Anda di halaman 1dari 7

1.

Perbedaan antara Metode Penelitian Eksperimen dengan Metode Penelitian Ex post facto

a. Pengertian

1) Metode Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan
yang mengandung fenomena sebab akibat.

Suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain
dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel independennya dimanipulasi oleh peneliti.

Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2010).

2) Metode Penelitian Ex Post Facto

Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian
meruntut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian
tersebut. Penelitian ex post facto bertujuan untuk melacak kembali, jika dimungkinkan, apa yang
menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu.

b. Tema/ Judul

1) Metode Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen menggunakan variable bebas aktif yaitu peneliti dapat dengan mudah
menentukan siapa yang menjadi responden secara bebas. Pada judul, nanti akan timbul sebab-
akibat.

2) Metode Penelitian Ex Post Facto

Penelitian ex post facto menggunakan variabel bebas atribut yaitu peneliti tidak dapat
menentukan responden secara bebas artinya responden tersebut telah ada sebelum penelitian
tersebut. Pada judul tersirat faktor -faktor yang mempengaruhi suatu hal yang akan diteliti yang
berasal dari sebab permasalahan yang sekarang terjadi.

c. Rumusan Masalah

1) Metode Penelitian Eksperimen

Rumusan masalahnya menggunakan rumusan masalah komparatif. Yaitu rumusan masalah


dimana peneliti membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel
yang berbeda atau pada waktu yang berbeda. Selain itu rumusan masalah pada penelitian
eksperimen juga bisa menggunakan rumusan asosiatif. Rumusan asosiatif yaitu rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

2) Metode Penelitian Ex Post Facto

Rumusan masalah yang digunakan menggunakan rumusan masalah deskiptif yaitu sutu rumusan
masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya
pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri).

d. Kerangka Teori

1) Metode Penelitian Eksperimen

Pada kerangka teori penelitian ekperimen menggunakan kerangka teori yang bersifat fungsional.
Dimana teori tersebut tampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis yaitu
data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali yang mempengaruhi
data.

2) Metode Penelitian Ex Post Facto

Pada kerangka teori penelitian ex post facto menggunakan kerangka teori yang besifat deduktif.
Dimana, kerangka tersebut memberikan keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau
pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan.

e. Hipotesis

1) Metode Penelitian Eksperimen

Bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan
adanya hubungan atau perbedaan antar variabel, melainkan telah ditunjukan sifat hubungan atau
keadaan perbedaan itu.

2) Metode Penelitian Ex Post Facto

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ex post facto adalah hipotesis diskriptif, yaitu
merupakan jawaban sementara terhadap masalah diskriptif yaitu yang berkenaan dengan variabel
mandiri.

f. Cara Analisis

1) Metode Penelitian Eksperimen


Apabila datanya berbentuk nominal maka digunakan teknik statistik : koefisien kontingensi.

Apabila datanya berbentuk ordinal, maka menggunakan korelasi spearman rank dan korelasi
kendal tau.

Apabila datanya berbentuk interval atau ratio, maka digunakan statistik : korelasi poduk moment,
korelasi ganda, korelasi parsial, dan analisis regresi.

2) Metode Penelitian Ex Post Facto

Apabila datanya berbentuk nominal, maka digunakan teknik statistik: binomial dan chi kuadrat
satu sampel

Apabila datanya berbentuk ordinal, maka digunakan teknik statistik : run test

Apabila datanya berbentuk interval atau ratio maka digunakan tes satu sampel.

2. Perbedaan antara Metode Penelitian Korelasional dengan Metode Penelitian Komparatif

a. Pengertian

1) Metode Penelitian Korelasional

Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna
menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya
hubungan dan tingkat variabel ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang
ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.

Menurut Gay dalam Sukardi (2008:166) menyatakan bahwa; penelitian korelasi merupakan salah
satu bagian penelitian ex-postfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel
yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan variabel yang
direfleksikan dalam koefisien korelasi. Walaupun demikian ada peneliti lain seperti di antaranya
Nazir dalam Sukardi (2008:166); mengelompokkan penelitian korelasi ke dalam penelitian
deskripsi, karena penelitian tersebut juga berusaha menggambarkan kondisi yang sudah terjadi.
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan kondisi sekarang dalam konteks
kuantitatif yang direfleksikan dalam variabel.
2) Metode Penelitian Komparatif

Penelitian kompaatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama
dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu
yang berbeda.

b. Tema/ Judul

1) Metode Penelitian Korelasional

Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih.
Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

2) Metode Penelitian Komparatif

Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan
penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang
berbeda.
c. Rumusan Masalah

1) Metode Penelitian Korelasional

Rumusan masalah yang digunakan adalah rumusan masalah asosiatif. Rumusan masalah asosiatif
adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau
lebih.

2) Metode Penelitian Komparatif

Rumusan masalah yang digunakan adalah rumusan masalah komparatif. Rumusan masalah
komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel
atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau waktu yang berbeda.

d. Kerangka Teori

1) Metode Penelitian Korelasional

Pada kerangka teori penelitian korelasional menggunakan kerangka teori yang bersifat
fungsional. Dimana teori tersebut tampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan
teoritis yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali yang
mempengaruhi data.

2) Metode Penelitian Komparatif


Pada kerangka teori penelitian komparatif menggunakan kerangka teoi yang besifat deduktif.
Dimana, kerangka tersebut memberikan keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau
pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan.

e. Hipotesis

1) Metode Penelitian Korelasional

Hipotesis pada penelitian korelasional menggunakan hipotesis asosiatif. Hipotesis asosiatif


adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan
hubungan dua variabl atau lebih.

2) Metode Penelitian Komparatif

Hipotesis pada penelitian komparatif menggunakan hipotesis komparatif. Hipotesis komparatif


adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif, pada rumusan ini
variabelnya sama tapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada
waktu yang berbeda.

f. Cara Analisis

1) Metode Penelitian Korelasional

Pada dasarnya, analisis dalam penelitian korelasional dilakukan dengan cara mengkorelasikan
hasil pengukuran suatu variabel dengan hasil pengukuran variabel lain. Dalam penelitian
relasional, teknik korelasi bivariat, sesuai dengan jenis datanya, digunakan untuk menghitung
tingkat hubungan antara vaiabel yang satu dengan yang lain. Sedang dalam penelitian prediktif,
teknik yang digunakan adalah analisis regresi untuk mengetahui tingkat kemampuan prediktif
variabel prediktor terhadap variabel kriteria. Namun demikian, dapat pula digunakan analisis
korelasi biasa bila hanya melibatkan dua variabel. Bila melibatkan lebih dari dua variabel,
misalnya untuk menentukan apakah dua variabel prediktor atau lebih dapat digunakan untuk
memprediksi variabel kriteria lebih baik daripada bila digunakan secara sendiri-sendiri, teknik
analisis regresi ganda, multiple regresion atau analisis kanonik dapat digunakan. Hasil analisis
tersebut biasanya dilaporkan dalam bentuk nilai koefisien korelasi atau koefisien regresi serta
tingkat signifikansinya, disamping proporsi variansi yang disumbangkan oleh variabel bebas
terhadap variabel terikat.

2) Metode Penelitian Komparatif

Apabila datanya berbentuk nominal, maka digunakan teknik statistik: binomial dan chi kuadrat
satu sampel

Apabila datanya berbentuk ordinal, maka digunakan teknik statistik : run test

Apabila datanya berbentuk interval atau ratio maka digunakan tes satu sampel.

Anda mungkin juga menyukai