Anda di halaman 1dari 11

KAPORISASI SARANA AIR BERSIH

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Kopong Daen Mikhael
Puskesmas Lambunga

Pengertian Meningkatkan Derajat Kesehatan sarana Air Bersih dengan melakukan


Desinfektan

Tujuan 1. Mencegah dampak penurunan kualitas air pada SAB


2. Membunuh kuman ( Bakteri Patogen ) penyebab penyakit yang
Penyebarannya melalui air
3. Mengurangi pencemaran baik fisik,kimia maupun bakteriologis pada SAB
Jenis sumur
Kebijakan

Refrensi 1. Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan.


2. Peraturan Menteri Kesehatan No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457 tahun 2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal
4. Peraturan Menkes No.13 Tahun 2014 Tentang Kesling di Puskesmas
5. Kemenkes RI No.416 Tahun 1990 tentang syarat- syarat Pengawasan Kualitas
Air
Langkah-langkah 1. Membuat rencana kegiatan Kaporisasi
2. Membuat jadwal kegiatan Kaporisasi
3. Petugas menyiapkan alat dan bahan.
4. Petugas melaporkan ke desa tentang tujuan kegiatan kaporisasi dan mengisi
buku tamu kantor desa
5. Petugas langsung melakukan kaporisasi ke sarana air bersih.
6. Petugas melakukan konseling ke pemilik sarana tentang kegunaan dari
bubuk kaporit.
7. Mencatat hasil pemberian Kaporit
Unit Terkait Internal: Kesling, P2M dan Promkes
KLINIK SANITASI
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Kopong Daen Mikhael
Puskesmas Lambunga

Pengertian Klinik sanitasi merupakan suatu sarana masyarkat dalam mengatasi


masalah kesehatan lingkungan untuk pemberantasan penyakit dengan
bimbingan, penyuluhan, dan bantuan tehnis dari petugas puskesmas

1. Meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas

Tujuan 2. Menggali dan menemukan masalah lingkungan yang berkaitan dengan


penyakit berbasis lingkungan

3. Memberikan saran tindak lanjut perbaikan lingkungan dan perilaku


yang tepat sesuai dengan masalah

Kebijakan

Refrensi Buku Standar Prosedur Operasional Klinik Sanitasi

Langkah-langkah 1. Menerima kartu rujukan dari petugas Poli Askes/ BP

2. Mempelajari kartu rujukantentang diagnosa

3. Menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya, serta


didiagnosa penyakitnya kedalam buku register

4. Melakukan wawancara/ konseling dengan penderita/ keluarga


penderita tentang kejadian penyakit, keadaan lingkungan, dan
perilaku yang diduga berkaitan dengan kejadian penyakit

5. Menyimpilkan permasalahan lingkungan atau prilaku yang


berkaitan dengan kejadian penyakit yang diderita

6. Memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan


7. Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan penderita atau
keluarganya tentang jadwal kunjungan lapangan

Unit Terkait Internal: Poli Umum, Laboratorium

External: Penderita, Kepala keluarga


PENGAMBILAN SAMPEL AIR

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Kopong Daen Mikhael
Puskesmas Lambunga

Pengertian Pengambilan contoh air untuk diperiksa kandungan bakteri, bahan kimia
yang ada di air untuk menentukan apakah air layak konsumsi atau tidak

1. Menguji kualitas air secara biologis maupun kimia

Tujuan 2. Mengetahui layak tidaknya air untuk dikonsumsi

Kebijakan

Refrensi Buku Program Penyehatan Air Depot Air Minum

Langkah-langkah A. Non tehnis

Surat pemberitahuan pengambilan

B. Tehnis

1. Botol tempat air steril

2. Tutup botol steril

3. Tas peralatan

4. Lampu spirtus

5. Korek api

6. Larutan pembersih anti septik

7. Spidol

8. Jam

C. Prosedur Kerja

1. Nyalakan lampu
2. Sterilkan tangan petugas

3. Sterilkan slang air dari udara sekitar, api dekatkan pada selang

4. Tempelkan mulut botol bagian dalam pada selang

5. Nyalakan lampu dan alirkan alir perlahan pada dinding botol agar
tidak terdapat gelembung udara pada botol

6. Tetap dekatkan api, tutup botol dengan tutup steril

7. Catat jam pengambilan dan nomori/tandai botol dengan nama


pemilik

8. Simpan botol pada tas

Unit Terkait Internal: Petugas Sanitarian

External: Laboratorium Kesehatan Daerah Kab.Flores Timur, Pemilik


Depot Air Minum
PEMERIKSAAN TTU DAN INSTITUSI

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Kopong Daen Mikhael
Puskesmas Lambunga

Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan pada TTU (tempat tempat umum atau
dikunjungi / dipakai oleh banyak orang) dan institusi

Tujuan 1. Untuk mengetahu jumlah TTU dan Institusi yang sehat dan tidak
sehat

2. Untuk memantau derajat kesehatan masyarakat dari tingkat yang


paling mendasar dengan mengetahui kondisi lingkungan TTU dan
institusi

3. Diharapkan dapat merubah perilaku masyarakat dari yang kurang


sehat menuju perilaku hidup sehat

Kebijakan

Refrensi Blanko pemeriksaan TTU dan institusi

Langkah-langkah 1. Petugas datang ke lokasi

2. Memberi salam

3. Perkenalan dan mengutarakan maksud dan tujuannya

4. Melakukan pemeriksaan kondisi TTU dan institusi serta sarana dan


prasarana yang ada

5. Memberikan penjelasan pada pengelola tentang syarat TTU atau


institusi yang sehat dan dampak yang ditimbulkan akibat TTU dan
institusi yang tidak sehat

6. Dilakukan dari TTU dan institusi satu ke yang lainnya dengan


observasi di lapangan dan wawancara

7. Mencatat seluruh hasil kegiatan pemeriksaan di lapangan

Unit Terkait Internal: Petugas kesling


External : Pengelola TTU dan institusi
ABATESASI
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Kopong Daen Mikhael
Puskesmas Lambunga

Pengertian Pemberian abate adalah kegiatan pemberian serbuk abate pada tempat
penampungan air yang rawan menjadi tempat berkembangbiak nyamuk
nyamuk aedes aygipty.

Tujuan Mengurangi jumlah populasi nyamuk aides aygepty dan Mengurangi


penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aides aygepty

Kebijakan

Refrensi Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengendalian penyakit dan


penyehatan lingkungan, 2005, Pencegahan dan pemberantasan demam
berdarah dengue di Indonesia

Langkah-langkah a. Petuga smenyiapkan alat dan bahan berupa bubuk abate yang sudah
dibungks di plastik, senter, blangko pembagian abate

b. Petugas melakukan pemantauan pada tempat penampungan air


yang dimaksud,

c. Apabila di temukan positif mengandung jentik, kuras tempat


penampungan air tersebut dan setelah diisi air bersih, masukkan
abate yang terlebih dulu sudah ditusuk-tusuk dengan jarum,

d. Apabila tempat penampungan air bersih, masukkan abate sesuai


takaranya itu 10 gram abate untuk 100 liter air,

e. Beritahu warga/pemilik tampungan air bahwa daya kerja abate


adalah selama 3 bulan dan tidakperlu diganti sebelum 3 bulan,

f. Catat di blangko: Nama, alamat, jumlah tandon air, jumlah tandon


yang positif jentik, jumlah tandon yang diberi abate dan nama
petugas.

Unit Terkait Internal: Petugas Sanitarian, Promkes

Eksternal : Aparat desa, kader kesehatan, kepala keluarga


PEMERIKSAAN SANITASI RUMAH

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Kopong Daen Mikhael
Puskesmas Lambunga

Pengertian Pemeriksaan rumah dan sanitasi adalah rangkaian kegiaan dalam


melakukan penilaian lingkungan terdapat rumah dan sarna sanitasi yang
dimiliki pada keluarga, guna mendapatt kesimpulan memenui syarat atau
tidak memenuhi persyaraan kesehatan.

Tujuan 1. Untuk mengetahu jumlah rumah yang sehat dan tidak sehat

2. Untuk memantau derajat kesehatan masyarakat dari tingkat yang


paling mendasar dengan mengetahui kondisi lingkungan rumah

3. Diharapkan dapat merubah perilaku masyarakat dari yang kurang sehat


menuju perilaku hidup sehat

Kebijakan

Refrensi Blanko pemeriksaan IS rumah

Langkah-langkah 1) Petugas datang ke lokasi

2) Memberi salam

3) Perkenalan dan mengutarakan maksud dan tujuannya

4) Melakukan pemeriksaan sanitasi rumah dan kondisi lingkungan rumah

5) Memberikan penjelasan pada kepala keluarga tentang syarat rumah


sehat dan dampak yang ditimbulkan akibat rumah dan kondisi
lingkungan yang tidak sehat

6) Dilakukan dari rumah satu ke yang lainnya dengan observasi di


lapangan dan wawancara

7) Mencatat seluruh hasil kegiatan pemeriksaan di lapangan

8) Merekap hasil kegiatan dan pelaporan hasil


Unit Terkait Internal: Petugas Sanitarian, Promkes

Eksternal : Aparat desa, kader kesehatan, kepala keluarga

Anda mungkin juga menyukai