Laporan Praktikum Mesin Bubut
Laporan Praktikum Mesin Bubut
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
1
BAB II
LANDASAN TEORI
II. Umum
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses
pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar
benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari
benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat
disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan
kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir
dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan
menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan
poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi
keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi
penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah
gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai
kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
2
Gambar 2.1. Komponen Hasil Pembubutan
3
Gambar 2.2. Operasi Mesin Bubut
Ukuran dari mesin bubut diukur dari jarak tegak lurus dari garis
senter (center) dari kepala tetap sampai alas disebut tinggi senter yakni
sebagai diameter benda kerja yang bisa dikerjakan sedangkan panjang
senter adalah jarak antara kepala tetap sampai kepala lepas (tail stock)
yang merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa dibubut.
Sehingga yang menentukan besarnya sebuah mesin bubut adalah tinggi
senter dan panjang senter.
4
distandarkan, misalnya ..., 630, 710, 800, 900, 1000, 1120, 1250, 1400,
1600, 1800 dan 2000, ... rpm.
5
Gambar 2.4. Putaran Spindel
fn : pemakanan (mm)
1. Kecepatan Pemotongan
6
2. Kecepatan Putaran Benda Kerja (RPM)
7
4. Lama Waktu Pemotongan
1. Secara Dimensinya
Jenis mesin bubut pada garis besarnya dilihat dari dimensinya dapat
diklasifikasikan menjadi 4 (empat kelompok) :
8
merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai,
konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang
dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam
pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.
2. Secara Prinsipnya
Secara prinsip lain mesin bubut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
antar lain adalah :
Mesin bubut ini dirancang untuk berbagai macam bentuk dan yang
paling umum digunakan, cara kerjanya benda kerja dipegang
(dicekam) pada poros spindle dengan bantuan chuck yang memiliki
rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu putarnya,
sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center lain.
9
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa
sehingga memutar roda gigi yang digerakkan sabuk atau puli pada
poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros
ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang
membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang
berbentuk ulir.
Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang
dibubut dari tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis
hanyalah pemasangan batang-batang yang baru dan menyalurkan
produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja dapat
mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.
10
mengunci dan mengatur pahat dengan tepat tapi satu kali sudah benar
maka hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan
banyak suku cadang dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan
atau diperlukan kembali.
Mesin bubut vertikal adalah sebuah mesin yang mirip Freis pengebor
vertikal, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turret untuk
memegang pahat. Terdiri atas pencekam atau meja putar dalam
kedudukan horizontal, dengan turret yang dipasangkan diatas rel
penyilang sebagai tambahan, terdapat paling tidak satu kepala samping
yang dilengkapi dengan turret bujur sangkar untuk memegang pahat.
Semua pahat yang dipasangkan pada turret atau kepala samping
mempunyai perangkat penghenti masing-masing, sehingga panjang
pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang berurutan.
Pengaruhnya adalah sama seperti bubut turret yang berdiri pada ujung
kepala tetap. Dan mempunyai segala ciri yang diperlukan untuk
memudahkan pemuat, pemegang dan pemesinan dari suku cadang
yang diameternya besar dan berat. Pada mesin ini hanya dilakukan
pekerjaan pencekaman.
11
pahtnya harus terletak senter terhadap garis sumbu dan ini berlaku
untuk semua proses pemotongan pada mesin bubut.
12
Gambar 2.8. Proses Penguliran
6. Pembubutan Drilling
7. Pembubutan Boring
Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja seperti pada
pegangan tang,obeng agar tidak licin.
9. Pembubutan Reaming
Memperhalus lubang pada benda kerja. Hal ini dilakukan untuk hasil
pembubutan dalam atau pengeboran di atas mesin bubut. Pada
tingkatan tertentu dibutuhkan kehalusan sesuai ketentuan. Untuk
kegiatan tersebut dipergunakan alat Reamer. Benda berlubang yang
akan dihaluskan dikepit pada cekam kepala tetap, sementara reamer
dipasang pada hower dan dijepit di senter kepala lepas. Pada saat
proses penghalusan, posisi kepala lepas didekatkan sehingga reamer
13
dapat masuk ke lubang benda kerja. Selanjutnya, mesin dinyalakan dan
putaran reamer digerakkan memasuki lubang sehingga geriginya
bergesek dengan dinding lubang. Pada saat itulah terjadi proses
penghalusan dinding lubang.
4. Eretan
Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan
pada benda kerja dengan cara menggerakkan kekiri dan kekanan
sepanjang meja. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil
membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat.
14
box) apabila mur setegah (half nut)yang mencekam poros itu dihubungkan
oleh tuas penghubung maka poros berulir menggerakkan eretan dengan
arah memanjang.
a = Poros kecepatan (feed shaft)
b = Poros cacing (worm)
c = Susunan roda gigi (gear rack), Z , Z, Z, Z = roda gigi
d = Tuas penghubung (engagement lever)
L = Posisi gerakan memanjang
O = Posisi netral
P = Posisi gerakan melintang
15
dan dipasangkan pada rakitan kereta luncur selama operasi pemotongan.
Ulir pengarah hanya untuk memotong ulir saja dan harus dipisahkan kalau
tidak dipakai untuk mempertahankan ketepatannya. Tepat dibawah ulir
pengarah adalah batang hantaran yang menstransmisikan daya dari kotak
pengubah cepat untuk menggerakkan mekanisme apron untuk daya
hantaran melintang dan memanjang kalau diperlukan untuk megubah
kecepatan ulir pengarah atau batang hantaran dilakukan dalam kotak roda
gigi pengubah cepat yang terletak pada ujung kepala tetap dari pembubut.
Untuk itu hanya perlu menggerakkan tuas yang menjulur pada kotak toda
gigi.
Rakitan kereta luncur mencakup perletakan majemuk, sadel, pahat
dan apron. Karena mendukung dan memandu pahat pemotong, maka harus
kaku dan dikonstruksi dengan ketepatan tinggi. Tersedia dua hantaran
tangan untuk memandu pahat pada gerakan arah menyilang. Roda tangan
yang atas atau engkol tangan mengendalikan gerakkan dari perletakkan
majemuk dan arena perletakkannya dilengkapi dengan busur derajat
penyetel putaran, maka dapat ditempatkan dalam berbagai kedudukan
sudut untuk membuat tirus pendek. Roda tangan yang ketiga digunakkan
untuk menggerakan kereta luncur disepanjang landasan, biasanya untuk
menarik kembali ke kedudukan mula setelah ulir pengarah membawanya
sepanjang pemotongan. Bagian dari kereta luncur yang menjulur didepan
dari pembubut disebut apron, yaitu merupakan dinding ganda dicor yang
berisi kendali, roda gigi dan mekanisme lain untuk menghantar kereta
luncur dan peluncur menyilang dengan tangan atau daya. Pada permukaan
apron dipasangkan berbagai roda dan tuas kendali.
Alat alat kelengkapan mesin bubut adalah :
a. Drive Plate
b. Face Plate
c. Independent Chuck
d. Universal Chuck
e. Collet Drawbar
f. Collet
g. Step Collet
h. Lathe Dog
i. Turning Tool Holder
j. Boring Bar
k. Cut of Tool
16
l. Knurling Tool
m. Support
n. Taper Attachement
1. Tail Stock; untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian
ujung yang berseberangan dengan penceka (chuck) pada proses
pemesinan di mesin bubut.
2. Lead Crew; poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan
sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap.
Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa
dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage) dan digunakan sebagai ulir
pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai.
17
4. Carriage; terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron.
Konstruksinya kuat karena harus menyangga dan mengarahkan pahat
pemotong. Dilengkapi dengan dua cross slide untuk mengarahkan
pahat dalam arah melintang. Spindle yang atas mengendalikan gerakan
dudukan pahat dan spindle atas untuk menggerakkan pembawa
sepanjang landasan.
18
pahat ini menyebabkan geram tidak dapat keluar dengan bebas,
karenanya pahat ini harus digerakkan dengan arah dari pusat ke
arah luar benda kerja. Pahat sisi ini dapat dibagi dua yaitu, pahat
sisi kiri dan pahat sisi kanan.
d. Pengerjaan Bentuk-bentuk Khusus
Untuk pengerjaan bentuk-bentuk tertentu yang sudah distandarkan,
dapat dipakai pahat dengan bentuk tepi potong yang sesuai dengan
hasil yang diinginkan misalnya pahat potong, pahat ulir, pahat bor,
dan lain-lain.
2. Senter
Senter adalah alat yang terbuat dari baja yang dikeraskan dan
digunakan untuk memikul benda kerja yang akan di bubut.
19
Gambar 2.11. Senter pada Mesin Bubut
20
benda kerja ditengah-tengah sehingga titik tengahnya segaris dengan
garis senter mesin. Sedangkan cekam berahang 3 yang memutar
sendiri secara otomatis. Alat ini berbentuk bundar dan mempunyai
rahang untuk penjepit benda kerja. Pada jenis cekam 3 rahang dapat
bergerak otomatis atau memusat sendiri jika salah satu kuncinya di
putar. Cekam ini khusus untuk membubut atau menjepit benda bulat
atau bersegi 3; 6; 9 yang sama sisi.
21
7. Poros Bantu (Mandrel)
Untuk membubut bagian luar benda kerja yang pendek dan berlubang
dipergunakan poros bantu untuk menyangga agar benda kerja tersebut
dapat dikerjakan tanpa banyak pengaturan atau penyetelan. Poros
bantu ini berupa batang bulat yang dipasang/dimasukan kedalam
lubang benda kerja. Bentuknya tirus atau lurus dan bagian ujungnya
ada yang berulir dan ada pula yang tidak.
8. Kartel
Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur atau
gerigian kecil pada benda kerja, benda yang dibuat alur-alur ini
dimaksudkan agar tidak licin dan terdapat pada batang penarik atau
pemutar yang dipegang oleh tangan. Alat ini terdiri dari tangkai dan
sepanjang gigi, gigi tersebut terpasang pada bagian muka tangkai, dan
dibuat dari baja yang dikeraskan, hasil pengkartelan ini ada yang lurus
atau serong (belah ketupat), ukuran kehalusan alurnya atau giginya
didalam banyak alut tiap inci adalah kartel kasar. Sebelum di kartel
benda kerja harus dibubut halus dengan ukuran 0,5 mm lebih kecil
dari ukuran seharusnya, dimana selisih ukuran ini akan sama besarnya
dengan pengembagan bagian yang dikertel itu sehingga bila benda
kerja telah dikartel akan berukuran sesuai dengan yang dikehendaki.
9. Pendingin Pahat
Cairan khusus digunakan untuk mengurangi panas dan pahat pada
waktu operasi. Gunanya adalah untuk menaikkan umur dari pahat.
22
Pendingin yang digunakan ada kalanya air dicampur dengan sabun
ditambah sedikit soda ada baiknya digunakan cairan yang dinamakan
soluble oil (minyak yang dilarut dalam air), yaitu campuran antara
emulsol (semacam pelumas yang larut dalam air 10 % dengan air.
Juga dipai minyak bumi dicampur dengan minyak tumbuh-tumbuhan
yang disebut sulphurized oil.
Ketentuan-ketentuan didalam pendingianan:
a. Banyak zat cair yang digunakan dalam pembubutan. Misal 10
1/mm
b. Cairan itu harus mengenai dahulu geram yang keluar dari benda,
karena pada geram terjadi panas yang lebih besar.
c. Mulai pendinginan begitu mulai membubut, jangan ditunggu dulu
karena dapat menyebabkan keretakan pada pahat.
23
Gambar 2.15. Mesin Bubut Horizontal
24
BAB III
JURNAL PRAKTIKUM
1. Alat :
Mesin bubut
Jangka sorong
Pahat
Kunci T
2. Bahan :
25
4. Pasang besi batang bulat pada cekap pada bantuan kunci T dan
disenterkan besi harus terjepit secara kuat dan aman.
7. Bubut besi batang bulat sesuai dengan ukuran sesuai dengan ukuran
yang diinginkan secara perlahan, hati-hati dan teratur supaya
menghasilakan hasil yang maksimal.
8. Selama pembubutan selalu periksa ukuran besi apakah sudah tepat atau
belum.
IV. KESIMPULAN
a. Membuat tirus
b. Mengkartel
c. Membuat ulir
26
BAB IV
JAWABAN PERTANYAAN
Jawab :
Dihitung dari putaran per menit terhadap diameter benda kerjanya, sering
juga disebut dengan kecepatan pada permukaan.
Jawab :
27
3. Sebutkan Jenis jenis mata pahat !
Jawab :
Pahat Rata Kanan Pahat; bubut rata kanan memiliki sudut baji 80
derajat dan sudut-sudut bebas lainnya. pada umumnya digunakan utk
pembubutan rata memanjang yang pemakanannya di mulai dari kiri ke
arah kanan mendekati posisi cekam.
Pahat Rata Kiri; Pahat bubut rata kiri memiliki sudut baji 55 derajat.
Pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yg
pemakanannya di mulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi kepala
lepas.
28
Pahat Muka; Pahat bubut muka memiliki sudut baji 550, pada umumnya
digunakan utk pembubutan rata permukaan benda kerja yg pemekanannya
dapat dimulai dari luar benda kerja ke arah mendekati titik senter ke arah
luar benda kerja tergantung arah putaran mesinnya.
Pahat Bubut Ulir; Pahat bubut ulir memiliki sudut puncak tergantung
dari jenis ulir yg akan dibuat. Sudut puncak 55 derajat utk membuat ulir
jenis whitwort. Sedangkan utk pembubutan ulir jenis metrik, sudut puncak
pahat ulirnya dibuat 60 derajat.
Pahat Luar; Prosesnya adalah benda kerja yg akan dibubut akan bergerak
berputar. Sedangkan, pahatnya bergerak memanjang, melintang, atau
menyudut tergantung pada hsil pembubutan yg diinginkan.
Pahat Dalam; Pada jenis ini digunakan utk membuat bagian dalam atau
memperbesar lubang yg sebelunya telah dikerjakan dengan mata bor.
Bentuknya juga bermacam-macam, dapat berupa pahat potong, pahat ulir
dan ada yg diikat pada tangkai pahat.
Jawab :
Rumus : tg = D d
2l
Dimana :
29
BAB V
KESIMPULAN
30
dihubungkan dengan motor utama (spindel) dengan sabuk (belt), karena
bila motor berputar poros tersebut juga berputar dan membawa benda
kerja ikut berputar, Untuk mengontrol kecepatan gerak putaran benda
kerja, digunakan belt atau susunan roda gigi. Tenaga dari motor selain
untuk menggerakkan poros utama dari kepala tetap (head stock) juga
digunakan untuk mengontrol gerak feed dari alat perkakas.
Ukuran dari mesin bubut diukur dari jarak tegak lurus dari garis
senter (center) dari kepala tetap sampai alas disebut tinggi senter yakni
sebagai diameter benda kerja yang bisa dikerjakan sedangkan panjang
senter adalah jarak antara kepala tetap sampai kepala lepas (tail stock)
yang merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa dibubut.
31
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut
http://pemesinan-bubut.blogspot.com/
http://sholikhin.staff.uii.ac.id/?p=6
http://mansurspk.blogspot.com/2013/10/jenis-dan-bentuk-
pahat-mesin-bubut-cnc.html
http://mansurspk.blogspot.com/2013/10/jenis-dan-bentuk-
pahat-mesin-bubut-cnc.html
http://www.allbookez.com/pdf/345wxp/
32
LAMPIRAN
33