STUDI KASUS
ZANDO PHARMACEUTICALS
OLEH :
KELAS : F16-2S
DOSEN : Dr. Timotius
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Saya/kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami
gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain, kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama Mahasiswa : Anggiani Nyssa Clarissa
Nomor Mahasiswa : 1606962895
Kelas : F16-2S
Mata Ajaran : Akuntansi Manajemen dan Biaya
Judul Makalah/Tugas : Makalah Akuntansi Manajemen Biaya, Studi kasus: Zando
Pharmaceuticals
Hari, Tanggal : Senin, 8 Mei 2017
Nama Pengajar : Dr. Timotius
Tandatangan :
Anggiani Nyssa
Fitri Zulvina
Clarissa
BAB I
PENDAHULUAN
Zando Pharmaceuticals adalah perusahaan farmasi yang berafiliasi dari Perusahaan Jerman
bernama Heisenberg Corporation. Perusahaan ini mempekerjakan 40.000 orang di seluruh dunia.
Di Amerika Serikat, Zando memiliki fasilitas yang terdiri atas Kantor Pusat dan Bidang Peneliltian
dan Pengembangan. Zando memproduksi 30 jenis produk dengan 28 kumpulan proses berbeda. Di
fasilitas ini terdapat 2.000 pekerja yang tinggal di lokasi.
B. Board of Director
C. Tren Penjualan
Luis mengadakan sebuah pertemuan untuk membahas masalah yang dialami oleh perusahaan dan
mencari cara untuk kembali meningkatkan profitabilitas perusahaan. Pertemuan itu dihadiri oleh
Kathy Shorts, Manajer Lingkungan; Troy Lewis, Bidang Peneliltian dan Pengembangan; Johnny
Mizukawa, Wakil Presiden Bagian Produksi; Larry Sower, Wakil Presiden Bagian Keuangan; dan
Doreen Savara, Wakil Presiden Bagian Penjualan. Pertemuan itu disebut sebagai Strategic
Planning Session.
Dalam pertemuan itu, Luis meminta pendapat dari setiap partisipan mengenai tindakan yang dapat
meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya yang bisa dilakukan secepatnya. Opsi yang
ditawarkan oleh Luis adalah dengan menciptakan produk baru yang disertai oleh hak paten dan
dengan mengurangi biaya per unit dari setiap produk.
Troy menyatakan bahwa untuk dapat mengendalikan biaya, perusahaan dapat memulainya sejak
dalam tahap pengembangan produk. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah mengenai
pemilihan desain produk sehingga dapat mereduksi biaya per unit. Saat sebuah produk dipatenkan,
maka perhitungan waktu mulai dihitung. Semakin lama produk masuk ke pasar maka akan
semakin menurunkan pendapatan yang harusnya diperoleh. Akan lebih baik jika perusahaan dapat
mengurangi waktu pengembangan produk.
Johnny setuju dengan apa yang dikemukakan oleh Troy, bahwa peluang besar untuk mereduksi
biaya dapat dilakukan pada saat pengembangan produk. Untuk diketahui bahwa biaya kualitas
yang dikeluarkan oleh divisi produksi adalah sebesar 15 persen dari penjualan, dimana jumlah
tersebut sangatlah besar.
Kathy menambahkan bahwa selain untuk mereduksi biaya, pengembangan produk juga perlu
disesuaikan dengan regulasi terbaru mengenai dampak lingkungan yang akan diperoleh selama
proses produksi. Legislatif mengharuskan perusahaan menghitung biaya yang dikeluarkan untuk
mengelola zat berbahaya dalam setiap proses. Biaya lingkungan ini jauh lebih besar daripada yang
disadari. Setidaknya jumlahnya 20 sampai 30 persen dari total biaya operasi. Namun biaya
lingkungan dapat dikurangi dengan hal-hal seperti penggunaan bahan kimia yang
terkomputerisasi, tidak menggunakan pelarut terklorinasi danbahan berbahaya lainnya,
menggunakan bahan baku dalam bentuk murni (virgin), dan merancang ulang proses produk
sehingga perusahaan benar-benar dapat mengurangi pelepasan residu toksik. Hal ini akan sejalan
dengan program pemerintah sekaligus mengurangi biaya produksi.
Doreen menambahkan bahwa isu green product merupakan hal yang sangat diperhatikan bagi
komsumen. Saat ini perusahaan tidak dapat berkompetisi dengan perusahaan pesaing karena citra
lingkungan yang buruk. Masih terdapat harapan bagi perusahaan untuk memperbaiki keadaan
untuk meningkatkan pangsa pasar. Citra produk dan reputasi sangat penting untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan pangsa pasar. Perusahaan masih belum bisa menjaga kualitas yang
dibuktikan dengan terdapatnya 2 batch produk yang di-recall dalam dua tahun terakhir.
Troy menjawab bahwa memang perusahaan tidak memiliki sumber daya manusia yang memenuhi
kriteria sebagaimana dibutuhkan untuk pengembangan produk. Perusahaan membutuhkan
beberapa pelatihan dan tambahan beberapa professional berpengalaman dalam menangani
masalah ini. Untuk memecahkan masalah waktu, kita perlu memberikan performance based
reward kepada setiap karyawan yang berhasil melampaui target yang diberikan kepadanya
sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan akan selaras dengan apa yang menjadi kepentingan
karyawan.
Kathy dan Jhonny setuju dengan apa yang disampaikan oleh Troy, bahwa perusahaan
membutuhkan pelatihan dan tambahan professional.
Sementara Larry menambahkan bahwa untuk menunjang rencana besar perusahaan, diperlukan
informasi yang tepat waktu dan akurat. Sehingga diperlukan infrastuktur dalam hal pembenahan
sistem informasi manajemen biaya menuju ABC agar dapat memberikan informasi terkait biaya
kualitas dan lingkungan. Perusahaan juga memerlukan sistem pengukuran strategis yang dapat
digunakan untuk menyelaraskan kepentingan karyawan dengan perusahaan. Untuk itu perlu
ditentukan faktor-faktor pengukuran agar kinerja dari setiap karyawan dapat dievaluasi dan
diberikan reward dengan tepat. Hal ini mendorong digunakannya target costing untuk membatu
mengelola biaya selama pengembangan produk. Untuk saat ini terdapat dua produk yang sedang
dikembangkan dengan menggunakan proses yang sama namun memperoleh setup yang berbeda.
Activity Module
Resource Driver (Percentage Usage)
Materials Labor Energy Fees Fines
Supervising process* 0% 10% 0% 0% 0%
Setting up 3% 20% 14% 0% 0%
Blending chemicals 80% 40% 30% 0% 0%
Producing waste 10% 8% 10% 0% 0%
Disposing of hazardous waste 6% 12% 15% 40% 70%
Inspecting products 0% 7% 6% 0% 0%
Releasing air contaminants 0% 0% 0% 60% 30%
Operating pollution 1% 3% 25% 0% 0%
control equipment 100% 100% 100% 100% 100%
*Secondary activity whose costs are assigned to primary activities in proportion to the labor
time used
Cost Object Module (Products and Projected Activity Usage)
Cost Objects Antibiotic XK1 Antibiotic XK5
Expected output (pounds) 50.000 50.000
Setup hours 12.000 7.000
Direct labor hours (blending) 24.000 16.000
Pounds of waste 8.000 2.000
Pounds of hazardous waste 5.000 1.000
Hours of inspection 3.000 500
Tons of air contaminants 4,5 0,5
Machine hours (pollution control) 2.000 5.000
*Kapasitas fleksibel, yaitu, diperoleh sesuai kebutuhan, dan selalu sesuai dengan pemakaian.
