Anda di halaman 1dari 13

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika ...

165
Slamet Riyadi, Pardjono

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA


BERBASIS KOMPUTER UNTUK KELAS VIII SMP

Slamet Riyadi, Pardjono


SMPN 4 Depok Sleman, Universitas Negeri Yogyakarta
arsanla_math@yahoo.com, jpardjono@yahoo.com

Abstrak
Pengembangan multimedia pembelajaran matematika ini dilakukan melalui enam
tahap, yaitu desain materi, desain software, produksi, evaluasi, uji coba, dan implementasi.
Untuk mengetahui kelayakan multimedia pembelajaran yang dikembangkan dilakukan uji
coba lapangan dengan angket. Untuk mengetahui keefektifan produk multimedia yang
dikembangkan, dilakukan dengan memperbandingkan hasil uji kompetensi antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Subjek uji coba dalam penelitian ini berjumlah 36 orang siswa
kelas VIII D SMP N 4 Depok Sleman untuk uji coba lapangan pada kelas eksperimen dan 35
orang siswa kelas VIII B SMP N 4 Depok Sleman pada kelas kontrol. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa produk multimedia pembelajaran hasil pengembangan termasuk
dalam kategori Baik, persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar setelah
menggunakan multimedia pembelajaran hasil pengembangan lebih tinggi 26,51% dari pada
pembelajaran konvensional.
Kata kunci: pengembangan, multimedia pembelajaran matematika

DEVELOPING COMPUTER-BASED MATHEMATICS INSTRUCTIONAL


MULTIMEDIA FOR YEAR VIII OF JUNIOR HIGH SCHOOL

Slamet Riyadi, Pardjono


SMPN 4 Depok Sleman, Universitas Negeri Yogyakarta
arsanla_math@yahoo.com, jpardjono@yahoo.com
Abstract
The development of mathematics instruction multimedia was conducted in six stages: material
design, software design, production, evaluation, try out, and implementation. To determine the
feasibility of mathematics instruction multimedia developed field trials conducted by questionnaire. To
determine the effectiveness of mathematics instruction multimedia developed, made by comparing the
test results of competence between the experimental class and the control class. The subjects of the try
out in this research were 36 students of class VIII D SMP N 4 Depok Sleman in large-group try out
in experiment class and 35 students of VIII B SMP N 4 Depok Sleman in control class. The result of
the research indicates that the developed instructional multimedia is considered as Good, the
percentage of students who mastered the learning material after using the developed instructional
multimedia is 26.51% higher than that of those using conventional instruction.
Keywords: development, mathematics instruction multimedia

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 1 - Nomor 2, 2014
166 - Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, Volume 1 - Nomor 2, 2014

Pendahuluan an pembelajaran, antara lain: (1) memper-


Pesatnya kemajuan di bidang tek- jelas penyajian pesan agar tidak terlalu
nologi telah mempengaruhi seluruh bidang bersifat verbalistis; (2) mengatasi keter-
kehidupan manusia, termasuk bidang pen- batasan ruang, waktu, dan daya indra; (3)
didikan. Melihat kenyataan tersebut maka mengatasi sikap pasif dari peserta didik.
pada era globalisasi, di mana teknologi dan (4) memberikan perangsang, pengalaman
informasi sudah menjadi bagian penting dan persepsi yang sama (Sadiman, 2006,
dalam kehidupan, maka diperlukan sum- pp.17-18). Banyak kalangan percaya bahwa
ber daya manusia yang mempunyai ke- teknologi yang paling canggih untuk
mampuan kompetitif, adaptif, dan mandiri pembelajaran melibatkan perpaduan bebe-
dalam menghadapi perubahan situasi dan rapa bentuk media dengan panduan kom-
kondisi. Dengan adanya sumber daya ma- puter (Seel & Richey, 1994, p.39). Perpadu-
nusia seperti itu, diharapkan akan tercapai an beberapa bentuk media dengan pandu-
kehidupan yang damai, sejahtera, dan di- an komputer lebih dikenal dengan istilah
perhitungkan dalam masyarakat dunia. multimedia pembelajaran berbasis kompu-
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka ter. Namun demikian, pemanfaatan kom-
sistem pendidikan nasional harus mampu puter sebagai media pembelajaran masih
menjamin pemerataan pendidikan, pening- belum maksimal dilakukan oleh sebagian
katan mutu, serta relevansi dan efisiensi besar guru.
manajemen pendidikan dengan melakukan Guru sebagai perancang pembela-
pembaharuan pendidikan secara terencana, jaran dapat memilih komputer sebagai
terarah, dan berkesinambungan. media pembelajaran yang dikenal dengan
Pendidikan merupakan suatu kegi- pembelajaran berbasis komputer (PBK)
atan yang berintikan interaksi antar peserta atau Computer Based Instruction (CBI). Me-
didik dengan pendidik serta berbagai sum- nurut beberapa ahli, pembelajaran berbasis
ber pendidikan (Sukmadinata, 2006, p.24). komputer memiliki beberapa kelebihan.
Setiap guru hendaknya mampu memahami Kelebihan multimedia pembelajaran menu-
dan mampu melakukan kegiatan inovasi rut Newby, Stepich, Lehman, dan Russell
dalam rangka meningkatkan mutu proses (2000, p.108) adalah: (1) realistis, peserta di-
pembelajaran, khususnya dalam pemilihan dik dapat mendengar kejadian yang nyata
dan pemanfaatan media pembelajaran agar seperti apa yang diterima; (2) memotivasi
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung peserta didik meningkatkan sikap positif-
secara efektif. nya; (3) efektif untuk semua jenis pem-
Pembelajaran matematika pada belajaran (4) Interaktif, multimedia dapat
semua jenjang pendidikan termasuk pada menyajikan informasi, umpan balik materi
jenjang SMP perlu mendapat perhatian dan evaluasi. (5) Konsisten, prosedur dan
serius, serta dicarikan terobosan-terobosan langkahnya dapat dilakukan oleh semua
baru agar pembelajaran matematika dapat peserta didik. (6) Terkontrol, dapat dijalan-
meningkat efektivitasnya. Pembelajaran kan oleh berbagai tingkatan pemahaman
matematika lebih ditekankan pada eksplo- peserta didik. (7) Personal, setiap peserta
rasi dan investigasi matematika. Pembel- didik dapat mengendalikan jalanya pem-
ajaran ini akan membiasakan siswa untuk belajaran sesuai dengan tingkat pema-
menggunakan ilmu pengetahuan dalam hamannya. (8) Pembelajaran menjadi lebih
menyelesaikan berbagai persoalan. Salah menarik. (9) Dapat digunakan dalam jenis
satu upaya yang dapat ditempuh adalah pembelajaran yang bermacam-macam. De-
dengan melakukan inovasi pada proses ngan demikian, pembelajaran matematika
pembelajaran, yaitu pembelajaran matema- menjadi lebih interaktif, menarik, dan
tika dengan memanfaatkan multimedia. menyenangkan.
Penggunaan media dalam kegiatan Keunggulan multimedia berbasis
pembelajaran sangat penting, mengingat komputer ini, menjadikan pembelajaran le-
banyaknya kegunaan media dalam kegiat- bih bermakna, karena multimedia mampu
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika ... 167
Slamet Riyadi, Pardjono

menyajikan suatu model pembelajaran langkah-langkah untuk mengembangkan


yang bersifat interaktif. Berdasarkan peng- suatu produk baru atau memodifikasi
amatan tersebut, pemanfaatan multimedia produk yang telah ada agar menjadi lebih
pembelajaran berbasis komputer diharap- baik secara bertanggungjawab. Produk
kan mampu meningkatkan motivasi siswa tersebut tidak hanya berbentuk benda atau
dalam belajar matematika, dan mampu me- perangkat keras (hardware), seperti buku,
nambah tingkat penguasaan matematika. modul, alat bantu pembelajaran di kelas
Permasalahan yang dihadapi guru atau laboratorium, tetapi juga perangkat
di sekolah dalam pemanfaatan multimedia lunak (software) seperti program komputer
berbasis komputer dalam pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk pengolah-
matematika saat ini adalah kurangnya an data, pembelajaran di kelas, pengelolaan
fasilitas pembelajaran multimedia di seko- perpustakaan, pengelolaan laboratorium,
lah. Sedangkan fasilitas multimedia yang dan lain-lain.
telah tersedia di sekolah merupakan multi- Penelitian pengembangan merupa-
media yang tidak interaktif, sehingga ku- kan suatu proses untuk mengembangkan
rang menarik bagi siswa dan menyebabkan dan memvalidasi produk-produk yang di-
siswa menjadi pasif dalam penggunaan- pergunakan dalam proses pembelajaran.
nya. Keterbatasan ini cukup menyulitkan Langkah-langkah penelitian dan pengem-
guru untuk memanfaatkan komputer seba- bangan menunjukkan siklus, yang diawali
gai media pembelajaran untuk meningkat- dengan adanya kebutuhan, permasalahan
kan motivasi dan tingkat penguasaan yang membutuhkan pemecahan dengan
matematika. menggunakan suatu produk tertentu.
Berkaitan dengan adanya kondisi Langkah selanjutnya adalah menentukan
yang seperti tersebut, peneliti tertarik un- karakteristik atau spesifikasi dari produk
tuk mengembangkan suatu model pembel- yang akan dihasilkan. Setelah itu barulah
ajaran matematika yang berbantuan kom- dibuat draf produk atau produk awal yang
puter yaitu dengan mengembangkan soft- kemudian diuji cobakan di lapangan de-
ware multimedia pembelajaran matema- ngan sampel terbatas dan sampel yang
tika yang interaktif bagi siswa kelas VIII lebih luas secara berulang-ulang.
SMP yang dapat membantu meningkatkan Berdasarkan hasil pengamatan dan
motivasi siswa untuk mempelajari mate- evaluasi diadakan penyempurnaan-pe-
matika sehingga dapat meningkatkan pe- nyempurnaan. Terdapat berbagai macam
mahaman konsep dan teori matematika model yang dapat dipergunakan untuk
secara mandiri maupun berkelompok. Pe- mengadakan pengembangan produk soft-
ngembangan software multimedia pembel- ware pembelajaran sebagai media pem-
ajaran matematika ini lebih ditekankan belajaran. Tujuan utama dari penelitian
pada materi garis singgung lingkaran. pengembangan ini adalah memperoleh
Penekanan pada materi ini didasari dari suatu produk Software multimedia yang
pengalaman peneliti dilapangan pada saat layak untuk pembelajaran matematika
pembelajaran garis singgung lingkaran, untuk siswa kelas VIII SMP berdasarkan
persepsi siswa sebagian besar menyatakan KTSP.
bahwa garis singgung lingkaran merupa- Untuk mendapatkan model yang
kan sisi miring dari sebuah segitiga yang sesuai dengan tujuan ini maka dilakukan
terbentuk dari komponen panjang garis adaptasi dari berbagai model. Hal ini
singgung, jari-jari dan jarak antara titik dilakukan agar lebih sederhana dan mudah
pusatnya. dipahami. Model pengembangan hasil
perpaduan tersebut memiliki enam tahap
Metode Penelitian sebagai berikut.
Nana Syaodih Sukmadinata (2006, Tahap Pengembangan desain pem-
pp.164-165) menyatakan bahwa penelitian belajaran terdiri dari: a) mengidentifikasi
dan pengembangan merupakan proses atau kebutuhanpembelajaran dan menulis stan-

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 1 - Nomor 2, 2014
168 - Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, Volume 1 - Nomor 2, 2014

