Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL

1. Judul Artikel: Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Orang Tua

Tentang Penatalaksanaan Demam Anak Menggunakan Terapi Komplementer Daun

Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis) Di Uptd Puskesmas Kayon Palangka Raya

2. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Tingkat Pengetahuan, Daun Kembang Sepatu

3. Penulis: Mariaty A. Sangkai, Dian Mitra D. Silalahi, Lisna Watie

4. Telaah Step 1 (Fokus penelitian)

Problems World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah

kasus demam thypoid diseluruh dunia mencapai 16 33 juta

dengan 500.000 600.000 kematian setiap tahunnya. Angka

kejadian demam thypoid diketahui lebih tinggi dan endemis di

negara berkembang seperti kawasan Asia tenggara, Asia timur,

afrika, dan amerika selatan (WHO,

2003). Berdasarkan Laporan Survei Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2012 didapat angka kematian anak

(AKA) di bawah lima tahun 40 kematian per 1000 kelahiran

hidup. Prevelensi 16.380 anak yang disurvei, 5% dilaporkan

menunjukkan gejala ISPA, 31% mengalami demam, dan 14%

diare (SDKI, 2012). Pengobatan komplementer atau alternatif

menjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan di

Amerika Serikat dan negara lainnya (Snyder & Lindquis,

2002). Estimasi di Amerika Serikat 627 juta orang adalah

pengguna terapi alternatif dan 386 juta orang yang

mengunjungi praktik konvensional (Smith et al., 2004). Data

lain menyebutkan terjadi peningkatan jumlah pengguna terapi

Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2017


komplementer di Amerika dari 33% pada tahun 1991 menjadi

42% di tahun 1997 (Eisenberg, 1998 dalam Snyder &

Lindquis, 2002). Berdasarkan survei dilakukan oleh peneliti

pada tanggal 14 Maret 2016 di UPTD Puskesmas Kayon dari

15 orang tua 10 yang yang diwawancarai kurang memahami

manfaat dari daun kembang sepatu untuk menurunkan demam

pada anak. Sejauh ini bahwa fenomena demam pada anak di

UPTD Puskesmas Kayon menempati urutan ke-4 termasuk

penyakit terbanyak di tahun 2015 peneliti memperoleh data

593 anak yang menderita demam, dan data anak yang

mengalami demam pada bulan Januari sampai Maret 2016

tercatat 206.

Kurangnya tingkat pengetahuan orang tua hal ini di pengaruhi

oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan orang

tua salah satunya kurang terpaparnya sumber informasi

kesehatan (Notoatmodjo, 2005), tentang terapi komplementer

menggunakan cairan kembang sepatu yang dapat menurunkan

demam anak. Hal ini disebabkan orang tua apabila anak

mengalami demam langsung memberikan obat-obatan kimia

yang diresepkan dokter seperti golongan parasetamol,

ibufropen. Sehingga orang tua tidak tahu cara mengatasi

demam bisa menggunakan terapi komplementer tanpa

langsung memberikan obat. Apabila anak mengkonsumsi

obat-obatan kimia secara secara terus-menerus dapat

menimbulkan dampak komplikasi seperti kejang (kaku),

resiko meningitis, kelumpuhan, dan kelambatan mental.

Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2017


Intervention Intervensi apa yang digunakan dalam penelitian,

Pemberian pendidikan kepada orang tua tentang

penatalaksanaan demam anak menggunakan terapi

komplementer daun kembang sepatu (Hibiscus Rosa-

sinensis)

Bagaimana mekanisme intervensi tersebut dapat

mengatasi masalah

Daun tanaman kembang sepatu yang berlendir

mengandung bahan bioaktif yang dapat menurunkan suhu

tubuh akibat demam (antipiretik), memiliki kandungan

flavonoid, saponin dan polifenol yang diketahui memiliki

efek antibakteri.

Comparison Intervention Apakah terdapat intervensi pembanding dalam

penelitian?

Tidak ada intervensi pembanding

Intervensi yang selama ini diberikan untuk mengatasi

masalah tersebut apa saja?

Ada banyak orang tua yang kurang mengetahui

penatalaksanaan demam anak menggunakan terapi

komplemeter, orang tua banyak mengandalkan obat-

obatan kimia.

Outcome Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat

pengetahuan orang tua tentang penetalaksaaan demam anak

menggunakan terapi komplementer daun kembang sepatu

(Hibiscus Rosa-sinensis) di UPTD Puskesmas Kayon

Palangka Raya.

Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2017


Nilai pengetahuan pre test dan post test responden didapatkan

nilai signifikansi p value 0,000 < 0,05 maka hipotesis H0

artinya, ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan

sesudah diberikan pendidikan kesehatan.

5. Telaah Step 2 (Validitas)

Recruitment Sampel dalam penelitian ini yaitu orang tua yang memiliki

anak demam/pernah mengalami demam di UPTD Puskesmas

Kayon Palangka Raya berjumlah 30 responden dengan

menggunakan purposive sampling.

Maintenance Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi,

kemudian diobservasi lagi setelah intervensi, yaitu dengan

melakukan pre test terlebih dahulu menggunakan kuisioner.

Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dalam dua bagian yang

terdiri atas data demografi responden, kuesioner tingkat

pengetahuan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

berjumlah 1 kuesioner. Kuesioner untuk menilai tingkat

pengetahuan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti

yang terdiri dari 20 item pertanyaan multiple choice, klasifikasi

soal meliputi pengertian demam no 1-2, penyebab dan tanda

gejala no 3-4, komplikasi no 5, penanganan demam anak no 6-

8, pengetian tanaman kembang sepatu no 9, manfaat daun

kembang sepatu no 10-14, cara pengolahan daun kembang

sepatu no 15-20. Soal untuk kuesioner tingkat pengetahuan pre

dan tingkat pengetahuan post sama.

Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2017


Measurement Bagaimana cara pengukuran variabel penelitian?instrumen

apa yang digunakan dalam mengukur dan bagaimana validitas

dan reliabilitas instrument yang digunakan?

Uji validitas dilakukan pada tanggal 12-14 Mei 2016 di

UPTD Puskesmas Kayon Palangka Raya kuesioner diberikan

dari pertanyaan tentang tingkat pengetahuan.

Analisis data dilakukan analisis univariat dan bivariat.

analisa univariat adalah data demografi responden yaitu umur

anak responden di UPTD Puskesmas Kayon Palangka Raya,

pendidikan terakhir, pekerjaan, informasi pernah dan tidak

pernah mendapat informasi tentang penatalaksanaan demam

anak menggunakan terapi komplemter daun kembang. Analisis

bivariat ini yaitu mengindetifikasi sebelum diberikan

pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan,

mengindetifikasi setelah diberikan pendidikan kesehatan

terhadap tingkat pengetahuan, dan menganalisis sebelum dan

setelah diberikan pendidikan kesehatan terhadap tingkat

pengetahuan. Kemudian dilakukan uji statistik mengguanakan

Uji Wilcoxon untuk melihat hubungan/pengaruh dari kedua

variabel.

6. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)

Apakah dapat diterapkan?

Hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam penatalaksanaan demam pada anak selain

dengan menggunakan obat-obatan kimiawi.

Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2017


Bagaimana bentuk penerapannya?

Hasil penelitian ini dapat dimasukkan dalam program promosi kesehatan terkait dengan

terapi komplementer daun kembang sepatu sehingga dapat menjadi alternatif dalam

penanganan demam pada anak.

Apa saja langkah yang harus dilakukan untuk penerapan intervensi tersebut?

Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2017

Anda mungkin juga menyukai