DASAR TEORI
Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau di buang dari suatu
sumber hasil aktivitas manusia maupun prosesproses alam yang tidak mempunyai
nilai ekonomi. Dalam Undang-Undang No.18 tentang Pengelolaan Sampah
menyatakan definisi sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau
dari proses alam yang berbentuk padat.
1
penanganan khusus, meliputi, sampah yang mengandung B3 (bahan berbahaya
dan beracun seperti batere bekas, bekas toner, dan sebagainya), sampah yang
mengandung limbah B3 (sampah medis), sampah akibat bencana, puing
bongkaran, sampah yang secara teknologi belum dapat diolah, sampah yang
timbul secara periode (sampah hasil kerja bakti).
Sampah menjadi masalah penting untuk penting untuk kota yang padat
penduduknya hal tersebut disebabkan oleh beberapafaktor yaitu:
a. Volume sampah yang sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tampung
tempat pembuangan sampah akhir (TPA)
b. Lahan TPA semakin sempit karena tergeser penggunaanlain
c.Teknologi pengelolaan sampah tidak optimal sehinggasampah lambat
membusuknya, hal ini menyebabkanpercepatan peningkatan volume sampah
lebih besar dari pembusukannya oleh karena itu selalu diperlukan perluasan
area TPA baru
d. Sampah yang sudah layak menjadi kompos tidakdikeluarkan dari TPA karena
beberapa pertimbangan
e. Managemen pengelolaan sampah tidak efektif sehinggaseringkali menjadi
penyebab distorsi dengan masyarakatsetempat
f. Pengelolaan sampah disarakan tidak memberikan dampakpositif terhadap
lingkungan
2
g. Kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah dalammemanfatkan produk
sampingan sehingga tertumpuknya produk tersebut di lahan TPA.
4
Mengatasi bau akibat pembusukan sampah yang juga dapat menarik
datangnya lalat.
Mengendalikan kadar air sampah, yang dapat bertambah bila terkena air
hujan dan,
Apabila kotak sampah dirancang terpisah antara sampah organik
anorganik, pencampuran sampah tidak sejenis dapat dihindari.
2. Pengumpulan
Pengumpulan sampah merupakan proses penanganan sampah dengan cara
pengumpulan sampah dari wadah sampah untuk diangkut ke Tempat
Pembuangan Sementara (TPS), atau ke tempat pengolahan sampah skala kawasan,
atau langsung ke TPA atau pengolahan akhir sampah. Pengumpulan sampah dapat
dilakukan dengan pola langsung (door to door), pengumpulan dan pengangkutan
dilakukan bersamaan) atau dengan pola tidak langsung (komunal), yaitu sampah
dikumpulkan dulu dengan sarana pengumpul, misal gerobak sampah sebelum
diangkut ke TPS.
Sampah yang dikumpulkan, biasa ditempatkan pada suatu prasaranayang
dikenaldengan nama TPS. Tempat Penampungan Sementara inidapat berupa :
Transfer Station/Transfer Depo
Kontainer besar, dengan volume 6 s.d 10 m3, biasanya kontainer ini
diletakkan di pinggir jalan dan tidak mengganggu lalu lintas.
Bak bak komunal yang dibangun permanen
3. Pengangkutan
Tujuan dari pengangkutan sampah adalah membawa sampah dari lokasi
pemindahan (TPS) atau langsung dari sumber sampah menuju TPS pusat.
Alatangkutsampah yang biasakitatemui ;
Dump truck
Armroll truck
5
Motor sampah
6
Grey water adalah air buangan yang berasaldarisisarumahtangga yang
biasanyadariwastafel, kamarmandi, sink dapurdansebagainya. Grey
waterbiasanyatelahbercampurdenganbahankimiasepertisabuncuciataupunsabunma
ndi.
b. Black Water
Black water adalah air buangan yang berasaldarikloset, urinal dan air buangan lain
yang mengandungkotoranmanusia dan lain sebagainya . Kelompok air limbah ini
harus diolah terlebih dahulu karena mengandung bakteri patogen. Blackwater
dikenal juga dengan istilah sewage.
3. Limbah cair industry (industrial wastewater)
merupakan limbah cair hasil buangan industri. Contoh ; air sisa cucian daging,
buah atau sayur dari industry pengolahan makanan, air sisa pewarnaan pada
industry tekstil dll.
