Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena dianggap
sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang tinggi ( optimal ) efisensinya. Dalam analisis ekonomi
sering dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi
dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasi
nya digolongkan kepada pasar persaingan sempurna murni yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya
bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati ciri-cirinya yaitu struktur
pasar dari berbagai kegiatan di sektor pertanian.
Dalam pasar persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya
jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli
dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian masing-masing
pembeli dan penjual menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu fakta
yang tidak dapat di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil
dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama
sehingga bila penjual menurunkan harga, ia akan rugi sendiri sedangkan bila menaikan harga
maka pembeli akan lari ke penjual lainnya.
Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam
praktek adalah sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam
persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat dijadikan
landasan di dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Di
samping itu analisis ke atas pasar persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik
dalam mempelajari cara-cara perusahaan menentukan harga produksi di dalam usaha mereka
untuk mencari keuntungan yang maksimum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pasar
Pasar adalah tempat atau mekanisme bertemunya kepentingan konsumen di satu sisi,
dengan kepentingan produsen di sisi lain. Oleh karena itu, pasar ini mempunyai banyak
fungsi bagi pelaku ekonomi baik konsumen, produsen, maupun pemerintah. Misalnya pasar
berfungsi sebagai sumber informasi bagi konsumen, produsen, bahkan juga pemerintahan.
Dengan demikian, pasar mempunyai peranan yang sangat strategis bagi pelaku bisnis
(produsen) dan masyarakat secara keseluruhan. Tanpa ada akses pasar, maka tidak mungkin
suatu bisnis dapat bertahan hidup. Pasar adalah tempat para produsen bersaing merebut
konsumen dalam rangka mencapai tujuan usahanya. Di samping itu, pasar mempunyai
berbagai bentuk struktur yang mempunyai hukumnya sendiri-sendiri, sehingga berpengaruh
dan menentukan tinggi rendahnya harga yang akan terjadi.

Selanjutnya, dari sisi konsumen, pasar adalah sumber informasi mengenai pilihan
yang dapat dilakukan. Semakin banyak produsen di pasar, dan sebaliknya. Dengan demikian,
konsumen juga berkepentingan terhadap kondisi pasar dari barang dan jasa yang
dibutuhkannya. Dari sisi luas atau ruang lingkupnya,pasar dapat juga dikelompokkan menjadi
pasar domestic pasar ekspor, atau pasar luar negeri. Dengan demikian, maka
pemahamanmengenai pasar ini sangat penting dalam menganalisis fenomena ekonomi, baik
bagi pelaku maupun pembuat keputusan di bidang bisnis dan ekonomi publik. Dari uraian di
atas terlihat bahwa para pelaku ekonomi, khususnya produsen, perlu mempunyai strategi
bersaing yang andal untuk mencapai tujuan bisnisnya.

2. Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna merupakan jenis pasar di mana tidak ada pelaku ekonomi
yang mempunyai kekuasaan pasar (market power) terhadap harga suatu produk yang
homogen. Pembeli (orang yang melakukan permintaan) maupun penjual (orang yang
melakukan penawaran) tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar. Mereka
hanya bertindak sebagai pengambil harga (price taker) dan bukan sebagai pembuat harga
(price maker).
Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan
setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar.
Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu:
1. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogenitas product).
2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna (perfect
knowledge).
3. Output sebuah perusahaan relative kecil disbanding output pasar (small relatively output).
4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taken)
5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)

Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus memenuhi 4
persyaratan :
1. Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan
mencapai keadaan yang peling optimal.
2. Tidak mengalami kerugian (not suffering lost) agar dapat mengganti barang modal yang
digunakan dalm produksi. Oleh karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan
harga jual.
3. Tidak ada inserif bagi perusahaan untuk measuk-keluar, karena laba nol. Laba nol sisebut
juga laba normal yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama jika
uang dan factor produksi lain dialokasikan pada kegiatan alternative.
4. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbesar skala
produksi, karena berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata-rata jangka minimum.

Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna


1. Jumlah penjual dan pembeli banyak, satu-satunya komponen yang dikuasainya hanyalah
kuantitas barang, karena sering penjual maupun pembeli tidak bisa mempengaruhi harga.
Penjual hanya sebagai pengambil harga(price taker),misalnya ada satu penjual barang yang
dijual sedikit, maka jumlah sedikit ini tidak akan menjadikan harga naik sesuai dengan
hukum permintaan. Hal ini disebabkan karenasedikit jumlah barang tersebut masih kalah
banyak secara keseluruhan dengan barang yang ada dipasar. Jadi pengganti (substitusi)
jumlah barang yang pembeli dan/atau penjual adalah sangat banyak. Jumlah penjual dan
pembeli banyak, sehingga tiap penjual dan tiap pembeli hanya menjual dan membeli sebagian
kecil saja dari jumlah barang yang ada di pasar, perubahan barang yang dijual atau dibeli
masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga pasar.
2. Barang homogen, yang dimaksud homogen adalah barang yang sama diproduksi oleh
produsen lain. Sifat barangnya adalah substitusi sempurna dalam arti pergantian barang ke
barang lain yang sejenis tidak menjadikan masalah pembeli. Standarisasi produk telah jelas
dan diketahui secara bersama di pasar. Produk yang ada di pasar dengan yang ada di
perusahaan berbeda. Pembeli dalam menentukan pilihannya (preference) dalam keadaan
indifferen, artinya konsumen sama-sama menyukai produk dari perusahaan satu maupun
perusahaan lainnya, seperti beras, gula pasir, dan sebagainya. Jadi barang yang diproduksi
satu perusahaan merupakan barang substitusi sempurna.
3. Mobilitas sumberdaya sempurna, artinya sumberdaya (modal dan tenaga kerja) dengan
mudah dapat berpindah dari usaha produksi yang lebih menguntungkan. Adanya kebebasan
keluar masuk industry (free entry da free exit) baik bagi pembeli maupun penjual. Jika
penjual merasa lebih untung untuk pindah, tidak menjadi suatu persoalan da bahkan usaha
baru tersebut ditutup Karen atidak menguntungkan. Kebebasa usaha inila menjadi jaminan
untuk melakukan wirausaha apa saja yang dapat memperoleh keuntungan.
4. Pengetahuan pembeli dan penjual sama (Perfepck knowledge), Perfeck knowledge artinya
semua penjual da pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna atau memperoleh
informasi yang sempurna tentang keadaan pasar termasuk harga pasar yang terjadi, sehingga;
(i) tidak ada penjual yang menjual dengan harga yang lebih renda daripada harga pasar; (ii)
tidak ada pembelli yang membeli dengan harga yang lebih tinggi dan (iii) tidak ada
sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi usaha produksi yang kurang
menguntungkan daripada yang lain.

Prinsip-Prinsip Persaingan Sempurna


Prinsip dasar profit maximization dari segi out put ialah; selama tambahan revenue
dari ekspansi perusahaan (marginal cost) ,perusahaan tetap ekspansi menambah
produksi.perusahaan tidak akan menambah produksi bila marginal cost dari ekspansi lebih
besar di bandingkan dengan marginal revenue dari ekspansi. Profit adalah selisih antara
revenue dan biaya. Misalnya, untuk satu perusahaan yang memproduksi kayu dengan harga
pasar 200 per meter kubik, marginal revenue untuk setiap tambahan satu kubik adalah 200.
Pemilik perusahaan akan menaikkan produksi kayu sepanjang marginal cost untuk setiap
tambahan satu kubik kurang dari 200.bila marginal cost lebih besar dari 200, perusahaan akan
menambah produksi.
Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukan contoh angka tentang biaya
produksi, hasil penjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh ini akan ditunjukan (i)
cara menghitung biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal, (ii) cara menghitung hasil
penjualan total, penjualan rata-rata dan penjualn marginal, dan (iii) menunjukan caranya
sesuatu perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.
Sebelum hal-hal yang dinyatakan diatas ditunjukan dan diterangkan, akan dirumuskan
dua cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan.
1. Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat
diterangkan dengan dua cara berikut:
Membandingkan hasil penjuala total dengan biaya total
Menunjukan keadaan dimana hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal.

