Anda di halaman 1dari 1

Dasar teori :

Dalam teori listrik terdapat beberapa besaran yang dapat diukur antara lain beda potensial
/Tegangan(V),Kuat arus listrik(I), dan tahanan listrik(R). Pengukuran tegangan listrik menggunakan
Voltmeter, pengukur kuat arus listrik adalah Amperemeter dan pengukur hambatan listrik adalah
Ohmmeter.

Sekarang ini alat untuk mengukur tiga besaran tersebut telah digabung dalam suatualat yang disebut
Multimeter (AVO METER). Multimeter dapat digunakan untuk pengukuran arus dan tegangan AC dan
DC. Pembacaan hasil ukur yang ditampilkan multimeter analog adalah:

Hasil ukur:

Arus yang mengalir dalam sebuah kawat penghantar memenuhi hukum ohm menurut persamaan:

V=I.R

Dengan V adalah beda potensial /tegangan yang diberikan, I adalah kuat arus dan R adalah nilai
hambatan /resistansi penghantar. Persamaan diatas akan berlaku jika V dan I bersifat linier.

Terdapat perbedaan dalam cara mengukur resistansi, tegangan dan kuat arus. Resistansi dapat diukur
secara langsung pada resistor tanpa adanya sumber tegangan listrik dan tanpa harus memperhatikan
polaritasnya. Tegangan dikur dengan merangkai Voltmeter secara parallel dengan komponen yang akan
diukur sedangkan kuat arus dapat diukur dengan cara merangkai Amperemeter secara seri (Tim Fisika,
2017)

Arus adalah sebarang gerak muatan dari satu daerah kedaerah lainnya. Resistivitas (Hambatan jenis)
sebuah material sebagai rasio dari besarnya medan listrik dan kerapatan arus.

P=

Semakin besar resistivitas, semakin besar pula medan yang diperlukan untuk menyebabkan sebuah
kerapatan arus yang diberikan atau semakin kecil pula kerapatan arus yang disebabkan oleh sebuah
medan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai