Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Inspirasi Pendidikan

Universitas Kanjuruhan Malang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOGRAFI SMA/MA KELAS XII


PADA KOMPETENSI DASAR POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA
DENGAN MODEL DICK AND CAREY

Onik Farida Nimatullah

Abstrak
Orientasi penyediaan buku teks di berbagai sekolah di Indonesia saat ini, terutama buku teks Geografi,
hanya difokuskan pada segi kuantitas. Fakta menunjukkan bahwa penyediaan buku penunjang
pembelajaran Geografi di sekolah hanya mempertimbangkan segi proporsi jumlah siswa dengan jumlah
buku yang tersedia. Dari segi kualitas, masih banyak materi pada buku pelajaran Geografi yang
sebenarnya menunjukan kelemahan yang mendasar: pertama, teks Geografi mengabaikan aspek
kebenaran bahasa, fakta/data, konsep, generalisasi, kebenaran penyajian gambar. Hasil validasi pada ahli
materi pelajaran, bahan ajar berada dalam kategori baik (71%). Hasil uji coba pada ahli rancangan
pembelajaran, bahan ajar berada dalam kategori baik (71%). Hasil uji coba ahli bahasa berada dalam
kategori sangat baik (91%), tetapi masih ada beberapa kesalahan pengetikan dan pemenggalan kata. Hasil
uji coba lapangan pada siswa, bahan ajar berada dalam kategori baik (80%), sedangkan hasil uji coba
lapangan pada guru, bahan ajar berada dalam kategori baik (82%). Pengembangan selanjutnya
disarankan, yaitu: (a) pengembangan bahan ajar Geografi tidak terbatas hanya pada kelas XII semester
dua pada kompetensi dasar menganalisis pola keruangan desa dan kota. Untuk menghasilkan produk
bahan ajar secara utuh sebaiknya dikembangkan untuk dua semester (semester satu dan semester dua), (b)
uji coba bahan ajar ini terbatas di Kota Malang. Untuk menghasilkan bahan ajar yang berlaku secara
nasional sebaiknya dilakukan uji coba lapangan dengan mengambil sampel yang diperluas di wilayah
Indonesia.

Kata Kunci: bahan ajar Geografi.

Abstract
The orientation of text book supply in many school in Indonesia, especially for
geography is only focused on quantity. In fact the supply of book to support geography
learning in school only considered with the proportion of students number. In quality
aspect, there are still many books show the basic weaknesses namely ignoring
language truth aspect, fact/data, concept, generalization, picture performance and
material acceptance. Therefore it needs for a problem solution alternative by developing
or improving text book oriented in those aspect. Based on the result of validation on
material expert, text book is in good category (71%). The result of validation on
learning design, text book is in good category (71%). The result of language text expert
test, text book is in very good category (91%). But there still many mistyping and
incorrect pause. The result of test on the students, text book is in very good category
(80%). While the result of test on teacher, text book is in very good category (82%).
Usage suggestion: (a) for teacher and students, must pay attention to the usage
instruction on the initial part of the text book, (b) before learning this text book, read
and comprehend the abstract which represent the available mind mapping.
Keyword: geography text book.

PENDAHULUAN difokuskan pada segi kuantitas. Fakta


Orientasi penyediaan buku teks di menunjukkan bahwa penyediaan buku
berbagai sekolah di Indonesia saat ini, penunjang pembelajaran Geografi di
terutama buku teks Geografi, hanya sekolah hanya mempertimbangkan segi

Volume 6 No. 1 Januari 2016 819


Jurnal Inspirasi Pendidikan
Universitas Kanjuruhan Malang

proporsi jumlah siswa dengan jumlah generalisasi, kebenaran gambar dan


buku yang tersedia. Dari segi kualitas, akhirnya bermuara pada rendahnya
masih banyak materi pada buku pelajaran ketercernaan kompetensi dasar oleh siswa.
Geografi yang sebenarnya menunjukan Oleh karena itu diperlukan alternatif
kelemahan yang mendasar: pertama, teks pemecahan yang mengarah pada
Geografi mengabaikan aspek kebenaran perbaikan dari tiap aspek tersebut.
bahasa, fakta/data, konsep, generalisasi, Sehingga menghasilkan bahan ajar
kebenaran penyajian gambar, serta Geografi untuk SMA/MA Kelas XII
ketercernaan materi berdasarkan Badan Semester II pada Kompetensi Dasar Pola
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Keruangan Desa dan Kota yang sesuai
yang mengutamakan tiga komponen dengan standar isi, kaidah keilmuan
utama yakni; 1) memenuhi komponen Geografi, dan kaidah penulisan bahan ajar
kebahasaan, 2) komponen isi, 3) kom- dengan model Dick and Carey.
ponen Geografi, yakni menyangkut aspek Tujuan pengembangan adalah
objek studi material dalam hal interaksi, menghasilkan bahan ajar Geografi untuk
interrelasi dan interdependensi. Oleh SMA/MA Kelas XII Semester II pada
karena itu, diperlukan alternatif peme- Kompetensi Dasar Pola Keruangan Desa
cahan masalah dengan mengembangkan dan Kota yang sesuai dengan standar isi,
buku teks yang mengarah pada perbaikan kaidah keilmuan Geografi, dan kaidah
dari tiap aspek tersebut. penulisan bahan ajar dengan model Dick
Produk bahan ajar yang dikem- and Carey.
bangkan berdasarkan kaidah keilmuan Spesifikasi Produk yang Dihasilkan
Geografi dan kurikulum KTSP melalui Spesifikasi produk pengembangan bahan
modifikasi model Dick dan Carey (2001). ajar ini adalah:
Prosedur pengembangan model ini terdiri 1. Materi bahan ajar disesuaikan standar
atas sepuluh langkah, namun dalam kompetensi dan kompetensi dasar
pengembangan ini hanya dilakukan lima (kurikulum 2006) bidang studi
langkah, yakni: (1) mengidentifikasi Geografi untuk SMA/MA kelas XII
standar kompetensi, kompetensi dasar dan Semester II.
indikator berdasarkan konsep BNSP, (2) 2. Pada awal bab dilengkapi dengan peta
melakukan analisis materi pelajaran, (3) konsep.
menyusun dan penulisan bahan ajar, (4) 3. Memuat konsep-konsep konkrit dan
mevalidasi bahan ajar, (5) merevisi abstrak, konsep konkrit disajikan
produk akhir hasil pengembangan bahan dengan gambar (tidak didefinisikan),
ajar. sedang konsep abstrak ditulis dalam
Berdasarkan latar belakang bentuk definisi istilah.
masalah diketahui bahwa keberadaan 4. Paparan atau deskripsi obyek material
bahan ajar SMA/MA Kelas XII Semester dan obyek formal disajikan secara
II pada Kompetensi Dasar Pola simultan.
Keruangan Desa dan Kota masih sarat 5. Data atau fakta ditampilkan lebih
permasalahan ditinjau dari aspek aktual dan kontekstual.
kebenaran bahasa, fakta, konsep,
Volume 6 No. 1 Januari 2016 820
Jurnal Inspirasi Pendidikan
Universitas Kanjuruhan Malang

6. Bahan ajar yang dihasilkan merupakan Asumsi dan Keterbatasan Pengem-


hasil kajian berbagai bahan pustaka bangan
baik elektronik maupun pustaka Berikut disajikan beberapa asumsi
Geografi yang relevan dan divalidasi yang melandasi pengembangan bahan
oleh ahli di bidangnya. ajar:
1. Bahan ajar yang berisi data/fakta yang
Pentingnya Pengembangan aktual, kontekstual, tampilan gambar
Pengembangan bahan ajar yg menarik, dan tambahan karikatur
Geografi untuk SMA Kelas XII Semester kartun dapat meningkatkan minat
II pada Kompetensi Dasar Pola belajar siswa dan dapat menghapus
Keruangan Desa dan Kota penting kesan bahwa Geografi merupakan
dilakukan untuk: pelajaran yang membosankan.
1. Sebagai salah satu sumber belajar 2. Bahan ajar yang baik dan mudah
yang dapat mengoptimalkan proses dimengerti, menjadikan siswa lebih
pembelajaran sehingga hasil belajar mudah dalam menyerap materi
dapat meningkat. pelajaran.
2. Bagi siswa, pengembangan bahan ajar Bahan ajar mata pelajaran
ini penting karena dapat digunakan Geografi yang dikembangkan terbatas
sebagai salah satu sumber belajar yang pada beberapa hal.
diharapkan dapat memudahkan dalam 1. Pengembangan bahan ajar dengan
proses belajar baik secara individual menggunakan model Dick and Carey,
maupun melalui bimbingan guru. tetapi dimodifikasi/disederhanakan
3. Bagi guru, pengembangan bahan ajar dari 10 langkah menjadi 5 langkah.
dengan model Dick dan Carey ini 2. Langkah pengembangan bahan ajar ini
dapat memfasilitasi proses belajar hanya sampai pada tahapan formatif.
siswa sehingga diharapkan dapat 3. Pengembangan bahan ajar Geografi
memberikan arahan bagi guru dalam terbatas hanya pada siswa SMA kelas
membimbing siswa untuk mencapai XII semester II.
standar kompetensi lulusan. 4. Produk bahan ajar mata pelajaran
4. Memperbaiki kesalahan konsep, Geografi hanya mencakup satu standar
gambar, data, objek formal dan materi kompetensi, yaitu Pola Keruanan
yang ada pada Kompetensi Dasar Pola Desa dan Kota.
Keruangan Desa dan Kota. 5. Uji coba hasil pengembangan
5. Bagi guru dan siswa, dapat dilakukan pada SMA Muhammadiyah
mempermudah memahami materi/isi I Malang dan SMA Islam Al-Hikmah
secara sistematis karena bahan ajar Tajinan Malang.
yang dikembangkan memperhatikan
konsistensi isi pada masing-masing KAJIAN PUSTAKA
sub topik dan dilengkapi dengan fakta Pengembangan adalah proses
dan data yang akurat dan kontekstual. penerjemahan spesifikasi desain ke dalam
bentuk fisik (Seels & Richey, 1994).
Kawasan pengembangan mencakup
Volume 6 No. 1 Januari 2016 821
Jurnal Inspirasi Pendidikan
Universitas Kanjuruhan Malang

banyak variasi teknologi yang digunakan sebagai elaborasi dari karakteristik


dalam pembelajaran. Walaupun demikian, prinsip-prinsip teori dan desain yang
tidak berarti lepas dari teori dan praktek dimanfaatkan oleh teknologi.
yang berhubungan dengan belajar dan Kawasan pengembangan oleh
desain. Misalnya, fokus kegiatan dalam Seels dan Richey (1994) diorganisasikan
kawasan pengembangan, tidak terlepas menjadi empat kategori, yaitu:
dari teori desain pesan, teori belajar, dan 1. Teknologi Cetak, merupakan cara
teori pemprosesan informasi. Kawasan memproduksi atau menyampaikan
pengembangan tidak hanya terdiri dari bahan-bahan seperti buku-buku dan
perangkat keras pembelajaran, melainkan bahan-bahan visual yang statis,
juga mencakup perangkat lunaknya, terutama melalui percetakan mekanis
bahan-bahan visual dan audio, serta atau fotografis.
program atau paket yang merupakan 2. Teknologi Audiovisual, merupakan
perpaduan berbagai bagian. Hal ini sejalan cara memproduksi dan menyampaikan
dengan pendapat Anglin (1991) bahwa bahan dengan menggunakan peralatan
pengembangan pembelajaran adalah mekanis dan elektronik untuk
pendekatan sistem yang mencoba untuk menyajikan pesan-pesan audio dan
mengaplikasikan secara ilmiah prinsip- visual.
prinsip perencanaan, desain, kreasi, 3. Teknologi Berbasis Komputer,
penerapan, dan evaluasi keefektifan dan merupakan cara-cara memproduksi
keefisienan pembelajaran. dan menyampaikan bahan dengan
Dalam kawasan pengembangan menggunakan perangkat yang
terdapat keterkaitan yang kompleks antara bersumber pada mikroprosesor.
keempat kategori teknologi yang meliputi 4. Teknologi Terpadu, merupakan cara
cetak, teknologi audio visual, teknologi untuk memproduksi dan
berasaskan komputer, dan teknologi menyampaikan bahan dengan
terpadu dengan teori yang mendorong, memadukan beberapa jenis media
baik desain pesan maupun strategi yang dikendalikan melalui komputer.
pembelajaran. Pada dasarnya kawasan
pengembangan dapat dijelaskan dengan Prosedur Pengembangan
adanya: (1) pesan yang didorong oleh isi, Dalam pengembangan bahan ajar
(2) strategi pembelajaran, dan (3) ini, prosedur pengembangan dilakukan
manifestasi fisik dari teknologi perangkat melalui 5 tahap, yaitu:
keras, perangkat lunak dan bahan 1. Identifikasi standar kompetensi,
pembelajaran (Seels & richey, 1994). kompetensi dasar dan indikator
Teknologi merupakan tenaga berdasarkan konsep BSNP.
penggerak dari kawasan pengembangan. 2. Analisis materi:
Berangkat dari asumsi ini, dapat Langkah-langkah analisis materi
dirumuskan dan dijelaskan berbagai jenis pelajaran pada pengembangan bahan
media pembelajaran dan karakteristiknya. ajar ini meliputi:
Proses ini tidak dapat diartikan hanya a. Dalam mengembangkan materi
sebagai suatu pengkategorisasian, tetapi pembelajaran ini, terlebih dahulu
Volume 6 No. 1 Januari 2016 822
Jurnal Inspirasi Pendidikan
Universitas Kanjuruhan Malang

dilakukan analisis materi. Analisis dilakukan validasi bahan ajar, meliputi


materi ditinjau berdasarkan tanggapan ahli materi pelajaran, ahli
kebenaran isi/ materi, kebahasaan, bahasa, ahli rancangan pembelajaran,
penyajian, dan komponen lainnya. dan uji coba lapangan. Keterangan
Jika komponen-komponen tersebut berupa saran atau masukan yang
telah dianalisis dan ditemukan didapat melalui angket yang diberikan
permasalahan, maka perlu dilaku- kepada para ahli dan hasil uji coba la-
kan pengembangan produk yang pangan digunakan dalam menyempur-
representatif bagi pengetahuan nakan produk bahan ajar.
siswa. 5. Revisi dan produk akhir hasil
b. Mengkaji berbagai sumber terkait pengembangan bahan ajar
dengan kebutuhan materi pelajaran Tahap ini merupakan tahap terakhir
untuk mencapai standar kompe- dari tahap pengembangan bahan ajar
tensi. mata pelajaran. Data yang diperoleh
c. Menyusun kompetensi dasar dari penilaian formatif disimpulkan
sesuai dengan tata urut kompetensi dan diuraikan sebagai usaha untuk
dasar dan indikator. mengenali kesulitan siswa menyerap
3. Tahap pengembangan dan penulisan kompetensi dasar/isi bahan ajar yang
bahan ajar, bahan ajar memuat kompo- dikembangkan. Produk pengembangan
nen pembelajaran yang meliputi: a) direvisi dengan memperhatikan saran
judul bab, b) rumusan standar dan kritikan dari para ahli, siswa, dan
kompetensi, kompetensi dasar dan guru pada saat validasi dan uji coba
indikator, c) peta konsep, d) uraian dilaksanakan. Misalnya siswa memili-
materi, e) tugas dan latihan, f) ki kesulitan memahami salah satu
rangkuman kompetensi dasar, g) test definisi, maka yang diperhatikan
akhir bab, dan h) sumber pendukung. adalah apakah karena kesalahan
4. Validasi bahan ajar konsep atau karena kurangnya uraian
Tinjauan ahli dan uji coba merupakan penjelasan terhadap definisi yang
langkah pembelajaran pada proses dimaksud, juga bisa jadi karena
evaluasi formatif. Evaluasi ini konsep tersebut membutuhkan
merupakan proses dalam penggunaan gambar/foto.
informasi untuk dijadikan dasar
pengambilan keputusan dalam rangka HASIL PENGEMBANGAN
meningkatkan kualitas produk yang Pengembangan buku teks
dikembangkan berupa bahan ajar. merupakan bagian dari teknologi pem-
Evaluasi formatif ini dilakukan belajaran dan salah satu alternatif untuk
setelah pengembangan bahan ajar meningkatkan hasil belajar siswa (output).
yang masih dalam bentuk draf selesai Selain cara belajar, buku teks yang baik
dibuat. Evaluasi ini dibuat dengan juga dapat meningkatkan hasil belajar
maksud mengumpulkan data yang siswa. Antara penerapan model-model
digunakan untuk penyempurnaan pembelajaran dengan pengembangan buku
bahan ajar tersebut. Pada tahap ini teks sebenarnya mempunyai tujuan yang
Volume 6 No. 1 Januari 2016 823
Jurnal Inspirasi Pendidikan
Universitas Kanjuruhan Malang

sama, yaitu untuk mempermudah dalam dengan gambar-gambar yang menunjuk-


penyampaian materi pelajaran. Perbedaan kan fakta dan data tersebut, sehingga
antara keduanya adalah, penerapan model- siswa dapat berkomunikasi langsung
model pembelajaran merupakan langkah dengan bahan ajar. Lebih lanjut, untuk
terorganisir untuk menyampaikan materi membuat siswa lebih ingin mengetahui isi
pelajaran secara langsung, sedangkan bahan ajar ini maka dalam komponen isi
buku teks merupakan sarana untuk dilengkapi dengan tugas kepada siswa
mengorganisir materi pelajaran dan untuk mencari informasi yang lebih
menyampaikannya secara tidak langsung. banyak melalui internet atau referensi
Dengan buku teks yang berkualitas dan lainnya. Paparan atau deskripsi obyek
mudah dimengerti, dapat menjadikan material dan obyek formal disajikan
siswa lebih mudah menyerap materi. secara simultan. Untuk membuat materi
Berdasarkan hasil validasi pada bahan ajar ini berkualitas, maka dilakukan
ahli materi pelajaran, bahan ajar berada validasi ahli materi pelajaran. Berdasarkan
dalam kategori baik (71%). Hasil uji coba hasil validasi ahli materi pelajaran, materi
pada ahli rancangan pembelajaran, bahan yang dimuat dalam bahan ajar ini telah
ajar berada dalam kategori baik (71%). layak untuk diuji cobakan, namun perlu
Hasil uji coba ahli bahasa berada dalam direvisi berdasarkan hasil komentar dan
kategori sangat baik (91%), tetapi masih tanggapan dalam angket validasi.
ada beberapa kesalahan pengetikan dan Untuk membuat aspek kebahasaan
pemenggalan kata. Hasil uji coba tidak menyimpang dari kaidah bahasa
lapangan pada siswa, bahan ajar berada yang ditentukan (sesuai dengan EYD
dalam kategori baik (80%), sedangkan dalam kaidah penulisan bahasa
hasil uji coba lapangan pada guru, bahan Indonesia), maka dilakukan validasi ahli
ajar berada dalam kategori baik (82%). bahasa. Setelah dilakukan validasi ahli
bahasa ternyata ditemukan banyak
PEMBAHASAN kesalahan baik dari aspek kosakata, tanda
Berdasarkan analisis data yang baca, kesalahan penggunaan huruf kapital
diperoleh dari angket uji coba lapangan dan huruf kecil, dan kategori kesalahan
kepada siswa dan guru menujukkan lainnya. Berdasarkan hasil validasi ahli
bahwa bahan ajar berada pada kualifikasi bahasa dilakukan perbaikan secara serius
baik. Walaupun demikian, masih ada dengan terus berkoordinasi dengan ahli
beberapa saran baik dari siswa maupun bahasa. Dengan demikian bahan ajar yang
guru yang tetap mendapat perhatian disusun ini telah melalui validasi ahli
sebagai bahan untuk penyempurnaan bahasa sehingga dari aspek kebahasaan
bahan ajar. Saran dan komentar dari guru sudah layak untuk dibaca dan diuji
dan siswa berupa: latihan soal cobakan.
diperbanyak dan gambar kurang besar. Bahan ajar ini disajikan dengan
Kandungan isi dari bahan ajar ini memperhatikan konsep materinya. Jika
ditulis berdasarkan data dan fakta yang konsep yang ada menyangkut hal-hal yang
terbaru, aktual dan konseptual. Di bersifat konkrit maka penyajiannya
samping fakta dan data juga dilengkapi
Volume 6 No. 1 Januari 2016 824
Jurnal Inspirasi Pendidikan
Universitas Kanjuruhan Malang

