Proses Terjadinya Penuaan Dini Pada Sel Manusia
Proses Terjadinya Penuaan Dini Pada Sel Manusia
WANITA)
Oleh :
Zelly Mulyani
Bp. 1620312012
2017
1
DAFTAR ISI
LEMBAR COVER
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
BAB II : ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................. 15
B. Saran ....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen
pembimbing dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
obat mujarab yang dapat mempertahankan vitalitas dan menjaga agar tetap awet
muda. Kenyataanya proses penuaan secara alamiah tidak dapat dihindari. Proses
penuaan adalah melemahnya sel dan organ secara keseluruhan mulai sejak usia
dewasa secara perlahan dan berlangsung cepat setelah usia 40 tahun, ditandai
Secara alamiah proses penuaan akan terjadi pada setiap manusia, namun
prosesnya berbeda-beda ada yang cepat (proses penuaan dini) dan ada yang
lambat (awet muda). Adalah sangat mustahil untuk menemukan satu jenis bahan
alam yang mampu mencegah atau menunda proses penuaan. Karena proses
penuaan terjadi melalui suatu seri rangkaian reaksi yang kompleks, melibatkan
dalam sel.
mencakup berbagai kerjasama antara sistem enzim dan hormon. Sebagai ilustrasi
untuk produksi energi sel melibatkan lebih dari 20 jenis enzim dan kompleks
enzim serta beberapa macam hormon yang saling berinteraksi. Demikian pula
4
pada proses replikasi dan ekspresi gen dibutuhkan lebih banyak interaksi enzim
diketahui secara pasti bahwa terdapat empat anda istimewa yang muncul saat
terjadi proses penuaan pada hewan dan manusia yaitu : (1) perubahan dalam
mengecilnya volume kelenjer tiroid. Schmuck, et al. (1995) dan Stulnig, et al.
orang muda yang sehat dengan orang tua, namun tidak ada perubahan komposisi
asam lemak dalam LDL (low density lipoprotein) antara kedua sampel. Data
mereka juga menunjukkan bahwa jumlah total kolesterol, trigliserida, total lipid,
Debrinski, et al., 1992; Luft, 1994; Zhang, et at., 1997; Yowe dan Ames, 1998).
Hasil studi Liang, et al. (1997) menunjukkan adanya mutasi mt-DNA heterogen
pada regio penghapusan umum dalam otot skeletal pria dan wanita tua diikuti
5
toleransi terhadap glukosa merupakan manifestasi utama dari keadaan metabolik
sebagai implikasi produksi radikal bebas baik secara langsung maupun melalui
bahwa penghapusan kode genetik mt-DNA pada regio penghapusan umum otot
skeletal lebih cepat dialami oleh tikus-tikus yang secara genetik menderita
normal. Demikian pula hasil studi Swoboda, et al. (1995) secara in vitro
penghapusan umum terlihat hanya jika konsentrasi glukosa yang tinggi di dalam
Penghapusan kode genetik baik pada hewan maupun manusia terjadi dan
membelah) seperti hati, otot kerangka dan otak (Corral-Debrinski, et al., 1992;
Luft, 1994; Zhang, et at., 1997; Yowe dan Ames, 1998). Penurunan konsentrasi
saat proses penuaan berlangsung seperti yang dilaporkan oleh Corpas, et al.
6
B. Rumusan masalah:
C. Tujuan
D. Metode penulisan
7
BAB II
ISI
tekanan lingkungan memainkan peran besar dalam proses penuaan (Rowe dan
Kahn, 1998). Teori yang paling diyakini para ilmuawan sebagai penyebab utama
terjadinya proses penuaan adalah teori penuaan akibat radikal bebas atau stres
oksidatif. Saat ini studi mengenai stres oksidatif terkait perubahan di dalam
komponen sel dengan usia menjadi sangat populer dikalangan peneliti, karena
studi ini mampu menyediakan mekanisme molekuler dan seluler yang dapat
menerus partikel kimia-radikal bebas yang menumpuk dari tahun ketahun yang
penyakit degeneratif (Carper, 1996). Radikal bebas adalah atom atau molekul
oksigen yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan baik
dalam bentuk O2-, ROO-, RO-, OH-, maupun H2O2 yang bersifat sangat reaktif
dan toksit, sehingga sangat berpotensi merusak sel dan organ. Radikal bebas
merupakan produk dari metabolisme normal sel baik yang dihasilkan di dalam
8
pengeluaran hidrogen dari substrat dengan menggunakan oksigen sebagai
akseptor hidrogen menghasilkan radikal bebas H2O2 sebagai produk akhir. Hal
yang sama juga ditujukkan oleh aktivitas enzim xantin oksidase yang
mengkonversi basa purin menjadi asam urat, katabolisme protein dan asam
oleh molekul oksigen akan menghasilkan radikal bebas O2- sebagai produk
akhirnya.
internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi stress, depresi, cemas yang
berlebihan (paranoid), kerja atau olah raga berlebihan, peradangan, dan luka.
Sedangkan fakor eksternal antara lain polusi, rokok, alkohol, obat-obatan, sinar
additive, serta virus dan bakteri. Secara alamiah sel-sel tubuh menghasilkan
peroksidase, dan berbagai enzim yang terlibat pada rantai respirasi dalam
produksi radikal bebas oleh sel baik akibat rangsangan faktor internal maupun
eksternal semakin meningkat, sehingga sel tubuh tidak mampu lagi melindungi
dirinya sendiri dari efek merusak radikal bebas, akhirnya akan termanifestasi
9
memperlihatkan terjadinya penurunan kandungan berbagai antioksidan pada
Komponen utama dari membran sel adalah lipid dan protein. Lipid
diesterefikasi oleh gugus fosfat dan senyawa nitrogen seperti kolin, etanolamin
asam lemak fosfolipid membran sel yang utama berasal dari golongan asam
Highlyunsaturated Fatty Acid (HUFA). Asam lemak essensial tidak jenuh ini
berperan penting dalam menjaga aktivitas metabolisme sel agar tetap berjalan
karena asam lemak ini memiliki titik cair yang rendah, dengan demikian dapat
1984). Membran sel dengan persentase kandungan asam lemak jenuh lebih besar
daripada asam lemak tidak jenuh mempunyai fluiditas yang lebih rendah
dibandingkan dengan yang mempunyai persentase asam lemak tidak jenuh lebih
tinggi.
pengangkutan glukosa, jenis gula lainnya dan asam amino dari plasma
memasuki sel, yang diaktifkan oleh hormon insulin dengan bantuan ATP.
Glukosa dan Na+ terikat pada tempat yang berlainan pada molekul pengangkut
10
glukosa, Na+ bergerak ke dalam sel dengan mengikuti gradien elektrokimia dan
gradien Na+, maka semakin banyak glukosa yang dapat masuk ke dalam sel. Jika
jumlah ion Na+ dalam cairan ekstra seluler rendah, maka sistem transpor aktif
glukosa ini akan terhenti. Untuk mempertahankan gradien Na+, symport Na+-
glukosa ini bergantung kepada gradien yang dihasilkan oleh pompa Na+/K+ yang
permeabilitas terhadap air dan molekul hidrofilik kecil lainnya juga meningkat.
Gerakan ke lateral protein integral juga akan meningkat jika fluiditas membran
insulin merupakan ilustrasi yang bagus sekali mengenai perubahan fungsi yang
membran sel, maka jumlah insulin yang dapat diikat oleh reseptor insulin akan
Sebaliknya jika fluiditas membran sel rendah akibat dirusak oleh radikal bebas,
maka jumlah insulin yang dapat diikat oleh reseptor insulin akan menurun.
asam lemak tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap yang diselingi oleh
reaksi berantai yang menghasilkan kembali radikal bebas, sehingga terjadi reaksi
11
peroksidasi asam lemak tidak jenuh pada fosfolipid membran sel berikutnya.
reseptor insulin, serta penurunan aktivitas enzim Na+/K+ ATPase. Sehingga akan
memicu penurunan sistem transpor aktif glukosa dan asam amino serta
peningkatan kadar insulin plasma, akibatnya kecepatan produksi energi sel dan
Berbagai upaya telah dilakukan oleh para pakar di seluruh dunia untuk
penuaan pada manusia mulai dari terapi hormon sampai penggunaan berbagai
D. Terapi hormon
Proses penuaan dini pada manusia diikuti dengan suatu penurunan secara
oleh kortek adrenal. Suatu rangkaian gejala yang timbul sehubungan dengan
(Hermann dan Peter, 1999a and 1999b). Pengaruh positif dari terapi DHEA
12
pada wanita pasca menopaus adalah meningkatnya kadar osteokalsin plasma,
(Labrie, et al., 1994). Sedangkan terapi pada pria dan wanita yang masih
parameter urologi, serta kesehatan dan fungsi seksual setelah melalui terapi
al., 1997). Ini terjadi karena adanya berbagai perubahan pada poros
(PSA) di dalam serum (Tenover, 1992; Morley, et al., 1993; Sih, et al.,
1997). Sedangkan terapi dengan hormon androgen pada pria tua hanya akan
dalam serum (Tenover, 1992; Morley, et al., 1993; Hajjar, et al., 1997). Studi
13
perkembangan resiko kepikunan pada wanita pasca menopaus (Birge, 1998;
Yafe, et al., 1998). Terapi estrogen juga berpotensi sebagai suatu vasolidator
melalui peningkatan pengaturan enzim oksida sintase, dan boleh jadi lebih
jauh lagi dapat mencegah proses penuaan dini (Molina, et al., 1998).
1998).
secara spontan, dan tingkat GH serta IGF-I di dalam plasma, dan akan
tubuh yang tidak berlemak, dan massa tulang (Corpas, et al., 1993; Rosen
dan Conover, 1997; Marcuss dan Hoffman, 1998; Hermann dan Peter,
(rhGH) pada pria tua yang sehat tidak mampu memperbesar respon terhadap
1993), dan penggunaan dosis yang lebih tinggi dari terapi GH akan
14
4. Terapi Hormon Melatonin
terkait dengan usia sampai saai ini belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi
penuaan dini dan pertumbuhan sel tumor. Beberapa data dari studi terbaru
et al., 1997), atau sebagai suatu perangsang sistem imun (Atre dan
yang tidak dapat mensintesis hormon tersebut karena cacat secara genetik
hewan uji.
5. Terapi Antioksidan
meskipun rentang hidupnya sangat singkat. Secara biologi radikal bebas juga
15
berfungsi dalam mereduksi enzim sitokrom c yang teroksidasi. Sedangkan
radikal bebas O2- yang terikat pada sitokrom P450 merupakan zat antara
oksidatif dari DNA, protein dan lipid yang dapat menimbulkan ketidak
terhadap meningkatkan rentang hidup yang dilakukan oleh Yu, et al. (1998)
Hasil studi Reddy, et al. (1982), Haenen dan Bast (1983), serta Leedle
et al., 1991; Dubey, et al., 1995; Sato, et al., 1998). Penggunaan PNB
16
memelihara fungsi memori dan cognitif (kesadaran) secara nyata (Sack, et
antioksidan plasma; (3) sistem transpor antioksidan melalui membran sel; (4)
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Meskipun tidak mungkin mempertahan vitalitas dan kemudaan tanpa
melalui proses penuaan, namun adalah sangat mungkin menjaga kesehatan sel
guna mencegah terjadinya proses penuaan dini. Salah satu cara yang dapat
diajukan.
B. SARAN
kualitas hidup umat manusia terutama dalam upaya memperlambat dan atau
meminimalkan dampak dari terjadinya proses penuaan, maka disarankan agar dilakukan
kembali penelitian yang lebih intensif dan meneluruh dalam skala yang lebih besar baik.
18
DAFTAR PUSTAKA
cells in young, middle-aged, and senescent mice. Mech. Aging Dev., 103:225-
269.
London, 980 p.
3. Birge, S. J., 1998. Hormones and the aging brain. Geriatrics, 53:828-830.
4. Bremmer, W. J., Vitiello, M. V., and Prinz, P. N., 1983. Loss of circadian
5. Carney, J. M., Starke-Reed, P. E., and oliver, C. N., 1991. Reversal of age-
related increase in brain protein oxidation, decrease in enzyme activity, and lose
3636.
6. Chappy, O., Dosquet, C., Wautier, M. P., and Wautier, J. L., 1997.Advanced
glycation end product, oxidant stress and vascular lesions. Eur. J. Clin. Invest.,
27:97-108.
7. Cohn, L., Feller, A. G., raper, M. W., Rudman, I. W., and Rudman, D., 1993.
425.
19
8. Corpas, E., Harman, S. M., and Blackman, M. R., 1993. Human growth
9. Corral-Debrinski, M., Shoffner, J. M., Low, M. T., and Wallace, D. C., 1992.
10. Dubey, A., Foster, M. L., and Sohal, R. S., 1995. Effect of spin-trapping
11. Flynn, M. A., Weaver-Osterholtz, D., Sharpe-Timms, K. L., Allen, S., and
12. Fukagawa, N. K., Muyou Li, Ping, L., James, C. R., Burton, E. S., and P. M.
13. Garcia, J., Reiter, R., Guerrer, J. M., Escames, G., Yu, B. P., and C. S., Munoz-
14. Gooren, L. J. G., 1998. Endocrine aspects of aging in male. Mol. Cell.
Endocrinol., 145:153-159.
15. Hajjar, R. R., Kaiser, F. E., and Morley, J. E., 1997. Outcomes of long-term
20
16. Haenen, G. R. M. M. and Bast, A., 1983. Protection againts lipid peroxidation
17. Hermann, M. and Peter, B., 1999a. Aging of the male endocrine system. Rev.
18. Hermann, M. and Peter, B., 1999b. Hormone replacement in the aging male.
20. Labrie, F., Belanger, A., Van, L. T., Labrie, C., Simard, J., Cusan, L., Gomez, J.
L., and Candas, B., 1998. DHEA and the intracrine formation of androgens and
estrogens in peripherial target tissues : its role during aging. Steroids, 63:322-
328.
21. Leedle, R. A. and Aust, S. D., 1990. The effect of glutathion on the vitamin E
245.
22. Liang, P., Hughes, V., and Fukagawa, N. K., 1997. Increased prevalence of
46:920-923.
23. Luft, R., 1994. The development of mitochondrial medicine. Proc. Nutl. Acad.
Sci., 91:8731-8738.
24. Marcus, R. and Hoffman, A. R., 1998 Growth hormone as therapy for older men
21
25. Molina, J. A., Jimenez-Jimenez, F. J., Orti-Pareja, M., and Navarro, J. A., 1998.
26. Morley, J. E., Kaiser, F. E., Horace, M. P., Patric, P., Morley, P. M. K., Stanber,
P. M., Vellas, B., Baumgartner, R. N., and Garry, P. J., 1997. Longitudinal
27. Morley, J. E., Perry, H. N., Kaiser, F. E., Kraencle, D., Jensen, J., Houston, K.,
41:149-152.
28. Nekooeian, A. A. and Panz, C. C. Y., 1998. Estrogen restores role of basal nitric
oxide in control of vascular tone in rats with chronic heart failure. Am. J.
Physiol., 274:112094-112099.
29. Palozza, P., 1998. Peroxidant action of carotenoid in biologic system. Nutr.
Rev., 56:257-265.
30. Papadakis, M. A., Grady, D., Black, D., Tierney, M. J., Gooding, G. A.,
healthy older men improves body composition not functional ability. Ann. Int.
Med., 124:707-716.
31. Reddy, C. C., Scholz, R. W., Thomas, C. E., and Massaro, E. J., 1982. Vitamin
E dependent reduced glutathione also can inhibition of rat liver microsomal lipid
22
32. Repper, S. M. and Weaver, D. R., 1995. Melatonin madness. Cell, 83:10059-
1062.
33. Rose, R. C., 1996. Intestinal absorption of water-soluble vitamin. Proc. Soc.
34. Rosen, C. J. and Conover, C., 1997. Growth hormone/insulin-like growth factor-
35. Rowe, J. W. and Kahn, R. L., 1998. Successful aging. Pantheon, New York.
36. Rumsey, S. C. and Levine, M., 1998. Absorption, transport and disposition of
37. Sack, C. A., Socci, D. J., Crandall, B. M., and Arendash, G. W., 1996.
38. Sato, K., Yoshioko, H., and Cutler, R. G., 1998. A spin trap, N-tert-butyl--
62:792-794.
39. Schmuck, A., Fuller, C. J., Devaro, J. S., and Jialal, I., 1995. Effect of aging on
40. Sih, R., Morley, J. E., Kaiser, F. E., Perry, H. M., Patrick, P., and Ross, C.,
23
41. Stulnig, T. M., G. Jrgen, Qi Chen, Denise Moll, Dieter Schnitzer, Elmar, J.,
and Georg, W., 1996. Properties of low density lipoproteins relevant to oxidative
42. Swobodo, B. E. P., Egawhary, D. N., Chen, J., and Vince, F. P., 1995. Diabetic
43. Taffe, D. R., Pruitt, L., Reim, J., Hintz, R. L., Butterfield, G., Hoffman, A. R.,
and Marcus, R., 1994. Effect of recombinat human growth hormone on the
Metab., 79:1361-1366.
44. Tenover, J. S., 1992. Effects of testosterone suplementation in the aging male. J.
45. Vermeulen, A., 1998. Some reflections on the endocrinology of the aging male.
46. Vermeulen, A., 1991. Clinical review 24 : Androgens in the aging male. J. Clin.
47. Villareal, D. T. and Morley, J. E., 1994. Tropic factors in aging. Should older
48. Yaffe K., Sawaya, G., Liebrburg, I., and Grady, D., 1998. Estrogen therapy in
24
49. Yowe, D. L. and Ames, B. N., 1998. Quantitation of age-related mitochondrial
DNA deletions in rat tissues shows that their pattern of accumulation differs
50. Yu, B. P., 1999. Approaches to anti-aging intervention : The promises and the
51. Yu, B. P., Kang, C. M., Hans, J. S., and Kim, D. S., 1998. Can antioxidant
52. Yu, B. P., 1996. Aging and oxidative stress : Modulation by dietary restriction.
53. Zhang, C., Bells, M., Quigley, A., Maxwell, R. J., Linnane, A. W., and Nagley,
different species and tissues : a comparasion between human and rat. Biochem.
25