TANGGUH
BENCANA
Mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana di Indonesia
Penulis
Avianto Amri (Macquarie University)
TANGGUH
BENCANA
Mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana di Indonesia
2
2 5 DAFTAR ISI
Kata Daftar
Pengantar Singkatan
Bab 1
Ancaman
3 Daftar Isi
7 Bencana
di Satuan
Pendidikan
8 9 10 16 18 19
Bahaya Apa yang Kerugian yang Dampak bencana Pemetaan Peta indeks
bencana dimaksud diakibatkan terhadap sektor sekolah di risiko bencana
di Indonesia dengan bencana pendidikan di daerah rawan Indonesia
bencana? Indonesia bencana
23
Bab 2
Program
Satuan
24 28 30 31 32 34
Pendidikan Konsep dasar Sejarah Sejarah istilah 10 Langkah Regulasi & Juknis Kelembagaan
Aman Pendidikan program mewujudkan
Bencana Tangguh PRB di sektor Satuan Pendidikan
Bencana pendidikan Aman Bencana
37 Bab 3 40
39 45
Anggaran dari Penerapan Implementasi
Pemerintah Satuan Satuan
Pendidikan Pendidikan Aman
Aman Bencana
Bencana
Bab 4
41 43 Tantangan
& Peluang
Kegiatan penunjang Roadmap penerapan
keberhasilan sekolah/ SPAB
impelemnatasi madrasah aman
SPAB di daerah
Bab 5 57 58 59
55 DAFTAR ISI
Media Poster Komik Brosur
Komunikasi
Buku Panduan
Informasi
Edukasi
60 61 Bab 6
63
Pendidikan
Alat Permainan
Lembar Balik Tangguh
(Konvesional,
Video Bencana
Elektronik)
di Tahun 2030
62 64
Deklarasi
Alat Peraga Magelang 2017
65 67
Seknas berjalan maksimal termasuk
Kebijakan dan peraturan mengenai
menjalin kemitraan dengan pihak swasta
satuan pendidikan aman bencana telah
disahkan dan diterapkan secara optimal
69 70 71
1% dari anggaran Juknis terkait alokasi dana dari BOS
Materi SPAB termasuk bagian dari
pendidikan dipahami oleh seluruh guru, tenaga kependidikan, dan
kompetensi guru dan tenaga
dialokasikan sekolah mengalokasikan anggaran SPAB dari dana BOS
kependidikan bisa diakses pula melalui
untuk SPAB
e-learning
72 73
76
Pemantauan Audit keamanan bangunan secara
implementasi berkala
SPAB terintegrasi
di dapodik
Daftar
74 75 Pustaka
Simulasi rutin Kolaborasi antar kementerian
di sekolah dua dengan multipihak berjalan
kali setahun optimal
DAFTAR SINGKATAN
AEPI : Australias Education Partnership KPB : Konsorsium Pendidikan Bencana RKAS : Rencana Kegiatan dan Anggaran
with Indonesia KYPA : Komite Yogyakarta untuk Sekolah
ASB : Arbeiter-Samariter-Bund Pemulihan Aceh Satgas : Satuan Tugas
APAR : Alat Pemadam Api Ringan LIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan SD : Sekolah Dasar
Bakornas PB : Badan Koordinasi Indonesia SE : Surat Edaran
Nasional Penanggulangan Bencana LPBI NU : Lembaga Penanggulangan Sekjen : Sekretaris jenderal
BOS : Bantuan Operasional Sekolah Bencana dan Perubahan Iklim Indonesia Seknas : Sekretariat Nasional
BNPB : Badan Nasional Penanggulangan Nahdhatul Ulama SK : Surat Keputusan
Bencana LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat SNI : Standar Nasional Indonesia
DAK : Dana Alokasi Khusus MA : Madrasah Aliyah SMA : Sekolah Menengah Atas
DAPODIK : Data Pokok Pendidikan MDMC : Muhammadiyah Disaster SMAB : Sekolah/Madrasah Aman
Ditjen : Direktorat Jenderal Management Center Bencana
Dikdasmen : Pendidikan Dasar dan MI : Madrasah Ibtidaiyah SMP : Sekolah Menengah Pertama
Menengah MTs : Madrasah Tsanawiyah SMK : Sekolah Menengah Kejuruan
EMIS : Education Management Monev : Monitoring dan Evaluasi SPAB : Satuan Pendidikan Aman Bencana
Information System MoU : Memorandum of Understanding SSB : Sekolah Siaga Bencana
GIS : Geographic Information System PAUD : Pendidikan Anak Usia DIni TK : Taman Kanak-kanak
HFI : Humanitarian Forum Indonesia Perbup : Peraturan Bupati UNDP : United Nations Development
Juknis : Petunjuk Teknis Pergub : Peraturan Gubernur Programme
Kemenag : Kementerian Agama Perka : Peraturan Kepala UNESCO : United Nations Educational,
Kemendikbud : Kementerian Permendikbud : Peraturan Menteri Scientific and Cultural Organization
Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan dan Kebudayaan UNICEF : United Nations Childrens Fund
Kepmendikbud : Keputusan Permendiknas : Peraturan Menteri UN OCHA : United Nations Office for the
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan Nasional Coordination of Humanitarian Affairs
Kemenkes : Kementerian Kesehatan Perpres : Peraturan Presiden UU : Undang-Undang
Kemenristekdikti : Kementerian Riset, PG : Playgroup VISUS : Visual Inspection for defining the
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi PKLK : Pendidikan Khusus dan Layanan Safety Upgrading Strategies
Kemensos : Kementerian Sosial Khusus WVI : Wahana Visi Indonesia
KRB : Kajian Risiko Bencana PP : Peraturan Pemerintah YKRI : Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia
KerLiP : Keluarga Peduli Pendidikan PRB : Pengurangan Risiko Bencana YSTC : Yayasan Sayangi Tunas Cilik
5
SD Negeri 044831 Desa
Gung Pinto, Kecamatan
Sumatera Utara, Selasa Naman Teran, Kabupaten
(18/7/2017). Karo,
TRIBUN MEDAN/RISKI
CAHYADI (TRIBUN MEDAN
/Riski Cahyadi)
DAN
UN ME
TRIB
6
BAB 1
ANCAMAN
BENCANA
DI SATUAN PENDIDIKAN
BAHAYA
BENCANA
DI INDONESIA
127
GUNUNG
API
AKTIF
Indonesia merupakan negara yang memiliki
gunung api aktif terbanyak di dunia, 127 buah,
dimana beberapa diantaranya merupakan letusan
gunung api terkuat yang pernah terjadi di dunia.
8
APA YANG DIMAKSUD
BENCANA?
DENGAN
9
JUMLAH KEJADIAN BENCANA
3000 Data Badan Nasional Penanggulangan
2.384
Bencana (2017) dalam 15 tahun terakhir
2500
(2002 - 2016), jumlah kejadian bencana
2000 diIndonesia meningkat hampir 20 kali lipat.
Jenis bencana bisa dikelompokkan menjadi
1500
dua, yaitu hidrometeorologis (banjir, tanah
1000 longsor, gelombang pasang/ abrasi, kebakaran
143
hutan dan lahan, kekeringan, dan angin puting
500
beliung) dan geologis (gempa bumi, tsunami,
0 dan letusan gunung api).