menggunakan gambar dengan sedikit siswa. Untuk memperoleh hasil yang lebih
penjelasan. berkualitas pada pengembangan buku ini
sebaiknya dilakukan tes kepada siswa
KESIMPULAN DAN SARAN sebelum dan sesudah membaca buku hasil
Saran desiminasi, antara lain: (a) pengembangan ini.
mengadakan seminar skala regional
bahkan nasional tentang pengembangan DAFTAR RUJUKAN
bahan ajar, khususnya bahan ajar Geografi Alwasilah, A. C. 2000. Politik Bahasa dan
untuk SMA/MA, (b) diperkenalkan Pendidikan. Bandung. Remaja
kepada forum-forum Musyawarah Guru Rosdakarya.
Mata Pelajaran (MGMP) Geografi, dan (c)
Astina, I N. G. 1997. Pengembangan
dimuat dalam suatu rubrik atau kolom
Paket Pembelajaran Teknik
penulisan buku di alamat suatu website.
Penyajian Minuman I Dengan
Pengembangan selanjutnya
Menerapkan Rancangan Model
disarankan, yaitu: (a) pengembangan
Dick & Carey. Tesis tidak
bahan ajar Geografi tidak terbatas hanya
diterbitkan. Malang: Program
pada kelas XII semester dua pada
Pascasarjana UM.
kompetensi dasar menganalisis pola
keruangan desa dan kota. Untuk BSNP. 2006. Petunjuk Teknis
menghasilkan produk bahan ajar secara Pengembangan Silabus Mata
utuh sebaiknya dikembangkan untuk dua Pelajaran Geografi SMA. Jakarta:
semester (semester satu dan semester Departemen Pendidikan Nasional.
dua), (b) uji coba bahan ajar ini terbatas di
Kota Malang. Untuk menghasilkan bahan BSNP. 2006. Instrumen Tahap II
ajar yang berlaku secara nasional Penilaian Buku Teks Pelajaran
sebaiknya dilakukan uji coba lapangan Geografi SMA/MA. Jakarta:
dengan mengambil sampel yang diperluas Departemen Pendidikan Nasional.
di wilayah Indonesia, (c) untuk
Dick, W & Carey, L. 2001. The Sistemetic
menghasilkan produk bahan ajar yang
Design Of Instruction. Illionois:
dikembangkan secara lebih berkualitas
Scott, Foresman and Company.
dibutuhkan waktu penelitian dan
pengembangan yang relatif lama (multy Seels, B. B & Richey, R. C. 1994.
years). Hal tersebut perlu dilakukan sebab Instructional Technology: The
bahan ajar yang dikembangkan Definition And Domain Of The
diharapkan dapat digunakan oleh siswa Field. Washington DC: AECT.
seluruh Indonesia dengan kualitas yang
lebih baik dan yang lebih penting adalah
mendorong siswa untuk mau membaca
bahan ajar, (d) dalam uji coba
pengembangan bahan ajar ini tidak sampai
memperhatikan pengaruh bahan ajar hasil
pengembangan terhadap hasil belajar
Volume 6 No. 1 Januari 2016 825
Jurnal Inspirasi Pendidikan
Universitas Kanjuruhan Malang

Soepena,Ps.1997. Bagaimana Buku Mam-


pu Bertahan Samapai Abad Kom-
puter. Buletin Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. No. 3, Juli. Hal. 31-
33.

Sudrajat, A. 2008. Sumber Belajar Untuk


Mengefektifkan Pembelajaran
Siswa.
(http://www.akhmadsudrajat.com,
diakses 7 Maret 2009).

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian


Pendidikan, Pendekatan Kualitatif,
Kuan-titatif, dan R & D. Alfabeta
Bandung.

Sumarmi. dkk. 2001. Pencitraan Buku


teks Geografi SMU Berdasarkan
Kurikulum 1994. Malang: Lemlit
Universitas Negeri Malang.

Suparman, A. 1997. Desain Instruksional.


Jakarta: Direktorat Pendidikan
Tinggi, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.

Tillena, H. 1983. Web Teaching:


Sequencing of Subject Matter in
Relation to Prior Knowledge of
Pupil. Instructional Science. Vol.
12, hal. 321-332

Widhiyanto, G. 1997. Informasi Buku dan


Perbukuan. Majalah Ilmiah
Kampus Ungu, Maret, hal. 98-104.

Winataputra, U. S. 1989. Konsep dan


Masalah Pengajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di Sekolah
Menengah. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdikbud.

Volume 6 No. 1 Januari 2016 826

Anda mungkin juga menyukai