PENGUJIAN MATERIAL
OLEH :
NAMA : ASTONI SINAMBELA
NIM : 51171121001
KELAS : PTM A
DOSEN PENGAMPU :
Drs.Pudin Saragih,M.Pd
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas makalah critical journal mengenai
MATERIAL TEKNIK .Dan tidak lupa pula, saya ucapkan terimakasih kepada Bapak
dosen yang bersangkutan yang telah bersedia membimbing saya dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari, bahwa masih banya kekurangan yang terdapar pada pembuatan
makalah ini.Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Astoni Sinambela
Identifikasi Jurnal
Download
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=415580&val=7190&title=Perbandingan%2
0Pemakaian%20Pasir%20Lematang%20dan%20Muara%20Enim%20Terhadap%20Kuat%20Te
kan%20Beton%20K-225
Tahun : 2013
Abstrak Penelitian :
a. Tujuan Penelitian
Penelitian pada Jurnal ini dilakukan untuk mengetahui besarnya kekuatan tekan pada
beton yang memenuhi standar (K-225) jika menggunakan pasir Lematang dan di bandingkan
menggunakan pasir Tanjung Raman di Kabupaten Muara Enim terhadap kuat tekan pada beton.
Apabila hasil pengujian berhasil dan memenuhi standar kuat tekan beton maka pasir ini pun
dapat dijadikan sebagai bahan pengganti pasir Tanjung Raman Kabupaten Muara Enim dalam
pembuatan beton untuk bangunan gedung di Kota Pagar Alam
b. Subjek Penelitian: Pasir Lematang (dekat dengan Kota Pagar alam), pasir Tanjung
Raman Kabupaten Muara Enim, Kuat Tekan Beton.
c. Assessment Data : Data yang di paparkan lengkap dan benar berdasarkan pengujian yang
telah dilakukan di laboratorium dan di lapangan.
d. Kata Kunci : pasir Lematang, pasir Muara Enim, Kuat Tekan Beton.
Pendahuluan :
Latar belakang :
Pasir merupakan material yang sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat mortar ataupun
beton, sehingga pemilihan pasir menjadi suatu bagian penting. Dilihat dari karakteristiknya pasir
lematang memiliki ciri butir agak kasar dan mempunyai warna yang kehitaman,
kehijauan,keputihan sehingga termasuk jenis pasir sungai,. Akan tetapi pasir ini jarang
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pembangunan. Hal ini di sebabkan belum adanya
pengujian kuat tekan beton baik pemerintah maupun swasta sehingga masyarakat masih ragu
akan kekuatan pasir tersebut untuk bangunan biasa.
Sehingga di dapatlah sebuah gagasan untuk menguji kekuatan pasir lematang dengan uji
kuat tekan beton, dan hasilnya akan dibandingkan dengan hasil pengujian yang menggunakan
pasir Tanjung Raman Kabupaten Muara Enim yang biasa digunakan untuk pembangunan di kota
Prambulih, Muara Enim, Lahat dan Sekitarnya. Jika hasil pengujiannya nanti cukup kuat maka
pasir ini pun dapat dijadikan sebagai omset untuk daerah kota Pagar Alam.
Teori:
Edwar G. Nawy, (1990) menyebutkan Karakteristik Beton yang baik adalah yang
memiliki : 1)Kepadatan , 2)Kekuatan, 3)Faktor Air Semen, dan 4.)Tekstur. Sedangkan Bahan
pembentuk beton yaitu semen, air, dan agregat kasar dengan perbandingan yang baik.
Semen terbagi 2 yaitu: semen non hidrolis (tidak dapat mengeras dan tidak stabil dalam
air), semen hidroliseton(dapat mengeras bila dicampur dengan air). Agregat adalah bahan
pengisi dalam campuran beton yang menempati kira-kira 75 % dari volume beton dan dapat
mempengaruhi sifat-sifat beton. Air diperlukan untuk reaksi kimiawi dengan semen, air yang
digunakan dalam pembuatan beton harus bebas dari asam alkali, minyak atau bahan kimia
lainnya untuk menghindari penurunan kekuatan beton itu sendiri.
Metode Penelitian :
a. Langkah Penelitian
b. Hasil Penelitian
Dari Hasil Penelitian di peroleh nilai kuat tekan beton yang berbeda-beda, tetapi kuat
tekan beton dari umur yang sama tidak memiliki perbedaan yang terlalu besar. Berdasarkan hasil
ini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya umur beton, maka bertambah juga kuat tekan
yang dihasilkan oleh masing-masing benda uji.
Berdasarkan dari hasil tabel dan grafik dapat dilihat bahwa kuat tekan beton pada pasir
Lematang lebih rendah dalam berbagai umur di bandingkan dengan pemakaian pasir dari Muara
Enim. Sedangkan pada pengujian kadar lumpur masing-masing benda uji kadar lumpur untuk
pasir Lematang di dapat sebesar 0,73, Sedangkan kadar lumpur untuk pasir dari Muara Enim di
peroleh sebesar 1,45.
c. Diskusi Penelitian
Adanya perbedaan kadar Lumpur pada kedua benda uji tersebut sesuai dengan kutipan
buku Teknologi Beton Karangan Dr. Wuryati Samekto, M.pd dan Candra Rahmadiyanto, ST.
menyatakan bahwa lempung Lumpur dan debu atau butiran butiran lainya, misalnya silf atau
debu pecahanbatu yang mungkin terdapat atau menempelpada permukan agregat dapat
menggangu ikatan antara agregat dengan pasta semen apalagi debu tersebut sangat minim
kandungan silikanya (sio2) sehingga abu tersebut tidak dapat bereaksi dengan semen. Karena
ikatan ini sangat penting dalam adukan akan dapat berpengaruh terhadap kekuatan dan daya
tahan beton.
Analisis Jurnal :
A. Kekuatan Penelitian
Metode penelitian dan pengujian cukup aman sehingga data yang di dapat lengkap dan benar
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Selain itu Penulis memaparkan dengan bahasa yang
sederhana sehingga pembaca mudah memahami maksud yang disampaikan penulis
B. Kelemahan Penelitian
Metode yang digunakan bukan hal baru dan juga proses penelitian membutuhkan waktu yang
lama.
Kesimpulan :
Setelah dilakukan pengujian dapat disimpulkan mutu beton yang penggunaan pasir
lematang itu lebih rendah (253,80 kg/cm) dibandingkan penggunaan pasir muara enim (277,20
kg/cm). Akan tetapi dalam standar mutu beton rencana, penggunaan pasir lematang tersebut
layak digunakan sebagai campuran beton mutu K-225.
Saran :