Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
&
DOWN TIME RECOVERY
Oleh :
PT.BUANA VARIA KOMPUTAMA
NO DOKUMEN: 007/INF-BVK/VII/2015
2015 - 2017
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 1
Version 1.1
BUSINESS CONTINUITY PLAN
and
DOWN TIME RECOVERY
Version 1.1
Prepared By:
INFRA - BVK
April 2016
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 2
Version 1.1
DOCUMENT HISTORY
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 3
Version 1.1
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG
Potensi kehilangan data milik di RSUD BALARAJA TANGERANG, tersebut baik dalam
kategori bencana yang dapat terjadi kapan saja serta disebabkan oleh bermacam-macam
faktor dengan risiko yang berbeda-berbeda pula, seperti kebakaran, gempa bumi, banjir,
padam listrik, huru hara, perang, virus komputer,kegagalan sistem ataupun perangkat
keras dan masih banyak lagi lainnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu sistem kendali dan pengaturan yang
dapat mengantisipasi situasi dan kondisi yang bagaimanapun tersebut sehingga kondisi
pelayanan dan pencatatan data tetap terekam dengan baik dan sesuai yang diharapkan
seluruh pihak.
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 4
Version 1.1
PENYEBAB POTENSIAL
Penyebab potensial dari bencana yang mengganggu layanan, pencatatan dan perekaman
data menggunakan aplikasi MIRSA peruntukan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di
RSUD Balaraja Tangerangdapat dikategorikan sebagai berikut :
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 5
Version 1.1
f. Pengguna yang tidak berhak (Unauthorized personnel)
g. Mati listrik
3. DISENGAJA (INTENTIONAL CAUSE);
a. Sabotase
b. Virus komputer
c. Pencurian
d. Serangan sistem
ANALISA DAMPAK
Penyebab potensial yang sudah diklasifikasikan berdasarkan jenis yang ada dalam
kategori pada uraian sebelumnya harus ditentukan dampak yang dapat terjadi apakah
berdampak kecil, sedang, besar terhadap keseluruhan sistem operasional yang ada.
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 6
Version 1.1
1. Kolom penyebab potensial :
Adalah pengklasifikasian terhadap jenis-jenis potensial penyebab bencana
berdasarkan 3 (tiga) kategori.
2. Kolom probabilitas :
Adalah menentukan terhadap kemungkinan potensi bencana yang dapat terjadi di
RSUD BALARAJA TANGERANG dalam 3 (tiga) klasifikasi; minimum, sedang,
maksimum.
3. Kolom Dampak :
Adalah menentukan seberapa jauh dampak dan akibat dari bencana yang dapat
terjadi di RSUD Balaraja Tangerangdalam 3 (tiga) klasifikasi; kecil, sedang, besar.
RANCANGAN SOLUSI
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 7
Version 1.1
Diperlukan tim yang terlatih dengan kualifikasi pada masing-masing bidang yang
dibutuhkan seperti bidang sistem aplikasi dan bisnis proses manual, bidang infrastruktur
jaringan dan perangkat keras, bidang kegiatan pengelolaan data seperti penomoran,
pencatatan dan perekaman data dalam kondisi darurat pada saat proses
penanggulangan dan pemulihan bencana.
Anggota tim tanggap darurat yang dibentuk tersebut terdiri dari personil PT. Buana Varia
Komputama dan dibantu oleh personil Instalasi Informasi Tekhnologi (ITI) RSUD
BALARAJA, Tangerang sebagai penghubung yang memfasilitasi di dalam internal
organisasi di rumah sakit.
Struktur tim tanggap darurat yang terbentuk akan disosialisasikan kepada setiap
unit/instalasi di RSUD BALARAJA, Tangerang sehingga pada saat kondisi bencana
siapapun dapat mengetahui, kepada siapa dan kemana harus menghubungi pertama
kali.
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 8
Version 1.1
permasalahan sehingga layanan sistem tidak terganggu. Pemulihan tersebut dilakukan
oleh first level support PT. Buana Varia Komputama yang ditempatkan di lokasi yang
sama dengan RSUD Balaraja Tangerang , yaitu bertempat di kota Balaraja, Tangerang.
First level support tersebut identik dengan tim tanggap darurat seperti yang dijelaskan
sebelumnya.
Metode pendekatan penanggulangan dan pemulihan bencana dalam bentuk Down time
recovery dibagi menjadi :
2.1 High Availability
2.2 Disaster Recovery.
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 9
Version 1.1
Menyediakan backup unit terhadap seluruh perangkat keras terpasang di RSUD
Balaraja Tangerang peruntukan MIRSA sehingga bila terjadi kegagalan hardware
dapat segera dipulihkan dan tidak mengganggu operasional sistem yang ada.
Selain itu, pemberlakuan tingkat kegawatan terhadap pernyataan kondisi bencana juga
perlu diatur dengan tujuan dapat dilakukan pengambilan keputusan mulai dari tingkat
terendah hingga tingkat tertinggi disesuaikan dengan dampak dari bencana itu sendiri
dan untuk dapat menggerakkan secara cepat dan tepat waktu tim tanggap darurat yang
sudah dibentuk selain waktu tanggap yang harus dilaksanakan sesuai kesepakatan
Kerjasama Operasional antara PT. Buana Varia Komputama dengan RSUD Balaraja
Tangerang .
Berikut adalah prosedur disaster recovery yang diterapkan oleh PT. Buana Varia
Komputama pada RSUD Balaraja Tangerang:
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 10
Version 1.1
LAMPIRAN 001. SOP PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER RECOVERY)
Sedangkan untuk dapat menggerakkan secara cepat dan tepat waktu tim tanggap
darurat yang sudah dibentuk selain waktu tanggap (respond time) yang harus
dilaksanakan, adalah sebagai berikut :
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 11
Version 1.1
3. DISASTER RECOVERY CENTER (DRC).
Disaster Recovery Center merupakan pusat pemulihan dan penanggulangan bencana
yang berisikan tim yang sudah dibentuk dan ditetapkan berdasarkan keputusan direksi
PT. Buana Varia Komputama.
Tujuannya adalah pada saat dinyatakan kondisi darurat di RSUD Balaraja Tangeranguntuk
potensi kehilangan data dapat langsung dan segera diantisipasi oleh tim yang langsung
aktif terbentuk tersebut dengan melaksanakan prosedur yang sudah ditetapkan.
Persiapan tersebut dilakukan dengan kondisi skenario dan dampak terburuk yang harus
menjadi dasar terhadap metode perencanaan dan dengan eskalasi level tertinggi secara
terstruktur dan sistematis adalah sebagai berikut :
1. Mobilisasi tim tanggap darurat.
2. Penyiapan backup unit untuk perangkat keras dan jaringan.
3. Persiapan data backup periode terakhir untuk dilakukan restore.
4. Persiapan prosedur pencatatan data manual terhadap layanan dan tindakan
pasien.
5. Persiapan entry data kedalam sistem sementara dan backup data.
6. Normalisasi sistem dan pelaksanaan restore data.
1.
TIM TANGGAP DARURAT
TERIMA INFORMASI
BENCANA
4.
3.
2. PENYIAPAN :
PENYIAPAN PUSAT
TIM TANGGAP DARURAT A.H/W & NETWORK
PENANGGULANGAN
KOORDINASI B.FORMULIR MANUAL
BENCANA (DRC)
KE KA. SIM RS C.DATA BACKUP
5.
6.
ESKALASI LEVEL & PELAPORAN : EKSEKUSI PEMULIHAN BENCANA :
NORMALISASI SISTEM :
A. RSUD Dr. SOETOMO A. RESTORE DATA BACKUP
A. RESTORE DATA BACKUP
B. PT. BUANA VARIA KOMPUTAMA B. PENCATATAN DATA MANUAL
B. REKAPITULASI KLAIM
C. ENTRY DATA MANUAL
D. BACKUP DATABASE
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 12
Version 1.1
3.1. MOBILISASI TIM TANGGAP DARURAT.
Setelah adanya pernyataan bencana yang sudah dideklarasikan, maka tim tanggap
darurat langsung mendapatkan informasi ini yang dapat datang dari Kepala Instalasi
Sistem Informasi Manajemen RSUD Balaraja Tangerang dan seketika melaksanakan
pembuatan pusat penanggulangan dan pemulihan bencana (Disaster Recovery Center-
DRC) serta mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penanggulangan
bencana dan pemulihan sistem hingga kondisi normal kembali.
Lokasi pusat penanggulangan dan pemulihan bencana ditentukan oleh RSUD Balaraja
Tangerang (Disaster Recovery Center-DRC). Dapat melalui Kepala Instalasi Sistem
Informasi Manajemen RSUD Balaraja Tangerangmaupun pimpinan tim tanggap darurat
itu sendiri sehingga dapat langsung bekerja sesuai kebutuhan yang diperlukan.
Minimum kebutuhan yang harus ada untuk peralatan perangkat keras dan jaringan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. 1 unit Server, yang sanggup melakukan penampungan,pencatatan dan
perekaman data terakhir sebelum bencana.
b. 1 unit tape backup/storage dan tape tape cattridge (identik dengan kondisi
pengoperasian tape tape cattridge kondisi operasional).
c. Tape backup atau database dummy kondisi operasional, berisi data rekaman data
terkini sebelum terjadinya bencana.
d. 2 unit pc client, peruntukan registrasi dan pelayanan.
e. 1 unit switch 24 port 10/100/100 dengan infrastruktur jaringan sementara.
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 13
Version 1.1
b. Data backup atau dummy pada harddisk sebagai antisipasi bila tape tape
cattridge mengalami keruasakan, 60 kilometer diluar area bencana.
c. Data replikasi secara real time dari primary database server ke secondary
database server pada ruang server pada area bencana.
d. Database Replication online melalui Virtual Private Networking (VPN) yang
berjarak melebihi 60 kilometer dari pusat area bencana.
Bila proses penyiapan data terkini sudah dilakukan oleh tim tanggap darurat bagian
server & database maka proses selanjutnya adalah proses pelaksanaan pengembalian
data ke dalam sistem sementara (restore). Dibutuhkan beberapa waktu dalam proses
restore tersebut namun tidak akan melebihi 1 X 24 jam.
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 14
Version 1.1
1.
TERJADI BENCANA
4. 6.
2. N
3. BENCANA DAMPAK PETUGAS KASIR (MANUAL) :
PENCATATAN MANUAL :
PENCATATAN MANUAL : BESAR ? A. VERIFIKASI TAGIHAN
A. NOMOR RM
A. TINDAKAN PASIEN B. RINCIAN TAGIHAN
B. IDENTITAS PASIEN
C. KWITANSI
Y
5.
PUSAT PEMULIHAN BENCANA : A. FORMULIR RINCIAN BIAYA
FORMULIR IDENTITAS PASIEN FORMULIR KARTU KENDALI PASIEN
A. MASUKKAN DATA B. KWITANSI
B. SIMPAN DATA
C. REKAPITULASI DATA KLAIM
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 15
Version 1.1
di sistem yang hendak operasional. proses penyiapan data terkini yang sudah dilakukan
oleh tim tanggap darurat bagian server & database untuk selanjutnya dilaksanakan
proses pengembalian data (restore) ke dalam sistem operasional. Dibutuhkan beberapa
waktu dalam proses restore tersebut namun tidak akan melebihi 1 X 24 jam.
Setelah semua kondisi normal kembali, maka dibuatkan pencatatan untuk laporan
kejadian terhadap permasalahan karena berkaitan dengan service level agreement (SLA)
PT. Buana Varia Komputama kepada RSUD Balaraja Tangerang .
Contoh format laporan dapat dilihat pada LAMPIRAN 010. LAPORAN DOWN TIME
RECOVERY.
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan merupakan salah satu hal penting yang tidak dapat diabaikan sehingga
potensi kehilangan data karena kegagalan sistem yang dapat terjadi karena berbagai
sebab seperti yang diuraikan di atas dapat selalu diminimalisir.
Beberapa jenis pemeliharaan yang berkaitan erat dengan down time recovery untuk high
availability adalah pemeliharaan terhadap database, server, infrastruktur jaringan utama
(backbone) yang secara keseluruhan terpusat pada satu ruang server (data center) serta
update antivirus. Sedangkan jenis maintenance untuk perangkat keras seperti unit cpu,
printer jaringan terdistribusi (distribution switch) juga diperlukan namun diuraikan
secara terpisah dari dokumen business continuity plan dan disaster recovery ini dan
dapat dilihat secara terpisah sebagai bentuk manifestasi pelatihan dan implementasi di
operasional secara langsung (judul dokumen : Panduan Pemeliharaan alat KSO MIRSA).
1. BACKUP DATABASE
Sistem backup yang diterapkan adalah menggunakan backup Harian, Mingguan dan
Bulanan.
