Disusun oleh:
UNIVERSITAS PADJAJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
JATINANGOR
2014
I. Pendahuluan
Termodinamika adalah satu cabang fisika teoritik yang berkaitan dengan hukum-hukum
pergerakan panas, dan perubahan dari panas menjadi bentuk- bentuk energi yang lain. Istilah
termodinamika diturunkan dari bahasa yunani Therme (panas) dan dynamis (gaya). Cabang ilmu ini
berdasarkan pada dua prinsip dasar yang aslinya diturunkan dari eksperimen, tetapi kini dianggap
sebagai aksioma (suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran dan bersifat umum, tanpa
memerlukan pembuktian). Prinsip pertama adalah hukum kekekalan energi, yang mengambil bentuk
hukum kesetaraan panas dan kerja. Prinsip yang kedua menyatakan bahwa panas itu sendiri tidak
dapat mengalir dari benda yang lebih dingin ke benda yang lebih panas tanpa adanya perubahan
dikedua benda tersebu
a. Sistem tertutup.
Pada sistem ini terjadi pertukaran energi tapi tidak terjadi pertukaran benda dengan
lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya
dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
b. Sistem terbuka
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan
benda (materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan yang melibatkan
adanya aliran massa kedalam atau keluar sistem
c. Sistem Terisolasi
Sistem terisolasi adalah sebuah sistem yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh
lingkungannya. Sistem ini massanya tetap dan tidak ada panas atau kerja yang melewati batas
sistem.
II. Pembahasan
Dari persamaan di atas tampak bahwa titik tripel air terjadi pada 0,01C pada skala Celsius,
sedangkan 0 K setara dengan -273,15C.
Skala Celsius ditentukan berdasarkan titik es 0,00C (273,15 K) dan titik uap 100C
(373,15 K), sehingga terdapat 100 skala Celsius dalam interval 100 kelvin. Berdasarkan
hubungan ini maka ditentukanlah temperature titik tripel air sebagai 273,16 K. mengingat
temperature titik es dan titik uap diukur berdasarkan eksperimental yang ketelitiannya terus
meningkat, maka temperature Celsius yang tetap berdasarkan definisi adalah titik tripel air.
Dua skala temperature lain yang sering digunakan di Amerika Serikat adalah skala
Rankine dan skala Fahrenheit. Sesuai dengan definisinya, maka skala Rankine, dengan satuan
derajat Rankine (R) memiliki hubungan kesetaraan dengan temperatur Kelvin sebagai
berikut
Pada persamaan di atas, skala Rankine juga merupakan skala termodinamika absolut di
mana terdapat nol absolut yang bertepatan dengan nol absolut pada skala Kelvin. Dalam
hubungan termodinamika, temperature selalu ditunjukkan dalam skala Kelvin atau Rankine,
kecuali ditetapkan lainnya.
Pada skala Fahrenheit dipergunakan derajat yang sama besarnya dengan skala Rankine,
namun titik nolnya digeser seperti ditunjukkan pada persamaan berikut ini:
Dengan mensubsitusikan Persamaan (1) dan (2) ke dalam persamaan (3). Diperoleh
Persamaan ini menunjukkan bahwa temperature Fahrenheit untuk titik es (0C) adalah
32F dan titik uap (100C) adalah 212F. Angka 100 derajat pada skala Celcius dan Kelvin yang
menunjukkan perbedaan titik es dan titik uap setara dengan 180 derajat pada skala
Fahrenheit dan Rankine. Dalam perhitungan akhir dalam Persamaan (1) dan (3) seringkali
dibulatkan menjadi 273 dan 460.
Daftar pustaka
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab1-2-tm1.pdf
https://books.google.co.id/books?hl=id
https://mipascienta.wordpress.com/2014/05/07/mesin-stirling-apa-itu/