Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya

manusia (SDM). Peningkatakan mutu pendidikan sangat diperlukan disetiap aspek

displin ilmu pengetahuan. Oleh karena itu pendidikan perlu mendapat perhatian

yang serius dan tanggung jawab dari semua pihak, terutama terhadap pemerintah

yang dituntut untuk lebih berkonsentrasi dalam mengadakan perbaikan dan

perubahan-perubahan Sistem Pendidikan Nasional sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangan jaman.

Dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran banyak hal yang harus

diperhatikan, antara lain: hasil belajar, proses belajar mengajar, metode

pengajaran yang sesuai dengan materi ajar, fasilitas belajar dan profesionalisme

guru. Proses belajar mengajar merupakan unsur yang paling penting yang harus

diperhatikan karena dengan pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik

tersebut tujuan pendidikan akan tercapai.

Hal ini sesuai dengan Spektrum Sekolah Menengah Kejuruan (2008),

SMK memiliki tujuan untuk: (1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia

yang produktif, (2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet,

gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan

sikap profesional dalam bidang yang diminatinya, (3) membekali peserta didik

dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri

1
2

di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang

lebih tinggi, (4) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang

sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya.

Sejalan dengan pernyataan di atas, maka Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) dituntut menghasilkan tenaga yang terampil dan bermutu serta menguasai

bidang yang digelutinya, sehingga tantangan yang dihadapi peserta didik nantinya

dapat teratasi. Salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang terus

berusaha menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan dunia

industri adalah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

SMK Negeri 1 Lubuk Pakam merupakan salah satu lembaga pendidikan

formal yang memberikan bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, sikap

mandiri, disiplin, serta etos kerja yang terampil dan kreatif sehingga kelak

menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tingkat

menengah yang sesuai dengan bidangnya. Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan adalah suatu program pendidikan kejuruan teknik yang melaksanakan

serangkaian kegiatan belajar yang meliputi berbagai mata pelajaran keteknikan.

Mata pelajaran pada program keahlian teknik gambar bangunan dapat

digolongkan dalam tiga golongan yaitu: (1) mata pelajaran normatif; (2) mata

pelajaran adaptif; dan (3) mata pelajaran produktif. Mata pelajaran produktif

adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan keterampilan

siswa.

Salah satu mata pelajaran produktif yang mendukung tercapainya mutu

lulusan yang terampil dan kreatif adalah Menggambar Dengan Perangkat Lunak
3

(MDPL) . Mata pelajaran MDPL pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan merupakan salah satu mata

pelajaran yang penting, hal ini disebabkan mata pelajaran ini merupakan mata

pelajaran dasar untuk menempuh mata pelajaran lain seperti mata pelajaran

konstruksi kayu, konstruksi baja dan lain-lain.

Berdasarkan dari hasil observasi sekolah, daftar nilai yang diperoleh dari

guru mata pelajaran MDPL kelas XI bangunan Program keahlian Teknik Gambar

Bangunan disajikan dalam Tabel 1.1 sebagai berikut :

Tabel 1.1 Daftar Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Dengan Perangkat
Lunak Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
Tahun Jumlah
Nilai Absolut Persentase Keterangan
Pelajaran siswa
< 75 5 15,2% Tidak Kompeten
70-79 16 51,5% Cukup Kompeten
2016/2017 32
80-89 7 24,2% Kompeten
90-99 4 9,1% Sangat Kompeten
(Sumber: DKN SMK Negeri 1 Lubuk Pakam)

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa distribusi hasil belajar belom optimal.

Disamping itu berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakuakn penulis dengan

guru mata pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak Kelas XI Kompetensi

Keahlian Teknik Gambar Bangunan bahwa prestasi siswa belom optimal. Suatu kelas

dikatakan mencapai kompetensi jika siswa pada kelas tersebut mencapai nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 75.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak masih rendah.

Rendahnya hasil belajar yang dialami oleh siswa dapat disebabkan oleh

banyak faktor. Menurut Slameto (2010), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi


4

belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu: (1) Faktor Internal

(faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa,

(2) Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar diri siswa, (3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni

jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi, model, dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran,

sehingga sebagian besar hasil belajar siswa tidak mencapai nilai batas ketuntasan

belajar yang ditetapkan.

Salah satu komponen yang menentukan untuk terjadinya proses belajar

adalah guru dan model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran

merupakan salah satu faktor pendekatan belajar yang dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa. Guru harus mampu mengembangkan potensi-potensi serta perhatian

dan motivasi siswa secara optimal. Oleh karena itu, guru perlu sekali menguasai

model pembelajaran dan menerapkannya didalam proses pembelajaran

berkualitas.

Selama ini model pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam masih mengarah pada pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran

konvensional ini kebanyakkan siswa hanya diam dan tidak memperhatikan apa

yang disampaikan oleh guru, bahkan jika guru bertanya pada siswa sebagian besar

siswa tidak menjawab. Jika diberikan tugastugas untuk dikerjakan di rumah

kebanyakan siswa melihat hasil pekerjaan temannya ketika akan dikumpulkan dan

bahkan ada yang tidak mengerjakan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa

tujuan pembelajaran MDPL tidak tercapai dengan baik. Untuk mendapatkan hasil
5

yang lebih baik guru dapat memperbaiki pelaksanaan pengajaran dan penilaiannya

di kelas. Oleh karena itu, untuk mengetahui hal tersebut perlu digunakan suatu

model pembelajaran yang mampu membuat siswa menguasai kemampuan

Menggambar Dengan Perangkat Lunak serta penilaian yang dapat dibuat indikator

penilaiannya.

Berdasarkan masalah di atas, salah satu model pembelajaran yang dapat

digunakan yaitu model pembelajaran Programmed Instruction atau Intruksi

Terprogram. Menurut Joyce et al (2008), Programmed Intruction adalah sebuah

sistem untuk merancang materi instruksi diri yang memberikan kontrol stimulasi

yang cukup tinggi dan penguatan langsung pada Programmed Istruction,

pemberian materi diberikan secara berurutan dengan rangkaian objek-objek baik

berupa pertanyaan (question) maupun pernyataan (statement) yang dapat dengan

mudah siswa ikuti. Siswa dapat mandiri mengerjakan setiap bentuk materi yang

diberikan, apabila terdapat masalah pada satu atau lebih siswa, siswa yang lain

tetap dapat melanjutkan pekerjaannya tanpa terganggu oleh aktivitas siswa yang

lain.

Dari hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

Pengaruh Model Pembelajaran Programmed Instruction Terhadap Hasil

Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Pada Siswa Kelas XI

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam.
6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan cenderung konvensional

2. Hasil belajar pada siswa dalam proses belajar Menggambar dengan

Perangkat Lunak perlu ditingkatkan

3. Kurangnya aktivitas siswa selama proses pembelajaran

C. Batasan Masalah

Guna memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah, serta mengingat

kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah

dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Materi pembelajaran pada penelitian ini mengenai gambar denah rumah

dengan gambar tampak rumah

2. Subjek penelitian pada siswa kelas XI TGB Teknik Gambar Bangunan

SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Programmed

Instruction ( Intruksi terprogram )


7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut :

1. Apakah penggunaan model pembelajaran Programmed Instruction

memberi pengaruh terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Mengaambar Dengan Perangkat Lunak Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

2. Apakah hasil belajar Menggambar dengan Perangkat Lunak pada siswa

kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1

Lubuk Pakam yang diajarkan dengan model Programmed Instruction lebih

tinggi dari siswa yang diajarkan dengan pembelajaran Konvensional?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Programmed Instruction

terhadap hasil belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunakpada siswa

kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1

Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui berapa besar peningkatan hasil belajar Menggambar

Dengan Perangkat Lunak siswa yang diajarkan dengan model

Programmed Intruction dengan pembelajaran Konvensional.


8

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis

Untuk mengetahui pengaruh model Quantum Teaching sebagai model

pembelajaran yang dapat mempermudah siswa dalam menyerap pelajaran

sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dan peningkatan

kompetensi siswa.

2. Secara praktis

a. Sebagai informasi kepada siswa sebagai pemicu untuk meningkatkan hasil

belajar yang lebih baik

b. Dapat digunakan guru menjadi model pembelajaran Programmed

Instruction untuk mata pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak di

sekolah

c. Sebagai bahan referensi penelitian dan tambahan pengetahuan di waktu

yang akan datang.

d. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah sehingga

menciptakan lulusan-lulusan yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai