Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan IPTEK yang semakin maju menuntut adanya

perkembangan ilmu pendidikan dan teknologi yang semakin maju pula.

Hal ini tentu saja menjadikan peran sekolah sebagai lembaga pendidikan

formal sangat membutuhkan pengelolaan yang efektif dan efisien,

sehingga mampu menghasilkan kemajuan dalam bidang pendidikan.

Salah satu mata pelajaran yang juga memegang peranan penting dalam

mengembangkan berbagai kemajuan teknologi yang dipakai untuk

menunjang kehidupan maupun kesejahteraan manusia adalah Fisika.

Menurut Kemal (2006), Fisika merupakan ilmu dasar yang digunakan

untuk mengungkap fenomena alam dan menjadi dasar dalam

pengembangan teknologi.

Salah Satu tujuan pelajaran fisika adalah agar siswa dapat

menguasai berbagai konsep dan prinsip fisika untuk mengembangkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri sehingga dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Ridwan, 2009). Oleh karena itu,

dalam pembelajarannya guru diharapkan dapat menyampaikan konsep

dasar fisika dengan baik agar siswa dapat menguasai pokok bahasan

yang disampaikan secara optimal. Banyak faktor yang berperan dalam

kualitas penguasaan suatu mata pelajaran oleh seorang siswa . Faktor

faktor tersebut bukan hanya faktor internal peserta didik, namun juga

Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran 2015 1


metode yang digunakan seorang guru dalam proses pembelajaran. Hal ini

sejalan dengan pendapat Dimyati (2009) yang menyatakan bahwa dalam

proses belajar mengajar ada empat komponen penting yang berpengaruh

pada keberhasilan belajar siswa, yaitu bahan belajar, suasana belajar,

media dan sumber belajar serta guru sebagai fasilitator dalam

pembelajaran. Keempat komponen tersebut sangat penting dalam proses

belajar. Sehingga jika salah satu komponen melemah, maka akan dapat

menghambat tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal.

Sangat disayangkan karena mata pelajaran fisika umumnya justru

dikenal sebagai mata pelajaran yang tidak disukai siswa. Seperti yang

ditemukan oleh kurniawan (2010) bahwa 73,59% siswa menyatakan tidak

suka pelajaran fisika dan 26,41% menyatakan suka. Menurut Sugiharti

(2005) biasanya berawal dari pengalaman belajar mereka dimana mereka

menemukan kenyataan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit

dan serius yang tidak jauh dari persoalan konsep, pemahaman konsep,

penyelesaian soal-soal yang amat rumit hingga praktikum yang harus

dilakukan dengan sangat teliti dan cenderung membosankan. Akibatnya

tujuan pembelajaran yang diharapkan menjadi sulit dicapai.

Gerak lurus merupakan pokok bahasan dalam fisika yang

memerlukan pemahaman konsep mendalam, dalam pokok bahasan ini

banyak siswa yang salah memahami konsep. Contohnya banyak dari

siswa yang tidak bisa membedakan antara jarak dan perpindahan,

kecepatan dan kelajuan serta percepatan dan perlambatan. Selain itu juga

Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran 2015 2


banyak siswa yang masih berpendapat karena banyaknya rumus yang

ada pada materi gerak lurus menjadikan mereka bingung dalam

menyelesaikan soal yang berhubungan dengan materi gerak lurus

Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan dengan sesama guru

Fisika di rapat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat

Kabupaten semarang, diperoleh informasi bahwa guru mengalami

kesulitan dalam mengajarkan materi gerak lurus. Selama ini, banyak guru

di wilayah Kabupaten Semarang dalam mengajarkan materi gerak lurus

menggunakan metode ceramah. Sehingga siswa hanya dihadapkan pada

hafalan rumus, fakta, prinsip dan teori saja tentang gerak lurus. Hal ini

tentu akan mempengaruhi penguasaan konsep siswa tentang gerak lurus.

Begitu juga yang terjadi di SMK N 1 Jambu, hasil belajar fisika

materi awal gerak lurus tentang konsep jarak, perpindahan, kecepatan ,

kelajuan, percepatan dan perlambatan juga menunjukkan kondisi yang

cukup rendah. Salah satu kelas yang mendapatkan materi gerak lurus

adalah kelas X Teknik Pemesinan (TP) 1 yang terdiri dari 35 siswa.

Berdasarkan hasil tes awal (pre-test) tentang konsep awal gerak lurus

diperoleh hasil hanya 22,85% (8 siswa) yang tuntas dan 77,15% (27

siswa) yang belum memahami konsep tentang gerak lurus

Hasil pre-test tersebut mungkin juga disebabkan karena guru

hanya menggunakan metode ceramah sehingga masih ada beberapa

siswa yang masih belum paham. Menguatkan pendapat ini, Sudjana dan

Rivai ( 2007) mengemukakan bahwa penggunaan metode ceramah dalam

Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran 2015 3


pembelajaran sains membuat siswa hanya menerima materi melalui

komunikasi verbal atau penuturan kata-kata oleh guru, sehingga membuat

siswa kurang memahami konsep secara langsung. Untuk itu perlu

dikembangkan model pembelajaran fisika menggunakan metode yang

dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk

menemukan dan menerapkan ide-ide mereka. Karena metode

pembelajaran yang tepat dapat melibatkan siswa berperan secara aktif

baik secara fisik, mental maupun emosional.

Salah satu metode yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran

khususnya dalam pembelajaran Fisika materi gerak lurus adalah metode

gasing dengan strategi physics fun learning. Metode gasing merupakan

metode yang pertama kali dicetuskan oleh Profesor Yohanes Surya.

Metode ini menekankan bahwa pembelajaran fisika harus gampang, asyik

dan menyenangkan. Metode ini dilengkapi dengan strategi physics fun

learning dipilih dengan tujuan mampu membuat siswa merasa senang

dalam mengikuti pembelajaran fisika.

Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian tindakan kelas

(PTK) dengan menggunakan metode gasing dengan strategi physics fun

learning dalam pembelajaran pokok bahasan gerak lurus dengan harapan

siswa merasa tertarik dalam belajar Fisika khususnya materi gerak lurus

dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran 2015 4


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah seberapa besar peningkatan hasil belajar fisika materi gerak lurus

setelah diterapkan metode gasing dengan strategi physics fun learning

pada siswa Kelas X TP 1 SMK Negeri 1 Jambu Semester Gasal Tahun

Pelajaran 2015/2016?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah mengetahui

seberapa besar peningkatan hasil belajar fisika materi gerak lurus setelah

diterapkan metode gasing dengan strategi physics fun learning pada

siswa Kelas X TP 1 SMK Negeri 1 Jambu Semester Gasal Tahun

Pelajaran 2015/2016

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

a. Siswa dapat menikmati pembelajaran Fisika dalam suasana

yang menyenangkan dan dapat berperan aktif dalam

pembelajaran,

b. Meningkatkan hasil belajar Fisika materi Gerak Lurus

2. Bagi Guru

a. Membantu guru dalam meningkatkan kemampuan menciptkan

suasana belajar yang menyenangkan,

Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran 2015 5


b. Meningkatkan kompetensi guru dalam menciptakan model

pembelajaran yang inovatif,

c. Mengetahui efektivitas penggunaan metode gasing dengan

strategi physics fun learning dalam meningkatkan hasil belajar

Fisika materi Gerak Lurus.

3. Bagi Sekolah

a. Masukan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam proses

belajar mengajar di kelas

b. Masukan untuk lebih mengoptimalkan penerapan model

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa

Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran 2015 6

Anda mungkin juga menyukai