dar kompetensi. Dalam penelitian ini, Tahap pengembangan desain soft-


standar kompetensi yang dipilih adalah ware adalah tahapan mewujudkan desain
menentukan unsur, bagian lingkaran serta pembelajaran ke dalam suatu desain prog-
ukurannya; b) menulis kompetensi dasar. ram komputer, sehingga dapat diperguna-
Kompetensi dasar sudah tertulis di dalam kan sebagai media pembelajaran matema-
Standar Isi (SI). Dalam penelitian ini, tika yang interaktif. Ada beberapa hal yang
kompetensi dasarnya adalah Menghitung dilakukan pada tahap ini yaitu: a) menen-
panjang garis singgung persekutuan dua tukan layout; b) mengumpulkan materi; c)
lingkaran; c) menulis tes acuan patokan. menentukan sistem operasi yang sesuai; d)
Butir-butir tes diperlukan untuk mengukur menentukan program aplikasi yang bisa
efektifitas media yang dikembangkan. digunakan; e) Menentukan program autho-
Butir-butir tes disusun untuk keperluan ring yang sesuai; f) merancang dan me-
pretest dan post-test pada tahap uji coba ngembangkan storyboard; g) mengumpul-
lapangan; d) menyusun strategi pembela- kan bahan bahan baik berupa grafik,
jaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran image, sound, picture, animasi, file evaluasi,
(RPP) adalah rencana yang menggambar- video presentasi, dan sebagainya.
kan prosedur dan pengorganisasian pem- Tahap produksi adalah tahap meng-
belajaran untuk mencapai satu kompetensi organisasikan berbagai lay-out, desain, dan
dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi macam bahanbahan yang telah disiapkan
dan dijabarkan dalam silabus. menjadi suatu produk multimedia yang in-
Lingkup rencana pembelajaran pa- teraktif. Langkah langkah yang ditempuh
ling luas mencakup 1 (satu) kompetensi da- adalah: a) memproduksi materi pembel-
sar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa ajaran matematika. Kegiatan yang dilaku-
indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan kan pada langkah ini adalah memilih
atau lebih; e) mengembangkan materi pem- gambar gambar dan menyusunnya sesuai
belajaran. Materi pembelajaran disusun dengan lay out dan desain materi, me-
untuk menunjang pencapaian kompetensi nyusun program materi pembelajaran,
dasar. Untuk dapat mencapai maksud menyusun program evaluasi, menentukan
tersebut, penyusunan materi pembelajaran warna, menentukan ilustrasi musik dan
dalam penelitian ini dilakukan dengan suara, membuat feedback positif dan negatif.
mempertimbangkan: (1) potensi siswa; (2) Kegiatan tersebut dilakukan dengan prog-
relevansi dengan karakteristik daerah; (3) ram Macromedia Flash; b) authoring materi
tingkat perkembangan fisik, intelektual, pembelajaran matematika. Untuk dapat
emosional, sosial, dan spiritual siswa; (4) menyusun materi yang telah diproduksi
kebermanfaatan bagi siswa; dan (5) alokasi maka diperlukan program authoring yang
waktu. f) Mendesain dan melaksanakan sesuai. Dalam hal ini penulis memper-
evaluasi formatif termasuk merevisi. gunakan program Macromedia Flash. Materi
Evaluasi formatif bertujuan untuk yang berupa gambar, suara, grafik, video,
menentukan apa yang harus ditingkatkan animasi, soal evaluasi dan sebagainya di-
atau direvisi agar produk tersebut lebih susun secara sistematis sesuai dengan stra-
efektif dan efisien. Dalam proses pengem- tegi pembelajaran yang telah ditentukan; c)
bangan suatu produk pembelajaran, pelak- editing materi pembelajaran matematika.
sanaan evaluasi formatif adalah suatu ke- Setelah materi tersusun dengan
harusan. Dengan cara tersebut, pengem- baik dalam bentuk mutimedia pembel-
bang produk pembelajaran menjadi yakin ajaran interaktif maka dilakukan editing
bahwa produk yang dikembangkan efektif untuk meneliti desain-desain yang salah
dan efisien. Dalam penelitian ini, ada em- ataupun kurang sesuai baik dari segi
pat tahap evaluasi formatif yang dilaku- pengetikan, penggunaan warna, keterbaca-
kan, yaitu: (1) review ahli materi dan ahli an, maupun kemudahan pemakaiannya. 4)
media; (2) uji coba kelompok kecil; (3) uji Tahap Evaluasi. Pada tahap yang keempat
coba lapangan. ini diadakan kegiatan evaluasi formatif dan
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika ... 169
Slamet Riyadi, Pardjono

sumatif untuk mengetahui tingkat validitas Tahap revisi, dari hasil evaluasi
dan reliabilitas materi program pembelajar- pada tahap empat diperoleh data tentang
an, dan tingkat kualitas materi pembel- validitas media, kelemahan media, respon
ajaran. terhadap media, dan kritikan maupun
Ada beberapa tahap yang ditem- saran dari para ahli materi dan ahli media.
puh, yaitu: a) review ahli materi. Review Berbagai macam data tersebut kemudian
ini dilakukan oleh ahli pendidikan mate- dianalisis untuk mengetahui kelemahan
matika, yaitu dari dosen UNY. Tujuannya dan keunggulan dari media yang dibuat.
adalah untuk mengetahui validitas materi Sehingga, dapat ditentukan bagian mana
matematika, kebenaran konsep materi, dan saja yang harus ditingkatkan, diganti, mau-
kesesuaian materi dengan kompetensi pun diteruskan. Dari hasil analisis diada-
dasar yang akan dicapai; b) review ahli kan revisi baik revisi pada desain software
media. Kegiatan ini dilakukan oleh ahli multimedia pembelajaran maupun revisi
pengembangan media pembelajaran, yaitu pada desain instruksionalnya.
dari dosen UNY. Tujuannya adalah untuk Tahap Pemanfaatan dan penyebar-
mereview dan mengevaluasi kualitas me- luasan, Setelah produk multimedia pem-
dia yang telah disusun baik segi tampilan, belajaran tersebut dianalisis dan direvisi
daya tarik, kebenaran konsep media, dan maka diharapkan diperoleh suatu produk
sebagainya; c) uji coba pada siswa. Setelah yang valid dan berkualitas. Langkah se-
menganalisis hasil review dari ahli materi lanjutnya yang ditempuh adalah peman-
dan ahli media dan merevisi produk ber- faatan media tersebut dalam kegiatan pem-
dasarkan hasil review tersebut, dilakukan belajaran di SMP, dan dikembangkan lebih
uji coba kelompok kecil kepada 5 siswa lanjut serta disebarluaskan pada para guru
dan meminta penilaiannya melalui kuesi- SMP untuk dimanfaat dalam pembelajaran.
oner.
Data yang diberikan siswa melalui Subjek Uji Coba
angket, kritik, dan saran digunakan seba- Subyek uji coba dalam penelitian
gai dasar perbaikan multimedia. Setelah ini adalah 5 orang siswa kelas VIII C SMP
menganalisis hasil penilaian siswa dan Negeri 4 Depok Sleman yang diambil
melakukan revisi produk berdasarkan pe- secara acak untuk uji coba kelompok kecil,
nilaian siswa pada uji coba kelompok kecil, 36 siswa klas VIII D siswa SMP Negeri 4
dilakukan uji coba kelompok besar/uji Depok Sleman untuk uji coba lapangan
coba lapangan. Hal tersebut dilakukan sebagai kelas eksperimen. Untuk menge-
untuk menguji tingkat kualitas produk tahui efektifitas produk yang dikembang-
yang lebih mendalam, dengan setting ling- kan diambil 35 siswa kelas VIII B SMP N 4
kungan seperti situasi pembelajaran mate- Depok Sleman sebagai kelas kontrol
matika menggunakan multimedia pada dengan disampaikan pembelajaran secara
umumnya. Setelah itu, meminta penilai- konvensional.
annya tentang kualitas multimedia tersebut Untuk validasi produk multimedia
melalui kuesioner. yang dikembangkan dari aspek pembel-
Pada tahap ini dilaksanakan uji ajaran dan materi, dipilih satu orang ahli
kompetensi untuk mengetahui ketuntasan materi yaitu Drs. Edi Prajitno, M.Pd.,
belajar siswa. Apabila hasil uji kompetensi dosen jurusan Pendidikan Matematika
diperoleh 75% responden mencapai KKM Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogya-
(Kriteria Ketuntasan Minimal), maka multi- karta. Untuk validasi produk multimedia
media pembelajaran yang dikembangkan yang dikembangkan dari aspek media, di-
layak untuk digunakan. Sebaliknya, apa- pilih satu orang ahli media yaitu Herman
bila hasil uji kompetensi diperoleh bahwa Dwi Suryono, Ph.D., dosen program studi
< 75% responden mencapai KKM, maka Teknologi Pembelajaran Program Pasca-
dilakukan uji coba lagi. sarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 1 - Nomor 2, 2014
170 - Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, Volume 1 - Nomor 2, 2014

