165
Slamet Riyadi, Pardjono
Abstrak
Pengembangan multimedia pembelajaran matematika ini dilakukan melalui enam
tahap, yaitu desain materi, desain software, produksi, evaluasi, uji coba, dan implementasi.
Untuk mengetahui kelayakan multimedia pembelajaran yang dikembangkan dilakukan uji
coba lapangan dengan angket. Untuk mengetahui keefektifan produk multimedia yang
dikembangkan, dilakukan dengan memperbandingkan hasil uji kompetensi antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Subjek uji coba dalam penelitian ini berjumlah 36 orang siswa
kelas VIII D SMP N 4 Depok Sleman untuk uji coba lapangan pada kelas eksperimen dan 35
orang siswa kelas VIII B SMP N 4 Depok Sleman pada kelas kontrol. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa produk multimedia pembelajaran hasil pengembangan termasuk
dalam kategori Baik, persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar setelah
menggunakan multimedia pembelajaran hasil pengembangan lebih tinggi 26,51% dari pada
pembelajaran konvensional.
Kata kunci: pengembangan, multimedia pembelajaran matematika
sumatif untuk mengetahui tingkat validitas Tahap revisi, dari hasil evaluasi
dan reliabilitas materi program pembelajar- pada tahap empat diperoleh data tentang
an, dan tingkat kualitas materi pembel- validitas media, kelemahan media, respon
ajaran. terhadap media, dan kritikan maupun
Ada beberapa tahap yang ditem- saran dari para ahli materi dan ahli media.
puh, yaitu: a) review ahli materi. Review Berbagai macam data tersebut kemudian
ini dilakukan oleh ahli pendidikan mate- dianalisis untuk mengetahui kelemahan
matika, yaitu dari dosen UNY. Tujuannya dan keunggulan dari media yang dibuat.
adalah untuk mengetahui validitas materi Sehingga, dapat ditentukan bagian mana
matematika, kebenaran konsep materi, dan saja yang harus ditingkatkan, diganti, mau-
kesesuaian materi dengan kompetensi pun diteruskan. Dari hasil analisis diada-
dasar yang akan dicapai; b) review ahli kan revisi baik revisi pada desain software
media. Kegiatan ini dilakukan oleh ahli multimedia pembelajaran maupun revisi
pengembangan media pembelajaran, yaitu pada desain instruksionalnya.
dari dosen UNY. Tujuannya adalah untuk Tahap Pemanfaatan dan penyebar-
mereview dan mengevaluasi kualitas me- luasan, Setelah produk multimedia pem-
dia yang telah disusun baik segi tampilan, belajaran tersebut dianalisis dan direvisi
daya tarik, kebenaran konsep media, dan maka diharapkan diperoleh suatu produk
sebagainya; c) uji coba pada siswa. Setelah yang valid dan berkualitas. Langkah se-
menganalisis hasil review dari ahli materi lanjutnya yang ditempuh adalah peman-
dan ahli media dan merevisi produk ber- faatan media tersebut dalam kegiatan pem-
dasarkan hasil review tersebut, dilakukan belajaran di SMP, dan dikembangkan lebih
uji coba kelompok kecil kepada 5 siswa lanjut serta disebarluaskan pada para guru
dan meminta penilaiannya melalui kuesi- SMP untuk dimanfaat dalam pembelajaran.
oner.
Data yang diberikan siswa melalui Subjek Uji Coba
angket, kritik, dan saran digunakan seba- Subyek uji coba dalam penelitian
gai dasar perbaikan multimedia. Setelah ini adalah 5 orang siswa kelas VIII C SMP
menganalisis hasil penilaian siswa dan Negeri 4 Depok Sleman yang diambil
melakukan revisi produk berdasarkan pe- secara acak untuk uji coba kelompok kecil,
nilaian siswa pada uji coba kelompok kecil, 36 siswa klas VIII D siswa SMP Negeri 4
dilakukan uji coba kelompok besar/uji Depok Sleman untuk uji coba lapangan
coba lapangan. Hal tersebut dilakukan sebagai kelas eksperimen. Untuk menge-
untuk menguji tingkat kualitas produk tahui efektifitas produk yang dikembang-
yang lebih mendalam, dengan setting ling- kan diambil 35 siswa kelas VIII B SMP N 4
kungan seperti situasi pembelajaran mate- Depok Sleman sebagai kelas kontrol
matika menggunakan multimedia pada dengan disampaikan pembelajaran secara
umumnya. Setelah itu, meminta penilai- konvensional.