4. Rembesan dan Luapan ( infiltration and inflow ) Dimana rembesan
merupakan limbah cair yang berasal dari berbagai sumber saluran pembuangan
yang rusak, pecah atau bocor sehingga merembes ke
dalam tanah. Sedangkan Luapan yaitu limbah cair yang meluap dari saluran
pembuangan yang terbuka karena debitnya melebihi daya tampungnya. Contoh :
air buangan dari talang atap, AC, tempat parker, halaman, bangunan
industry/perdagangan, pertanian dan perkebunan dll.
5. Air hujan
Dimana air hujan dikategorikan sebagai limbah apabila hujan terjadi pada daerah
yang tercemar udaranya oleh gas-gas sulfur maupun nitrogen sehingga ketika
hujuan turun, terjadilah hujan asam sebagai akibat terjadinya reaksi antara gas-gas
belerang dan nitrogen di udara dengan air hujan.Hujan asam pHnya rendah, berasa
masam, bersifat korosif dan kadang-kadang terasa gatal di kulit.
7
1.2.1 Sistem penanganan Limbah Cair Domestik :
1. Sistem penanganan terpusat (off- site)
Pengolahan limbah cair terpusat adalah suatu sistem yang menggunakan sarana
tertentu (sistem perpipaan) untuk membawa air limbah keluar dari daerah persil
dan mengolahnya di lokasi tertentu (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
2. Sistem penanganan setempat (on- site)
Pengolahan limbah cair setempat adalah air limbah domestik langsung diolah di
sumbernya, atau suatu sistem pengolahan limbah cair yang berada di dalam persil
(batas tanah yang dimiliki) atau pada titik di
mana limbah tersebut timbul.
8
1.3 Septiktank Komunal
Prinsip penggunaan septiktank komunal sama seperti tangki septik biasa
yang digunakan untuk satu rumah. Septiktank komunal didesain untuk
menampung air limbah domestik dari beberapa rumah. Dimensi tangki
disesuaikan dengan volum yang dihasilkan dari rumah-rumah yang akan
menggunakan tangki septik ini.
9
merupakan salah satu alasan mengapa penelitian mengenai sistem baffled reactor
masih sedikit dibandingkan penelitian sistem lain.
2. Septiktank Bersusun Dengan Filter
Merupakan modifikasi tangki septik yang menambahkan filter dalam tangkinya.
Air limbah yang telah diolah secara anaerobik akan masuk kedalam tahap filtrasi /
penyaringan.
10
Dalam perhitungan septi tank komunal ini dalam sistem terpusat (off-site). Kita
menggunakan rumus :
1) mencari Q.rata-rata, Rumus mencari Q.rata-rata ialah :
1000
Dimana :
P = Jumlah penduduk tiap blok,
q = Laju Timbulan air limbah (liter/org/hari)
11
2) mencari V.endapan dengan menggunakan Rumus :
Q rata-rata x Td
Dimana :
Td = Waktu detensi minimum.
12
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
13
2.2 Menghitung Volume Timbulan Sampah, Dimensi TPS, Volume
Septitank dan Dimensi Septitank tahun 2013 dan 2018
a. Jumlah volume timbulan sampah tiap-tiap blok pada tahun 2013,kita
mengunakan rumus:
V = jumlah orang/blok x 2,5 liter/orang/hari
15
Dimana :
N = frekuensi pengurasan (2-3 thn)
P = Jumlah pemakai
Rlumpur = kecepatan akumulasi lumpur matang (0,03-0,04)m3/orang/tahun
Lalu kita masukkan kerumus untuk mencari V.total, Rumusnya sebagai berikut :
V. Endapan + V. Stabilisasi + V.Lumpur + 10% V
Setelah mengetahui harga dari V.total, maka langkah selanjutnya ialah mencari
dimensi dari septitank, Rumus dari dimensi ialah:
=
Dengan perbandingan P : L adalah sebesar 2 : 1.
Mencari volume dan dimensi dari septitank ini dilakukan pencarian untuk tahun
2013 dan 5 tahun berikutnya yaitu tahun 2018, karena kemungkinan akan adanya
pertambahan jumlah orang/penduduk pada lokasi tersebut, sehingga pada tahun
2018 pencarian Volume dan dimensi tangki septik disesuaikan dengan
pertumbuhan jumlah pemakainya.
16
BAB III
HASIL PENELITIAN.
