DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LAMBUNGA
B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat-tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit
berbasis lingkungan. Puskesmas Lambunga merupakan unit pelayanan
kesehatan yang berada di kecamatan kelubagolit. Wilayah kerja puskesmas
lambunga terdiri dari duabelas desa yakni, desa pepageka, desa lambbunga,
desa adobala, desa mangaaleng, desa lamapaha, desa hinga, desa nisakarang,
desa redontena, desa sukutokan, desa horinara, desa muda dan desa keluwain.
Dari 12 desa tersebut memiliki 85 TTU yakni terdiri dari :
NO DESA JUMLAH TEMPAT-TEMPAT KETERANGAN
UMUM
1 Pepageka 6 3 TMS 3MS
2 Lambunga 6 2 TMS 4 MS
3 Adobala 5 2 TMS 3 MS
4 Mangaaleng 5 3 TMS 2 MS
5 Lamapaha 7 2 TMS 5 MS
6 Hinga 13 2 TMS 11 MS
7 Nisakarang 6 2 TMS 4 MS
8 Redontena 7 3 TMS 4 MS
9 Sukutokan 10 1 TMS 9 MS
10 Horinara 7 1 TMS 6 MS
11 Muda 5 2 TMS 3 MS
12 Keluwain 8 3 TMS 5 MS
TOTAL 85 26 TMS 59 MS
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui jumlah dan kondisi sarana sanitasi di tempat-tempat
umum pada wilayah kerja puskesmas.
2. Tujuan Khusus :
a. Untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU
b. Untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU
c. Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU
d. Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU
e. Untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara
dengan baik yang memenuhi syarat kesehatan TTU
F. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini yakni, seluruh tempat-tempat umum yang berada di
wilayah kerja puskesmas lambunga yang terdiri dari :
1. Tempat ibadah (masjid atau gereja)
2. Sekolah
3. Pasar
4. Pemangkas rambut
5. Salon
6. Kios
7. Perkantoran
B. LATAR BELAKANG
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang
dialirkan melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan
(AMDK), maupun depot air minum (DAMIUM). Selain itu air tanah dangkal
dari sumur sumur gali (SG) atau pompa serta air hujan yang diolah oleh
penduduk menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat
besar, sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu
dilakukan pengawasan, pembinaan dan pengawasan kualitas air dari
DAMIUM agar selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat.
Jumah depot air minum di wilayah kerja puskesmas lambunga sebanyak tiga
DAMIUM yakni, terdapat di desa keluwain, desa hinga dan desa redontena.
Dari hasil pemeriksaan kualitas air yang dilakukan di laboratorium dinas
kesehatan kabupaten flores timur dinyatakan bahwa ke tiga DAMIUM
tersebut dinyatakan memenuhi syarat kesehatan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air
minum yang berasal dari depot air minum (DAMIUM). Dengan demikian
masyarakat akan terhindar dari kemungkianan resiko terkenan penyakit
bawaan air.
2. Tujuan Khusus :
a. Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAMIUM) di
seluruh masyarakat
b. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan
kabupaten /kota sehingga dapat menjamin mutu air minum yang
dijual Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum
(DAMIUM) yang melaksanakan kaidah hygiene sanitasi serta
perlakuan hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam melayani
masyarakat
c. Teridentifikasinya masalah depot air minum (DAMIUM) yang harus
dibina oleh pemerintah daerah baik di kabupaten / kota.
F. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah pada tiga (3) tempat Depot Air Minum (DAM)
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lambunga yakni pada Desa Keluwain,
Desa Hinga dan Desa Redontena
A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
keamanan, dankemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun
1992). Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai program atau kegiatan telah
dan akan dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta
maupun masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan air
bersih. Sesuai dengan penjelasan dalan undang undang kesehatan No. 23
Tahun 1992 yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengemanan dan
penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal hal tersebut maka seharusnya air bersih yang
digunakan slain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari
hari dan juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan
baik kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia.
Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air
yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan
pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta
masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi
syarat kesehatan. Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan
masyarakat melalui penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh
penyakit yang ditularkan melalui air.
Jumlah sarana air bersih yang terdapat di 12 desa pada wilayah kerja
puskesmas lambunga sebanyakHidran umum/perpipaan, air yang
digunakan bersumber dari mata air. Sumber-sumber mata air tersebut yakni
terdiri dari, mata air wai doko, mata air wai kou/matan, mata air wai hego,
mata air wai pau/asan dan mata air wai belhe.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
mengamankan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan
manusia.
2. Tujuan Khusus :
a. Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
b. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
c. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
d. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan
kualitas air
F. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah . Sarana air bersih serta Masyarakat atau
KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB)
A. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang difokuskan pada
penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit yang
berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai,
Keluhan utama, Keluhan tambahan, Riwayat penyakit terdahulu, Riwayat
penyakit keluarga, Lamanya sakit, Kondisi lingkungan dan Sarana sanitasi
yang digunakan.
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas
konseling dan pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja sama
sehingga pasien dan klien dapat mengenali dan memecahkan masalah
kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan bantuan pihak lain.
B. LATAR BELAKANG
Penyakit penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit diare,
demam berdarah, malaria dan kulit. Penyakit penyakit yang penularannya
berkaitan dengan kondisi perumahan dan lingkungan yang jelek antara lain
ISPA dan TB Paru Penyakit penyakit yang penyebabnya atau cara
penularannya melalui makanan antara lain : diare, kecacingam dan keracunan
makanan.Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan
kimia dan pestisida di rumah tangga.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif,
kuratif dan promotifyang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus
menerus.
2. Tujuan Khusus :
a. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector
dalam program pemberantasan penyakit menular dan penyehatan
lingkungan dengan memberdayakan masyarakat.
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku
masyarakat (pasien, klien,dan masyarakat) untuk mewujudkan
lingkungan dan perilaku hidup bersihdan sehat.
c. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat
untuk mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan
serta masalah kesehatan lingkungan dengan sumber daya yang ada
d. Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya
kondisi kesehatan lingkungan.
F. SASARAN
1. Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke
puskesmas.
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas.
3. Penderita penyakit / pasien / keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan lingkungan, dan penyakit yang berbasis lingkungan yang
dikunjungi rumahnya
4. Masyarakat umum / klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan
dan penyakit yang berbasis lingkungan yang daerahnya dikunjungi.
A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992). Untuk
mencapai tujuan tersebut berbagai program atau kegiatan telah dan akan
dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta maupun
masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang undang kesehatan No. 23 Tahun
1992 yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengemanan dan
penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal hal tersebut maka seharusnya air bersih yang
digunakan slain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari
hari dan juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan
baik kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia.
Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air
yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan
pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta
masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi
syarat kesehatn. Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan
msyarakat melalui penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit
yang ditularkan melalui air.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
a. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
b. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
c. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan
pengawasan kualitas air
d. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat
dalam mengamankan
e. kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
2. Tujuan Khusus :
Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
C. SASARAN
Setiap bulan
Pemeriksaan sampel SAB apabila ada proyek APBD dalam satu tahun