Bab 7 Fisika Tanah
Bab 7 Fisika Tanah
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Memahami definisi tanah.
2. Memahami masing-masing sifat fisika tanah.
BAB II
PEMBAHASAN
Tanah sebagai Media Tumbuh Tanaman memiliki sifat dan karakteristik yang dapat
dilihat dari sifat fisik, kimiawi , maupun biologisnya dimana ketiganya berintegrasi
dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam pertumbuhan suatu tanaman. Berikut
ini penjabaran masing-masing sifat dan karakteristik tanah baik dari sifat fisika,
kimiawi, maupun biologinya.
Telah dijaskan sebelumnya bahwa fungsi pertama tanah sebagai media tubuh adalah
sebagai tempat akar mencari ruang untuk berpenetrasi (menelusup), baik secara
lateral atau horizontal maupun secara vertical. Kemudahan tanah untuk dipenetrasi
ini tegantung pada pori-pori yang terbentuk diantara partikel-partikel tanah (tekstur
dan struktur), sedangkan stabilitas ukuran ruang ini tergantung pada konsistensi tanah
terhadap pengaruh tekanan. Kerapatan porositas tersebut menentukan kemudahan
akhir untuk bersikulasi dengan udara (drainase dan aerasi). Sifat fisik lain yang
penting adalah warna dan suhu tanah. Warna mencerminkan jenis mineral penyusun
tanah, reaksi kimiawi, intensitas pelindian dan akumulasi bahan-bahan yang terjadi,
sedangkan suhu merupakan indikator energi matahari yang dapat diserap oleh bahan-
bahan penyusun tanah.
Secara keseluruhan sifat-sifat fisik tanah ditentukan oleh:
1. Ukuran dan komposisi partikel-partikel hasil pelapukan bahan penyusun tanah.
2. Jenis dan proporsi komponen-komponen penyusun partikel-partikel ini.
3. Keseimbangan antara suplai air, energi dan bahan-bahan dengan kehilangannya.
4. Intensitas reaksi kimiawi dan biologis yang telah atau sedang berlangsung.
2.1 TEKSTUR TANAH
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separate) yang
dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relative antara fraksi pasir (sand)
(berdiameter 2,00 0,20 mm atau 2000 200 m, debu (silt) (berdiameter 0,20
0,002 mm atau 200 2 m) dan liat (clay) ( <2 m). partikel berukuran diatas 2 mm
seperti kerikil dan bebatuan kecil tidak tergolong sebagai fraksi tanah, tetapi menurut
Lal ( 1979) harus diperhitungkan dalam evaluasi tekstur tanah. Klasifikasi ukuran,
jumlah dan luas permukaan fraksi-fraksi tanah menurut system USDA dan system
internasional tertera pada Tabel 1. Berikut:
Tabel 1. Klasifikasi ukuran, jumlah dan luas permukaan fraksi-fraksi tanah menurut
Sistem USDA dan Sistem Internasional (dimodifikasi dari Foth, 1984)
2) Keadaan Lembab
Keadaan Deskripsi Pengamatan
Lepas-lepas Tidak ada adhesi antara butir-butir tanah
Sangat gembur Dipijit sedikit saja mudah hancur
Gembur Dipijit kuat baru hancur
Teguh Dipijit sukar hancur
Sangat teguh Ditekan kuat dengan tangan sampai terasa
sakit baru hancur
Luar biasa teguh Pijitan yang sangat kuat baru hancur
3) Keadaan Kering
Keadaan Deskripsi Pengamatan
Lepas-lepas Tidak ada daya kohesi antara butir-butir tanah
Lunak Massa tanah mempunyai kohesi yang sangat
lemah,
sehingga ditekan sedikit saja sudah hancur
Agak keras Sedikit tahan terhadap pijitan tangan
Keras Baru dapat pecah dengan pijitan keras atau kuat
Sangat keras Tidak dapat pecah hanya dengan jari
Luar biasa keras Hanya dapat dipecahkan dengan alat yang keras
Secara riil komposisi udara tanah dibanding udara atmosfer, sebagai berikut
Udara Tanah Atmosfer
CO2 (0,1 20) % 0,03 %
O2 < 21 % 21 %
N2 79 % 79 %
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair
dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan
atau dekomposisi bahan organik. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang
secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang
tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi.
2. Komponen Tanah 4 komponen penyusun tanah :
a. Bahan Padatan berupa bahan mineral
b. Bahan Padatan berupa bahan organik
c. Air
d. Udara
3.Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang
terkandung pada tanah Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari
butiran tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu
sama lain oleh perekat seperti : Bahan organik, Oksida besi dan lain-lain.
4.Tanah pada kedalaman tertentu selalu dipenuhi oleh air yang disebut dengan air
tanah. Air tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah
dalam. Larutan tanah adalah air yang terdapat di antara pori-pori tanah. Larutan ini
mengandung ion-ion terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman. Di antaranya
terdapat juga ion-ion yang tidak berguna atau bersifat racun bagi tanaman, seperti
aluminium.
5.Pengukuran tanah adalah konsep umum yang menjelaskan teori dan
penerapan pengukuran bentang alam. Pengukuran tanah adalah unsur kualitatif yang
utuh dari survey.
B. SARAN
Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk memahami sifat fisik tanah lebih
dalam lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://bloghamdy.wordpress.com/ilmu-tanah/fisika-tanah/
http://agro-sosial.blogspot.co.id/2013/01/sifat-fisika-tanah.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Fisika_tanah