annya tentang kualitas multimedia tersebut Untuk validasi produk multimedia
melalui kuesioner. yang dikembangkan dari aspek pembel-
Pada tahap ini dilaksanakan uji ajaran dan materi, dipilih satu orang ahli
kompetensi untuk mengetahui ketuntasan materi yaitu Drs. Edi Prajitno, M.Pd.,
belajar siswa. Apabila hasil uji kompetensi dosen jurusan Pendidikan Matematika
diperoleh 75% responden mencapai KKM Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogya-
(Kriteria Ketuntasan Minimal), maka multi- karta. Untuk validasi produk multimedia
media pembelajaran yang dikembangkan yang dikembangkan dari aspek media, di-
layak untuk digunakan. Sebaliknya, apa- pilih satu orang ahli media yaitu Herman
bila hasil uji kompetensi diperoleh bahwa Dwi Suryono, Ph.D., dosen program studi
< 75% responden mencapai KKM, maka Teknologi Pembelajaran Program Pasca-
dilakukan uji coba lagi. sarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
Keterangan : Keterangan:
Persentase maksimal = 100
X = Rata-rata skor
X = Jumlah skor X i = (100 + 1) = 50,5
Persentase minimal = 1
n = Banyaknya responden
SBi = (100 -1) = 16,5
Dengan demikian, skor tiap butir X = Persentase aktual
tanggapan yang diperoleh dapat dikon-
versikan menjadi nilai untuk mengetahui Untuk mengetahui efektifitas
kategori setiap butir tanggapan atau rata- produk yang dikembangkan, digunakan
rata secara keseluruhan terhadap multi- desain penelitian eksperimen yaitu Desain
media pembelajaran hasil pengembangan. Kelompok Kontrol Pratest-Pasca Tes
Pada penelitian pengembangan ini, peneliti (Randomized Pretest-Posttest Control Group
memberi nilai kelayakan produk multi- Design) (Sukmadinata, 2006, p.204) seperti
media pembelajaran hasil pengembangan pada gambar berikut ini.
minimal dengan kategori baik, sehingga
hasil penilaian, baik dari ahli materi, ahli
media maupun siswa, jika sudah mem-
berikan hasil penilaian akhir (keseluruhan)
dengan kategori minimal Baik, maka
produk multimedia pembelajaran hasil Gambar 1. Desain Kelompok Kontrol
pengembangan tersebut sudah dianggap Prates-Pascates Beracak
layak digunakan.
Untuk mengetahui tingkat ketun- Kelompok eksperimen dan kelom-
tasan belajar siswa, peneliti menggunakan pok kontrol diberi tes awal (pretest) dengan
kriteria ketuntasan minimal 75 (KKM pada tes yang sama. Kemudian kelompok ek-
kompetensi dasar 4.4. menghitung panjang sperimen diberi perlakuan khusus yaitu
garis singgung persekutuan dua lingkaran diminta mempelajari materi dari produk
mata pelajaran matematika kelas VIII di pengembangan, sedangkan kelompok kon-
SMP Negeri 4 Depok), sehingga apabila trol diberi perlakuan biasa yaitu dengan
siswa pada uji kompetensi mendapat nilai mempelajari materi secara konvensional.
minimal 75, siswa tersebut dinyatakan Setelah diberi perlakuan masing-masing,
sudah tuntas pada materi tersebut. Jika kedua kelompok dites dengan tes yang
persentase ketuntasan belajar siswa sama sebagai tes akhir (posttest). Hasil
60,4% (kategori baik), maka produk multi- kedua tes akhir dibandingkan, demikian
media pembelajaran hasil pengembangan juga antara hasil tes awal dan tes akhir
tersebut sudah dianggap layak digunakan masing-masing kelompok.
Pedoman pengubahan data persen-
tase ketuntasan belajar menjadi data ku- Hasil Penelitian
alitatif, dipaparkan dalam Tabel 4. Desain Materi
Tabel 4. Pedoman Pengubahan Data Hasil analisis kebutuhan, karakte-
Persentase Ketuntasan Belajar menjadi ristik siswa dan pengalaman penulis,
Data Kualitatif ditetapkan materi pokok yang dikembang-
kan adalah dalam penelitian pengembang-
Interval Persentase Kategori
Ketuntasan Belajar an ini adalah standar kompentensi 4,
80,2 < X Sangat Baik
menentukan unsur, bagian lingkaran serta
ukurannya dengan kompetensi dasar 4.4,
60,4 < X 80,2 Baik
menghitung panjang garis singgung
40,6 < X 60,4 Cukup
persekutuan dua lingkaran. Berdasarkan
20,8 < X 40,6 Kurang
pengalaman penulis, sebagian besar siswa
X 20,8 Sangat Kurang
mempersepsikan bahwa jarak antara dua berikut: 1) evaluasi oleh ahli materi dalam
pusat lingkaran dinyatakan sebagai sisi rangka mengetahui kualitas multimedia
siku-siku pada segitiga yang terbentuk dari yang dikembangkan ditinjau dari aspek
hasil pergeserannya sementara panjang ga- materi dan pembelajaran; 2) evaluasi oleh
ris singgung persekutuan kedua lingkaran ahli media dalam rangka mengetahui
dipersepsikan sebagai sisi miring, se- kualitas multimedia yang dikembangkan
mentara yang benar adalah sebaliknya. ditinjau dari aspek media; 3) uji coba
Sehingga diperlukan suatu animasi per- kelompok kecil, yang dilakukan terhadap 5
geseran garis yang dapat memperjelas orang siswa; 4) uji coba kelompok besar/
kondisi tersebut. uji coba lapangan, yang dilakukan terha-
dap 36 orang siswa.
Desain Software
Revisi
Desain software dilakukan dengan 2
tahap yaitu: 1) tahap pendahuluan. Jenis Tahapan revisi dilakukan setelah
aplikasi multimedia yang ditentukan ada- setiap tahapan evaluasi dilaksanakan. Dari
lah Macromedia Flash 8, lay out dasar warna hasil evaluasi oleh ahli materi dan ahli
dan jenis huruf (font) disesuaikan dengan media dilakukan revisi berdasarkan temu-
latar belakang (background), jenis huruf an, masukan, dan saran perbaikan yang
(font) yang digunakan sebagian besar Script tertera dalam angket. Dari hasil uji coba,
MT Bolt dan Time New Roman. Sistem dan baik uji coba kelompok kecil maupun uji
alur operasi yang digunakan adalah sistem coba lapangan dilakukan revisi berdasar-
paralel; 2) tahap pengembangan desain. kan komentar dan masukan responden
Pada tahap ini pengembangan alur cerita yang tertera dalam angket. Dari hasil uji
(storyboard) dan rancangan awal (prototype). coba lapangan diperoleh data sebagai
acuan dalam menentukan kelayakan dari
Produksi multimedia yang dikembangkan
Tahapan produksi dilaksanakan
Pemanfaatan dan Penyebarluasan
dalam tiga langkah, yaitu: 1) pembuatan
materi. Kegiatannya adalah pengetikan Kegiatan pemanfaatan dan penye-
materi pembelajaran, pengetikan soal baran dilakukan dalam forum MGMP Ma-
evaluasi, pemilihan gambar, button, clip-art, tematika SMP/MTs di kabupaten Sleman
sound, musik; 2) pengorganisasian materi. yaitu dengan memaparkan produk penge-
Tujuannya adalah mengintegrasikan se- mbangan dan membagikan CD hasil pe-
mua materi yang telah dibuat ke dalam ngembangan. Kegiatan ini diikuti oleh 15
screen, sesuai dengan storyboard yang telah pengurus MGMP Matematika SMP/MTs
dibuat, dengan menggunakan program di kabupaten Sleman.
Macromedia Flash Profesional 8; 3) evaluasi
produk awal. Pada tahapan ini dilakukan Pembahasan Hasil Penilaian Ahli Materi
penjujian tentang keberfungsian tombol Ahli materi memberikan penilaian
dan jalannya animasi. Tujuannya adalah pada aspek materi dengan nilai rata-rata
melakukan pengeditan terhadap tampilan 4,00 termasuk kriteria Baik dan pada
multimedia yang dikembangkan, sebelum aspek pembelajaran dengan nilai rata-rata
diuji cobakan kepada subyek penelitian 4,11 termasuk kriteria Baik. Rata-rata
skor keseluruhan dari aspek pembelajaran
Evaluasi
dan aspek materi yaitu: 4,06 setelah
Tahapan ini dilaksanakan dengan dikonversikan ke skala 5 termasuk kriteria
tujuan untuk mendapatkan umpan balik Baik. Sesuai saran dari ahli materi untuk
dari subyek penelitian tentang kualitas penyempurnaan produk, telah dilakukan
multimedia yang dikembangkan. Langkah- revisi dan hasil revisi dapat dilihat pada
langkah dalam tahapan ini adalah sebagai pembahasan revisi produk. Berdasarkan
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika ... 173
Slamet Riyadi, Pardjono
hasil penilaian dari ahli materi, produk 55,430, sedangkan rata-rata skor untuk 36
multimedia pembelajaran matematika ini responden kelompok eksperimen adalah
dinyatakan layak untuk diujicobakan di 54,67; 2) banyak siswa yang telah tuntas
lapangan. (KKM 75) untuk kelompok kontrol ada 5
(14,29%) sedangkan banyak siswa yang
Pembahasan Hasil Penilaian Ahli Media telah tuntas untuk kelompok eksperimen
Ahli media memberikan penilaian ada 5 (13,89%).
dengan skor rata-ratanya 4,08 setelah di-
Pembahasan Hasil Uji Coba Lapangan
konversikan ke skala 5 termasuk kategori
Baik. Sesuai saran dari ahli media untuk Aspek Pembelajaran
penyempurnaan produk, telah dilakukan
Dari responden sebanyak 36 siswa
revisi dan hasil revisi dapat dilihat pada
yang memberikan penilaian terhadap pro-
pembahasan revisi produk. Berdasarkan
duk multimedia pembelajaran matematika
hasil penilaian dari ahli materi, produk
hasil pengembangan dari aspek materi,
multimedia pembelajaran matematika ini
diperoleh rata-rata skor keseluruhan yaitu
dinyatakan layak untuk diujicobakan di
3,99 setelah dikonversikan pada skala 5
lapangan.
termasuk kategori Baik.
Sedangkan penjelasan tiap butir,
Pembahasan Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
dipaparkan secara detail sebagai berikut: 1)
Ada tiga aspek yang dianalisis Pada butir kejelasan materi, responden
pada uji coba kelompok kecil, yaitu: aspek memberikan skor rata-rata penilaian se-
materi, aspek pembelajaran, dan aspek besar 4,00 setelah dikonversikan pada skala
media. Dari data yang telah disajikan 5 termasuk kategori Baik. 2) Pada butir
sebelumnya, dapat dijelaskan bahwa skor kemenarikan materi yang dipelajari, res-
rata-rata untuk aspek materi yaitu 3,73 ponden memberikan skor rata-rata penilai-
setelah dikonversi dari skor ke nilai pada an sebesar 4,22 setelah dikonversikan pada
skala 5 seperti yang tertera pada tabel 3, skala 5 termasuk kategori Sangat baik. 3)
berarti termasuk kategori Baik. Demiki- Pada butir kejelasan penggunaan bahasa,
an juga skor rata-rata untuk aspek pembel- responden memberikan skor rata-rata
ajaran yaitu 3,80 setelah dikonversikan penilaian sebesar 3,92 setelah dikonversi-
termasuk kategori Baik, dan skor rata- kan pada skala 5 termasuk kategori Baik.
rata aspek media yaitu 3,70 setelah dikon- 4) Pada butir kemudahan materi yang
versikan termasuk kategori Baik. Skor dipelajari, responden memberikan skor
rata-rata keseluruhan yaitu 3,74 setelah rata-rata penilaian sebesar 3,72 setelah
dikonversikan termasuk kategori Baik. dikonversikan pada skala 5 termasuk
Berdasarkan hasil analisis uji coba kategori Baik.
kelompok kecil, dapat dikatakan bahwa Selanjutnya, 5) pada butir kejelasan
produk multimedia pembelajaran matema- kalimat pada uraian materi, responden
tika hasil pengembangan ditinjau dari memberikan skor rata-rata penilaian se-
aspek materi, aspek pembelajaran maupun besar 3,72 setelah dikonversikan pada skala
aspek media termasuk dalam kategori 5 termasuk kategori Baik. 6) Pada butir
Baik, sehingga layak untuk digunakan kejelasan petunjuk pengerjaan soal,
pada uji coba kelompok besar. responden memberikan skor rata-rata
penilaian sebesar 3,89 setelah dikonversi-
Pembahasan Hasil Tes Awal (Pretest) kan pada skala 5 termasuk kategori Baik.
Berdasarkan hasil tes awal (pretest) 7) Pada butir tingkat kesulitan soal,
baik untuk kelompok kontrol maupun responden memberikan skor rata-rata
kelompok eksperimen diperoleh data se- penilaian sebesar 3,83 setelah dikonversi-
bagai berikut: 1) rata-rata skor untuk 35 kan pada skala 5 termasuk kategori Baik.
responden kelompok kontrol adalah 8) Pada butir kejelasan tulisan, responden
data penelitian dan pengembangan meng- bangan, rata-rata skor hasil uji kompetensi
hasilkan kesimpulan hasil penelitian seba- pada saat uji coba lapangan lebih tinggi
gai berikut: 1) multimedia pembelajaran 10,68 dan persentase ketuntasan lebih
matematika dikembangkan berdasarkan tinggi 26,51% jika dibanding dengan pem-
tahapan-tahapan: desain materi, desain belajaran konvensional. Hal ini berarti,
software, produksi, evaluasi, revisi serta multimedia hasil pengembangan lebih
pemanfaatan dan penyebarluasan; 2) tang- efektif digunakan dalam pembelajaran
gapan ahli materi terhadap multimedia matematika kelas VIII SMP.
pembelajaran matematika ini dari aspek
Saran
materi maupun pembelajaran adalah baik.
Skor rata-rata dari aspek materi adalah 4,00 Berdasarkan kesimpulan hasil pe-
dan aspek pembelajaran adalah 4,11 yang nelitian yang terdiri dari tanggapan ahli
berarti termasuk kategori baik. materi, tanggapan ahli media, tanggapan
Tanggapan ahli media terhadap siswa dengan hasil baik dan jumlah per-
multimedia pembelajaran matematika ini sentase siswa yang mencapai ketuntasan
adalah baik. Skor rata-rata dari aspek me- belajar setelah menggunakan multimedia
dia adalah 4,08 yang berarti termasuk hasil pengembangan dengan hasil sangat
kategori baik. Tanggapan siswa dalam baik, maka produk multimedia pembel-
tahap ujicoba kelompok kecil, skor rata- ajaran hasil pengembangan ini disarankan
rata dari aspek materi adalah 3,73 yang untuk dapat dimanfaatkan siswa maupun
berarti termasuk kategori baik, skor rata- guru dalam pembelajaran matematika, se-
rata dari aspek pembelajaran adalah 3,80 hingga siswa mendapatkan model pembel-
yang berarti termasuk kategori baik, skor ajaran yang berbeda dari pembelajaran
rata-rata dari aspek media adalah 3,70 yang konvensional yang biasa dilakukan oleh
berarti termasuk kategori baik. guru.
Tanggapan siswa dalam tahap uji Kegiatan pembelajaran dengan
coba kelompok besar, skor rata-rata dari multimedia ini dapat dilakukan secara
aspek materi adalah 3,99 yang berarti mandiri maupun berkelompok. Produk
termasuk kategori baik, skor rata-rata akkhir multimedia pembelajaran ini dike-
dari aspek pembelajaran adalah 4,04 yang mas dalam bentuk CD interaktif yang ren-
berarti termasuk kategori baik, skor rata- cananya akan disebarluaskan kepada se-
rata dari aspek media adalah 3,96 yang mua pengguna. Untuk tahap awal direnca-
berarti termasuk kategori baik. Jadi nakan penyebarluasan melalui pertemuan
multimedia yang dikembangkan layak di- MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajar-
gunakan dalam pembelajaran matematika an) Matematika di Kabupaten Sleman.
kelas VIII SMP. 3) Berdasarkan hasil tes Dengan harapan melalui guru-guru
awal (pretest)dan tes akhir (posttest) tersebut produk multimedia pembelajaran
terhadap kelompok kontrol dan kelompok matematika hasil pengembangan ini di-
eksperimen diperoleh rata-rata skor pe- implementasikan di sekolah masing-ma-
ningkatan dan persentase ketuntasan se- sing. Multimedia pembelajaran yang di-
bagai berikut: a) Skor rata-rata pada kembangkan dalam penelitian ini, masih
kelompok kontrol meningkat 22,71 dari terbatas hanya satu kompetensi dasar de-
55,43 menjadi 78,14 dan persentase ketun- ngan materi garis singgung lingkaran.
tasan meningkat 45,71% dari dari 14,29% Untuk itu, perlu dikembangkan multime-
menjadi 60,00%. b) Skor rata-rata pada dia pembelajaran lebih lanjut yang memuat
kelompok eksperimen meningkat 33,39 kompetensi dasar yang lain.
dari 54,67 menjadi 88,06 dan persentase
Daftar Pustaka
ketuntasan meningkat 72,22% dari dari
13,89% menjadi 86,11%. Borg, W.R., & Gall, M. D., (1983). Educa-
Setelah menggunakan multimedia tional research: An introduction. New
pembelajaran matematika hasil pengem- York: Longman Inc.
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika ... 177
Slamet Riyadi, Pardjono