Data Soal:
1. Jumlah data penduduk pada lokasi
JUMLAH PENDUDUK
No Blok
Tahun 2012 Tahun 2013
1 A 110 112
2 B 168 170
3 C 139 140
417 422
Laju penduduk pada tahun 2012 di proyeksi 417 orang.
2. Besarnya timbulan sampah per orang per hari berdasarkan hasil tinjauan pustaka
dan dilampirkan pada dasar teori
3. Perwadahan sampah
Ukuran tong sampah tiap rumah : kapasitas = 40 liter
Ukuran TPS yang disediakan tiap blok = panjang : lebar = 2 : 1 dengan tinggi 120
cm
4. Pola pengangkutan sampah
Dipakai gerobak sampah dengan kapasitas 1m diangkut tiap 2 kali dalam 1 hari
Dipakai Dump Truck untuk mengangkut ke TPA, kapasitas Dump Truck = 6m
17
2. Laju pertumbuhan penduduk
1
r= ln ( )
1 422
= 1 ln (417)
= 0,0119
Tahun 2015
= po
= 422 org 0,0119 x 2
=432 orang
Tahun 2016
= po
= 422 org 0,0119 x 3
=437 orang
18
Tahun 2017
= po
Tahun 2018
= po
= 447 orang
19
3.1.2 Grafik
180
160
140
120 2014
2015
100
2016
80
2017
60
2018
40
20
0
BLOK A BLOK B BLOK C
20
Jadi jumlah volume timbulan sampah seluruh nya dari Blok A, B dan C pada
tahun 2013 adalah : 0,28 m/org/hari + 0,425 m/org/hari + 0,35 m/org/hari
=1,055 m/org/hari
Tahun 2015
Blok A = 116 org x 2,5 liter/org/hari
= 290 liter/org/hari
= 0,29 m/org/hari
21
Blok B = 174 org x 2,5 liter/org/hari
= 435 liter/org/hari
= 0,435 m/org/hari
Tahun 2016
Blok A = 118 org x 2,5 liter/org/hari
= 295 liter/org/hari
= 0,295 m/org/hari
22
Tahun 2017
Blok A = 120 org x 2,5 liter/org/hari
= 300 liter/org/hari
= 0,3 m/org/hari
Tahun 2018
Blok A = 122 org x 2,5 liter/org/hari
= 305 liter/org/hari
= 0,305 m/org/hari
23
Jadi jumlah volume timbulan sampah seluruh nya dari blok A, B, dan C pada
tahun 2013 adalah : 0,305 m/org/hari + 0,45 m/org/hari + 0,3625 m/org/hari
= 1,1175 m/org/hari
3.2.2 Grafik
0.45
0.4
0.35
0.3 2014
2015
0.25
2016
0.2
2017
0.15
2018
0.1
0.05
0
BLOK A BLOK B BLOK C
24
B) Jumlah tong sampah yang dipakai pada tiap blok !
Blok A = 16 rumah x 1 tong sampah = 16 tong sampah / blok
Blok B = 34 rumah x 1 tong sampah = 34 tong sampah / blok
Blok C = 20 rumah x 1 tong sampah = 20 tong sampah / blok
Jadi jumlah tong sampah seluruhnya dari blok A, B dan C pada tahun 2013
adalah:
16 + 34 + 20 = 70 tong sampah
Jadi jumlah volume timbulan sampah seluruhnya dari blok A, B dan C pada tahun
2013 adalah: 0,28 m/org/hari + 0,425 m/org/hari + 0,35 m/org/hari = 1,055
m/org/hari
B) Ukuran atau dimensi TPS untuk menampung volume timbulan sampah pada
tahun 2013 dan 2018
25
Tahun 2013
Blok A :Dik : V = 0,28 m3/org/hari x 7 = 1,96 m3
=
1,96
= = 1,633 m
1,2
P : L = 2 :1
P = 1,633 m 1
2 = 1,633 m
2 2 = 1,633 m
2
= 0,816 m
= 0,816
= ,
P = 2
P = 2 0,903
= ,
L =
L = ,
t = 1,2 m
L =
L = ,
t = 1,2 m
26
Blok C :Dik : V = 0,35 m3/org/hari x 7 = 2,45 m3
L=
2,45
= 1,2
= 2,041 m
P : L = 2 :1
P = 2, 041 1
2 = 2,041 m
2 2 = 2,041 m
2
= 1,02 m
= 1,02
= ,
P = 2
P = 2 1,01
=
L =
L=
t = 1,2 m
Tahun 2018
Blok A :Dik : V = 0,305 m3/org/hari x 7 = 2,135 m3
=
2,135
= = 1,779 m
1,2
P : L = 2 :1
P = 1,779 m 1
2 = 1,779 m
2 2 = 1,779 m
2
= 0,8895 m
= 0,8895
= ,
P = 2
P = 2 0,943
= ,
L =
L = ,
t = 1,2 m
27
Blok B :Dik : V = 0,45 m3/org/hari x 7 = 3,15 m3
=
3,15
= 1,2
= 2,625 m
P : L = 2 :1
P = 2, 625 m1
2 = 2,625m
2 2 = 2,625m
2
= 1,3125 m
= 1,3125
= ,
P = 2
P = 2 1,1456
= ,
L =
L = ,
t = 1,2 m
L =
L = ,
t = 1,2 m
28
C) Volume timbulan sampah TPS seluruh blok pada tahun 2013 dan 2018
Tahun 2013
Blok A = 16 rumah x 7 orang = 112 orang
Blok B = 34 rumah x 5 orang = 170 orang
Blok C = 20 rumah x 7 orang = 140 orang
422 org
Jadi jumlah volume timbulan sampah seluruhnya dari blok A, B dan C pada tahun
2013 adalah : = 422 org x 2,5 liter/org/hari
= 1,055 m3/liter/org/hari
Dimensi dari TPS untuk menampung volume timbulan sampah seluruh blok Pada
tahun 2013:
Dik : V = 1,055 m3/org/hari x 7 = 7,39 m3
L=
7,39
= 1,2
= 6,16m
P : L = 2 :1
P = 6,16 1
2 = 6,16 m
2 2 = 6,16 m
2 =3,1 m
= 3,1
= ,
P = 2
P = 2 1,76m
= ,
L =
L = ,
= ,
29
Tahun 2018
= po
= 447 orang
Jadi jumlah volume timbulan sampah seluruhnya dari blok A, B dan C pada tahun
2018 adalah : = 447 org x 2,5 liter/org/hari
= 1,1175m3/liter/org/hari
Dimensi dari TPS untuk menampung volume timbulan sampah seluruh blok Pada
tahun 2018:
Dik : V = 1,1175 m3/org/hari x 7 = 7,8 m3
L=
7,8
= = 6,5m
1,2
P : L = 2 :1
P = 6,5 1
2 = 6,5 m
2 2 = 6,5 m
2
=3,25 m
= 3,25
= ,
P = 2
P = 2 1,802m
= ,
L =
L = ,
= ,
30
3.3.2 Tabel volume dan dimensi TPS
DIMENSI TPS
NO BLOK 2013 2018
V P L T V P L T
1 A 0,903 1,8 0,9 1,2 0,943 1,94 0,9 1,2
2 B 1,113 2,23 1,11 1,2 1,1456 2,23 1,15 1,2
3 C 1,01 2 1 1,2 1,0286 1,15 1,03 1,2
TPS PUSAT 1,76 3,52 1,76 1,2 1,802 3,6 1,802 1,2
31
C) Jumlah truk yang dibutuhkan untuk mengangkut sampah seluruh nya ke TPA
Tahun 2013 :
Dik : sampah di endapkan 5 hari
1 truk berkapasitas 6m3
Timbulan sampah tiap blok = Blok A = 0,28 m/org/hari
Blok B = 0,425 m/org/hari
Blok C = 0,35 m/org/hari
1,055 m/org/hari
Penyelesaian :
1,055 x 5 = 5,27 m/org/hari
jadi hanya 1 truk yang dibutuhkan / 5 hari.
32
Q rata-rata
= 1000
168 280
= = 47 m3
1000
V. Pengendap
= Q rata-rata x Td
= 47 m3x 2 hari
= 94 m3/hari
V. Stabilisasi
= Rs x p
= 0,0425 m3 x 168 org
= 7,14 m3
V. Lumpur
= Rlumpur x N x P
= 0,04 x 3 x 168
= 20,16 m3
V. Total
= V. Endapan + V. Stabilisasi + V.Lumpur + 10% V + Zona buih
= 94 m3 /hari + 7,14 m3 + 20,16 m3+ 10 % V + 15 m3
10%
= 121,3 + 100% 121,3 + 15 m3
33
Dimensi :
= =2 1
= 50 2
= 10
= 5
=
148,43 m3= 10 5
148,43 m3= 50
t = 2,97 m3
Seftitank 2
Volume :
Dik : P = 24 rumah x 5 org = 120 org
Rs = 0,0425 m3
N = 3 thn
Q = 280 liter/orang/hari
Td = 2 hari
Zona buih = 50 m3x 0,3 m = 15 m3
Q rata-rata
= 1000
120 280
= = 34 m3
1000
V. Pengendap
= Q rata-rata x Td
= 34 m3x 2 hari
= 68 m3/hari
34
V. Stabilisasi
= Rs x p
= 0,0425 m3 x 120 org
= 5,1 m3
V. Lumpur
= Rlumpur x N x P
= 0,04 x 3 x 120 org
= 14,4 m3
V. Total
= V. Endapan + V. Stabilisasi + V.Lumpur + 10% V + Zona buih
= 68 m3 /hari + 5,1m3 + 14,4 m3+ 10 % V + 15 m3
10%
= 87,5 + 100% 87,5 + 15 m3
= 87,5 + 8,75 + 15 m3
= 111,25 m3
Dimensi :
= =21
= 50 2
= 10
= 5
=
111,25 m3= 10 5
111,25 m3= 50
t = 2,23 m3
35
Seftitank 3
Volume :
Dik : P = 12 rumah x 7 org = 84 org
10 rumah x 5 org = 50 org
134 org
Rs = 0,0425 m3
N = 3 thn
Q = 280liter/org/hari
Td = 2 hari
Zona Buih = 50 m3x 0,3 m = 15 m3
Q rata-rata
= 1000
134 280
= = 37,5 m3
1000
V. Pengendap
= Q rata-rata x Td
= 37,5 m3x 2 hari
= 75 m3/hari
V. Stabilisasi
= Rs x p
= 0,0425 m3 x 134 org
= 5,7 m3
V. Lumpur
= Rlumpur x N x P
= 0,04 x 3 x 134 org
= 16,1 m3
36
V. Total
= V. Endapan + V. Stabilisasi + V.Lumpur + 10% V + Zona buih
= 75 m3 /hari + 5,7 m3 + 16,1 m3+ 10 % V + 15 m3
10%
= 96,8 + 100% 96,8 + 15 m3
= 96,8 + 9,68 + 15 m3
= 121,5 m3
Dimensi :
= = 2 1
= 50 2
= 10
= 5 2
=
121,5 m3= 10 5
121,5 m3 = 50
t= 2,43m3
37
Q rata-rata
= 1000
180 280
= = 50,4 m3
1000
V. Pengendap
= Q rata-rata x Td
= 50,4 m3x 2 hari
= 100,8 m3/hari
V. Stabilisasi
= Rs x p
= 0,0425 m3 x 180 org
= 7,65 m3
V. Lumpur
= Rlumpur x N x P
= 0,04 x 3 x 180 org
= 21,6 m3
V. Total
= V. Endapan + V. Stabilisasi + V.Lumpur + 10% V + Zona buih
= 100,8 m3/hari + 7,65 m3 + 21,6 m3+ 10 % V + 15 m3
10%
= 130 + 100% 130 + 15 m3
= 130 + 13 + 15 m3
= 158 m3
38
Dimensi
= =21
= 50 2
= 10
= 5
=
158 m3= 10 5
158 m3= 50
t= 3,16m3
Seftitank 2
Volume :Dik : P = 128 org
Rs = 0,0425 m3
N = 3 thn
Q = 280 liter/org/hari
Td = 2 hari
Zona Buih = 50 m3x 0,3 m = 15 m3
Q rata-rata
= 1000
128 280
= = 35,9 m3
1000
V. Pengendap
= Q rata-rata x Td
= 35,9 m3x 2 hari
= 72 m3/hari
39
V. Stabilisasi
= Rs x p
= 0,0425 m3 x 128 org
= 5,44 m3
V. Lumpur
= Rlumpur x N x P
= 0,04 x 3 x 128 org
= 15,4 m3
V. Total
= V. Endapan + V. Stabilisasi + V.Lumpur + 10% V + Zona buih
= 72 m3/hari + 5,44 m3 + 15,4 m3+ 10 % V + 15 m3
10%
= 93 + 100% 93 + 15 m3
= 93 + 9,3 + 15m3
= 117,3 m3
Dimensi :
= =21
= 50 2
= 10
= 5
=
117,3 m3= 10 5
117,3 m3= 50
t= 2,3m3
40
Seftitank 3
Volume : Dik : P = 139 org
Rs = 0,0425 m3
N = 3 thn
Q = 280 liter/org/hari
Td = 2 hari
Zona Buih = 50 m3x 0,3 m = 15 m3
Q rata-rata
= 1000
139 280
= = 39 m3
1000
V. Pengendap
= Q rata-rata x Td
= 39 m3x 2 hari
= 78 m3/hari
V. Stabilisasi
= Rs x p
= 0,0425 m3 x 139 org
= 6 m3
V. Lumpur
= Rlumpur x N x P
= 0,04 x 3 x 139 org
= 16,7 m3
41
V. Total
= V. Endapan + V. Stabilisasi + V.Lumpur + 10% V + Zona buih
= 78 m3/hari + 6 m3 + 16,7 m3+ 10 % V + 15 m3
10%
= 101 + 100% 101 + 15 m3
= 101 + 10,1 + 15 m3
= 126,1 m3
Dimensi :
= =21
= 50 2
= 10
= 5
=
126,1 m3= 10 5
126,1 m3= 50
t= 2,5m3
42
BAB IV
KESIMPULAN
43
4.4.2 Dimensi TPS
Ukuran atau dimensi dari TPS untuk menampung volume timbulan sampah tiap
blok adalah dengan tinggi TPS tiap blok 1,2 meter, dan lebar TPS untuk blok A
adalah 0,903 m, blok B adalah 1,113 m, blok C adalah 1,01 m, serta panjang TPS
untuk blok A ialah 1,806 m, panjang TPS blok B ialah 2,226 m, dan panjang TPS
untuk blok C adalah 2,02 m.
44
Dengan P x L adalah 50 2, perbandingan P : L adalah sebesar 3 : 1, maka P =10
m dan L = 5 m. Setelah didapat besar P dan L, maka tinggi dari tangki septik 1 ini
adalah 2,4 m3.
b. Septitank 2
Septitank 2 ini jumlah pemakainya adalah 120 orang. Untuk menemukan Volume
total dari Septitank 2 ini sama seperti septitank 1, yaitu menentukan terlebih
dahulu harga dari Q.rata-rata, V.pengendap, V.stabilisasi, dan V.lumpur, barulah
kita dapat mengetahui harga dari V.total tangki septik 2 ini. Volume total dari
tangki septik 2 ini adalah sebesar 96,25 m3.
Dimensi dari septitank 2 ini juga didapat dengan perbandingan P :L adalah 3 : 1,
dengan P x L adalah 50 2, maka P =10 m dan L = 5 m. maka tinggi dari tangki
septik 2 ini adalah 1,6 m3.
c. Septitank 3
Septitank 3 jumlah pemakainya adalah 134 orang. Setelah melakukan perhitungan
pada harga Q.rata-rata, V.pengendap, V.stabilisasi, dan V.lumpur. Maka volume
total dari septitank 3 ini adalah sebesar 106,5m3.
Dimensi dari septitank 3 ini juga didapat dengan perbandingan P:L adalah 3 : 1,
dengan P x L adalah 50 2, maka P =10 m dan L= 5 m. Setelah didapat besar P
dan L, maka tinggi dari tangki septik 3 ini adalah 1,8 m3.
45
b. Septitank 2
Pada tahun 2018 jumlah pemakai septitank 2 ini bertambah menjadi 128 orang.
Maka untuk mencari Volume total nya disesuaikan dengan jumlah penduduk
tahun 2018, jadi besar volume total tangki septik 2 tahun 2018 adalah sebesar
102,3 m3. Karena pertambahan jumlah pemakai menjadi 128 orang tahun 2018,
Dengan P x L adalah 50 2 , perbandingan P : L adalah sebesar 3 : 1, maka P =10
m dan L = 5 m. Maka tinggi dari tangki septik 2 ini adalah 1,8 m3tahun 2018.
c. Septitank 3
Pada tahun 2018 jumlah pemakai septitank 3 ini bertambah menjadi 139 orang.
Maka untuk mencari Volume total nya disesuaikan dengan jumlah penduduk
tahun 2018, jadi besar volume total tangki septik 3 tahun 2018 adalah sebesar
111,1 m3.Karena pertambahan jumlah pemakai menjadi 139 orang tahun 2018,
Dengan P x L adalah 50 2, perbandingan P : L adalah sebesar 3 : 1, maka P =10
m dan L = 5 m, maka tinggi dari tangki septik 3 ini adalah 2 m3 tahun 2018.
46