Kapasitas untuk kegiatan lain diperoleh sebelum penggunaan. Misalnya, setup diperoleh dalam
satuan (langkah) dari 950 jam. Proyeksi penggunaan untuk setup sama dengan kapasitas
praktis.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari identifikasi di atas, maka kami menyarankan Zando untuk menerapkan Balance Scorecard
dalam mengambil strategi karena BSC menyediakan panduan yang sistematis untuk perbaikan
jangka panjang. BSC membantu perusahaan dalam menerjemahkan strategi perusahaan ke dalam
tujuan dan memberikan ukuran operasional sehingga dapat diinformasikan kepada pihak yang
berkepentingan.
3. Tentukan biaya dari semua aktivitas yang dilakukan untuk proses baru yang diusulkan.
Sekarang, tetapkan biaya aktivitas sekunder ke aktivitas utama.
Jawab:
Biaya diperoleh dari mengalikan persentase penggunaan dengan biaya sumber daya yang
sesuai, dan kemudian menjumlahkan semua sumber yang dihitung menggunakan cara ini. Sebagai
contoh, biaya bahan yang digunakan untuk:
a. Supervising Process
Biaya tenaga kerja 10% 1,000,000 $100,000.00
b. Setting-up
Biaya bahan baku 3% 2,000,000 $60,000.00
Biaya tenaga kerja 20% 1,000,000 $200,000.00
Biaya Energi 14% 500,000 $70,000.00
Total Biaya Aktivitas $330,000.00
c. Blending Chemicals
Biaya bahan baku 80% 2,000,000 $1,600,000.00
Biaya tenaga kerja 40% 1,000,000 $400,000.00
Biaya Energi 30% 500,000 $150,000.00
Total Biaya Aktivitas $2,150,000.00
d. Producing Waste
Biaya bahan baku 10% 2,000,000 $200,000.00
Biaya tenaga kerja 8% 1,000,000 $80,000.00
Biaya Energi 10% 500,000 $50,000.00
Total Biaya Aktivitas $330,000.00
f. Inspecting Products
Biaya tenaga kerja 7% 1,000,000 $70,000.00
Biaya Energi 6% 500,000 $30,000.00
Total Biaya Aktivitas $100,000.00
h. Operating Pollution
Biaya bahan baku 1% 2,000,000 $20,000.00
Biaya tenaga kerja 3% 1,000,000 $30,000.00
Biaya Energi 25% 500,000 $125,000.00
Total Biaya Aktivitas $175,000.00
Assigning Activity
Aktivitas Biaya yang ditetapkan
Supervising process $100,000.00
Setting up $330,000.00
Blending chemicals $2,150,000.00
Producing waste $330,000.00
Disposing of hazardous waste $675,000.00
Inspecting products $100,000.00
Releasing air contaminants $240,000.00
Operating pollution control
equipment $175,000.00
Secondary Activity
Labor Time Percentage
Setting up 0.20 0.222
Blending chemicals 0.40 0.444
Producing waste 0.08 0.089
Disposing of hazardous
waste 0.12 0.133
Inspecting products 0.07 0.078
Releasing air
contaminants 0.00 0.000
Operating pollution control
equipment 0.03 0.033
0.90 0.999
Persentase digunakan untuk memudahkan perhitungan, total biaya seolah-olah bernilai 100%
Biaya aktivitas utama (persentase di atas dikalikan dengan $ 100.000 yang ditambahkan ke setiap
biaya aktivitas awal):
Setting up $352,200.00
Blending chemicals $2,194,400.00
Producing waste $338,900.00
Disposing of hazardous waste $688,300.00
Inspecting products $107,800.00
Releasing air contaminants $240,000.000
Operating pollution control equipment $178,300.00
4. Klasifikasikan kegiatan utama menjadi tiga kategori: lingkungan, kualitas, dan lainnya (tidak
lingkungan maupun kualitas). Apakah beberapa kegiatan berakhir di lebih dari satu kategori?
Jelaskan.
Jawab:
Klasifikasi Kegiatan :
Environmental: Producing waste, disposing of hazardous waste, releasing
aircontaminants, operating pollution control equipment
Quality: Producing waste, inspecting products
Other: Setting up, blending chemicals
Karena pendekatan Quality dan Environmental menekankan minimalisasi waste production,
producing waste termasuk dalam kedua kategori.
5. Hitung biaya per unit untuk setiap produk yang diajukan dengan menggunakan tingkat aktivitas
utama. Sekarang, hitung biaya lingkungan per unit dan biaya kualitas per unit. Apa bisa yang
dtunjukan oleh kedua produk tersebut?
Jawab:
Activity rates
Setting up $352,200.00 / 20,000 $17.61 per setup hr
Blending chemicals $2,194,400.00 / 40,000 $54.86 per DLH
Producing waste $338,900.00 / 10,000 $33.89 per pound
Disposing of hazardous waste $688,300.00 / 8,000 $86.04 per pound
Inspecting products $107,800.00 / 4,000 $26.95 per insp. hr
Releasing air contaminants $240,000.00 / 5 $48,000.00 per ton
Operating pollution $178,300.00 / 3,000 $59.43 per MHr
Unit Cost Antibiotic XK1 Antibiotic XK5
Setting up
$17.61 12,000 $211,320.00
$17.61 7,000 $123,270.00
Blending chemicals
$54.86 24,000 $1,316,640.00
$54.86 16,000 $877,760.00
Producing waste
$33.89 8,000 $271,120.00
$33.89 2,000 $67,780.00
Inspecting products
$26.95 3,000 $80,850.00
$26.95 500 $13,475.00
Operating pollution
$59.43 2,000 $118,866.67
$59.43 5,000 $297,166.67
Jumlah biaya untuk Environmental Cost yaitu: producing waste, disposing of hazardous waste,
releasing air contaminants, and operating pollution control equipment.
Antibiotic XK1 Antibiotic XK5
Quality
Cost $351,970.00 $81,255.00
Unit Produced 50,000 50,000
Unit Cost $7.04 $1.63
Biaya lingkungan dan kualitas jauh lebih besar untuk produk XK1 daripada produk XK5. XK5
tampaknya menjadi produk lebih ramah lingkungan daripada XK1. Dengan demikian, dari
perspektif lingkungan, XK5 lebih disukai daripada XK1. Hal yang sama juga berlaku untuk
perspektif kualitas; Namun, jumlah relatif jauh lebih kecil untuk biaya kualitas. Pengembangan
produk ini telah memperhatikan masalah kualitas dan lingkungan, terutama mengingat ada
beberapa penarikan kembali dalam dua tahun terakhir.
6. Mengikuti saran Larry, Luis memutuskan untuk menggunakan target costing untuk membantu
meningkatkan profitabilitas produk baru. Berdasarkan analisis oleh Luis dan Doreen, harga target
untuk XK1 dan XK5 adalah $50 per pon dan $35 per pon. Luis telah mengindikasikan bahwa
setiap produk baru harus mendapatkan laba kotor sebesar 20 persen dari penjualan. Berdasarkan
informasi ini, jawablah sebagai berikut:
a. Berapa biaya target untuk setiap produk? Mengingat informasi ini, apa yang harus dilakukan?
b. Misalkan Doreen menunjukkan bahwa penjualan untuk setiap produk bisa dinaikkan 50
persen jika harga jualnya diturunkan sebesar 10 persen. Dengan asumsi target profit yang
sama (Luis menginginkan target laba yang asli per pon dipertahankan), hitunglah biaya
target yang baru. Jika semua biaya non-value added dieliminasi, bisakah target dipenuhi?
(Hitung biaya unit di level 50.000 unit). Sekarang, hitunglah efeknya pada total keuntungan
dibawah skenario dimana biaya non-value added tidak dihilangkan versus skenario dimana
semua biaya non-value added dieliminasi. (Termasuk dalam analisis ini ada kemungkinan
peningkatan volume penjualan).
Jawab:
a Antibiotic XK1 Antibiotic XK5
Target Harga $50.00 $35.00
Target Laba (20% dari harga) $10.00 $7.00
Target Biaya $40.00 $28.00
Pada titik ini, produk XK1 dan XK5 gagal memenuhi target biaya, karena biaya yang dikeluarkan
(produk XK1= $52.89 dan XK5= $29.78) lebih besar dari target biaya. Hal ini menyebabkan
kerugian bagi perusahaan sehingga tidak layak untuk diimplementasikan.
Dengan asumsi semua biaya lingkungan dan kualitas tidak memiliki value added, maka biaya
produk adalah jumlah blending cost dan setting-up:
Blending Chemical
$54.86 x 24,000 $1,316,640.00
$54.86 x 16,000 $877,760.00
Tanpa eliminasi: Jika tidak ada biaya yang tidak memiliki value-added dieliminasi, maka Zando
akan memproduksi dan menjual 50.000 unit untuk XK1 dan XK5:
Jika tanpa melakukan eliminasi, maka untuk memproduksi 50.000 unit produk XK1 akan
mengalami kerugian sebesar $ 394.500. Sedangkan, untuk produk XK5 akan mengalami
keuntungan sebesar $ 86.000.
Skenario eliminasi: Jika semua biaya yang tidak memiliki value-added dieliminasi, maka
perusahaan dapat memproduksi dan menjual kedua produk tersebut dengan kenaikan volume
penjualan sebesar 50 persen.:
Pendapatan
$45.00 x 75,000 $3,375,000.00
$31.50 x 75,000 $2,362,500.00 $5,737,500.00
Biaya
$17.61 x 28,500 $501,885.00
$54.86 x 60,000 $3,291,600.00 $3,793,485.00
Proyeksi Laba $1,944,015.00
Dari hasil perhitungan diatas, dapat dilihat bahwa jika perusahaan mengeliminasi biaya yang non-
value added maka perusahaan akan memperoleh laba sebesar $ 1.944.015. Adapun langkah yang
diambil perusahaan untuk menghilangkan biaya lingkungan adalah dengan menggunakan bahan
kimia yang terkomputerisasi, tidak menggunakan pelarut terklorinasi dan bahan berbahaya
lainnya, serta menggunakan bahan baku murni dan merancang ulang proses produk agar
perusahaan dapat mengurangi pelepasan residu toksik.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Atas masalah yang dihadapi oleh Zando Pharmaceuticals, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kerugian yang dialami perusahaan disebabkan oleh rendahnya kepedulian perusahaan
terhadap kontrol dalam memproduksi produk sehingga berdampak pada tingginya biaya
kualitas. Buruknya perusahaan dalam masalah kualitas terlihat dari ditariknya dua batch
produk dari pasar dalam dua tahun terakhir.
2. Zando tidak menjaga citra perusahaan dalam menangani masalah lingkungan, sehingga
perusahaan tidak dapat berkompetisi dengan perusahaan pesaing. Oleh karena itu, Zando
mengalami kesulitan terhadap pencapaian keuntungan.
Atas permasalahan yang dihadapi oleh Zando Pharmaceuticals, saran yang dapat diberikan adalah:
1. Mendesain ulang produk dengan lebih memperhatikan faktor kualitas, salah satu caranya
dengan merekrut SDM yang professional dan melakukan pelatihan-pelatihan.
2. Melakukan pengembangan produk dengan mengikuti regulasi mengenai dampak
lingkungan yang akan diperoleh selama proses produksi.
3. Mengimplementasikan Gainsharing kepada karyawan yang berkinerja baik, sehingga apa
yang menjadi tujuan perusahaan selaras dengan apa yang diharapkan oleh karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Don Hansen and Maryanne mowen, Liming, Guan Cornerstones of Cost Management, 2nd
editon, Southwestern-Cengage Learning, 2013