Anda di halaman 1dari 19

KONSEP RELIABILITY

PROBABILITY ADALAH EKSPRESI KUANTITATIF YANG


MEWAKILI PRESENTASE SEJUMLAH KEJADIAN YANG
TERJADI ( SUKSES) DIBAGI SELURUH PERCOBAAN.

PROBABILITY BAHWA SISTEM ATAU PRODUK AKAN


BEROPERASI DENGAN MEMUASKAN PADA WAKTU YANG
TERTENTU JIKA DIGUNAKAN PADA WAKTU KONDISI
OPERASI TERTENTU.

KONSEP RELIABALITY MENCAKUP :


1. PROBABILITY

2. BEROPERASI DENGAN MEMUASKAN TERMASUK


SPESIFIKASI SPESIFIKASI YANG HARUS DIPENUHI

3. WAKTU (TIME)
- DASAR PERHITUNGAN PROBABILITY
- JADWAL (SCHEDULE)
- MTBF
- MTTF
- MTBM

4. KONDISI OPERASI TERTENTU (KHUSUS)


- LOKASI GEOGRAFIS
- BENTUK OPERASI (OPERATION PROFIL)
- SIKLUS TEMPERATUR, KELEMBABAN, VIBRASI
- FAKTOR LINGKUNGAN
PRINSIP PERAWATAN SISTEM
FALSAFAH PERAWATAN

1. PERAWATAN HARUS MEWUJUDKAN TINGKAT


KESIAPAN SESUATU

2. SISTEM YANG MAKSIMAL

3. PERAWATAN HARUS MENJAMIN TERWUJUDNYA


KEAMANAN

4. SISTEM YANG OPTIMAL

5. PERAWATAN DAPAT MENDAYAGUNAKAN SUMBER


DAYA SECARA EKONOMIS.

AZAS AZAS PERAWATAN

1. PERAWATAN OPTIMUM
(TINGKAT,URUTAN,FREKUENSI)

2. EFEKTIF DAN EFISIEN

3. KESIAPAN DAN KEANDALAN

4. CEPAT TANGGAP

5. KENYAL

6. PEMUSATAN DAN PENYEBARAN PRASARANA


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENENTUAN KONSEP PERAWATAN
SISTEM YANG DIGUNAKAN :
1. POLA PENGOPERASIAN
MENYANGKUT RENCANA PENGGUNAAN SISTEM

2. DOWN TIME
JUMLAH WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK
PERAWATAN
- WAKTU TUNDA ADMINISTRASI
- WAKTU TUNDA LOGISTIK (SUKU CADANG)

3. PROGRAM PERAWATAN
- MINIMASI DOWN TIME
- EFFISIENSI SUMBER DAYA
TERDIRI DARI ;
A. KEGIATAN PERAWATAN YANG BERKAITAN
B. OBJEK PENJAGAAN
C. LAMANYA PEKERJAAN DILAKUKAN

4. KESEIMBANGAN BEBAN KERJA DIANTARA TIAP JENIS


PERAWATAN.

5. PENENTUAN STANDAR PERAWATAN


MACAM- MACAM PERAWATAN
1. BERDASARKAN TUJUAN PERAWATAN ;
a. PERAWATAN PENCEGAHAN
b. PERAWATAN PERBAIKAN
c. PERAWATAN PENGAMATAN / PENGAWASAN

2. BERDASARKAN PERIODA PELAKSANAANNNYA;


a. PERAWATAN TERJADWAL
b. PERAWATAN TIDAK TERJADWAL

3. BERDASARKAN WAKTU PELAKSANAANNYA

4. BERDASARKAN DUKUNGAN DANA


a. PERAWATAN TERPROGRAM
b. PERAWATAN TIDAK TERPROGRAM

5. BERDASARKAN JENIS KEGIATANNYA

6. BERDASARKAN TEMPAT PERAWATAN

7. BERDASARKAN TINGKAT PERAWATAN


DUKUNGAN PERAWATAN
1. PERSONIL :Sebagai pelaksanaan perawatan

2. MATERIAL : komponen perbaikan

3. FASILITAS & PERALATAN : bangunan & istalasi, GSE

4. JASA : standard engineering, publikasi teknik, quality


control,informasi

5. DUKUNGAN ANGGARAN : perlu penyusunan prioritas

Pembagian lain yang lebih rinci :

1. TEST & SUPPORT EQUIPMENT : tools, alat monitoring,


alat ukur, kalibrasi. Tangga.

2. SPARES & REPAIR PARTS : semua repairable, spares


repair parts, consumeable, specials supplies

3. PERSONAL & TRAINING

4. TRANSPORTATION & HANDLING

5. FASILITAS

6. TECHNICAL DATA : drawing, microfilm,eperating &


maintenance instruction, modifikasi, instruction sofware,
information dll.
CATATAN :

- GSE (GROUND SUPPORT EQUIPMENT) =


PERALATAN PERALATAN YANG MENDUKUNG
PERAWATAN DIDARATAN

- STANDARD EGINEERING = BERKAITAN ERAT


DENGAN DESAIN AWAL BISA JUGA DIJADIKAN
ACUAN JIKA MELAKUKAN MODIFIKASI

- PUBLIKASI TEKNIK = DIKELUARKAN UNTUK


PRODUSEN
TERDIRI DARI 4 JENIS :
1. USER GUIDE / HOW TO OPERATE

2. TECHNICAL MANUAL

3. ILLUSTRATION PART BREAKDOWN

4. SERVICE BULETIN / SERVICE LETTER


REALIBILITY
RELIABILITY MAKIN DIPERLUKAN KARENA SEMAKIN
KOMPLEKNYA SISTEM YANG HARUS DIRAWAT.

RELIABILITY MELIPUTI :

1. PROBABILITY

2. SATISFACTORY PERPORMANCE ( KUALITATIF &


KUANTITATIF

3. TIME (MTBF, MTBM,MTTF)

4. SPECIFIEC OPERATING CONDITION

PERENCANAAN RELIABILITY HARUS


MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR FAKTOR :

1. KEBUTUHAN SECARA KUALITATIF & KUANTITATIF


DARI KEANDALAN SISTEM

2. ALOKASI ATAU PEMBAGIAN YANG MERATA DARI


KEBUTUHAN KEANDALAN UNTUK TINGKATAN SUB
SISTEM DAN YANG DIBAWAHNYA YANG SESUAI

3. PERANCANGAN TEKNIS & PRAKTIS ( PEMILIHAN &


PENGENDALIAN KOMPONEN, REDUDANCY).

4. ANALISIS KEANDALAN YANG MELIPUTI :


a. PENURUNAN BLOK DIAGRAM
b. MODEL MODEL MATEMATIS

c. ANALISIS STRESS-STRENGTH

d. ANALISIS WORST-CASE

e. ANALISIS SNEAK-CIRCUIT

5. FAILURE MODE EFFECT CRICITALITY ANALYSIS


(FMECA)

6. PERKIRAAN & TAKSIRAN KEANDALAN

7. PENGARUH WADAH PENGEPAKAN, TRANSFORTASI,


HANDLING & PERAWATAN

8. TINJAUAN PERANCANGAN FORMAL

9. PENGUJIAN & EVALUASI KEANDALAN

10. PENGUMPULAN DATA ANALISIS & TINDAKAN


PERBAIKAN

11. ASPEK MANAJEMEN ( PERENCANAAN &


PENGENDALIAN ORGANISASI)

12. HUBUNGAN DENGAN SUPPLIER

Maintenance Frequency Factors


Sebelumnya telah dibahas tentang pengukuran reliability
dengan MTBF dan menjadi faktor-faktor yang sama.
Berdasarkan pembahasan tersebut, jelaslah bahwa
reliability dan maintenanability sangat erat kaitannya.
Faktor-faktor reliability, MTBF dan adalah dasar untuk
menentukan frekuensi dari pemeliharaan koreksi.
Sedangkan maintenanability berhadapan dengan
karakteristik didalam perancangan sistem yang
disinggungnya, guna meminimasi kebutuhan pemeliharaan
koreksi untuk suatu sistem jika nantinya status
operasionalnya diasumsikan. Sehingga dalam bidang ini,
kebutuhan reliability dan maintainability untuk suatu sistem
harus kompetibel dan mendukung.

Sebagai tambahan terhadap aspek pemeliharaan koreksi


dari dukungan sistem, maintainability juga berhadapan
dengan karakteristik perancanaan dan meminimasi (jika
tidak dapat menghilangkan) kebutuhan-kebutuhan
pemeliharaan pencegahan ditambahkan dengan sistem
tersebut. Kadang-kadang kebutuhan pemeliharaan
pencegahan ditambahkan dengan objektif dari peningkatan
keandalan sistem (mengurangi kerusakan dengan
mensepesifikasikan penggantiian komponen pada waktu
yang telah direncanakan). Bagaimanapun, introduksi
terhadap pemeliharaan pencegahan dapat memakan biaya
yang banyak atau mahal.

Mean Time Between Maintenance (MTBM)


MTBM adalah rata-rata waktu diantara seluruh tindakan
pemeliharaan (corrective & preventive) dan dapat dihitung
sebagai berikut :

1
MTBM
1 1
MTBM U MTBM S

Dimana MTBM adalah interval rata-rata dari pemeliharaan tak


terjadual pemeliharaan koreksi. MTBM adalah interval rata-
rata dari pemeliharaan tak terjadual pemeliharaan preventive.
1/MTBMu dan 1/MTBMs, merupakan laju pemeliharaan dalam
pengertian tindakan-tindakan pemeliharaan per jam dari
operasinya sistem. MTBMs seharusnya mendekati nilai
MTBF, diasumsikan bahwa kombinasi laju kerusakan adalah
digunakan yang mana termasuk pertimbangan terhadap
kerusakan utama yang sudah menjadi sifatnya,
ketergantungan kerusakan, kerusakan dari pabrik, kerusakan
karena pemakaian dan pemeliharaan dsb. Faktor frekuensi
pemeliharaan, MTBM adalah parameter utama dalam
menentukan availability sistem dan keseluruhan keefektifan.

Mean Time Between Replacement (MTBR)


MTBR, suatu faktor dari MTBM, mereferensi terhadap rata-
rata waktu diantara penggantian item dan parameter utama
dalam penentuan kebutuhan suku cadang. Dalam banyak
kejadian, tindakan pemeliharaan koreksi dan pencegahan
diselesaikan tanpa menghasilkan kebutuhan untuk
penggantian suatu suku cadang. Contoh lainnya, penggantian
item adalah dibutuhkan, yang mana sebagai imbalannya
memerlukan availability dari suku cadang dan kebutuhan
inventory, sebagai tambahannya dukungan tingkat
pemeliharaan yang lebih tinggi mungkin diperlukan. Dalam
pengertian ini, MTBR adalah faktor signifikan, aplikatif pada
kegiatan pemeliharaan koreksii dan pencegahan yang
melibatkan penggantian item, dan merupakan parameter
utama di dalam penentuan kebutuhan logistiik. Objektive
maintainability dalam perancangan sistem adalah untuk
memaksimalkan MTBR jika feasible.

Maintenance Cost Factors


Untuk kebanyakan sistem produk, biaya pemeliharaan
merupakan segmen utama dari Total Life Cycle Cost.
Selanjutnya, pengalaman telah menunjukkan bahwa biaya
pemeliharaan secara sisgnifikan adalah akibat dari
keputusan yang dibuat saat perencanaan sistem sampai
dengan masa-masa permulaan pengembangan sistem.
Oleh karena itu, sangat esensial bahwa Total Life Cycle
Cost dapat dipertimbangkan sebagai parameter utama
desain, dimulai dengan pendefinisian kebutuhan sistem.

Aspek ekonomi secara khusus mempengaruhi performasi


tindakan pemeliharaan. Dengan kata lain, maintainability
secara langsung berhubungan dengan karakteristik dari
perancangan sistem, yang mana secara menyeluruh
menghasilkan penyelesaian dari pemeliharaan pada
keseluruhan biaya minimum. Jika mempertimbangkan
biaya pemeliharaan, berikut ini adalah biaya-boaya yang
berkaitan yang mungkin cocok sebagai kriteria dalam
perancangan sistem :
a.Cost per maintenance action ($/M)
b.Maintenance Cost per System operation Hour ($/OH)
c. Maintenance Cost per Month ($/Month)
d.Maintenance Cost per Mission Segment ($/Mission)
e.The Ratio of Maintenance Cost to Total Life Cycle Cost

Supply Support Factors


Dukungan logistik meliputi spare part dan inventory yang
berhubungan dengan kebutuhan penyelesaian tindakan
perawatan baik yang terjadual maupun yang tidak terjadual.

Pada setiap perawatan kita harus menentukan jenis spare


part dan jumlahnya untuk dibeli atau disimpan, berapa kali
kita harus melakukan pemesanan yang ekonomis. Kegiatan
ini termasuk dalam analisis dukungan logistik atau losgitic
support analysis (LSA).

Jumlah spare part yang dibutuhkan merupakan fungsi dari


laju permintaan (demand rate) dan meliputi pertimbangan
dari :
1.Jumlah spare part yang termasuk spare dab repair part
aktual sebagai hasil tindakan perawatan pencegahan
dan koreksi
2.Tingkat persediaan tambahan dari spare untuk
memenuhi item repaireble dalam proses perawatan
untuk mencegah stock out.
3.Tingkat persediaan tambahan dari spare dan repair part
untuk memenuhi lead time pembelian
4.Tingkat persediaan tambahan dari spare untuk menutupi
kekurangan jika ada spare yang rusak sebelum
digunakan.

Pertimbangan penting lainnya adalah menentukan


kebutuhan suku cadang sebagai akibat penggantian item
dalam perawatan koreksi dan faktor yang harus
diperhatikan pada proses ini adalah :
1. Reliability dari item yang akan dicadangkan (to be
spared)
2. Jumlah item yang digunakan
3. Kebutuhan dari besarnya kemungkinan (probabilitas)
bahwa item tersebut akan tersedia pada saat
diperlukkan.
4. Kekritisan item dihubungkan dengan keberhasilan
operasi
5. Cost

Test and Support Equipment Factors


Tujuan dari penyediaan fasilitas pendukung dan pengujian
dalam kegiatan maintenance adalah menyediakan item
yang tepat untuk setiap pekerjaan perawatan, pada lokasi
yang tepat dan dalam jumlah yang sesuai kebutuhan.

Pada saat menentukan peralatan pengujian yang


diperlukan, hal yang harus dipertimbangkan diantaranya :
1. Jenis item yang mungkin dikendalikan untuk diperbaiki
di lokasi perbaikan
2. Fungsi-fungsi pengujian yang harus dipenuhi
diantaranya parameter-parameter pengukuran seperti
tingkkat ketelitian dan toleransi yang dibutuhkan untuk
setiap item.
3. Antisipasi frekuensi pengujian per satuan waktu

Distribusi waktu-waktu kedatangan item biasanya


berdistribusi negatif exponential, dengan jumlah item yang
datang dalam periode waktu yang ditinjau mengikuti
distribusi Poisson.

Kebuthuan tingkat utilitas peralatan pengujian (mengacu


pada total waktu pengujian yang diperelukan untuk
memproses setiap kedatangan item untuk diuji) perlu untuk
mengantisipasi kebutuhan reliability dan maintenanability
dari peralatan pengujian yang akan digunakan. Sehingga
kita perlu mempertimbangkan nilai MTBM dan MDT dari
peralatan pengujian tersebut.

Organizational Factors
Pengukuran yang berhubungan dengan organisasi
perawatan pada dasarnya sama seperti jenis organisasi
lain. Hubungannya dengan dukungan logistik diantaranya
adalah :
1. Waktu tenaga kerja langsung perawatan untuk setiap
kategori personil atau tingkat keahlian dalam kegiatan
perawatan. Labor time (waktu tenaga kerja/pekerja)
mungkin dibagi lagi menjadi waktu perawatan terjadual
dan tidak terjadual. Labor time menggambarrkan :
a. Maintenance manhours per system operation hour
(MMH/OH)
b. Maintenance manhours per mission cycle (or
segment of a mission)
c. Maintenance manhours per month (MMH/month)
d. Maintenance manhours per maintenance action
(MMH/MA)
2. Waktu tenaga kerja tidak langsung untuk mendukkung
kegiatan perawatan (misalnya dimasukkan sebagai
faktor overhead)

3. Tingkat/laju keluar masuknya personil (turnover rate)


dalam persen

4. Tingkat/laju pelatihan personil atau platihan formal


dalam hari-orang per tahun dalam hal sistem operasi
dan dukungannya.

5. Jumlah pesanan pekerjaan perawatan yang diproses


per satuan waktu (minggu, bulan, tahun) dan rata-rata
waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakkannya.

6. Rata-rata ADT (administrative delay time) atau rata-rata


wakktu dari saat memulai diterima sampai perawatan
aktif pada item tersebut dimulai.

Hubungannya dengan logistik, elemen organisasi sangat


penting bagi efektifitas dan keberhasiilan dukungan
terhadap sistem.

Tenaga kerja dalam jumlah yang tepat dan tingkat keahlian


yang sesuai harus tersedia saat dibutuhkkan dan
penugasan individual pada setiap pekerjaan harus
dilakukan pelatihan yang cocok.

Facility Factors
Fasilitas diperlukan untuk mendukung kegiatan perawatan
aktif, meliputi pergudangan spare dan repair part dan
kantor untuk kegiatan administratif
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan
fasilitas adalah :
1.Waktu proses item atau Turn Around Time (TAT), yaitu
lintas waktu yang diperlukan untuk memproses item yang
dirawat, mengembalikannya pada status operasi
penuh/siap pakai.

2.Tingkat penggunaan fasilitas, misalnbya rasio antara


waktu yang terpakai denbgan waktu yang tersedia untuk
digunakan, persentase penggunaan dalam termimologi
ketersediaan ruangan, dll.

3.Tingkat penggunaan energi dalam perawatan, misalnya


jumlah satuan energi per tindakan perawatan,
ongkos/biaya energi yang terpakai per waktu atau
tindakan perawatan

4.Total cost fasilitas untuk sistem operasi dan


dukungannya, misalnya total cost per month, cost per
maintenance action.

Latihan Soal Manajemen Perawatan :


1. a) Sebutkan perbedaan antara Maintainability dan Maintenance
b) Sebutkan perbedaan antara MTBF & MTBM , MTBF & MTBR

2. Anda diminta untuk menjadi team pengembang sistem untuk


overhead projector atau microphone (pilih salah satu) dalam
evaluasi siistem perawatan berdasarkan program-program
perawatan ditinjau dari segi :
- Mean Time Between Failure (MTBF)
- Mean Time To Repair (MTTR)
- Product Quality
- Maintenance Cost
- Man Power Efficiency

3. a. Jelaskan perbedaan antara MTBF dan MTBM serta perbedaan


antara MTBF & MTBR!

b. Apa yang dimaksud dengan TAT (Turn Around Time), FIA (Fault
Isolation Accuracy), dan STT (Self Test Thoroughness)

4. a) Buatlah persamaan fungsi keandalan dari gambar dibawah ini !

C E

Input Output
A B F

D G

b) Buatlah gambarnya dari fungsi persamaan keandalan dibawah ini


Rsistem = RA . RB [1 1 (1 RC) (1 RD . RE)] [1 (1 RF) 3]
UNIVERSITASGUNADARMA
SK No. 92 / Dikti / Kep / 1996

Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi,


Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra

Soal Ujian Akhir Semester


Mata Kuliah : Manajemen Perawatan Tanggal : / /
Fakultas : Teknologi Industri Waktu : 90 Menit
Jenjang/Jurusan : S-1/Teknik Industri Dosen : Asep Mohamad Noor
Tingkat/Kelas : IV/4-IDx Sifat : Tutup Buku
Semester / Tahun : ATA-200x /200x Jum. Soal : 3 Soal
Kerjakan soal dibawah ini dengan BENAR dan TULISAN yang
JELAS dan RAPIH !!!!!

1. Diketahui waktu penugasan kegiatan penelitian korelasi (corrective


mtc) dari hasil pengamatan sebagai berikut :

40 65 70 35 35
35 85 43 52 71
75 70 61 65 78
60 55 72 75 81
55 40 64 80 70

- dengan jumlah kelas = K = 6


- interval kelas = I = 9
- dimana distribusinya adalah sebagai berikut :

Nilai Tepi Batas Titik Frekuensi


Kelas Tengah
35 - 43 34,5 - 43,5 39 5
44 - 52 43,5 - 52,5 48 1
53 - 61 52,5 - 61,5 57 4
62 - 70 61,5 - 70,5 66 6
71 - 79 70,5 - 79,5 75 5
80 - 88 79,5 - 88,5 84 4
f = 25
Pertanyaan :
a. Distribusi apa yang ditunjukkan pada data diatas?
b. Hitung MTTR
c. Berapa nilai mmax, pada tingkat keyakinan 95%
d. Berapa nilai m ct ?

2. Diasumsikan ada satu komponen dengan reliabilitas 0,85 yang


digunakan pada suatu sistem aplikasi yang unik dan mempunyai
satu backup spare components. Tentukan probabilitas tersedia pada
waktu t, ketika diperlukan !

3. Data berikut ini adalah hasil observasi dari corrective maintenance


task time :

Task Time Frequency


(Min)
29 3
19 8
27 6
25 3
35 2
23 7
33 2
15 6
11 1
31 4
13 1
17 4
21 5

a. Berapa range dari data tersebut ?


b. Jika lebar interval kelas adalah 4, tentukan berapa jumlah
kelasnya ! Buatlah distribusi frekuensinya serta plot data
tersebut kedalam sebuah histogram dan poligon frekuensi !
c. Tentukan Mct !
d. Tentukan Mmax (diasumsikan tingkat kepercayaan 99%) !
Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai