Anda di halaman 1dari 12

KIMIA LIPID SENYAWA YANG TERGOLONG TERPEN & HORMON

1. Perbedaan lemak dan lilin

Perbedaan yang mendasar dari bentuk lemak dan lilin adalah jenis alkohol dari
keduanya. Tipe alkohol pada lemak umumnya adalah gliserol, sedangkan pada liIin
(wax) umumnya mengandung alkohol dengan berat molekul yang lebih tinggi,
contohnya: cetyl alcohol.

a. Lemak

1. Pengertian lemak

Lemak adalah non polar dan hidrophobi.

Pada sel makhluk hidup lemak berfungsi sebagai struktural misalnya komponen
membran plasma, hormon, vitamin. Juga berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan
energi sel makhluk hidup.

Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang
terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam,
sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K),
monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah
dan steroid) dan lain-lain.

2. Sifat dan Ciri- ciri lemak

Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka


lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak
untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar atau organik
seperti: eter, Chloroform, atau benzol.

3. Fungsi lemak

Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia, yaitu:
[1]

Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39.06
kjoule atau 9,3 kcal.

Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang
berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul
lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada
prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.

Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis

Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi
tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.

Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama
yang membentuk membran semua jenis sel.

Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari
wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut
adiposa.

Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai
sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di
dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ
hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.

Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel,
sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein,
memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.

b. Lilin

Lilin adalah senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak berantai panjang yang jenuh
dan tidak jenuh dengan alkohol bukan gliserol (ester asam lemak dengan alkohol
monohidrat). Pada umumnya asam lemaknya adalah palmitat dan alkoholnya
mempunyai atom C sebanyak 26-34. contohnya adalah mirisil palmitat. (Suharsono
Martoharsono, 53).

Pada umunya malam merupakan ester asam lemah dengan alkohol allifatik bermolekul
besar, dan asamnya mempunyai jumlah karbon berkisar antara C25 sampai C35. (Purwo
Arbianto, 54)

Lilin (wax) ialah ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol yang mempunyai rantai
karbon panjang antara 14 sampai 34 atom karbon. Contohnya setialkohol dan
mirisilalkohol. Lilin dapat diperoleh dari lebah madu (mirisilpalmitat) dan ikan paus atau
lumba-lumba ( spermaseti). Lilin tidak larut dalam air. Oleh karena itu lilin terdpat pada
tumbuhan berfungsi sebagai lapisan pelindung terhadap air. Tetapi lilin tidak berfungsi
sebagai bahan makanan.
Jika melihat definisi ini maka dapat dikatakan bahwa proses terjadinya lilin adalah
merupakan suatu proses esterifikasi antara asam lemak dan alkohol berantai panjang.

Dipakai sebagai pelindung kulit dan bulu,pelindung daun dan buah atau sebagai sekresi.

Tidak larut dalam air.

1. Spinggolipida

Spingolipida merupakan lipida yang dapat disabunkan. Sfingolipida umumnya


berhubungan dengan jaringan syaraf.

Sfingolipid merupakan senyawa turunan sfingosin contohnya vdihidrosfingosin dan


seramida (pada jaringan tumbuhan dan hewan). Contoh lain sfingomielin yakni senyawa
yang mempunyai rumus dan satusatunya sfingolipid yang mengandung fosfat. Terdapat
dalam jaringan syaraf dan otak. Golongan sfingolipid yang mengandung karbohidrat
disebut serebrosida dan terdapat dalam jaringan syaraf. Contoh dari serebrosida adalah
kerasin (mengandung asam lignoserat) dan serebron mengandung asam
hidroksilignoserat atau asam serebronat.

2. Steroida

Steroida merupakan lipid yang tak tersabunkan. Steroida juga merupakan senyawa
alisiklik berlingkar campuran termasuk kolesterol dan hormon steroid

Beberapa jenis steroida seperti kolesterol terdapat pada hampir semua sel hewan dan
manusia. Pada tubuh manusia kolesterol terdapat dalam darah, empedu, kelenjar
adrenal bagian luar (adrenal cortex) dan jaringan syaraf.Dalam darah manusia normal
terdapat antara 150-200 miligram tiap 100 ml darah.

Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi
penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa yang
penting dengan struktur dasar sterana jenuh (bahasa Inggris: saturated tetracyclic
hydrocarbon : 1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene) dengan 17 atom karbon dan 4
cincin. Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol,
progesteron, dan estrogen. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid
mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin
sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan
steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan
tahap oksidasi tiap-tiap cincin

Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan dari
kolestana dilengkapi gugus hidroksil pada atom C-3, banyak ditemukan pada tanaman,
hewan dan fungsi. Semua steroid dibuat di dalam sel dengan bahan baku berupa lemak
sterol, baik berupa lanosterol pada hewan atau fungsi, maupun berupa sikloartenol pada
tumbuhan. Kedua jenis lemak sterol di atas terbuat dari siklisasi squalena dari
triterpena. Kolesterol adalah jenis lain lemak sterol yang umum dijumpai.

Beberapa steroid bersifat anabolik, antara lain testosteron, metandienon, nandrolon


dekanoat, 4-androstena-3 17-dion. Steroid anabolik dapat mengakibatkan sejumlah efek
samping yang berbahaya, seperti menurunkan rasio lipoprotein densitas tinggi, yang
berguna bagi jantung, menurunkan rasio lipoprotein densitas rendah, stimulasi tumor
prostat, kelainan koagulasi dan gangguan hati, kebotakan, menebalnya rambut,
tumbuhnya jerawat dan timbulnya payudara pada pria. Secara fisiologi, steroid anabolik
dapat membuat seseorang menjadi agresif.

3. Senyawa yang tergolong terpen

Terpen adalah dan beragam kelas besar senyawa organik, yang dihasilkan terutama oleh
berbagai macam tumbuhan, terutama tumbuhan runjung , meskipun juga oleh beberapa
serangga seperti rayap atau kupu-kupu Swallowtail, yang memancarkan terpene dari
mereka osmeterium.

Mereka adalah komponen utama dari resin , dan terpentin dihasilkan dari resin. Nama
"terpena" berasal dari kata " terpentin ". Selain peran mereka sebagai produk akhir di
banyak organisme, terpene yang utama blok bangunan biosintetik dalam hampir setiap
makhluk hidup. Steroid , misalnya, adalah turunan dari triterpen squalene .

Ketika terpene yang dimodifikasi secara kimia, misalnya dengan oksidasi atau
penyusunan kembali kerangka karbon, senyawa yang dihasilkan umumnya disebut
sebagai terpenoid . Beberapa penulis akan menggunakan terpena panjang untuk
mencakup semua terpenoid. Terpenoid juga dikenal sebagai isoprenoidnya .

Terpene dan terpenoid adalah konstituen utama dari minyak esensial dari berbagai jenis
tanaman dan bunga. Minyak atsiri ini digunakan secara luas sebagai aditif rasa alami
untuk makanan, sebagai pengharum dalam pembuatan wewangian, dan obat-obatan
tradisional dan alternatif seperti aromaterapi . Sintetis variasi dan turunan terpene alam
dan terpenoid juga sangat memperluas berbagai aroma yang digunakan dalam parfum
dan rasa yang digunakan dalam makanan tambahan. Vitamin A adalah contoh dari
sebuah terpene.

Terpene yang dirilis oleh pohon lebih aktif dalam cuaca hangat, bertindak sebagai
bentuk alami dari penyemaian awan . Awan memantulkan sinar matahari,
memungkinkan hutan untuk mengatur suhu.

Aroma dan rasa hop , sangat dibutuhkan dalam beberapa bir, berasal dari terpene. Dari
terpene di hop myrcene , b-pinene , b-caryophyllene , dan sebuah humulene- ditemukan
dalam jumlah terbesar.

Struktur dan biosintesis

Terpene biosynthetically berasal dari unit isoprene , yang memiliki rumus molekul C 5 H
8. Rumus molekul dasar terpene adalah kelipatan itu, (C 5 H 8) n dimana n adalah jumlah
unit isoprena terkait. Ini adalah aturan isoprena atau aturan C5. Unit-unit isoprena dapat
dihubungkan bersama-sama "kepala ke ekor" untuk membentuk rantai linier atau
mereka dapat diatur untuk membentuk cincin. Satu dapat mempertimbangkan unit
isoprena sebagai salah satu blok bangunan umum alam.

Isoprena sendiri tidak menjalani proses pembangunan, melainkan bentuk diaktifkan,


isopentenil pirofosfat (IPP atau juga difosfat isopentenil) dan pirofosfat dimethylallyl
(DMAPP atau juga difosfat dimethylallyl), merupakan komponen dalam jalur biosintesis.
IPP dibentuk dari asetil-KoA melalui intermediasi dari asam mevalonic di jalur-CoA
reduktase HMG . Sebuah alternatif lain, sama sekali tidak terkait jalur biosintesis IPP
dikenal dalam beberapa kelompok bakteri dan plastida tanaman, disebut MEP (2-
Methyl-D-erythritol-4-fosfat)-jalur, yang dimulai dari C5-gula. Dalam kedua jalur, IPP
isomerized untuk DMAPP oleh enzim pirofosfat isomerase isopentenil.

Dimethylallyl pirofosfat
Isopentenil pirofosfat

Sebagai rantai unit isoprena dibangun atas, terpene yang dihasilkan diklasifikasikan
secara berurutan dengan ukuran sebagai hemiterpenes, monoterpen, seskuiterpen,
diterpenes, sesterterpenes, triterpen, dan tetraterpenes.

Jenis

Terpene dapat diklasifikasikan oleh jumlah unit terpene dalam molekul, sebuah awalan
dalam nama menunjukkan jumlah unit terpene yang diperlukan untuk merakit molekul.

Hemiterpenes terdiri dari satu unit isoprena tunggal. Isoprena sendiri dianggap
hemiterpene saja, tetapi oksigen yang mengandung derivatif seperti prenol dan asam
isovaleric yang hemiterpenoids.

Monoterpen terdiri dari dua unit isoprena dan memiliki rumus molekul C 10 H 16.
Contoh monoterpenes adalah: geraniol , limonene dan terpineol .

Seskuiterpen terdiri dari tiga unit isoprena dan memiliki rumus molekul C 15 H 24.
Contoh seskuiterpen adalah: farnesenes , farnesol . (The sesqui-prefix berarti satu
setengah.)

Diterpenes terdiri atas empat unit isoprena dan memiliki rumus molekul C 20 H 32.
Mereka berasal dari pirofosfat geranylgeranyl . Contoh diterpenes adalah cafestol ,
kahweol , cembrene dan taxadiene (prekursor taxol ). Diterpenes juga membentuk dasar
bagi senyawa biologis penting seperti retinol , retinal , dan fitol . Mereka dikenal sebagai
antimikroba dan antiinflamasi.

Sesterterpenes, terpene memiliki 25 karbon dan lima unit isoprena, relatif langka
dengan ukuran yang lain. (The sester-prefix berarti setengah sampai tiga, yaitu dua
setengah.) Contoh sesterterpenes adalah geranylfarnesol .

Triterpen terdiri dari enam unit isoprena dan memiliki rumus molekul C 30 H 48. The
triterpen linear squalene , konstituen utama dari minyak hati hiu , berasal dari kopling
reduktif dari dua molekul pirofosfat farnesyl . Squalene adalah biosynthetically
kemudian diolah untuk menghasilkan baik lanosterol atau cycloartenol , struktural
perintis semua steroid .
Tetraterpenes berisi delapan unit isoprena dan memiliki rumus molekul C 40 H 64.
Biologis tetraterpenes penting termasuk asiklik lycopene , yang monosiklik gamma-
karoten , dan bisiklik alpha- dan beta-karoten .

Politerpena terdiri dari rantai panjang unit isoprena banyak. Alam karet terdiri dari
polyisoprene di mana obligasi ganda cis . Beberapa tanaman menghasilkan polyisoprene
dengan ikatan rangkap trans, yang dikenal sebagai getah-perca .

4. Hormon

Hormon : Salah satu diantara banyak jenis sinyal kimiawi yang beredar pada semua
organisme multiseluler yang dibentuk dalam sel-sel terspesialisasi, yang berkelana
dalam cairan tubuh, dan mengkoordinasikan berbagai bagian organisme dengan cara
berinteraksi dengan sel-sel target.

Tubuh manusia merupakan suatu sistem yang bekerja dan berkoordinasi, untuk dapat
melakukan kegiatan dan dapat memberikan reaksi terhadap perubahan-perubahan
eksternal maupun internal. Sistem endokrin merupakan suatu sistem yang dapat
menjaga berlangsungnya integrasi kegiatan organ tubuh.

Sistem endokrin yang terdiri atas kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan
sistem syaraf, mempunyai peranan penting dalam mengndalikan kegiatan organ-organ
tubuh kita. Untuk itu kelenjar endokrin mengeluarkan suatu zat atau senyawa yang
disebut hormon. Kelenjar endokrin tidak mempunyai saluran, jadi hormon yang
dihasilkan diangkut melalui sistem peredaran darah ke sel-sel yang dituju guna
melangsungkan proses yang diperlukan oleh tubuh.

Kata hormon mempunyai arti senyawa yang merangsang. Diperkenalkan pertama kali
oleh William Bayliss dan Ernest Starling (1904) untuk menerangkan kerja sekretin, suatu
molekul yang dihasilkan oleh duodenum yang merangsang keluarnya cairan pankreas.

Konsep tentang hormon kemudian berkembang, bahwa 1) hormon adalah molekul yang
dihasilkan oleh kelenjar tertentu, 2) hormon dikeluarkan langsung ke dalam darah yang
membawanya ketempat tujuan dan 3) hormon secar khas mengubah kegiatan suatu
jaringan tertentu yang menerimanya.

Hormon terdiri atas berbagai macam senyawa yang dapat digolongkan dalam tiga
kelompok yakni:

- steroid, yaitu androgen, estrogen dan adrenokortikoid


- Derivat asam amino, yaitu epinefrin dan tiroksin.

- Peptida-protein, yaitu insulin, glukagon, parathormon, oksitosin, vasopresin,


hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus dan lain-lain.

Mekanisme Kerja Hormon

Earl Sutherland memulai penelitiannya tentang mekanisme kerja enzim pada tahun
1950. Mula-mula ia bertujuan untuk mengetahui bagaimana epinefrin dan glukagon
bekerja pada reaksi pemecahan glikogen dan pembentukan glukosa oleh hati. Yang
diamati pertama kali adalah bahwa reaksi pemecahan glikogen menjadi glukosa
dipercepat oleh hormon-hormon tersebut. Epinefrin dan glukagon dapat bekerja pada
reaksi tersebut. Pada penelitian lebih lanjut Sutherland rnenerangkan bahwa adanya
epinefin dan glukagon pada reaksi pemecahan glikogen telah menimbulkan
terbentuknya suatu zat yang tahan panas sebagai zat antara. Dari analisis kimia temyata
zat tersebut ialah AMP siklik, atau adenosin 3', 5' monofosfat.

Adanya rangsangan dari luar maupun dari dalam menyebabkan kelenjar endokrin
memproduksi dan mengeluarkan hormon ke dalam plasma darah. Setelah sampai pada
sel yang menjadi tujuan, hormon bergabung dengan reseptor dan meningkatkan
aktivitas adenil siklase yang terdapat pada membran.

Aktivitas adenil siklase yang meningkat ini menyebabkan peningkatan pembentukan


AMP siklik yang terdapat dalam plasma sel yang dapat mengubah proses di dalam sel
tersebut, misalnya aktivitas enzim, permeabilitas membran dan sebagainya.
Keseluruhan proses yang berubah ini dapat terwujud dalam tindakan sebagai jawaban
fisiologik atau usaha yang dilakukan oleh manusia. Proses yang bersifat hormonal ini
terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pertama pembentukan hormon sampai tiba pada
dinding sel atau plasma, sedangkan tahap kedua ialah peningkatan jumlah AMP siklik
hingga terjadinya pertumbuhan atas proses dalam sel.

Jenis-Jenis Hormon

1. Hormon pada Saluran Pencernaan, antara lain Gastrin, Sekretin, Kolesistokinin dan
Pankreozimin

Gastrin diproduksi oleh mukosa pilorik dan terbentuknya hormon ini dirangsang oleh
adanya protein dari makanan atau mungkin juga oleh asam lambung. Rangsangan
mekanik berupa gerakan lambung juga dapat meningkatkan produksi gastrin. Hormon
dibawa oleh darah ke sel-sel tujuan dan mengakibatkan sel-sel tersebut mengeluarkan
asam HCl lebih banyak. Molekul gastrin adalah suatu heptapeptida.

Sekretin diprodi:ksi oleh mukosa usus, dan diangkut oleh darah ke pankreas. Harmon ini
merangsang pankreas untuk mengeluarkan cairan pankreas yang mengandung
bikarbonat banyak. Sekretin adalah suatu polipeptida yang dapat diperoleh dalam
bentuk kristal. Kemungkinan sekretin juga merangsang aliran cairan usus dan
merupakan salah satu faktor yang meningkatkan sekresi empedu oleh hati.

Kolesistokinin adalah hormon yang ditemukan tahun 1943 yang terdapat dalam ekstrak
mukosa usus halus. Berbeda dengan sekretin, hormon ini merangsang sekresi cairan
pankreas yang mengandung banyak enzim.

Hormon lain yang juga terdapat dalam mukosa usus halus bagian atas ialah
pankreozimin. Pankreozimin tahan terhadap panas, tidak dapat dirusak oleh asam,
tetapi tidak stabil terhadap alkali. Senyawa ini dapat dipisahkan dari sekretin dalam
larutan alkohol dengan jalan pengendapan sekretin oleh garam empedu dan
pengendapan pankreozimin oleh penambahan NaCl hingga jenuh. Pankreozimin adalah
suatu protein dan dapat diperoleh dalam keadaan munni. Molekul pankreozimin terdiri
atas 33 buah asam amino. Pengeluaran hormon ini disebabkan oleh beberapa macam
zat, antara lain kasein, dekstrin maltosa, laktosa dan lain-lain. Apabila sekretin
merangsang keluarnya cairan pankreas yang mengandung bikaibonat banyak dan
hormon kolesistokinin merangsang keluarnya cairan pankreas dengan kadar enzirn
tinggi, maka pankreozimin merangsang keluarnya cairan pankreas dengan kadar
bikarbonat maupun enzim tinggi.

2. Insulin

Langerhans (1867) menemukan ada sekelompok kecil sel-sel yang letaknya tidak teratur.
Sel-sel tersebut selanjutnya disebut sel-sel atau pulau-pulau langerhans.

Banting dan Best pada tahun 1922 memperoleh insulin, suatu hormon yang diproduksi
dalam sel pankreas, yaitu pada sel-sel langerhans atau "pulau-pulau langerhans".
Sebagian besar sel-sel pankreas berfungsi untuk memproduksi cairan pankreas. Fungsi
insulin adalah merangsang sintesis enzim-enzim kinase dalam hati, misalnya kinase
piruvat, glukokinase dan fosfofruktokinase. Di samping itu insulin juga berfungsi sebagai
penghambat atau penekan terbentuknya enzim-enzim glukoneogenik, misalnya glukosa-
6-fosfatase, fruktosa l,6 difosfatase, dan karboksilase piruvat. Dengan demikian insulin
dapat mengendalikan proses metabolisme karbohidrat dan karenanya kadar glukosa
dalam darah orang normal relatif konstan.
Insulin adalah suatu protein dengan bobot molekul 5734 dan mempunyai titik isolistrik
pada pH 5,3 sampai 5,36. Hormon ini dengan alkali dapat bereaksi dan menimbulkan
amonia dan karenanya menjadi tidak aktif lagi. Enzim proteolitik yang dapat memecah
protein juga dapat merusak insulin.

Kekurangan hormon insulin dalam tubuh mengakibatkan penurunan aktivitas enzim


dalam proses glikolisis dan dengan demikian kadar glukosa menjadi lebih tinggi daripada
keadaan normal.

Di samping peranannya dalam penggunaan glukosa bagi tubuh, insulin juga mempunyai
pengaruh pada metabolisme protein dan asam nukleat. Sebagai contoh insulin
mempermudah masuknya asam amino ke dalam sel, meningkatkan sintesis, protein
dalam ribosom, dan mempengaruhi pernbentukan mRNA.

Insulin dapat dirusak oleh enzim insulinase dalam hati. Hal ini terlihat pada t untuk
insulin yaitu 6,5 sampai 9.0 menit.

3. Glukagon

Hormon ini juga diproduksi oleh sel-sel langerhans dalam pankreas. Glukagon
mempunyai efek yang berlawanan dengan insulin, yaitu dapat meningkatkan kadar
glukosa dalam darah dengan jalan meningkatkan proses glikogenolisis dalam hati.
Glukagon juga berfungsi mengaktifkan enzim siklase adenil yang mengubah ATP menjadi
AMP siklik. Adanya AMP siklik dapat meningkatkan aktivitas enzim fosforilase yang
bekerja sebagai katalis dalam proses penguraian glikogen menjadi glukosa-6-fosfat. Hal
ini mengakibatkan kenaikan kadar glukosa dalam darah.

Glukagon adalah suatu protein yang dapat diisolasi dalam bentuk kristal. Pada pH = 7
kristalglukagon sukar larut dalam air, tetapi pada pH > 10 dan pada pH di sekitar 4
glukagon lebih mudah larut dalam air. Molekul glukagon merupakan rantai polipeptida
lurus, terdiri atas 29 asam amino dan mempunyai bobot molekul 3482.

4. Hormon-Hormon Adrenokortikoid

Hormon-hormon ini diproduksi pada kelenjar adrenal. Binatang yang telah diambil
kelenjar adrenal hanya dapat bertahan hidup satu sampai dua minggu dan hal ini
disebabkan oleh tidak adanya jaringan adrenokortikal.
Pada binatang yang tidak memiliki kelenjar adrenal terdapat gejala sebagai berikut:

Gangguan keseimbangan air dan elektrolit.

Kadar urea darah naik disebabkan antara lain fungsi ginjal menurun.

Kelemahan pada otot yang merupakan akibat gangguan metabolisme karbohidrat serta
keseimbangan air dan elektrolit.

Penurunan jumlah gilikogen dalam hati.

Kemampuan mengatasi pengaruh luar berkurang.

Ada hambatan pertumbuhan tubuh sebagai akibat terhambatnya anabolisme protein.

Beberapa orang ahli kimia, yaitu Rendall, Reichstein dan Wintersteiner telah berhasil
mengisolasi 28 macam steroid dari adrenal korteks. Senyawa-senyawa tersebut dapat
dibagi dalam 2 golongan, yaitu mineralokortikoid yang terutama bekerja pada
metabolisme elektrolit atau mineral dan glukokortikoid yang mempunyai pengaruh
terhadap metabolisme karbohidrat.

Sistem Pengendalian Hormon

Mekanisme kerja sistem endokrin dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu suatu organ
tubuh yang terletak di bawah otak sebesar biji kacang yang mempunyai sistern syaraf
tertentu. Hipotalamus mempengaruhi kelenjar pituitari atau hipofisis yang dapat
mengeluarkan beberapa macam hormon. Sebagian dari hormon tersebut dapat
merangsang kelenjar lain untuk mengeluarkan hormon tertentu.

Kekurangan hormon insulin dalam tubuh mengakibatkan penurunan aktivitas enzim


dalam proses glikolisis dan dengan demikian kadar glukosa menjadi lebih tinggi daripada
keadaan normal. Glukagon mempunyai efek yang berlawanan dengan insulin, yaitu
dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah dengan jalan meningkatkan proses
glikogenolisis dalam hati. Glukagon juga berfungsi mengaktifkan enzim siklase adenil
yang mengubah ATP menjadi AMP siklik. Adanya AMP siklik dapat meningkatkan
aktivitas enzim fosforilase yang bekerja sebagai katalis dalam proses penguraian
glikogen menjadi glukosa-6-fosfat. Hal ini mengakibatkan kenaikan kadar glukosa dalam
darah.
Beberapa hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid antara lain ialah tiroksin dan 3, 5,
diiodotirosin yang berperan pada persediaan iodium dalam tubuh. Mekanisme kerja
sistem endokrin dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu suatu organ tubuh yang terletak di
bawah otak sebesar biji kacang yang mempunyai sistern syaraf tertentu. Hipotalamus
mempengaruhi kelenjar pituitari atau hipofisis yang dapat mengeluarkan beberapa
macam hormon.

Anda mungkin juga menyukai