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Lebih dari 90% kejadian bencana di Indonesia
HIDROMETEOROLOGI GEOLOGI
diakibatkan oleh banjir dan tanah longsor, dimana lebih dari 28 juta orang terkena dampak antara 2002-2016.
Namun, berdasarkan jumlah korban jiwa, bencana terkait geologi adalah jenis bencana yang paling mematikan,
dimana lebih dari 90% korban meninggal dunia dan hilang akibat bencana disebabkan oleh gempa bumi dan
tsunami.
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
Hidrometeorologis -
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
>7 ribu (3%)
10
POTENSI TERPAPAR DAN KERUGIAN
AKIBAT DAMPAK BENCANA
Rp
Gelombang Ekstrim
1.888.085 4.917.327 22.042.350 1.290.842 460.252
& Abrasi
11
DAMPAK BENCANA TERHADAP
SEKTOR PENDIDIKAN DI INDONESIA
Dalam 15 tahun terakhir, terdapat 46.648 sekolah yang terdampak. Data ini hanya dihimpun
berdasarkan skala bencana menengah dan besar yang memberikan dampak signifikan pada
sektor pendidikan Indonesia.
12
LETUSAN GUNUNG BERAPI
DI SINABUNG
DAMPAK LETUSAN
GUNUNG SINABUNG
7Km
radius KRB
6.179
dampak saat ini melanjutkan sekolahnya
di sekolah dampingan di sekitar tempat
pengungsian. Kondisi kegiatan belajar
Jiwa
mengajar peserta didik mengalami mengungsi
gangguan yang belum menentu hingga
kapan mereka bisa kembali ke sekolah
mereka sebelumnya. 2.856
Peserta didik
mengungsi
13
JUMLAH SEKOLAH
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Sumber data: Kemendikbud, 2017 Jumlah sekolah di Wilayah Risiko Tinggi (>80cm) Bahaya Banjir.
14
BANJIR
Wilayah Jakarta merupakan daerah rawan banjir dan
diperparah dengan tingginya urbanisasi dan pesatnya
perubahan fungsi guna lahan.
JAKARTA
Banjir tahun 2013 yang terjadi di Jakarta merupakan Peta Daerah Terdampak Banjir
DKI Jakarta
salah satu banjir dengan sebaran terbesar dalam 15
tahun terakhir. Setidaknya ada 251 sekolah terdampak
dengan jumlah peserta didik sebanyak 70.270 orang
tidak bisa mengakses pendidikan selama 2 minggu.
Banjir ini menyebabkan kerugian materi yang cukup
besar termasuk merusak dan/atau menghilangkan
dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan
pendidikan.
Berkat upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta
keterlibatan masyarakat pada program pencegahan dan
mitigasi banjir, pada tahun 2017 wilayah yang terkena
banjir di Jakarta berkurang dengan signifikan.
2013
Banjir 2013
15
TSUNAMI ACEH
BENCANA
TERBESAR
yang pernah terjadi 2000
SEKOLAH
di Indonesia dalam satu generasi terakhir.
RUSAK
16
GEMPA BUMI YOGYAKARTA 2006
57
DETIK
6.000
ORANG
MENINGGAL
Foto gempa Yogyakarta Yusra Tebe 2006
17
PEMETAAN SEKOLAH DI
DAERAH YANG RAWAN BENCANA
497.576
TOTAL SEKOLAH DI INDONESIA
TERSEBAR DI
34
PROVINSI
22.439
SMA/MA
57.499
13.856
229,533 SMP/MTs
SMK
TK/RA/KB/TPA/SPS
Data tersebut pada tahun 2013
disandingkan dengan peta indeks risiko
174.249
bencana di Indonesia oleh BNPB.
SD/MI
Sumber: Kemendikbud, 2017
18
PETA INDEKS RISIKO BENCANA INDONESIA
UPDATE TAHUN 2013
250.000 75%
ATAU
19
JUMLAH SEKOLAH DAN RUANG KELAS YANG
RUSAK BERAT, RUSAK SEDANG, RUSAK RINGAN
DATA AGUSTUS
KEMENDIKBUD 2017
266.599
SEKOLAH
1.701.302
RUANG KELAS
940.993 RUSAK
RINGAN
99.018 RUSAK
SEDANG
79.526 RUSAK
BERAT
74.855 RUSAK
TOTAL
34.406 RUANGAN
BUKAN MILIK
Angka yang besar ini tentunya sangat mengkhawatirkan mengingat bila bahaya
bencana terjadi misalnya gempa bumi, tanah longsor, dan banjir bandang, kelas-
kelas ini tentunya dapat membahayakan peserta didik dan guru didalamnya.
20
SEBARAN JUMLAH SEKOLAH YANG BERADA DI WILAYAH
ANCAMAN TINGGI BENCANA
0 1000 2000 3000 4000 5000
JAWA BARAT
SUMATERA UTARA
JAWA TENGAH
SUMATERA BARAT
JAWA TIMUR
SULAWESI SELATAN
ACEH
SULAWESI TENGAH
NUSA TENGGARA TIMUR
PAPUA
KALIMANTAN SELATAN TOTAL
SULAWESI BARAT SEBANYAK
250.000
SUMATERA SELATAN
SULAWESI UTARA
GORONTALO
KALIMANTAN BARAT SEKOLAH
JAMBI
DI WILAYAH
BENGKULU
LAMPUNG RISIKO
NUSA TENGGARA BARAT TINGGI
MALUKU UTARA MULTI
KALIMANTAN TENGAH BAHAYA
BANTEN GEMPA BUMI
RIAU LETUSAN
SULAWESI TENGGARA
GUNUNG API
MALUKU
DIY TSUNAMI
PAPUA BARAT BANJIR
KALIMANTAN TIMUR LONGSOR
BALI
DKI JAKARTA
Sumber: Kemendikbud, 2017
KALIMANTAN UTARA
KEP. RIAU
KEP. BANGKA BELITUNG
21
Dokumentasi KYPA, 2014
22
BAB
BAB 22
PROGRAM
SATUAN
PENDIDIKAN
AMAN BENCANA
A. KONSEP DASAR
Mewujudkan pendidikan
tangguh bencana Berpusat pada anak
memerlukan upaya-upaya adalah seluruh upaya dilakukan dengan memahami
yang komprehensif yang bahwa anak-anak memiliki kebutuhan yang spesifik dalam
berpusat pada anak. menghadapi bahaya bencana serta seluruh upaya tersebut
dilakukan dengan mengajak anak-anak untuk ikut serta
berpartisipasi aktif sesuai dengan kapasitas dan minatnya.
2014
N - LIPI,
ntasi PLA
Dokume
24
UPAYA-UPAYA PENDIDIKAN TANGGUH BENCANA
DIKELOMPOKKAN MENJADI TIGA KOMPONEN
SEKOLAH
1
PILAR
2
PILAR
Manajemen bencana
3
di sekolah PILAR
Pendidikan pencegahan
dan pengurangan
risiko bencana
25
PENDEKATAN SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA
YANG KOMPREHENSIF
DI
KA
PILAR 1
DI
IJ A
KA
FASILITAS
KE B
N
SEKOLAH
AMAN
PILAR 2
Disesu
al
PILAR 3
n lok
MANAJEMEN
BENCANA PENDIDIKAN
aik
l da
PENGURANGAN
an
RISIKO BENCANA na
d
sio
en
ga
re
-n
ub
n
nc
an al, s
am n
ana nasio
Rencana kesiapsiagaan jemen bencana Analisis sektor pendidikan
bencana ditingkat keluarga Kajian risiko multi bahaya
Rencana reunifikasi keluarga Kajian dan perencanaan
Latihan (Simulasi) sekolah yang berpusat pada anak
26
Kegiatan yang bisa dilakukan oleh sekolah
dalam rangka implementasi SPAB: PILAR 1
FASILITAS
SEKOLAH
AMAN
Kegiatannya meliputi
27
B. SEJARAH PENDIDIKAN TANGGUH BENCANA
2001 Penanggulangan bencana di Kemendikbud oleh Ditjen Dikdasmen
2004
Tsunami Aceh, pertama kalinya respon bencana di sektor
pendidikan yang dilakukan dalam skala besar
2005 Tim Perencana Pengawas SMK pertama kali terlibat dalam rehabilitasi dan rekonstruksi
2006 Gempa bumi Yogyakarta. Lebih dari 2,900 sekolah hancur dan rusak berat
2007
Standar sarana prasarana sudah mempertimbangkan aspek
aman dari bahaya bencana (Permendiknas no. 24/2007)
2009
Dana Abadi Pendidikan mulai digunakan untuk rehabilitasi
dan rekonstruksi sekolah rusak akibat bencana
2010
Surat Edaran no. 70a/SE/MPN/2010 mengenai Pengarusutamaan
Pengurangan Risiko Bencana di Sektor Pendidikan
2010 Peluncuran Kampanye Sejuta Sekolah dan Rumah Sakit Aman di Indonesia
2010 Konsep sekolah aman dirumuskan dengan memasukkan aspek struktural dan non-struktural
28
2011 Adopsi Standar Minimum Pendidikan di Masa Darurat dalam konsep Pendidikan Ramah Anak
2011 Dana Alokasi Khusus (DAK) mulai digunakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi sekolah
2012 Perka BNPB no. 4/ 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/ Madrasah Aman dari Bencana
2013
Pendidikan di masa darurat resmi dimasukkan ke dalam bidang
Pendidikan Layanan Khusus (Permendikbud no.72/ 2013)
Integrasi sekolah aman bencana dengan Sekolah
2013
Sehat, Sekolah Adiwiyata, dan Sekolah Ramah Anak
2013 Direktori SMAB disusun. Lebih dari 25,000 sekolah telah terpapar program terkait SMAB
2014 Integrasi bangunan tahan gempa ke dalam petunjuk teknis DAK SMP
2014 Sekretarian Nasional Sekolah Aman dialihkan koordinasinya dari BNPB kepada Kemendikbud
Sekolah/ Madrasah Aman Bencana menjadi bagian dari Sekolah Ramah Anak (Permeneg PPPA
2014
no. 8/ 2014)
2017 Proses penyusunan draft Permendikbud tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana dimulai
29
C.SEJARAH ISTILAH PROGRAM PENGURANGAN
RISIKO BENCANA DI SEKTOR PENDIDIKAN
Program pengurangan risiko bencana di sektor pendidikan sudah berjalan lebih dari satu
dekade. Dalam perjalanannya, terdapat beberapa istilah yang digunakan oleh berbagai
lembaga atau instansi pemerintah dan non-pemerintah. Meskipun memiliki nama yang
berbeda, tujuan program ini adalah sama yaitu untuk menyelamatkan jiwa warga sekolah
terutama anak-anak dari ancaman bencana. Beberapa istilah yang digunakanantara lain:
Beberapa istilah masih digunakan terkait dengan komitmen lembaga terhadap implementasi
program yang sedang berjalan.
Namun, saat ini istilah resmi yang digunakan adalahSatuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB),
yang menunjukkan komitmen penuh Pemerintah Indonesia, dibawah koordinasi Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk mewujudkan seluruh fasilitas pendidikan beserta warganya
agar aman dari ancaman bencana, yang terdiri dari PAUD, PG, TK, SD/ MI, SMP/ MTS, SMA/ SMK/
MA, dan fasilitas pendidikan lainnya. Dalam buku ini terdapat beberapa istilah lama yang masih
digunakan yang pengertiannya sama dengan SPAB.
30
D. 10 LANGKAH MEWUJUDKAN
SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA
Membangun budaya siaga, budaya aman dan budaya pengurangan risiko bencana di sekolah merupakan
tujuan dari program sekolah aman bencana. Dalam implementasinya, program sekolah aman bencana
dapat diintegrasikan dengan berbagai sektor yang bergerak di bidang pendidikan dan kebencanaan.
Berikut adalah ruang lingkup pelaksanaan sekolah aman bencana yang meliputi sepuluh kegiatan:
Pengkajian Pelatihan
4
dan penilaian
2
untuk
mandiri Pelatihan untuk
peserta
guru, tenaga
3
Persiapan di awal Didik
1
dan konsolidasi program kependidikan
dengan pihak lainnya, serta
Sekolah komite sekolah
Melakukan
8
simulasi
Penyusunan teratur
rencana aksi dan sebanyak 2
5 7
siaga bencana prosedur tetap
bencana bersama, untuk masa pra,
Sekolah
termasuk dengan saat, dan paska
peserta didik bencana
Pada umumnya,
Melakukan program SPAB
dapat dikerjakan
9
penilaian
mandiri dan dalam periode
pengawasan Melakukan 3-4 bulan di tiap
evaluasi sekolah.
10
secara rutin
pelaksanaan dan
memutakhirkan
rencana aksi
31
E. REGULASI & JUKNIS
Dasar hukum penyelenggaraan SPAB secara umum telah terakomodir dalam peraturan perundang-
undangan yang ada, diantaranya yaitu:
1
UU20/2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 32
ayat 2 tentang pendidikan layanan khusus
2
UU 24/2007
tentang Penanggulangan Bencana
pasal 26, 35, 43 dan 47
3
UU 23/2002 yang diperbaharui
dengan UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak
4
UU 8/2016 Penyandang
Disabilitas Bagian ke enam belas tentang Hak Perlindungan dari bencana
pasal 20 dan Pasal 109 tentang pelayanan publik
perlindungan dari bencana
5
PP 17/2010
tentang Penyelenggaraan Pedidikan
6
PP 32/2013 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai
perubahan kedua dariPP 19/2005
32
7
tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk
Permendiknas 24/2007 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiah (SD/
MI), Sekolah menengah Pertama/Madrasah
tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);
8
SE Mendiknas 70a/MPN/SE/2010
tentang Pengarusutamaan Pengurangan
Risiko Bencana di Sekolah
9
Perka BNPB 4/2012
tentang Pedoman Penerapan Sekolah/
Madrasah Aman dari Bencana
10
Permendikbud 72/2013
tentang Pendidikan Layanan Khusus
11
SK Sekjen Kemendikbud 8953/A.A2.1/
KP/2014 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
12
Kepmendikbud 40/P/2017 yang tentang Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan
diperbaharui dengan nomor 110/P/2017 Aman Bencana Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
33
F. KELEMBAGAAN
Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana Berdasarkan SK Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Sekretariat Nasional Sekolah Aman Bencana dibentuk pada tanggal 25 Agustus 2011 yang
awalnya bertujuan mewujudkan gerakan Aman, Sehat, Hijau, Inklusi dan Ramah Anak di sekolah dan
madrasah yang melibatkan peran serta pemangku kebijakan, pengelola satuan pendidikan, lembaga
swadaya masyarakat, keluarga/masyarakat, dunia usaha, dan media massa. Yang turut dibentuk
oleh berbagai lembaga Pemerintah dan non pemerintah.
Sejak 20 juni 2013, berdasarkan kordinasi BNPB, Kemenag, Kemdagri dan KemPU, dan KemKes,
maka disepakati pengelolaan Seknas SMAB dialihkan ke BNPB dalam koordinasi Direktorat
Pengurangan Risiko Bencana. Namun pada peringatan bulan PRB tahun 2014, pengelolaannya
diserahkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulai tahun 2016, Seknas SMAB kelola oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus (Dit. PPKLK) dengan landasan kebijakan Permendikbud 11/2015 tentang Organisasi
dan tata kerja Kemendikbug tentang Pendidikan layanan khusus dalam hal ini pendidikan di daerah
rawan bencana alam dan sosial. Kemudian pada tanggal 19 mei 2017, Seknas ditetapkan melalui
keputusan nomor 40/P/2017 tentang Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas
SPAB)
Seknas SPAB bersifat ad-hoc, kerja tim, dinamis, fleksibel, serta sebagai pemegang mandat fasilitasi
operasionalisasi kebijakan penerapan sekolah/ madrasah aman bencana. Seknas SPAB terdiri dari
lintas sektoral (Kementerian/ Lembaga/ Instansi) dengan melibatkan secara langsung maupun tidak
langsung dan secara fungsional dari jabatan yang melekat dalam rangka menyukseskan program dan
target penerapan sekolah/ madrasah aman dari bencana. Seknas SPAB dilandaskan pada prinsip-
prinsip pedoman penerapan dasar dari bencana.
Secara khusus, Seknas SPAB lebih mempertimbangkan pada tiga prinsip utama, sebagai berikut:
2 3
1
Komunikasi Antar-Budaya
Interdisiplin dan Menyeluruh. (Intercultural Approach). Pendekatan
Penerapan sekolah/ madrasah aman penerapan sekolah/ madrasah aman
Berbasis Hak.
dari bencana terintegrasi dalam standar dari bencana harus mengutamakan
Penerapan sekolah/
pelayanan minimum pendidikan dan komunikasi antar-pribadi yang memiliki
madrasah aman dari
dilaksanakan secara terpadu untuk latar belakang budaya yang berbeda
bencana harus didasari
mencapai standar nasional pendidikan; (ras, etnik, atau sosioekonomi) sesuai
sebagai pemenuhan hak
dengan jati diri bangsa dan nilainilai
pendidikan anak;
luhur kemanusiaan.
34
SEKNAS SPAB MEMPUNYAI TUGAS:
4
aman bencana kepada multi pihak dalam bentuk sosialisasi,
pelatihan, penyusunan petunjuk teknis dan lain sebagainya
7
Menyusun laporan kemajuan pelaksanaan penerapan sekolah aman bencana.
35
STRATEGI SEKNAS SPAB:
1
Terciptanya koordinasi, kerjasama dan kolaborasi antar pemangku
kepentingan (pemerintah, masyarakat dan sektor swasta).
4
Terwujudnya penguatan dan pemberdayaan warga sekolah dalam
penerapan satuan pendidikan aman bencana yang berkelanjutan
36
G. ANGGARAN PEMERINTAH
Hingga saat ini, komitmen pendanaan pemerintah terutama Kemendikbud
dan BNPB untuk kegiatan SPAB adalah sebesar:
Data ini bersumber dari data Seknas SPAB yang didapat dari berbagai informasi. Ada kemungkinan pula kontribusi dari
Kementerian atau lembaga lainnya yang mendukung program SPAB namun tidak tercatat oleh Seknas SPAB.
37
Dokumentasi YSTC, 2017
C, 2017
entasi YST
Dokum
38
BAB 3
PENERAPAN
SATUAN
PENDIDIKAN
AMAN BENCANA
IMPLEMENTASI SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA (SPAB)
Penerapan SPAB difokuskan pada penerapan tiga pilar/komponen satuan pendidikan aman bencana.
Untuk menunjang keberhasilan implementasi SPAB, sekretariat nasional SPAB bermitra dengan
lembaga penggiat PRB dalam melaksanakan program SPAB.
Prinsip-prinsip utama yang mesti diterapkan saat menjalankan program SPAB adalah:
40
KEGIATAN PENUNJANG KEBERHASILAN
IMPLEMENTASI SPAB DI BERBAGAI DAERAH
Penetapan kebijakan dan peraturan yang jelas baik di tingkat nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota.
41
KEBERHASILAN
Adanya pesan kunci keselamatan yang terstandar di sekolah
Pesan PRB terstandar ditujukan untuk memberikan pesan yang konsisten kepada sekolah terkait PRB
sehingga tidak menimbulkan kebingungan dalam pelaksanaannya. Pesan keselamatan disampaikan
dalam berbagai bentuk media komunikasi informasi dan edukasi (poster, modul, film, dan alat peraga
lainnya).
Peran pemerintah terhadap pengawasan pelaksanaan kebijakan terkait PRB sangat penting. Penguatan
kapasitas di sektor pendidikan baik sekolah dan pemerintah diperlukan dalam memantau pelaksanaan SPAB
di daerah. Komitmen ini dalam bentuk program, anggaran dan sumberdaya manusia.
PRB inklusif tidak berfokus pada pelabelan/ klasifikasi anak melainkan pada kebutuhan dan kapasitas anak.
Sekolah dapat menyesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas belajar peserta didik yang berbeda-beda
dalam menyerap pengetahuan dan praktik PRB. Sehingga informasi yang diberikan dapat diterima untuk
melakukan sebuah aksi/tindakan.
42
ROADMAP SEKOLAH / MADRASAH AMAN
PETA INDEKS RAWAN BENCANA INDONESIA TAHUN 2012
Perawatan Gedung
CANAAN SE Pendidikan akan keamanan struktural
Miligasi non-struktural
EREN KT
OR Konstruksi sebagai peluang pendidikan
*Untitled Imposition..isdd by pc-hp3 Form 1 (1) 10/10/2016-2:25 PM
N
AN
PILAR 1
DI
K
DI
IJA
FASILITAS
KA
SEKOLAH
KEB
AMAN
N
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENDIKBUD
PILAR 2
Disesu
al
PILAR 3
n lok
MANAJEMEN
PENDIDIKAN
pt. sumber inovasi Impositio
BENCANA
aik
na
RISIKO BENCANA
d
sio
en
ga
re
-n
ub
n
n ca l, s
na
ma i o na
naje nas
me n bencana Analisis sektor pendidikan
Rencana bencana di tingkat keluarga
Rencana reunifikasi keluarga Kajian risiko multi bahaya
Latihan (Simulasi) sekolah Kajian dan perencanaan yang berpusat
pada anak
43
Dokume
ntasi Yusr
a Tebe, 2
017
ip, 2016
ntasi Kerl
Dokume
44
BAB 4
01
Masih sedikit orang-orang di sektor
pendidikan yang belum mengetahui
program SPAB dan bagaimana cara
menerapkannya. Panduan untuk
menerapkan SPAB baru disusun
dan didukung oleh Kementerian
terkait dalam tiga tahun terakhir dan
sosialisasinya masih terbatas di wilayah-
wilayah tertentu. Sedangkan masyarakat,
khususnya komunitas pendidikan bisa
PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN mendapatkan manfaat bila mengetahui
SEKOLAH MADRASAH AMAN BENCANA (SMAB) adanya panduan ini.
BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
(SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS & REGULER)
Saat ini panduan ini bisa diunduh di
website SPAB (www.smab.kemdikbud.
go.id).
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2016
46
02
Lemahnya dukungan lembaga pemerintahan di tingkat daerah terhadap implementasi SPAB
yang telah diinisiasi oleh BNPB, BPBD maupun pihak lainnya.
Sampai saat ini, daerah yang memiliki komitmen tinggi terhadap penerapan SPAB masih bisa
dihitung dengan jari.
Hal ini ditunjukkan dari sedikitnya kebijakan di tingkat daerah yang mendukung program SPAB.
Daerah-daerah yang sudah memiliki komitmen tinggi dalam pelaksanaan SPAB antara lain:
02 Kabupaten Sikka, NTT (melalui SK Bupati Sikka 536/HK/2013 tentang Standar Sarana
Prasarana dan Pengintregasian Pendidikan PRB di Sekolah)
04 Kabupaten Klaten (melalui Perbup 6/2016 tentang pembelajaran kebencanaan Kab. Klaten)
05 Provinsi DKI Jakarta (melalui Pergub 187/2016 tentang Sekolah Madrasah Aman Bencana)
06 Kabupaten Pidie Jaya, NAD (melalui Perbup 11/2017 tentang Sekolah Madrasah Aman Bencana)
47
Dokumentasi Mariana Pardede, 2016
48
03
? ? ? ???
?
Pengetahuan masyarakat mengenai SPAB masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan juga banyak
orang tua yang belum menyadari bahwa lokasi sekolah anak-anak mereka berada di wilayah
rawan bencana.
Kemendikbud dan BNPB saat ini melakukan terobosan menggunakan teknologi pemetaan dengan
integrasi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) dan peta ancaman bencana di seluruh Indonesia.
Melalui website (smab.kemdikbud.go.id), setiap orang bisa mengetahui bahaya bencana apa saja
yang mengancam Sekolah dimanapun di Indonesia.
Informasi yang ada akan dikembangkan lagi dimana kelak seluruh sekolah akan dikaji keamanan
bangunan sekolah dan fasilitasnya terhadap ancaman bencana, sehingga setiap orang dapat
mengetahui dimana kerentanan yang ada serta rekomendasi yang dapat dilakukan di tiap sekolah
untuk memastikan sekolah tersebut aman dari bencana.
49
04
Penerapan program SPAB masih belum terkoordinasi dengan efektif dan pemantauannya masih
dilakukan oleh masih-masing lembaga pemerintahan dan non-pemerintahan.
LAPORAN LAPORAN
STATUS SIAGA STATUS SIAGA
SEKOLAH A SEKOLAH B
Data terkait dipantau secara berkala seperti seberapa sering sekolah melakukan simulasi
bencana, pengadaan sarana penunjang keselamatan warga sekolah (contohnya alat pemadam
api dan kotak pertolongan pertama), dan keberadaan prosedur sekolah di saat terjadi situasi
darurat. Hal-hal ini penting untuk pihak terkait bisa memberikan intervensi sesuai dengan
kondisi sekolah.
50
05
Terbatasnya pelatihan untuk guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan lainnya untuk
memahami dan menerapkan program SPAB di sekolahnya.
Saat ini, program pelatihan dan peningkatan kapasitas masih bergantung pada dana yang
dimiliki oleh lembaga pemerintah dan non-pemerintah, dan besaran dana ini sangat terbatas.
Sedangkan, Indonesia merupakan negara dengan perbandingan guru-peserta didik yang
terbesar di dunia, dengan jumlah lebih dari 360.000 guru.
Oleh karena itu, perlu diadakan terobosan agar guru-guru ini bisa memahami dan terampil
dengan ilmu dasar penanggulangan bencana, seperti menyelamatkan diri dari bahaya bencana.
Pelatihan pengurangan risiko bencana dan pertolongan pertama untuk Guru, dokumen YSTC dan ASB, 2016
51
Dokumentasi YSTC, PLAN, YTBI, LIPI, 2017
52
06
PEMANTAUAN IMPLEMENTASI SPAB YANG
TERINTEGRASI DENGAN SISTEM MANAJEMEN
INFORMASI PENDIDIKAN
Pemerintah Indonesia mulai merintis integrasi pemantauan implementasi SPAB dengan sistem
management informasi pendidikan. Data yang dimasukkan mandiri oleh pihak sekolah ini
dilakukan 2 kali dalam setahun. Adapun informasi yang dikumpulkan antara lain:
53
07 Prosedur tetap penanggulangan bencana yang sudah ditandatangani oleh kepala sekolah
09 Guru dan tenaga kependidikan lainnya yang sudah mengikuti pelatihan SPAB
54
BAB
BAB 55
MEDIA KOMUNIKASI
INFORMASI EDUKASI
Media Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) terkait kegiatan pendidikan bencana di Indonesia
sangat banyak dan bervariasi jenisnya. Hal ini dikarenakan dibuat oleh berbagai pemangku
kepentingan SPAB di Indonesia mulai dari lembaga pemerintah dan non pemerintah.
KIE yang ada bisa diakses di website smab.kemdikbud.go.id.
GEMPAN YA
TUH
DISINI
APA YANG
SEBAIKNYA
DILAKUKAN SEBELUM
SAAT
GEMPA? INGAT 3B! GEMPA
TERJADI
DOKUMEN
PENTING
Perlengkapan
Siap Siaga Tindakan Sebelum
Musim Hujan Datang Tindakan Saat
Banjir akan Datang Tindakan Saat dan Sesudah Banjir
Lantun Pengantar
Ayo Siaga
BURNI TELONG (GUNUNG BERAPI)^ Ayo Siaga Bencana! Undang-Undang Perlindungan Anak memandatkan pentingnya pendidikan dan
perlindungan secara khusus bagi anak-anak. Menyiapkan anak untuk menghadapi
(Sadikin GemBEL/ Kamal Khairi/ Alpin Fajri/ Fakhruddin/ Wagino/ Lagu Anak Siaga Bencana dalam rangka sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana bencana telah dilakukan oleh BNPB dalam berbagai program seperti
TSUNAMI * Dedex Gunawan/ Julianto Dasuki) Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB), Pengurangan Risiko Bencana
Berbasiskan Sekolah (PRBBS), dan Sekolah Ramah Anak (SRA) melalui
Bencana!
AYO SIAGA GEMPA (R. Cahyono/ K. Takarbessy/ K. Adistiana) Erwin Dr. PM Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB). Album Ayo Siaga Bencana
(Karnilawati/ Titis Muliani/ Rosniati) Gunungku Burni Telong Guitars & vocals : Kris Takarbessy, Bass : Arnie Christanti, Kick-Drum : Teguh Januari persembahan BNPB dan Gerakan Peduli Musik Anak (PMA) ini
merupakan salah satu langkah untuk mengembangkan generasi
Tsunami .. tsunami mari slamatkan diri Tamanku Edelweis
BNPB
penerus yang siaga bencana. Bersama dengan PMA, BNPB
Atapnya awan putih ANGIN (Risnandawati/ Yusra) Dodo DCinnamons menyadari peran musik yang kuat sebagai alat komunikasi, alat
Gunakan kayu, tuk jadikan pelampung Guitar : Kris Takarbessy, Bass : Arnie Christanti, Cajun : Teguh, Gambang : Angga Faisal, Violin : Ammy Kurniawan pendidikan, dan alat untuk meningkatkan kelekatan antara anak
Oh indahnya Burni Telong dan orang dewasa di sekelilingnya. Pendidikan kesiagaan
Lari hati-hati, cari tempat yang tinggi bencana berbentuk lagu yang disajikan dalam format ramah
JIKA BANJIR DATANG (Rukayah/ Raiyani/ Nurfarizah) Zaki Peniti anak diharapkan dapat menjadi alat yang efektif untuk
Tetap tenangkan diri Ketika Gunungku Batuk (uhuk uhuk) Guitar : Kris Takarbessy, Bass : Arnie Christanti, Cajun : Teguh Januari, Angklung : Angga Faisal, Strings : Ammy Kurniawan Lagu Anak Siaga Bencana mengedukasi anak berupa keterampilan praktis
Berdoa dalam hati Hewannya berlarian dalam rangka sosialisasi
menyelamatkan diri ketika terjadi bencana.
Bergetar keluar asap TANAH LONGSOR (Tifatimah/ Nurliani/ Siti Zahara/ Lilis Suriani) Nissan Fortz Mengingat durasi lagu yang singkat, album ini hendaknya
Guitar & vocals : Kris Takarbessy, Bass : Arnie Christanti, Cajun : Teguh Januari, Bongo : Jarwo, Pengurangan Risiko Bencana diperdengarkan bersama dengan aktivitas pelengkap untuk
Batu-batu ikut terbang Angklung: Angga Faisal, Guzcheng: Karlina Jayalaksana menginformasikan dan melatihkan keterampilan siaga bencana
pada anak. Beberapa konsep masih perlu diperjelas ketika
Reff.: JIKA KEBAKARAN (Hayatun/ Jamaliah/ Nuranisah/ Syawaliati) Uchy Amyrtha
berinteraksi dengan anak-anak yang lebih kecil, misalnya
konsep asosiasi kata celengan dengan Tas Siaga Bencana dalam
Mari kita waspada Guitar : Kris Takarbessy, Bass : Arnie Christanti, Cajun : Teguh Januari, Piano : Agus Wijaya lagu Jika Banjir Datang, dataran tinggi juga perlu diperjelas
dengan menunjuk langsung arah tempat dataran tinggi berada
Lari ke tempat aman di lingkungannya. Permainan dan simulasi keterampilan
TSUNAMI (Karnilawati/ Titis Muliani/ Rosniati) Gally Rangga
Berlari menjauh Guitar & vocals: Kris Takarbessy, Bass : Arnie Christanti, Jembe & Bongo: Jarwo, Guzcheng: Karlina Jayalaksana,
menyelamatkan diri juga bisa menggunakan iringan lagu-lagu
dalam album ini dengan tetap mempertimbangkan kondisi
* Hasil workshop Peran Guru dan Orang Tua untuk Kepedulian dan Administrasi Publikasi semua lagu/ Publisher : Cupu Songs Copyrights (Adm.) Tarompet : Tjutju Hadijat, Backing Vocals: Ribut Cahyono, Karina Adistiana, Sylvie Purnamsidi lingkungan dan konteks budaya lokal.
Kesiagaan Anak terhadap bencana Guru-guru KB/ TK PAUD Mari kita waspada Kecuali lagu Dua Mata Saya (Pak Kasur), yang digunakan pada interlude Terima kasih tulus kami ucapkan kepada para seniman musik
Kec. Darul Hikmah Kab. Aceh Jaya, 15 Desember 2016 Lari ke tempat aman Ayo Siaga Gempa : Seijin ahli waris Pak Kasur (Copyrights Control) BURNI TELONG (GUNUNG BERAPI) (Sadikin GemBEL/ Kamal Khairi/ Alpin Fajri/ yang dengan sukarela telah berkontribusi dalam memproses
Fasilitator: Karina Adistiana & Ribut Cahyono (Peduli Musik Anak) Berlari pakai masker Fakhruddin/ Wagino/ Dedex Gunawan/ Julianto Dasuki) Ribut Cahyono, Gally Rangga & Kris Takarbessy persembahan ini serta turut mempersiapkan anak-anak kita
mendapatkan keamanan dan kenyamanan di lingkungan
Direkam dan mastering di BASE Studio, Bandung. Guitar & vocals : Kris Takarbessy, Bass : Arnie Christanti, Jembe : Jarwo, Backing Vocals: Ribut Cahyono, Karina
Berlari pakai masker! Adistiana, Sylvie Purnamsidi, Didong : Nuqrasyi & Wahyudin (Studio Sanggar Rangkang Endatu, Banda Aceh)
sehari-harinya. Kepada Gerakan Anak Peduli dan Siaga Bencana
Kecuali suara Didong direkam di Studio Sanggar Radat, Banda Aceh. yang diinisiasi oleh para perempuan di Provinsi Aceh yang
tergabung dalam Komunitas SimpHATI, secara khusus kami
^ Hasil workshop PMA khusus materi PRB Operator rekaman : Leo Tunggano, kecuali suara Didong : Wahyudin sampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas semangat
bersama komunitas PRB Bener Meriah luhur hingga terciptanya lagu-lagu yang mumpuni ini. Semoga semangat
Sound Engineer : Galih I. Homare. kepedulian kita terus bersinergi dan memberi manfaat bagi perlindungan
(Sekjen SAR BM, Satgas SAR, PPGA/ Pemantau Pengarah Musik : Kris Takarbessy hak anak-anak Indonesia.
Digunakan terutama untuk sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana di lembaga-lembaga pendidikan. Mohon tidak menggandakan dan memperjualbelikan
Gunung Api, Forum PRB BM, Redelong Institute,
Mahasiswa) Seladang Cafe, Bener Meriah.
Produser Rekaman : Karina Adistiana & Ribut Cahyono (untuk Gerakan PMA) tanpa seijin Direktorat Pengurangan Risiko Bencana BNPB dan Gerakan Peduli Musik Anak. Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.
Indonesia, Oktober 2017
30 Januari 2017. Fasilitator: Karina Adistiana & Produser Eksekutif : Direktorat Pengurangan Risiko Bencana - BNPB. 2017, Direktorat PRB-BNPB + 2017, Peduli Musik Anak
Ribut Cahyono (Peduli Musik Anak) Lilik Kurniawan ST, M.Si
Design dan Ilustrasi : Creative Center Indonesia Dikompilasi dan produksi oleh Direktorat PRB-BNPB Direktur Pengurangan Risiko Bencana - BNPB
Dik PB
omp
ilasi d B-BN
a n p ro d u k at P R
s i o l e h D i re k t o r
Dokumentasi LPBI NU, Box Breaker, ASB, YSTC, KYPA, Plan International Indonesia, Unesco, Hope Indonesia,
UNDP, Macquarie University, BNPB
56
A POSTER
POSTER MERUPAKAN
PENGUMUMAN ATAU IKLAN
YANG BERISI INFORMASI,
AJAKAN ATAU HIMBAUAN YANG
BERBENTUK GAMBAR ATAU
TULISAN YANG DITEMPELKAN
DI DINDING, TEMBOK, ATAU
TEMPAT-TEMPAT UMUM YANG
STRATEGIS AGAR MUDAH
DIKETAHUI BANYAK ORANG.
57
B KOMIK
Komik edukasi adalah salah satu jenis komik yang kini sedang berkembang di masyarakat.
Salah satu keunikan jenis komik ini adalah selain memiliki konten cerita dan narasi komik pada
umumnya, komik edukasi juga memiliki konten edukasi dan informasi terkait subjek pelajaran
yang disampaikannya, sehingga cocok digunakan untuk media pembelajaran.
Cerita bergambar merupakan media yang tepat untuk anak bermain sambil belajar. Ketika anak
melihat gambar, anak dilatih bermain motorik halusnya untuk berimajinasi. Komik biasanya
memiliki tokoh cerita yang menyampaikan pesan dan informasi sesuai dengan alur cerita yang
ada di dalam komik.
Komik tentang Kesiapsiagaan Tsunami, Banjir dan Kebakaran, BNPB, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, PLAN dan YTBI, 2014, 2015
Alur cerita yang disampaikan sebaiknya mudah dicerna dan pesan yang disampaikan harus jelas.
Jika komik dibuat untuk tingkat pendidikan tertentu maka bahasa dan gambar yang ditampilkan
dapat disesuaikan sehingga pembelajaran yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik.
Selain itu juga perlu diperhatikan ketepatan dalam penggunaan istilah dan kesesuaian dengan EYD.
58
C BROSUR
Media komunikasi dalam ukuran kertas A4 atau A5 yang dapat dilipat menjadi 3 atau 4 dan
memiliki susunan headline, gambar dan informasi. Di dalamnya berisi informasi tentang
konsep sekolah aman. Contohnya adalah brosur Sekolah aman yang komprehensif produk dari
gabungan 12 lembaga di Indonesia. Media ini mudah didistribusikan tapi jangkauannya terbatas
dan ditujukan untuk khalayak umum.
D BUKU PANDUAN
Di dalamnya berisi panduan bagaimana
mengembangkan SMAB di suatu sekolah.
Bukunya terbagi menjadi dua bagian,
yaitu manual dan penjelasannya. Dalam
manualnya berisi dua bagian modul dan
yang kedua panduan untuk fasilitatornya.
Contohnya adalah dari PMI.
Di sini ada 3 buku, yaitu :
1. Modul manual Ayo Siaga Bencana
2. Panduan fasilitator Ayo Siaga Bencana
3. Pengurangan risiko berbasis remaja
Dokumentasi PMI, 2008
59
E LEMBAR BALIK
Bahan pembelajaran
yang dapat digunakan
oleh tenaga pendidik
dalam sosialisasi dan
implementasi kegiatan
SPAB.
F VIDEO
Video adalah media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan.
BNPB memiliki kanal Youtube yang berisikan video-video terkait pendidikan kebencanaan.
Video untuk KIE dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. VIDEO DOKUMENTER
Di dalamnya memperlihatkan proses kegiatan SMAB di suatu sekolah dilengkapi dengan
pernyataan dari berbagai pihak yang terkait kegiatan SMAB di sekolah tersebut. Biasanya
durasinya pendek sekitar 5 menit. Contohnya adalah video documenter KYPA dan Plan
Internasional yang berjudul: Sekolah Aman, Prestasi Gemilang
2. VIDEO ANIMASI/KARTUN
Di dalamnya berisi cerita/drama tentang kondisi suatu lokasi dan kegiatan membangun
kesiapsiagaan suatu daerah/sekolah. Tokoh tokoh di dalamnya berupa kartun dan
durasinya sekitar 30 menit. Contohnya adalah film yang dibuat oleh MDMC yang berjudul
Anak Siaga Bencana di link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=tDaY52QLj-8
3. FILM
Di dalam film ini berisi kisah suatu masyarakat yang mengalami suatu bencana dan
mengantisipasinya. Misalnya adalah film Boneka Si Badu yang diproduksi oleh IDEP.
Serial film tentang kisah-kisah bencana di desa Wanabalu. Badu dan masyarakat dalam
film mengantipasi bencana agar risiko bencana menjadi berkurang. Link filmnya Kisah
Bencana Gempa bumi: https://www.youtube.com/watch?v=-NdwLQH2R_M
60
F ALAT PERMAINAN
(KONVENSIONAL, ELEKTRONIK)
Untuk mempermudah belajar tentang kesiapsiagaan bencana,
adaptasi perubahan iklim dan materi terkait SPAB, dikembangkanlah
sejumlah permainan, baik permainan manual konvensional, maupun
permainan elektronik. Alat bermain tersebut diantaranya:
61
G ALAT PERAGA
Alat peraga digunakan untuk membantu anak untuk belajar mengenai bencana. Alat peraga
yang ada saat ini adalah alat peraga gunung api. Terbuat dari tanah liat, dibuat menyerupai
gunung api berkawah, dengan kelengkapannya berupa soda kue dan air yang diberikan
pewarna merah.
62
BAB 6
PENDIDIKAN
TANGGUH
BENCANA
DI TAHUN 2030
DEKLARASI MENUJU SPAB 2030
MAGELANG 2017
Kami merekomendasikan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku
kebijakan lainnya untuk:
Mewujudkan sarana dan prasarana sekolah yang aman dan aksesibel untuk
03 memenuhi hak-hak penyandang disabilitas sesuai Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
04
Membentuk Sekretariat Bersama Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB) di tiap
kabupaten/kota.
06 Mendorong dunia usaha lebih banyak terlibat aktif dalam pendidikan bencana.
64
MENUJU SPAB 2030
01
KEBIJAKAN DAN PERATURAN MENGENAI
SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA TELAH
DISAHKAN DAN DITERAPKAN SECARA OPTIMAL
65
MENUJU SPAB 2030
66
MENUJU SPAB 2030
Sekretariat nasional (seknas) untuk satuan pendidikan bencana telah dibentuk tahun
2015, digawangi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama dengan BNPB,
Kementerian Agama, dan Kementerian Negara PPPA. Koordinasi dan kolaborasi seknas
dengan sektor swasta akan lebih kuat terutama pada dukungan perencanaan program,
implementasi dan monitoring/evaluasi.