Instrumen Pengumpulan Data SBi : Simpangan baku ideal = (skor


Instrumen yang digunakan dalam maksimal ideal skor minimal ideal)
penelitian untuk mengetahui kualitas X : Skor hasil uji coba
multimedia pembelajaran matematika dari
aspek pembelajaran, materi, dan media. Dari perbandingan skor tersebut
Pengukuran kualitas multimedia pembel- diperoleh standar kualitas produk media
ajaran matematika digunakan dua macam pembelajaran dengan rincian sebagai
instrumen; a) kuesioner, digunakan untuk berikut: 1) Produk media pembelajaran
mengukur kualitas multimedia pembelajar- yang dikembangkan dinyatakan sangat
an yang dikembangkan, dari aspek pem- baik bila rata rata skor yang diperoleh
belajaran, materi, dan media; b) uji kom- dari 4,22 sampai dengan 5,00. 2) Produk
petensi digunakan untuk mengetahui media pembelajaran yang dikembangkan
jumlah persentase siswa yang sudah men- dinyatakan baik bila rata rata skor yang
capai ketuntasan belajar, setelah meng- diperoleh dari 3,41 sampai dengan 4,21. 3)
gunakan multimedia pembelajaran hasil Produk media pembelajaran yang di-
pengembangan. kembangkan dinyatakan cukup bila rata
rata skor yang diperoleh dari 2,61 sampai
Teknik Analisis Data dengan 3,40. 4) Produk media pembel-
ajaran yang dikembangkan dinyatakan
Data mengenai tanggapan siswa kurang bila rata rata skor yang diperoleh
yang dikumpulkan melalui kuesioner di- dari 1,79 sampai dengan 2,60. 5) Produk
analisis dengan statistik deskriptif. Hasil media pembelajaran yang dikembangkan
angket dianalisis dengan kriteria seperti dinyatakan sangat kurang bila rata rata
Tabel 1 sebagai berikut. skor yang diperoleh dari 1 sampai dengan
1,78.
Tabel 1. Kategori Skor pada skala 5
Pedoman pengubahan data kuan-
Kategori Simbol Skor titatif menjadi data kualitatif dapat dipa-
Sangat Baik SB 5 parkan dalam tabel berikut ini.
Baik B 4
Cukup C 3 Tabel 3. Pedoman Pengubahan Data
Kurang K 2 Kuantitatif Menjadi Data Kualitatif
Sangat Kurang SK 1
Interval Skor Kategori
Setelah itu hasilnya dikonversikan 4,21 < X Sangat Baik
3,40< X 4,21 Baik
menjadi nilai, pada skala 5 (Sukardjo, 2005,
2,60< X 3,40 Cukup
p.55) yang disajikan pada Tabel 2. 1,79 < X 2,60 Kurang
X 1,79 Sangat Kurang
Tabel 2. Konversi Skor ke Nilai pada skala 5
Keterangan :
Interval skor Kategori Skor maksimal = 5
Sangat
X i + 1, 80 SBi < X Xi = (5 + 1) = 3
Baik
Skor minimal = 1
X i + 0, 60 SBi < X X i + 1, 80 SBi Baik
SBi = (5-1) = 0,67
X i - 0, 60 SBi < X X i + 0, 60 SBi Cukup
X = Skor aktual
X i - 1, 80 SBi < X X i 0, 60 SBi Kurang
Sangat Sedangkan untuk memperoleh skor
X X i - 1, 80 SBi Kurang
rata-rata penilaian terhadap multimedia
Keterangan: pembelajaran hasil pengembangan meng-
X i : Rerata ideal = (skor maksimal ideal + gunakan rumus sebagai berikut:
skor minimal ideal)
X X
n
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika ... 171
Slamet Riyadi, Pardjono