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 16
Version 1.1
SERVER01
Pada gambar diatas file-file yang akan dibackup berasal dari server01 dimana pada jam-
SERVER03
jam tertentu file-file tersebut akan digandakankan ke server03 dan akan dibackup secara
harian setiap jam 8 malam secara otomatis.
Mekanisme yang digunakan pada tape tape cattridge, adalah :
Nama Tape cattridge/Hari
Tape Tape cattridge yang digunakan pada backup harian minggu pertama, misal backup
hari senin, akan digunakan kembali (ditambah) pada hari senin minggu kedua dan hari
senin minggu selanjutnya. Begitu juga untuk hari selasa, dan seterusnya.
Tape Tape cattridge yang digunakan pada backup mingguan, misal backup minggu
pertama, akan digunakan kembali (ditambah) pada minggu kedua dan minggu
seterusnya.
Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nop Des
Tape
Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nop Des
cattridge/Bulan
Keterangan :
Nama bulan
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 17
Version 1.1
Nama Tape cattridge
Mekanisme backup harian, tape cartridge harian akan dioverwrite pada hari yang sama
pada minggu berikutnya, misal cartridge hari senin minggu pertama akan dioverwrite
pada hari senin minggu kedua, dst. Sedang untuk cartridge backup mingguan akan
dioverwrite pada minggu yang sama pada bulan berikutnya, misal cartridge minggu
pertama bulan maret akan dioverwrite pada minggu pertama bulan april, dan
seterusnya. Jika terjadi backup pada minggu ke-5 maka minggu ke-5 ini akan direplace
pada bulan yang terdapat 5 minggu berikutnya, dibawah ini adalah skema dari nama
tape tape cattridge :
Nama Cattrideg/Hari
Keterangan :
Nama Hari
Nama tape tape cattridge
Cattrideg
Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nop Des
Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nop Des
Tape
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 18
Version 1.1
Keterangan :
Nama bulan
Nama tape tape cattridge
Log (catatan) perlakuan tehadap backup database dapat dilihat sesuai LAMPIRAN 005.
LOG BACKUP DATABASE.
Beberapa hal yang sangat perlu untuk diperhatikan adalah kondisi server, jaringan utama
(backbone switch), Uninteruptable Power Supply (UPS), kondisi dan daya listrik, suhu
dan temperatur ruangan, pendingin ruangan (A.C), sistem pengkabelan terstruktur.
Bentuk pemeliharaan menggunakan daftar periksa pemeliharaan ruang server yang
secara rutin setiap hari dilaksanakan oleh petugas yang sudah ditunjuk oleh PT. Buana
Varia Komputama. Daftar periksa pemeliharaan ruang server adalah sesuai pada
LAMPIRAN 006. DAFTAR PERIKSA PEMELIHARAAN RUANG SERVER.
Pemeliharaan terhadap anti virus sangat perlu dilakukan secara periodik untuk
mencegah terhadap hal-hal yang tidak diinginkan sehingga mengganggu jalannya
operasional sistem MIRSA di RSUD Balaraja Tangerang , yaitu berupa file patch udate.
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 19
Version 1.1
Metode update terhadap patch terbaru anti virus tersebut akan dimasukkan setiap
minggu ke dalam server antivirus sehingga pc-client yang tersebar di seluruh RSUD
Balaraja Tangerang dapat melakukan update secara otomatis ke server antivirus. Petugas
PT. Buana Varia Komputama yang ditunjuk akan melakukan pemeriksaan terhadap hasil
update tersebut dan melakukan setup terhadap pc-client sehingga secara otomatis
secara rutin melakukan pemeriksaan dan tindakan pencegahan dini bila ditemukan
sesuatu hal yang tidak dikehendaki dalam sistem MIRSA. Bila ditemukan, maka petugas
akan melakukan karantina sebagai tindakan pencegahan awal.
Log (catatan) pemeliharaan anti virus adalah bersamaan dengan daftar periksa pada
ruang server karena pemeliharaan server anti virus termasuk didalamnya, dapat dilihat
pada LAMPIRAN 006. DAFTAR PERIKSA PEMELIHARAAN RUANG SERVER.
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 20
Version 1.1
LAMPIRAN
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 21
Version 1.1
Business Continuity Plan & Down Time Recovery BUANA VARIA KOMPUTAMA, 2015 22
Version 1.1