2. Maksimum Profit dalam Jangka Pendek


Dalam jangka pendek, perusahaan persaingan sempurna (sama seperti perusahaan
lainnya) mempunyai dua macam cost (biaya), yakni fiksel cost dn variable cost. Dalam
jangka pendek, perusahaan harus memutuskan apakah tetap berproduksi atau tidak. Bila tetap
berproduksi, berapa tingkat output yang tepat ( tingkat harga pasarnya sendiri ditetapkan
pasar). Bila perusahaan telah memeutuskan untuk produksi, mak produksi akan ditingkatkan
sepanjang marginal revenue (harga) melampaui marginal cost. Hal ini terlihat pada gerafik
dibawah. Misalkan, harga equilibrium pasar (atau MR) = 10 per unit. MR=MC pada titik E
pada saat Q = 600. Perusahaan tidakakan produksi kurang dari 600 unit output. Hal ini
disebabkan bila Q kurang dari 600, setiap tambahan Q akan menambah revenue sebesar 10,
sementara karena MC lebih kecil dari 10 untuk tambahan ini, maka biaya produksi lebih kecil
dari tambahan revenue. Sehingga selama Q dibawah 600, tambahan output akan menambah
profit. Peerusahaan juga tidak akan berproduksi lebih dari 600 karena diatas 600, setiap
tambahan output (Q) akan menambah cost lebih dari 10 (karena MC leih dari 10) seingga
tambahan output malah kan mengurangi profit. Maksimisasi profit terjadi pada saat Q= 600.
Dari grafik terlihat bahwa ATC pada saat Q=600 adalah 8 per unit. Jadi, total cost produksi
adalah: 8*600=4800. Total revenue adalah 10* 600=6000. Perkiraan profit maksimum adlah
6000-4800=1200. Bila harga diatas 10, maka kurva demand perusahaan akan naik sehingga
tingkat output yang dapat memaksimumkan profit akan naik, perusahaan akan menaikan
output. Bila harg turun, produksi akan turun. Jadi, harga bergerak terbalik dibanding output.
Profit atau minimum loss. Profit dan loss tergantung pada posisi harga relative trhadap ATC.
Sepanjang harga > cost, ada shortrun profit. Bila harga > cost, ada loss.

3. Pemaksimuman Jangka Panjang


Dalam jangka panjang, semua input adalah variable. Keadaan ini bisa dianggap stage
perencanaan sebelum perusahaan masuk kedalam industri. Pada stage ini perusahaan akan
memutuskan fasilitas produksi sebesar apa yang harus dibangun (misalnya jumlah optimal
dari fixed cost). Dalam jangka panjang, perusahaan juga tetap berusaha memaksimumkan
profit. Harga ditetapkan pasar dan sama dengan MR. output akan naik selama MR < MC.
Maksimum profit tercapai bila MR = MC.

4. Equilibirium Maksiminasi Profit


Dari grafik dibawah LMC adalah long-run average cost dan long-run marginal cost.
Kurva demamd (D) menunjukkna harga pasar equilibirium (Po) dimana D = MR. selama
harga lebih besar dari long-run average cost (LAC), profit perusahaan masih ada. Jadi, output
antara Xo dan X1 menghasilkan profit. Tingkat output ini sering disebut sebagai break-event
point. Profit maksimum tercapai pada titik S dimana MR =LMC,dimana output adalah Xm.
Perusahaan tidak akan berproduksi pada titik M Karen disini MR lebih besar dari MC, jadi
perusaaan bisa tetap dapat untung bila terus berproduksi. Total revenue adalah harga output
(area 0 Po S Xm). Total cost adalah AC output (area 0 Co RXm).Total profit adalah total
revenue dikurangi total cost atau area CoPoSR. Secara singkat, perusahaan akan
merencanakan untuk beroperasi pada skala dimana LMC sama dengan harga. Sudah tentu
bila harga pasar berubah, skalanya berubah pul. Jadi, kurva suplay jangka panjang
perusahaan adalah kurva marginal cost jangka panjang.

E. Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna


1. Kebaikan Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar
yang lainnya antara lain :
a. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
b. Kebebasan bertindak dan memilih
2. Keburukan Pasar Persaingan Sempurna
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki
keburukan-keburukan antara lain :
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi.
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
3. Membatasi pilihan konsumen
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata

PASAR MONOPOLISTIK

1. Pengertian Pasar Monopolistik

Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual
pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkanpasti memiliki
karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnyaadalah :
shampoo, pasta gigi, kosmetik, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni
untukmembersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda
memilikiciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
hargawalaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau
oligopoli.Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan
ciri khas darisuatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap
memilih merektersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di
Indonesia. Produksepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing
memiliki ciri khusussendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah
irit bahan bakar.Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang
rusak. Akibatnyatiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.Pada pasar
persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak
penjualan.Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak
masyarakat,sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga
mahal akansangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan
yang beradadalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga
citraperusahaannya.
1.1. Asumsi Pasar Monopolistik

Berikut akan dijelaskan beberapa asumsi tentang pasar monopolistik:

1. Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada


perusahaanlainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga
pesaing,iklan daripesaing tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu
perubahan harga olehsuatu perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan
lain untuk beraksimengubah harga-harga mereka.
2. jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya
memproduksiproduk dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah
homogensempurna dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk
membedakan produknyapaling tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari produk-produk
perusahaan saingannya. Dalam persaingan monopolistik sejalan dengan waktu
persaingan jangkapanjang akan banyak perusahaan yang akan memasuki pasar. Jika semakin
banyakperusahaan yang memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti
yangsangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka pangsa pasar dari perusahaan yamg pertamaakan
menurun.

Pasar Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :

1.Terdapat banyak produsen atau penjual. Meskipun demikian, pasar ini tidak
memilikiprodusen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu punprodusen yang
mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.

2. Adanya Diferensiasi Produk . Pasar ini menawarkan produk yang cenderung sama,
namunmemiliki perbedaan-perbedaan khusus dengan produk lainnya, misalnya dari
carapengemasan, pelayanan yang diberikan dan cara pembayaran.

3. Produsen Dapat mempengaruhi harga. Berbeda dengan Pasar Persaingan Sempurna,dimana


harga terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar monopolistik dapatmempengaruhi
harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan monopoli.
4.Produsen dapat keluar masuk pasar. Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat
produsenhanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen
semakinbanyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan
produsendapat meninggalkan pasar.

5. Promosi penjualan harus aktif . Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak
jumlahkonsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen,sehingga
dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosimemiliki peran
penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen.Kedudukan persaingan monopolistik
akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkupkonsumennya, sehingga pencapaian laba
tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisadicapai pada pasar persaingan bebas
sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih

Terdapat empat macam bentuk pasar dalam perekonomian. Kempat bentuk pasar itu
adalah:
(1) pasar persaingan bebas sempuma ;
(2) pasar monopoli ;
(3) pasar oligopoli ; dan
(4) pasar persaingan monopolistik

2. Karakteristik Pasar Monopolistik

Pasar Monopolistik memiliki kebaikan sebagai berikut :

1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk


dapatmemilih produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukaninovasi dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan
produkyang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk
yangdipilihnya
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar
kebutuhansehari-hari tersedia dalam pasar monopolistic.
Selain memiliki kebaikan, Pasar Monopolistik juga memiliki kelemahan sebagai berikut :

1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi
harga,kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal
danpengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karenapemain
pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkanbiaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar
olehkonsumen

3. Persaingan Monopolistik

Persaingan monopolistik merupakan suatu jenis pasar yang digolongkan berdasarkan:


sejumlah besar perusahaan,
produk-produk yang dibedakan dan tidak dilihat sebagai penganti sempurna oleh
konsumen
beberapa kemampuan penjual untuk menetapkan harga yang mereka inginkan,
jalan masuk bebas masuk dan keluar dari pasar tersebut.
kepercayaan yang berat terhadap tindakan-tindakan non harga untuk membedakan produkseseorang

Bentuk pasar persaingan monopolistik adalah keadaan biasa yang ekstrim.Sebagian besar
operasi-operasi eceran berada dalam bentuk pasar ini.Bisnis-bisnis kecil dari seluruh sektor
jatuh dalam pasar kategori ini.Memulai suatu bisnis secara relatif adalah mudah, tetapi untuk
tetapbertahan dalam bisnis tersebut adalah tidak mudah; hal itu memerlukankemampuan
untuk menyakinkan konsumen bahwa produk tersebut adalahberbeda dan lebih baik daripada
yang dimiliki oleh para pesaing.

3.1. Jumlah Perusahaan-perusahaan Persaingan Monopolistik

Sejumlah besar perusahaan dalam persaingan monopolistik menyatakan bahwa


perusahaan-perusahaan tersebut adalah kecil dalam perbandingannya terhadap keseluruhan
pasar.Meskipun mereka mempunyai beberapa kekuatan atas harga (sebagai perluasan
bahwaproduk-produk mereka dibedakan), mereka tidak memiliki kekuatan yang cukup
untukmembalas jika perusahaan lain merubah harganya. Ini merupakan perbedaan yang
utamaantara bentuk pasar ini dan oligopoli.

3.2. Produk yangDibedakan pada Persaingan Monopolistik

Produk yang dibedakan dijual yang dijual oleh suatu perusahaan dalam
persainganmonopolistik memiliki beberapa fitur yang membuat seorang konsumen lebih
menyukainyadibandingkan produk-produk serupa dari perusahaan-perusahaan lain yang
tersedia. Kekuatandari perusahaan manapun terhadap harga berasal dari hal yang sangat nyata
ini bahwa produk-produk tersebut bukan merupakan penganti sempurna. Tindakan-tindakan non harga
adalahperlu untuk membuat produk tersebut dibedakan.

4. Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis

Ciri-ciri persaingan monopolistis seperti yang diterangkan dalam bagian yang lalu
menimbulkan pengaruh yang cukup penting ke atas corak permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan dalam persaingan monopolistis. Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan
dalam persaingan monopolistis adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi
elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis sempurna yaitu kurva permintaan yang sejajar
sumbu datar yang merupakan kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan dalam
persaingan sempurna. Maka pada hakikatnva ku permintaan ke atas barang produksi
perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi
sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Kurva permintaan yang bersifat
seperti ini berarti: apabila perusahaan menaikkan harga maka jumlah barang yang dijualnya
menjadi sangat berkurang, dan sebaliknya apabila perusahaan menurunkan harga maka
jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistis tidak bersifat elastis
sempurna, kurva hasil penjualan marginal (MR) tidak beri dengan kurva permintaan. Dalam
persaingan monopolistis kurva MR ad sama seperti yang terdapat dalam monopolistis, yaitu
kurva tersebut terletak bawah kurva permintaan.
4.1. Keseimbangan Jangka Pendek

Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, sebagai akibatnya
kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan keseimbangan yang dicapai suatu
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis adalah sama dengan di dalam monopoli.
Bedanya, di dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar,
sedangkan dalam persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah
sebagian dan keseluruhan permintaan pasar.

4.2. Keseimbangan Jangka Panjang


Keuntungan lebih dari normal akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk
ke dalam industri tersebut. Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat hambatan kepada
perusahaan-perusahaan baru. Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan
pertambahan dalam jumlah perusahaan di pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan
menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti
kemasukan perusahaan baru akan menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga kurva
hasil penjualan marginal MR) ke sebelah kiri, Kemasukan perusahaan baru, dan perpindahan
kurva DD dan MR ke kiri, akan terus berlangsung sehingga perusahaan hanya mendapat
keuntungan normal saja. Dengan demikian, seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya
mendapat keuntungan normal di dalam jangka panjang.
.

5. PENILAIAN KE ATAS PERSAINGAN MONOPOLISTIS

Di dalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian ke atas efek dari
pasar bersifat persaingan monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan
untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan.
Salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistis adalah melakukan
promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam
bagian berikut
Efek Persaingan Monopolistik

Analisis keseimbangan produsen dalam pasar persaingan monopolistik jangka


panjang,terdapat beberapa hal yang perlu disikapi yaitu:

1. Terjadi ketidak efesienan produksi karena produsen tidak berproduksi pada Biaya
rata-rataMinimum. Hal ini akibat dari kurva permintaan yang menurun harus
bersinggungan denganAC, sehingga tidak mungkin terjadi AC minimum melainkan
pada saat AC menurun. Inimenandakan bahwa perusahaan dalam jangka panjang
masih belum memanfaatkan adanya economies of scale secara penuh, sehingga terjadi
pemborosan sumber ekonomimasyarakat.
2. Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos
marginaluntuk menghasilkan produk tersebut (P>MC). Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat masihmengalami kerugian akibat adanya kekuasaan monopoli
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu,yoopi.Ekonomi Manejerial.Bogor:Ghalia Indonesia.2004


Djojodipuro,Marsudi. 1994. Pengantar Ekonomi untuk Perencanaan. Jakarta: UI-Press
Masyuri.Ekonomi Mikro.Yogyakarta:UIN-Malang Press.2007
Rahardja,Manurung.Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi
revisi. Jakarta : FEUI
Sukirno,sadono.Pengantar Teori Mikro Ekonomi:Jakarta.2002
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2134029-ciri-ciri-pasar-persaingan-
sempurna/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_persaingan_sempurna
Sukirno, sadono, pengantar teori mikroekonomi-Ed.3.Cet.17-jakarta: PT
Raja Grafindo Persada,2002.
Setyawan,nuki,pasar monopoli-jakarta: pasar
monopoli.blogspot.com,2013.

Anda mungkin juga menyukai