Keterangan : Keterangan:
Persentase maksimal = 100
X = Rata-rata skor
X = Jumlah skor X i = (100 + 1) = 50,5
Persentase minimal = 1
n = Banyaknya responden
SBi = (100 -1) = 16,5
Dengan demikian, skor tiap butir X = Persentase aktual
tanggapan yang diperoleh dapat dikon-
versikan menjadi nilai untuk mengetahui Untuk mengetahui efektifitas
kategori setiap butir tanggapan atau rata- produk yang dikembangkan, digunakan
rata secara keseluruhan terhadap multi- desain penelitian eksperimen yaitu Desain
media pembelajaran hasil pengembangan. Kelompok Kontrol Pratest-Pasca Tes
Pada penelitian pengembangan ini, peneliti (Randomized Pretest-Posttest Control Group
memberi nilai kelayakan produk multi- Design) (Sukmadinata, 2006, p.204) seperti
media pembelajaran hasil pengembangan pada gambar berikut ini.
minimal dengan kategori baik, sehingga
hasil penilaian, baik dari ahli materi, ahli
media maupun siswa, jika sudah mem-
berikan hasil penilaian akhir (keseluruhan)
dengan kategori minimal Baik, maka
produk multimedia pembelajaran hasil Gambar 1. Desain Kelompok Kontrol
pengembangan tersebut sudah dianggap Prates-Pascates Beracak
layak digunakan.
Untuk mengetahui tingkat ketun- Kelompok eksperimen dan kelom-
tasan belajar siswa, peneliti menggunakan pok kontrol diberi tes awal (pretest) dengan
kriteria ketuntasan minimal 75 (KKM pada tes yang sama. Kemudian kelompok ek-
kompetensi dasar 4.4. menghitung panjang sperimen diberi perlakuan khusus yaitu
garis singgung persekutuan dua lingkaran diminta mempelajari materi dari produk
mata pelajaran matematika kelas VIII di pengembangan, sedangkan kelompok kon-
SMP Negeri 4 Depok), sehingga apabila trol diberi perlakuan biasa yaitu dengan
siswa pada uji kompetensi mendapat nilai mempelajari materi secara konvensional.
minimal 75, siswa tersebut dinyatakan Setelah diberi perlakuan masing-masing,
sudah tuntas pada materi tersebut. Jika kedua kelompok dites dengan tes yang
persentase ketuntasan belajar siswa sama sebagai tes akhir (posttest). Hasil
60,4% (kategori baik), maka produk multi- kedua tes akhir dibandingkan, demikian
media pembelajaran hasil pengembangan juga antara hasil tes awal dan tes akhir
tersebut sudah dianggap layak digunakan masing-masing kelompok.
Pedoman pengubahan data persen-
tase ketuntasan belajar menjadi data ku- Hasil Penelitian
alitatif, dipaparkan dalam Tabel 4. Desain Materi
Tabel 4. Pedoman Pengubahan Data Hasil analisis kebutuhan, karakte-
Persentase Ketuntasan Belajar menjadi ristik siswa dan pengalaman penulis,
Data Kualitatif ditetapkan materi pokok yang dikembang-
kan adalah dalam penelitian pengembang-
Interval Persentase Kategori
Ketuntasan Belajar an ini adalah standar kompentensi 4,
80,2 < X Sangat Baik
menentukan unsur, bagian lingkaran serta
ukurannya dengan kompetensi dasar 4.4,
60,4 < X 80,2 Baik
menghitung panjang garis singgung
40,6 < X 60,4 Cukup
persekutuan dua lingkaran. Berdasarkan
20,8 < X 40,6 Kurang
pengalaman penulis, sebagian besar siswa
X 20,8 Sangat Kurang

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 1 - Nomor 2, 2014
172 - Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, Volume 1 - Nomor 2, 2014

mempersepsikan bahwa jarak antara dua berikut: 1) evaluasi oleh ahli materi dalam
pusat lingkaran dinyatakan sebagai sisi rangka mengetahui kualitas multimedia
siku-siku pada segitiga yang terbentuk dari yang dikembangkan ditinjau dari aspek
hasil pergeserannya sementara panjang ga- materi dan pembelajaran; 2) evaluasi oleh
ris singgung persekutuan kedua lingkaran ahli media dalam rangka mengetahui
dipersepsikan sebagai sisi miring, se- kualitas multimedia yang dikembangkan
mentara yang benar adalah sebaliknya. ditinjau dari aspek media; 3) uji coba
Sehingga diperlukan suatu animasi per- kelompok kecil, yang dilakukan terhadap 5
geseran garis yang dapat memperjelas orang siswa; 4) uji coba kelompok besar/
kondisi tersebut. uji coba lapangan, yang dilakukan terha-
dap 36 orang siswa.
Desain Software
Revisi
Desain software dilakukan dengan 2
tahap yaitu: 1) tahap pendahuluan. Jenis Tahapan revisi dilakukan setelah
aplikasi multimedia yang ditentukan ada- setiap tahapan evaluasi dilaksanakan. Dari
lah Macromedia Flash 8, lay out dasar warna hasil evaluasi oleh ahli materi dan ahli
dan jenis huruf (font) disesuaikan dengan media dilakukan revisi berdasarkan temu-
latar belakang (background), jenis huruf an, masukan, dan saran perbaikan yang
(font) yang digunakan sebagian besar Script tertera dalam angket. Dari hasil uji coba,
MT Bolt dan Time New Roman. Sistem dan baik uji coba kelompok kecil maupun uji
alur operasi yang digunakan adalah sistem coba lapangan dilakukan revisi berdasar-
paralel; 2) tahap pengembangan desain. kan komentar dan masukan responden
Pada tahap ini pengembangan alur cerita yang tertera dalam angket. Dari hasil uji
(storyboard) dan rancangan awal (prototype). coba lapangan diperoleh data sebagai
acuan dalam menentukan kelayakan dari
Produksi multimedia yang dikembangkan
Tahapan produksi dilaksanakan
Pemanfaatan dan Penyebarluasan
dalam tiga langkah, yaitu: 1) pembuatan
materi. Kegiatannya adalah pengetikan Kegiatan pemanfaatan dan penye-
materi pembelajaran, pengetikan soal baran dilakukan dalam forum MGMP Ma-
evaluasi, pemilihan gambar, button, clip-art, tematika SMP/MTs di kabupaten Sleman
sound, musik; 2) pengorganisasian materi. yaitu dengan memaparkan produk penge-
Tujuannya adalah mengintegrasikan se- mbangan dan membagikan CD hasil pe-
mua materi yang telah dibuat ke dalam ngembangan. Kegiatan ini diikuti oleh 15
screen, sesuai dengan storyboard yang telah pengurus MGMP Matematika SMP/MTs
dibuat, dengan menggunakan program di kabupaten Sleman.
Macromedia Flash Profesional 8; 3) evaluasi
produk awal. Pada tahapan ini dilakukan Pembahasan Hasil Penilaian Ahli Materi
penjujian tentang keberfungsian tombol Ahli materi memberikan penilaian
dan jalannya animasi. Tujuannya adalah pada aspek materi dengan nilai rata-rata
melakukan pengeditan terhadap tampilan 4,00 termasuk kriteria Baik dan pada
multimedia yang dikembangkan, sebelum aspek pembelajaran dengan nilai rata-rata
diuji cobakan kepada subyek penelitian 4,11 termasuk kriteria Baik. Rata-rata
skor keseluruhan dari aspek pembelajaran
Evaluasi
dan aspek materi yaitu: 4,06 setelah
Tahapan ini dilaksanakan dengan dikonversikan ke skala 5 termasuk kriteria
tujuan untuk mendapatkan umpan balik Baik. Sesuai saran dari ahli materi untuk
dari subyek penelitian tentang kualitas penyempurnaan produk, telah dilakukan
multimedia yang dikembangkan. Langkah- revisi dan hasil revisi dapat dilihat pada
langkah dalam tahapan ini adalah sebagai pembahasan revisi produk. Berdasarkan
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika ... 173
Slamet Riyadi, Pardjono

hasil penilaian dari ahli materi, produk 55,430, sedangkan rata-rata skor untuk 36
multimedia pembelajaran matematika ini responden kelompok eksperimen adalah
dinyatakan layak untuk diujicobakan di 54,67; 2) banyak siswa yang telah tuntas
lapangan. (KKM 75) untuk kelompok kontrol ada 5
(14,29%) sedangkan banyak siswa yang
Pembahasan Hasil Penilaian Ahli Media telah tuntas untuk kelompok eksperimen
Ahli media memberikan penilaian ada 5 (13,89%).
dengan skor rata-ratanya 4,08 setelah di-
Pembahasan Hasil Uji Coba Lapangan
konversikan ke skala 5 termasuk kategori
Baik. Sesuai saran dari ahli media untuk Aspek Pembelajaran
penyempurnaan produk, telah dilakukan
Dari responden sebanyak 36 siswa
revisi dan hasil revisi dapat dilihat pada
yang memberikan penilaian terhadap pro-
pembahasan revisi produk. Berdasarkan
duk multimedia pembelajaran matematika
hasil penilaian dari ahli materi, produk
hasil pengembangan dari aspek materi,
multimedia pembelajaran matematika ini
diperoleh rata-rata skor keseluruhan yaitu
dinyatakan layak untuk diujicobakan di
3,99 setelah dikonversikan pada skala 5
lapangan.
termasuk kategori Baik.
Sedangkan penjelasan tiap butir,
Pembahasan Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
dipaparkan secara detail sebagai berikut: 1)
Ada tiga aspek yang dianalisis Pada butir kejelasan materi, responden
pada uji coba kelompok kecil, yaitu: aspek memberikan skor rata-rata penilaian se-
materi, aspek pembelajaran, dan aspek besar 4,00 setelah dikonversikan pada skala
media. Dari data yang telah disajikan 5 termasuk kategori Baik. 2) Pada butir
sebelumnya, dapat dijelaskan bahwa skor kemenarikan materi yang dipelajari, res-
rata-rata untuk aspek materi yaitu 3,73 ponden memberikan skor rata-rata penilai-
setelah dikonversi dari skor ke nilai pada an sebesar 4,22 setelah dikonversikan pada
skala 5 seperti yang tertera pada tabel 3, skala 5 termasuk kategori Sangat baik. 3)
berarti termasuk kategori Baik. Demiki- Pada butir kejelasan penggunaan bahasa,
an juga skor rata-rata untuk aspek pembel- responden memberikan skor rata-rata
ajaran yaitu 3,80 setelah dikonversikan penilaian sebesar 3,92 setelah dikonversi-
termasuk kategori Baik, dan skor rata- kan pada skala 5 termasuk kategori Baik.
rata aspek media yaitu 3,70 setelah dikon- 4) Pada butir kemudahan materi yang
versikan termasuk kategori Baik. Skor dipelajari, responden memberikan skor
rata-rata keseluruhan yaitu 3,74 setelah rata-rata penilaian sebesar 3,72 setelah
dikonversikan termasuk kategori Baik. dikonversikan pada skala 5 termasuk
Berdasarkan hasil analisis uji coba kategori Baik.
kelompok kecil, dapat dikatakan bahwa Selanjutnya, 5) pada butir kejelasan
produk multimedia pembelajaran matema- kalimat pada uraian materi, responden
tika hasil pengembangan ditinjau dari memberikan skor rata-rata penilaian se-
aspek materi, aspek pembelajaran maupun besar 3,72 setelah dikonversikan pada skala
aspek media termasuk dalam kategori 5 termasuk kategori Baik. 6) Pada butir
Baik, sehingga layak untuk digunakan kejelasan petunjuk pengerjaan soal,
pada uji coba kelompok besar. responden memberikan skor rata-rata
penilaian sebesar 3,89 setelah dikonversi-
Pembahasan Hasil Tes Awal (Pretest) kan pada skala 5 termasuk kategori Baik.
Berdasarkan hasil tes awal (pretest) 7) Pada butir tingkat kesulitan soal,
baik untuk kelompok kontrol maupun responden memberikan skor rata-rata
kelompok eksperimen diperoleh data se- penilaian sebesar 3,83 setelah dikonversi-
bagai berikut: 1) rata-rata skor untuk 35 kan pada skala 5 termasuk kategori Baik.
responden kelompok kontrol adalah 8) Pada butir kejelasan tulisan, responden

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 1 - Nomor 2, 2014
174 - Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, Volume 1 - Nomor 2, 2014

