A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit
jantung koroner dan kanker baik di negara maju maupun negara berkembang.
2010; American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global,
15 juta orang terserang stroke setiap tahunnya, satu pertiga meninggal dan
Association,2014).
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu
hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Aliran darah yang
berhenti membuat suplai oksigen dan zat makanan ke otak berhenti, sehingga
akibat stroke sebesar 51% di seluruh dunia disebabkan oleh tekanan darah
kematian yang disebabkan oleh stroke menduduki urutan kedua pada usia
diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59 tahun (Yastroki, 2012).
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi penyakit stroke di
terendah pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar 0,2%. Prevalensi
Sedangkan di Jawa Barat sendiri kasus stroke memiliki presentase (12 %).
WHO (2010) mendefinisikan stroke adalah manifestasi klinis dari
simetris, bicara pelo atau tidak dapat berbicara (afasia), nyeri kepala,
angsana RSUP Dr. Hasan Sadikin dimulai dari tanggal 9-16 November 2017
presentase dari jumlah BOR (Bed Occupation Rate) bahwa kasus terbanyak
pasien 43% dengan kebutuhan total care dan 2% sisanya dengan kebutuhan
gerak sendi atau ROM (Range Of Motion) (Wina, 2009). Latihan gerakan
ROM (Range Of Motion) terbagi menjadi dua, yaitu ROM (Range Of Motion)
aktif dan ROM (Range Of Motion) pasif (Brunner dan Suddarth, 2002). Range
persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. (Potter
penyakit stroke
SATUAN ACARA PENYELUHAN (SAP)
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian ROM
2. Klasifikasi ROM
3. Tujuan ROM
4. Manfaat ROM
5. Prinsip latihan ROM
6. Indikasi dan sasaran ROM
7. Keterbatasan dalam latihan ROM
8. Macam-macam gerakan ROM
9. Kontraindikasi ROM
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Metode : Ceramah dan diskusi
2. Langkah-langkah kegiatan :
KEGIATAN
NO WAKTU RESPON PESERTA
PENYULUHAN
1 Pembukaan:
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab
5 menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Kontrak waktu memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan 3. Menyetujui
penyuluhan 4. Mendengarkan dan
5. Apresepsi / pretest memperhatikan
2 Kegiatan inti:
1. Menjelaskan 1. Mendengarkan dan
15 menit pengertian ROM memperhatikan.
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan dan
Klasifikasi ROM memperhatikan.
3. Menjelaskan Tujuan 3. Mendengarkan dan
ROM memperhatikan.
4. Menjelaskan Manfaat 4. Mendengarkan dan
ROM memperhatikan.
5. Menjelaskan Prinsip 5. Mendengarkan dan
latihan ROM memperhatikan.
6. Menjelaskan indikasi
dan sasaran ROM
7. Menjelaskan
Keterbatasan dalam
latihan ROM
8. Menjelaskan macam-
macam gerakan ROM
9. Menjelaskan
kontraindikasi ROM
10. Melakukan
demonstrasi ROM
11. Dengan
melibatkan audience
3 Evaluasi :
7 menit 1. Memberikan 1. Menjawab pertanyaan
kesempatan audience 2. Mendengarkan dan
untuk bertanya memperhatikan
kepada penyaji
2. Mengajukan 5
pertanyaan kepasa
aundince tentang
materi penyuluhan
3. Kesimpulan dari
penyuluhan
4 3 menit Penutup :
1. Mengucapkan 1. Mendengarkan
terimakasih atas peran 2. Menjawab salam
serta peserta
2. Mengucapkan salam
penutup
E. Peran
1. Findra Alfyanti : Pemateri
2. Indra Herdiawan : Operator
3. Bintang Yulnanda : Moderator
4. Mira Rahmawati : Logistik
5. Tri Nur Rohayati : Kosumsi
6. Ali Firmawan : Dokumentasi
G. Evaluasi
1. Prosedur : Post tes
2. Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
3. Butir-butir soal :
a. Apa pengertian ROM
b. Apa Klasifikasi ROM
c. Apa Tujuan ROM
d. Apa Manfaat ROM
e. Apa Prinsip latihan ROM
f. Apa indikasi dan sasaran ROM
g. Apa Keterbatasan dalam latihan ROM
h. Apa saja macam-macam gerakan ROM
i. Apa daja kontraindikasi ROM
Lampiran Materi
RANGE OF MOTION
1. Pengertian ROM
Range of Motion (ROM) merupakan jumlah maksimum gerakan yang
mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh, yaitu dua
bagian tubuh kiri dan kanan yang di sebut sagital, dua bagian tubuh atas
bawah yang di sebut transversal, dan frontal (Kisner & Colby, 2007). ROM
atau rentang gerak adalah teknik dasar yang di gunakan untuk pemeriksaan
secara aktif, aktif dengan bantuan maupun pasif (Potter & Perry, 2006). ROM
area tubuh yang seharusnya bisa bergerak akan tetapi tidak bisa di gerakan.
Ketika melakukan PROM otot penggerak akan membutuhkan gravitasi, mesin
menggunakan alat mekanik, semua tenaga itu berasal dari luar tubuh karena
tanpa bantuan dari perawat, namun tetap di awasi oleh perawat. Melalui
latihan ini dapat meningkatkan kemandirian dan kepercayaan diri pada klien
(Ellis & Bentz, 2007). AROM adalah jenis AROM yang mana bantuan di
berikan melalui gaya dari luar apakah secara manual atau mekanik, karena
delapan kali dan dikerjakan minimal dua kali sehari, (2) AROM di lakukan
perlahan dan hati-hati agar tidak melelahkan pasien, (3) dalam merencanakan
baring karena pasien yang diharuskan untuk bedrest tidak diperbolehkan untuk
dikerjakan oleh fisioterapi atau perawat, (5) bagian-bagian tubuh yang dapat
dilakukan AROM adalah leher, bahu lengan, siku, jari, ibu jari, pinggul, lutut,
kaki, pergelangan kaki dan jari-jari kaki, (6) AROM dapat di lakukan pada
proses penyakit seperti kelemahan baik karena gangguan otot, saraf, atau
Colby, 2007)
1. Latihan AROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat
jantung
3. Menurunkan tekanan darah istirahat
4. Memperbaiki aliran darah vena
b. Sistem Respirasi
5. Meningkatkan frekuensi dan kedalaman pernapasan
6. Meningkatkan pengembangan diafragma
7. Menurunkan kerja pernapasan
8. Meningkatkan ventilasi alveolar
c. Sistem Metabolik
1. Meningkatkan laju metabolisme basal
2. Meningkatkan penggunaan glukosa dan asam lemak
3. Meningkatkan pemecahan trigliserida
4. Meningkatkan mobilitas lambung
5. Menigkatkan produksi panas tubuh
d. Sistem Muskuloskeletal
1. Memperbaiki tonus otot
2. Meningkatkan mobilisasi sendi
3. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
e. Toleransi Aktivitas
1. Meningkatkan toleransi
2. Mengurangi kelemahan
5. Prosedur Tindakan
Prosedur tindakan yang biasa digunakan pada latihan rentang gerak
Gambar 2.1
1) Fleksi : menggerakan dagu menempel ke dada sebesar 45 otot
trapezius
5) Fleksilateral : memiringkan kepala sejauh mungkin kea rah
sternocleidomastoid
b. Gerakan Bahu
Gambar 2.2
1) Fleksi : menaikan lengan dari posisi di samping tubuh kedepan
pekotralis mayor
2) Hiperekstensi : menggerakan lengan ke belakang tubuh dengna
pektoralis mayor
4) Rotasi dalam : dengan siku fleksi, memutar bahu dengan
Gambar 2.3
1) Fleksi : menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak ke depan
Gambar 2.4
1) Supinasi : memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak
Gambar 2.5
1) Fleksi : menggerakan terlapak tangan ke sisi bagian dalam
lengan bawah berada pada arah yang sama sebesar 80-90 otot
Gambar 2.6
1) Fleksi : membuat genggaman otot yang dipengaruhi yaitu
proprius
4) Abduksi : menggerakan jari-jari tangan yang saru dengan yang
Gambar 2.7
1) Fleksi : menggerakan ibu jari menyilang permukaan telapak
pollisisbrevis
2) Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari telapak
Gambar 2.8
1) Fleksi : menggerakkan tungkai kedepan dan keatas sebesar 90-
dan Sartorius
2) Ekstensi : menggerakan kembali kesamping tungkai yang lain
gluteus minimus
5) Adduksi : menggerakkan tungkai kembali keposisi medial dan
obturatorius eksternus
8) Sirkumduksi : menggerakkan tungkai melingkar otot yang
Gambar 2.9
1) Fleksi : menggerakan tumit kearah belakang paha sebesar 120-
anterior
2) Plantarfleksi : menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki
Gambar 2.11
1) Inversi : memutar telapak kaki ke samping dalam (medial)
peroneus brevis
l. Gerakan Jari-jari Kaki
Gambar 2.12
Fleksi : melengkungkan jari-jari kaki kebawah sebesar 30-60
interosseus plantaris