Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tekanan darah merupakan faktor yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai
sistem kardiovaskuler. Tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor di
antaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik. Dengan mengamati serta
mempelajari hasil pengaruh perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik terhadap tekanan
darah, kita akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem kardio vaskuler seseorang
(Eer, 2007). Tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan suatu alat yang disebut
sphygmomanometer / tensimeter / Automatic Blood Plessure Monitor. Hasil pengukurannya
terdiri atas dua angka, biasanya 120 sampai 80. Angka pertama menunjukkan tekanan saat
bilik berkontraksi dan darah ditekan keluar jantung, disebut angka sistol. Angka kedua, yaitu
yang lebih rendah adalah hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi tepat sebelum bilik-
bilik ini berkontraksi lagi, disebut angka diastol. Besarnya tekanan darah sangat perlu dijaga
kestabilannya karena apabila terlalu besar atau terlalu kecil akan membahayakan kesehatan.
Besar kecilnya tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah aktivitas.
Selain itu pada setiap umur juga mempunyai perbedaan takanan darah yaitu dipengaruhi
faktor berat badan. Untuk memahami lebih dalam tentang pengaruh massa tubuh dan jenis
aktivitas yang dilakukan terhadap tekanan darah dan denyut nadi maka kami melakukan
praktikum mengukur tekanan darah dan denyut nadi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1 Bagaimana pengaruh massa tubuh terhadap besarnya denyut nadi dan tekanan darah ?
2 Bagaimana pengaruh jenis aktivitas terhadap besarnya denyut nadi dan tekanan
darah?

C. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dibuat hipotesis sebagai berikut :
1 Jika massa tubuh semakin besar maka denyut nadi akan semakin lambat dan tekanan
darah semakin tinggi.
2 Jika jenis aktivitas semakin berat maka denyut nadi semakin cepat dan tekanan darah
semakin tinggi.
D. Tujuan
Adapun tujuan percobaan ini adalah :
1 Untuk mengetahui pengaruh massa tubuh terhadap besarnya denyut nadi dan tekanan
darah.
2 Untuk mengetahui pengaruh jenis aktivitas terhadap besarnya denyut nadi dan tekanan
darah.
BAB II

Kajian Pustaka

A. Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan tekanan yang terjadi akibat dari daya pompa kinerja
jantung. Darah yang dipompa oleh jantung akan memalui dua sistem sirkulasi yang terpisah
dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Darah dari ventrikel kanan
jantung yang kurang O2 akan di pompa menuju paru-paru melalui sirkulasi pulmonal,
sehingga memungkinkan adanya pertukaran gas antara co2 dengan o2 di alveoli paru-paru.
Darah yang kaya akan o2 akan didistribusikan keseluruh tubuh dengan melalui sirkulasi
sistemik. Darah mengandung O2 akan melewati arteri menuju jaringan tubuh, sementara
darah kurang O2 akan melewati vena dari jaringan tubuh menuju ke jantung. Tekanan darah
diukur dalam milimeter air raksa (mmHg), dan dicatat sebagai dua nilai yang berbeda yaitu
tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik terjadi ketika
ventrikel berkontraksi dan mengeluarkan darah ke arteri sedangkan tekanan darah diastolik
terjadi ketika ventrikel berelaksasi dan terisi dengan darah dari atrium. Tekanan darah rata-
rata orang dewasa muda yang sehat (sekitar 20 tahun) adalah 120/80 mmHg. Nilai pertama
(120) merupakan sistolik dan nilai kedua (80) merupakan tekanan darah diastolik. Untuk
mengukur tekanan darah, dapat menggunakan sfigmomanometer yang ditempatkan di atas
arteri brakialis pada lengan (Barbeau, 2004).
Tekanan darah suatu indicator yang sangat penting karena berhubungan dengan
kinerja dari pemompaan darah oleh jantung ke seluruh tubuh. Tekanan darah sangat
bervariasi untuk berbagai berbagai faktor, seperti usia, aktivitas fisik, dan perubahan posisi.
Untuk orang dewasa, 120/80 mmHg dianggap sebagai nilai yang normal. Namun untuk
ukuran dari tekanan darah anak-anak lebih rendah daripada orang dewasa. Tekanan darah
anak didasarkan pada jenis kelamin, usia, dan tinggi. Tekanan darah bisa bervariasi pada
seseorang dikarenakan melakukan suatu aktifitas seperti olahraga (Rebecca, 2012).
Berdasarkan Blood Pressure Association (2008) bahwa dalam waktu singkat tekanan darah
pada orang yang berolahraaga akan meningkat dan tekanan darah akan kembali normal
ketika sudah berhenti berolahraga. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda yaitu pada
waktu pagi hari tekanan darah lebih tinggi dibandingkan saat tidur malam hari karena adanya
perbedaan tekanan darah sistolik selama 2 jam pertama setelah bangun tidur dikurangi
tekanan darah sistolik terendah dalam sehari (Rahmani, 2010). Selain itu, faktor yang dapat
mempengaruhi perbedaan tekanan pada pembuluh darah adalah posisi tubuh dimana
perubahan tekanan darah pada posisi tubuh dipengaruhi oleh faktor gravitasi (Barbeau,
2004).

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Tekanan darah
dipengaruhi salah satu faktor yaitu adalah faktor patologis. Faktor-faktor patologis antara
lain yaitu adalah:
1. Umur
Tekanan darah akan meningkat dengan bertambahnya umur.
2. Waktu pengukuran
Bila pagi hari tekanan darah agak menurun sedangkan bila siang hari dan sore hari
sedikit lebih meningkat.
3. Latihan (exercise) dan aktivitas
Tekanan darah meningkat selama exercise dan aktivitas.
4. Massa
Tekanan darah meningkat semakin massanya massa seseorang.
5. Stress
Ansietas, takut, nyeri dan stress emosi mengkibatkan stimulasi simpatik yang
meningkatkan frekuensi darah, curah jantung dan tahanan vascular perifer. Efek-efek
stimulasi simpatik meningkatkan tekanan darah.
6. Medikasi
Banyak medikasi yang secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi tekanan
arah. Selam pengkajian tekanan darah, perawat menanyakan apakah klien menerima
medikasi anti hipertensi yang menurunkan tekanan darah.
7. Variasi diurnal
Tekanan darah biasanya rendah pada pagi-pagi sekali, secara brangsur-angsur naik pagi
menjelang siang dan sore, dan puncaknya pada senja hari atau malam. Tidak ada orang
yang pola dan derajat variasinya sama.
8. Jenis kelamin
Secara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan dari tekanan darah anak laki-laki atau
perempuan. Setelah pubertas, pria cenderung memiliki bacaan tekanan darah yang lebih
tinggi, setelah menopause wanita cenderung memiliki teknan darah yang lebih tinggi
daripada pria pada usia tersebut.
9. Emosi dan nyeri
Emosi tinggi dan rasa nyeri yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah, juga bila
kandung kemih penuh atau pasien kedinginan, merokok dan posisi kaki silang dapat
meningkatkan tekanan darah.
10. Miscellaneus faktor
Bila dalam posisi berbaring tekanan darah lebih rendah dari pada pasien duduk.

B. Pengaruh Aktifitas Terhadap Tekanan Darah

Gerak merupakan suatu kebiasaan yang tidak lepas dari setiap manusia. Manusia
tidak pernah berhenti bergerak bahkan disaat seorang tidur, karena tanpa disadari jantung
manusia tetap bergerak untuk memompa darah ke seluruh tubuh walaupun setiap orang
memiliki aktivitas yang berbeda-beda setiap saat. Namun, seiring berkembangnya
teknologi dari semua bidang yang ada, maka tingkat kesadaran akan aktivitas fisik yang
sangat penting untuk kesehatan manusia sangat rendah. Sehingga banyak orang yang
tidak mau berolahraga, padahal olahraga sangat berguna untuk kesehatan. Menurut
Purwati et al. (2002), olahraga yang tepat selama 30-40 menit atau lebih sebanyak 3-4
hari per minggu, dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 10 mmHg pada bacaan
sistolik dan diastolik. Orang yang kurang aktif melakukan olahraga cenderung
mengalami kegemukan. Menurut penelitian orang yang gemuk memiliki risiko lebih
besar untuk mengalami hipertensi.
Gerak merupakan suatu kebiasaan yang tidak lepas dari setiap manusia. Manusia
tidak pernah berhenti bergerak bahkan disaat seorang tidur, karena tanpa disadari Dengan
meningkatnya aktivitas fisik seseorang maka kebutuhan darah yang mengandung oksigen
akan semakin besar. Kebutuhan ini akan dipenuhi oleh jantung dengan meningkatkan
aliran darahnya. Hal ini juga direspon pembuluh darah dengan melebarkan diameter
pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga akan berdampak pada tekanan darah individu
tersebut (Rai, 2012).

Anda mungkin juga menyukai