67
MENUJU SPAB 2030
AKSES MATERI AJAR TERKAIT SPAB
TERDAPAT DI WEBSITE SPAB
Website SPAB akan menjadi pusat informasi untuk berbagai materi ajar dan dokumentasi
praktik pendidikan bencana yang dapat diakses oleh semua penggiat SPAB yang ramah
pengguna. Materi ajar dan dokumentasi praktik juga dapat diakses dan digunakan oleh
orang yang berkebutuhan khusus
68
MENUJU SPAB 2030
MATERI SPAB TERMASUK BAGIAN DARI
KOMPETENSI GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BISA DIAKSES PULA MELALUI E-LEARNING
MODUL 2 MODUL 3
MODUL 1
PILAR 2 - MANAJEMEN BENCANA PILAR 3 - PENDIDIKAN PENCEGAHAN DAN
PILAR 1 - FASILITAS SEKOLAH AMAN
DI SEKOLAH PENGURANGAN RISIKO BENCANA
Unicef, 2015
Terintegrasi materi SPAB kedalam kurikulum pusat pendidikan dan pelatihan guru,
tenaga kependidikan dan kepala sekolah. Materi SPAB diakses melalui sistem e-learning
(online/offline) bagi guru, tenaga kependidikan dan kepala sekolah yang tidak memiliki
kesempatan menghadiri pelatihan tatap muka. E-learning dari instansi lain seperti damkar
dan SAR juga dapat menjadi bahan rujukan.
Selain menjadi bahan kompetensi, e-learning dapat menjadi rujukan bagi SKPD pemerintah
dan masyarakat tentang materi SPAB.
69
MENUJU SPAB 2030
1% DARI ANGGARAN PENDIDIKAN
DIALOKASIKAN UNTUK SPAB
ini
Pembangunan
didukung oleh
dana SPAB
SEKOLAH
Dari 20% anggaran APBN untuk pendidikan agar dialokasikan 1% untuk pelaksanaan
SPAB sehingga program yang direncanakan dapat berjalan
70
MENUJU SPAB 2030
ANA BOS
D SEKOLAH
Petunjuk teknis penggunaan BOS 2017 yang dikeluarkan dari Kemendikbud sudah
memasukkan kegiatan sekolah aman. Sekolah di Banda Aceh telah memasukkan program
SPAB kedalam RKAS untuk didanai melalui dana BOS. Namun sekolah lain belum siap
dan memahami penggunaan BOS tersebut untuk SPAB. Kedepannya, diharapkan seluruh
sekolah dapat menggunakan dana BOS untuk juga memastikan program SPAB berjalan
dengan lancar dan efektif
71
MENUJU SPAB 2030
PEMANTAUAN IMPLEMENTASI
SPAB TERINTEGRASI
DI DAPODIK
Saat ini, pencapaian indikator SPAB akan dimonitor secara berkala dalam sistem dapodik
yang diisi langsung oleh pihak sekolah. Dengan adanya integrasi ini, data implementasi
SPAB dapat diawasi dalam Education Management Information System (EMIS).
72
MENUJU SPAB 2030
VISUS: Visual Inspection for defining VISUS: Visual Inspection for defining
the Safety Upgrading Strategies the Safety Upgrading Strategies
ExampleReports
73
MENUJU SPAB 2030
Visi kedepan adalah semua sekolah terutama yang berlokasi di rawan bencana tinggi harus
melakukan simulasi bencana berkala minimal 2x dalam setahun karena untuk melatih
komunitas sekolah dalam membentuk budaya aman bencana perlu dilakukan secara rutin.
Simulasi akan lebih efektif bila dilakukan sebelumnya musim bencana terjadi, khususnya
untuk menghadapi ancaman bencana yang rutin terjadi dan pada periode tertentu. Misalnya,
simulasi dilakukan sebelum musim hujan tiba (untuk daerah yang rawan Banjir) atau dilakukan
sebelum musim kemarau tiba (untuk daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan)
74
MENUJU SPAB 2030
75
DAFTAR PUSTAKA
BNPB. (2007). UU no. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Diambil dari: http://peraturan.go.id/
uu/nomor-24-tahun-2007.html
BNPB. (2013). Direktori Sekolah Madrasah Aman Bencana. Jakarta, Indonesia: BNPB.
BNPB. (2017). Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI). Diambil dari: http://dibi.bnpb.go.id/
BPBD DKI Jakarta. (2013). Peta Sebaran Lokasi Banjir (RW) Tahun 2013. Jakarta, Indonesia: BPBD DKI Jakarta.
BPBD DKI Jakarta. (2017). Peta Wilayah Banjir Sementara. Jakarta, Indonesia: BPBD DKI Jakarta.
Kemendikbud. (2017a). Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Dasar dan Menengah. Diambil dari: http://dapo.
dikdasmen.kemdikbud.go.id/
Kemendikbud. (2017b). Sekolah Aman Bencana. Diambil dari: http://smab.kemdikbud.go.id/
Pemerintah Kabupaten Klaten. (2016). Peraturan Bupati Klaten no. 6 tahun 2016 tentang Pembelajaran
Kebencanaan Kabupaten Klaten.
Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. (2017). Peraturan Bupati Pidie Jaya no. 11 tahun 2017 tentang Sekolah
Madrasah Aman Bencana. Pidie Jaya, Indonesia: Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
Pemerintah Kabupaten Rembang. (2014). Peraturan Bupati Rembang no. 44 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah. Rembang, Indonesia: Pemerintah Kabupaten Rembang.
Pemerintah Kabupaten Sikka. (2013). Surat Keputusan Bupati Sikka No. 536/HK/2013 tentang Standar Sarana
Prasarana dan Pengintregasian Pendidikan PRB di Sekolah). Maumere, Sikka: Pemerintah Kabupaten Sikka.
Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta. (2010). Peraturan Daerah No 8 Tahun 2010 tentang Penanggulangan
Bencana Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Diambil dari: http://peraturan.go.id/perda/provinsi-di-
yogyakarta-nomor-8-tahun-2010-11e452bd9a4948309120313634353031.html
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (2016). Peraturan Gubernur DKI Jakarta no. 187 tahun 2016 tentang
Penerapan Sekolah Madrasah Aman Bencana. Diambil dari: http://disdik.jakarta.go.id/index.php/2017-01-
20-03-02-46/provinsi-dki-jakarta/336-pergub-nomor-187-tahun-2016
World Bank. (2014). A Practical Guideline to Making School Safer from Natural Disaster for School Principals
and School Committees. Diambil dari: http://www.wcdrr.org/wcdrr-data/uploads/881/Making%20school%20
safer%20from%20natural%20disasters%20Guide%20-%20Indonesia.pdf
76
PENDIDIKAN TANGGUH BENCANA Mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana di Indonesia 2017
Didukung oleh: