Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LAMBUNGA

KERANGKA ACUAN TEMPAT TEMPAT UMUM


(TTU)
A. PENDAHULUAN
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua
orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan
baik secara insidentil maupun terus menerus. Jadi tempat tempat umum
adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari
tempat tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya
atau menularnya suatu penyakit. Tempat tempat umum merupakan tempat
kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat sarana dan kegiatan tetap yang
diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta dan atau perorangan yang
dipergunakan langsung oleh masyarakat. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh
manusia sangat erat interaksinya dengan tempat tempat umum, baik untuk
bekerja, melakukan interaksi social, belajar maupun melakukan aktivitas
lainnya. Tempat tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya
penularan penyakit,penularan lingkungan ataupun gangguan kesehatan
lainnya. Kondisi lingkungan tempat tempat umum yang tidak terpelihara
akan menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta penularan
lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan
sanitasi lingkungan yang baik dan tempat tempat umum perlu dijaga
sanitasinya.

B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat-tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit
berbasis lingkungan. Puskesmas Lambunga merupakan unit pelayanan
kesehatan yang berada di kecamatan kelubagolit. Wilayah kerja puskesmas
lambunga terdiri dari duabelas desa yakni, desa pepageka, desa lambbunga,
desa adobala, desa mangaaleng, desa lamapaha, desa hinga, desa nisakarang,
desa redontena, desa sukutokan, desa horinara, desa muda dan desa keluwain.
Dari 12 desa tersebut memiliki 85 TTU yakni terdiri dari :
NO DESA JUMLAH TEMPAT-TEMPAT KETERANGAN
UMUM
1 Pepageka 6 3 TMS 3MS
2 Lambunga 6 2 TMS 4 MS
3 Adobala 5 2 TMS 3 MS
4 Mangaaleng 5 3 TMS 2 MS
5 Lamapaha 7 2 TMS 5 MS
6 Hinga 13 2 TMS 11 MS
7 Nisakarang 6 2 TMS 4 MS
8 Redontena 7 3 TMS 4 MS
9 Sukutokan 10 1 TMS 9 MS
10 Horinara 7 1 TMS 6 MS
11 Muda 5 2 TMS 3 MS
12 Keluwain 8 3 TMS 5 MS
TOTAL 85 26 TMS 59 MS

64 TTU yang diselenggarakan oleh pemerinta, 3 TTU yang diselenggarakan


oleh swasta dan. 8 TTU yang diselanggarakan oleh individu/perorangan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui jumlah dan kondisi sarana sanitasi di tempat-tempat
umum pada wilayah kerja puskesmas.
2. Tujuan Khusus :
a. Untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU
b. Untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU
c. Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU
d. Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU
e. Untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara
dengan baik yang memenuhi syarat kesehatan TTU

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat tempat umum (TTU)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana
tempat-tempat umum (TTU) serta melakukan wawancara terhadap
pengelolah TTU yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lambunga.

F. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini yakni, seluruh tempat-tempat umum yang berada di
wilayah kerja puskesmas lambunga yang terdiri dari :
1. Tempat ibadah (masjid atau gereja)
2. Sekolah
3. Pasar
4. Pemangkas rambut
5. Salon
6. Kios
7. Perkantoran

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATA


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap satu bulan sekali.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.
PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LAMBUNGA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


DEPOT AIR MINUM
(DAM)
A. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan.
Tanpa air manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk
manusia, air juga diperlukan oleh makhluk hidup lain misalnya hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia air diperlukan untuk menunjang kehidupan
antara lain dalam kondisi yang layak untuk diminum tanpa mengganggu
kesehatan atau air yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum dapat
diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan
metabolism dan fisiologi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan karena
setiap saat tubuh bekerja dan berproses. Disamping itu air juga digunakan
untuk melarutkan dan mengolah makanan agar dapat dicerna tubuh manusia
dan kehidupan dari berjuta sel. Komponen terbanyak dari sel adalah air.
Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi
dengan baik. Begitu pula air merupakan bagian Ekskreta Cair (keringat, air
seni, air mata), uap pernapasan, dan cairan tubuh (darah, lymphe).

B. LATAR BELAKANG
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang
dialirkan melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan
(AMDK), maupun depot air minum (DAMIUM). Selain itu air tanah dangkal
dari sumur sumur gali (SG) atau pompa serta air hujan yang diolah oleh
penduduk menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat
besar, sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu
dilakukan pengawasan, pembinaan dan pengawasan kualitas air dari
DAMIUM agar selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat.
Jumah depot air minum di wilayah kerja puskesmas lambunga sebanyak tiga
DAMIUM yakni, terdapat di desa keluwain, desa hinga dan desa redontena.
Dari hasil pemeriksaan kualitas air yang dilakukan di laboratorium dinas
kesehatan kabupaten flores timur dinyatakan bahwa ke tiga DAMIUM
tersebut dinyatakan memenuhi syarat kesehatan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air
minum yang berasal dari depot air minum (DAMIUM). Dengan demikian
masyarakat akan terhindar dari kemungkianan resiko terkenan penyakit
bawaan air.
2. Tujuan Khusus :
a. Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAMIUM) di
seluruh masyarakat
b. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan
kabupaten /kota sehingga dapat menjamin mutu air minum yang
dijual Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum
(DAMIUM) yang melaksanakan kaidah hygiene sanitasi serta
perlakuan hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam melayani
masyarakat
c. Teridentifikasinya masalah depot air minum (DAMIUM) yang harus
dibina oleh pemerintah daerah baik di kabupaten / kota.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan, pengawasan serta pengambilan sampel air pada Depot Air Minum
(DAMIUM).

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara umum dalam melaksanakan kegiatan ini adalah di dalam gedung berupa
konseling dan di luar gedung berupa pembinaan. Kegiatan bersifat monitoring
(inspeksi sanitasi) terhadap depot air minum (DAM) dan pemeriksaan sampel
air depot air minum (DAM) yang ada di wilayah kerja puskesmas lambunga.

F. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah pada tiga (3) tempat Depot Air Minum (DAM)
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lambunga yakni pada Desa Keluwain,
Desa Hinga dan Desa Redontena

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pengambilan sampel air pada DAM dan dilakukan pemeriksaan sampel air di
Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur setiap 6 bulan sekali

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap enam bulan
sekali.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.
PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LAMBUNGA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SARANA AIR BERSIH
(SAB)

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
keamanan, dankemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun
1992). Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai program atau kegiatan telah
dan akan dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta
maupun masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan air
bersih. Sesuai dengan penjelasan dalan undang undang kesehatan No. 23
Tahun 1992 yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengemanan dan
penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal hal tersebut maka seharusnya air bersih yang
digunakan slain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari
hari dan juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan
baik kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia.
Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air
yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan
pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta
masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi
syarat kesehatan. Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan
masyarakat melalui penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh
penyakit yang ditularkan melalui air.
Jumlah sarana air bersih yang terdapat di 12 desa pada wilayah kerja
puskesmas lambunga sebanyakHidran umum/perpipaan, air yang
digunakan bersumber dari mata air. Sumber-sumber mata air tersebut yakni
terdiri dari, mata air wai doko, mata air wai kou/matan, mata air wai hego,
mata air wai pau/asan dan mata air wai belhe.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
mengamankan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan
manusia.
2. Tujuan Khusus :
a. Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
b. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
c. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
d. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan
kualitas air

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan program penyediaan dan
pengelolaan air bersih yaitu pengawsan kualitas air, perbaikan kualitas air,
pembinaan pemakai air. Penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas
air yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan
pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peranserta
masyarakat.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air bersih
(SAB) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

F. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah . Sarana air bersih serta Masyarakat atau
KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB)

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal pelaksanaan kegiatan ini terjadi pada setiap bulan yang mana
dilaksanakan bersamaan dengan jadwal kegiatan inspeksi sanitasi rumah.

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 1 bulan sekali

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.
PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LAMBUNGA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KLINIK SANITASI

A. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang difokuskan pada
penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit yang
berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai,
Keluhan utama, Keluhan tambahan, Riwayat penyakit terdahulu, Riwayat
penyakit keluarga, Lamanya sakit, Kondisi lingkungan dan Sarana sanitasi
yang digunakan.
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas
konseling dan pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja sama
sehingga pasien dan klien dapat mengenali dan memecahkan masalah
kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan bantuan pihak lain.

B. LATAR BELAKANG
Penyakit penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit diare,
demam berdarah, malaria dan kulit. Penyakit penyakit yang penularannya
berkaitan dengan kondisi perumahan dan lingkungan yang jelek antara lain
ISPA dan TB Paru Penyakit penyakit yang penyebabnya atau cara
penularannya melalui makanan antara lain : diare, kecacingam dan keracunan
makanan.Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan
kimia dan pestisida di rumah tangga.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif,
kuratif dan promotifyang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus
menerus.
2. Tujuan Khusus :
a. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector
dalam program pemberantasan penyakit menular dan penyehatan
lingkungan dengan memberdayakan masyarakat.
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku
masyarakat (pasien, klien,dan masyarakat) untuk mewujudkan
lingkungan dan perilaku hidup bersihdan sehat.
c. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat
untuk mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan
serta masalah kesehatan lingkungan dengan sumber daya yang ada
d. Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya
kondisi kesehatan lingkungan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Penderita atau pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan yang
datang ke puskesmas.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilakukan baik di dalam maupun di luar gedung dengan cara
wawancara dan konseling.Di dalam gedung yaitu di puskesmas

F. SASARAN
1. Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke
puskesmas.
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas.
3. Penderita penyakit / pasien / keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan lingkungan, dan penyakit yang berbasis lingkungan yang
dikunjungi rumahnya
4. Masyarakat umum / klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan
dan penyakit yang berbasis lingkungan yang daerahnya dikunjungi.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan di dalam gedung dilakukan setiap hari senin - sabtu, sedangkan di
luar gedung dilakukan sesuai jadwal posyandu.

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 1 bulan sekali

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.
PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LAMBUNGA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMICUAN STBM

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992). Untuk
mencapai tujuan tersebut berbagai program atau kegiatan telah dan akan
dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta maupun
masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang undang kesehatan No. 23 Tahun
1992 yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengemanan dan
penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal hal tersebut maka seharusnya air bersih yang
digunakan slain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari
hari dan juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan
baik kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia.
Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air
yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan
pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta
masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi
syarat kesehatn. Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan
msyarakat melalui penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit
yang ditularkan melalui air.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
a. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
b. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
c. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan
pengawasan kualitas air
d. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat
dalam mengamankan
e. kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
2. Tujuan Khusus :
Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan

A. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan program


penyediaan dan pengelolaan air bersih yaitu pengawsan kualitas air,
perbaikan kualitas air, pembinaan pemakai air. Penyehatan air diawali
dengan pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti oleh kegiatan
perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan
kualitas air dengan melibatkan peranserta masyarakat.

B. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air
bersih (SAB) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

C. SASARAN

Masyarakat atau KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB)


Daerah pariwisata
D. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Setiap bulan
Pemeriksaan sampel SAB apabila ada proyek APBD dalam satu tahun

E. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali

F. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program


dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai