Anda di halaman 1dari 9

UHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS PADA KLIEN DENGAN

ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS PADA


KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
DI DUSUN MOJAN DESA KLUNGKUNG
KECAMATAN SUKORAMBI JEMBER

Disusun Oleh:
Syakirah 07.1101.066
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2012

LAPORAN PENDAHULUAN

1. Konsep Dasar Medis


A. Pengertian
Dibawah ini ada beberapa pengertian menurut tokoh tokoh antara lain:
1. Stuart & Sudden (1998)
Hubungan interpersonal yang sehat terjadi jika individu yang terlibat saling merasakan
kedekatan. Sementara indentitas pribadi masih tetap dipertahankan.
2. Rogers
Karakteristik hubungan yang sehat: terbuka, menerima orang lain sebagai orang yang
mempunyai nilai sendiri dan adanya rasa empati.
Gangguan hubungan social adalah keadaan dimana seorang individu berpatisipasi dalam
kualitas yang berlebihan atau tidak cukup/ ketidakefektifan kualitas pertukaran social
(Tounsend, 1998)
B. Rentang Respon Sosial

Respon
Adaptif Respon Maladaptif
- Sosial - kesepian - Manipulasi
- Otonomi - Menarik Diri - Impulsif
- Kebersamaan - Ketergantungan - Narkisisme
- Saling Ketergantungan
C. Prilaku yang Berhubungan dengan Responden Sosial Maladaptif
1. Manipulasi
Karakteristik: orang lain diperlakukan seperti objek hubungan terpusat pada masalah
pengendalian individu, berorientasi pada diri sendiri atau pada tujuan bukan berorientasi pada
orang lain.
2. Narkisisme
Karakteristik: harga diri yang rapuh, secara terus menerus berusaha.
3. Impulsif
Karakteristik: mendapatkan penghargaan, pujian, sikap egosentris, pecemburu, marah jika
orang lain tidak mendukung. Tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari
pengalaman, penilaian yang buruk tidak dapat diandalkan.
Prilaku Menarik Diri
Adalah suatu usaha menghindari interaksi dengan orang lain dimana individu merasa bahwa
kehilangan hubungan akrab, tidak mempunyai kesempatan membagi rasa, fikiran, prestasi
atau kegagalan, ia mempunyai kesulitan berhubungan dengan spontan dengan orang lain yang
dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian dan tidak sanggup
membagi pengalaman dengan orang lain.

D. Karakteristik Prilaku Menarik Diri


1. Gangguan pola makan: tidak ada nafsu makan/ minum berlebihan
2. Berat badan menurun/ meningkat drastic
3. Kemunduran kesehatan fisik
4. Tidur berlebihan
5. Tinggal ditempat tidur dalam waktu yang lama
6. Banyak tidur siang
7. Kurang bergairah
8. Tidak memperdulikan lingkungan
9. Aktivitas menurun
10. Mondar mandir/ sikap mematung, melakukan gerakan secara berulang (jalan mondar -
mandir)
11. Menurunnya kegiatan seksual
E. Tugas Perkembangan Berhubungan dengan Pertumbuhan Interpersonal
Tahap perkembangan Tugas
Masa Bayi Menetapkan landasan percaya
Masa Bermain Mengembangkan otonomi dan awal prilaku mandiri
Masa Prasekolah Belajar menunjukkan inisiatif & rasa tanggung jawab &
hati nurani
Masa Sekolah Belajar berkompetisi, bekerja sama dan berkompromi
Masa Praremaja Menjadi intim dengan teman sejenis kelamin
Masa Remaja Menjadi intim dengan lawan jenis kelamin & tidak
bergantung pada orang tua
Masa Dewasa Muda Menjadi saling tergantung dengan orang tua, teman,
menikah & mempunyai anak
Masa Tengah Kaya Belajar menerima
Masa Dewasa Berduka karena kehilangan & mengembangkan perasaan
keterikatan dengan budaya

F. Faktor Faktor Pencetus Gangguan Hubungan Sosial


1. Faktor Perkembangan
a. Gangguan dalam pencapaian tingkat perkembangan
b. Sistem keluarga yang terganggu
c. Nama keluarga kurang mendukung hubungan keluarga dengan pihak lain diluar keluarga
2. Faktor Biologik
Genetik neurotransmitter: masih perlu penelitian lebih lanjut
3. Faktor Sosiocultural
a. Isolasi akibat dari norma yang tidak mendukung
b. Harapan yang tidak realstik terhadap hubungan
G. Stressor Pencetus
1. Stressor Sosiocultural
a. Menurunnya stabilitas unit keluarga
b. Berpisah dari orang yang berarti dalam hidup
2. Stressor Psikologik
Ansietas berat yang berkepanjangan dengan keterbatasan untuk mengatasi
H. Sumber Koping
a. Koping yang berhubungan dengan kepribadian antisosial
1. Proyeksi
2. Pemisahan
3. Merendahkan orang lain
b. Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian border line
1. Pemisahan
2. Reaksi formasi
3. Proyeksi
4. Isolasi
5. Identitas orang lain
6. Merendahkan orang lain

