Tugas Petrografi Petrus
Tugas Petrografi Petrus
NIM : 072.15.088
1. Batuan ultrabasa adalah batuan beku yang kandungan silikanya rendah (< 45 %), kandungan
MgO > 18 %, tinggi akan kandungan FeO, rendah akan kandungan kalium dan umumnya
kandungan mineral mafiknya lebih dari 90 %. Batuan ultrabasa umumnya terdapat sebagai
opiolit.
Komposisi Kimia:
SiO2 = 35,48 40,04%; Al2O3 = 0,55 1,21%;
Fe2O3 = 7,54 8,03%; CaO = 0,00 0,16%;
MgO = 37,90 40,77%; Na2O = 0,00 0,13%;
K2O = 0,20%; TiO2 = 0,03%;
MnO = 0,08 0,11%; P2O5 = 0,01 0,03%;
SO3 = 0,00 0,05%; H2O = 0,72 0,077%;
HD = 12,21 15,35%;
2. Batuan beku basa adalah batuan beku yang secara kimia mengandung 45%-52% SiO2 dalam
komposisinya. Kandungan mineral penyusunnya di dominasi oleh mineral-mineral gelap
(mafic). Batuan beku basa dapat terbentuk secara plutonik maupun vulkanik. Yang terbentuk
secara plutonik umumnya adalah batuan dari kerak samudra yang terbentuk dari jalur
tektonik divergen, sedangkan yang terbentuk secara vulkanik adalah dari gunung api atau
intrusian yang ketebalan kerak buminya tidak terlalu tebal. Kehadiran mineral-mineralnya
seperti Olivin, Piroksin, Hornblende, Biotit, Plagiolas dan sedikit Kuarsa. Warna pada batuan
beku basa ini umumnya gelap karena kandungan mineralnya yang dominan gelap.
3. Batuan beku intermediate Batuan beku yang memiliki kandungan silika antara 52% - 66 %.
Contohnya Andesit dan Syenit.
4. Batuan beku Asam adalah batuan beku yang bersifat asam, memiliki kandungan SiO2 > 60%,
memiliki indeks warna < 20%. Terbentuk langsung dari pembekuan magma yang merupakan
proses perubahan fase dari cair menjadi padat di daerah vulkanik dengan temperature tinggi.
Pada umumnya batuan beku asam memiliki warna terang, karena terletak pada golongan
felsik. Berasal dari magma asam kaya kuarsa, sedangkan kandungan oksida magnesiumnya
rendah.
Komposisi Mineral :
Utama : Hornblende, Muskovite, K- feldspar, kuarsa
Tambahan : Apatite, Rulite, Zircon, Bijih, Sphare
Batuan vulkanik atau batuan beku vulkanik adalah batuan yang terbentuk dari magma yang
meletus dari gunung berapi. Dengan kata lain, yang membedakannya dengan batuan
beku lainnya adalah memiliki asal vulkanik. Seperti semua jenis batuan, konsep batuan
vulkanik adalah konsep artifisial, dan di alam, batuan vulanik juga mencakup batuan
subvulkanik (hipabisal) dan batuan metamorf . Untuk alasan ini, di geologi, batuan vulkanik
dan batuan hipabisal dangkal tidak selalu diberlakukan secara terpisah. Dalam
konteks perisai benua di zaman Prakambrium , istilah "vulkanik" dipakai hanya sebatas
untuk batuan metavulkanik.
Batuan beku vulkanik adalah salah satu jenis batuan yang paling umum ditemukan di
permukaan bumi, khususnya di lautan. Di darat, mereka sangat umum di batas antar
lempeng dan di provinsi-provinsi banjir basal (flood basalt).
Batuan beku Plutonik adalah Batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma yang
berada jauh di bawah permukaan bumi. Proses pendinginan sangat lambat sehingga batuan
seluruhnya terdiri atas kristal-kristal dan batuan cenderung kasar. Contoh : Granit,
Granodiorit, dan Gabro.
Batuan beku Hipabisal adalah Batuan yang terbentuk dari pembekuan magma yang terletak
pada celah-celah atau pipa gunung api. Proses pendinginannya berlangsung relatif cepat
sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tidak sempurna dan bercampur dengan
massa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contoh batuan ini adalah Granit porfir
dan Diorit porfir.
a) Poikilitik : tekstur dimana butiran yang kecil dilingkupi oleh mineral yang besar.
b) Porfiritik : tekstur dimana ada butiran kecil dan butiran besar. Sama seperti istilah porfiritik di
tekstur batuan beku (yang ada fanerik, afanitik, porfiritik itu loooh). Namun butiran kecilnya
kristal.
a. Intergranular : tekstur dimana mineral olivin, piroksen, atau oksida besi dikelilingi butiran
plagioklas. Mineral plagioklas seperti menusuk mineral-mineral olivin, dkk.
b. Intersertal : tekstur yang digunakan untuk menunjukkan ruang antara kristal (mineral basa)
berukuran besar diisi oleh gelas dengan ukuran lebih kecil sebagai masa dasarnya.
d. Subophitic : Tekstur yang hampir sama dengan ophitic, mineralnya pun sama. Bedanya
plagioklas tidak dikelilingi piroksen secara penuh. Ibaratnya plagioklas itu ayam, piroksen itu
kandangnya dan si ayam itu badannya gak semua masuk kandang, badannya dalam kandang
tapi kaki ma ekornya diluar kandang.
Kasian bgt tuh ayam hahaha... moga
perumpaannya gampang diinget dan
mudah dipahami.
a. Porfiritik : Tekstur dimana terdapat mineral besar dan mineral kecil. Istilah ini sama seperti
tekstur di batuan beku secara makroskopis.
b. Vitrofirik : Hampir sama dengan porfiritik. Tekstur dimana terdapat mineral besar dan
mineral kecil.
c. Hyalofilitik : tekstur aliran dimana masa dasar terdiri dari mikrolit plagioklas dalam gelas. Jadi
yang jadi masa dasar seperti aliran itu gelas.
d. Poikilitik : tekstur dimana butiran yang kecil dilingkupi oleh mineral yang besar.
e. Rim Opaque : Sering kali reaksi rim atau koronas hadir dan mengelilingi individu kristal,
menyebabkan kristal menjadi tidak stabil dan bereaksi ulang dengan kristal sekelilingnya.
Biasanya Hornblende dan disekelilingnya mineral opak.
f. Trakhitik : Tekstur aliran dimana butir plagioklas menunjukkan orientasi suatu aliran dan
diantaranya terdapat gelas/mikrokristalin.
Myrmekite in Plagioclase.
Embayment : Tekstur dengan kristal utama termakan oleh kristal muda/ sebagian kristal
dasarnya terubahkan ke dalam bentuk lelehan dan membentuk bentukan seperti teluk.
Contoh Deskrips
1. Pyroxenite
Warna : Hitam kehijauan
Struktur : Masif
Kristalinitas : Hipokristalin
2. Peridotit
Struktur : Masif
Kristalinitas : Holokristalin
Struktur : Masif
Kristalinitas : Hipokristalin
4. Gabro
Warna : Hitam
Struktur : Masif
Kristalinitas : Hipokristalin
Warna : Hitam
Struktur : Masif
Kristalinitas : Holokristalin