memberikan skor rata-rata penilaian se- dikonversikan pada skala 5 termasuk


besar 4,11 setelah dikonversikan pada skala kategori Baik. 8) Pada butir kecukupan
5 termasuk kategori Baik. 9) Pada butir soal untuk pemahaman materi, responden
kemanfaatan gambar, responden memberi- memberikan skor rata-rata penilaian sebe-
kan skor rata-rata penilaian sebesar 4,47 sar 3,86 setelah dikonversikan pada skala 5
setelah dikonversikan pada skala 5 ter- termasuk kategori Baik. 9) Pada butir
masuk kategori Sangat baik. Secara respon terhadap jawaban benar/salah, res-
umum pada aspek materi, responden ponden memberikan skor rata-rata peni-
memberikan skor rata-rata 3,99 setelah laian sebesar 4,22 setelah dikonversikan
dikonversikan pada skala 5 termasuk pada skala 5 termasuk kategori Sangat
kategori Baik. baik.
Secara umum pada aspek pembel-
Aspek Materi ajaran, responden memberikan skor rata-
Dari responden sebanyak 36 siswa rata 4,04 setelah dikonversikan pada skala
yang memberikan penilaian terhadap pro- 5 termasuk kategori Baik.
duk multimedia pembelajaran matematika
Aspek Media
hasil pengembangan dari aspek materi,
diperoleh rata-rata skor keseluruhan 4,04 Dari responden sebanyak 36 siswa
setelah dikonversikan pada skala 5 ter- yang memberikan penilaian terhadap pro-
masuk kategori Baik. duk multimedia pembelajaran matematika
Penjelasan tiap butir, dipaparkan hasil pengembangan dari aspek media,
secara detail sebagai berikut: 1) pada butir diperoleh rata-rata skor keseluruhan 3,96
kejelasan petunjuk belajar, responden setelah dikonversikan pada skala 5 ter-
memberikan skor rata-rata penilaian se- masuk kategori Baik.
besar 4,03 setelah dikonversikan pada skala Penjelasan tiap butir, dipaparkan
5 termasuk kategori Baik. 2) Pada butir secara detail sebagai berikut: 1) pada butir
kejelasan rumusan kompetensi belajar, kejelasan petunjuk penggunaan media,
responden memberikan skor rata-rata peni- responden memberikan skor rata-rata peni-
laian sebesar 3,94 setelah dikonversikan laian sebesar 4,08 setelah dikonversikan
pada skala 5 termasuk kategori Baik. 3) pada skala 5 termasuk kategori Baik; 2)
Pada butir kemudahan untuk mempelajari pada butir keterbacaan tulisan, responden
materi, responden memberikan skor rata- memberikan skor rata-rata penilaian se-
rata penilaian sebesar 4,11 setelah dikon- besar 4,11 setelah dikonversikan pada skala
versikan pada skala 5 termasuk kategori 5 termasuk kategori Baik; 3) pada butir
Baik. 4) Pada butir keruntutan materi, kejelasan/kualitas gambar, responden
responden memberikan skor rata-rata peni- memberikan skor rata-rata penilaian se-
laian sebesar 4,14 setelah dikonversikan besar 4,28 setelah dikonversikan pada skala
pada skala 5 termasuk kategori Baik. 5 termasuk kategori Sangat baik; 4) pada
Selanjutnya, 5) pada butir kejelasan butir ketepatan pemilihan jenis dan ukuran
contoh soal yang diberikan, responden tulisan, responden memberikan skor rata-
memberikan skor rata-rata penilaian rata penilaian sebesar 3,64 setelah dikon-
sebesar 4,06 setelah dikonversikan pada versikan pada skala 5 termasuk kategori
skala 5 termasuk kategori Baik. 6) Pada Baik.
butir kesesuaian contoh soal dengan ma- Selanjutnya, 5) pada butir ketepat-
teri, responden memberikan skor rata-rata an pemilihan warna, responden memberi-
penilaian sebesar 4,06 setelah dikonversi- kan skor rata-rata penilaian sebesar 3,83
kan pada skala 5 termasuk kategori Baik. setelah dikonversikan pada skala 5 ter-
7) Pada butir kejelasan petunjuk menger- masuk kategori Baik; 6) pada butir tam-
jakan soal, responden memberikan skor pilan tiap slide, responden memberikan
rata-rata penilaian sebesar 3,97 setelah skor rata-rata penilaian sebesar 4,22 setelah
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika ... 175
Slamet Riyadi, Pardjono

dikonversikan pada skala 5 termasuk Uji kompetensi adalah proses yang


kategori Sangat baik; 7) pada butir daya dilakukan untuk mengukur pencapaian
dukung musik pengiring, responden mem- kompetensi siswa secara berkelanjutan
berikan skor rata-rata penilaian sebesar dalam proses pembelajaran, untuk meman-
3,22 setelah dikonversikan pada skala 5 tau kemajuan, melakukan perbaikan pem-
termasuk kategori Baik; 8) pada butir ke- belajaran, dan menentukan keberhasilan
bebasan memilih menu, responden mem- belajar siswa. Uji kompetensi yang dimak-
berikan skor rata-rata penilaian sebesar sud adalah tes akhir (posttest). Pencapaian
3,94 setelah dikonversikan pada skala 5 kompetensi seorang siswa dapat dilihat
termasuk kategori Baik; 9) pada butir ke- dari keberhasilan siswa tersebut dalam
mudahan memilih menu, responden mem- mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan
berikan skor rata-rata penilaian sebesar Mimimal). Untuk KKM mata pelajaran
4,25 setelah dikonversikan pada skala 5 matematika kelas VIII pada kompetensi
termasuk kategori Sangat baik. 10) Pada dasar menghitung panjang garis singgung
butir kejelasan fungsi tombol, responden persekutuan dua lingkaran di SMP Negeri
memberikan skor rata-rata penilaian se- 4 Depok tahun pelajaran 2012/2013
besar 3,94 setelah dikonversikan pada skala ditetapkan sebesar 75. Sehingga, apabila
5 termasuk kategori Baik. seorang siswa mendapat nilai minimal 75
Selanjutnya, 11) pada butir ketepat- dikatakan telah mencapai ketuntasan
an pemilihan animasi, responden memberi- belajar.
kan skor rata-rata penilaian sebesar 3,89 Dari kelompok kontrol yang meng-
setelah dikonversikan pada skala 5 ter- ikuti tes akhir (posttest) setelah dilaksana-
masuk kategori Baik; 12) pada butir ke- kan pembelajaran konvensional sesuai
cukupan soal latihan dan evaluasi, respon- dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
den memberikan skor rata-rata penilaian yang sudah disetujui oleh guru mata
sebesar 4,08 setelah dikonversikan pada pelajaran matematika kelas VIII SMP N 4
skala 5 termasuk kategori Baik. Depok dan dari kelompok eksperimen
Secara umum pada aspek media, setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
responden memberikan skor rata-rata 3,96 multimedia pembelajaran matematika hasil
setelah dikonversikan pada skala 5 ter- pengembangan diperoleh hasil sebagai
masuk kategori Baik. Dari hasil analisis berikut: 1) rata-rata skor untuk 35
data uji coba kelompok besar, dapat dikata- responden kelompok kontrol adalah 78,14,
kan bahwa produk multimedia pembelajar- sedangkan rata-rata skor untuk 36
an matematika hasil pengembangan di- responden kelompok eksperimen adalah
tinjau dari aspek materi, aspek pembelajar- 88,06. 2) Banyak siswa yang telah tuntas
an maupun aspek media termasuk dalam (nilai diatas KKM 75) untuk kelompok
kategori Baik. control ada 21 (60%) sedangkan banyak
siswa yang telah tuntas untuk kelompok
Pembahasan Efektifitas Produk Pengembangan eksperimen ada 31 (86,11%).
Untuk mengetahui efektifitas pro-
duk pengembangan pada penelitian ini Simpulan Dan Saran
dilakukan dengan membandingkan hasil
Simpulan
uji kompetensi dari tes awal (pretest) dan
tes akhir (posttest) pada saat uji coba Pengembangan multimedia pem-
lapangan untuk kelompok eksperimen belajaran matematika dalam penelitian ini
dengan hal yang sama untuk kelompok telah dilaksanakan dengan menggunakan
kontrol. Perbandingan tersebut berdasar- model adaptasi pengembangan produk
kan kenaikan nilai rata-rata dan kenaikan dari M. Atwi Suparman (2001: p. 11), Cris-
ketuntasan belajar pada masing-masing well (1989: p. 50), Dick, Carey, & Carey
kelompok. (2005: pp. 282-291), dan model Borg & Gall
(1983: p. 775). Berdasarkan hasil analisis

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 1 - Nomor 2, 2014
176 - Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, Volume 1 - Nomor 2, 2014

data penelitian dan pengembangan meng- bangan, rata-rata skor hasil uji kompetensi
hasilkan kesimpulan hasil penelitian seba- pada saat uji coba lapangan lebih tinggi
gai berikut: 1) multimedia pembelajaran 10,68 dan persentase ketuntasan lebih
matematika dikembangkan berdasarkan tinggi 26,51% jika dibanding dengan pem-
tahapan-tahapan: desain materi, desain belajaran konvensional. Hal ini berarti,
software, produksi, evaluasi, revisi serta multimedia hasil pengembangan lebih
pemanfaatan dan penyebarluasan; 2) tang- efektif digunakan dalam pembelajaran
gapan ahli materi terhadap multimedia matematika kelas VIII SMP.
pembelajaran matematika ini dari aspek
Saran
materi maupun pembelajaran adalah baik.
Skor rata-rata dari aspek materi adalah 4,00 Berdasarkan kesimpulan hasil pe-
dan aspek pembelajaran adalah 4,11 yang nelitian yang terdiri dari tanggapan ahli
berarti termasuk kategori baik. materi, tanggapan ahli media, tanggapan
Tanggapan ahli media terhadap siswa dengan hasil baik dan jumlah per-
multimedia pembelajaran matematika ini sentase siswa yang mencapai ketuntasan
adalah baik. Skor rata-rata dari aspek me- belajar setelah menggunakan multimedia
dia adalah 4,08 yang berarti termasuk hasil pengembangan dengan hasil sangat
kategori baik. Tanggapan siswa dalam baik, maka produk multimedia pembel-
tahap ujicoba kelompok kecil, skor rata- ajaran hasil pengembangan ini disarankan
rata dari aspek materi adalah 3,73 yang untuk dapat dimanfaatkan siswa maupun
berarti termasuk kategori baik, skor rata- guru dalam pembelajaran matematika, se-
rata dari aspek pembelajaran adalah 3,80 hingga siswa mendapatkan model pembel-
yang berarti termasuk kategori baik, skor ajaran yang berbeda dari pembelajaran
rata-rata dari aspek media adalah 3,70 yang konvensional yang biasa dilakukan oleh
berarti termasuk kategori baik. guru.
Tanggapan siswa dalam tahap uji Kegiatan pembelajaran dengan
coba kelompok besar, skor rata-rata dari multimedia ini dapat dilakukan secara
aspek materi adalah 3,99 yang berarti mandiri maupun berkelompok. Produk
termasuk kategori baik, skor rata-rata akkhir multimedia pembelajaran ini dike-
dari aspek pembelajaran adalah 4,04 yang mas dalam bentuk CD interaktif yang ren-
berarti termasuk kategori baik, skor rata- cananya akan disebarluaskan kepada se-
rata dari aspek media adalah 3,96 yang mua pengguna. Untuk tahap awal direnca-
berarti termasuk kategori baik. Jadi nakan penyebarluasan melalui pertemuan
multimedia yang dikembangkan layak di- MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajar-
gunakan dalam pembelajaran matematika an) Matematika di Kabupaten Sleman.
kelas VIII SMP. 3) Berdasarkan hasil tes Dengan harapan melalui guru-guru
awal (pretest)dan tes akhir (posttest) tersebut produk multimedia pembelajaran
terhadap kelompok kontrol dan kelompok matematika hasil pengembangan ini di-
eksperimen diperoleh rata-rata skor pe- implementasikan di sekolah masing-ma-
ningkatan dan persentase ketuntasan se- sing. Multimedia pembelajaran yang di-
bagai berikut: a) Skor rata-rata pada kembangkan dalam penelitian ini, masih
kelompok kontrol meningkat 22,71 dari terbatas hanya satu kompetensi dasar de-
55,43 menjadi 78,14 dan persentase ketun- ngan materi garis singgung lingkaran.
tasan meningkat 45,71% dari dari 14,29% Untuk itu, perlu dikembangkan multime-
menjadi 60,00%. b) Skor rata-rata pada dia pembelajaran lebih lanjut yang memuat
kelompok eksperimen meningkat 33,39 kompetensi dasar yang lain.
dari 54,67 menjadi 88,06 dan persentase
Daftar Pustaka
ketuntasan meningkat 72,22% dari dari
13,89% menjadi 86,11%. Borg, W.R., & Gall, M. D., (1983). Educa-
Setelah menggunakan multimedia tional research: An introduction. New
pembelajaran matematika hasil pengem- York: Longman Inc.
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika ... 177
Slamet Riyadi, Pardjono

Criswell, E. L., (1989). The design of com- pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom


puter-based instruction. New York: Diknas & Raja Grafindo Perkasa.
Machmillan Publishing Company.
Seel, B. Barbara & Richey, C. Rita. (1994).
Depdiknas. (2006). Panduan Materi Matema- Instruction technology: the definition
tika SMP/MTs Kurikulum 2006. and domain of the field. Washington
D.C: Association for Educational
Dick, W., Carey, L., & Carey, J.O. (1985) The
Communications Technology
systematic design of instruction. New
(AECT).
York: Scott, Foresmen and Com-
pany Sujana, N. (1991). Teori belajar untuk peng-
ajaran. Jakarta: Lembaga Penerbit
Gall, M.D., Gall, J.P., & Borg, W.R., (1983).
Fakultas Ekonomi Universitas Indo-
Educational research: An introduc-
nesia.
tion. New York:
Sukardjo. (2005). Evaluasi pembelajaran. Dik-
Newby, Timothy J, et al. (2000). Instruc-
tat mata kuliah evaluasi pembelajaran.
tional technology for teaching and
Yogyakarta: Prodi TP PPs UNY.
learning. Upper Saddle River, New
Tidak Diterbitkan
Jersey : Prentice-hall, Inc, Pearson
Education Sukmadinata, N. S. (2006). Pengembangan
kurikulum teori dan praktek. Bandung:
Sadiman, A.S., dkk. (2006). Media pendidik-
PT Remaja Rosdakarya Offset.
an: pengertian, pengembangan, dan

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 1 - Nomor 2, 2014

Anda mungkin juga menyukai