliki oleh RSUD Dr. Mohamad Saleh terkait dengan upaya
peningkatan kinerja K3RS dalam mencegah terjadinya kebakaran yaitu :
1. APAR
Alat pemadam api ringan (APAR) yang dimiliki oleh RSUD Dr. Mohamad
Saleh sebayak 349 buah
2. Fire Alarm
Fire alarm yang dimiliki RSUD RSUD Dr. Mohamad Saleh sebanyak 5 buah
Upaya penyediaan peralatan keselamatan kerja di RSUD Dr. Mohamad Saleh yang
dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan kerja yaitu dengan
penggunaan alat pelindung diri, dengan jenis APD sebagai berikut :
1. Sarung tangan (hand gloves);
2. Masker;
3. Tutup Wajah;
4. Tutup Kepala;
5. Gaun Lengan Panjang;
6. Sepatu Boot;
7. Leather Hand Gloves;
8. Helmet;
9. Safety Glass.

4.2. Keselamatan Kerja


Untuk memudahkan penyelenggaraan K3RS di RSUD Dr. Mohamad Saleh, maka
langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan sistem manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja K3 yaitu sebagai berikut :

Gambar 1 Sistem Manajemen K3RS RSUD Dr. Mohamad Saleh

13
4.2.1 Tahap Persiapan
a. Penetapan komitmen
Komitmen dimulai dari direktur. Pernyataan komitmen di susun dalam
bentuk dokumen tertulis yang dinyatakan dalam tindakan nyata, agar dapat
diketahui, dipelajari, di hayati dan dilaksanakan oleh seluruh staf dan
petugas rumah sakit.
b. Penetapan SK organisasi K3RS
c. Pembentukan organisasi/unit pelaksana K3RS
d. Penetapan sumberdaya

4.2.2 Tahap Pelaksanaan


a. Penyuluhan K3 untuk petugas rumah sakit
b. Pelatihan K3RS yang disesuiakan dengan kebutuhan individu dan kelompok
di dalam organisasi rumah sakit. Fungsinya memproses individu dengan
perilaku tertentu agar berperilaku sesuai dengan yang telah ditentukan
sebelumnya sebagai produk akhir dari pelatihan
c. Melaksanakan program K3RS sesuai dengan peraturan yang berlaku
diantaranya :
- Pemeriksaan kesehatan petugas (berkala dan khusus)
- Penyediaan APD
- Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat
- Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi kesehatannya
- Pengobatan pekerja yang menderita sakit
- Menciptakan lingkungan kerja yang hygienis secara teratur, melalui
monitoring lingkungan kerja dari hazard yang ada
- Melaksanakan biological monitoring

4.2.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi


Pemantauan dan evaluasi K3RS di Rumah Sakit Dr. Mohamad Saleh
merupakan salah satu fungsi manajemen K3 untuk menilai proses kegiatan
K3RS di RSUD Dr. Mohamad Saleh, serta menilai efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan dalam mencapai tujuan yang diterapkan.
Pemantauan dan evaluasi meliputi :
a. Pencatatan dan pelaporan K3 yang terintegrasi ke dalam sistem pelaporan
rumah sakit
b. Inspeksi dan pengujian
Inspeksi K3RS merupakan suatu kegiatan untuk menilai keadaan K3RS
secara umum dan tidak terlalu mendalam. Inspeksi K3 di lingkungan rumah

14
sakit dilakukan secara berkala, sehingga kejadian penyakit akibat kerja
(PAK) dan kecelakaan akibat kerja (KAK) dapat dicegah sedini mungkin.
Kegiatan lain yang dilakukan yaitu pengujian baik terhadap lingkungan
maupun pemeriksaan terhadap pekerja yang beresiko.
c. Pelaksanaan Audit K3RS
Audit K3RS meluputi falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan,
karyawan dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur,
pengembangan karyawan dan program pendidikan, evaluasi dan
pengendalian
Tujuan audit K3RS yaitu :
- Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan keselamatan
- Memastikan dan menilai pelaksanaan pengelolaan K3RS sesuai
ketentuan
- Menentukan langkah pengendalian bahaya potensial serta
pengembangan mutu.
d. Perbaikan dan pencegahan hasil temuan audit diidentifikasi dan dinilai
resikonya untuk direkomendasikan kepada manajemen
e. Secara berkesinambungan manajemen melakukan tinjauan ulang dan
peningkatan perencanaan untuk menjamin kesesuaian serta efektifitas
pencapaian kebijakan dan tujuan K3

4.3. Penutup
Pelaksanaan panduan K3RS RSUD Dr. Mohamad Saleh adalah seluruh jajaran di
lingkungan kerja RSUD Dr. Mohamad Saleh. Penanggung jawab di tingkat unit
kerja adalah Kepala Instansi pada Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan selanjutnya kepada Direktur RSUD Dr.
Mohamad Saleh. Tim K3RS RSUD Dr. Mohamad Saleh membuat perencanaan,
koordinasi pelaksanaan, membantu pengawasan, melaksanakan evaluasi dan
memberikan rekomendasi untuk tindak lanjut program berikutnya.

15
LAMPIRAN : RAMBU-RAMBU K3

16
17
Standard Rambu K3 Listrik dan Instalasi Listrik

STANDARD PENEMPATAN BOTOL OXYGEN

TABUNG WAJIB
DIIKAT RANTAI

18
SIMBOL-SIMBOL B3

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara
pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya & Beracun

19
SIMBOL LIMBAH B3 (Standard Kep Bapedal No. 5 Tahun 1995)

20

Anda mungkin juga menyukai