2. Konsep Dasar Keperawatan


A. Pengkajian
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor Tumbuh Kembang
Pada masa tumbuh kembang individu mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi,
setiap tahap perkembangan mempunyai spesifikasi tersendiri. Bila tugas dalam
perkembangan tidak terpenuhi akan menghambat tahap perkembangan selanjutnya dan dapat
terjadi gangguan hubungan sosial.
b. Faktor Komunikasi dalam Keluarga
Gangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung terjadinya gangguan
hubungan sosial, termasuk komunikasi yang tidak jelas (double blind comunication), ekspresi
emosi yang tinggi dalam keluarga dan pola asih keluarga yang tidak menganjurkan anggota
untuk berhubungan diluar lingkungan keluarga.
c. Isolasi Sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan social merupakan faktor pendukung
untuk terjadinya adanya gangguan hubungan sosial. Hal ini disebabkan oleh norma. Norma
yang dianut keluarga yang salah, dimana tiap anggota keluarga yang tidak produktif
diasingkan dari hubungan socialya, misalnya: usia lanjut, penyakit kronis, penyandang cacat
dan lain lain.
2. Faktor Presipitasi
a. Struktur Sosial Budaya
Stress yang ditimbulkan oleh faktor sosial budaya antara lain keluarga yang labil, berpisah
dengan orang yang terdekat/ berarti, perceraian dan lain lain.
b. Faktor Hormonal
Gangguan dari fungsi kelenjar bawah otak (gland pituitary) menyebabkan turunnya hormone
FSH dan LH. Kondisi ini terdapat pada pasien schizophrenia.
c. Hipotesa Virus
Virus HIV dapat menyebabkan prilaku spikotik
d. Model Biological Lingkungan Sosial
Tujuan akan menggambarkan ambang toleransi seseorang terhadap stress pada saat terjadinya
interaksi dengan interaksi sosial.
e. Stressor Psikologik
Adanya kecemasan berat dengan keterbatasan kemampuan menyelesaikan kecemasan
tersebut.
B. Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan yang berhubungan dengan hubungan social. Diagnose menurut Nanda:
1. Risiko terjadinya perubahan sensori berhubungan dengan menarik diri
2. Koping keluarga inefektif
3. Koping individu inefektif
4. Kesepian berhubungan dengan menarik diri
5. Perubahan proses piker
6. Isolasi social berhubungan dengan kemampuan hubungan social inadekuat
7. Gangguan persepsi (harga diri rendah) berhubungan dengan persepsi keluarga nonrealistic
dalam berhubungan.
8. Menarik diri berhubungan dengan waham energi
9. Kebersihan diri kurang berhubungan dengan kurang energi
10. Gangguan hubungan sosial berhubungan dengan kurangnya perhatian terhadap lingkungan
11. Menurunnya aktivitas motorik berhubungan dengan kurangnya perhatian terhadap
lingkungan
12. Potensial defisit cairan berhubungan dengan tidak mau merawat diri
13. Gangguan komunikasi verbal
14. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan menarik diri.
C. Perencanaan
Ada beberapa prinsip rencana asuhan keperawatan dengan klien gangguan hubungan sosial,
antara lain:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Bantu klien menguraikan kelebihan & kekurangan interpersonal
3. Bantu klien membina kembali hubungan interpersonal yang positif/ adaptif dan memberikan
kepuasan timbal balik:
a. Beri penguatan dan kritikan yang positif
b. Jangan perhatikan klien saat manipulatif/ eksploratif, konfrontasi
c. Bertindak sebagai model peran, latih prilaku
d. Dengarkan semua kata kata klien dan jangan menyela saat klien bertanya
e. Berikan penghargaan saat klien dapat berprilaku yang positif
f. Hindari ketergantungan klien
g. Kembangkan hubungan terapeutik dengan klien bukan anda tetapi prilaku anda yang tidak
dapat diterima
4. Prilaku
a. Tingkah laku yang berhubungan dengan curiga
1) Tidak mampu mempercayai orang lain
2) Bermusuhan
3) Mengisolasi diri dalam hubungan sosial
4) paranoid
b. Tingkah laku yang berhubungan dengan dependen
1) Ekspresi perasaan tidak langsung dengan tujuan
2) Kurang asertif
3) Mengisolasi diri dalam hubungan sosial
4) Harga diri rendah
5) Sangat tergantung dengan orang lain
c. Tingkah laku yang berhubungan dengan border line
1) Hubungan dengan orang lain sangat stabil
2) Percobaan bunuh diri yang manipulatif
3) Suasana hati yang negatif (depresif)
4) Prestasi yang rendah
5) Ambivalensi dalam hubungan dengan orang lain
6) Tidak tahan dengan sendirian
d. Tingkah laku yang berhubungan dengan kepribadian antisosial
1) Hubungan interpersonal yang dangkal
2) Rendahnya motivasi untuk berubah
3) Berusaha untuk tampil menarik
e. Tingkah laku yang berhubungan dengan menarik diri
1) Kurang spontan
2) Apatis, ekspresi wajah kurang berseri
3) Tdak merawat diri & tidak memperhatikan dirinya
4) Tidak mau komunikasi verbal
5) Mengisolasi diri
6) Kurang sadar dengan lingkungan sekitar
7) Kebutuhan fisiologis terganggu
8) Aktivitas menurun
9) Kurang energi, harga diri rendah, postur tubuh berubah
10)Perhatikan kebutuhan ADL klien
11)Libatkan dalam kegiatan ruangan
12)Ciptakan lingkungan terapeutik
13)Terapi somatic
14)Libatkan keluarga/ system pendukung untuk membantu mengatasi masalah klien
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan sesuai dengan rencana keperawatan yang dilakukan dilapangan
E. Evaluasi
Klien mengadakan hubungan interpersonal yang efektif dapat bekerja sama dengan perawat
dan keluarga, klien dapat menggunakan sumber koping yang adekuat.

DAFTAR PUSTAKA
Stuart, 6.W. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC
Yosep.I. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama
Aziz, R, dkk. (2003). Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang: RSUD Dr. Amino
Gonghutomo.
http//: www.lentera biru. Strategi Pelaksanaan SP Isolasi Sosial di peroleh tanggal 1 februari
2010.

Anda mungkin juga menyukai