Anda di halaman 1dari 15

TIMELINE KEGIATAN

Minggu ke 1 Mencari pasien yang bersedia untuk diberikan layanan homecare


Menentukan rencana KIE Homecare
Minggu ke 2 Konsultasi mengenai rencana homecare yang telah dibuat

Minggu ke 3 Kegiatan Homecare 1:


Menanyakan identitas pasien
Melakukan Assasment kepada pasien
Menanyakan tentang PMR
Minggu ke 4 Kegiatan Homecare 2 :
Menjelaskan tentang penyakit pasien yaitu Osteoatritis
Menjelaskan tentang penggunaan obat, cara pemakaian dan efek
samping yang mungkin terjadi
Menjelaskan kepada pasien tentang terapi non farmakologi yang
dapat dilakukan pasien
Minggu ke 5 Kegiatan Homecare 3 :
Menanyakan kepada pasien tentang kondisi pasien setelah
penggunaan dan cara pemakaian obat dengan benar
Menanyakan kepada pasien tentang terapi non farmakologi yang
telah dilakukan
Memberikan kuisioner tentang kepatuhan dan pengetahuan pasien
terhadap penyakit yang dialami pasien setelah dilakukan homecare

KASUS

Identitas Pasien

Nama : Ny. H
Umur/BB/TB : 53 thn/ 72 Kg/ 161 cm
Alamat : Perumahan Bumi Asri Sengkaling
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : Sarjana

PEMBAHASAN
Kerangka Konsep
Subjective
Kondisi Intepretasi
Usia pasien 53 tahun dan Usia pasien menurut WHO termasuk usia pertengahan atau middle
pasien pernah mengalami age dimana di usia ini merupakan salah satu faktor penyebab
kecelakaan pada tahun osteoatritis pasien. Faktor penyebab lain yang dapat mencetuskan
2012. osteoatritis pada pasien yaitu pasien pernah mengalami trauma pada
kaki sebelah kiri karena kecelakaan pada tahun 2012. Nyeri dan
kekakuan sendi kaki kiri pasien mengganggu pasien beraktifitas
sehingga perlu management nyeri sendi pasien dan mencegahan
progresifitas osteoatritis pasien. Kondisi hipertensi pasien juga dapat
disebabkan karena usia pasien karena semakin bertambahnya usia
resiko hipertensi juga semakin meningkat.
Berat badan pasien Berat badan juga merupakan salah satu faktor penyebab penyakit
melebihi batas normal osteoatritis pasien dan hipertensi. Semakin berat badan pasien
IMT melebihi ideal maka massa tubuh pasien semakin besar sehingga
kemampuan sendi pasien untuk menopang tubuh juga semakin berat.
Berat badan pasien yang berlebih juga dapat menyebabkan kondisi
hipertensi pasien. Kadar oksigen dan nutrisi yang dialirkan darah
akan diukur oleh tubuh sesuai dengan berat badan. Berat badan yang
berlebihan akan membutuhkan oksigen dan nutrisi yang lebih
banyak, sehingga volume darah dibutuhkan lebih banyak. Volume
darah yang meningkat akan meningkatkan tekanan darah.
Pasien sering melakukan Pasien sering melakukan berpergian sehingga pasien sering
bepergian mendampingi kelelahan. Pasien hampir setiap akhir pekan selalu berpergian
suaminya. bersama suaminya. Terkadang seminggu 2-3 kali keluar kota. Selain
itu ketika mendampingi suami pasien sering mengonsumsi es yang
manis-manis seperti es dawet, es cao dan ketika perjalanan pasien
juga sering mengkonsumsi camilan asin. Ketika perjalanan kaki
pasien sering tertekuk sehingga dapat menambah nyeri dan kaku pada
sendi lutut. Kelelahan dan kebiasaan pasien minum minuman manis
dan makan camilan asin dapat menjadi penyebab pasien mengalami
hipertensi juga. Kadar garam yang tinggi bisa menyebabkan
penumpukan cairan dalam tubuh, yang kemudian akan meningkatkan
tekanan darah. Sering minum minuman manis dapat mnecetus
peningkatan kadar gula darah pada pasien ditambah faktor riwayat
keluarga ibu pasien mengalami DM tipe 2.
Diagnosis dokter : Menurut penjelasan dokter dapat diketahui bahwa pasien
Dokter menjelaskan mengalami osteoatritis. Osteoartritis (OA) adalah penyakit
bahwa tulang sendi pasien sendi degeneratif yang mempengaruhi tulang rawan
mengalami pengeroposan persendian. OA terjadi akibat rusaknya kartilago yang
pada tulang, tekanan darah melindungi dan memberi bantalan bagi sendi. Hal ini
pasien meningkat, dan menyebabkan tulang cenderung bersentuhan satu sama lain
pada pemeriksaan kedua sehingga bergesekan saat bergerak yang menyebabkan
gula darah pasien timbulnya rasa sakit dan kaku. Kerusakan ini membuat OA
meningkat. menjadi salah satu dari sepuluh penyakit paling sering
dialami di dunia yang mengakibatkan disabilitas atau
kecacatan. Kebanyakan pasien yang menderita tipe artritis ini
mengalami gejala pada lutut, sendi-sendi tangan, punggung,
dan pinggul (terutama pada punggung bawah). OA juga dapat
mempengaruhi sendi-sendi kecil pada jari (terutama ibu jari),
jari kaki, pergelangan kaki, dan leher. Beberapa faktor diduga
dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami
kondisi ini seperti usia, obesitas, sendi yang terlalu sering
digunakan, genetik, riwayat cedera, dan otot yang lemah.
Individu dengan pekerjaan yang mengharuskan penggunaan
sendi tertentu secara berulang cenderung mengalami penyakit
ini. Pada fase awal, gejala yang timbul dapat berupa
kekakuan yang kadang timbul atau rasa nyeri pada sendi.
Seringkali gejala-gejala tersebut timbul setelah aktivitas yang
berat atau ketidakaktifan dalam waktu lama.
Pasien diberikan suplemen Glucosamin dan Kondrotitin
tetapi pasien mengira bahwa itu obat herbal sehingga pasien
takut meminum glucosamine dan kondroitin tersebut
bersamaan dengan obat lainnya. Secara garis besar, penelitian
membuktikan bahwa Glukosamin memberikan manfaat
mengatasi sakit akibat Osteoarthritis, memperbaiki fungsi lutut
atau sendi paha terkait Osteoarthritis, mengatasi sendi yang
kaku, dan mengatasi bengkak pada sendi
Kondisi hipertensi pasien dapat disebabkan oleh faktor resiko
pasien seperti sering makan cemilan asin, sering kelelahan
yang dapat mencetuska stress pasien, faktor usia pasien, dan
kepatuhan pasien terhadap obat antihipertensi yang
diresepkan oleh dokter karena pasien hanya meminum obat
antihipertensi hanya 3 hari karena pasien mengira apabila
pusing-pusing pasien telah hilang obat sudah tidak diminum
dan pasien sering berpergian sehingga terkadang tertinggal.
Selain itu adanya interaksi obat dan mempengaruhi kondisi
hipertensi pasien.
Gula darah pasien yang diketahui pasien pada pemeriksaan
kedua adalah gula darah sewaktu 180 mg/dL dan GDP pasien
200 mg/dL.
Berdasarkan langkah diagnostic DM tipe 2 diatas yang seharusnya
dilakukan adalah pasien melakukan tes GDP dan GDS ulang untuk
memastikan keluhan khas (+) DM tipe 2 pasien.
Riwayat keluarga : Faktor keturunan pasien perlu diperhatikan terhadap kondisi pasien.
Ibu meninggal karena Kondisi pasien yang memiliki berat badan melebihi IMT ideal akan
menderita Diabetes menjadi salah satu faktor munculnya penyakit pasien seperti diabetes
Mellitus tipe II mellitus tipe dua apabila berat badan dan pola makan tidak dikontrol.
Riwayat pengobatan Pasien pernah diberikan terapi suntik di disekitar lutut kaki sebelah
pasien : kiri. Dokter pengatakan bahwa suntikan tersebut untuk mengurangi
Pasien pernah melakukan bengkak pada lutut pasien. Tetapi pasien tidak mengetahui obat apa
suntik sekitar lutut kaki yang disuntikkan. Pasien hanya melakukan suntik 2 kali saja. Alas an
kiri pasien. pasien berhenti suntik karena biaya yang mahal dan rasa sakit hilang
hanya bertahan satu bulan saja.
Kemungkinan obat yang disuntikan pada lutut pasien adalah steroid.
Steroid dalam pengobatan ini bekerja dengan mengurangi
inflamsi. Injeksi steroid termasuk yang paling ampuh untuk
mengatasi nyeri sendi pada lutut. Dosis steroid maksimal 3 gram per
kilogram berat badan.
Pasien dahulu sering Pasien dahulu sering melakukan olahraga renang tetapi ketika nyeri
melakukan olahraga pada lututnya pasien sudah tidak lagi melakukan olahraga renang
renang. karena takut jika ketika renang lutut semakin sakit. Berenang
membuat lutut melepaskan stres karena terbebas dari tugasnya dalam
menopang berat badan dan dalam waktu yang sama menyebabkan
seluruh tubuh ikut bergerak. Tapi perhatikan juga dalam memilih
gerakan renang. Anda boleh berenang dengan tempo cepat sebagai
usaha untuk menyehatkan badan, tetapi hindari gerakan yang terlalu
memfokuskan kepada gerak lutut, seperti gaya dada.

Objective
Kondisi Interpretasi
TD pasien pernah diatas Menurut JNC VIII tekanan darah pasien pada pemeriksaan terakhir
normal dan TD pasien pasien masih diatas normal sedangkan pada pemeriksaan sebelumnya
terakhir 160/100 mmHg pasien tidak mengingat berapa tekanan darahnya. Pasien mengetahui
TD pasien diatas normal dari dokter yang memeriksanya. Dan data-
data tentang hasil lab pasien, pasien sering lupa untuk menaruhnya.
Gula darah sewaktu pasien
160 mg/dL dan gula darah
puasa pasien 200 mg/dL.

Berdasarkan langkah diagnostic DM tipe 2 diatas yang seharusnya


dilakukan adalah pasien melakukan tes GDP dan GDS ulang untuk
memastikan keluhan khas (+) DM tipe 2 pasien.
Assement
Terapi yang diberikan
Pemeriksaan Sebelumnya
Valsartan 80 mg 1 dd 1
Meloxicam 7,5 mg 2 dd 1
Glucosamine 500 mg dan chondroitin 400 mg 3 dd 1

Pemeriksaan kedua :
Valsartan 80 mg 2 dd 1
Meloxicam 7,5 mg 2 dd 1
Metformin 500 mg 2 dd 1
Obat Dosis Frekuensi Indikasi Interaksi Efek samping Keterangan
Tambahan
Valsartan 80 mg PO 1 dd 1 Hipertensi Pasien Denga Moloxicam Sakit perut, Dapat menurunkan
sakit kepala, efek antihipertensi dari
nausea. valsartan.
Meloxicam 15 mg 2 dd 1 Nyeri pada lutut kaki kiri ACE Inhibitor dan Dyspepsia, Sebaiknya diminum
(sediaan : pasien. (Anti nyeri) angiotensin II sakit kepala, setelah makan
7,5 reseptors antagonis. edema, sakit karena untuk
mg/tablet) punggung. mengurangi resiko
iritasi pada GIT
Obat anti - inflamasi
nonsteroid (NSAID)
dapat melemahkan
efek antihipertensi
dari antagonis
reseptor angiotensin
II . Mekanisme
yang diusulkan
adalah
penghambatan
akibat OAINS
sintesis
prostaglandin ginjal.
Selain itu, NSAID
dapat menyebabkan
retensi cairan , yang
juga mempengaruhi
tekanan darah.
Obat diminum tidak
bersamaan dengan
obat antihipertensi
pasien agar
meminimalkan
interaksi obat yang
terjadi.
Glucosamin, Glucosamin 3 dd 1 mengatasi sakit akibat Mungkin adanya Diare, nausea, Lebih baik diminum
Kondroitin dan 500 mg Osteoarthritis,memperbaiki interaksi pada dyspepsia, bersamaan dengan
Methylsulfonylmethane ,kondroitin fungsi lutut atau sendi kondisi peningkatan reaksi alergi. makanan.
400 mg per paha terkait Osteoarthritis, gula darah pasien. Beberapa penelitian
tablet MSM mengatasi sendi yang belum bisa
83 mg kaku, dan mengatasi membuktikan secara
bengkak pada sendi pasti pengaruh
peningkatan kadar gula
darah pada pasien yang
mengonsumsi
glucosamine dan
chondroitin.

Metformin 500 mg per 2 dd 1 Mengontrol kadar gula Thiazide, diuretic, Diare,lactic Sebaiknya diminum
tablet darah pasien yang phenothiazines, asidosis dalam keadaan perut
meingkat. CCB, ACE (paling fatal), kosong karena dengan
Inhibitor, penurunan adanya makanan dapat
nafsu makan. menunda absorbs obat.
Kategori Problem
Drug Interaction Meloxicam dan Valsartan (NSAID dan antagonis reseptor
angiotensin II) : penggunaan obat yang bersamaan dapat
melemahkan efek antihipertensi dari antagonis reseptor angiotensin
II . Mekanisme yang diusulkan adalah penghambatan akibat
OAINS sintesis prostaglandin ginjal. Selain itu, NSAID dapat
menyebabkan retensi cairan , yang juga mempengaruhi tekanan
darah.
Penyelesaian : obat diminum tidak diwaktu yang bersamaan. Pasien
minum meloxicam pada pagi dan malam hari. Valsartan diminum
hanya satu kali sehari sehingga valsartan dapat diminum pada siang
hari agar tidak bersaamaan dengan meloxicam.
Kemungkinan peningkatan kadar gula darah pada konsumsi
suplemen glucosamine chondroitin meskipun belum ada penelitian
pasti bahwa glucosamine dan chondroitin dapat meningkatkan gula
darah. Pada pasien kemungkinan peningkatan kadar gula darah
pada pemeriksaan kedua bukan karena glucosamine kondroitin
yang diberikan pada pasien karena sebelumnya pasien tidak patuh
meminum glucosamine kondroitin karena pasien takut dan mengira
bahwa suplemen tersebut adalah obat herbal.
Dosis dan regimen Valsartan
Untuk hipertensi
80-160 mg / hari peroral
Dosis Pemeliharaan: 80-320 mg / hari PO

Meloxicam
Dosis meloxicam untuk osteoarthritis
Dosis awal: 7.5 mg sehari sekali
Dosis pemeliharaan: 7.5 mg sehari sekali
Maksimal dosis: 15 mg perhari

Glucosamine, chondroitin, MSM


Glucosamin : Dewasa: 500 mg 3-4 kali sehari.
Dosis Maks: 1500 mg/hari.
Chondroitin: biasanya 200-400 mg 2-3 kali setiap hari atau 1.000-1.200
mg sekali setiap hari.
MSM : dosis maksimal 2-3 gram perhari dengan 2-3 dosis terbagi

Metformin
Dosis awal yang biasa dianjurkan oleh dokter adalah 500 mg atau 850 mg
yang diminum 1-3 kali sehari. Dosis awal kemudian akan direvisi dan
disesuaikan dengan kadar gula darah setelah 10-15 hari. Dosis maksimal
obat ini adalah 3 gram yang dibagi dalam 3 dosis per hari.
Dosis yang diberikan pada setiap obat sudah sesuai.

Kepatuhan dan Pasien mengira bahwa suplemen glucosamine, chondroitin dan MSM
pengetahuan pasien adalah obat herbal sehingga pasien tidak patuh meminum suplemen
tersebut.
Pasien tidak patuh dalam meminum obat valsartan. Pasien meminum
valsartan selama tiga hari saja karen merasa kondisi pusing pasien
sudah membaik. Dan ketika itu pasien keluar kota sehingga obat
tersebut tertinggal di rumah dan yang dibawa hanya meloxicam saja.
karena pasien berfikir bahwa obat yang terpenting dan membuat
kondisi nyeri dan kaku sendi pasien berkuang adalah meloxicam.
Efek samping yang Pasien tidak merasakan efek samping yang sering terjadi seperti sakit
mungkin terjadi kepala, dyspepsia,diare.
Ketidak tepatan indikasi Kondisi peningkatan kadar gula darah pasien perlu dicek ulang karena
dan indikasi yang tidak menurut langkah diagnostic DM tipe 2 kadar GDS dan GDP pasien masih
diterapi. menunjukan keluhan khas (-) yang perlu dikaji ulang untuk terapi
pemberian obat antidiabetes.

Plan
Minggu ke-1
Plan Keterangan
Melakukan assement Untuk mengetahui keadaan pasien dan juga terapi yang diberikan kepada
keadaan pasien dan pasien agar dapat memberi materi konseling yang sesuai dengan kebutuhan
terapi yang diberikan. pasien.
Menanyakan PMR dan Untuk mengetahui kondisi klinis pasien dan mengetahui riwayat terapi
menanyakan kepatuhan pasien sehingga didapatkan pemahaman terhadap keadaan pasien yang
dalam meminum obat. sebenarnya,
Menggali informasi yang Untuk mengetahui pengetahuan pasien terhadap kondisi yang dialaminya
didapatkan pasien agar dapat memberi materi konseling yang sesuai dengan tujuan terapi dan
mengenai kondisi pasien konseling yang dilakukan pasien
yang telah dijelaskan
oleh dokter
Penjelasan mengenai Untuk memberikan pengetahuan kepada pasien tentang penyakit yang
penyakit osteoatritis dandialami pasien agar pasien lebih memahami tujuan dari terapi yang
hipertensi pasien. diberikan kepadanya.
Menjelaskan pentingnya Hal ini dikarenakan pasien merasa bahwa meminum obat terutama valsartan
kepatuhan dalam cukup ketika gejala timbul saja, dimana hal ini dapat berbahaya apabila
meminum obat terjadi kemungkinan timbulnya gejala setelah kondisi hipertensi pasien
yang baru muncul setelah tingkat keparahannya diatas
normal karena memang gejala hipertensi baru muncul
apabila kondisi dalam tubuh sudah terlalu parah.
Menggali informasi Dokter menyarankan agar pasien melakukan penurunan berat badan. Hal ini
mengenai terapi penting untuk mengetahui apa saja yang sudah dilakukan pasien untuk
nonfarmakologi yang kondisi pasien dan untuk memberika materi apa saja yang penting untuk
disarankan dokter. pengetahuan pasien sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Menanyakan efek Untuk mengetahui adanya efek samping yang sering terjadi pada terapi
samping yang mungkin yang diberikan pasien.
terjadi pada pasien.
Memberikan edukasi Menyarankan bahwa penurunan berat badan pasien penting untuk
pasien tentang terapi non kondisi osteoatritis pasien. dan menjelaskan bahwa berat badan pasien
farmakologi yang dapat dapat menjadi salah satu faktor penyebab osteoatritis pasien
dilakukan pasien untuk Menyarankan agar kembali control ke dokter karena meloxicam pasien
kondisi osteoatritis dan sudah habis. Selain itu untuk mengetahui kondisi hipertensi pasien.
hipertensi pasien. Memeberikan informasi pasien apabila saat terasa nyeri dan kaku pada
lutut kaki pasien tidak melakukan pijatan pada daerah tersebut.
Menyarankan apabila terasa nyeri dan kaku dapat dikompres dengan air
hangat.
Menyarankan agar kebiasaan olahraga berenang pasien tetap dilakukan.
Berenang membuat lutut melepaskan stres karena terbebas dari tugasnya
dalam menopang berat badan dan dalam waktu yang sama menyebabkan
seluruh tubuh ikut bergerak. Tapi perhatikan juga dalam memilih
gerakan renang. Anda boleh berenang dengan tempo cepat sebagai
usaha untuk menyehatkan badan, tetapi hindari gerakan yang terlalu
memfokuskan kepada gerak lutut, seperti gaya dada.
Menyarankan apabila terasa nyeri dan kaku pada lutut kakinya tidak
melakukan gerakan atau aktivitas terlalu banyak.
Menyarankan pasien untuk tidak mengangkat beban yang terlalu berat.
Menyarankan kepada pasien apabila sedang berpergiaan sebaiknya
apabila dalam perjalanan lebih baik meluruskan kaki.
Menyarankan kepada pasien apabila sedang berpergian tidak makan
berlebih camilan yang berasa asin dan minum minuman manis yang
berlebihan karena pasien memiliki riwayat keluarga DM yang dapat
mencetus munculnya DM pada pasien.
Menyarankan apabila kelelahan untuk tidak berpergian terlebih dahulu.
Menyarankan kepada keluarga atau pada suami pasien ketika pasien
merasa lelah tidak melakukan berpergian bersama pasien
Menjaga stabilitas dan pergerakan sendi. Latihan akan membantu
memperkuat otot-otot sehingga tekanan pada sendi dan sekitarnya akan
berkurang dan dapat menjaga jarak pergerakan sendi. Dalam
menjaganya dibutuhkan latihan selama 10-15 menit setiap hari.
Menghindari berdiri dalam waktu yang lama. Jika tidak dapat dihindari,
topang berat badan anda dengan satu kaki secara bergantian. Duduk
dalam waktu yang lama juga dapat membuat kekakuan pada sendi lutut,
coba untuk berdiri dan berjalan atau ganti posisi secara rutin setiap 20-
30 menit.
Memakai sepatu yang nyaman dan hak yang rendah.
Minggu ke-2
Plan Keterangan
Menggali informasi Untuk mengetahui keadaan pasien dan juga terapi yang diberikan kepada
tentang hasil pasien agar dapat memberi materi konseling yang sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan pasien yang pasien.
kedua.
Menjelaskan kepada Untuk memberika informasi pasien bahwa kondisi tersebut masih
pasien tentang kondisi membutuhkan diagnose lebih lanjut untuk dikatakan pasien mengalami DM
peningkatan kedar tipe dua. Hal ini dikarenakan GDP dan GDS pasien yang masih tergolong
glukosa darah pasien pada kondisi khas yang masih semu. Selain itu menjelaskan kepada pasien
pada pemeriksaan kedua. bahwa bisa saja kebiasaan pasien yang akhir-akhir ini ketika berpergiaan
dengan minum-minuman manis yang berlebihan dapat menjadi faktor
pemicu munculnya peningkatan kadar glukosa darh pasien.
Menanyakan terapi apa Untuk mengetahui kondisi klinis pasien dan mengetahui riwayat terapi
saja yang diberikan pada pasien sehingga didapatkan pemahaman terhadap keadaan pasien yang
pemeriksaan kedua. sebenarnya,
Menjelaskan tentang Untuk memberikan pengetahuan pasien tentang tujuan dan pentingnya
suplemen glucosamine, pemberian suplemen glucosamine, chondroitin dan MMS terhadap kondisi
chondroitin dan MMS osteoatritis pasien. Hal ini dilakukan karena pasien mengira bahwa
suplemen tersebut adalah obat herbal yang tidak baik jika dikonsumsi
dengan obat konvensional.
Menjelaskan tentang Untuk memberikan pengetahuan pasien informasi tentang obat Valsartan
indikasi obat dan tujuan pemberian Valsartan terhadap kondisi hipertensi pasien. Hal ini
antihipertensi pasien dilakukan karena pasien merasa bahwa obat diberhentikan karena gejala
yaitu Valsartan tekanan darah tinggi pasien seperti pusing sudah tidak muncul.
Penjelasan dosis, Untuk memberikan informasi terkait obat terhadap pasien dan memberikan
penggunaan obat,dan informasi kepada pasien tentang efek samping yang mungkin muncul
efek samping yang sehingga pasien dapat menghubungi dokter apabila efek samping yang
mungkin terjadi. serius muncul agar diberikan terapi obat yang lebih aman untuk kondisi
pasien.
Valsartan :
Dosis 80 mg per tablet diminum sekali sehari pada siang hari setelah
makan. Hal ini karena valsartan memiliki interaksi dengan meloxicam
(antiinflamasi, antinyeri) . Efek samping yang mungkin terjadi : Sakit perut,
sakit kepala, nausea, hipotensi yang mungkin terjadi dengan gejala pusing,
pingsan, kekurangan konsentrasi, penglihatan kabur, mual, merasa dingin,
pernapasan dangkal, kelelahan.
Meloxicam :
Dosis 7,5 mg per tablet diminum dua kali sehari pada pagi dan malam hari
setelah makan. Sebaiknya tidak dikonsumsi saat berkendara. Hal ini untuk
menghindari interaksi obat dengan valsartan dan untuk meminimalkan
interaksi obat dengan makanan yang dapat meningkatkan resiko iritasi GIT.
Meloxicam dapat mengurangi efek obat antihipertensi pasien. Efek samping
yang mungkin terjadi : Dyspepsia(nyeri pada perut), sakit kepala, edema,
sakit punggung.
Glucosamin, Chondroitin dan MSM :
Dosis Glucosamine 500mg, Chondroitin 400 mg dan MSM 83 mg diminum
tiga kali sehari bersamaan dengan makan. Efek samping yang mungkin
terjadi : Diare, nausea, dyspepsia.
Metformin :
Dosis 500 mg per tablet diminum dua kali sehari sebelum makan dalam
keadaan perut kosong. Hal ini karena adanya makanan dapat menunda
absorbs atau penyerapan obat sehingga efek kerja obat semakin lama. Efek
samping yang mungkin terjadi : Diare, penurunan nafsu makan dan lactic
asidosis yang paling fatal (Mual,Muntah,Nyeri perut,Lesu, Pernapasan
abnormal,Irama jantung tidak teratur), hipoglikemi pasien dengan gejala
keringat dingin, pusing, jantung berdebar, lemas.

Memberikan edukasi Menyarankan bahwa penurunan berat badan pasien penting untuk
pasien tentang terapi non kondisi osteoatritis pasien. dan menjelaskan bahwa berat badan pasien
farmakologi yang dapat dapat menjadi salah satu faktor penyebab osteoatritis pasien
dilakukan pasien untuk Menyarankan agar kembali control ke dokter karena meloxicam pasien
kondisi osteoatritis, sudah habis. Selain itu untuk mengetahui kondisi hipertensi pasien.
peningkatan glukosa Memeberikan informasi pasien apabila saat terasa nyeri dan kaku pada
darah dan hipertensi lutut kaki pasien tidak melakukan pijatan pada daerah tersebut.
pasien. Menyarankan apabila terasa nyeri dan kaku dapat dikompres dengan air
hangat.
Menyarankan agar kebiasaan olahraga berenang pasien tetap dilakukan.
Berenang membuat lutut melepaskan stres karena terbebas dari tugasnya
dalam menopang berat badan dan dalam waktu yang sama menyebabkan
seluruh tubuh ikut bergerak. Tapi perhatikan juga dalam memilih
gerakan renang. Anda boleh berenang dengan tempo cepat sebagai
usaha untuk menyehatkan badan, tetapi hindari gerakan yang terlalu
memfokuskan kepada gerak lutut, seperti gaya dada.
Menyarankan apabila terasa nyeri dan kaku pada lutut kakinya tidak
melakukan gerakan atau aktivitas terlalu banyak.
Menyarankan pasien untuk tidak mengangkat beban yang terlalu berat.
Menyarankan kepada pasien apabila sedang berpergiaan sebaiknya
apabila dalam perjalanan lebih baik meluruskan kaki.
Menyarankan kepada pasien apabila sedang berpergian tidak makan
berlebih camilan yang berasa asin dan minum minuman manis yang
berlebihan karenakadar glukosa darah pasien meningkat.
Menyarankan kepada pasien untuk mengontrol pola makan dan
mengurangi porsi makanan pasien yang terkait dengan karbohidrat dan
gula.
Menyarankan apabila kelelahan untuk tidak berpergian terlebih dahulu.
Menyarankan kepada keluarga atau pada suami pasien ketika pasien
merasa lelah tidak melakukan berpergian bersama pasien
Menjaga stabilitas dan pergerakan sendi. Latihan akan membantu
memperkuat otot-otot sehingga tekanan pada sendi dan sekitarnya akan
berkurang dan dapat menjaga jarak pergerakan sendi. Dalam
menjaganya dibutuhkan latihan selama 10-15 menit setiap hari.
Menghindari berdiri dalam waktu yang lama. Jika tidak dapat dihindari,
topang berat badan anda dengan satu kaki secara bergantian. Duduk
dalam waktu yang lama juga dapat membuat kekakuan pada sendi lutut,
coba untuk berdiri dan berjalan atau ganti posisi secara rutin setiap 20-
30 menit.
Memakai sepatu yang nyaman dan hak yang rendah.
Cukup Tidur.Hormon insulin akan berkerja dengan baik dalam
mengolah kadar gula dalam darah, apabila seseorang telah tercukupi
dalam hal istirahat, selain itu istirahat juga dapat memicu resistensi
insulin menjadi meningkat. Istirahat yang baik untuk penderita penyakit
diabetes tipe 2 adalah tidur, minimal usahakan sehari bisa tidur selama 8
jam.
Perbanyak Makan Berserat. Memperbanyak konsumsi makanan yang
memiliki rasa terlalu manis, dikarenakan hal dapat memicu resiko
glukosa bercampur ke dalam darah, jika Anda ingin mengonsumsi
makanan yang manis-manis, konsumsilah makanan seperti buah tinggi
akan serat misalnya pepaya dan buah pir. Memang buah tersebut sangat
manis akan tetapi tidak akan menimbulkan resiko yang lebih buruk
untuk penyakit.

Minggu ke-3
Plan Keterangan
Memberikan informasi Memberikan informasi kepada pasien monitoring kondisi pasien yang perlu
tentang monitoring dipantau dan dikontrol. Selain itu memberikan informasi kepada pasien
kondisi pasien. kapan pasien perlu melakukan pemeriksaan kembali ke dokter.
Pasien dapat mengontrol kondisi pasien ke dokter setelah satu bulan terapi.
Monitoring efikasi :
Monitoring tentang kondisi nyeri dan kaku pada lutut kaki pasien
untuk mengetahui efikasi terapi meloxicam dalam mengatasi nyeri.
Monitoring frekuensi nyeri dan kaku pada sendi kaki pasien.
Monitoring tekan darah pasien setelah 3-4 minggu pengunaan
valsartan.
Monitoring kadar gula darah pasien.
Monitoring efek samping :
Monitoring SGOT, SGPT dan klirens untuk mengetahui kondisi hepar
dan ginjal setelah penggunaan meloxicam dalam jangka panjang.
Monitoring efek samping dari metformin yang paling fatal adalah
lactic asidosis dengan gejala (Mual,Muntah,Nyeri perut,Lesu,
Pernapasan abnormal,Irama jantung tidak teratur).
Monitoring kondisi hipotensi yang mungkin terjadi dengan gejala
pusing, pingsan, kekurangan konsentrasi, penglihatan kabur, mual,
merasa dingin, pernapasan dangkal, kelelahan.
Monitoring hipoglikemi pasien dengan gejala keringat dingin, pusing,
jantung berdebar, lemas.

Pengisian kuisioner Untuk mengetahui manfaat konseling bagi pasien terutama dalam hal
tentang kepatuhan dan wawasan dan kepatuhan pasien terhadap penyakit pasien.
pengetahuan pasien
setelah diberikan
pelayanan homecare.

Anda mungkin juga menyukai